Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Laporan ogranisasi kesehatan dunia (WHO) dalam World Health Report, sebanyak
300 juta orang menderita asma dan 225 ribu penderita meninggal di seluruh dunia. Angka
kematian yang disebabkan oleh penyakit asma di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat
20 % untuk sepuluh tahun mendatang, jika tidak terkontrol dengan baik. Yang perlu di
khawatirkan pada penyakit asma ini adalah meningkatnya penderita asma pada anak usia 6-
12 tahun atau yang masih duduk di SD. (WHO, 2006)
Global Initiative for Asthma (GINA) memperkirakan bahwa hampir 300 juta orang di
seluruh dunia menderita asma pravelensi asma tertinggi di seluruh Dunia ditemukan di
Britania Rayadan bekas koloninya.  Rata-rata lebih dari 1 dan 15 penduduk di Britania Raya
menderita asma. Asma merupakan salah satu penyebab utama pasien anak dirawat rumah
sakit dengan lebih dari 75.000 kunjungan ke gawat darurat pertahunnya. Data tersebut
menunjukan bahwa diperkirakan 1 dari 4 orang memiliki  asma berat atau asma sedang yang
akan membaik bila terapi adekuat. (Clark,Margaret Varnell, 2013).

Hampir 44 juta penduduk di Asia Timur atau daerah Pasifik menderita asma,
meskipun pravalansi dan laporan yang ada menunjukan variasi yang besar di daerah itu, di
Cina terdapat variasi prevalensi asma sebesar 10 kali lipat. Para ahli percaya bahwa
peningkatan prevalensi asma yang signifikan akan dilaporkan di Cina. Mereka meramalkan
bahwa peningkatan absolut prevalensi asma sebesar 2% di Cina akan menyebabkan
penambahan 20 juta pasien asma di seluruh dunia. (Clark,Margaret Varnell, 2013).
Prevalansi nasional untuk penyakit asma sebesar 4,0% (bedasarkan diagnosis tenaga
kesehatan dan gejala). Sebanyak 9 provinsi yang mempunyai prevalensi penyakit asma diatas
prevalensi nasional, antara lain adalah Nangro Aceh Darusalam diurutan pertama, diikuti oleh
Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan , Sulawesi
Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Papua Baarat (RIKESDAS, 2007).
Menurut data studi Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di berbagai propinsi di
Indonesia, asma menduduki urutan kelima dari sepuluh penyebab kesakitan (morbiditas)
bersama-sama dengan bronkitis kronik dan emfisema. Asma, bronkitis kronik, dan emfisema
sebagai penyebab kematian (mortalitas) keempat di Indonesia atau sebesar 5,6%. Lalu
dilaporkan prevalensi asma di seluruh Indonesia sebesar 13 per 1.000 penduduk (PDPI,
2006). Asma bronkhial adalah penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat
di hampir semua negara di dunia, di derita oleh anak-anak sampai dewasa dengan derajat
penyakit yang ringan sampai berat, bahkan dapat mengancam jiwa seseorang. Lebih dari
seratus juta pendunduk di seluruh dunia menderita asma dengan peningkatan prevalensi pada
anak-anak. (GINA, 2006)
Penyakit asma banyak ditemukan pada anak-anak, terutama tinggal di daerah
perkotaan dan industri. Kejadian asma hampir meningkat di seluruh dunia, baik negara maju
maupun negara berkembang termasuk indonesia. Kira-kira sembilan juta anak amerika
serikat dibawah umur 18 tahun mederita asma dan empat juta mengalami sekurang-
kurangnya sekali serangan asma setiap tahun. Penelitian ini menunjukan bahwa 50% telah
diagnosis, dengan beberapa statistik yang menyatakan bahwa jutaan anak penderita asma
telah mengalami salah diagnosis dan dinyatakan mengalami bronkitis berulang atau atau
pnemunia (Rachelefsky, 2006).
Asma biasanya dikenal dengan suatu penyakit yang ditandai dengan adanya wheezing
(Mengi) intermiten yang timbul sebagai respon akibat paparan terhadap suatu zat iritan atau
alergen. Sayangnya banyak penderita sama yang juga beranggapan seperti ini. Pola pikir ini
mengakibatkan penatalaksanaan asma hanya berfokus pada gejala asma yang muncul dan
tidak ditunjukan pada penyebab yang mendasari terjadinya kondisi tersebut. (Clark,Margaret
Varnell,2013). Bedasarkan Heru Sundaru (Departemen Ilmu Penyakit dalam FKUI)
Prevalensi asma di Bandung meningkat jadi 5,2 %  pada tahun 2008. Sementara
menunjukkan prevalensi asma pada anak sekolah dasar usia 6-12 tahun adalah 3,7 - 6,4 % .
Dari hasil survei awal yang dilakukan di poliklinik Anak RSU Kota Bandung yang
menderita asma dari November 2014 sampai Maret 2014 dengan jumlah 28 orang anak yang
menderita asma pada usia 6-12 tahun.
Bedasarkan data diatas tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti “Gambaran
pengetahuan keluarga tentang asma bronkhial pada anak usia sekolah 6-12 tahun di RSU
Kota Bandung”. Karena hal ini sangat mempengaruhi tingkat perkembangan anak
diantaranya :
1.    Anak memiliki tingkat kerentanan penyakit yang cukup tinggi
2.    Asma dapat menghambat pertumbuhan anak
3.    Asma dapat mempengaruhi prestasi belajar anak di sekolah.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti dapat  merumuskan suatu masalah
yaitu “Bagaimana Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Asma Bronkhial pada Anak
usia sekolah 6-12 tahun di RSU Kota Bandung.”
C.    Tujuan Penelitian
1.      Tujuan Umum
Untuk mengetahui “Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Asma Bronkhial pada
Anak usia sekolah 6-12 tahun di PUSKESMS .
2.      Tujuan khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan keluarga
tentang:
a.       Pengertian asma
b.      Penyebab asma
c.       Tanda dan gejala asma
d.       pencegahan kekambuhan asma

