Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

Untuk memenuhi Tugas Stase Maternitas Profesi Ners


Dosen Pengampu : Lilis Lismayanti, M.Kep

Disusun Oleh :
Ruang Kenanga

Mukhsin Abdulah J2114901055

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2021
LAPORAN PENAHULUAN

ANALISA JURNAL

URAIAN
ANALISIS JURNAL
JURNAL I JURNAL II
Pemberian Jus Tomat tehadap Pemberian Jus Tomat pada
Kadar Hemoglobin pada Ibu Peningkatan Kadar
JUDUL JURNAL Hamil Timester III tahun 2019 Hemoglobin pada Ibu Hamil
Timester III di Puskesmas
Bonorowo Kebumen
P:  Pada kehamilan relatif  Anemia yang terjadi pada
Patient, Population, Problem terjadi anemia karena ibu saat hamil dapat
hamil mengalami disebabkan karena
hemodelusi banyaknya wanita yang
(pengenceran) dengan memulai kehamilan
peningkatan volume 30 % dengan cadangan
sampai 40 % yang makanan yang kurang
puncaknya pada atau sebelum hamil sudah
kehamilan 32 sampai 34 mengalami anemia.
minggu. Jumlah Berdasarkan data dari
peningkatan sel darah 18 Puskesmas Bonorowo
% sampai 30 % dan pada tahun 2017 terdapat
hemoglobin sekitar 19 % 306 ibu hamil, 53
Bahaya pada trimester III, diantaranya mengalami
anemia dapat anemia. Tahun 2018 dari
menyebabkan terjadinya bulan Januari sampai
partus premature, Februari didapatkan
perdarahan ante partum, sebanyak 113 ibu hamil
gangguan pertumbuhan yang melakukan
janin dalam rahim, asfiksia kunjungan, 6 diantaranya
intrapartum sampai ibu hamil trimester III
kematian, gestosisdan yang mengalami anemia.
mudah terkena infeksi, Selama ini penanganan
dan dekompensasi kordis yang telah dilakukan
hingga kematian ibu. untuk mengatasi anemia
Bahaya anemia pada ibu di Puskesmas Bonorowo
hamil saat persalinan, adalah memberikan tablet
dapat menyebabkan besi (Fe). Anemia pada
gangguan his primer, kehamilan adalah anemia
sekunder, janin lahir karena kekurangan
dengan anemia, persalinan zatbesi, Kejadian anemia
dengan tindakan-tindakan berkisar antara 20%
tinggi karena ibu cepat sampai dengan 89%
lelah dan gangguan dengan menetapkan Hb
perjalanan persalinan 11 gr% sebagai dasarnya.
perlu tindakan operatif. Hb 9-10 gr% disebut
 Populasi dalam penelitian anemia ringan, Hb 7-8 gr
ini yaitu Seluruh ibu hamil % disebut anemia sedang
yang mengalami anemia dan Hb < 7gr% disebut
trimester III di BPS anemia berat.
Rohanah, STr.Keb mei  Populasi dalam penelitian
2019 sebanyak 22 ibu ini yaitu Ibu hamil yang
hamil dengan jumlah periksa di Puskesmas
sampel 15 orang. Bonorowo dan bersedia
menjadi responden, umur
kehamilan 28 minggu ke
atas.
 Desain penelitian ini yaitu  Desain penelitian ini yaitu
kuantitatif dengan menggunakan penelitian
pendekatan quasi deskriptif analitik dengan
I: eksperimen dengan pendekatan studi kasus
Intervention, Prognostic, rancangan one group pada 5 ibu hamil
Factor, atau Expouse pretest – posttest design. trimester III di
Puskesmas Bonorowo
Kabupaten Kebumen
yang mengalami anemia.
 Sebelum diberikan  Sebelum diberikan
pemberian jus tomat nilai pemberian jus tomat
rata rata 9.687 dnegan kadar nilai kadar Hb
standar deviasi 4838. tertinggi pada 10,8 gr/dl
Sedangkan sedangkan
 Setelah dilakukan  Setalh diberikan
C: pemberian jus tomat nilai pemberian jus tomat nilai
Comparison atau intervention rata-rata menjadi 11.773 kadar Hb tertinggi
dengan standar deviasi mengalami peningkatan
1.0074. menjadi 13.2 gr/dl.
Proses penerapan pemberian
jus tomat dilakukan selama
28 hari mulai tanggal 28
Maret-24 April 2018.
O: Berdasarkan hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian
Outcome didapatkan bahwa dapat didapatkan bahwa terbukti
dilihat nilai rata-rata, standar dalam peneltian ini bahwa
deviasi dan standar error kadar hemoglobin setelah
untuk masing-masing diberikan jus tomat setiap
variabel. Nilai rata-rata kadar hari bersama dengan tablet Fe
hemoglobin sebelum terdapat peningkatan
pemberian jus tomat adalah dibandingkan sebelum
9.687, sedangkan nilai rata- partisipan diberikan jus tomat
rata kadar hemoglobin setiap hari. Kadar hemoglobin
sesudah pemberian jus tomat partisipan yang mengalami
adalah 11.773. Hasil uji naik turun disebabkan karena
statistik yang dilihat dari nilai beberapa faktor seperti sakit,
Sig. (2-tailed) pada tabel nafsu makan berkurang dan
dependent sample test adalah kurang istirahat.
0,000 < 0,05, maka Ho ditolak. Kadar hemoglobin ibu hamil
Dapat disimpulkan bahwa ada sesudah dilakukan penerapan
pengaruh pemberian jus mengalami kenaikan
tomat terhadap peningkatan dibandingkan sebelum
kadar Hb pada Ibu Hamil. dilakukan penerapan. Rata-
peneliti berasumsi bahwa ibu rata kenaikan kadar
hamil setelah mengkonsumsi hemoglobin setelah dilakukan
jus tomatkadar hemoglobin penerapan yaitu 2,2 gr/dL.
naik nilai rata-rata kadar Ada kenaikan kadar
hemoglobin sebelum hemoglobin setelah dilakukan
pemberian jus tomat adalah pemberian jus tomat
9.627 disebabkan oleh ibu bersamaan dengan konsumsi
hamil yang sudah mempunyai tablet Fe setiap hari selama 4
dua anak dan terjadi minggu.
kehamilan lagi sehingga
kesehatannya akan menurun,
sering mengalami kurang
darah (anemia) yang
merupakan faktor internal
yang memengaruhi ibu hamil.
sedangkan nilai rata-rata
kadar hemoglobin sesudah
pemberian jus tomat adalah
12.293 disebabkan karena ibu
sering mengkonsumsi
makanan yang mengandung
nilai gizi bermutu tinggi
meskipun tidak berarti
makanan yang mahal
harganya, ibu hamil teratur
mengkonsumsi makanan yang
mengandung protein, zat besi,
dan minum cukup cairan
(menu seimbang). Selain itu
faktor tingginya angka
kenaikan kadar hemoglobin
disebabkan oleh cukupnya
waktu untuk beristirahat,
kesadaran terhadap asupan
gizi yang dikonsumsi sehingga
dapat mempercepat kenaikan
kadar hemoglobin ibu hamil
Penelitian ini dilaksanakan Penelitian ini dilaksanakan
T:
pada bulan Mei 2019 pada tanggal 28 Maret-24
Time
April 2018.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian Fokus
DATA SUBYEKTIF DAN OBYEKTIF

DATA MAYOR DATA MINOR


Subyektif Subyektif
o - o Paratesia
Obyektif o Nyeri ektremitas
o Pengisian kapiler > 3 detik Obyektif
o Nadi perifer menurun atau tidak teraba o Edema
o Akral teraba dingin o Penyembuhan luka lambat
o Warna kulit pucat Indeks ankle brachial < 0,90
o Turgor kulit menurun Bruit femoal

Subyektif Subyektif
o Merasa energi tidak puli walaupun telah o Merasa bersalah akibat tidak mampu
tidur menjalankan tanggung jawab
o Merasa kurnag bertenaga o Libido menurun
o Mengeluh lelah Obyektif
Obyektif o Kebutuhan istirahat meningkat
o Tadak mampu mempertahankan
aktivitas rutin
o Tampak lesu

Faktor Resiko
o Besarnya ukuran janin
o Malposisi janin (posisi posterior)
o Induksi persalinan
o Persalinan lama kala I, II, III dan IV
o Disfungsi uterus
o Efek metode/intervensi bedah selama persalinan
o Kurangnya dukungan keluarga dan orangtua
o Kurang adekuatnya observasi dan antisipasi
o Keterlambatan pengambilan keputusan dna manajemen
o Skrining dan perawatan prenatal yang tidak adekuat
o Kecemasan berlebihan pada proses persalinan
o Riwayat cedera pada persalinan sebelumnya
o Usia Ibu (<15 tahun atau >35 tahun)
o Paritas banyak
o Perubahan hormonal
o Perubahan postur tubuh
o Ketuban pecah
o Proses infeksi
o Penyakit penyerta
o Masalah kontraksi
Faktor Resiko
o Besarnya ukuran janin
o Malposisi janin
o Induksi persalinan
o Persalinan lama kala I, II, III dan IV
o Disfungsi uterus
o Kecemasan yang berlebihan tentang proses persalinan
o Riwayat persalinan sebelumnya
o Usia Ibu (<15 tahun atau >35 tahun)
o Paritas banyak
o Efek metode/intervensi bedah selama persalinan
o Nyeri pada abdomen
o Nyeri pada jalan lahir
o Penggunaan alat bantu persalinan
o Kelelahan merokok
o Efek agen farmakologis
o Pengaruh budaya
o Pola makan yang tidak sehat
o Faktor ekonomi
o Konsumsi alkohol
o Terpapar agen teratogen
DATA MAYOR DATA MINOR
Subyektif Subyektif
o Klien mengatakan merasa bingung o Klien mengeluh pusing
o Klien merasa khawatir dengan akibat o Klien megeluh merasa tidak berdaya
dari kondisi yang dihadapi o Klie mengeluh anoreksia
o Klien mengeluh sulit berkonsetrasi o Klien mengeluh palpitasi
Obyektif Obyektif
o Tampak gelisah o Frekuensi napas meningkat
o Tampak tegang o Frekuensi nadi meningkat
o Sulit tidur o Tekanan darah meningkat
o Diaforesis
o Tremor
o Muka tampak pucat
o Kontak mata buruk
o Berorientasi pada masa lalu

2. Diagnosa Keperawatan

DIAGNOSA
NO TUJUAN & KH INTERVENSI KEPEARWATAN
KEPERAWATAN
1 (D.0009) perfusi L.02011 Perfusi Perifer Intervensi Utama
perifer tidak efektif Setelah dilakukan tindakan I.02079 Perawat Sirkulasi
b.d penurunan keperawatan selama 1 x24 Observasi
konsentrasi jam diharapkan tingkat - Periksa sirkulasi perifer (mis.
hemoglobin ditandai nyeri menurun dengan nadi perifer, edema, pengisian
dengan : Kriteria hasil : kapiler, warna, suhu, ankle
o Pengisian o Denyut nadi perifer brachial indek)
kapiler >3 detik meningkat (5) - Identifikais faktor risiko
DIAGNOSA
NO TUJUAN & KH INTERVENSI KEPEARWATAN
KEPERAWATAN
o Nadi perifer o Penyembuhan luka gangguan sirkulasi (mis. DM,
menurun atau meningkat (5) perokok, orangtua, hipertensi
tidak teraba o Warna kulit pucat dan kadar hemogblobin tinggi)
o Akral teraba menurun (5) Terapeutik
dingin o Edema perifer - Hindari pemasangan infus atau
o Warna kulit menurun (5) pengambilan darah diarea
pucat o Nyeri ektremitas keterbatasan perfusi
o Turgor kulit menurun (5) - Hindari pengukuran tekanan
menurun o Parasetia menurun (5) darah pada ektremitas dengan
o Edema o Kelaman otot menurun keterbatasan perfusi
o Penyembuhan (5) - Hindari penekanan dan
luka lambat o Bruit femoralis pemasangan torniquet pada
o Indeks ankle- area yang cedera
menurun (5)
- Lakukan pecegahan infeksi
brachial <0,90 o Pengisian kapiler
- Lakukan perawtaan kaki dan
o Bruit femoral membaik (5)
kuku
o Akram membaik (5)
- Lakukan hidrasi
o Turgor kulit membaik Edukasi
(5) - Anjurkan berhenti merokok
o TD sistol dan diastol - Anjurkan berolahraga rutin
membaik - Anjurkan mengecek air mandi
o Indek ankle-brachial untuk menhindari kulit
membaik (5) terbakar
- Anjurkan menggunakan obat
penuruanan TD, antikoagulan
dan penurunan kolesterol, jika
perlu
- Anjurkan minum obat
pengontrol td secara teratur
- Anjurkan melakukan
perawatan kulit yang tepat
- Anjurkan program diet untuk
memperbaiki sirkulasi (mis.
rendah lemak jenuh, minyak
ikan omega 3)
- Informasikan tanda dna gejala
darurat yang harus dilaporkan
(mis.rasa sakit yang tidka
hilang saat istirahat, luka tidak
sembuh dan hilangnya rasa)

Intervensi Tambahan
I.12370 Edukasi Diet
Observasi
- Identifikais kemampuan
pasien dan keluarga menerima
informasi
- Identifikasi tingkat
pengetahuan saat ini
- Identifikasi kebiasaan pola
makaan saat ini dan masa lalu
DIAGNOSA
NO TUJUAN & KH INTERVENSI KEPEARWATAN
KEPERAWATAN
- Identifikasi persepsi pasien
dan keluarga tenatang diet
yang diprogramkan
- Identifikasi keterbatasan
finansial untuk menyediakan
makanan
Terapeutik
- Persiapan materi, media dan
alat peraga
- Jadwalkan waktu yang tepat
untuk memberikan pendidikan
kesehatan
- Berikan kesempatan dan
keluarga bertanya
- Sediakan rencana makan
tertulis, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan kepatuhan diet
terhadap kesehatan
- Informasikan makanan yang
dipebolehkan dan dilarang
- Informasikan kemungkinan
interaksi obat dan makanan,
jika perlu
- Anurkan mempertahankan
posisi semi fowler (30-45
derajat) 20-3- menit setelah
makan
- Anjurkan menganggi bahan
makanan sesuai dengan diet
yang diprogramkan
- Anjurkan melakukan olahraga
sesuai toleransi
- Ajarkan cara membaca label
dan memilih makanan yang
sesuai
- Ajarkan cara merencanakan
makanan sesuai program
- Rekomendasikan resep
makanan yang sesuai dengan
diet, jika perlu
Kolaborasi
- Rujuk ke ahli gizi dan
sertakankeluarga, jika perlu
2 (D.0057) Keletihan L.05046 Tingkat Keletihan Intervensi Utama
b.d Kondisi Setelah dilakukan tindakan I.050178 Manajemen Energi
Fisiologis keperawatan selam 1 x 24 Observasi
(Kehamilan) jam diharapkan tingkat - Identifikasi gangguan fungsi
ditandai dengan : keletihan menurun dengan tubuh yang mengakibatkan
o Tadak mampu kriteria hasil : kelelahan
mempertahank o Verbalisasi kepulihan - Monitor kelelahan fisik dan
DIAGNOSA
NO TUJUAN & KH INTERVENSI KEPEARWATAN
KEPERAWATAN
an aktivitas energi meningkat (5) emosional
rutin o Kemampuan - Monitor pola dan jam tidur
o Tampak lesu melakukan aktivitas - Monitor lokasi dan
rutin meningkat (5) ketidaknyamanan sellama
o Kebutuhan
o Vebalisais lelah melakukan aktivitas
istirahat menurun (5) Terapeutik
meningkat o Lesu menurun (5) - Sediakan lingkungan nyaman
o Gangguan konsentrasi dan rendah stimulus (mis.
menurun (5) cahayan, suara, kunjungan)
o Frekuensi napas - Lakukan latihan rentang
menurun (5) gerak pasif/ aktif
o Selera makan - Berikan aktivitas distraksi
membaik (5) yang menenangkan
o Pola napas membaik - Fasilitasi duduk disisi tempat
tidur, jika tidak dapat
(5)
berpindah atau berjalan
o Libido membaik (5)
Edukasi
o Istirahat membaik (5)
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
- Anjurkan menghubungi
perawat, jika tanda dan gejala
keletihan tidak berkurang
- Anjurkan strategi koping
untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupana makanan

