BIOLOGI
TAHUN AJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih pada Ibu FATIMAH selaku Dosen mata kuliah Biologi Dasar yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai kalimat. Saya juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, penyusun berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................
C. Sistem Ekskresi........................................................................................................
A. Kesimpulan ............................................................................................................
B. Saran ....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan
ekskresi adalah elemen-elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal
adanya hewan berdarah dingin (cold-blood animals) dan hewan berdarah panas
(warm-blood animals). Namun, ahli-ahli Biologi lebih suka menggunakan istilah
ektoterm dan endoterm yang berhubungan dengan sumber panas utama tubuh
hewan. Ektoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan
(menyerap panas lingkungan). Suhu tubuh hewan ektoterm cenderung
berfluktuasi, tergantung pada suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini
adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia. Sedangkan endoterm
adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil metabolisme. Suhu tubuh
hewan ini lebih konstan. Endoterm umum dijumpai pada kelompok burung
(Aves), dan mamalia. Hewan mempunyai kemampuan adaptasi terhadap
perubahan suhu lingkungan. Sebagai contoh, pada suhu dingin, mamalia dan
burung akan meningkatkan laju metabolisme dengan perubahan hormon-hormon
yang terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan produksi panas. Pada
ektoterm (misal pada lebah madu), adaptasi terhadap suhu dingin dengan
cara berkelompok dalam sarangnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Sebelum mempelajari tentang regulasi suhu tubuh pada hewan, sebaiknya kita
mengetahui dahulu tentang homeostasis. Homeostasis adalah proses dan mekanisme
otomatis yang dilakukan makhluk hidup untuk mempertahankan kondisi konstan agar
tubuhnya dapat berfungsi dengan normal. Proses ini dilakukan oleh semua hewan untuk
menjaga keseimbangan dalam tubuhnya. Salah satu bentuk homeostasis adalah
melakukan regulasi pada suhu tubuh.
Regulasi suhu tubuh pada hewan adalah cara untuk mencapai tingkat homeostasis
atau keseimbangan suhu. Suhu tubuh yang baik diperlukan untuk menjaga keseimbangan
metabolisme. Seperti yang kita ketahui, jika kita mengalami demam, maka beberapa
bagian tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, ada beberapa cara
hewan dalam meregulasi suhu tubuh. Kamu mungkin mengenal istilah hewan berdarah
panas dan berdarah dingin. Namun, pada saat ini, para peneliti di bidang biologi sudah
tidak menggunakan lagi istilah hewan berdarah panas dan berdarah dingin tetapi mereka
menggunakan kata homoiterm dan poikiloterm.
Homoiterm hewan yang mampu mempertahankan suhu tubuh secara konstan tanpa
terpengaruh suhu lingkungan. Suhu tubuh Homoiterm: Stabil di 35oC sampai
40oC. Tingkat metabolism Homoiterm tidak terpengaruh oleh suhu
lingkungan. Mekanisme regulasi panas Homoiterm memiliki berbagai mekanisme
regulasi panas dalam tubuh, seperti berkeringat, napas terengah-engah, dan migrasi. Jenis
regulasi panas Homoiterm termoregulator, yaitu berasal dari metabolisme di dalam tubuh.
Fase hidup Homoiterm tidak ada fase tertentu, karena tubuhnya mampu beradaptasi
dengan baik terhadap perubahan suhu. cara mendapatkan kalor Homoiterm Endoterm,
dari dalam tubuh.
1. . Jantung
Jantung terletak di bagian tengah dada, tepatnya pada sisi kiri tubuh.
Umumnya, jantung memiliki berat sekitar 350 gram atau sebesar kepalan tangan
orang dewasa. Meski berukuran kecil, jantung terdiri dari banyak bagian yang
berperan besar dalam kelangsungan hidup kita. Berikut adalah anatomi jantung
beserta fungsinya:
b. Ruang jantung
Jantung juga memiliki pembuluh darah besar yang memiliki peranan masing-
masing, di antaranya:
Selain itu, pada permukaan jantung, terdapat pembuluh darah koroner yang
menyediakan darah kaya oksigen ke seluruh bagian jantung. Pembuluh darah ini
terdiri dari dua cabang, yaitu pembuluh darah koroner kanan dan kiri.
d. Katup Jantung
Tugas jantung dalam memompa dan memasok darah ke seluruh tubuh tidaklah
sederhana. Berikur adalah prosesnya:
1. Serambi kanan menerima darah dengan kadar oksigen rendah dari seluruh tubuh
melalui vena cava, kemudian memompanya ke bilik kanan.
2. Darah dari bilik kanan dipompa keluar jantung menuju ke paru-paru untuk
pertukaran karbondioksida dengan oksigen.
3. Darah yang sudah kaya akan oksigen dipompa masuk ke serambi kiri melalui vena
pulmonalis, dan selanjutnya dipompa ke bilik kiri.
4. Bilik kiri kemudian memompa darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh melalui
aorta.
Penjelasan peredaran darah amfibi. Pada amfibi, darah mengalir dari jantung ke
paru-paru dan ke seluruh tubuh. Peredaran darah amfibi merupakan peredaran
darah ganda, karena darah melewati jantung dua kali. Amfibi memiliki organ
peredaran darah berupa jantung, pembuluh vena, dan pembuluh arteri. Uniknya,
amfibi memiliki jantung yang terdiri dari dua serambi dan satu bilik. Dua
serambi jantung amfibi menerima darah dari paru-paru dan dari seluruh tubuh.
Darah dari seluruh tubuh masuk ke serambi kanan dan bilik. Kemudian, darah
keluar melalui vena masuk ke paru-paru dan terjadi pertukaran oksigen dan
karbondioksida. Dari paru-pari, darah masuk ke bilik dan keluar melalui arteri
ke seluruh tubuh.
C. Sistem Ekskresi
Sistem Ekskresi pada mamalia hampir sama dengan manusia tetapi sedikit
berbeda karena mamalia dipengaruhi/disebabkan oleh lingkungan tempat
tinggalnya. Paru-paru mamalia mempunyai permukaan ber spon (spongy texture)
dan dipenuhi liang epitelium dengan itu mempunyai luas permukaan per isipadu
yang lebih luas berbanding luas permukaan paru-paru. Paru-paru manusia adalah
contoh biasa bagi paru-paru jenis ini.
Ikan mempunyai system ekskresi berupa ginjal dan suatu lubang pengeluaran
yang disebut urogenital.Lubang urogenital ialah lubang tempat bermuaranya saluran
ginjal dan saluran kelamin yang berada tepat dibelakang anus. Ginjal pada ikan yang
hidup di air tawar dilengkapi sejumlah glomelurus yang jumlahnya lebih banyak.
Sedangkan ikan yang hidup di air laut memiliki sedikit glomelurus sehingga
penyaringan sisa hasil metabolisme berjalan lambat.
c) Sistem ekskresi pada Amfibi
Saluran ekskresi pada katak yaitu ginjal, paru-paru,dan kulit. Saluran ekskresi
pada katak jantan & betina memiliki perbedaan, pada katak jantan saluran kelamin
& saluran urin bersatu dengan ginjal, sedangkan pada katak betina kedua saluran itu
terpisah. Walaupun begitu alat lainnya bermuara pada satu saluran dan lubang
pengeluaran yang disebut kloaka.
Sistem ekskresi pada manusia adalah sistem yang bertugas untuk mengolah dan
membuang zat sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh. Jika tidak dikeluarkan
dari tubuh, zat-zat tersebut dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan. Sistem
ekskresi pada manusia terdiri atas sejumlah organ, yaitu paru-paru, kulit, hati, dan
ginjal. Masing-masing organ ekskresi tersebut memiliki fungsi dan cara kerja yang
berbeda untuk membuang zat sisa dan racun dari dalam tubuh.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
https://www.harianhaluan.com/pendidikan/pr-101591654/perbedaan-homoiterm-dan-
poikiloterm-dalam-regulasi-suhu-tubuh-hewan?page=all
https://bobo.grid.id/read/082463776/penjelasan-sistem-peredaran-darah-burung-reptil-dan-
mamalia-perbedaan-peredaran-hewan?page=all
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/bagaimana-sistem-ekskresi-pada-hewan-2756/
https://www.dosenpendidikan.co.id/sistem-ekskresi-pada-hewan/
https://www.alodokter.com/ginjal-organ-sistem-ekskresi-pada-manusia-yang-membuang-
limbah-metabolisme
http://umairohannisa.blogspot.com/2017/01/makalah-sistem-eksresi-pada-manusia-dan.html