Disusun oleh :
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................5
2.1 MASALAH KHUSUS......................................................................................5
2.2 ANALISA SEBAB-AKIBAT..........................................................................5
2.3 SOLUSI ISLAM DALAM PERMASALAHAN INFRASTRUKTUR...........7
BAB III PENUTUP.........................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menyediakan fasilitas dan layanan
infrastruktur yang berkualitas, baik dalam bentuk pengaturan dengan kerangka regulasi
maupun kerangka investasi melalui rehabilitasi dan peningkatan kapasitas fasilitas
infrastruktur yang rusak, serta pembangunan baru.
Secara umum, setiap kegiatan pasti ada permasalahan. Permasalahan yang terjadi dalam
infrastruktur dapat diklasifikasikan dari yang ringan, sedang, hingga berat. Dan setiap ada
permasalahan pastipula ada penyelesaian yang dimana dalam pembahasan ini akan disangkut
pautkan dengan penyelesaian secara islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Infrastruktur pada sebuah negara dapat diartikan sebagai struktur dan fasilitas dasar entah
itu dalam bentuk fisik maupun sosial. Contoh dari infrastruktur ini adalah seperti konstruksi
bangunan, jalan tol, jembatan, pasokan listrik atau air, serta berbagai hal macam hal yang
dibutuhkan dalam operasional kegiatan masyarakat maupun pelayanan publik.
Jadi dengan kata lain, semua fasilitas tersebut dalam infrastruktur ini akan dibangun baik
oleh pemerintah maupun perorangan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Hal ini
karena infrastruktur sangat dibutuhkan masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya.
Namun, dalam membangun dan mengembangkan infrastruktur pada sebuah negara
tidaklah mudah, ada banyak masalah yang dapat menghambat. Masalah ini akan selalu ada di
seluruh negara termasuk Indonesia, akan tetapi cara suatu negara untuk mengatasinya yang
akan membedakannya. Infrastruktur fisik yang kualitasnya kurang baik dapat menyebabkan
masalah yang lebih buruk.
Di Negara kita sendiri Indonesia, bukanlah hal yang mudah dalam membangun maupun
mengembangkan infrastruktur. Ada banyak masalah yang menghambatnya, berikut adalah
beberapa masalah yang menghambat infrastruktur negara kita:
1. Kurangnya koordinasi dalam membangun infrastruktur
2. Kurangnya dana
3. Kendala pembebasan lahan
4. Lembaga pembangunan infrastruktur yang kurang berkompeten
5. Lambatnya penyusunan peraturan
6. Kesadaran keselamatan kerja dalam pembangunan infrastruktur.
Pada saat ini, kita dapat menemukan salah satu contoh permasalahan dalam infrastruktur
yaitu permasalahan dalam Proyek Jalan Tol Trans-Sumatera.
2.2 Analisa Sebab-Akibat
Permasalahan infrastruktur kerap kali menimbulkan efek samping yang cukup merugikan
bagi masyarakat, lingkungan sekitar maupun negara. Maka untuk mengatasi permasalahan itu,
islam memiliki beberapa solusi untuk menanganya. Berikut merupakan solusi islam dalam
permasalahan infrastruktur pada Proyek Jalan Tol Trans Sumatera.
Untuk persoalan pertama, solusinya adalah dengan mendesain ulang dan merekayasa Jalan
Tol tersebut. Menurut Imam Syafi’i, pemindahan kerangka jenazah atau orang yang telah
dikuburkan tidak diperbolehkan kecuali terdapat keadaan genting sekali, jenazah ataupun yang
sudah tinggal tengkorak dan tulang-belulangnya saja tidak boleh dipindah kecuali dahulu
jenazah lupa belum dimandikan dan disucikan, jenazah belum di sholatkan, pemakaian kain
kafan yang belum benar, jenazah belum menghadap kiblat secara benar ataupun makam
tersebut ditanah sengketa atau di tanah rampasan, dan kuburan tersebut terdapat harta karun.
Persoalan kedua, solusinya adalah dengan menunda pengadaan proyek tersebut karena jika
terus dilanjutkan akan menjadi beban negara. Menurut Abdurrahman Al-
Maliki,11 pembangunan infrastruktur dalam sistem Islam dibagi menjadi dua jenis: (1)
Infrastuktur yang sangat dibutuhkan oleh publik yang jikaditunda akan menimbulkan bahaya
atau dharar bagi publik; (2) Infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat, tetapi tidak begitu
mendesak dan masih bisa ditunda pengadaannya. Oleh karena itu pengadaan proyek sebaiknya
ditunda dahulu karena infrastruktur yang dibutuhkan tidak begitu mendesak dan masih bisa
ditunda. Dalam sistem ekonomi Islam, infrastruktur yang masuk sebagai kepemilikan umum
harus dikelola oleh negara dan dibiayai dari dana milik umum. Boleh berasal dari sumber
kepemilikan negara, tetapi negara tidak boleh mengambil keuntungan dari pengelolaannya.
Tidak dibolehkan pembangunan infrastruktur tersebut dengan jalan utang dan pajak. Jadi
infrastruktur kategori yang kedua hanya boleh dibangun ketika dana APBN atau Baitul Mal
mencukupi.
Dalam persoalan ketiga, memiliki solusi dengan cara berkomunikasi yang ekstra atau
dibicarakan dengan baik-baik dan berikan komitmen masyarakat untuk proses dilapangan agar
dapat dijalankan dengan baik. Sebagai mana dalah firman Allah Surat Thaahaa:44 yang berarti
“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-
mudahan ia ingat atau takut”. Dan juga terdapat pada Surat An-Nisa’ (4) ayat 114
Persoalan keempat, solusi untuk persoalan tersebut adalah dengan membuat peraturan
kapasitas maksimal muatan yang beroperasi dan tidak berlebihan dalam mengisi muatan.
Rasulullah pernah bersabda: “Sebaik-baik urusan ialah yang dilakukan dengan biasa-biasa saja
atau sedang-sedang saja, sekalipun itu sedikit”.
Dalam persoalan kelima, solusi dalam persoalan tersebut adalah dengan menghukum
orang yang melakukan korupsi tersebut dan saat masa-masa sulit untuk kas negara, sebaiknya
tidak ada ekspansi proyek pembangunan. Semua anggaran difokuskan untuk pemenuhan
masalah-masalah mendasar masyarakat. Khalifah Umar ra., dengan sistem Khilafah, senantiasa
membuat perencanaan yang matang dan itqan. Sebabnya, setiap policy negara akan melahirkan
konsekuensi serius terhadap tatanan masyarakat. Hal ini sangat berbeda dengan sistem
kapitalisme yang diterapkan di negeri-negeri kaum Muslim hari ini. Saat ini policy negara
dikendalikan oleh kaum pemilik modal. Masalah kepemilikan dalam ekonomi Islam di dasari atas
konsep tauhid. Allah sebagai pemilik mutlak segala sesuatu yang ada dalam alam semesta ini. Semua
harta kekayaan pada dasarnya adalah milik Allah, sedangkan harta kekayaan yang dimiliki oleh manusia
bersifat amanah atau titipan untuk dimanfaatkan guna memenuhi keberlangsungan kehidupan mereka.
Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Ibrahim ayat 32 yang berbunyi:
32. Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air (hujan) dari langit,
kemudian dengan (air hujan) itu Dia mengeluarkan berbagai buah-buahan sebagai rezeki
untukmu; dan Dia telah menundukkan kapal bagimu agar berlayar di lautan dengan kehendak-
Nya, dan Dia telah menundukkan sungai-sungai bagimu.
Demikianlah Islam memandang pembangunan insfrastruktur yang merata dan sumber
pembiayaannya yang adil di seluruh negeri Islam. Semua ini bukanlah semata-mata romantisme
sejarah atau keteladanan sikap individual semata. Hal ini adalah contoh penerapan sistem Islam
oleh negara, termasuk dalam kebijakan-kebijakan ekonomi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://al-waie.id/iqtishadiyah/strategi-pembangunan-infrastruktur-dalam-islam/
https://www.tintasiyasi.com/2021/06/pembangunan-infrastruktur-dalam-
sistem.html