Intervensi Tambahan
I.09265 Dukungan Tidur
Observasi
- Identifikasi pola aktivitas dan
tidur
- Identifikasi faktor
pengganggu tidur (fisik ata
psikologis)
- Identifikasi makanan dan
minuman yang mengganggu
tidur
Terapeutik
- Midifikais lingkungan (mis.
pencahayaan, kebisingan,
suhu, magtras dan tempat
tidur)
- Batasi waktu tidur siang, jika
perlu
- Fasilitasi menghilangkan
stres sebelum tidur
- Tetapkan jadwal tidur rutin
DIAGNOSA
NO TUJUAN & KH INTERVENSI KEPEARWATAN
KEPERAWATAN
- Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyaman
(mis. pijat, pengaturan posisi,
terapi akupresur)
Edukasi
- Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
- Anjurkan menepati
kebiasan waktu tidur
- Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
menganggu tidur
- Ajarkan faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur (mis.
psikologis, gaya hidup,
sering berubah shift
bekerja)

2 (D.0137) Risiko L.14136 Tingkat Cedera Intervensi Utama


cedera pada ibu Setelah dilakukan tindakan I.14560 Perawatan kehamilan
berhubungan keperawatan selam 1 x 24 risiko tinggi
dengan adanya jam diharapkan tingkat Observasi
proses persalinan cedera menurun dengan - Identifikasi fakto resiko (mis.
ditandai dengan : kriteria hasil : DM, hipertensi, lupus
o Besarnya o Nafsu makan eritmatosus, herpes, hepatitis,
ukuran janin meningkat (5) HIV, epilepsi)
o Malposisi janin o Toleransi makanan - Identifikasi riwayat obstetris
(posisi meningkat (5) (mis. prematuritas,
posterior) o Kejadian cedera postmaturitas, preeklamsia,
o Induksi menurun (5) kehamilan multifetal, retardasi
persalinan o Luka/lecet menurun pertumbuhan intrauterine,
o Persalinan (5) abrupsi, plasenta previa,
lama kala I, II, o Ketegangan otot sensitisasi Rh, KPD dna
III dan IV menurun (5) riwayat kelaianan genetik
o Disfungsi o Perdarahan keluarhga)
uterus menurun(5) - Identifikasi sosial dna
o Efek o Ekspresi wajah demografi (mis. usia Ibu, ras,
metode/interve kemiskinan, terlambat atau
menurun (5)
nsi bedah tidak ada perawtaan prenatal,
o Tekanan darah
selama penganiayaan fisik,
menurun (5)
persalinan penyalahgunaan obat)
o Frekuensi nadi
o Kurangnya - Monitor status fisik dan
menurun (5) psikososial selama kehamilan
dukungan o Frekuensi napas Terapeutik
keluarga dan menurun (5) - Dampingi ibu saat merasa
orangtua o Pola istirahat/tidur cemas
o Kurang menurun (5) - Diskusikan seksualitas aman
adekuatnya
selama kehamilan
observasi dan
- Diskusikan ketidaknyaman
antisipasi
selama kehamilan
o Keterlambatan
DIAGNOSA
NO TUJUAN & KH INTERVENSI KEPEARWATAN
KEPERAWATAN
pengambilan - Diskusikan perispan
keputusan dna persalinan dan kelahiran
manajemen Edukasi
o Skrining dan - Jelaskan risiko janin
perawatan mengalami kelahiran
prenatal yang prematur
tidak adekuat - Informasikan kemungkinan
o Kecemasan intervensi selama proses
berlebihan kelahiran (mis. pemantauan
pada proses janin, elektronik intrapartum,
persalinan induksi, perawtaan SC)
o Riwayat cedera - Anjurkan perawtaan diri untuk
pada meningkatkan kesehatan
persalinan - Anjurkan ibu untuk
sebelumnya beraktivitas dan istirahat yang
o Usia ibu (<15 cukup
tahun atau >35 - Ajarkan aktivitas yang aman
tahun) selama hamil
o Paritas banyak - Ajarkan menganali tanda
o Perubahan bahaya (mis. perdarahan
hormonal vagina merah terang,
o Perubahan perubahan cairan ketuban,
penurunan gerakan janin,
postur tubuh
kontraksi sebelum 37 minggu,
o Ketuban pecah
sakit kepala, gangguan
o Proses infeksi
penglihatan, nyeri epigastrik,
o Penyakit dan penambahan BB yang
penyerta cepat dengan edema wajah)
seperti Kolaborasi
hipertensi - Kolaborasi dengan spesialis
o Masalah jika ditemukan tanda dan
kontraksi bahaya kehamilan

Intervensi Tambahan
I.12416 Edukasi pengurangan
risiko
Observasi
- Identifikais kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
Terapeutik
- Berikan pendidikan kesehatan
sebelum melakukan prosedur
- Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
- Anjurkan memeriksakan
DIAGNOSA
NO TUJUAN & KH INTERVENSI KEPEARWATAN
KEPERAWATAN
tanggal kadaluarsa obat
- Anjurkan menggunakan alat
pelindung diri dengan benar
- Ajarkan cara melakukan
kebersihan tangan

3 (D.0138) Risiko L.14136 Tingkat Cedera Intervensi Utama


cedera pada janin Setelah dilakukan tindakan I.02056 Pemantauan DJJ
berhubungan keperawatan selam 1 x 24 Observasi
dengan adanya jam diharapkan tingkat - Identifikasi status obsttrik
bahaya proses cedera menurun dengan - Identifikasi riwayat obstetrik
persalinan ditandai kriteria hasil : - Idntifikasi adanya penggunaan
dengan : o Nafsu makan obat, diet dan merokok
o Besarnya meningkat (5) - Identifikasi pemeriksaan
ukuran janin o Toleransi makanan kehamilan sebelumnya
o Malposisi janin meningkat (5) - Periksa denyut jantung janin
o Induksi o Kejadian cedera selama 1 menit
persalinan menurun (5) - Monitor denyut jantung janin
o Persalinan o Luka/lecet menurun - Monitor tanda vital ibu
lama kala I, II, (5) Terapeutik
III dan IV o Ketegangan otot - Atur posisi pasien
o Disfungsi menurun (5) - Lakukan manuver leopold
uterus o Perdarahan untuk menentukan posisi janin
o Kecemasan menurun(5) Edukasi
yang o Ekspresi wajah - Jelaskan tujuan dna prosedur
berlebihan pemantauan
menurun (5)
tentang proses - Informasikan hasil
o Tekanan darah
persalinan pemantauan, jika pelru
menurun (5)
o Riwayat o Frekuensi nadi
Intervensi Tambahan
persalinan menurun (5) I.08248 Teknik menenangkan
sebelumnya o Frekuensi napas Observasi
o Usia Ibu (<15 menurun (5) - Identiikasi masalah yang
tahun atau >35 o Pola istirahat/tidur dialami
tahun) menurun (5) Terapeutik
o Paritas banyak
- Buat kontrak dengan pasien
o Efek - Ciptakan ruangan yang tenang
metode/interve dan nyaman
nsi bedah Edukasi
selama - Anjurkan mendengarkan
persalinan musik yang lembut atau musik
o Nyeri pada yang disukai
abdomen - Anjurkan berdo’a, berdzikir,
o Nyeri pada membaca kitab suci, ibadah
jalan lahir sesuai agama yang dianut
o Penggunaan - Anjurkan melakukan teknik
alat bantu menenangkan hingga perasaan
persalinan menjaid tenang
o Kelelahan
merokok
DIAGNOSA
NO TUJUAN & KH INTERVENSI KEPEARWATAN
KEPERAWATAN
o Efek agen
farmakologis
o Pengaruh
budaya
o Pola makan
yang tidak
sehat
o Faktor ekonomi
o Konsumsi
alkohol
o Terpapar agen
teratogen
4 D.0080 Ansietas L.09030 Tingkat Ansietas Intervensi Utama
berhubungan Setelah dilakukan tindakan I.09314 Reduksi Ansietas
dengan kurang keperawatan selam 2 x 24 Observasi
terpapar informasi jam diharapkan tingkat - Identifikasi saat tingkat
ditandai dengan : ansietas menurun dengan ansietas berubah (mis. kondisi,
o Tampak gelisah kriteria hasil : waktu, stresor)
o Tampak tegang o Verbalisasi - Identifikasi kemampuan
o Sulit tidur kebingungan cukup mengambil keputusan
o Frekuensi menurun (4) - Monitor tanda-tanda ansietas
napas o Verbalisasi khawatir (verbal dan nonverbal).
meningkat akibat kondisi yang Terapuetik
o Frekuensi nadi dihadapi cukup - Ciptakan suana teraupeutik
meningkat menurun (4) untuk menumbuhkan
o Tekanan darah o Perilaku gelisah dan keperacayaan
meningkat tegan cukup menurun - Temani pasien untuk
o Tremor (4) mengurangi kecemasan, jika
o Keluhan pusing cukup memungkinkan
o Muka tampak
menurun (4) - Pahami situasi yang mmebuat
pucat
o Anoreksia cukup ansietas
o Kontak mata
menurun (4) - Degarkan dengan penuh
buruk perhatian
o Berorientasi o Frekuensi napas cukup
menurun’frekuensi - Gunakan pendekatan yang
pada masa lalu. tenang dan meyakinkan
nadi cukup menurun
(4) - Tempatkan barang pribadi
o Tekanan darah cukup yang memberikan
kenyamanan
menurun (4)
- Motivasi yang mengidentifikasi
o Tremor cukup
yang memicu kecemasan
menurun
- Diskusikan perencanaan
o Pucat cukup menurun
realistis tenatng peristiwa
(4) yang akan datang.
o Konsetrasi cukup Edukasi
membaik (4) - Jelaskan prosedur termasuk
o Pola tidur cukup sensasi yang mungkin dialami
membaik - Anjurkan keluarga untuk tetap
o Perasaan keberdayaan bersama pasien, jika perlu
cukup membaik - Anjurkan melakukan kegiatan
yang kompetitif, sesuai
kebutuhan
DIAGNOSA
NO TUJUAN & KH INTERVENSI KEPEARWATAN
KEPERAWATAN
- Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
- Latih kegiatan pengalihan
untuk mengurangi ketegangan
- Latih penggunaan mekanisme
pertahanan diri yang tepat
- Latih teknik relaksasi.

Intervensi Tambahan
I.08248 Teknik menenangkan
Observasi
- Identiikasi masalah yang
dialami
Terapeutik
- Buat kontrak dengan pasien
- Ciptakan ruangan yang tenang
dan nyaman
Edukasi
- Anjurkan mendengarkan
musik yang lembut atau musik
yang disukai
- Anjurkan berdo’a, berdzikir,
membaca kitab suci, ibadah
sesuai agama yang dianut
- Anjurkan melakukan teknik
menenangkan hingga perasaan
menjaid tenang.
DAFTAR PUSTAKA
Fitriani,. Yulianan E,. & Nurul I. 2019. Pemberian Jus Tomat tehadap Kadar Hemoglobin pada
Ibu Hamil Timester III tahun 2019. Jurnal Kebidanan Vol 2 (2).
Novyriana,.E & Monika R.C. 2019. Pemberian Jus Tomat pada Peningkatan Kadar Hemoglobin
pada Ibu Hamil Timester III di Puskesmas Bonorowo Kebumen. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
PPNI. 2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Indonesia (SDKI) : Definisi dan
Indikator Diagnostik. Edisi 1. Jakarta. DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) : Definisi dan kriteria Hasil. Edisi
1. Jakarta. DPP PPNI
PPNI. 2018. Standar IntervensiKeperawatan Indonesia (SIKI) : Definisi dan Tindakan
Keperawatan. Edisi 1. Jakarta. DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai