MANAJEMEN PERKANTORAN
Dra. Zahroh ZA, MSi; Susilowati, S.Sos, M.AB; Drs. Raymond Tedjasukmana MM, MT
DIII Kesekretariatan, Pendidikan Vokasi, Universitas Brawijaya
Email : sussy_1405@ub.ac.id, / raymondtedjasukmanavokasi@gmail.com
1
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PERKANTORAN
1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
1.2 Tujuan
Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai landasan dasar manajemen perkantoran,
akan dapat:
1.3 Definisi
Page 1
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
2. MANAJEMEN
Cakupan manajemen begitu luas, semua perusahaan baik pemerintah maupun swasta, sekolah,
didalamnya akan terkandung proses manajemen. Istilah manajemen berasal dari bahasa italia
“maneggiare” yang berarti mengendalikan dan dari bahasa Perancis “menage” yang berarti tindakan
membimbing atau memimpin. Manajemen merupakan suatu aktivitas yang termasuk didalamnya
pengambilan keputusan, pemberian perintah, penetapan kebijakan, menyediakan tugas dan imbalan
serta memperkerjakan orang untuk melaksanakan kebijakan. Kegiatan catat-mencatat mengenai
berbagai peristiwa di bidang pemerintahan serta perniagaan, atau kegiatan di dalam masyarakat, telah
tumbuh dan berkembang di pusat kerajaan sebagai bentuk awal manajemen dan telah berlangsung
ribuan tahun sebelum masehi.
Pada awal abad 18 dan 19, dunia sedang mengalami Revolusi Industri yang menitik beratkan
pada proses produksi dan bagaimana menciptakan organisasi industri yang modern. Manajemen klasik
mempunyai dua pandangan, yaitu manajemen ilmiah dan manajemen kesatuan yang utuh. Pada
manajemen ilmiah perusahaan akan mengembangkan solusi yang efektif terhadap masalah peningkatan
output rata-rata pekerja dan efisiensi pengelolaan organisasi. Pada manajemen kesatuan yang utuh
manajer dituntut untuk menitikberatkan perhatiannya pada masalah administrasi yang terjadi di dalam
organisasi.
Page 2
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Pendekatan hubungan manusia dan pendekatan perilaku ilmiah merupakan dua pendekatan
utama yang termasuk dalam aliran manajemen perilaku. Peningkatan motivasi karyawan dalam bekerja
lebih penting daripada keberadaan faktor teknis, setiap pekerjaan harus disusun sebagai target yang
akan dicapai, sehingga kinerja yang diharapkan dari pegawai akan mudah dianalisis.
Manajemen ilmiah sebagai metode bisnis kuantitatif, yang menggunakan dasar ilmu teknik dan
matematikauntuk memecahkan masalah bisnis yang komplek. Contohnya: sampel pekerjaan,
forecasting,dan penyeleksian.
Total Quality Management (TQM) menekankan pada kinerja tim, memperdayakan pekerja,
mengakui keluasan suatu organisasi dan menerima kritikan dalam melayani konsumen secara lebih baik.
3. MANAJEMEN PERKANTORAN
Catatan (records)
Angka-angka (figures) dan perhitungan-perhitungan (computations)
Penyimpanan produk/dokumennya sendiri (retention of products)
Komunikasi intern dan ekstern (internal and external communications)
Pekerjaan kantor dapat dianalisa dan ddievaluasi. Pekerjaan kantor dapat dibagi-bagi dalam bagian-
bagian yang dapat dipelajari secara kritis untuk mengetahui bagaimana pentingnya untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
Page 3
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
REFERENSI
Sukoco, Badri Munir. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta: Erlangga.
PERTANYAAN DISKUSI
1. Jika ditinjau dari evolusi teori manajemen, teori manakah yang menggambarkan proses
manajemen pada manajemen perkantoran?
2. Apa tanggapan saudara terhadap penemuan-penemuan peralatan perkantoran yang semakin
bertambah banyak dan semakin pesat sebagai akibat adanya computer dan terintegrasinya
system informasi seluruh dunia melalui internet?
LATIHAN
Page 4
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
MANAJEMEN PERKANTORAN
Dra. Zahroh ZA, MSi; Susilowati, S.Sos, M.AB; Drs. Raymond Tedjasukmana MM, MT
DIII Kesekretariatan, Pendidikan Vokasi, Universitas Brawijaya
Email : sussy_1405@ub.ac.id, / raymondtedjasukmanavokasi@gmail.com
2
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PERKANTORAN
1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
1.2 Tujuan
1.3 Definisi
Planning (perencanaan) merupakan penentuan cara atau arah tindakan yang memberikan
pertimbangan kepada factor-faktor yang mempengaruhi situasi tertentu.
Page 5
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Fungsi pokok perencanaan dalam manajemen perkantoran memuat teknik melihat kedepan dan
memilih arah dari beberapa alternatif tindakan agar tercapai tujuan perusahaan. tindakan mengetahui
terlebih dahulu fakta-fakta dan dugaan sehingga mampu menentukan apa yang harus dilakukan,
bilamana, oleh siapa, dimana dan bagaimana.
Fungsi pokok penggerakan mengandung penciptaan dan penerusan keinginan oleh tiap anggota
kelompok pekerja untuk mencapai tujuan sesuai dengan rencana. Jenis orang, bagian kegiatan yang
akan dilakukan, fasilitas-fasilitas yang disediakan dan pertimbangan manajer menentukan ukuran-
ukuran yang digunakan untuk melaksanakan fungsi penggerakan ini. Kepemimpinan, praktek hubungan
antar manusia, program latihan dan imbalan jasa yang layak merupakan cara yang paling umum.
Untuk menerapkan pengawasan kepada satu kegiatan, faktor-faktor hasil pekerjaan yang dapat
diukur harus ditentukan seperti jumlah, mutu, biaya. Hasil pekerjaan dibandingkan dengan standar yang
ditentukan terlebih dahulu.
Page 6
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
1. Perencanaan:
Mengembangkan tujuan dan sasaran dari masing-masing fungsi serta layanan kantor
termasuk layout, lingkungan, telekomunikasi dan arsip
Mengikuti perkembangan baru dibidang perkantoran
Merencanakan anggaran bagi pelaksanaan layanan kantor
Menjelaskan kebutuhan akan ruang dan peralatan yang diperlukan
Mendesain system dan prosedur administrasi baru
2. Pengorganisasian:
Menjelaskan cara paling efektif bagi pegawai dalam menjalankan tugasnya
Mendesain metode dan prosedur kerja yang efisien
Meningkatkan produktivitas organisasi maupun perusahaan
Memanfaatkan secara optimal peralatan yang dimiliki perusahaan
Mengembangkan teknik dalam mengimpletasikan perubahan yang diharapkan
3. Penggerakan:
Menggunakan teknik yang efektif dalam mengawasi pegawai
Menyediakan training yang tepat
Mendeskripsikan pekerjaan yang akan dilakukan pegawai secara realistis
Menjamin tercapainya kinerja pegawai yang telah direncanakan
Mendampingi pegawai dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan
yang dilakukan
4. Pengawasan
Mengembangkan prosedur yang efisien dalam mengontrol kuantitas dan kualitas
pekerjaan yang dilakukan
Mengembangkan prosedur yang efisien dalam menjadwalkan kerja
Page 7
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
REFERENSI
Sukoco, Badri Munir. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta: Erlangga.
The Liang Gie. 1983. Administrasi perkantoran Modern. Yogyakarta: Nur Cahaya.
PERTANYAAN DISKUSI
LATIHAN
Page 8
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
MANAJEMEN PERKANTORAN
Dra. Zahroh ZA, MSi; Susilowati, S.Sos, M.AB; Drs. Raymond Tedjasukmana MM, MT
DIII Kesekretariatan, Pendidikan Vokasi, Universitas Brawijaya
Email : sussy_1405@ub.ac.id, / raymondtedjasukmanavokasi@gmail.com
3
PERANAN MANAJEMEN PERKANTORAN DAN FUNGSI KANTOR
1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Pekerjaan kantor terus berevolusi, dari kegiatan yang tidak begitu penting dan ditandai dengan
adanya kepala kantor dan surat-surat yang tertimbun di atas meja dalam lingkungan yang jelek,
sekarang menjadi nadi utama suatu perusahaan.
1.2 Tujuan
Page 9
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
perkantoran dalam perhatian khalayak ramai. Informasi yang diperlukan harus diolah secara efisien dan
menguntungkan.
2.2 Fungsi Kantor
Kantor berfungsi untuk memberikan pelayanan komunikasi dan warkat yang mencakup:
Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan agar menjadi manajer perkantoran yang profesional:
REFERENSI
Moenir, A.S. 1982. Tata Laksana (Menejemen) Perkantoran dan Penerapannya. Jakarta: Pradya
Paramita.
Sukoco, Badri Munir. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta: Erlangga.
PERTANYAAN DISKUSI
Fungsi kantor mengalami evolusi, akankah fungsi kantor sekarang akan berevolusi 30 tahun mendatang?
Page 10
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
LATIHAN
Page 11
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
MANAJEMEN PERKANTORAN
Dra. Zahroh ZA, MSi; Susilowati, S.Sos, M.AB; Drs. Raymond Tedjasukmana MM, MT
DIII Kesekretariatan, Pendidikan Vokasi, Universitas Brawijaya
Email : sussy_1405@ub.ac.id, / raymondtedjasukmanavokasi@gmail.com
ORGANISASI KANTOR
4
1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Bila terdapat dua orang atau lebih bekerjasama maka organisasi diperlukan, keputusan-
keputusan dibuat berkenaan dengan siapa yang mengerjakan pekerjaan, siapa melapor kepada siapa
dan siapa memutuskan hal apa. Pengorganisasian berhubungan dengan masalah-masalah pokok ini.
1.2 Tujuan
1.3 Definisi
Organisasi adalah kerangka, dimana terdapat dua orang atau lebih bekerjasama untuk mencapai
tujuan bersama.
2. Organisasi Kantor
Page 12
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Terdapat banyak keuntungan yang akan didapat oleh organisasi yang baik, yaitu:
REFERENSI
PERTANYAAN DISKUSI
Jika dalam suatu organisasi terdapat dualisme kepemimpinan, akankah tujuan organisasi dapat
tercapai?
LATIHAN
Page 13
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 14
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
MANAJEMEN PERKANTORAN
Dra. Zahroh ZA, MSi; Susilowati, S.Sos, M.AB; Drs. Raymond Tedjasukmana MM, MT
DIII Kesekretariatan, Pendidikan Vokasi, Universitas Brawijaya
Email : sussy_1405@ub.ac.id, / raymondtedjasukmanavokasi@gmail.com
5
ORGANISASI KANTOR
1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Pengorganisasian merupakan salah satu dari empat fungsi manajemen yang sangat berperan
dalam pencapaian operasi perusahaan secara efektif dan efisien. Fungsi ini juga dapat menentukan
apakah organisasi bisa mengoptimalkan efisiensi penggunaan sumber dayanya, baik SDM maupun
sumber daya yang lain. Dewasa ini, prinsip pengorganisasian yang digunakan manajer berasal dari
berbagai teori manajemen yang telah berkembang dalam seratus tahun terakhir. Prinsip ini memberikan
petunjuk dasar yang berguna dalam mendesain beberapa aktivitas perusahaan untuk memandu
pencapaian tujuannya.
1.2 Tujuan
2. Organisasi kantor
Terdapat enam prinsip yang harus diperhatikan dalam mendesain struktur organisasi, yaitu:
Page 15
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
1. Spesialisasi pekerjaan
2. Departementalisasi
3. Rantai komando
4. Rentang pengawasan
5. Sentralisasi dan desentralisasi
6. formalisasi
Terdapat enam macam struktur organisasi yang biasa dijumpai dalam suatu organisasi, yaitu:
1. struktur garis
2. struktur garis dan staf
3. struktur fungsional
4. struktur produk
5. struktur komite
6. struktur matriks
Terdapat lima pendekatan yang dapat digunakan dalam merancang pekerjaan, yaitu:
1. penyederhanaan pekerjaan
2. Pemekaran pekerjaan
3. Perotasian pekerjaan
4. Pemerkaya pekerjaan
5. Desain pekerjaan berdasarkan tim
1. Identifikasi informasi
2. Ringkasan pekerjaan
3. Kewajiban dan tanggung jawab pekerjaan
4. Spesifikasi pekerjaan dan kualifikasi minimum
Page 16
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Pada dasarnya tugas sekretaris dapat dibagi menjadi lima bagian, yaitu:
1. Tugas perkantoran
2. Tugas resepsionis
3. Tugas keuangan
4. Tugas sosial
5. Tugas insidentil
Terdapat tiga tahapan yang harus dilalui seorang sekretaris agar berhasil dalam pekerjaannya, yaitu:
1. Dependance
2. Independence
3. Interdependence
REFERENSI
Sukoco, Badri Munir. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta: Erlangga.
Staf Lembaga PPM. 1984. Manajemen Kantor Modern; Pedoman Ke arah efisiensi maksimal. Jakarta:
Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen dan Penerbit Erlangga.
The Liang Gie. 1983. Administrasi perkantoran Modern. Yogyakarta: Nur Cahaya.
Page 17
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
PERTANYAAN DISKUSI
Tugas-tugas sekretaris tidak lagi dibatasi dalam bidang tata usaha saja, melainkan cenderung
meluas. Sekretaris juga mengatur ruang kerja yang baik bagi pimpinan, menyiaokan naskah pidato,
menyusun perpustakaan, mengguntingi berita-berita harian, mengurus perjalanan pimpinan keluar kota.
Bahkan sekretaris kini melakukan juga aktiva-aktiva manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengontrolan. Dengan demikian selain sekretaris berperan sebagai pembantu pimpinan
juga berfungsi sebagai menejer. Setujukan saudara dengan pertanyaan di atas?
LATIHAN
Page 18
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
MANAJEMEN PERKANTORAN
Dra. Zahroh ZA, MSi; Susilowati, S.Sos, M.AB; Drs. Raymond Tedjasukmana MM, MT
DIII Kesekretariatan, Pendidikan Vokasi, Universitas Brawijaya
Email : sussy_1405@ub.ac.id, / raymondtedjasukmanavokasi@gmail.com
6
TATA RUANG KANTOR
1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Para ahli ilmu pengetahuan sosial sepakat bahwa lokasi fisik tempat orang bekerja mempunyai
pengaruh terhadap sikapnya, produktivitasnya dan pergaulannya dengan yang lain. Tata ruang kerja
terbagi menjadi dua macam model , yaitu ruang terbuka dan ruang bersekat. Pengawasan lebih mudah
dilakukan, hubungan antar pegawai lebih cepat, penggunaan ruangan lebih efisien dan mengurangi alat
intercom merupakan keuntungan bagi ruang kerja terbuka. Ketenangan pegawai, rahasia dinas terjaga,
keamanan surat atau data-data terjamin, penataan ruangan sesuai kebutuhan merupakan keuntungan
bagi ruang kerja bersekat. Pemakaian tata ruang kerja disesuaikan dengan kebutuhan.
1.2 Tujuan
1.3 Definisi
Tata ruang kantor merupakan penyusunan perabot dan alat perlengkapan pada luas lantai yang
tersedia
Page 19
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Tata ruang kantor merupakan penyusunan perabot dan alat perlengkapan pada luas lantai yang
tersedia. Tata ruang kantor yang baik akan bermanfaat bagi organisasi yang bersangkutan dalam
menyelesaikan pekerjaan kantornya. Pada pokoknya akan diperoleh keuntungan sebagai berikut:
1. Jarak terpendek
2. Rangkaian kerja
3. Penggunaan segenap ruang
4. Perubahan susunan tempat kerja
Tiga faktor yang harus diperhatikan dalam memilih peralatan kantor, yaitu pertimbangan peralatan,
penjual, dan perawatan.
Page 20
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Faktor kedua yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan lay out adalah furnitur kantor.
1. Kursi
2. Meja kerja
3. Filling cabinet
4. Lemari penyimpanan
Dalam merancang tata ruang kantor ada beberapa factor lain yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Cahaya
2. Warna
3. Udara
4. Suara
REFERENSI
Moenir, A.S. 1982. Tata Laksana (Menejemen) Perkantoran dan Penerapannya. Jakarta: Pradya
Paramita.
Page 21
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Sukoco, Badri Munir. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta: Erlangga.
Staf Lembaga PPM. 1984. Manajemen Kantor Modern; Pedoman Ke arah efisiensi maksimal. Jakarta:
Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen dan Penerbit Erlangga.
The Liang Gie. 1983. Administrasi perkantoran Modern. Yogyakarta: Nur Cahaya.
PERTANYAAN DISKUSI
Tata ruang kantor harus disusun secara ilmiah dan hal ini memerlukan pengetahuan tentang aliran
pekerjaan. Mengapa tata ruang merupakan segi penting dari tugas manajer kantor?
LATIHAN
1. Dalam merancang tata ruang kantor ada beberapa factor lain yang harus diperhatikan, sebut
dan jelaskan!
2. Jelaskan beberapa asas untuk tata ruang kantor yang terbaik!
3. Jelaskan Pedoman Menyusun Tata Ruang Kantor!
4. Tata ruang kantor yang baik akan bermanfaat bagi organisasi yang bersangkutan dalam
menyelesaikan pekerjaan kantornya. jelaskan keuntungan yang didapatkan jika tata ruang
kantor diperhatikan dengan baik!
Page 22
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
MANAJEMEN PERKANTORAN
Dra. Zahroh ZA, MSi; Susilowati, S.Sos, M.AB; Drs. Raymond Tedjasukmana MM, MT
DIII Kesekretariatan, Pendidikan Vokasi, Universitas Brawijaya
Email : sussy_1405@ub.ac.id, / raymondtedjasukmanavokasi@gmail.com
7
KOMUNIKASI PERKANTORAN
1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Organisasi harus menyadari bahwa salah satu kunci penting tercapainya tujuan tergantung pada
kemampuan pegawai dan manajer untuk berkomunikasi secara efektif dengan stakeholder yang
lain.
1.2 Tujuan
1.3 Definisi
Komunikasi merupakan proses mengirim dan menerima pesan, dan dikatakan efektif apabila
pesan tersebut dapat dimengerti dan menstimulasi tindakan
Komunikasi internal merupakan bentuk pertukaran informasi dan ide dalam organisasi
Komunikasi eksternal dilakukan untuk membawa informasi masuk atau keluar dari organisasi
Page 23
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
2. Komunikasi Perkantoran
2.1 Komunikasi
Komunikasi merupakan proses mengirim dan menerima pesan, dan dikatakan efektif apabila pesan
tersebut dapat dimengerti dan menstimulasi tindakan atau mendorong orang lain untuk bertindak
sesuai dengan pesan tersebut.
1. Fungsi informasi
2. Fungsi emosi
3. Fungsi motivasi
4. Fungsi kontrol
Komunikasi yang efektif akan meningkatkan produktivitas, baik bagi pegawai maupun perusahaan. kita
harus memiliki ketrampilan berkomunikasi yang baik agar dapat mengantisipasi masalah, membuat
kesepakatan, mengkoordinasikan arus kerja, mensupervisi yang lain, membangun hubungan maupun
mempromosikan produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
2.3 Mendengarkan
1. Mengingat
2. Menyaring
3. Memahami
Page 24
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
1. Elemen hubungan
2. Elemen konstekstual
3. Elemen internal
Komunikasi ibarat aliran darah suatu organisasi, baik berupa komunikasi internal atau eksternal
dalam bentuk komunikasi formal atau informal. Komunikasi internal merupakan bentuk pertukaran
informasi dan ide dalam organisasi. Jaringan komunikasi formal merupakan komunikasi yang dilakukan
berdasarkan rentang atau struktur organisasi perusahaan, baik berupa downward, upward, atau
horizontal flow, sedangkan jaringan komunikasi informal merupakan komunikasi yang terjadi di antara
seluruh bagian organisasi sebagai perwujudan kebutuhan manusia secara insane sosial. Komunikasi
eksternal dilakukan untuk membawa informasi masuk atau keluar dari organisasi guna mencapai tujuan
organisasi yang dilakukan dengan pelangga maupun masyarakat yang berhubungan dengan perusahaan.
