Anda di halaman 1dari 15

KONSEP KEBIDANAN

Laporan Hasil Wawancara Bidan

Disusun oleh
kelompok 3 Kelas 1B
Nama Anggota :
1. Muthia Dewi Aziza
2. Mutia Safitri
3. Nisa Kamaliah Uyun
4. Nurul Restiasih
5. Safia Awanis
6. Sarah Rahmawati
7. Siti Nuratunnisa Shafalia
8. Sukiyani
9. Vinna Meiliana
10. Yulianti
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH swt. yang senantiasa melimpahkan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil wawancara ini pada tanggal 06
November 2015.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan laporan hasil wawancara ini adalah untuk
menyelesaikan tugas Konsep Kebidanan yaitu wawancara mengenai BIDAN SEBAGAI
PROFESI, dapat membangun kerja sama yang baik antar kelompok, memahami kegiatan
wawancara serta memperoleh informasi dari hasil wawancara. Laporan ini disusun berdasarkan
wawancara yang kami lakukan terhadap seorang Bidan yang bernama Reni Oktaviani,
Amd.Keb.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Reni sebagai
narasumber kami dalam wawancara yang telah menyempatkan waktunya, dan teman-teman yang
telah membantu dalam kerja samanya membuat laporan hasil wawancara ini.

semoga karya tulis ini dapat berguna bagi pembaca dan kami  juga berharap kritik dan
saran dari pembaca atas segala kekurangan dalam laporan hasil wawancara ini.

`                                                                                                      Bekasi, 06 November 2015

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………….. 4

B. Maksud dan Tujuan…………………………………………………….. 5


C. Metode dan Teknis Penulisan………………………………………..... 5

BAB  II  LAPORAN HASIL WAWANCARA

A. Profil……………………………………………………………………..
B. Bidan sebagai profesi……………………………………………………
C. Dpkumentasi……………………………………………………………..

BAB III PENUTUP

A. Kesan……………………………………………………………………

B. Pesan……………………………………………………………………..

C. Simpulan…………………………………………………………………

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan bidan yang diakui
oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk melaksanakan praktek
kebidanan di negara itu. bidan harus mampu memberikan supervise, asuhan, dan
memberikan basehat yang dibutuhkan untuk wanita hamil, persalinan dan nifas,
memimpin persalinan atas tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi yang baru
lahir dan anak (ICM).

Bidan juga merupakan sosok wanita yang terpercaya dalam mendampingi dan
menolong ibu yang melahirkan.peran dan posisi bidan dimasyarakat sangat dihargai dan
dihormati karena tugasnyaa yang sangat mulia, memberi semngat, membesarkan hati
pasiean, mendampingi, serta menolong ibu melahirkan sampai ibunya dapat merawat
bayinya dengan baik. Bidan sebagai pekerja profesional dalam menjalankan tugas dan
prakteknya, bekerja berdasarkan keilmuan, metode kerja, standar praktik pelayanan serta
kode etik yang dimilikinya.

profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan khusus dalam


beberapa bidang ilmu, melaksanakan cara-cara dan peraturan yang telah disepakati
anggota profesi itu (1993, Chin Yacobus). Jadi, profesi itu merupakan suatu pekerjaan
yang telah dijalani dalam setiap individu dengan sebuah ilmu pengetahuan, bersifat
seumur hidup, adanya sebuah ketelitian dan mampu mengekspresikan ke masyarakat
dengan baik .

Bidan sebagai profesi ini dapat menambah wawasan bahkan keterkaitan rasa ingin
tahu kita dengan bidan sebagai profesi ini, kami juga lebih mengetahui seorang bidan
sebagi peneliti dengan cara mereka melayani pasiennya secara rangkulan dan kedekatan
antara bidan dengan pasiennya. Kami juga dapat lebih memahami apa saja karakteristik
seorang bidan yang baik, yang berperilaku profesioanal.

B. TUJUAN

Tujuan dari wawancara dengan seorang bidan adalah sebagai berikut :


1. Agar mengetahui profesi bidan,
2. Mengetahui dan memahami karakteristik seorang bidan sebagai profesi
3. Memahami isi dari permenkes seorang bidan dalam profesi, apa yang seharusnya
dikerjakan dan yang tidal seharusnya dikerjakan.
4. Menambah wawasan kami tentang profesi bidan ini
5. Untuk mengetahui Tugas-tugas seorang bidan,
6. Kehidupan bidan dalam keluarga daan masyarkat.

C. NARA SUMBER

Sebagai narasumber untuk wawancara adalah Ibu Reni Oktaviani, Amd. Keb.
seorang bidan dilingkungan kampung pedurunan, Jatiluhur, Jatiasih, Bekasi. Dan beliau
juga bertugas di klinik Bersalin AL-MUZZAMIL.

D. WAKTU DAN TEMPAT


Wawacara dilaksanakan di Klinik Bersalin AL-MUZZAMIL tempat bekerjanya
Bu bidan Reni, yang juga melayani periksa kehamilan, KB, imunisasi, dan Konsul
tentang ksehatan lainnya. Pada hari Jumat, 06 November 2015 pukul 19.02 WIB

BAB II

LAPORAN HASIL AWANCARA


A. PROFIL NARASUMBER

1. Nama lengkap : Reni Oktaviani, Amd. Keb


2. Nama panggilan : Bidan Reni
3. Usia : 26 tahun
4. Tempat Lahir : Bekasi
5. Status perkawinan : Sudah menikah, memiliki anak 1 (Perempuan)
6. Suku : Betawi
7. Hobby : Banyak (membaca, menulis, masak. dll)
8. Alamat Rumah : Kp. Pedurenan Rt.04/04 No.1 Jati luhur, Jati Asih
9. Alamat pekerjaan : Kp. Pedurenan, Klinik Bersalin AL-MUZZAMIL
10. Riwayat pendidikan : D3 kebidanan, angkatan 2010 di Mitra Ria Husada
11. Riwayat pekerjaan : 1. Klinik umum rumah bersalin di daerah bekasi 1 tahun
2. BPS selama 1 tahun
3. klinik rumah bersalin AL-MUZZAMIL selama 2 tahun
12. Organisasi : IBI ( Ikatan Bidan Indonesia)
13. Hari/Tgl Pelaksana : Jumat, 06 November 2015
14. Waktu pelaksana : pukul 19.02
15. Tempat pelaksana : Klinik Rumah Bersalin AL-MUZZAMIL
16. Tema Wawancara : Bidan sebagai Profesi
17. Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui lebih jelas peran bidan sebagai profesi
dan peneliti

B. BIDAN SEBAGAI PROFESI


Bidan Reni Oktaviani (narasumber) berusia 26 tahun lahir di Bekasi. Beliau sudah
menikah dan mempunyai seorang anak perempuan yang bertempat tinggal di Kampung
Pedurenan RT.004/04 No.1 Jatiluhur, Jatiasih. Terakhir pendidikan beliau pada tahun
2007 di perguruan tinggi Mitra Ria Husada jurusan D3 kebidanan.

Pada tahun 2010 beliau telah menyelesaikan pendidikannya di Mitra Ria Husada
yang bergelarkan “ Reni Oktavia, Amd. Keb.”. Beliau merasa senang dengan profesi
yang Ia jalani kini, setelah lulus dari pendidikannya beliau mengabdi di sebuah Klinik
umum bersalin didaerah Bekasi selama 1 tahun, beliau juga mengabdi di BPS daerah
bekasi selama 1 tahun, dan kini beliau mengabdi kembali di sebuah Klinik rumah bersalin
AL-MUZZAMIL selama 2 tahun hingga saat ini. Beliau juga aktif mengikuti sebuah
organisasi IBI dalam sebuah rapat sehari-hari.

Selama masa pengabdian beliau terhadap masyarakat cukup baik dalam segi
pelayanannya menjadi seorang bidan. Pelayanan yang beliau tanganin cukup bervariasi
yaitu KB (Keluarga Berencana), Imunisasi, Konseling, periksa kehamilan dan persalinan.
Pasien yang berkunjung ke klinik ini cukup bervariasi jumlahnya dan pelayanan yang
akan diberikan beliau kepada pasiennya.

Beliau berpandangan profesi seorang bidan adalah profesi yang mulia, dimana
mereka seorang bidan belum tentu mampu menjalani profesi ini. mengapa? Karena tidak
semua bidan berperilaku sama antara bidan yang satu dengan bidan yang lain, yang
mampu melayani dengan ikhlas, sabar, menahan emosi dan selalu ramah terhadap
pasiennya dalam kondisi apapun. Beliau juga memproritaskan pasiennya pada nomor satu
dibandingkan untuk keluarganya sendiri.

Karakteristik yang harus dimiliki seorang bidan menurut beliau yaitu harus
memiliki sifat yang penyabar, mampu melihat kondisi dalam artian pasien merasa gelisah
atau tegang bidan mampu menenangkan dan dapat merangkul pasien yang bertujuan
lebih mendekatkan antara bidan dengan pasiennya dengan melayani secara sabar,
penyang, ramah, mampu menahan emosi dan penuh keikhlasan.

Pandangan masyarakat terhadap beliau sangat baik, karena sejauh ini beliau
mampu melayani pasiennya sesuai dengan kode etik bidan yang ada.

Beliau telah mampu mematuhi peraturan dalam Standar profesi yang


dikeluarkanoleh Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
369/MENKES/SK/III/2007, dimana seorang bidan yang hanya melayani sebatas normal
yang diperbolehkan yaitu seperti persalinan normal tanpa indikasi-indikasi
kehamilan,imunisasi dan KB dan jauh yang tidak semestinya dikerjakan beliau tidak
menjalaninya hanya batas normal saja. Beliau juga melakukan sebuah rujukan terhadap
pasien yang mengalami persalinan sungsang dan indikasi-indikasi lainnya karena itu
bukan suatu kewenang bidan.
Menanggapi perilaku professional seorang bidan beliau berpendapat tetap
melakukan pelayanannya dengan senyum,sapa,dan mampu mendengarkan keluh
kesahnya dengan baik. Walaupun setiap manusia mempunyai masalahnya masing-
masing, bidan harus mampu tetap bersikap baik di depan pasien dan siapapun itu.
Kesulitan dalam mengambil keputusan menurut beliau disaat bidan merujuk
pasien dalam sebuah persalinan yang sungsang, bidan mengambil keputusan melakukan
rujukan, namun pasien tidak ingin di rujukan. Karena pasien merasa lebih nyaman
dengan bidan dan akan lahir, yang disatu sisi pasien tetap ingin melahirkan dibidan
namun itu bukan kewenangan bidan dan tetap melakukan rujukan ke rumah sakit.

Beliau beranggapan Tugas fungsi dan peran seorang bidan yaitu melakukan ANC
pemeriksaan hamil, ibu dan bayi, nifas yang sudah beliau lakukan selama ini.
Tanggapan gender menurut beliau adalah adanya hak kebebasan dalam
menentukan sebuah pilihan antara seorang pria dan wanita. Tidak selamanya wanita
dituntut untuk berada dirumah saja bahkan harus berpendidikan yang tidak tinggi
(SD,SMP,SMA), seharusnya wanita juga lebih berkarier dan berpenididikan tinggi karna
jaman ini sudah jaman emansipasi wanita yang bukan hanya berada dirumah,dapur, dan
kasur. Wanita juga punya hak dalam segi pandang ini, karna ibu adalah sebaik-baiknya
pendidik untuk anak-anaknya kelak, jika ibunya tidak melanjutkan sekolah yang lebih
tinggi dan sedangkan anak kita kelak membutuhkan pendidikan dan pendidik yang baik
yang mempunyai wawasaan yang luas dalam segi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Beliau beranggapan Pelayanan yang peka terhadap gender dimana seorang ibu
dan istri mampu mengabil keputusan dengan baik disaat ia merasakan kesakitan
persalinan yang menguntungkan bagi ibu itu sendiri, karna ia sendiri yang mengalami
dan apa yang terjadi jika ibu tidak mengambil keputusannya dengan baik. Dan sebagai
suami, seharusnya suami mampu mendukung keputusan istrinya yang masih batas
kewajaran dan baik untuk istrinya.

Motivasi yang dirasakan beliau menjadi seorang bidan hingga saat ini sungguh
banyak, salah satunya beliau sangat senang dengan anak kecil. yang pertama motivasi
beliau ini sangat ingin menekankan angka kematian bayi dengan bantuan IBI dan profesi
beliau saat ini yaitu seorang bidan, yang dimana beliau miris melihat adanya pembuangan
bayi yang sudah sering terjadi di lingkungannya bahkan di daerah mana pun itu.
istilahnya itu merupakan hasil suka saling suka, mengapa harus adanya pembuangan
begitu aja. Kedua, beliau ingin ibu melahirkan secara baik dengan memperilakukannya
dengan baik juga, karena dulu ibu melahirkan bukan di bidan tapi di paraji yaitu dukun
beranak yang pastinya berbeda dari segi pengetahuannya dan cara melahirkannya.

Keinginan beliau yang belum memajukan profesi beliau sendiri yaitu beliau ingin
memliki rumah sakit sendiri, karna kebanyakan rumah sakit harus menggunakan DP
terlebih dahulu lalu baru pertolongan, namun beliau ingin memiliki rumah sakit dengan
sesuai kemenkes.
Suka duka yang telah didapat menjadi seorang bidan cukup menarik, dukanya
dimana waktu bersama keluarga agak tersita karena harus lebih mementingkan kesehatan
dan keselamatan ibu dan anak (pasien).Sukanya menolong dan membatu persalinan
merupakan suatu peristiwa yang membuat hati merasa lega, punya kepuasan tersendiri.
Pesan beliau untuk kami semua sebagai mahasiswa kebidanan kejar mimpi kalian
setinggi mungkin, perjalanan kalian masih panjang dan butuh waktu, gunakan waktu
kalian dengan secara baik karna saat inilah waktu kalian belajar untuk menambah ilmu
wawasan kalian bahkan tidak cukup wawasan yang luas saja namun bagaimana kalian
bersikap baik di dunia kerja dengan pesaing yang baik pula. Kalian harus mampu
bersikap dewasa dalam mengabil sebuah keputusan nanti, jika kalian lulus dengan gelar
sebagai bidan jangan berbangga hati atau sombong dengan gelar yang sudah kalian dapati
walau kalian belum menikah. Disaat kalian sudah mengabdi terhadap masyarakat kalian
harus mampu bersikap baik, dengan salam, sapa, senyum dan rangkul pasien kalian
dengan baik.

C. DOKUMENTASI
BAB III

PENUTUP

A. KESAN

Kesan yang kami dapat dari wawancara ini cukup banyak, kami lebih memahami
apa pengertian dari bidan sebagai profesi, memahami karakteristik profesi bidan dengan
mewujudkan bidan merupakan profesi yang professional dalam melayani masyarakat dan
mampu menempatkan diri kita sendiri dalam suatu kondisi baik atau buruk.

Kesan kami terhadap bidan Reni, beliau merupakan panutan kami sebagai
mahasiswa kebidanan yang nantinya menjadi penerus bidan dimasa kami kelak, beliau
sangat ramah terhadap kami dan menyambut kami dengan cukup terbuka, belilau juga
ramah terhadap kami dan memberikan sebuah ilmu yang cukup luas, yang nantinya ilmu
tersebut dapat menjadi bekal untuk kami kedepannya dalam menjalani profesi bidan.

B. PESAN

Pesan beliau untuk kami dan mahasiswa kebidanan lainnya, terapkan ciri-ciri
profesi bidan dengan karakteristik yang ada karena semua itu dapat menjadi suatu
pegangan kita semua dalam melayani pasien khususnya, dimulai dari hal yang terkecil
terlebih dahulu dan secara bertahap dapat berjalan dengan baik nantinya. Bukan hanya
sekedar membaca apa arti dari bidan sebagai profesi tapi kita mampu memahami dan
menerapkan ilmu tersebut ke masyarakat dilingkungan kita. Bidan merupakan profesi
yang mulia dan profesional yang menempatkan dirinya dalam kondisi apapun, tidak
semua bidan mampu menjalankan dengan baik profesi yang mereka jalani saat ini. jadi,
hanya sekedar gelar bidan saja.

Setelah kalian lulus dari pendidikan bidan ini, jangan mudah berbesar hati dan
berhenti sampai disini saja. kejarlah, cita-cita kalian setinggi mungkin disaat kalian muda
terus mencari ilmu dengan seluas-luasnya, karena pada akhirnya kalian akan menjadi
seorang ibu yang berpendidikan, yang mampu mendidik anak-anak kalian kelak dengan
wawasan yang luas.
C. SIMPULAN
Bidan Reni Oktaviani merupakan seorang bidan yang telah memiliki banyak
pengalaman dalam menjalani profesinya. Beliau merupakan salah satu dari sekian banyak
bidan di Indonesia yang masih menerapkan pendekatan kepada klien untuk meningkatkan
derajat kesehatan kliennya. Berdasarkan hasil pengalaman beliau, banyak bidan yang
tidak melalukan pendekatan kepada kliennya sehingga klien tersebut merasa tidak
nyaman dengan pelayanan yang diberikan. Pendekatan tersebut bisa dilakukan dari hal-
hal kecil, misalnya tersenyum kepada setiap klien yang datang, sabar dalam menghadapi
berbagai macam karakter klien, dan rangkulah klien tersebut agar kita bisa melakukan
pendekatan lebih dalalm kepada klien sehingga derajat kesehatan dari klien tersebut bisa
meningkat. Bidan Reni adalah bidan yang profesional karena beliau telah menerapkan
setiap kode etik bidan dalam melakukan pelayanan dan berpedoman kepada peraturan
yang telah dikeluarkan oleh PERMMENKES, selain itu beliau juga selalu memberi
pelayanan dengan ikhlas. Beliau sangat memotivasi kami agar menjadi bidan yang
terampil dan berakhlak mulia.
DATA ABSENSI WAWANCARA

Hari, Tanggal : Jumat, 06 November 2015

Tempat : Klinik Bersalin AL-MUZZAMIL

Narasumber : Bidan Reni Oktaviani, Amd. Keb.

Perihal : Konsep Kebidanan tentang bidan sebagai profesi

NO NAMA MAHASISWA TANDA TANGAN


1 MUTHIA DEWI AZIZA 1.
2 MUTIA SAFITRI 2.
3 NISA KAMALIAH UYUN 3.
4 NURUL RESTIASIH 4.
5 SAFIA AWANIS 5.
6 SARAH RAHMAWATI 6.
7 SITI NURASTIANNISA SHAFALIA 7.
8 SUKIYANI 8.
9 VINNA MEILIANA 9.
10 YULIANTI 10.

Dosen Mata Kuliah,

Ns. Herlyssa, S. Kep, SST, MKM


NIP. 19680406 1990032 003

Anda mungkin juga menyukai