Disusun Oleh :
Nanda Aulia Amalia
18330030
Kelas A
Puji syukur Kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan hidayat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Fitokimia 2 dengan judul “Cara
Memperoleh Monoterpnoid dari Herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn)” dengan baik dan
lancar. Dukungan dari berbagai pihak yang telah memberikan kami dorongan serta
pengetahuan yang sangat berguna bagi kami.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun agar
bisa lebih baik lagi di masa mendatang, semoga makalah ini bermanfaat untuk para pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 4
1.1.Latar Belakang...................................................................................................... 4
1.2.Rumusan Masalah................................................................................................. 4
1.3.Tujuan.................................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................ 5
2.1. Terpenoid............................................................................................................. 5
2.1.1. Pengertian Terpenoid................................................................................ 5
2.1.2. Karakteristik Terpenoid........................................................................... 5
2.1.3. Metode Ektraksi Terpenoid...................................................................... 6
2.1.4. Metode Identifikasi Terpenoid................................................................. 6
2.2. Herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn)......................................................... 7
2.2.1. Klasifikasi Tumbuhan Meniran............................................................... 7
2.2.2. Deskripsi Tumbuhan Meniran................................................................. 8
2.2.3. Kandungan Meniran................................................................................. 8
2.2.4. Manfaat Meniran....................................................................................... 9
BAB III PEMBAHASAN...................................................................................................... 10
3.1. Cara Memperoleh Meniran (Phyllanthus niruri, L.)....................................... 10
3.1.1. Alat dan Bahan........................................................................................ 10
3.1.2. Metode Ekstraksi...................................................................................... 10
3.1.3. Hasil........................................................................................................... 11
BAB IV PENUTUP............................................................................................................... 13
4.1. Kesimpulan........................................................................................................ 13
4.2. Saran.................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 14
LAMPIRAN.......................................................................................................................... 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan penggunaan obat-obatan tradisional khususnya dari tumbuh-
tumbuhan untuk membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sudah cukup
meluas. Salah satu jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat adalah
meniran. Meniran (Phyllanthus urinaria L.) merupakan terna liar yang berasal dari
Asia tropik yang tersebar di seluruh daratan Asia termasuk Indonesia.
Terdapat beberapa jenis meniran, tetapi yang lebih dikenal masyarakat umum
dan yang biasa digunakan untuk pengobatan haya dua spesies, yaitu Phyllanthus
niruri L. dan Phyllanthus urinaria L. Keduanya memiliki bentuk morfologi serta
khasiat yang hampir sama untuk pengobatan. Herba meniran mengandung metabolit
sekunder salah satunya yaitu senyawa terpenoid. Beberapa hasil penelitian
menunjukkan senyawa terpenoid memiliki aktivitas sebagai antibakteri yaitu
monoterpenoid linalool, diterpenoid (-) hardwicklic acid, phytol, triterpenoid saponin
dan triterpenoid glikosida.
Pada makalah ini akan menjelaskan cara memperoleh senyawa terpenoid
dengan jenis Monoterpenoid dari herba Meniran (Phyllanthus urinaria L.) dengan dua
metode ekstraksi yaitu maserasi dan sokletasi.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara memperoleh senyawa terpenoid dari herba Meniran (Phyllanthus
urinaria L.) ?
2. Apakah metode ekstrasi yang tepat untuk memperoleh senyawa terpenoid dari
herba Meniran (Phyllanthus urinaria L.) ?
3. Apakah jenis senyawa terpenoid yang terkandung dalam herba meniran
(Phyllanthus urinaria L.) ?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengatahui cara memperoleh senyawa terpenoid dari herba Meniran
(Phyllanthus urinaria L.) ?
2. Untuk mengetahui metode ekstrasi yang tepat untuk memperoleh senyawa
terpenoid dari herba Meniran (Phyllanthus urinaria L.)
3. Untuk mengetahui jenis senyawa terpenoid yang terkandung dalam herba meniran
(Phyllanthus urinaria L.)
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Terpenoid
5
2.1.3. Metode Ekstraksi Terpenoid
6
sulfat merah abu-abu atau hijau
8. Timah (IV) klorida Periksa dengan sinar UV pada panjang
gelombang tampak dan besar.
9. Vanilin / asam sulfat Pembentukan warna merah-ungu
mengindikasikan terpenoid
10. Asam Fosfat Untuk deteksi sterol, steroid
11. Asam trifluoroasetat Untuk deteksi steroid.
Meniran merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah tropis yang tumbuh
liar di tempat yang lembab dan berbatu, serta tumbuh di hutan, ladang, kebun-kebun
maupun pekarangan halaman rumah, pada umumnya tanaman ini tidak dipelihara
kerena dianggap tumbuhan rumput biasa.
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Euphorbiales
Suku : Euphorbiaceae
Marga : Phyllanthus
7
2.2.2. Deskripsi Tumbuhan Meniran (Phyllanthus niruri, L.)
Tumbuhan jenis herba dengan tinggi 40-100 cm ini, tumbuh secara liar
di tempat berbatu dan lembap, seperti di tepi sungai, pantai, semak, lahan
bekas sawah, tanah telantar di antara rerumputan, hutan atau ladang, atau
tumbuh disekitar pekarangan rumah, baik di pedesaan maupun di perkotaan.
Meniran mempunyai akar tunggang dan sepasang bunga, yaitu bunga jantan
yang keluar di bawah ketiak daun dan bunga betina yang keluar di atas ketiak
daun. Daun meniran mirip dengan daun asam, berbentuk lonjong dan tersusun
majemuk (Kardinan dan Kusuma, 2004).
8
phyllanthine, dan phyllochrysine. Steroid berupa beta-sitosterol. Alcanes
berupa triacontanal dan triacontanol (Kardinan dan Kusuma, 2004).
Komponen lain yang terkandung dalam meniran antara lain mineral, damar,
dan zat penyamak (Thomas,2007)
Meniran memiliki rasa pahit, agak asam, serta bersifat sejuk atau
mendinginkan. Secara empiris dan klinis, herba meniran berfungsi sebagai
antibakteri atau antibiotik, antihepatotoksik (melindungi hati dari racun),
antipiretik (pereda demam), antitusif (pereda batuk), antiradang, antivirus,
diuretik (peluruh air seni dan mencegah pembentukan kristal kalsium oksalat),
ekspektoran (peluruh dahak), hipoglikemik (menurunkan kadar glukosa
darah), serta sebagai immunostimulan (merangsang sel imun bekerja lebih
aktif) (Kardinan dan Kusuma, 2004)
9
BAB III
PEMBAHASAN
Alat : Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : neraca analitik,
blender, labu erlenmeyer, penguap putar vakum, pipet ukur, labu ukur, corong
pisah, botol reagen, kertas saring, seperangkat alat gelas, seperangkat alat
kromatografi lapis tipis, kromatografi kolom, kromatografi gas-spektroskopi
massa, refluks, sokhlet dan lampu ultra violet 254 nm dan 366 nm.
Bahan : Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh bagian
herba meniran segar (Phyllanthus niruri Linn). Herba meniran dikeringkan
kemudian diblender sampai berbentuk serbuk. Bahan kimia yang digunakan
dalam penelitian terdiri dari metanol (p.a), asam asetat anhidrida (p.a), H2SO4
pekat, kloroform (p.a), nheksana (p.a), benzena (p.a), KOH 10%, kalsium
klorida anhidrat, HCl 4 M, kalium bromida, silika GF254, silika G60, akuades.
1. Maserasi
10
2. Sokletasi
3.1.3. Hasil
11
Senyawa 1,2-seco-cladiellan terbentuk dari karvon, dimana karvon
merupakan senyawa golongan monoterpenoid yang mengandung gugus keton.
Terdapatnya gugus keton pada sebuah spektrum massa suatu senyawa terlihat
pada puncak m/z 55 dan adanya pemecahan yang terjadi pada ikatan C – C
sebelah atom oksigen. Pada senyawa puncak II terlihat adanya puncak m/z 55
dan pemecahan ikatan C – C sebelah atom oksigen dapat terlihat pada m/z 292
yang kehilangan molekul C3H7.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Perlu dilakukan metode ekstraksi lain untuk memperoleh senyawa terpenoid yang
lebih banyak dan spesifik serta perlu dilakukan uji aktivitas lain untuk mengetahui
keaktifan dari isolat terpenoid dari Herba meniran (Phyllanthus niruri Linn).
13
DAFTAR PUSTAKA
I W. G. Gunawan, dkk. 2008. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Terpenoid yang Aktif
Antibakteri pada Herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn). Jurnal Kimia Vol 2 (1), 31-
39.
Julianto Tatang Shabur. 2019. Fitokimia : Tinjauan Metabolit Sekunder dan Skrining
Fitokimia. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia
Kardinan, A. dan Kusuma, F. R. 2004. Meniran Penambah Daya Tahan Tubuh Alami.
Jakarta : Agromedia Pustaka
14
LAMPIRAN
15