Terdapat empat hambatan komunikasi yang akan mempengaruhi kualitas komunikasi yang kita lakukan,
yaitu:
Beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak hambatan komunikasi:
REFERENSI
Sukoco, Badri Munir. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta: Erlangga.
Page 25
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
PERTANYAAN DISKUSI
1. Dari empat fungsi penting komunikasi, adakah fungsi yang lebih penting dari yang lain?
Jelaskan!
2. Setiap proses komunikasi yang terjadi dalam organisasi akan melibatkan lebih dari satu fungsi
yang ada. Setujukah saudara dengan pernyataan di atas? Jelaskan !
LATIHAN
Page 26
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
MANAJEMEN PERKANTORAN
Dra. Zahroh ZA, MSi; Susilowati, S.Sos, M.AB; Drs. Raymond Tedjasukmana MM, MT
DIII Kesekretariatan, Pendidikan Vokasi, Universitas Brawijaya
Email : sussy_1405@ub.ac.id, / raymondtedjasukmanavokasi@gmail.com
8
PROSEDUR PENGURUSAN SURAT
A. PENDAHULUAN
1. PENGANTAR
Dalam keputusan Menpan Nomor 71 Tahun 1993 tentang Pedoman Umum TataPersuratan dinas
disebutkan bahwa surt adalah pernyataan tertulis dalam segalabentuk dan corak yang digunakan
sebagai sarana komunikasi untukmenyampaikan informasi kedinasan kepada pihak lain sesuai
dengan ketentuanyang berlaku.
Dengan melihat pengertian di atas, maka surat-surat yang tercipta dalam rangka komunikasi
organisasi merupakan informasi yang penting bagi pelaksanaan operasional manajemen. Karena itu
lalu lintas surat pada suatu organisasi harusdiatur dalam sistem pengaturan surat yang baik agar
pencapiaan misi organisasidapat dilakukan secara optimal.
Pengurusan surat (Mail Handling) adalah kegiatan mengirim dan menerimainformasi tertulis dari
satu tempat ke tempat lain. Karena itu pengurusan suratbukan hanya menerima surat masuk dan
mengirim surat keluar saja, tetapi jugameliputi kegiatan pengarahan dan penyaluran surat ke unit-
unit kerja, serta teknispengiriman surat ke alamat yang dituju. Dengan demikian keamanan surat,
baikfisik dan informasinya dapat dijaga secara baik.
2. TUJUAN
Penguasaan materi dari modul ini diharapkan mahasiswa memahami aplikasi pengurusan surat
adalah suatu kegiatan organisasi untuk meneruskan informasi tertulisdari suatu tempat/orang ke
tempat/orang lainnya. Tujuan pengurusan surat adalah agar surat dapat sampai kepada pihak yang
berkepentigan dengancepat, tepat, aman serta dengan biaya yang sekecil mungkin.
Dengan pemahaman yang baik diharapkan permasalahan-permasalahan yang sering timbul
dalampengurusan surat seperti yang tersebut dibawah ini bisa diatasi dan diantisipasi :
Page 27
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Asas Sentralisasi
Yaitu apabila kegiatan pengurusan surat, baik surat masuk maupun surat
keluar sepenhnya dilakukan secara terpusat pada suatu unit kerja. Keuntungan
dari asas ini adalah :
a. Dimungkinkan adanya keseragaman sistem dan prosedur sertaperalatannya.
b. Pengendaliaan terhadap pelaksanaannya lebih mudah karena kegiatanpengurusan surat
dilaksanakan serta diawasi oleh satu unit kerja.
Page 28
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
b. Surat masuk yang diterima oleh unit pengolah harus disampaikan terlebih dahulukepada Unit
Kearsipan, lalu diserahkanpd unit pengolah setlhdilakukan pencatatan oleh Unit Kearsipan
c. Penggunaan sarana pencatatan surat lebih efisien.
Asas Desentralisasi
Yaitu apabila kegiatan pengurusan surat, baik surat masuk maupun keluar sepenuhnyadilakukan
oleh masing-masing unit kerja dalam suatu organisasi. Setiap unit kerjamelaksanakan dan
mempertanggungjawabkan pengolahan suratnya masing-masing mulai dari penerimaan,
pencacatan, dan pengiriman surat.
Asas desentralisasi cocok digunakan pada organisasi yang mempunyai ruang lingkup danvolume
kerja yang besar. Dengan asas desentralisasi, maka :
1. Pengolahan, pengarahan, pengendalian surat dilaksanakan sepenuhnya oleh unitpengolahan.
2. Fungsi dan wewenang Unit Kearsipan terbatas pada penerimaan dan pengiriman suratkeluar,
pengolahan dan pengolahan arsip Inaktif.
c. Setiap unit pengolahan mempunyai sarana pencatatan surat masing-masing.
Dengan melihat kelebihan dan kelemahan kedua asas di atas, maka sebelum
menentukanpenerapan asas pengorganisasian surat pada suatu organisasi sebaiknya
memperhatikanhal-hal sebagai berikut ini :
a. Besar kecilnya rentang tugas organisasi yang bersangkutan.
b. Kompleksitas tugas dan fungsi organisasi.
c. Lokasi gedung kantor, satu atap atau terpisah.
d. Jumlah pegawai yang ada dalam suatu organisasi.
e. Jumlah surat yang dikelola.
Page 29
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Desentralisasi Terkendali
Karena kedua asas (sentralisasi dan desentralisasi) tersebut diatas memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing, makapertimbangan-pertimbangan seperti di atas harus dilakukan
secara baik sehinggaefektifitas dan efisiensi pengelolaan surat dapat tercapai.Hal lain yang
mungkin perlu diketahui terutama bagi organisasi yang besar adalahpenerapan asas gabungan
atau kombinasi antara asas Sentralisasi dan Desentralisali,sehingga kelemahan kedua dari asas
tersebut dapat dihindari.
Penyimpanan desentral terkendali adalah kombinasi antara system sentralisasi dan
desentralisasi. Masing-masing unit kerja mempunyai tanggung jawab menyimpan dan
memelihara arsip aktif yang diciptakannya (desentral), namun pelaksanaannya namun
pelaksanaannya tetap dalam pengawasan dari pusat (sentral) oleh unit kearsipan. Dengan
demikian konsistensi, keseragaman dan ketertiban pelaksanaan Penyimpanan berkas dapat
terjamin. Asas kombinasi adalahdesentralisasi terhadap pengurusan surat/oleh masing-masing
unit kerja, tetapi sentralisasiterhadap prosedur, sistem, peralatan, dan SDM pada/oleh satu unit
kerja (UnitKearsipan).
Pengelompokan Surat
Pengelompokan surat adalah kegiatan menyeleksi surat untuk memperoleh suratpenting yang
perlu dicatat dan dikendalikan, surat biasa yang bersifat rutin tidak perludicatat.
Pencatatan Surat
Maksud dilakukannya pencatatan surat adalah untuk pengendalian informasi surat,sehingga
surat-surat penting yang harus segera ditindaklanjuti dapat dikendalikansecara baik. Dengan
demikian efektifitas an efisiensi kerja, serta keaamanan fisikataupun informasi surat dapt
dilakukan secara optimal.
Page 30
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Dalam pengurusan surat keluar, hal yang terpenting adalh penyiapan kelengkapan surat,seperti
penggunaan sampul, penggunaan stempel, wewenang penanganan surat.
Untukmenghindari kesalahan administrasi sebaiknya hal ini dilakukan sesuai denganstandard
tata persuratan. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengurusan surat keluaradalah teknik
penyampaian surat kepada alamat tujuan harus sesui dengan sifat suat itusendiri.
Pendisposisian
Adakalanya sebuah surat harus disampaikan kepaada lebih dari satu unit kerja. Dalamkeadaan
demikian, perlu dipertimbangkan prosedur pendisposisian yang akan digunakan.
Pertimbangan yang perlu dilakukan a.l : ukuran formulir disposisi, pengkopiandisposisi. Hal ini
perlu dilakukan mengingat penyampaian disposisi kadangkala lebih darisatu atau dua jenjang
unit kerja di bawahnya sehingga perlu ukuran formulir disposisiyang ideal untuk menampung
pesan informasi dari yang memberi disposisi. Sedangkanpenggandaan atau pengkopian disposisi
akan banyak menciptakan duplikasi serta kurangterjaminnya keamanan informasi surat.
3. PEDOMAN KERJA
Untuk menunjang kelancaran pengurusan surat, sebaiknya suatu organisasi harusmelengkapi
kegiatan pengurusan suratnya dengan pembuatan suatu pedoman kerja yang
memuatpenjelasan mengenai prosedur dan tata kerja pengurusan surat yangditerapkan pada
organisasi yang bersangkutan.
Page 31
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
demikian untuk mencapai tujuan tersebut perludisusun suatu perencanaan pengurusan surat
masuk, dengan mempertimbangkanhal-hal di bawah ini :
a. Asas yang dianut dalam pengurusan surat masuk
b. Jenis surat apa saja yang harus dikendalikan
c. Sarana apa yang digunakan untuk pengendalian surat
d. Cara apa yang ditempuhnuntuk mengurangi resiko hilangnya surat.
Perencanaan yang tepat, khususnya yang berkaitan dengan arus surat masuk,pengarahan surat
kepada unit kerja yang tepat, untiuk mewujudkan pencapiantujuan apengurusan surat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa prinsip dasar dapat dipergunakansebagai pedoman
dalam perencakan prosedur pengurusan surat masuk. Prinsip-prinsiptersebut adalah sebagai
berikut :
Page 32
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Informasi surat rutin biasanya untuk diketahui dan resiko keterlambatanpenyampiaan maupun
hilangnya surat tidak akan mengganggu jalannya organisasi.
Pengecualiaan dilakukan atas surat yang bersipat terbatas dan rahasia. Surat jenis
inidisampaikan dalam keadaan tertutup, tetapi perlu pengendalian.
Pendisposisian surat-surat
Pendisposisian dilakukan pimpinan dengan maksud membrikan wewenang dan tugaskepada
bawahannya sesuai dengan intruksi yang ada di dalamnya. Intruksi dari atasantersebut apat
berupa perintah untuk melaksanakan suatu kegiatan, untuk menjadiperhatian, dan sebagainya.
Page 33
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Untuk itu, afaaar tugas dan wewenang yang diberikan kepadabawahannya dapat diterima
dengan jelas, diperlukan formulir (lembar) disposisi. Tujuanlain dari adanya lembar disposisi
adalah untuk menjaga agar surat terjaga dari corat-coret.Surat yang memerlukan koordinasi
dengan unut kerja lain tidak harus selalumenggunakan lembar disposisi, tetapi cukup dengan
mengkopi surat tersebut danmemberikan stempel disposisi. Yang perlu diperhatikan alam
membuat fotokopi iniadalah pembatasan jumlah foto kopi, sebab akan terjadi penggandaan
cukup banyak,biaya foto kopi cukup mahal dan juga kemungkinan kebocoran ingformasi akan
lebihbesar.
Mildex
Untk menghindari kemungkinan kesalahan dengan menetapkan arah surat serta
kesalahandalam penggolongan surat, perlu disusun Mildex. Mildex merupakan pedoman
yangdipakai oleh petugas untuk surat mana yang perlu dikendalikan, surat yang
perluformulir/lembar disposisi, dan sebagainya. Sebuah Mildex yang sederhana dapat
dibuatdengan mencantumkan sebuah daftar subjek yang disusun secara abjad.
Ringkasan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prosedur pengurusan surat masukdilakukan sbb :
1. Penerimaan Surat.
a. Surat diterima oleh pertugas
b. Pemeriksaan kebenaran alamat tujuan surat
c. Penggolongan surat ( tertutup dan terbuka)
d. Memberi stempel penerimaan surat-surat
2. Penggolongan -- surat yang telah dibuka, dibaca informasinya dan atas dasat itu dipisahkan
antarasurat penting dan surat biasa/rutin.
3. Pengarahan Surat
a. Surat-surat ditentukan unit kerja atau pejabat yang berkewajiban menangani.
b. Surat-surat yang beralamat tujuan lebih dari satu unit kerja, bisa dipilih salahsatu atas
dasar unit kerja yang bersangkutan.
c. Surat-surat yang telah ditentukan unit kerja yang menanganinya,
dikelompokkanberdasarkan jenisnya dan diserahkan kepada pencatat surat.
Page 34
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
4. Pengendalian
a. Surat penting dicatat pada sarana pengendalian
b. Surat-surat biasa/ rutin langsung diberikan kepada unit kerja atau pejabat
yangbersangkutan.
c. Surat rahasia dicatat pada sarana pengendalian khusus sesuai dengan ketentuanorganisasi
masing-masing.
Asas Yang Digunakan kecil sebaiknya menggunakan asas Sentralisasi (satu pintu),sedangkan
organisasi besar didasarkan pada volume surat yang banyak maka lebihideal menggunakan
asaas Desentralisasi.
Asas Desentralisasi akan optimal apabila ada pengaturan tugas dan kewewenanganyang
jelas masing-masing terminal surat, baik yang berada di unit kerja maupun diterminal
pusat/unit kearsipan.
Page 35
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Penetapan batas waktu menjawab surat akan sangat membantu kecepatan proses suratkeluar.
Hal-hal yang terkait langsung dengan kegiatan ini adalah :
a. Keterlibatan unit kerja yang memproses surat.
b. Sifat surat.
c. Tingkat penting tidaknya informasi yang ada.
Pendelegasian Wewenang
Pendelegasian wewenang penandatanganan surat selayaknya dilakukan pimpinan
kepadabawahannya. Dengan cara demikian pimpinan tidak perlu menandatangani semua
suratkeluar. Surat-surat keluar yang bersifat teknis operasional penandatanganannya
dapatdidelegasikan kepad bawahan. Pimpinan dapat menandatangani surat-surat
yanginformasinya berisi kebijaksanaan dan hal-hal penting lainnya. Dengan cara
demikiankesibukan pimpinan untuk menandatangani surat-surat keluar dapat dikurangi.
Faktor Pengamanan
Faktor pengaman perlu diperhatiakan mengingat sering terjadi kebocoran informasi suratkarena
kurangnya kehati-hatian petugas. Untuk mengatasi masalah tersebut makapengamanan
informasi surat sejak dari pembuatan konsep sampai pengetikannya harusdilakukan dengan
hati-hati. Perlakuan khusus diperlukan bagi surat-surat yang bersifatrasia dan terbatas. Untuk
keperluan tersebut, pimpinan dapat memproses surat itu sendiriatau mempercayakan kepada
staf yang dapat dipercaya integritasnya.
Pengiriman Surat
Page 36
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Untuk memperlancar pengiriman surat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antaralain :
a. Perlunya dilakukan perlindungan terhadap surat terutama kepada surat yang bersifatrahasia,
terbatas, maupun surat-surat penting lainnya.
b. Biaya yang dikeluarkan.
c. Cara pengiriman, adanya pemisahan surat penting, biasa, segera, maka dapat dipilihcara
penyampaiannya yang terbaik, apakah melalui jasa kurir atau lewat pos.
d. Menggunakan teknologi komunikasi, pengiriman melalui Faximile, Electronic mail.
Ringkasan
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan prosedur pengurusan surat keluar dapatdilakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Penyiapan (Konsep, Pengetikan, Pemberian nomor, Tanda tangan).
2. Penggolongan (penting, rahasia, biasa).
3. Pengendalian
4. Pengiriman
Buku Agenda
Buku agenda adalah buku yang berisi daftrar yang berfungsi sebagai pencatat keluarmasuknya
surat berdasarkan urut nomor datangnya surat.
Page 37
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Takah
Takah atau sistem Tata Naskah (Takah) adlah sistem pengolahan surat denganmenggunakan
berbagai sarana pendukung, seperti map takah, buku takah, buku indeks,persoalan, lembar
catatan, buku harian takah, kartu pemeriksaan peredaran takah, bukuekspedisi, buku registrasi
surat masuk/keluar, buku daftar pembukaan takah, sampulrahasia.Sarana tersebut masing-
masing mempunyai fungsi tersendiri yang mendukung system Tata Naskah khususnya dalam
pelaksanaan pengurusan surat, mulai dari penerimaansampai penyimpanan.
a. Map Takah
Dipakai untuk membersihkan dan memberkaskan suatu persoalan tertentu. Map
takahmemiliki 2 (dua) penjepit, bagian kanan untuk menjepit takah, bagian kiri untuklembar
catatan.
c. Buku Takah
Tempat pencatatan penulisan dinas yang sedang diproses.
d. Lembar Catatan
Sarana untuk mencatat disposisi, pengarahan pimpinan, tanggapan/saran dari staf,pencatat
penyelesaian suatu tulisan dinas.
Page 38
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Kartu Kendali
Pencatatan surat dengan kartu kendali digunakan pada Sistem Pola Baru Kaersipan atauSistem
Kartu Kendali yang diperkenalkan Arsip Nasional RI. Kartu Kendali yangdigunalkan untuk
mencatat surat-surat penting, dan jumlahnya rangkap 3 (tiga) denganwarna yang berbeda :
a. Kartu Kendali I : Disimpan di bagian pencatatan surat dan berfungsi sebagaipengganti buku
agenda.
b. Kartu Kendali II : Disimpan di bagian ennataan dan berfungsi sebagai penggantibuku
ekspedisi.
c. Kartu Kendali III : Disimpan di unit pengolahan.
Catatan :
Sarana pencatatan lain yang digunakan dalam sistem Kartu Kendali adalah LembarPengantar.
Lembar Pengantar digunakan untuk mencatat surat biasa dan surat rahasia.Jumlah Lembar
pengantar yang digunakan dalam pencatatan surat adalah rangkap 2(dua).
Kelebihan dan Kekurangan Kartu Kendali
Page 39
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Pengurusan surat dengan menggunakan Kartu Kendali disebut sistem Kartu Kendali atausistem
Kearsipan Pola Bisa (SKPB). Sistem kartu Kendali dibuat oleh ANRI bekerjasamadengan LAN pada
tahun 1972 dan mulai dikenalkan ke lembaga-lembaga pemerintahmaupun swasta pada tahun
1976. sistem tersebut dimaksudkan untuk menggantikanSistem Agenda (sistem lama yang
dianggap sudah tidak relevan dengan perkembanganjaman)
Page 40
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
2. Pengarahan surat.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap pengarahan surat antara lain :
- Menentukan antara surat penting, biasa dan surat rahasia
- Menentukan nama Unit Pengolah
- Menentukan kode klasifikasi dan indeks surat.
- Menyampaikan ke Pencatat
3. Pencatatan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap pencatatan surat antara lain :
Surat penting
a. Mencatat kode klasifikasi surat dalam Daftar pengendali untuk memperoleh
b. nomor urut
c. Mencatat informasi surat ke dalam kartu kendali rangkap empat
d. Menyampaikan surat beserta kartu kendali rangkap tiga kepada Pendistribusi
4. Pendistribusian/pengiriman
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap pendistribusian adalah menyampiakan suratbeserta
sarana pengendalian ( kartu kendali /lembar pengantar ) sebagai buktipengiriman di Unit
pengolah
Page 41
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
C. PENUTUP
Pemahaman atas modul ini adalah sangat penting sebagai modal dasar dalam pekerjaan, sedang
untuk aplikasi di dunia praktisi yang luas, kompleks dan dinamis perubahannya memerlukan
kemampuan dan kebijaksanaan melakukan adaptasi-adaptasi sesuai kebutuhan secara bijaksana.
Page 42
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
MANAJEMEN PERKANTORAN
Dra. Zahroh ZA, MSi; Susilowati, S.Sos, M.AB; Drs. Raymond Tedjasukmana MM, MT
DIII Kesekretariatan, Pendidikan Vokasi, Universitas Brawijaya
Email : sussy_1405@ub.ac.id, / raymondtedjasukmanavokasi@gmail.com
9
TATA LETAK & RUANG KANTOR
PENDAHULUAN
PENGANTAR
Kantor merupakan tempat atau suatu lingkungan yang menjadi tempat organisasi untuk beraktivitas
dalam mencapai tujuanya. Suatu gedung atau bangunan yang disebut kantor sangat identik dengan
yang namanya ruang kerja atau ruang perkantoran karena di area itulah segala kegiatan administrasi
perkantoran diadakan. Kantor dapat diartikan sebagai ruangan yang didalamnya digunakan untuk
aktivitas-aktivitas organisasi, tidak mengherankan bawasanya setiap kator mempunyai tata ruangan
yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Produktivitas suatu organisasi secara langsung atau tidak langsung akan dipengaruhi oleh kondisi
infrastruktur lingkungan, lokasi, penataan ruang kerja (layout & design), baik dalam arti positif
maupun negatif. Oleh karena itu, pemilihan ruang kerja harus menjadi salah satu agenda dari pihak
manajemen, karena akan mempengaruhi produktivitas sebuah organisasi. Mengingat hal tersebut,
desain kantor yang efektif sekaligus efisien mutlak diperlukan, yang semuanya tergantung pada tiga
hal, yaitu peralatan, arus kerja, dan pegawai. Karena dengan adanya tata ruang kantor dapat
menjadikan pekerjaan di kantor menjadi lebih efekti dan efeisen yang mana dapat memberikan
kenyamanan bagi para pegawai yg bekerja di ruang kantor shg tujuan organisasi dapat tercapai.
TUJUAN
Diharapkan mahasiswa bisa memahami :
1. Tata ruang yang ideal dan memenuhi syarat dalam suatu kantor.
2. Prinsip-prinsip penataan ruang perkantoran yang efektif.
3. Sekurang-kurangnya dapat memberikan ide design perkantoran dan modifikasi tata ruang
perkantoran.
Page 43
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 44
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 45
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
2. Telecomutting, ini disesuaikan dengan tren pegawai yang biasanya lebih suka melaksanakan
pekerjaannya dari rumah atau tempat yang santai. Hal ini perlu diperhatikan pula supaya
tetap dapat menjaga produktivitas kerja pegawai yang dimaksud, sehingga diperlukan
adanya ruangan atau pembagian area kerja tersendiri bagi konsenterasi pekerjaan mereka.
3. Hoteling, maksudnya ialah ditujukan bagi pegawai yang dipekerjakan di lapangan. Hampir
sama dengan konsep yang kedua karena biasanya pegawai yang dimaksud hanya akan
mampir sesekali waktu dan untuk beberapa saat saja ke kantor da hal ini membutuhkan
ruangan kantor yang optimal.
Page 46
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Menurut Martinez (1990) dan Quible (2001), ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan
guna mendesain layout kantor yang efektif, antara lain :
1. Menganalisis hubungan antara peraalatan, informasi, dan pegawai dalam arus kerja,
2. Mengondisikan arus kerja agar bergerak dalam bentuk garis lurus dan meminimalisir
kemungkinan terjadinya crisscossing dan backtracking,
3. Pegawai maupun tim kerja yang melakukan pekerjaan serupa harus ditempatkan dalam area
yang berdekatan,
4. Pegawai maupun divisi yang berhubungan dengan publik harus ditempatkan berdekatan
dengan pintu masuk kantor,
5. Pegawai maupun tim kerja yang membutuhkan konsenterasi harus ditempatkan di ruang
kerja yang suasananya lebih tenang,
6. Alokasi ruang harus berdasarkan posisi, pekerjaan yang dilakukan, dan peralatan khusus
yang diperlukan masing-masing individu,
7. Furnitur dan peralatan harus sesuai dengan kebutuhan,
8. Lorong ahrus nyaman dan lebaruntuk mengantisipasi pergerakan yang efisien dari pekerja,
9. Pertimbangan keamanan harus diberikan prioritas tinggi,
10. Area terbuka yang besar lebih efisien dibandingkan ruangan kecil yang tertutup,
11. Provisi yang tepat bagi pencahayaan, dekorasi, AC, kelembaban dan kontrol suara,
12. Memperhatikan kebutuhan perluasan kantor di masa datang,
13. Pekerjaan harus datang pada pegawai, bukan sebaliknya.
Page 47
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Susunan tataruang ini dibagi dalam kamar-kamar atau ruangan terpisah. Kamar atau
ruangan ini pd umumnya dipisahkan berdasarkan pelaksanaan fungsi tiap-tiap seksi/ bagian.
2. Warna
Bersama-sama dengan cahaya, warna merupakan faktor yang penting untuk memperbesar
efisiensi kerja para pegawai. Khususnya warna akan mempengaruhi keadaan jiwa mereka.
Dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruangan dan alat-alat lainya, kegembiraan
dan ketenangan bekerja para pegawai akan terpelihara. Selain itu warna yang tepat juga
akan mencegah kesilauan yang mungkin timbul karena cahaya yang berlebihan. Para ahli
membedakan 3 warna pokok yaitu :
• Merah : warna yang menggambarkan panas, kegembiraan, dan kegiatan bekerja.
• Kuning : warna yang menggambarkan kehangatan matahari, merangsang mata dan
saraf, perasaan riang gembira dengan melenyapkan perasaan tertekan.
• Biru : warna adem yang menggambarkan keluasan dan ketentraman.
3. Udara
Page 48
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Mengenai faktor udara ini, yang penting sekali ialah suhu udara dan banyaknya uap air pada
udara itu. Adapun untuk mengatasi suhu udara dapat dilakukan dengan :
• Memasang AC (AirConditioning)
• Membuat ventilasi udara
• Pakaian kerja dari bahan dingin dan mudah menyerap keringat.
4. Suara
Ruangan kantor sejauh mungkin dijauhkan dari sumber kebisingan. Jika perlu digunakan
bahan peredam suaru pada langit atau dinding ruangan.
Page 49
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Misalnya jalan raya, transportasi publik, suplai energi, air, dan kebutuhan vital lainnya. Semakin
dekat bisnis Anda dengan infrastuktur ini, maka semakin semakin mudah bisnis Anda bisa
beroperasi. Selain itu, juga soal jarak antara lokasi kantor Anda dengan tempat-tempat
strategis lain seperti rumah sakit, kantor pemerintahan, kantor relasi bisnis Anda, dan tempat-
tempat hangout para innovator di industri Anda.
14. Legalitas
Lokasi Kantor yang anda dipilih harus benar – benar bersih dari sengketa dan masalah legalitas
lainnya, penting untuk menuntaskan system perijinan dan keperluan lain terkait dengan
legalnya tempat anda membuka kantor usaha.
Page 50
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
15. Traffic
Volume kepadatan Arus lalu lalang orang atau kendaraan akan berpengaruh terhadap
keamanan dan kenyamanan kantor. Kondisi ideal adalah tidak terlalu padatdan tidak terlalu
sepi.
16. Akses
Penting juga di perhatikan arus lalu lintas apakah satu arah atau dua arah, apakah letak kantor
pada sisi arah orang pulang beraktivitas atau arah berangkat. Bagaimana karyawan, pelanggan
dan pemasok atau rekanan kerja/bisnis lainmudah mengakses menuju kantor, apakah ada
median jalan sehingga perlu memutar balik apabila menggunakan kendaraan ?
19. Estetika
Desain sebuah bangunan tak sekadar memberikan pemandangan indah bagi pemiliknya, namun
juga dapat merepresentasikan jiwa penghuninya serta menunjukkan kreativitas dan
kemampuan dalam menghasilkan karya lewat tampilan tempat kerja.
20. Keamanan
Page 51
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Faktor keamanan adalah hal penting yang harus diperhatikan dalam pembanguan gedung
kantor. Dengan adanya kepastian keamanan pada gedung kantor maka pekerja akan lebih
merasa aman, nyaman dan tenang ketika bekerja. Dengan rasa aman tersebut pekerja akan
dapat melaksanakan pekerjaan dengan lebih maksimal. Untuk menciptakan keamanan pada
gedung kantor dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan memasang berbagai alat
untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran (Fire Safety Management), dan dengan
menempatkan petugas keamanan di setiap lantai.
21. Kesehatan
Untuk menjaga kesehatan para pekerja kantor, gedung kantor harus memenuhi syarat-syarat
sebagai kantor yang sehat. Kantor yang sehat harus memiliki syarat sebagai berikut:
• Memiliki kualitas udara yang baik
• Memiliki kualitas pencahayaan yang baik
• Sistem sanitasi yang baik
• Kebersihan terjaga
D. PENUTUP
a. Kantor dalam arti dinamis merupakan proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan,
pencatatan, pengolahan, penyimpanan, dan penyampaian / pendistribusian data/informasi.
Atau dapat dikatakan kantor dalam arti dinamis merupakan kegiatan ketatausahaan atau
kegiatan administrasi dalam arti sempit.
b) Kantor dalam arti statis bisa berarti Ruang kerja, kamar kerja, markas, biro, instansi, lembaga,
jawatan, badan, perusahaan, serta tempat atau ruangan penyelenggaraan kegiatan
pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan penyampaian/pendistribusian
data/informasi.
c) Fungsi-fungsi kantor diantaranya yaitu untuk menerima informasi, merekam dan menyimpan
data-data serta informasi, mengatur informasi, memberi informasi, melindungi aset, pusat
syaraf administrasi, perantara, koordinator dan penghubung dengan publik.
d) Kantor yang modern yaitu kantor yang dalam setiap aktivitasnya memperhitungkan secara
rasional atau sesuai dengan kebutuhan kantor serta menggunakan berbagai sarana dan
prasarana yang memadai.
Page 52
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 53
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
MANAJEMEN PERKANTORAN
Dra. Zahroh ZA, MSi; Susilowati, S.Sos, M.AB; Drs. Raymond Tedjasukmana MM, MT
DIII Kesekretariatan, Pendidikan Vokasi, Universitas Brawijaya
Email : sussy_1405@ub.ac.id, / raymondtedjasukmanavokasi@gmail.com
10
PENYUSUNAN STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
PENDAHULUAN
PENGANTAR
Penyusunan dan penerapan SOP yang baik semakin memberikan peluang instansi persebut semakin
professional. Hal ini akan memberikan kepastian penyelenggaraan administrasi organisasi yang lebih
efektif dan efisien dalam waktu dan pekerjaan. Selain itu SOP juga dapat meminimalisir atau
bahkan menghilangkan terjadinya mal administrasi (mis-administration) dalam penyelenggaraannya.
Apabila dalam administrasi organisasi masih tetap terjadi penyimpangan maka akan dengan mudah
diketemukan aktor (unit) atau stakeholder yang menjadi ditemukan penyebabnya karena langkah
proses aktivitas administrasinya yang harus diikuti sudah ada/jelas tertulis,dan kemudian
diselesaikan dengan cepat dan tepat. Sehingga dengan demikian akan memberikan impact pada
kualitas mutu dan kepuasan konsumen terhadap barang/jasa organisasi.
Dengan menyadari peran pentingnya SOP dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan
tersebut, maka modul inidisusun sebagai pedoman praktis bagi mahasiswa untuk memahami dan
membuat Sistem Prosedur secara praktikal yang berguna kelak setelah lulus.
TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mempunyai kompetensi dalam :
1. Pemahaman Konsepsi SOP
2. Analisis prosesbisnis sesuai dengantingkatan level organisasinya kelak
3. Memahami dan mampu menggunakan symbol-simbol SOP secara benar
4. Mampu menyusun SOP simple secara praktis
Page 54
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Dari uraian penjelasan tersebut, maka dapatdisimpulkan bahwa SOP adalah serangkain
instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai prosespenyelenggaraan aktivitas orgnisasi,
bagamana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan. SOP yang disusun
harus menghasilkan informasi yang menjadi jembatan komunikasi antara organisasi. Informasi
sebagai hasil proses adalah dasar bagi anggota organisasi untuk mengambil keputusan dan
melakukan tindakan.
Penyusunan dan penerapan SOP pada setiap penyelenggaraan aktivitas organisasi khususnya
dalam administasi organisasi memerikan manfaat sebagai berikut :
Page 55
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 56
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 57
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Proses Bisnis mempunyai peranan penting dalam efektivitas dan efisiensi kinerja organisasi.
Dengan melihat strategisnyaperan tersebut, maka perlu dilakukan manajemen bisnis proses
secara benar. Merujuk pada LAN, 2011 terdapat langkah-langkah dalam manajemen bisnis
proses sebagai berikut :
Page 58
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
f. Penetapan
Penetapan proses bisnis dilakukan setelah tahapan analisis kebutuhan, identifikasi
leveling, modeling, ujicoba rancangan dan penyempurnaan proses bisnis. Penetapan ini
dilakukan ketika proses bisnis yang telah dibuat diyakini sudah bisa dilaksanakan,
sehingga akan dihasilkan produk kebijakan sebagai dasar pelaksanaan proses bisnis.
g. Implementasi
Implementasi merupakan proses untuk memastikan bahwa penyusunan atau perubahan
tata laksana dapat terlaksana dan tercapai dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
efektifitas penyelenggaraan administrasi pemerintahan. Implementasi bermuara pada
aktivitas, aksi dan tindakan nyata yang terencana dan dilakukan secara sungguh-
sungguh sesuai dengan tujuan dari penyusunan atau perbaikan tata laksana.
Analisis proses bisnis dimulai dengan memahami kembali visi dan misi organisasi. Pemahanan
Visi dan misi ini dapat dilihat dari rumusan tugas dan fungsi unit-unit organisasi tersebut.
Identifikasi tugas dan fungsi suatu organisasi, perlu ditetapkan kegiatan utama yang akan
dilakukan, selanjutnya diidentifikasi pula sub-sub kegiatan atau aktivitas dari kegiatan-
kegiatan yang telah teridentifikasi, sampai dimana kegiatan sudah sangat rinci dan tidak dapat
diuraikan lagi maka disusun Standar Operasional Prosedur (SOP).
Page 59
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
SOP juga dapat berperan dalam proses penataan kelembagaan suatu instansi pemerintah,
karena SOP merupakan perincian akhir dari tugas dan fungsi organisasi yang menjadi
pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan. Melalui penyusunan SOP yang terperinci, akan
memudahkan bagi setiap organisasi untuk menilai kebutuhan apa aja yang diperlukan dalam
melaksanakan setiap tahapan dalam kegiatan. Oleh karena itu langkah awal penataan
kelembagaan instansi pemerintah/bisnis dengan menggunakan analisis proses bisnis akan
lebih terperinci dalam merumuskan tugas dan fungsi, karena dengan menggunakan analisis
proses bisnis, perumusan tugas dan fungsi akan diidentifikasi sampai kegiatan, sub kegiatan,
aktivitas dan sampai pada penyusunan SOP. Karena dengan menyusun sampai SOP, nantinya
penataan kelembagaan yang dilakukan akan lebih rinci sehingga setiap struktur organisasi
mengetahui dan memahami pelaksanaan tugas sampai yang terperinci.
Melihat berbagai penjelasan yang telah dikemukakan diatas, bahwa dalam penyusunan SOP
harus melakukan analisis proses bisnis terlebih dahulu. Saat ini banyak instansi pemerintah /
bisnis yang menyusun SOP tanpa melakukan analisis proses bisnis terlebih dahulu,
penyusunan SOP yang dilakukan hanya berdasarkan pada aktivitas rutin yang dilakukan tanpa
melakukan identifikasi tugas dan fungsi yang ada. Hal tersebut harus segera dibenahi, karena
tanpa melakukan analisis proses bisnis dalam penyusunan SOP, aktivitas yang ada belum
terperinci secara detail dan SOP yang disusun belum menggambarkan secara penuh tugas dan
fungsi yang akan dilakukan oleh instansi pemerintah / bisnis.
Page 60
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
MANAJEMEN PERKANTORAN
Dra. Zahroh ZA, MSi; Susilowati, S.Sos, M.AB; Drs. Raymond Tedjasukmana MM, MT
DIII Kesekretariatan, Pendidikan Vokasi, Universitas Brawijaya
Email : sussy_1405@ub.ac.id, / raymondtedjasukmanavokasi@gmail.com
11
PENDAHULUAN
PENGANTAR
Penyusunan dan penerapan SOP yang baik semakin memberikan peluang instansi persebut semakin
professional. Hal ini akan memberikan kepastian penyelenggaraan administrasi organisasi yang lebih
efektif dan efisien dalam waktu dan pekerjaan. Selain itu SOP juga dapat meminimalisir atau
bahkan menghilangkan terjadinya mal administrasi (mis-administration) dalam penyelenggaraannya.
Apabila dalam administrasi organisasi masih tetap terjadi penyimpangan maka akan dengan mudah
diketemukan aktor (unit) atau stakeholder yang menjadi ditemukan penyebabnya karena langkah
proses aktivitas administrasinya yang harus diikuti sudah ada/jelas tertulis,dan kemudian
diselesaikan dengan cepat dan tepat. Sehingga dengan demikian akan memberikan impact pada
kualitas mutu dan kepuasan konsumen terhadap barang/jasa organisasi.
Dengan menyadari peran pentingnya SOP dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan
tersebut, maka modul inidisusun sebagai pedoman praktis bagi mahasiswa untuk memahami dan
membuat Sistem Prosedur secara praktikal yang berguna kelak setelah lulus.
TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mempunyai kompetensi dalam :
1. Pemahaman Konsepsi SOP
2. Analisis prosesbisnis sesuai dengantingkatan level organisasinya kelak
3. Memahami dan mampu menggunakan symbol-simbol SOP secara benar
4. Mampu menyusun SOP simple secara praktis
Page 61
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
I. Unsur Dokumentasi
Unsur dokumentasi merupakan unsur dari Dokumen SOP yang berisi hal-hal yang terkait
dengan proses pendokumentasian SOP sebagai sebuah dokumen. Adapun unsur
dokumentasi SOP AP antara lain mencakup :
a. Halaman Judul (Cover) -- halaman
pertama sebagai sampul muka
sebuah SOP mencakup informasi
mengenai Judul SOP, No
Dokumen yg mengandung
Kode Departemen, Tahun pembuatan,
dll. Berikut adalah contoh
halaman Judulsebuah SOP
Page 62
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
c. Identitas SOP
Identitas SOP antara lain : Judul/Tema, Status (berlaku mulai), Edisi Revisi, Nomer
registrasi SOP dan sebagainya yg merupakan identitas dari SOP.
2. Unsur Prosedur
Unsur prosedur merupakan bagian inti dari dokumen SOP AP. Unsur ini dibagi dalam dua
bagian, yaitu Bagian Identitas dan Bagian Flowchart.
a. Bagian Identitas
Contoh : 2 halaman, dan selengkapnya diberikan secara terpisah
Page 63
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
3. Unsur Flowchart
Bagian Flowchart merupakan uraian mengenai langkah-langkah (prosedur) kegiatan beserta
mutu baku dan keterangan yang diperlukan. Bagian Flowchart ini berupa flowcharts yang
menjelaskan langkah-langkah kegiatan secara berurutan dan sistematis dari prosedur yang
distandarkan, yang berisi:
Nomor kegiatan
Uraian kegiatan yang berisi langkah-langkah (prosedur)
Pelaksana yang merupakan pelaku (aktor) kegiatan
Mutu Baku yang berisi kelengkapan, waktu, output dan keterangan.
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini disajikan contoh anatomi format SOP secara keseluruhan
baik yang menyangkut bagian identitas maupun bagian flowchart)
Page 64
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 65
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
MANAJEMEN PERKANTORAN
Dra. Zahroh ZA, MSi; Susilowati, S.Sos, M.AB; Drs. Raymond Tedjasukmana MM, MT
DIII Kesekretariatan, Pendidikan Vokasi, Universitas Brawijaya
Email : sussy_1405@ub.ac.id, / raymondtedjasukmanavokasi@gmail.com
12
PENYUSUNAN STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
PENDAHULUAN
PENGANTAR
Penyusunan dan penerapan SOP yang baik semakin memberikan peluang instansi persebut semakin
professional. Hal ini akan memberikan kepastian penyelenggaraan administrasi organisasi yang lebih
efektif dan efisien dalam waktu dan pekerjaan. Selain itu SOP juga dapat meminimalisir atau
bahkan menghilangkan terjadinya mal administrasi (mis-administration) dalam penyelenggaraannya.
Apabila dalam administrasi organisasi masih tetap terjadi penyimpangan maka akan dengan mudah
diketemukan aktor (unit) atau stakeholder yang menjadi ditemukan penyebabnya karena langkah
proses aktivitas administrasinya yang harus diikuti sudah ada/jelas tertulis,dan kemudian
diselesaikan dengan cepat dan tepat. Sehingga dengan demikian akan memberikan impact pada
kualitas mutu dan kepuasan konsumen terhadap barang/jasa organisasi.
Dengan menyadari peran pentingnya SOP dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan
tersebut, maka modul inidisusun sebagai pedoman praktis bagi mahasiswa untuk memahami dan
membuat Sistem Prosedur secara praktikal yang berguna kelak setelah lulus.
TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mempunyai kompetensi dalam :
1. Pemahaman Konsepsi SOP
2. Analisis prosesbisnis sesuai dengantingkatan level organisasinya kelak
3. Memahami dan mampu menggunakan symbol-simbol SOP secara benar
4. Mampu menyusun SOP simple secara praktis
Page 66
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Argumentasi atau dasar mengapa hanya menggunakan 5 (lima) simbol dalam penyusunan
SOP AP antara lain adalah :
1. SOP AP mendeskripsikan prosedur administratif, yaitu kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan olehlebih dari satu pelaksana (jabatan) dan bersifat makro maupun mikro
dan prosedur yang bersifat teknis yang detail baik yang menyangkut urusan
administrasi maupun urusan teknis
2. Hanya ada dua alternatif sifat kegiatan administrasi pemerintahan yaitu kegiatan eksekusi
(process) dan pengambilan keputusan (decision)
3. Simbol lain tidak dipergunakan disebabkan karena prosedur yang dideskripsikan bersifat
umum tidak rinci dan tidak bersifat teknis disamping itu kegiatan yang dilakukan oleh
pelaksana kegiatan sudah langsung operasional tidak bersifat teknikal (technical
procedures) yang berlaku pada peralatan (mesin)
4. Penulisan kegiatan dalam prosedur bersifat aktif (menggunakan kata kerja tanpa subyek)
dengan demikian banyak simbol yang tidak dipergunakan, seperti: simbol
pendokumentasian, simbol persiapan, simbol penundaan, dan simbol lain yang sejenis
5. Penyusunan SOP AP ini hanya memberlakukan penulisan flowcharts secara vertikal,
artinya bahwa branching flowcharts dituliskan secara vertikal sehingga hanya mengenal
penyambungan simbol yang menghubungkan antar halaman (simbol segilima/off-page
Page 67
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
connector) dan tidak mengenal simbol lingkaran kecil penghubung dalam satu
halaman.
Page 68
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 69
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
27. Penutup
Sebagai kesimpulan menyusun SOP sesuaipenjelasan-penjelasan dari halaman-halaman
sebelumnya, berisi antara lain :
Halaman Judul
Surat Keputusan Pimpinan
Daftar Isi
Penjelasan Singkat berisi Ruang Lingkup, menjelaskan tujuan prosedur dibuat dan
kebutuhan organisasi.Ringkasan,memuat ringkasan singkat mengenai prosedur yang
dibuat; dan Definisi/Pengertian-pengertian umum, memuat beberapa definisi yang terkait
dengan prosedur yang distandarkan
Dokumen SOP berisi Identitas SOP dan Prosedur SOP (Bab Anatomi SOP
Dokumen SOP disahkan oleh kepala bagian terkait, wakil manajemen dan direksi
Page 70
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 71
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 72
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 73
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 74
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 75
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 76
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 77
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 78
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 79
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 80
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 81
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 82
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 83
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 84
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Page 85
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
MANAJEMEN PERKANTORAN
Dra. Zahroh ZA, MSi; Susilowati, S.Sos, M.AB; Drs. Raymond Tedjasukmana MM, MT
DIII Kesekretariatan, Pendidikan Vokasi, Universitas Brawijaya
Email : sussy_1405@ub.ac.id, / raymondtedjasukmanavokasi@gmail.com
13
PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI di KANTOR
PENDAHULUAN
PENGANTAR
Teknologi Informasi (TI) merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar.TI
telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sector kehidupan dimana memberikan andil
besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen
organisasi, pendidikan, trasportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh karena itu, sangatlah penting
peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) TI, mulai dari keterampilan dan
pengetahuan, perencanaan, pengoperasian, perawatan dan pengawasan, serta peningkatan
kemampuan TI para pimpinan di lembaga pemerintahan, pendidikan, perusahaan, UKM (usaha kecil
menengah) dan LSM. Sehingga pada akhirnya akan dihasilkan output yang sangat bermanfaat baik
bagi manusia sebagai individu itu sendiri maupun bagi semua sektor kehidupan.
Tujuan
Mahasiswa memahami modul ini sehingga bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi
untuk kepentingan dirinya dalam pekerjaan profesionalnya.
Mahasiswa bisa membedakan pengaruh positif dan negatif dari berbagai bentuk aplikasi
teknologi informasi dan menyikapinya dengan dewasa dan bijaksana.
Yang terpenting, para mahasiswa bisa memahami dan menyadari bahwa teknologi informasi
(computer, dll) adalah alat/sarana (tools) untuk mempermudah manusia sebagai subyek dalam
beraktivitas, bukan sebaliknya computer yang mengendalikan manusia.
Page 86
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Uraian tersebut di atas adalah perbedaan definisi antara teknologi informasi dan teknologi
komunikasi, jika memang diinginkan adanya pemisahan definisi dari kedua istilah
Page 87
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
tersebut.Tetapi kenyataannya dalam konteks TIK kedua istilah tersebut tidak dapat
dipisahkan.Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan teknologi yang dibangun dengan
basis utama teknologi komputer. Perkembangan teknologi komputer yang terus berlanjut
membawa implikasi utama teknologi ini pada proses pengolahan data yang berujung pada
informasi.
Beberapa peranan pentingnya informasi bagi pimpinan dlm suatu kantor atau organisasi, a.l. :
Page 88
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Informasi tidak hanya dipakai untuk pimpinan dan kepentingan internal organisasi tetapi juga
dipakai oleh pihak eksternal.Pemakai internal meliputi pimpinan, staf operasi dan manajemen
tingkat bawah sedangkan pengguna eksternal bisa berupa para pelanggan, stakeholder, para
pemasok barang dan jasa, para pemegang saham, dinas-dinas pemerintahan, dan
sebagainya.Informasi merupakan bagian yang penting khususnya bagi pimpinan untuk
mengambil keputusan sehingga trial and error dapat dikurangi sekecil mungkin.
Kualitas informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi bergantung pada beberapa
faktor, antara lain:
1. Ketepatan Waktu : informasi harus tiba di tangan pimpinan tepat waktu, tidak boleh
terlambat, informasi yang terlambat akan berkurang nilainya. Di
samping ketepatan waktu (timeliness) informasi juga ditentukan oleh
usia (age), berapa lama informasi tersebut berlaku. Faktor usia biasa
dikaitkan dengan rentang waktu (time frame), misalnya laporan
keuangan hanya berlaku 4 bulan.
2. Ketepatan Isi : informasi harus tepat isinya, atau harus akurat, tidak mengandung kesalahan.
Ketepatan isi juga selain berkaitan dengan akurasi juga berkaitan dengan
presisi.Akurat berarti tidak mengandung kesalahan, sedang presisi
menyatakan derajat kerincian informasi, semakin rinci berarti semakin
presisi.
3. KetepatanSasaran: informasi harus tiba di tangan orang yang memerlukannya, apabila salah
sasaran informasi tersebut tidak berguna atau bisa disalah-gunakan.
4.Relevansi :informasi harus relevan dengan kebutuhan pimpinan atau penggunanya, bila
tidak maka informasi ini tidak berguna.
Page 89
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
5. Kemudahan Akses : informasi harus bisa diperoleh dengan mudah agar dapat diterima oleh
pimpinan atau pengguna tanpa hambatan dan lancar. Misalnya
informasi harus tersedia di jaringan dengan fasilitas akses yang aman
dari orang yang tidak berhak.
6.Kelengkapan : informasi harus lengkap sesuai dengan kebutuhan, apabila tidak lengkap
tentu nilai dan kualitasnya kurang.
Page 90
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
MANAJEMEN PERKANTORAN
Dra. Zahroh ZA, MSi; Susilowati, S.Sos, M.AB; Drs. Raymond Tedjasukmana MM, MT
DIII Kesekretariatan, Pendidikan Vokasi, Universitas Brawijaya
Email : sussy_1405@ub.ac.id, / raymondtedjasukmanavokasi@gmail.com
14
PENDAHULUAN
PENGANTAR
Teknologi Informasi (TI) merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar.TI
telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sector kehidupan dimana memberikan andil
besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen
organisasi, pendidikan, trasportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh karena itu, sangatlah penting
peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) TI, mulai dari keterampilan dan
pengetahuan, perencanaan, pengoperasian, perawatan dan pengawasan, serta peningkatan
kemampuan TI para pimpinan di lembaga pemerintahan, pendidikan, perusahaan, UKM (usaha kecil
menengah) dan LSM. Sehingga pada akhirnya akan dihasilkan output yang sangat bermanfaat baik
bagi manusia sebagai individu itu sendiri maupun bagi semua sektor kehidupan.
Tujuan
Mahasiswa memahami modul ini sehingga bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi
untuk kepentingan dirinya dalam pekerjaan profesionalnya.
Mahasiswa bisa membedakan pengaruh positif dan negatif dari berbagai bentuk aplikasi
teknologi informasi dan menyikapinya dengan dewasa dan bijaksana.
Yang terpenting, para mahasiswa bisa memahami dan menyadari bahwa teknologi informasi
(computer, dll) adalah alat/sarana (tools) untuk mempermudah manusia sebagai subyek dalam
beraktivitas, bukan sebaliknya computer yang mengendalikan manusia.
Page 91
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Capture --Teknologi informasi berfungsi dalam proses penyusunan record yang terperinci. Salah
satu implementasi dari fungsi capture ini dapat kita lihat pada tampilan Facebook.
Pada timeline kita, hampir seluruh aktivitas kita di Facebook terekam dengan rapi
dan terperinci.
Processing --Teknologi informasi memungkinkan kita untuk melakukan pemrosesan baik itu
mengubah, menganalisis, menghitung, maupun mengumpulkan semua data
yang ada.
Generation --Teknologi informasi juga berfungsi untuk melakukan generate suatu data. Sebagai
contoh, data yang awalnya berbentuk deretan angka dapat di generate
menjadi tabel atau grafik yang mudah diambil kesimpulan.
Storage dan Retrieval --Fungsi storage dan retrieval ini erat kaitannya dengan perkembangan
teknologi komputer saat ini. Sebagai contoh, kita dapat menyimpan
suatu file di dalam harddisk dan kemudian file itu dapat dicopy atau
diambil kembali di komputer yang lain.
Page 92
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
2. Otomatisasi Kantor
Otomatisasi Kantor atau OA (Office Automation) adalah Penggunaan alat elektronik untuk
memudahkan komunikasi formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi
dengan orang-orang di dalam dan di luar perusahaan untuk meningkatkan produktivitas.
Otomatisasi Kantor merupakan sebuah rencana untuk menggabungkan teknologi tinggi
melalui perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan demi meningkatkan produktifitas pekerjaan.
Asal mula otomatisasi kantor di awal 1960-an, ketika IBM menciptakan istilah word processing
untuk menjelaskan kegaitan devisi mesin tik listriknya. Bukti nyata, pada tahun 1964, ketika IBM
memasarkan mesin yang disebut Magnetic Tape/Selectric Typewriter (MT/ST) yaitu mesin ketik
yang dapat mengetik kata-kata yang telah direkam dalam pita magnetik secara otomatis.
Para pengguna OA :
• Manajer, orang-orang yang bertanggung jawab mengelola sumber daya perusahaan,
terutama SDM.
• Profesional, menyumbangkan keahlian khusus yang membedakan mereka dengan
sekertaris dan pegawai administrasi.
• Sekertaris, ditugaskan oleh professional untuk melaksanakan berbagai tugas seperti
menangani korespondensi, menjawab telepon dan mengatur jadwal pertemuan.
• Pegawai administrasi, melaksanakan tugas-tugas untuk sekertaris, seperti
mengoperasikan mesin fotokopi, menyusun dokumen, menyimpan dokumen, dll.
Page 93
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
• Voice Mail
Memerlukan komputer dengan kemampuan menyimpan pesan audio dalam
bentuk digital dan kemudian mengubahnya kembali menjadi bentuk audio saat
dipanggil.
• Kalender Elektronik
Penggunaan jaringan komputer untuk menyimpan dan mengambil kalender
pertemuan manajer.Manajer atau sekertaris manajer dapat memasukkan
pertemuan-pertemuan, membuat perubahan, meneelaah kalender itu dengan
menggunakan terminal keyboard.Kalender elektronik sangat bermanfaat bagi
manajer tingkat atas yang yang memiliki jadwal pertemuan yang sangat padat.
• Konferensi Audio
Penggunaan peralatan komunikasi suara untuk membuat suatu hubungan audio
diantara orang-orang yang tersebar secara geografis untuk melaksanakan
konfrensi.Conference call merupakan bentuk pertama konfrensi audio yang masih
digunakan.
• Konferensi Video
Penggunaan peralatan televisi untuk menghubungkan para peserta konfrensi yang
tersebar secara geografis.Peralatan tersebut menyediakan hubungan audio dan
video.
• Konferensi Komputer
Page 94
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
• Videotex
Penggunaan komputer untuk menampilkan pada layar materi narasi dan grafik
yang tersimpan.
• Desktop Publishing
Penggunaan komputer untuk menyiapkan output tercetak yang kualitasnya sangat
baik. Tampilan layar persis sama dengan salinan kertas yang akan dihasilkan oleh
printer laser.
Para pengguna OA
• Manajer, orang-orang yang bertanggung jawab mengelola sumber daya
perusahaan, terutama SDM.
• Profesional, menyumbangkan keahlian khusus yang membedakan mereka dengan
sekertaris dan pegawai administrasi.
• Sekertaris, ditugaskan oleh professional untuk melaksanakan berbagai tugas
seperti menangani korespondensi, menjawab telepon dan mengatur jadwal
pertemuan.
Page 95
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
Tujuan OA
Secara prinsip Otomatisasi Kkantor dimaksudkan untuk mempermudah pekerjaan dan
memperpendek jarak dan waktu. Secara lebih jelasnya, tujuan otomatisasi kantor adalah :
Pemanfaatan yang seefisien mungkin atas uang, tenaga kerja, material, waktu dan
mesin atau alat-alat kerja.
Pemeliharaan kecepatan dan ketepatan prosedur kerja.
Meningkatkan produktivitas kerja
Implikasi OA
Pengaruh teknologi informasi terhadap perkantoran ada beberapa perspektif (harapan) yang
perlu disikapi secara dewasa dan bijaksana, yaitu :
Page 96
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
b. Kerugian:
• Cenderung karyawan menjadi “ machine-minders ”.
• Masalahkesehatan sebagai ekses dari peralatan seperti layar,printer , dsb.
• Kehilangan sentuhan personal, krn penyampaian informasi dilakukan oleh mesin
• Implikasi terhadap pemberi kerja.
• Memerlukan waktu untuk perubahan dari sistem manual ke sistem elektronik.
• Menimbulkan keresahan pada sementara karyawan pada tahap penerapan.
• Tidak seluruh software yang tersedia pasti sepenuhnya memenuhi kebutuhan.
Jadi secara keseluruhan keuntungan yang dapat dperoleh perusahaan atau kantor
dengan adanya teknologi perkantoran adalah :
• Penghematan biaya untuk gaji karena berkurangnya pegawai yang dibutuhkan.
• Harga teknologi baru ini relatif murah.
• Penghematan biaya ketatausahaan sebagai akibat penyimpangan data di-disk
tidak memerlukan ruang seluas filing cabinet .
• Untuk pengambilan keputusan, data dapat diperoleh, diproses, disimpan, dan
dicari secara cepat.
• Produktivitas meningkat secara cepat.
• Keluwesan dalam bekerja karena adanya berbagai variasi peralatan untuk
berbagai keperluan.
• Meningkatnya komunikasi antara para eksekutif secara individual dari
kantornya.
3. Penutup
Kantor adalah tempat dan pusat proses penanganan informasi. Dari pengertian ini dapat
dipahami bahwa pekerjaan kantor adalah semua kegiatan yang bertalian dengan penanganan
informasi yang berkaitan dengan bidang tugas dari kantor/instansi yang bersangkutan.
Pengertian teknologi Informasi yang mudah dipahami adalah: “perolehan, pemprosesan,
Page 97
MANAJEMEN PERKANTORAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
penyimpanan dan penyebaran informasi baik yang berbentuk angka, huruf, gambar, maupun
suara dengan suatu alat electrinics berdasarkan kombinasi antara perhitungan (computing) dan
komunikasi jarak jauh (telecomunications)”.
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi meningkatkan produktivitas kerja
pegawai.Peran komputer dan teknologi komunikasi diyakini mampu meningkatkan produktivitas
kerja dengan tingkat akurasi, kecepatan dan kemudahan yang tinggi.Penggunaan aplikasi
komputer yang merupakan ringkasan Sistem Informasi Manajemen kini banyak diterapkan di
kantor-kantor pemerintah maupun swasta dengan sistem database yang kompleks dan
terintegrasi sehingga peningkatatan produktivitas kerja pegawai meningkat sangat signifikan.
Di samping sekian banyak keuntungan dan tujuan positif penggunaan teknologi informasi juga
perlu diimbangi dengan sikap kebijaksanaan yang lebih dewasa atas implikasi atau dampak
negatif dari penggunaan teknologi informasi, yang perlu dipahami teknologi informasi itu adalat
sarana (tools) untuk memudahkan manusia bekerja untuk pencapaian “wealth creation”, jadi
manusia adalah subyeknya bukan sebaliknya computer sebagai subyek yang mengendalikan
manusia.
Page 98