Anda di halaman 1dari 1

Pembahasan Khulu’ dan fasakh dalam nikah

1. KHULU’

A. Pengertian Khulu’

Khulu’ dan fasakh dalam nikah ; Al-Khulu, dalam bahasa Indonesia disebut Gugatan cerai atas kuasa
istri dengan pembayaran ‘iwadl kepada suami. Kata Al-Khulu secara bahasa arab diartikan dengan
“melepas” dan ‘iwadl berarti “pengganti, imbakan, penebus”. [1]Lalu digunakan untuk istilah wanita
yang meminta kepada suaminya untuk melepas dirinya dari ikatan pernikahan yang dijelaskan Allah
sebagai pakaian. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

“Mereka itu adalah pakaian, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka”[Al-Baqarah : 187].[2]

Sedangkan menurut pengertian syari’at, para ulama mengatakan dalam banyak defenisi, yang
semuanya kembali kepada pengertian, bahwasanya Al-Khulu ialah terjadinya perpisahan
(perceraian) antara sepasang suami-isteri dengan keridhaan dari keduanya dan dengan pembayaran
diserahkan isteri kepada suaminya .Adapaun Syaikh Al-Bassam berpendapat, Al-Khulu ialah
perceraian suami-isteri dengan pembayaran yang diambil suami dari isterinya.

Islam menyuruh memelihara kelanggengan perkawinan, juga membuka peluang kecil untuk keluar
dari kesulitan perkawinan dengan membolehkan perceraian bila memang keadaan menuntut.
Apabila kesulitan itu ada di pihak suami, dan persoalan itu tidak bisa terselesaikan, maka ia
dibolehkan menempuh jalan “cerai talak”[1]. Sebaliknya, apabila istri yang merasa tersiksa di rumah
tangga karena suaminya, maka ia dibenarkan mengajukan perceraian atau “khulu‘ [2]. Hanya saja, di
Indonesia kata khulu’ lebih familiar dengan istilah “gugat cerai”.

2. FASAKH

Pengertian Fasakh

Fasakh adalah rusak atau putusnya perkawinan (melalui pengadilan yang hakikatnya hak tersebut
diberikan kepada suami-istri) di sebabkan sesuatu yang diketahui (berupa kekurangan/cacat tertentu
yang terdapat pada pasanganya) setelah akad berlangsung. Misalnnya suatu penyakit yang muncul
setelah akad yang menyebabkan pihak lain tidak dapat merasakan arti dan hakikat sebuah
perkawinan dan tidak dimungkinkan lagi untuk dapat mencapai tujuan pernikahan itu sendiri.

Selain fasakh ada juga istilah yang hampir sama dengan fasakh yaitu fasid. Maksud dari fasid adalah
merupakan suatu putusan pengadilan yang diwajibkan melalui persidangan bahwa perkawinan yang
telah dilangsungkan tersebut mempunyai cacat hukum, hal itu disebabkan misalnya tidak
terpenuhinya persyaratan atau rukun nikah atau disebabkan di langgarnya ketentuan yang
mengharamkan perkawinan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai