A. Prinsip Pembekuan
Pembekuan menyebabkan
perubahan struktur karena
pembentukan kristal es didalam sel.
Bahkan, struktur bahan setelah
pencairan kembali kemungkinan
berubah sangat besar. Penurunan
suhu produk sampai di atas titik
beku dapat mengurangi aktivitas
mikroorganisme dan enzim,
sehingga dapat mencegah
kerusakan produk pangan, akan
tetapi air cairan (liquid water)
mungkin masih
menyediakan aw (aktivitas air) yang
masih memungkinkan terjadinya
beberapa aktivitas tersebut. Dengan
pembekuan, fraksi air tak
terbekukan dikurangi, sehingga
diharapkan dapat mencegah
terjadinya hal tersebut.
Pada makalah ini, pembahasan dipusatkan pada pindah panas dan pindah
massa yang berhubungan langsung dengan produk. Sedangkan mode
pindah panas difokuskan pada pendinginan secara konveksi.
Suhu bahan yang akan dibekukan harus diturunkan hingga titik beku
komponen-komponennya, umumnya hingga �18 oC atau lebih rendah
karena bahan pangan mengandung garam dan gula. Saat larutan garam
dan gula tersebut mulai membeku, kelebihan air akan membeku hingga
tercapai campuran eutektik. Jika pembekuan tidak dilakukan dengan
cepat, kristal es yang terbentuk akan membesar dan merusak dinding sel,
sehingga jika kemudian bahan dicairkan kembali, sel akan bocor dan
tekstur bahan akan rusak. Bahan pangan beku seperti es krim dan es loli
sangat tergantung pada laju pembekuan untuk memperoleh konsistensi
dan tekstur tertentu, sehingga membutuhkan perlakuan khusus. Sekali
bahan telah mulai dibekukan maka sebaiknya tidak mengalami
pemanasan dan pendinginan kembali, karena saat dilakukan pembekuan
ulang dengan laju lambat akan terjadi pencairan sebagian es.
1. Kristalisasi
........................................................
.....................(12-1)
......................................................................................
...................................(12-2)
...................................................................................
...........................(12-4)
Nukleasi Heterogen
Nukleasi sekunder.
.........................................................................
.....................................(12-5)
2. Pematangan
B. Pindah Panas dan Proses Pembekuan
Persamaan Plank
.....................................................................................
.......................(12-6)
dimana Tf titik beku awal dan mewakili suhu seluruh daerah yang tidak
beku.
...................................................................................
.............(12-7)
.....................................................................................
........(12-8)
Persamaan yang ketiga merupakan laju pembentukan panas pada front
pembekuan yang merupakan efek perubahan fase, yaitu:
........................................................................................
.................(12-9)
........................................................................
......................(12-10)
...................................................................
.....................(12-11)
..........................................................................
................................(12-12)
Persamaan diatas dapat berlaku umum untuk bentuk geometri yang lain,
dengan menggantikan nilai ½ dan 1/8 dengan konstanta P dan R.
Konstanta P dan R ini mempunyai nilai sebagai berikut:
Masalah Neumann
..................................................................................
.............(12-13)
.................................................................................
..............(12-14)
Selain itu, perbedaan panas antara porsi padatan dengan porsi cairan
harus sama dengan panas pada front pembekuan, yang ekspresinya
dinyatakan sebagai berikut:
...........................................................................
...........(12-15)
Pada x - ~ : T2 = TI
............................................................................
......................(12-16)
.........................................................
..................(12-17)
Pada situasi ini, diasumsikan bahwa tahanan permukaan jauh lebih besar
daripada tahanan intrernal. Dengan demikian suhu permukaan ini adalah
seragam. Untuk suatu objek, keseimbangan energi dapat dinyatakan
sebagai berikut:
..........................................................................
......................................................(12-18)
...............................................................................
........................................................(12-19)
..........................................................................
......................................................(12-20)
............................................................................
.......................................................(12-21)
dimana dan
Perhitungan ini didasarkan panda asumsi tahanan internal yang jauh lebih
besar daripada tahanan produk. Ini mengakibatkan laju pendinginan
produk sangat ditentukan oleh jenis produk, selain geometri produk juga
merupakan faktor yang mempengaruhi.
....................................................................................
.........................(12-22)
........................................................
.....................(12-23)
Pemecahan juga telah dilakukan untuk bentuk silinder dan bola, yang
masing-masing ditunjukkan pada persamaan berikut:
.....................................................
............................(12-24)
Bentuk bola :
...........................................
..........................(12-25)
Migrasi uap air adalah perubahan fisik yang sangat prinsipal yang selalu
terjadi dalam bahan pangan beku dan mempunyai efek terhadap sisfat-
sifat kimia dan biokimia bahan pangan beku. Migrasi uap air dapat terjadi
melalui proses sublimasi, absorbsi dan redistribusi uap air dalam bahan
pangan atau komponen-komponen bahan pangan, rekristalisasi es dan
kehilangan selama proses thawing. Migrasi uap air selama penyimpanan
harus dihindarkan, karena menyebabkan berbagai kerugian dari dalam
bahan beku, antara lain, terjadinya freezer burn , penampakan glassy
pada produk pangan sehingga tampak tidak menarik, formasi
pembentukan es yang tidak menarik di bagian kulit luar produk,
hilangnya zat gizi dari dalam bahan pangan; tekstur; bahan yang jelek;
kehilangan berat.
Sebaliknya pada kasus lain, kehilangan uap air dari produk justru
menguntungkan bagi kualitas dan keamanan produk. Selama proses
pembekuan. migrasi uap air dapat mencegah pertumbuhan mikrobilogi
yang merugikan karena penurunan aktivitas air. Penyerapan uap air oleh
bahan pangan dan redistribusi di antara komponen bahan pangan
diharapkan pada proses pembekuan pie atau pizza, karena dihasilkan
produk kering dan renyah. Rekristalisasi adalah proses pembesaran
kristal kecil menjadi besar. Pengaruh rekristalisasi lebih diharapkan bagi
konsumen es krim yang ingin menyimpan kembali es krim untuk
beberapa lama.
...............................................................................
.........................................(12-26)
.............................................................................
........................................(12-27)
Untuk memecahkan persamaan tersebut, kondisi batas harus
didefinisikan. Terdapat dua model yang biasa digunakan, bergantung dari
kondisinya.
...................................................................................
...................................(12-28)
.......................................................................................
..................................(12-29)
...............................................................................
.................................(12-30)
Perbedaan antara difusi uap air dari dalam bahan pangan dan fluks
penguapan menyebabkan penguapan permukaan menyurut ke dalam
Pada suhu di bawah titik bekunya, terjadi keseimbangan uap air dengan
fase es murni (Fennema, 1981 dalam Erickson and Hung (1997)), dan
kelembaban absolut pada permukaan yang mengalami evaporasi (Y i )
hanyalah merupakan fungsi suhu,
Y i =Y w,Ti
*(25) ..............................................................................................
....................(12-32)
Ys = aw,
xs Yws,Ts ............................................................................................
......................(12-33)
batas d= 0 dan
...................................................................................
.................................(12-34)
.....................................................................
................................(12-35)
• Fluks massa
...................................................................................
..................................(12-36)
.................................................................................
.................................(12-38)
.....................................................
.............................(12-38)
........................................................................
...............................(12-40)
...............................................................
..............................(12-41)
yang dapat dievaluasi dari diagram psichrometrik. Pakteknya,
pengeringan pada permukaan dan gradien suhu produk berpengaruh
terhadap kehilangan berat, sehingga nilai yang didapat dari permukaan di
atas dapat dinyatakan sebagai nilai maksimum teoritis. Untuk bahan yang
lebih besar, nilai tersebut berbeda jauh, disebabkan oleh profil suhu
bahan yang lebih tinggi. Califano dan Calvelo (1981) dalam Erickson and
Hung (1997) menduga faktor koreksi untuk pembekuan karkas domba
dan sapi:
..........................................................................
...............................(12-42)
• Bahan pangan yang kecil tetapi memiliki luas permukaan yang besar.
• Disimpan dalam ruang penyimpan segera setelah pembekuan selesai,
untuk mengurangi proses persentuhan dengan udara luar.
Salah satu mesin pendingin yang tersedia secara komersial adalah tipe
kompresi uap. Mesin pendingin tipe kompresi uap memanfaatkan
perubahan bentuk refrigeran akibat perubahan tekanan dalam
menghasilkan efek pendinginan. Pada sistem pendingin ini, tekanan dan
suhu refrigeran ditingkatkan di kompressor, masuk ke kondensor dimana
terjadi pengembunan dan pelepasan panas untuk menghasikan refrigeran
cair bersuhu rendah dan tekanan tinggi. Refrigeran cair harus diuapkan di
evaporator untuk menyerap panas lingkungannya, yang dapat terjadi
pada tekanan rendah. Penurunan tekanan tersebut dilakukan dengan
melewatkan refrigeran pada katup ekspansi sebelum memasuki
evaporator.
Sistem dengan banyak tekanan berbeda dengan satu tekanan yang hanya
memiliki satu sisi bertekanan rendah. Sistem banyak tekanan sering
dijumpai pada industri pengolahan susu dimana satu eveporator bekerja
pada suhu -35 oC untuk mengeraskan es krim, sedang evaporator lainnya
beroparasi pada suhu 2 oC untuk mendinginkan susu.
Keuntungan:
Kerugian:
Latihan
Test Formatip
1. Sebutkan dan jelaskan mekanisme kerja dua tipe mesin pembeku yang
masuk ke dalam kelompok pembeku mekanik.
2. Jelaskan dengan singkat mekanisme kerja mesin pembeku tipe
“impingement air blast freezer”
4. Gambar di bawah ini adalah profil suhu pasta cabe jawa selama proses
pembekuang dengan lempeng sentuh. Pasta tersebut berada dalam
wadah dengan tebal 1,5 cm. Seluruh sisi wadah terisolasi, kecuali
permukaan yang bersentuhan langsung dengan lempeng pembeku.
Berdasarkan data yang ada di gambar tersebut tentukan laju
pembekuannya (gunakan definisi IIR untuk laju pembekuan)