DI SUSUN OLEH
Klisnawati P3.73.24.1.21.119
Lestia P3.73.24.1.21.120
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pandangan
Agama Kristen Tentang KB dan Kontrasepsi Darurat ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Kesehatan Reproduksi
dan Perencanaan Keluarga Termasuk Keluarga Berencana.
Kami berharap setelah engerjakan tugas ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
kelompok yang telah kompak bekerjasama dan membagi sebagian pengetahuannya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Keluarga Berencana adalah suatu tindakan manusia secara sadar untuk mengontrol, baik dalam
hal jumlah dan atau jarak antara kelahiran anak, dengan tujuan utama mengendalikan jumlah
anak yang pada akhirnya secara lebih luas akan berdampak pada pengendalian jumlah penduduk
suatu negara ataupun dunia. Tujuan utamanya sebenarnya adalah untuk memastikan terbentuk
keluarga yang sesuai dengan kehendak Allah.
Sebagai orang percaya, menyadari bahwa “anak-anak adalah pemberian Allah” dan “Keluarga
adalah institusi duniawi yang paling pertama diberkati Allah”. Jadi, perintah Tuhan tidak
diberikan begitu saja, lalu kita boleh menjalankan sekehendak hati kita (meskipun kita memiliki
kehendak bebas) melainkan harus tetap dalam pimpinan Tuhan. Selama sepasang suami istri
telah mempertimbangkan dengan matang dan tentunya dengan kesepakatan bersama bersedia
ingin menggunakan metode kontrasepsi mantap, maka diperbolehkan.
Metode atau alat yang sering dipakai dalam KB disebut alat atau metode kontrasepsi. Alat
kontrasepsi ini bertujuan untuk menghindari kehamilan yang bersifat sementara, meskipun ada
juga teknik yang dapat bersifat permanen. Ada beberapa metode kontrasepsi yang umum dipakai,
seperti oral kontrasepsi atau yang dikenal sebagai pil KB, KB suntik, Intra Uterina Device (IUD)
atau dikenal dengan istilah AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) yang oleh orang awam
dikenal dengan istilah spiral karena alat yang dipakai berbentuk spiral. Selain itu juga dikenal
metode-metode lain seperti kondom, spermisida, dan diafragma. Lalu, masih ada yang disebut
sebagai kontrasepsi mantap. Metode ini menghindari kehamilan secara permanen. Metode ini
sering juga disebut sebagai sterilisasi, yaitu di mana suatu tindakan kontrasepsi dengan mengikat
saluran indung telur pada perempuan atau memotong saluran sperma pada pria.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara dari segi pandang Tokoh Agama Kristen tentang Keluarga
Berencana dan pemakaian alat kontrasepsi darurat sangat diperbolehkan dengan alasan
bahwasanya manusia itu diperintahkan untuk beranak cucu sehingga dapat memenuhi bumi. Hal
ini sesuai dengan kehendak mandat yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Namun KB tidak diperbolehkan apabila dipakai atau digunakan untuk hal – hal yang
maksiat seperti berbuat zina yang sangat dilarang oleh Agama Kristen maupun pada Agama lain.
3.2 Saran
Menurut kelompok untuk menggali tentang pandangan agama dalam pemakaian KB dan
alat kontraspsi darurat sebaiknya dilakukan pada tokoh pemuka agama sehingga mendapatkan