Komunikasi yang efektif adalah proses pertukaran ide, pemikiran, pengetahuan dan
informasi yang disajikan dengan cara yang paling dipahami oleh penerima sehingga tujuan
dapat terpenuhi dengan sebaik mungkin.
Dalam keadaan pandemi dimana manusia tidak dapat bertemu, dibutuhkan sebuah metode
komunikasi yang sesuai sehingga interaksi dan hubungan baik tetap dapat terjalin. Disinilah
teknologi berperan sebagai perangkat yang menghubungkan interaksi sosial.
Komunikasi yang efektif mencakup keterampilan seperti komunikasi verbal dan nonverbal,
mendengarkan dengan penuh perhatian, kemampuan untuk memahami dan mengendalikan
emosi, serta mengelola stres. Keterampilan ini perlu dikembangkan dan diasah.
Di era komunikasi virtual, tantangan bagi kita adalah bagaimana menerapkan dan mengasah
kemampuan komunikasi ketika harus beralih metode komunikasi , baik secara virtual
maupun tatap langsung.
Pada dasarnya komunikasi secara langsung maupun virtual mempunyai beberapa kegiatan
sebagai berikut:
1. Membagikan informasi.
2. Saling mendengar.
3. Saling mengerti.
4. Membina hubungan baik.
4 Kegiatan tersebut bisa dipraktekkan dalam pembelajaran virtual atau tatap langsung
dengan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti yang dikemukakan oleh Professor
Marshall B Rosenberg, seorang psikolog dan ahli komunikasi asal Amerika, berikut ini :
1. Observasi Keadaan
2. Perasaan/Emosi
3. Kebutuhan
4. Permintaan berdasarkan perasaan dan kebutuhan.
4 faktor di atas adalah konsep yang bernama Non-Violent Communication (NVC). Konsep
NVC ini digunakan dengan basis pola pikir bahwa komunikasi efektif akan terjadi jika kita
memfokuskan untuk mengetahui kebutuhan diri sendiri dan orang lain, daripada
menganalisa dan menentukan tingkat kesalahan orang lain. Dengan konsep NVC,
diharapkan kita dapat membuka diri dan berusaha untuk memahami orang lain, sambil
memahami diri sendiri secara lebih mendalam.
Proses NVC adalah jalan untuk menghubungkan diri atau berempati dengan orang lain
melalui tahap:
Tentukan dan putuskan terlebih dahulu mengapa dan apa yang perlu Anda komunikasikan
kepada siswa. Anda harus mengetahui hasil akhir yang ingin Anda capai dengan komunikasi
yang Anda kirimkan kepada siswa tersebut.
Saat mengajar online, Anda memiliki kebebasan dalam menyusun pesan yang ingin Anda
kirimkan kepada siswa. Berikut adalah beberapa pedoman yang dapat digunakan untuk
membantu Anda menulis komunikasi yang tepat, relevan, dan berguna bagi siswa online
Anda:
1) Pendek namun efektif : Saat membuat pesan yang akan Anda kirim ke siswa online
Anda, cobalah untuk menggunakan kata-kata pendek dan tepat. Siswa cenderung
membaca dan mengerti isi dari sebuah pesan melalui komunikasi yang ringkas dan
tertata dengan baik.
2) Jelas : Pesan Anda kepada siswa tidak hanya harus singkat, tetapi juga harus jelas dan
fokus hingga tidak menimbulkan kebingungan di pihak siswa.
3) Sampaikan apa yang harus dicapai: Ketika berada di ruang kelas online, kadangkala
siswa merasa bersikap lebih bebas dibanding ketika berada di kelas fisik. Jadi Anda harus
memberikan sekumpulan ekspektasi yang sangat jelas kepada siswa sebelum mereka
memulai studi.
4) Jadikan gaya komunikasi Anda memiliki kesan akrab: Membuat komunikasi hangat
dengan siswa berarti Anda membuat murid merasa bahwa mereka adalah orang yang
nyata dan dihargai. Suasa hangat di dalam kelas akan membuat mereka merasa
terhubung satu sama lain termasuk dengan Anda dan teman sekelas mereka.
5) Jelaskan jalur komunikasi yang tepat: - Anda akan selalu ingin memberi siswa Anda
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tambahan jika mereka tidak memahami
pesan Anda. Jelaskan jalur komunikasi yang dapat siswa gunakan untuk bertanya,
contoh: melalui email, SMS atau pesan singkat.
Rencanakan kapan dan mengapa Anda harus berkomunikasi dengan siswa online Anda. Ini
adalah cara untuk memastikan bahwa Anda dapat memberikan siswa Anda komunikasi yang
bermakna, tepat waktu, dan konsisten.
Beri tahu siswa Anda metode apa yang akan Anda gunakan untuk berkomunikasi sehingga
mereka siap dan tahu di mana, serta apa yang harus mereka lakukan sebelumnya.
Seberapa sering Anda akan berkomunikasi dengan siswa Anda. Untuk komunikasi rutin
seperti pengumuman, Anda perlu merencanakan terlebih dahulu seberapa sering Anda akan
memposting pengumuman untuk kelas Anda. Apakah akan dilakukan dua mingguan,
mingguan, atau setiap sehari?