Kelompok-1 (Strategi Penyediaan Barang)
Kelompok-1 (Strategi Penyediaan Barang)
Disusun Oleh:
Puji Syukur kami panjatkan atas karunia nikmat yang telah diberikan oleh
Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan
tugas dan tanggung jawab yang diberikan Dosen Pembimbing mata kuliah
Ekonomika dengan baik. Makalah ini disusun berdasarkan rangkuman dari
beberapa sumber informasi dari media elektronik.
Harapan kami, makalah ini dapat menjadi salah satu media yang menarik
untuk dibaca dan mudah dipahami oleh seluruh pembaca. Kami menyadari masih
banyak sekali kekurangan yang ada pada makalah yang telah dibuat kali ini. Oleh
karena itu kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga
kami dapat membuat karya yang lebih baik dari sebelumnya di kemudian hari.
Terima kasih kami haturkan kepada semua sumber yang tidak dapat
disebutkan satu – persatu, Dosen Pengampu yang membimbing dan berperan
besar dalam tugas yang telah di berikan sehingga tugas ini dapat diselesaikan,
serta kerja sama dari tim kita yang sangat baik.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
I2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud strategi penyediaan barang?
2. Bagaimana strategi penyediaan barang pada perusahaan manufaktur?
3. Apasajakah prosedur pengadaan terhadap perusahaan manufaktur?
I3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu strategi penyediaan barang
2. Untuk mengetahui bagaimana strategi penyediaan barang pada
perusahaan manufaktur
3. Untuk mengetahui apa saja prosedur pengadaan terhadap perusahaan
manufaktur
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
tracking sales history dan service rate supplier yang sebenarnya
untuk mengoptimalkan tingkat persediaan Anda.
2. Tentukan tempat menyimpannya
Tentukan gudang penyimpanan dari berbagai jenis barang.
Hal ini untuk mengurangi biaya distribusi barang Pilihannya
menjadi lebih rumit jika gudang tersebar di beberapa lokasi. Dalam
hal ini mungkin perlu menyeimbangkan target layanan pelanggan
(yaitu, memiliki persediaan di dekat pelanggan) terhadap biaya
operasional beberapa gudang penyimpanan. Lakukan stok opname
secara teratur untuk memastikannya teridentifikasi dengan benar,
dicatat secara akurat di sistem inventory dan di lokasi yang tepat.
3. Tentukan strategi pembelian
Komponen penting lain dari strategi persediaan adalah
bagaimana proses pemesanan dan pembeliannya. Anda memiliki
dua pilihan utama-pendekatan push atau pull.
Pendekatan "push" lebih konvensional dari keduanya,
melibatkan pengisian inventaris berdasarkan perkiraan penjualan.
Push bisa menjadi pendekatan yang baik jika permintaan Anda
stabil, atau jika Anda mendapatkan banyak penghematan untuk
membeli dalam jumlah banyak atau membuat batch produk yang
besar.Risiko utamanya adalah memiliki persediaan terlalu banyak
atau terlalu sedikit jika perkiraan penjualan salah.
Pendekatan “pull” melibatkan pengisian persediaan
berdasarkan permintaan. Cara Ini adalah lebih sederhana dan
mungkin pilihan terbaik jika memiliki permintaan yang sangat
variabel atau tidak pasti. Ini bisa bekerja sangat efektif jika
supplier menawarkan lead time pendek dan memberikan layanan
pengiriman yang prima dengan kesalahan minimal.
7
II. 2 Penyediaan Barang Terhadap Perusahaan Manufaktur
8
A. Prosedur Pengadaan Pada Perusahaan Manufaktur
Prosedur ini disusun agar perusahaan mampu melakukan
pengadaan barang yang tepat hemat biaya, sehingga kerugian dapat
dihindari. Prosedur-prosedurnya antara lain :
1. Seleksi
Prosedur ini dilakukan untuk menentukan barang atau
jasa apa yang benar-benar diperlukan perusahaan dan untuk
menyesuaikan dengan anggaran yang telah disusun.
Perusahaan dengan perputaran kas lebih cepat akan lebih
cepat pula dalam proses pengadaan barang. Hal ini
menunjukkan bahwa penjualan perusahaan cukup stabil.
Proses seleksi dilakukan setelah dilakukan stock opname,
untuk mengetahui jumlah persediaan yang ada di gudang.
2. Verifikasi
Verifikasi merupakan pemerikasaan dengan
membandingkan data barang yang akan dipesan dengan
kebutuhan yang telah ditulis dalam daftar pengadaan
sebelumnya. Dalam proses pemesanan tersebut kemudian
akan dilakukan pemeriksaan apakah barang tersebut sudah
dipesan sebelumnya ataukah belum. Jika barang yang akan
dibeli sudah tersedia di gudang, maka harus dipertimbangkan
apakah perlu dilakukan pembelian atau tidak.
3. Hunting
Bagian Pengadaan akan melakukan survey atas barang
yang dibutuhkan dalam daftar tersebut. Hunting atau
pencarian barang yang dibutuhkan bisa dilakukan melalui
pemasok yang ada pada daftar atau dengan mencari beberapa
toko yang menyediaan barang yang dibutuhkan.
9
Beberapa perusahaan biasanya memiliki pemasok tetap untuk
memenuhi kebutuhan produksi mereka. Perusahaan memilih pemasok
bahan baku yang dianggap murah dan memiliki kualitas yang baik.
Cara ini sebenarnya banyak dipilih perusahaan dibandingkan jika
mereka harus membeli sendiri secara terpisah di pasar. Suatu proses
pengadan barang tentu memiliki tujuan tersendiri, tujuan tersebut akan
dimanfaatkan dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka
panjang.
Kelangsungan usaha sangat bergantung dari proses produksi
dan pengadaan barang yang dilakukan. Bila usaha tetap berjalan,
maka keberadaan perusahaan tidak akan tergantikan produsen lainnya.
Bila pengadaan barang berjalan lancar maka akan memudahkan proses
produksi maka penjualan kepada konsumen bisa dilakukan tepat
waktu. Kapan konsumen membutuhkan barang akan dipenuhi oleh
perusahaan tanpa harus menunggu barang di pasaran habis. Bagi
perusahaan untuk mencegah terjadinya pergeseran produk oleh
produsen lain, maka proses pengadaan barang ini memang perlu
diperhatikan. Jangan sampai barang yang dibutuhkan untuk proses
produksi tidak ada di gudang saat produksi akan dilaksanakan.
10
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
Sutedi, Adrian. 2012. Aspek Hukum Pengadaan Barang dan Jasa dan Berbagai
Permasalahannya.Sinar Grafika.
https://www.kompasiana.com/emira/565c068ebc937345077c0e87/strategi-
pengadaan-barang-di-perusahaan-manufaktur-yang-cermat?page=2
https://turboly.com/blog/2018/02/Bagaimana-Strategi-Persediaan-Dapat-
Menghemat-Waktu-dan-Uang.html
https://www.bfi.co.id/good-corporate-governance/procurement
12