Anda di halaman 1dari 8

Nama : Boudyweyn Richard Walandouw

Kelas : AP-A 2020

NPM : 20302106

Teori BAB 10

PEROLEHAN DAN PELEPASAN ASET TETAP

ASET TETAP

Aset yang tahan lama seperti property,pabrik dan peralatan disebut aset tetap (fixed
assets).Aset tetap didefinisikan sebagai aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam kegiatan
produksi atau penyediaan barang dan jasa,untuk disewakan kepada orang lain,atau untuk tujuan
administratif.

Karakteristik utama aset tetap sebagai berikut :

1. Aset-aset tersebut diperoleh untuk digunakan dalam operasi dan tidak untuk dijual
kembali.
2. Aset-aset tersebut bersifat jangka panjang dan biasanya disusutkan
3. Aset-aset tersebut memiliki substansi fisik.

PEROLEHAN ASET TETAP

Biaya historis mengukur harga kas atau setara kas yang dikeluarkan untuk memperoleh aset dan
membawanya ke lokasi dan mempersiapkan kondisi yang diperlukan untuk digunakan.Perusahaan
mengakui aset tetap ketika biaya perolehan aset dapat diukur secara andal dan besare kemungkinan
bahwa perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomik masa depan.

Secara umum,perusahaan melaporkan biaya-biaya berikut sebagai unsur aset tetap :

1. Harga pembelian,termasuk bea impor,pajak pembelian,non-refundable,diskon


perdagangan dan rabat.
2. Biaya yang timbul untuk membawa aset ke lokasi dan mempersiapkan kondisi yang
diperlukan
 Biaya Perolehan Tanah
Semua pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh tanah dan mempersiapkannya
untuk penggunan dianggap sebagai bagian dari biaya perolehan tanah.
Biaya perolehan tanah biasa nya mencakup
1. harga pembelian
2. biaya legal
3. Biaya yang dikeluarkan dalam mengolah tanah
4. Hak gadai,hipotek,atau kasus sitaan atas property
5. Peningkatan lahan

Umumnya,tanah merupakan bagian dari aset tetap.Namun,jika tujuan utama dari


memperoleh dan memiliki tanah adalah spekulatif,maka perusahaan mengklasifikasikan tana
tersebut sebagai investasi.

 Biaya Perolehan Bangunan


Biaya perolehan bangunan harus mencakup semua pengeluaran yang terkait langsung
dengan perolehan atau konstruksi bangunan tersebut.
Biaya perolehan bangunan meliputi :
1. Bahan baku,tenaga kerja dan biaya overhead yang muncul selama konstruksi
2. Biaya jasa professional dan izin bangunan.

Apabila perusahaan membeli tanah yang terdapat bangunan tua di atasnya,biaya


pembongkaran dikurangi nilai residu adalah biaya untuk mempersiapkan tanah untuk
digunakan,dan biaya ini lebih berhubungan dengan tanah dari dengan gedung baru.

 Biaya Perolehan Perlatan


Peralatan termasuk transportasi,peralatan kantor,mesin dan perabot dan
perlengkapan,peralatan pabrik,dan aset tetap sejenis.
Biaya peralatan meliputi :
1. Harga pembelian
2. Biaya pengiriman dan penanganan yang terjadi
3. Asuransi atas peralatan saat pengiriman
4. Biaya fondasi khusus jika diperlukan
5. Biaya perakitan dan pemasangan
6. Biaya pengujian peralatan
ASET DIBANGUN SENDIRI

Kadang kala perusahaan membangun aset nya sendiri.Tanpa ada nya harga pembelian atau
harga kontrak,perusahaan haru mengalokasikan biaya dan beban untuk menghitung biaya perolehan
aset yang dibangun sendiri.

Pendapatan biaya tidak langsung dan manufaktur menciptakan masalah khusus.biaya tidak
langsung ini disebut overhead.

Perusahaan dapat menangani overhead dengan 2 cara yaitu :

1. Tidak boleh menetapkan overhead tetap ke baya perolehan aset yang dibangun.
2. Menetapkan seluruh dari overhead ke proses konstruksi.

BIAYA BUNGA SELAMA KONSTRUKSI

Terdapat 3 pendekatan yang telah diusulkan untuk mencatat bunga dalam pembiayan
pembangunan aset tetap :

1. Tidak mengapitalisasi biaya selama konstruksi


2. Memasukan dalam konstruksi dengan semua biaya atas dana yang digunakan,baik dapat
diidentifikasi maupun tidak diidentifikasi.
3. Kapitalisasi hanya biaya bunga yang terjadi selama konstruksi.

Untuk menerapkan pendekatan umum ini perusahaan mempertimbangkan hal berikut :

1. Aset kualifikasian
2. Periode kapitalisasi
3. Jumlah yang dikapitalisasi
 Aset Kualifikasian

Agar memenuhi syarat kapitalisasi bunga,aset harus membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk menjadikan aset tersebut siap untuk digunakan atau dijual.

Aset yang memenuhi syarat untuk kapitalisasi biaya bunga mencakup aset dalam pembangunan
untuk digunakan sendiri oleh perusahaan dan aset yang dimaksudkan untuk dijual atau disewakan.

Contohnya :

1. Aset yang sedang digunakan


2. Aset yang sedang tidak digunakan dalam aktivitas produktif dan yang tidak menjalani
aktivitas untuk menjadikan aset siap untuk digunakan.
 Periode Kapitalisasi

Periode kapitalisasi adalah periode waktu dimana perusahaan harus mengapitalisasi


bunga.Periode ini dimulai dengan ada nya 3 kondisi berikut :

1. Pengeluaran untuk aset yang telah mulai dilakukan


2. Aktivitas yang diperlukan untuk menjadikan aset siap untuk digunakan atau dijual
sedang berlangsung.
3. Biaya bunga yang sedang dikenakan.

 Jumlah yang Dikapitalisasi


Jumlah bunga untuk dikapitalisasi adalah jumlah yang terbatas yang terendah dari biaya
bunga yang terjadi selama periode atau bunga yang dapat dihindari.Bunga yang dapat dihindari
adalah jumlah biaya bunga selama periode yang secara teoretis dapat dihindari oleh perusahaan
jika perusahaan tidak membuat pengeluaran aset tersebut.
 Akumulasi Pengeluaran Rata-Rata Tertimbang
Merupakan cara menghitung akumulasi pengeluaran rata-rata
tertimbang,perusahaan membobotkan pengeluaran konstruksi dengan jumlah
waktu yang dikenakan biaya bunga atas pengeluaran.
 Suku Bunga
Perusahaan mengikuti prinsip-prinsip dalam memilih suku bunga yang
sesuai untuk diterapkan pada akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang
sebagai berikut ini:
1. Untuk porsi akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang yang
jumlahnya lebih kecil dari atau sama dengan setiap jumlah yang
dipinjam secara khusus untuk membiayai pembangunan
aset,dengan menggunakan suku bunga yang dikenakan atau
pinjaman spesifik
2. Untuk porsi akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang yang
jumlahnya lebih besar daripada utang yang dipinjam secara
khusus untuk membiayai pembangunan aset dengan
menggunakan rata-rata tertimbang dari suku bunga atas semua
utang lainnya yang beredar selama periode berjalan.
 Masalah Khusus Terkait Kapitalisasi Bunga
Ada dua masalah yang berkaitan dengan kapitalisasi bunga yang membutuhkan
perhatian khusus :
1. Pengeluaran untuk tanah
Jika perusahaan membeli tanah sebagai alokasi untuk bangunan (seperti
lokasi pabrik),maka biaya bunga yang dikapitalisasi selama periode konstruksi
merupakan bagian dari biaya perolehan pabrik,bukan biaya pemerolehan tanah.
Perusahaan tidak bokeh mengapitalisasi biaya bunga yang terkait
dengan pembelian tanah yang dimiliki tujuan untuk spekulasi karena aset
tersebut sudah siap digunakan untuk tujan sebagaimana dimaksudkan.
2. Pendapatan bunga
Perusahaan menginvestasikan kelebihan dana yang dipinjam dalam efek
berbunga untuk sementara sampai perusahaan memerlukan dana tersebut
untuk keperluan konstruksi.

 Observasi
Persyaratan kapitalisasi bunga masih diperdebatkan.Dari sudut pandang
konseptual,banyak yang berpendapat bawha perusahaan tidak harus mengapitalisasi biaya
bunga,atau mengapitalisasi seluruh biaya bunga baik actual atau diperhitungkan untuk alas an
yang disebutkan sebelumnya.

PENILAIAN ASET TETAP

Perusahaan harus mencatat aset tetap sebesar nilai wajar yang diserahkan atau sebesar nilai
wajar aset yang diterima,mana yang lebih jelas.

Bagian ini akan mempelajari masalah akuntansi jenis ini sebagai berikut

 Diskon Tunai
Ketika perusahaan membeli aset tetap kemudian dikenakan diskon tunai atas
pembayaran lebih awal,bagaimana perusahaan harus melaporkan diskon ini?Jika mengambil
diskon ini,perusahaan harus mencatat diskon sebagai pengurangan harga pembelian aset.
 Kontrak Pembayaran Tangguhan
Perusahaan sering membeli aset tetap dengan kontrak kredit jangka panjang dengan
menggunakan wesel,hipotek,obligasi,atau kewajiban perlatan.Untuk mencerminkan biaya
perolehan dengan tepat,perusahaan mencatat aset yang dibeli dengan kontrak kredit jangka
panjang pada nilai sekarang dari kompensasi yang dipertukarkan antara kedua belah pihak pada
tanggal transaksi.
Perusahaan menggunakan harga pertukaran kas dari aset yang diperoleh sebagai dasar
untuk mencatat aset dan mengukur elemen bunga.
 Pembelian Lumsum
Masalah khusus dalam penilaian aset tetap muncul ketika perusahaan membeli
sekelompok aset pada satu harga lumsum.Asumsinya adalah bahwa biaya akan bervariasi sesuai
dengan proporsi nilai wajarnya.Prinsip ini adalah prinsip yang sama yang diberlakukan
perusahaan untuk mengalokasikan biaya lumsum antara barang-barang persediaan yang
berbeda.
 Penerbitan Saham
Ketika perusahaan membeli properti dengan menerbitkan efek,seperti saham biasa,nilai
pari atau nilai dinyatakan dari saham tersebut kurang tepat untuk mengukur biaya perolehan
properti.
Jika perdagangan saham adalah pasar aktif,maka harga pasar saham yang diterbitkan
adalah indikasi wajar dari biaya perolehan properti yang dibeli.Saham adalah ukuran yang baik
dari harga setara kas saat ini.
 Pertukaran Aset Nonmeneter
Biasanya,perusahaan mencatat pertukaran aset nonmoneter atas dasar nilai wajar aset
yang diserahkan atau nilai wajar aset yang diterima,mana yang lebih jelas.Dengan
demikian,perusahaan harus mengakui dengan segera adalah bahwa sebagian besar transaksi
memiliki substansi komersial,sehingga keuntungan dan kerugian harus diakui
 Arti Substansi Komersial
Pertukaran memiliki substansi komersial apabila arus kas masa depan berubah sebagai
hasil transaksi.Artinya,jika posisi ekonomi kedua pihak berubah maka transaksi memiliki
substansi komersial.
 Pertukaran-Situasi Rugi
Ketika perusahaan menukarkan aset nonmoneter dan menghasilkan
kerugian,perusahaan mengakui kerugian dengan segera.Karena perusahaan tidak harus menilai
aset lebih dari harga setara kasnya,jika pengakuan kerugian ditangguhkan maka aset akan dinilai
terlalu tinggi.
 Pertukaran-Situasi Untung
 Memiliki Substabsi Komersial
Dalam kasus seperti ini perusahaan biasanya mencatat biaya perolehan
aset nonmoneter yang diperoleh dalam pertukaran dengan aset nonmeneter
lain pada nilai wajar yang diserahkan dan segera mengakui keuntungan.
 Tanpa Substansi Komersial
Perusahaan mengakui keuntungan jika nanti perusahaan menjual
barang tersebut.Perusahaan mengungkapkan pertukaran nonmoneter selama
suatu periode dalam laporan keuangannya.Pengungkapan tersebut menyajikan
sifat transaksi,metode akuntansi untuk aset yang dipertukarkan dan keuntungan
atau kerugian yang diakui atas pertukaran.
 Hibah Pemerintah
Hibah pemerintah merupakan bantuan yang diterima dari pemerintah dalam bentuk
pengalihan sumber daya kepada perusahaan dengan imbal hasil kepatuhan terhadapa syarat
tertentu di masa lalu maupun masa depan yang berkaitan dengan aktivitas operasi perusahaan.
Dengan kata lain,hibah pemerintah sering kali berupa bebrapa jenis aset yang
disediakan sebagai subsidi untuk perusahaan dan juga apabila terjadi utang perusahaan
diampuni.
Ada pula pendekatan Hibah pemerintah yaitu :
a) Pendekatan Akuntansi
Ketika perusahaan memperoleh aset seperti aset tetap memlalui hibah
pemerintah,konsep biaya perolehan yang ketat menyatakan bahwa aset harus
dinilai nol.
b) Pendekatan Pendapatan
IFRS mensyaratkan pendekatan pendapatan dan menunjukan bahwa
aturan umum adalah bahwa hibah harus diakui dalam pendapatan secara
sistematis yang mengaitkan pendapatan dengan biaya yang dimaksudkan
untuyk dikompensasi oleh hibah tersebut.
Hal ini dipenuhi dengan satu daru dua cara untuk aset seperti aset tetap
:
a. Mencatat hibah sebagai pendapatan hibah tangguhan
b. Mengurangi hibah dari jumlah tercatat aset yang diterima dari
hibah.

BIAYA SETELAH PEROLEHAN

Dalam menentukan bagaimana biaya harus dialokasikan setelah perolehan,perusahaan


mengikuti kriteria yang sama yang digunakan untuk menentukan biaya awal aset
tetap.Artinya,perusahaan mengakui bahwa biaya setelah perolehan sebagai aset bila biaya tersebut
dapat diukur secara andal dan besar kemungkinan bawha perusahaan akan mendapatkan manfaat
secara ekonomik di masa depan.

Bukti dari manfaat ekonomik masa depan mencakup peningkatan :

a. Umur manfaat
b. Kuantitas produk yang dihasilkan
c. Kualitas produk yang dihasilkan
Jenis pengeluaran utama ada 4 yaitu :

a. Penambahan = peningkatan atau perpanjangan aset yang ada.


b. Perbaikan dan pergantian = Pergantian aset yang diperbaiki dengan yang sudah ada.
c. Pengaturan ulang dan reorganisasi = Pergerakan aset dari satu lokasi ke lokasi lain.
d. Perbaikan ulang = Pengeluaran untuk mempertahankan aset dalam kondisi yang layak
untuk operasi.

PELEPASAN ASET TETAP

Secara umum,nilai buku aset tetap tertentu tidak sama dengan nilai
pelepasannya.Akibatnya,menimbulkan keuntungan atau kerugian.Keuntungan atau kerugian tersebut
adalah koreksi laba neto untuk tahun dimana perusahaan menggunakan aset tetap yang bersangkutan.

 Penjualan Aset Tetap


Perusahaan mencatat penyusutan untuk periode waktu antara tanggal dicatatnya jurnal
penyusutan terakhir dan tanggal penjualan aset.
 Konversi Paksaan
Terkadang jasa aset diakhiri melalui beberapa jenis kejadian konversi paksaan seperti
kebakaran,banjir,pencurian,atau penggusuran.Perusahaan melaporkan selisih antara jumlah
dipulihkan,jika ada,dan nilai buku aset sebagai keuntungan atau kerugian

Anda mungkin juga menyukai