Anda di halaman 1dari 6

INJEKSI INTRAVENA/OBAT-OBAT IV

Nama : Ana Ribka Sarlota Huninhatu

Nim : 2020.01.002

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TK-1

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WILLIAM BOOTH

SURABAYA

2021

1
A. Injeksi intravena
Injeksi intravena adalah metode pemberian obat secara langsung ke
pembuluh vena melalui suntikan maupun infus. Metode ini
umumnya diberikan pada pasien alergi, penyakit jantung, serta
stroke.
Pemberian obat dengan injeksi intravena biasanya dilakukan saat
kondisi-kondisi di bawah ini muncul :
1. Kondisi gawat darurat
- Serangan jantung
- Stroke
- Keracunan
- Alergi parah
2. Obat bisa hancur di lambung
Injeksi intravena juga dilakukan untuk memberikan obat-
obatan yang tidak akan efektif jika diberikan dengan jalur
oral. Beberapa jenis obat bisa hancur oleh enzim yang ada di
lambung maupun jalur pencernaan lain, sehingga khasiatnya
berkurang.
3. Obat harus diberikan secara bertahap
Beberapa jenis obat perlu diberikan lebih dari satu kali
dengan dosis konstan. Sehingga, untuk mempermudah
pemberian dan ketepatan dosis, pemberian lewat injeksi
intravena bisa menjadi pilihan.
Hal ini biasanya diterapkan pada yang pasien tidak sadar atau
sulit menerima obat minum. Penyuntikan obat akan
dilakukan melalui selang infus, yang bisa dihubungkan ke
pembuluh darah untuk beberapa lama.
4. Pasien mengalami dehidrasi berat
Tidak hanya obat, prosedur injeksi intavena juga bisa
dilakukan untuk memberikan cairan tubuh tambahan.
Langkah ini biasanya dilakukan untuk mengatasi pasien yang
mengalami dehidrasi berat.
Cairan inilah yang biasanya disebut sebagai cairan infus.
Cairan infus yang digunakan untuk mengatasi dehidrasi
terdiri dari air, dengan sedikit tambahan gula dan garam
sebagai elektrolit tubuh.
B. Jenis-jenis injeksi intravena
1. Injeksi intravena standard
Injeksi intravena standar biasanya digunakan untuk
perawatan jangka pendek, melalui metode suntikan intravena
dan infus intravena.

2
2. Suntikan intravena
Pada metode ini, obat hanya diberikan dalam satu dosis
untuk setiap suntikan.
Biasanya, cara ini digunakan untuk memberikan obat bius
sebelum operasi, obat antihistamin pada reaksi alergi yang
parah, vaksin, ataupun obat-obatan lain.
3. Infus intravena
Sementara itu pada pasien-pasien rawat inap yang
membutuhkan obat dengan dosis beruntun, metode infus
biasanya lebih dipilih. Jenis infus sendiri pun bisa dibagi
menjadi dua jenis, yaitu infus pompa dan infus tetes.
C. Injeksi intravena menggunakan kateter vena sentral
Injeksi intravena ini digunakan untuk pengobatan jangka panjang,
seperti kemoterapi atau selang nutrisi pada pasien yang tidak bisa
makan melalui jalur biasa.
Pada metode ini, kateter vena sentral (CVC) akan dimasukkan ke
pembuluh darah di leher, dada, lengan, atau area pangkal paha.
Kateter ini bisa terus terpasang hingga beberapa minggu bahkan
bulan, tergantung dari kondisi pasien.
CVC sendiri memiliki tiga jenis utama, sebagai beirkut ini:
1. Peripherally inserted central catheter (PICC)
Pada metode injeksi intravena menggunakan PICC, obat
yang diberikan akan diteruskan hingga ke pembuluh darah
yang ada di dekat jantung. Alat ini biasanya dimasukkan di
pembuluh darah yang terletak di lengan atas.
2. Tunneled catheter
Pada tunneled catheter, alat akan dipasang pada pembuluh
darah di leher atau dada. Dengan metode ini, obat yang
diberikan bisa diteruskan langsung ke pembuluh darah
jantung.
3. Implanted port
Sesuai namanya, implanted port ditanamkan atau diimplan di
bawah permukaan kulit. Lalu, obat akan dimasukkan melalui
alat tersebut yang kemudian mengalir ke pembuluh darah.

3
D. Macam macam obat yang dimasukan melalui intravena
1. Regular laktat (RL)
Regelur laktal adalah larutan isotonis yang paling mirip
dengan cairanekstraseluler (cairan diluar sel). Larutan RL
juga bisa di gunakanuntuk menormalisasi tekanan darah pada
pasien combustio, 18 sampai24 jam setelah terjadi cedera
luka bakar. Larutan RL juga termasuksalah satu cairan
kristaloid yang bisa digunakan untuk terapi sindromasyok,
kombustio, serta hipovolemia dengan asidosis metabolik.
Cairan RL berisi Natrium Laktat, C3H5NaO3, Natrium
klorida, NaCL,Kalium klorida, KCl, CaCI2.2H2O, serta air
untuk injeksi. Tempatmetabolisme cairan RL terutama pada
hati serta sebagian kecil pada ginjal.Kelebihan dalam
memberikan cairan ini dapat mengalami edema padaseluruh
badan pasien sehingga pemakaian larutan RL yang berlebih
itu perlu di cegah.

2. NaCL
Larutan NaCL Juga termasuk cairan kristaloid. Di anjurkan
pada penanganan awal syok hipovolemik dengan
hiponatremik, alkalosismetabolik atau hipokhloremia.
Keuntungan menggunakan cairan iniadalah harga lebih
murah, mudah di dapat, sedikit efek samping,
tidakmenyebabkan raksi alergi, serta mudah di pakai.Cairan
NaCL.Cairan NaCL berisi sodium chloride beserta air untuk
injeksi. Pada kasusGadar, biasanya cairan ini di gunakan
untuk membantu proses penangananserta perawatan pada
luka.

4
3. Dektrose
Larutan dextrose juga bisa di gunakan sementara untuk
mengganti kehilangan cairan dengan cara melarutkan NaCl
0,45 % dalam larutan dextrose 5 %. Larutan Dektrose juga
dapat diberikan untuk penangananawal pada pasien
hipoglikemia (gula darah rendah).

Larutan dextrose berisi glukosanC6H1206, H20 serta air


untuk injeksi. Jadi secara sederhana bisa di simpilkan tujuan
dari terapi pemberian cairan dibagi atas manajeman
untukmenganti kebutuhan harian juga untuk menganti
kehilangan cairan akut.

5
Contoh cairan lain
1) Ranitidin (mengurangi keasamanlambungpada
persalinan beresiko tingi)
2) Petidin hidroklorida (untuk nyeri sedang
sampai berat analgesia obsterti)
3) eritromisi (digunakan pada klien yang sensitif
terhadap penisilin organismenya resistan
terhadap penisilin, sifilis, klamidia, gonorea,
infeksi pernapasan.
4) Protamin sulfat (untuk melawan kerja heparin)
5) Fitomenadion/fitamin K ( mencegah dan
mengobati hemoragi)

Jenis-jenis injeksi
1) Injeksi intra vena
Adalah injeksi yang melibatkan penyisapan
jarum secara langsung ke dalam vena, dan
cairan yang dimasukan akan langsung dikirim
ke aliran darah. Dalam pengobatan dan
pengunaan obat-obatan, rute pemberian ini
adalah cara tercepat untuk mendapatkan efek
yang diinginkan.
2) Injeksi Intra muskuler
Adalah injeksi yang dilakukan untuk
mengantarkan suatu saat ke dalam otot dengan
tujuan dapat diserap dengan cepat oleh
pembuluh darah 45%
3) Injeksi subkutan
Adalah obat atau cairan yang akan dikirim ke
jaringan atau otot. Dengan mengunakan
injeksi jenis ini, penyerapan obat akan
berjalan lebih lambat dibandingkan injeksi
intramuskuler. Jarum yang digunakan pun
lebih pendek karena tidak perlu mencapai
otot. Tempat pemberian injeksi ini adalah
jaringan lemak dibelakang lengan.

Anda mungkin juga menyukai