KELAS / SEMESTER : VI / I
MATA PELAJARAN : Tematik
Tema : 2. Persatuan dalam Perbedaan
Sub Tema : 3. Bersatu kita teguh
1. Tanggal 20 Mei diperingati sebagai hari kebangkitan nasional, karena sejak saat itu perjuangan
dilakukan tidak lagi bersifat kedaerahan tetapi nasional
2. Persatuan dan kesatuan bangsa tercetus melalui sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober
1928.
3. Kongres Pemuda I di Jakarta, 30 April – 2 Mei 1926
4. Kongres Pemuda II di Jakarta, 27 – 28 Oktober 1928
4. Penyebab Kekacauan ekonomi Indonesia di awal kemerdekaan, yaitu:
- Kekosongan keuangan kas negara karena pajak dan bea belum ada
- Inflasi (kenaikan harga barang secara umum yang terus-menerus) yang tinggi
- Peninggalan utang dari negara penjajah
- Adanya blockade ekonomi Belanda sejak November 1945
5. Upaya Menyejaterakan Rakya Indonesia di awal Kemerdekaan
- Mengadakan pinjaman nasional, yang akan dikembalikan dalam waktu 40 tahun
- Konferensi Ekonomi tahu 1946
- Rencana Lima Tahun dari Menteri Makanan I.J. Kasimo (Kasimo Plan)
- Nasionalisasi de Javasche Bank menjadi Bank Negara Indonesia
- Sistem Ekonomi Ali-Baba, kerja sama pengusaha pribumi belajar dari pengusaha non
pribumi (Tiongkok)
1. Semangat persatuan dan kesatuan akan tumbuh jika kita dapat menghargai perbedaan di antara
satu orang dengan yang lainnya, satu kelompok dan kelompok lainnya
2. Perbedaan bukan untuk membuat kita terpecah belah, tetapi perbedaan harus menjadi sarana
yang menyatukan karena kita saling mengisi dan menolong dalam kelebihan masing-masing
3. Sikap dari rasa bangga terhadap bangsa dan negara diwujudkan dengan mencintai dan
menggunakan produk dalam negeri
4. Tujuan kemerdekaan adalah untuk mewujudkan sebuah negara yang berdaulat, adil dan
makmur
5. Tujuan negara Indonesia sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yaitu:
- Memajukan kesejahteraan umum
- Mencerdaskan kehidupan bangsa
- Melaksanakan ketertiban dunia
Yang berdasarkan Pancasila
6. NKRI tercantum dalam batang tubuh UUD 1945 Pasal 1 ayat 1.
7. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia memiliki prinsip-prinsi
- Prinsip Bhinneka Tunggal Ika
- Prinsip Nasionalisme Indonesia
- Prinsip kebebasan yang bertanggungjawab
- Prinsip wawasan nusantara
- Prinsip persatuan pembangunan
V. SBdP (3.3)
1. Pola lantai merupakan Teknik Blocking (penguasaan panggung). Fungsi pola lantai yaitu
untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak
2. Jenis pola lantai:
- Pola lantai vertikal, penari membentuk garis lurus ke depan atau ke belakang. Pola lantai
ini banyak digunakan pada tari kla sik yang menampilkan kesan sederhana tetapi kuat
- Pola lantai horizontal, penari membentuk garis lurus ke samping
- Pola lantai diagonal, penari membentuk haris lurus menyudut ke samping
- Pola lantai melengkung, yang terdiri dari pola lantai garis lingkaran, pola lantai lengkung
ular, dan pola lantai angka delapan. Pola lantai ini banyak digunakan pada tari rakyat dan
tradisi yang memberi kesan lemah dan gemulai