D.    Manfaat Penelitian
1.      Teoritis
Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau
masukan bagi perkembangan ilmu pendidikan dan menambah kajian ilmu kesehatan
khususnya ilmu keperawatan klinik  dalam meningkatkan mutu pelaksanaan praktik
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan yang kompeheresif.
2.      Praktis
Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak
yang menjalankan praktik keperawatan khususnya profesi keperawatan dala menjalankan
tugas profesi :
a.     Ilmu Metodologi
Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperjelas suatu masalah atau
informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya diketahui, dab data yang diperoleh dari
penelitian digunakan untuk meminimalkan atau menghilangkan masalah.
b.    Bagi keluarga pasien
Diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi keluarga pasien yang mempunyai
anak yang menderita asma sehingga keluarga pasien mengerti tentanga asma
c.     Bagi Pelayanan Kesehatan
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi perawat yang ada di Rumah Sakit dalam
upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan khususnya dengan pasien yang menderita
asma.
d.    Bagi institusi pendidikan
dapat memberikan tambahan informasi, pengetahuan dan bahan referensi untuk
perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai asma. Penulisan ini dapat digunakan
sebagai bahan acuan untuk institusi pendidikan S1 keperawatan dalam upaya meningkatkan
mutu pendidikan dimasa yang akan datang.
E.     Ruang Lingkup
1.      Ruang Lingkup Waktu
         Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan April sampai bulan november 2016.
2.      Ruang Lingkup Tempat
          Lokasi yang digunakan untuk penelitian ini di PUSKESMAS.
3.      Ruang Lingkup Materi
          Ruang lingkup materi yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam pendidikan
keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.     ASMA
1.      Pengertian
Sesak napas yang sering dikeluhkan pengidap asma memang menjengkelkan. Apalagi
jika kambuh lebih dari 1 atau 2 kali dalam seminggu. Asma dapat menganggu kinerja dan
aktivitas seseorang sehingga terasa menjengkelkan bagi penderitanya. Selain menganggu
aktivitas, asma juga tidak dapat disembuhkan, bahkan dapat mmenimbulkan kematian.
Namun, bila penyakit ini dikendalikan, kematian dapat dicegah dan gejalanya pun tidak
sering muncul.
Asma adalah suatu kondisi paaru-paru kronis yang ditandai dengan sulit bernapas.
Terjadi saat saluran pernapasan memberikan respon yang berlebihan dengan cara menyempit
jika mengaami rangsangan atau gangguan. Asma adalah penyakit peradangan saluran napas
kronis akibat tejadinya peningkatan kepekaan saluran napas terhadap berbagai rangsangan.
Diperkirakan 300 juta orang didunia menderita asma. Angka ini bisa jauh lebih besar kalau
kkriteria diagnosisnya diperlonggar. (Sunarti, Septi Shinta, 2011).

Asma merupakan penyakit yang kronis dan tidak menular, yang sering ditemukan pada
anak usia sekolah. Hingga penyakit asma sering menyebabkkan anak bolos sekolah dan
sering merupakan indikasi untuk masuk perawatan rumah sakit. Penyakit asma tidak
memengaruhi keseharian anak tetapi juga berpengaruh pada setiap anggota keluarga. Dan
buruknya orang tua banyak mempercayai isu dan gosip yang berkembang mengenai asma di
masyarakat.
Penyakit asma pada anak perlu dipertimbangkan kehidupan kesehariannya.menurut
informasi yang diperoleh pedoman Nasional Asma Anak (PNAA) 2004, asma adalah mengi
berulang dan atau batuk persisten atau menetap.
           Penyakit asma adalah efek peradangan paru yang menyempitnya jalan napas, hingga
jumlah udara yang dikeluarkan dari paru-paru terhambat, dan demikian pula udara yang
dihembuskan dari paru-paru. Hambatan aliran udara yang keluar dari paru-paru ini dapat
dipulihkan sepenuhnya atau sebagian, dengan menghirup obat bronkodilator. Selain itu
radang pada radang pada saluran napas menyebabkan menjadi sangat peka terhadap banyak
iritan, misalnya bila menghirup udara dingin, polusi udara, aerosol, bahan-bahan pembersih
rumah dan disenfektan serta bau yang menyengat (Mangoenprasodjo, Setiono, 2005).

2.      Penyebab
Pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan meupakan respon terhadap
rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi saluran pernapasan. Asma
dapat dipicu berbagai rangsanga, seperti serbuk sari,debu, bulu binatang, asap, udara dingin,
dan olahraga.
Pada saat serangan asma,otot polos bronki mengalami kejang dan jaringan yang
melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan pelepasan
lendir kedalam saluran udara. Hal ini akan memperkicil diameter dari saluran udara
(bronkokonstriksi) dan menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat
bernapas.
Sel-sel tertentu didalam saluran udara (terutama sel mast) diduga bertanggungjawab
terhadap awal mula terjadinya penyempitan. Sel mast di sepanjang bronki melepaskan bahan
seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya kontraksi otot polos,
peningkatan pembentukan lendir, dan perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki.
Sel mast mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka
kenal sebagai benda asing (alergen), seperti sabuk sari, debu halus yang terdapat dalam
rumah, atau bulu binatang. Asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa allergi tertentu.
Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olahraga atau orang tersebut berada
dalam cuaca dingin.Stres kecemasan pun bisa memicu dilepaskannya histamin dan
leukotrien. Sel lainnya (eosnofil) yan ditemukan didalam saluran udara penderita asma
melepaskan bahan lainnya yang menyebabkan penyempitan saluran udara.
Sumber lain mengatakan, ada faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya asma, yaitu :
a.    Perubahan cuaca dan suhu udara
b.    Polusi udara
c.    Asap Rokok
d.    Infeksi sakuran pernapasan
e.    Gangguan emosi
f.    Olahraga yang berlebihan
Penyebab asma dianggap sebagai penyebab yang sesungguhnya. Penyebab umumnya
adalah allergen, yaitu: Ingestan (masuk melalui mulut), Inhalan (masuk melalui hidung atau
mulut), dan Kontak dengan kulit (Sunarti,Septi Shinta, 2011).

3.      Tanda dan Gejala


Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau dileher. Batuk kering
dimalam hari atau ketika melakukan olahraga juga bisa merupakan gejala. Selama serangan
asma, sesak napas bisa menjadi semakin berat sehingga timbul rasa cemas. Sebagai eaksi
terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat. Pada serangan yang
sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara. Kebingungan, letari (keadaan
kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tertidur lelap, tetapi dapat dibangunkan
sebentar kemudian segera tertidur kembali), dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan
pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan
pengobatan. Kadang, beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan
menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di
Sekitar sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.
Secara spesifik, gejala asma adalah sebagai berikut :
a.            Napas berbunyi “ngik-ngik”
b.            Batuk-batuk
c.            Dahak yang bertambah banyak atau berbau dan warna kuning pada terjadinya serangan dan
kuning saat terjadi infeksi.
d.            Sesak dada
e.            Susah berbicara dan berkonsentrasi
f.           Pndak membungkuk
g.            Bayangan abu-abu atau membiru pada kulit, bermula dari mulut. (Sunarti,Septi Shinta, 2011).
secara umum tanda dan gejala asma adalah sesak napas, batuk berdahak dan suara
napas yang berbunyi ngikngik (mengi) dimana seringnya gejala ini timbul pada pagi hari
menjelang waktu subuh, hal ini karena pengaruh keseimbangan hormon kortisol yang
kadarnya rendah ketika pagi dan berbagai faktor lainnya.
Penderita asma akan mengeluhkan sesak nafas karena udara pada waktu bernafas tidak
dapat mengalir dengan lancar pada saluran nafas yang sempit dan hal ini juga yang
menyebabkan timbulnya bunyi ngik-ngik pada saat bernafas, dan batuk, khususnya pada
malam atau dini hari. Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan yang terjadi
dapat berupa pengerutan dan tertutupnya saluran oleh dahak yang diproduksi secara
berlebihan dan menimbulkan batuk sebagai respon untuk mengeluarkan dahak tersebut.
Berdasarkan etiologinya, asma dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu: Asma ektrinsik
(atopi) ditandai dengan reaksi alergi terhadap pencetus-pencetus spesifik yang dapat
diidentifikasi seperti: tepung, debu, bulu binatang, susu, telur, ikan, obat-obatan, serta bahan-
bahan alergen yang lain. Sedangkan asma intrinsik (non atopi) ditandai dengan mekanisme
non alergik yang bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik seperti: Udara dingin, zat
kimia yang bersifat sebagai iritan seperti: ozon, eter, dan nitrogen, perubahan musim dan
cuaca, aktifitas fisik yang berlebih, ketegangan mental serta faktor-faktor intrinsik lain.
(Nurafiatin A,  Ayu ES, Mabruroh  F, & Fauziah N 2007).  

4.      Pencegahan kekambuhan Asma


Pencegahan sejak dini merupakan satu-satunya hal yang bisa dilakukan untuk
menghindari terjadinya penyakit asma. Namun, karena penyakit ini terkait dengan unsur
riwayat keluarga, pencegahan disini hanya sebagai media yang dilakukan untuk memperkecil
risiko terjadinya serangan. Usaha uusaha pencegahan yang dapat dillakukan untuk mencegah
kemungkinan terjadiya serangan penyakit asma ialah menerapkan pola hidup sehat dan
menjaga kebersihan lingkungan.Selain itu, kita harus senantiasa bisa menghindari diri dari
faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya serangan penyakit asma.
a.    Menjaga Kesehatan
Menjaga kesehatan merupakan usaha yang tidak terpisahkan dari pengobatan penyakit
asma. Bila penderita lemah dan kurang gizi, tidak saja mudah terserang penyakit tetapi juga
berarti mudah untuk mendapat serangan penyakit asma beserta komplikasinya. Usaha
menjaga kesehatan ini antara lain berupa makan makanan yang bergzi baik, minum air putih
yang banyak, istirahat yang cukup, rekreasi, dan olahraga yang sesuai. Penderita dianjurkan
banyak minum, kecuali ada larangan dari dokter.
b.    Menjaga kebersihan lingkungan
Lingkungan dimana penderita hidup sehari-hari sangat mempengaruhi timbulnya
serangan asma. rumah sebaiknya tidak lembab, cukup ventilasi, dan cahaya matahari. Saluran
pembuangan air haru lancar. Kamar tidur merupakn tempat yang perlu mendapat perhatian
yang khusus. Sebaiknya kamar tidur sedikit mungkin berisi barang-barang untuk menghindari
debu rumah.
Hewan peliharaan,asap rokok, semprotan rambut, dan lain-lain dapt menjadi pemicu
penyakit asma/kekambuhan asma. Lingkungan pekerjaan juga perlu mendapatkan perhatian
apalagi kalau jelas-jelas ada hubungan antara lingkungan kerja dengan serangan penyakit
asma.
c.    Menghindari faktor pemicu kekambuhan asma
 Allergen yang sering menimbulkan penyakit asma adalah debu. Allergen lain seperti
kucing, anjing, burung, perlu mendapatkan perhatian dan juga perlu diketahui bahwa
binatang yang tidak diduga, seperti kecoa dan tikus juga dapat menimbulkan penyakit asma.
Infeksi virus saluran pernapasan sering mencetuskan penyakit asma. Sebaiknya penderita sma
menjauhi orang-orang yang sedang terserang iffluenza dan menghindari tepat-tempat ramai
atau penuh sesak. Hindari kelelahan yang berlebihan, kehujanan, suhu udara yang ekstrim,
berlari-lari mengejar kendaraan umum, atau olahraga yang melelahkan. Jika akan berolahraga
lakukan pemanasan terlebih dahulu dan dianjurkan memakai obat pencegah serangan kembai
penyakit asma. zat-zat yang merangsang saluran napas seperti asap rokok, asap mobil, uap
bensin, uap cat, uap zat-zat kimia, da udara kotor lainnya harus dihindari. Perhatikan obat-
obat yang diminum, khusunya obat-obat untuk darah tinggi, jantung, dan anti rematik zat –zat
pewarna dan zat-zat pengawet makanan juga dapat menmmbulkan penyakit asma.
d.    Menggunakan obat anti asma
Pada serangan penyaki asma yang rigan apalagi frekuensinya jarang, penderita boleh
memakai bronkodilator, baik bentuk tablet, kapsul, maupun  sirup. Tetapi ,bila inin gejala
asma cepat hilang, jelas aerosol lebih baik. Pada serangan yang lebih berat, bila masih
mngkin dapat menambah dosis obat sering lebih baik mengombinasikan dua atau tiga macam
obat. Pada penyakit asma kronis bila keadaannya sudah terkendali dapat dicoba obat-obat
pencegah penyakit asma. Tujuan obat-obat pencegah penyakit asma ialah selain mencegah
terjadinya serangan penyakit asma juga diharapkan agar pengguaan obat-obat bronkodilator
dan sterodi sistemik dapat dikurangi dan bahkan kalau mungkin dihentikan. (Sunarti,Septi
Shinta, 2011).

A.     PENGETAHUAN
1.      DEFINISI
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil pengindraan manusia,atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata,hidung,telinga,dan sebagainya). Dengan
sendiri pada waktu  pengindraan sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut sangat
dipengaruhi oleh identitas perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo,2010).
          Pengetahuan (knowledge) adalah hal-hal yang kita ketahui tentang kebenaran yang ada
di sekitar kita tanpa harus menguji kebenarannya,didapat melelui pengamatan yang lebih
mendalam(Wasis,2008).
          Dari kedua pengertian diatas maka penulis diatas maka penulis menyimpulkan bahwa
pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia terhadap pengindraan untuk mengetahui
kebenaran dari hasil pengamatan.

2.      TINGKAT PENGETAHUAN
a.       Tahu (Know)
Tahu hanya diartikan sebagai recall (Memanggil) memori yang telah ada sebelumnya
setelah mengamati sesuatu.misalnya tau bahwa susu yang tinggi kalsium sangat baik unyuk
kekuatan tulang. (Notoatmodjo, 2007).
b.      Memahami (comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tau terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat
menyebutkan, tetap orang tersebut harus dapat menginterprestasikan secara benar tentang
objek yang diketahuinya tersebut. Misalnya orang yang memahami cara pembrantasan
penyakit menular demam berdarah, bukan hanya sekedar menyebutkan 3M, tetapi harus
dapat menjelaskan mengapa harus menutup, menguras dan mengubur. (Notoatmodjo, 2007).
c.       Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah mamahmi objek yang dimaksud, dapat
menggunakan atau mengaplikaskan prinsip yang diketahui tersebut,pada situasi yang lain.
(Notoatmodjo, 2007).
d.      Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan atau memisahkan, kemudian
mencari hubungan antar komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek
yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis
adalah apabila orang tersebut telah membedakan atau memisahkan, mengelompokan,
membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atau objek tersebut.
Misalnya dapat membedakan antara nyamuk aedes agepty dengan nyamuk biasa
(Notoatmodjo,2007).
e.       Sintesis (syntesis)
Sintesis menunjukan kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakan dalam
suatu hubungan yang logis dari komponen – komponen pengetahuan yang dimiliki.dengan
kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun Formulasi baru dari formulasi
yang pernah ada. Misalnya dapat membuat dan meringkas dengan kata-kata atau kalimat
sendiri tentang hal-hal yang telah dibaca atau didengar, dan dapat membuat kesimpulan
tentang artikel yang telah dibaca (Notoatmodjo, 2007).
f.        Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan jusdufikasi atau
penelitian terhadap objek tertentu.penilaian ini dengan sendirinyan didasarkan pada suatu
kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku dimasyarakat.misalnya
seorang ibu dapat menilai atau dapat menentukan seseorang yang menderita malnutrisi atau
tidak (Notoatmodjo, 2007).

