PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah “Trait” itu sendiri merujuk pada karakteristik yang dapat diukur
melalui tes. “factor” merujuk pada karakteristik yang dibutuhkan untuk penampilan
kerja yang sukses. Jadi istilah “trait and factor” merujuk pada penilaian karakteristik
individu dan pekerjaan (Sharft, 1992 : 17).
Oleh karena itu pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang
pengertian teori trait and factor, pandangan trait and factor terhadap manusia,
pandangan trait and factor terhadap konseling, tujuan trait and factor, proses
1
Anonym, Makalah Trait and Factor, Mahasiswa Berani, mahasiswatanpakebohongan.blogspot.com,
05 Januari 2019.
1
konseling trait and factor, teknik konseling trait and factor, dan perkembangan karir
trait and factor.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari trait and factor?
2. Bagaimanakah pandangan trait and factor terhadap manusia?
3. Bagaimanakah pandangan trait and factor terhadap konseling?
4. Apakah tujuan dari trait and factor?
5. Bagaimanakah proses konseling trait and factor?
6. Bagaimanakah teknik konseling trait and factor?
7. Bagaimanakah perkembangan karir trait and factor?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari trait and factor.
2. Untuk mengetahui pandangan trait and factor terhadap manusia.
3. Untuk mengetahui pandangan trait and factor terhadap konseling.
4. Untuk mengetahui tujuan trait and factor.
5. Untuk mengetahui proses konseling trait and factor.
6. Untuk mengetahui teknik konseling trait and factor.
7. Untuk mengetahui perkembangan karir trait and factor.
BAB II
2
PEMBAHASAN
Teori Trait and factor memberikan asumsi bahwa kecocokan antara trait
dengan factor akan melahirkan kesuksesan dalam suatu karir yang dilalui oleh
seseorang dan begitu sebaliknya kegagalan dalam mencocokkan Trait dengan factor
akan menimbulkan kegagalan dalam sebuah pekerjaan.(Hadiarni Irman, 89-90: 2009),
2
Jumadi Mori Salam Tuasikal, Teori Dan Perkembangan Karir : Trait And Factor Theory,
dosen.ung.ac.id, 10 Oktober 2020.
3
1. Manusia adalah pribadi unik yang merupakan suatu kesatuan sifat atau faktor
seperti kemampuan, bakat, minat, kepribadiaan, dan prestasi.
2. Manusia adalah makhluk rasional yang memiliki kemampuan membuat
pilihan-pilihan yang memuaskan baik bagi diri, keluarga, maupun
masyarakatnya bilamana tersedia data yang diperlukan bagi pembuatan
keputusan tersebut.
3. Manusia adalah makhluk yang selalu berupaya untuk mengembangkan dirinya
secara optimal untuk mencapai kehidupan yang baik dan mencegah atau
mengendalikan berkembangnya sifat-sifat buruknya.3
Slamet Riyadi (2010:103) manusia merupakan sistem sifat atau faktor yang
saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, seperti: kecakapan, minat, sikap,
dan temperamen. Manusia berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan
pengetahuan kecakapan dirinya sebagai dasar pengembangan potensinya. Manusia
mempunyai potensi untuk berbuat baik atau buruk
1. Manusia mempunyai potensi untuk berbuat baik atau buruk. Makna hidup
adalah mencari kebenaran dan berbuat baik serta menolak kejahatan. Menjadi
manusia seutuhnya tergantung pada hubungan dengan orang lain. Maka
seorang konselor mestilah optimis dan percaya bahwa manusia dapat
menyelesaikan masalah-masalahnya, terlebih lagi jika manusia belajar
menggunakan kemampuannya.
2. Diri manusia hanya berkembang di dalam masyarakat dan pada hakikatnya
manusia tidak dapat hidup sepenuhnya diluar masyarakat.
3. Manusia ingin mencapai kehidupan yang baik, sebenarnya usaha kearah
itupun sudah menunjukkan dan merupakan kehidupan yang baik.
3
Anonym, Konseling Trait And Factor, text-id.123dok.com, 2017.
4
Sayekti (1998:49) Konsep dasar dari konseling Trait and Factor adalah sifat
dan faktor kepribadian seseorang. Sifat dan faktor kepribadian seseorang dapat
diungkap dengan menggunakan metode multi variate dan analisis faktor. Dengan
menggunakan metode tersebut akan diketemukan unsur dasar yang berstruktur dari
kepribadian. Unsur dasar ini disebut dengan sifat dan merupakan kecenderungan luas
untuk memberikan reaksi dan merupakan perilaku yang relatif tetap.
Winkel (2010:409) yang dimaksud dengan trait adalah suatu ciri yang khas
bagi seseorang dalam berpikir, berperasaan, dan berperilaku, seperti: intelegensi
(berpikir), iba hati (berperasaan), dan agresif (berperilaku). Ciri-ciri itu dianggap
sebagai suatu dimensi kepribadian, yang masing-masing membentuk suatu kontinum
atau skala yang terentang dari sangat tinggi sampai sangat rendah.
Lebih lanjut Cattell (dalam Sayekti; 1998:49) menjelaskan trait atau sifat
adalah suatu struktur mental, suatu kesimpulan yang diambil dari tingkah laku yang
dapat diamati, untuk menunjukkan ketetapan dalam tingkah laku.
5
intrinsically unique, yaitu yang benar-benar hanya ada pada individu
khusus tertentu.
2. Surface Trait dan Source Trait
a. Surface Trait atau sifat tampak adalah kelompok dari variabel-variabel
yang tampak.
b. Source Trait, atau sifat asal adalah variabel-variabel yang mendasari
berbagai manifestasi yang tampak.
Cattell (dalam Sayekti, 2002:50) menganggap bahwa sifat asal lebih penting
daripada sifat yang tampak atau sifat permukaan. Sifat permukaan merupakan hasil
interaksi dari sifat asal dan pada umumnya dapat diharapkan kurang tepat. Sifat
permukaan itu lebih berarti dan lebih diakui daripada sifat asal, karena sifat
permukaan tersebut dapat langsung disaksikan dari observasi yang sederhana. Namun
dalam rangka yang lebih mendalam, sifat asal-lah yang lebih mendasari tingkah laku
seorang individu (klien).
Tentu saja dalam tingkah laku seorang individu (klien), ketiga sifat tersebut
sama-sama berfungsi, namun salah satunya tentu ada yang dominan. Sehingga secara
teori seorang konselor tetap perlu membedakannya.4
4
Anonym, Teori Trait And Factor Makalah, gudangilmukita212.blogspot.com, 20 Januari 2017.
6
C. Pandangan Trait And Factor Terhadap Konseling
5
Anonym, Konseling Trait And Factor, text-id.123dok.com, 2017.
7
1. membantu individu merasa lebih baik dengan menerima pandangan dirinya
sendiri dan membantu individu berfikir lebih jernih dalam memcahkan
masalah dan mengontrol perkembangannya secara rasional.
2. Memperkuat keseimbangan antara pengaktifan dan pemahaman sifat-sifat
sehingga dapat bereaksi secara wajar dan stabil.
3. Mengubah sifat-sifat subjektif, dan kesalahan dalam penilaian diri (konsep
diri) dengan menggunakan metode atau cara ilmiah.
Konseling juga bertujuan untuk mengajak klien berfikir mengenai dirinya dan
menemukan masalah dirinya serta mengembangkan cara-cara untuk keluar dari
masalah tersebut. Untuk itu secara umum konseling Trait and Factor dimaksudkan
untuk membantu klien mengalami:
8
Dengang demikian, tujuan dari konseling Trait and Factor adalah membantu
individu merasa lebih baik dengan menerima pandangan dirinya sendiri dan
membantu individu berfikir lebih jernih dalam memcahkan masalah dan mengontrol
perkembangannya secara rasional, memperkuat keseimbangan antara pengaktifan dan
pemahaman sifat-sifat sehingga dapat bereaksi secara wajar dan stabil, mengubah
sifat-sifat subjektif, dan kesalahan dalam penilaian diri (konsep diri) dengan
menggunakan metode atau cara ilmiah.6
Sayekti (1998:52) menjelaskan ada dua teknik konseling yang diaplikasikan dalam
teori Trait and Factor:
1. Teknik tes, untuk mengungkapkan kepribadian, bakat, minat, dan data yang
lain yang hanya dapat diungkap dengan tes.
6
Anonym, Teori Trait And Factor Makalah, gudangilmukita212.blogspot.com, 20 Januari 2017.
9
2. Teknik non tes, meliputi wawancara, angket, observasi, otobiografi,
dokumentasi, dan yang lain.
1. Analisis
a. Data Vertikal (mencakup diri klien) yang dapat dibagi lebih lanjut atas:
Data Fisik: kesehatan, ciri-ciri fisik, penampakan atau penampilan fisik
dan lain sebagainya.
Data Psikis: bakat, minat, sikap, cita-cita, hobi, kebiasaan dan lain
sebagainya.
b. Data Horizontal (berkenaan dengan lingkungan klien yang berpengaruh
terhadapnya): keluarga klien, hubungan dengan familinya, teman-temannya,
orang-orang terdekatnya, lingkungan tempat tinggalnya, sekolahnya dan lain
sebagainya.
2. Sintesis
10
Sintesis adalah usaha merangkum, mengolong-golongkan dan
menghubungkan data yang telah terkumpul pada tahap analisis, yang disusun
sedemikian sehingga dapat menunjukkan keseluruhan gambaran tentang diri klien.
Dari hasil analisis dapat menunjukkan bakat klien, kelemahan serta kekuatan,
penyesuaian diri maupun ketaksanggupan menyesuaikan diri. Rumusan diri klien
dalam sistesis ini bersifat ringkas dan padat.
Ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam merangkum data pada tahap sistesis
tersebut:
3. Diagnosis
Sesuai dengan Sayekti (2002:53) dalam tahap ini terdapat tiga kegiatan yang
dilakukan, yaitu :
11
tanggung jawab untuk dirinya sendiri, berarti ia mampu dan mengerti secara
logis, tetapi juga secara emosional mau. Sebab mungkin saja secara logis
mengerti, tetapi emosional belum mau menerima.
4. Prognosis
5. Konseling (Treatment)
12
Sesuai dengan lima jenis konseling menurut Sayekti dalam buku “Berbagai
Pendekatan Dalam Konseling” (2002:54), yaitu:
Tindak lanjut merujuk pada segala kegiatan membantu siswa setelah mereka
memperoleh layanan konseling, tetapi kemudian menemui masalah-masalah baru atau
munculnya masalah yang lampau. Tindak lanjut ini juga mencakup penentuan
keefektifan konseling yang telah dilaksanakan, sehingga menjamin keberhasilan
konseling. Teknik yang digunakan konselor harus disesuaikan dengan individualitas
klien, mengingat bahwa tiap individu memiliki keunikan sifatnya, sehingga tak ada
teknik yang baku yang berlaku untuk semua.7
13
1. Atending
14
Melihat klien terutama pada waktu bicara. Menggunakan pandangan
spontan yang menunjukkan ekspresi minat dan keinginan untuk
mendengarkan dan merespon
c. Mendengarkan.
Memelihara pehatian penuh, terpusat pada klien. Mendengarkan
apapun yang dikatakan klien, mendengarkan keseluruhan pribadi klien
(kata-katanya, perasaannya, dan perilakunya). Memahami keseluruhan
pesannya.
2. Mengundang Pembicaraan Terbuka
15
Pertanyaan yang tidak disarankan antara lain:
3. Paraprase
Cara Memparaprase :
16
Hindari:
4. Refeksi perasaan
5. Meringkas .
Meringkas adalah suatu proses untuk memadu berbagai ide dan perasaan
dalam satu pernyataan pada akhir suatu unit wawancara konseling. Meringkas :
rupaya merekapituasi, memadatkan, dan mengkristalisasi esensi apa yang telah
dikatakan klien. Dengan menggunakan ringkasan secarea periodik, konselor dapat
17
memeriksa kecermatannya dalam mendengarkan. Ringkasan juga membantu untuk
mengakiri wawancara dengan suatu cartatan yang wajar, dan dapat menjadi panduan
wawancara.
a. Adakan refleksi atau atending terhadap berbagai variasi tema dan nada
emosional pada saat klien berbicara
b. Gabungkan perasaan dan ide kunci ke dalam pernyataan-pernyataan yang
pengertian dasarnya luas
c. Jangan tambahkan ide-ide baru dalam ringkasan
d. Pertimbangkan kalau sekiranya dapat membantu kalau menyatakan ringkasan
atau mengajak klien untuk membuat ringkasan.8
Dalam pendekatan trait dan faktor, individu tersebut telah mengerti pola dari
perilaku seperti ketertarikan, tingkah laku, pencapaian, dan karakteristik kepribadian,
yang dikenal melalui maksud yang objektif, seperti biasanya tes psikologi ataupun
inventori, dan profil yang mewakili potensi dari si individu tadi. Pendekatan trait dan
faktor ini beranggapan kesamaan pekerjaan, hal inilah merupakan terdiri dari faktor
yang dibutuhkan dalam kesuksesan performa kerja yang bisa diprofilkan berdasarkan
kepada banyak trait yang dibutuhkan individu tadi.
18
3. Dimana adnya satu tujuan untuk setiap orang dalam pemilihan.
4. Satu orang bekerja dalam setiap pekerjaan. Ini sama halnya dengan koin
bermata dua.
5. Adanya pemilihan kerja yang tersedia untuk setiap individu.
Secara unsur sejarah, studi trait dan faktor telah menyediakan pondasi teksnis
untuk menjelaskan tiga proses langkah dari bimbingan yang didasarkan oleh
F.Parsons (1909). Asumsi dari parsons yang mana pendekatan trait dan faktor
berorientasikan kepada okupasi yang secara spesifik atau khusus, atau tugas yang
sebagai kriteria kepada variabel seperti perilaku, kemampuan mental, sosioekonmi,
ketertrikan atau gaji, menifestasi dari kepribadian.
Perkembangan karir sebenarnya tidak hanya mengenai pemilihan okupasi
tetapi juga mengenai proses seperti pemilihan secara tertuju dan terintegrasi dalam
bentuk pilihan yang tertata, yang sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan
mengertinya antara perilaku dalam pekerjaan. Menurut Krumboltz (1994), dia
berpendapat diantara adanya teori trait dan faktor bahwasanya “hal itu tidak
membantu kita memahami pemerolehan emosional dan skill yang dibutuhkan dalam
pencarian kerja, hal ini pula tidak menginformasikan kita tentang adanya pekerjaan
dan phobia kerja, juga tidak menjelaskan bagaimana menangani keluarga yang
memiliki dual pekerjaan, bagaimana perencanaan pensiun dan hal lainnya dan ini
berkaitan dengan konseling karir.
Oleh karena itu trait dan faktor teori, merupakan gambaran dari
perkembangan karir dan pembuatan pemilihan dalam pekerjaan saja yang sesuai
dengan aptitudes dan skill yang dimiliki individu.
Chartrand (1991) menyimpulkan bahwa :
1. Pertama, orang akan digambarkan mampu dalam membuat pilihan yang
rasional. Ini tidak berarti bahwa proses perilaku bisa dihilangkan.
19
2. Kedua, orang akan bekerja dalam lingkungan yng berbeda dalam kereliabelan,
bermakna dan cara yang konsisten, ini bukan berarti bahwa satu tipe orang
bekerja dalam satu pekerjaan.
3. Ketiga, semakin besar kongruen antara karakteristik pribadi dan persyaratan
pekerjaan, maka semakin tingginya kecendrungan kesuksesan.
Ini berarti bahwa pengetahuan seseorag dan pola lingkungannya bisa
digunakan untuk memberitahukan orang tentang kemungkinan dari kepuasan dan
peningkatan dalam perbedaan pendidikan dan seting pekerjaan.9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
Jumadi Mori Salam Tuasikal, Teori Dan Perkembangan Karir : Trait And Factor Theory,
dosen.ung.ac.id, 10 Oktober 2020.
20
Secara umum, manusia menurut ahli konseling Trait & Factor dapat dikemukakan
sebagai berikut :
1. Manusia adalah pribadi unik yang merupakan suatu kesatuan sifat atau faktor
seperti kemampuan, bakat, minat, kepribadiaan, dan prestasi.
2. Manusia adalah makhluk rasional yang memiliki kemampuan membuat
pilihan-pilihan yang memuaskan baik bagi diri, keluarga, maupun
masyarakatnya bilamana tersedia data yang diperlukan bagi pembuatan
keputusan tersebut.
3. Manusia adalah makhluk yang selalu berupaya untuk mengembangkan dirinya
secara optimal untuk mencapai kehidupan yang baik dan mencegah atau
mengendalikan berkembangnya sifat-sifat buruknya.
Adapun pandangan trait and factor terhadap konseling :
Konseling merupakan suatu proses belajar yang menekankan hubungan
rasional antara konselor dan konseli. Konseling merupakan suatu hubungan yang
bersifat pribadi antara konselor dan konseli yang dimaksudkan untuk membantu
konseli tersebut memahami diri, menerima diri, mengarahkan diri, dan
mengaktualisasikan dirinya. Konseling sebagaimana halnya pendidikan diupayakan
membantu konseli mengembangkan dirinya sesuai dengan nilai-nilai masyarakatnya.
Konsep konseling lebih luas daripada konsep psikoterapi karena konseling
memperhatikan keseluruhan aspek individu sebagai pribadi yang menghadapi
masalah penemuan jati-dirinya dan menyadari potensinya yang besar dalam
keseluruhan bidang hidupnya.
Tujuan dari konseling Trait and Factor adalah membantu individu merasa
lebih baik dengan menerima pandangan dirinya sendiri dan membantu individu
berfikir lebih jernih dalam memcahkan masalah dan mengontrol perkembangannya
secara rasional, memperkuat keseimbangan antara pengaktifan dan pemahaman sifat-
sifat sehingga dapat bereaksi secara wajar dan stabil, mengubah sifat-sifat subjektif,
21
dan kesalahan dalam penilaian diri (konsep diri) dengan menggunakan metode atau
cara ilmiah.
Adapun teknik konseling trait and factor antara lani : atending, mengundang
pembicaraan terbuka, paraprase, refleksi perasaan, dan meringkas.
Perkembangan karir trait and factor mencakup proses seperti pemilihan secara
tertuju dan terintegrasi dalam bentuk pilihan yang tertata, yang sesuai dengan
kebutuhan dan sesuai dengan mengertinya antara perilaku dalam pekerjaan.
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun. Apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan atau dalam penggunaan tanda baca dan dalam penyusunan materi, itu
tidaklah lepas dari fitrah kami sebagai seorang manusia yang tidak luput dari salah
dan dosa. Banyak kekurangan dari makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran guna dapat membangun dan dapat membuat makalah-
makalah selanjutnya lebih baik lagi. Dan kami harap makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
22