Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

MIND MAPPING KASUS ENDOKRIN


(Hipoglikemia)

NAMA : Anies Ulfa Solekha


NIM : 30901800013

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2021
MIND MAP TEORI

KLASIFIKASI DEFINISI: Hipoglikemia merupakan suatu keadaan PEMERIKSAAN PENUNJANG


Hipoglikemia akut menunjukkan gejala Triad Whipple. dimana kadar glukosa darah <60 mg/dl. Jadi, dapat - Gula darah puasa
Triad Whipple meliputi: disimpulkan bahwa, hipoglikemia merupakan kadar glukosa Diperiksa untuk mengetahui kadar gula darah
1. Keluhan adanya kadar glukosa darah plasma yang darah dibawah normal yaitu <60 mg/dl (McNaughton,2011) puasa (sebelum diberi glukosa 75 gram oral) dan
rendah. Gejala otonom seperti berkeringat, jantung nilai normalnya antara 70- 110 mg/dl.
berdebar-debar, tremor, lapar.
- Gula darah 2 jam post prandial
2. Kadar glukosa darah yang rendah (<3 mmol/L).
Diperiksa 2 jam setelah diberi glukosa dengan
Gejala neuroglikopenik seperti bingung, mengantuk,
sulit berbicara, inkoordinasi, perilaku berbeda, nilai normal < 140 mg/dl/2 jam
HIPOGLIKEMIA
gangguan visual, parestesi, mual sakit kepala. - HBA1c memeriksa pengukuran kadar gula
3. Hilangnya dengan cepat keluhan sesudah kelainan - Elektrolit peningkatan creatinin
biokimia dikoreksi. - Leukosit terjadipeningkatan jika sampai terjadi
Hipoglikemia juga dapat dibedakan menjadi: infeksi
1. True hipoglikemi, ditandai dengan kadar glukosa TANDA GEJALA
darah sewaktu < 60 mg/dl Tanda dan gejala hipoglikemia menurut Setyohadi (2012)
2. Koma hipoglikemi, ditandai dengan kadar glukosa antara lain:
darah sewaktu < 30 mg/dl 1. Adrenergik seperti: pucat, keringat dingin, takikardi, gemetar, patofisiologis
3. Reaksi hipoglikemi, yaitu bila kadar glukosa darah lapar, cemas, gelisah, sakit kepala, mengantuk. Dalam diabetes, hipoglikemia terjadi akibat kelebihan
sebelumnya naik, kemudian diberi obat 2. Neuroglikopenia seperti bingung, bicara tidak jelas, perubahan insulin relative ataupun absolute dan juga gangguan
hipoglikemi dan muncul tanda-tanda pertahanan fisiologis yaitu penurunan plasma glukosa.
sikap perilaku, lemah, disorientasi, penurunan kesadaran,
hipoglikemia namun kadar glukosa darah normal.
kejang, penurunan terhadap stimulus bahaya. Mekanisme pertahanan fisiologis dapat menjaga
4. Reaktif hipoglikemi, timbul tanda-tanda keseimbangan kadar glukosa darah, baik pada
hipoglikemi 3-5 jam sesudah makan. Biasanya
penderita diabetes tipe I ataupun pada penderita diabetes
merupakan tanda prediabetik atau terjadi pada
anggota keluarga yang terkena diabetes melitus. tipe II. Glukosa sendiri merupakan bahan bakar
metabolisme yang harus ada untuk otak. Efek
hipoglikemia terutama berkaitan dengan sistem saraf
pusat, sistem pencernaan dan sistem peredaran darah
(Kedia, 2011).

FAKTOR MEMPENGRUHI Penatalaksanaan


Usia, aktifitas/olahraga, keterlambatan - Glukosa oral, pemeriksaan glukosa darah kapiler,
ETIOLOGI: Dosis pemberian insulin yang kurang tepat, asupan glukosa, kelebihan (ekses) insulin, 10-20 gram glukosa oral harus segera diberikan
kurangnya asupan karbohidrat karena menunda atau frekuensi hipoglikemia, obat - Glukosa intramuscular, glukagon 1 mg
melewatkan makan, konsumsi alkohol, peningkatan hipoglikemik oral yang berisiko intramuskuler dapat diberikan dan hasilnya akan
pemanfaatan karbohidrat karena latihan atau penurunan hipoglikemis, terapi salisilat, terapi tampak dalam 10 menit
berat badan (Kedia, 2011). insulin, gangguan ginjal - Glukosa intervena,pemberian kosentrasi 40% IV
sebanyak 10-25 cc setiap 10-20 menit sampai
pasien sadar disertai infuse dekstrosa 10% 6 kolf/jm
MIND MAP ASUHAN KEPERAWATAN HIPOGLIKEMIA

PENGKAJIAN: -
DIAGNOSA KEPERAWATAN:
Fokus Pengkajian
Data dasar yang perlu dikaji adalah : 1. Ketidakstabilan kadar gula darah b.d hyperinsulinemia
1. Keluhan utama : sering tidak jelas tetapi bisanya 2. Nyeri akut b.d agen pencedra fisiologis INTERVENSI
3. Intoleransi aktivitas b.d imobilitas
simptomatis, dan lebih sering hipoglikemi Dx.1
merupakan diagnose sekunder yang menyertai Intervensi :
keluhan lain sebelumnya seperti asfiksia, kejang, Observasi:
- Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemi
sepsis.
- Monitor tanda dan gejala
2. Riwayat : ANC, Perinatal, Post natal, Imunisasi, Terapurtik:
Diabetes melitus pada orang tua/keluarga, Berikan asupan cairan oral
Pemakaian parenteral nutrition, Sepsis, Enteral HIPOGLIKEMIA Edukasi:
feeding, Pemakaian Corticosteroid therapi, Ibu Ajurkan kepatuhan terhadap diet
yang memakai atau ketergantungan narkotika, Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian insulin
Kanker
3. Data fokuS
Data Subyektif: Dx.2
observasi identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
- Sering masuk dengan keluhan yang tidak jelas Daftar pustaka: kualitas, intensitas nyeri, identifikasi skala nyeri
- Keluarga mengeluh bayinya keluar banyak terapeutik:
Gallo & Hundak. 1996. “Keperawatan Kritis Pendekatan berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa
keringat dinging nyeri
- Rasa lapar (bayi sering nangis) Holistik Volume II”. Jakarta : EGC.
edukasi:
- Nyeri kepala jelaskan penyebab dan priode dan pemicu nyeri
Hudak, M. Carolyn. 1996. Keperawatan Kritis. Jakarta : EGC. kolaborasi: kolaborasi pemberian obat analgetik
- Sering menguap
Rumahorbo Hotma , S.kep. 1999. “ Asuhan Dx.3
- Irritabel
Intervensi :
Data obyektif: Keperawatan Klien denganSistem Endokrin “.Jakarta : EGC
Observasi:
- Parestisia pada bibir dan jari, gelisah, gugup,
- Identifikasi deficit tingkat aktivitas
tremor, kejang, kaku,
- Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam
- Hight—pitched cry, lemas, apatis, bingung,
aktivitas tertentu
cyanosis, apnea, nafas cepat irreguler, keringat
Terapeutik:
dingin, mata berputar-putar, menolak makan dan
- Fasilitasi pasien dan keluarga dalam menyesuaikan
koma
lingkungan untuk mengakomodasi aktivitas yang
- Plasma glukosa < 50 gr/% di pilih
- Libatkan keluarga dalam aktivitas
Edukasi: ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih

Anda mungkin juga menyukai