3.      CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN


a.    Kognitif
Yaitu mencakup kegiatan mental (otak). Segala upaya yang menyangkut aktiivitas
otakadalah termasuk dalam kognitif. Kognitif memiliki enam jenjang/aspek, yaitu:
Pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
b.    Afektif
Yaitu yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku
seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nlai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap
seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif
tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai
tingkah laku seperti : Reciving atau attending (menerima atau memperhatikan), Responding
(menaggapi), Valuing (menilai atau menghargai), Organization (mengatur atau
mengorganisasikan), dan Cracterization by evalu r calue complex (karakteristik dengan suatu
nilai atau komplek nilai).
c.    Psikomotorik
Ranah psikomotorik merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) tau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengelaman belajar tertentu (Haryati,
Mimin, 2009).
Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokan menjadi dua yaitu :
a.         Cara kuno memperoleh Pengetahuan
Cara kuno ini atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran
pengatahuan, sebelumnya ditemukannya metode ilmiah atau metode penuaan secara
sistematik dan logis (Notoatmodjo,2007).
1)    Cara coba – Salah (Trial And Error)
Cara yang paling tradisional,yang pernah digunakan oleh manusia dalam memperoleh
pengetahuan adalah melalui cara coba – coba atau dengan kata yang lebih dikenal “Trial adn
error”. Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya peradaban.pada waktu itu seseorang bila
menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan dengan coba-coba
saja.cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam
memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan
yang lain.
2)   Kekuasaan Atau Otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari,banyak sekali kebiasaan – kebiasaan dan tradisi –
tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut
baik atau tidak.kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari geerasi ke
generasi berikutny.
3)   Bedasarkan Pengelaman Pribadi
Pengelaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung
maksud bahwa pengelaman ini merupakan sumber pengetahuan, atau pengelaman itu
merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pegelaman
pribadipun dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan
dengan cara mengulang kembali pengelaman yang diperoleh dalam memecahkan
permasalahan yang dihaapi pada masa yang lalu. Apabila dengan cara yang digunakan
tersebut orang dapat memecahkan masalah yang dihadapi, maka untuk memecahkan masalah
ini yang sama, orang dapat pula menggunakan cara tersebut, ia tidak akan mengulangi ara itu,
dan berusaha untuk mencari cara yang lain, sehingga dapat berhasil memecahkannya.
4)   Melelui jalan Pikiran
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berfikir manusia pun
ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam
memperoleh pengetahuannya dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan
manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melelui induksi maupun deduksi.
b.        Cara modern dalam memperoleh pengetahuan
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih populer atau disebut metodologi
penelitian. Cara ini mula – mula dikembangkan oleh Francis bacon (1561 – 1626), Kemudian
dikembangkan oleh Deobold van Daven.akhirnya lahir suatu cara untuk melekukan penelitian
yang dewasa ini kita kenal dengan penelitian ilmiah.
4.      PENGUKURAN PENGETAHUAN
Menurut Arikunto (2006) pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan cara
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
penelitiannya atau responden yang disesuaikan dengan tingkatan – tingkatan pengetahuan
yang diukur.
5.      FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGATAHUAN
a.       Faktor nternal
1)      Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang
lain menuju kearah cita – cita tentu yang menentukan manusia untuk membuat dan mengisi
kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagian.
                         Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjukan
kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. (Notoadmodjo,2003). Pendidikan
dapat dipengaruhi seseorang termasuk juga prilaku seseorang akan pola hidu terutama dalam
motovasi untuk sikap berperan dalam pembangunan. (Wawan & Dewi,2010).
2)      Pekerjaan
Menurut thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003), pekerjaan adalah keburukan yang
harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan
bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak cara mencari nafkah yang membosankan,
berulang dan banyak tantangan.sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan manyita
waktu.bekerja bagi ibu – ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga
(Wawan & Dewi,2010)
3)      Umur
Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003), usia adalah umur individu yang
terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok (1998)
dikutip oleh (Wawan & Dewi, 2010) semakin cukup umur,tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.dari segi kepercayaan masyarakat
seeorang lebih dewasa dipercayai dari orang yang belum tinggi kesewasaannya.hal ini akan
sebagai dari pengelaman dan kematangan jiwa.
b.      Faktor Eksternal
1)      Faktor Lingkungan
Menurut ann. Marier yang dikutip dari Nursalam. Lingkungan merupakan seluruh
kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi
perkembangan prilaku orang atau kelompok (Wawan & Dewi,2010).
2)      Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada di masyarakat dapat mempengaruhi dari sikap dalam
informasi.(Wawan & Dewi, 2010).

B.     KELUARGA
1.      Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat, yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.
Didalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena
hubungan darah,hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam suatu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan
serta mempertahankan suatu kebudayaan. (Baron, R. A dan Donn Byrne. 2003).
2.      Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan
Suprajinto (2004) menyatakan bahwa fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga
mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, meliputi:
a)             Mengenal masalah kesehatan keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa
kesehanat segala sesuatu tidak akan bearti  dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan
sumber daya dan dana keluarga habis.

b)            Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga.


Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang
tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang
mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Tindakan
kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan  tepat agar masalah kesehatan dapat
dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta
bantuan kepada orang dilingkungan tinggal keluarga agar memperoleh bantuan.
c)             Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan 
          Seringkali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga
memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri.jika demikian, anggota
keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjtan atau
perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan di institusi
pelayanan kesehatan atau dirumah apabila keluarga telah memiliki kemampuan melakukan
tindakan untuk pertolongan pertama.
d)        Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan  
        keluarga.
e)             Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga.
C.     ANAK
1.      Pengertian
Anak merupakan makhluk sosial sama halnya orang dewasa. Anak juga membutuhkan
orang lain untuk bisa membantu mengembangkan kemampuannya, karena pada dasarnya
anak lahir dengan segala kelemahan sehingga tanpa orang lain anak tidak mungkin mencapai
taraf kemanusiaan yang normal.
Anak usia 6-12 tahun adalah masa anak mulai memasuki dunia sekolah yang lebih
formal. Ia sekarang berusaha untuk merebut perhatian dan penghargaan atas karyanya. Ia
belajar untuk menyelesaikan tugas yang dibeikan padanya, rasa tanggung jawab mulai
timbul, dan mulai senang belajar bersama. Rasa rendah akan timbul bila anak merasa dirinya
kurang mampu dibandingkan dengan teman-temannya (http:www.pengertian anak usia 6-12
tahum.com).
2.      Tumbuh kembang anak usia 6-12 tahun
Perkembangan masa sekolah ini lebih cepat dalam kemampuan fisik dan kognitif
dibandingkan dengan masa praskolah. Pada tahap perkembangan remaja terjadi perbedaan
pada perempuan dan laki-laki umumnya wanita 2 tahun lebih cepat untuk kedalam tahap
remaja atau pubertas dibandingkan dengan anak laki-laki dan perkembangan ini ditunjukan
pada perkembangan pubertas. (Hidayat, 2008 hal 15).

BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

A.    Keragka Konsep
Kerangka konsep adalah merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari
hal-hal yang khusus.Oleh karena konsep merupakan abstraksi, maka konsep tidak dapat
langsung diamati dan diukur. Konsep hanya dapat diamati melalui konstruk atau yang
lebih  dikenal dengan nama variabel. Jadi variabel adalah simbol atau lambang yang
menunjukan nilai atau bilangan daari konsep. (Notoatmodjo, 2012).
Pengetahuan merupakan hasil pengindraan manusia atau hasil tahu seseorang,
danobjek tertentu. Pengindraan terhadap objek terjadi melalui panca indra manusia yakni
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa raba dan sebagainya. Pada waktu pengindraan
sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian
persepsi terhadap objek.
Penelitian ini hanya terbatas pada pengetahuan. pengetahuan dalam penelitian ini
adalah “Gambaran pengetahuan keluarga tentang asma bronkhial pada anak usia sekolah 6-12
tahun di RSU Kota Bandung”. Faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan adalah umur,
pendidikan, pekerjaan, lingkungan, dan sosial budaya. Faktor-faktor tersebut dapat
mempengaruhi tentang Gambaran pengetahuan keluarga tentang asma bronkhial pada anak
usia sekolah 6-12 tahun di RSU Kota Bandung. Pengetahuan tentang asma meliputi
pengertian asma, penyebab asma, tanda dan gejala asma, dan pencegahan kekambuhan asma.
Gambaran pengetahuan keluarga tentang asma bronkhial pada anak usia seklah 6-12 tahun
dapat diketahui melalui tiga kategori yaitu baik, cukup dan kurang.
Pengetahuan seseorang dapat diketahui dan diinterpretasikan dengan skala yang
bersifat kuantitatif yaitu baik (> 76%), cukup (60% - 75%), dan kurang (< 60%). Berdasarkan
kerangka pikir diatas, maka kerangka konsep yang diajukan dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai