Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Dea Sahda Nawa

NIM : 201103010020
KELAS : KPI-01
HARI/TANGGAL : Jum’at, 10 Des 2021

1. Citizen journalism, selanjutnya disebut CJ, akhir-akhir ini menjadi perbincangan para pakar
media internasional karena di beberapa negara ternyata memiliki kemampuan menjadi media
alternatif bagi warga, bahkan pada beberapa kasus menyaingi eksistensi jurnalisme profesional
dalam hal ini televisi, surat kabar dan radio. Sebut saja blog ohmynews.com di Korea Selatan
yang efektif menyuarakan aspirasi warganya, Stomp.sg milik warga Singapura dan
malaysiakini.com milik warga Malaysia yang disebut-sebut sebagai media oposisi pemerintah.
Pada perkembangannya kemunculan CJ mendapatkan penolakan dari mainstream media yang
merasa citizen jurnalis bukan profesional yang bisa melakukan reportase layaknya jurnalis
profesional. Misalnya saja The New York Times yang mempertanyakan keakuratan dan
objektifitas hasil peliputan CJ. Tradisional jurnalist juga mengaku skeptis dan menganggap CJ
tidak dapat melakukan peliputan dengan baik karena hanya jurnalist terlatih yang mengetahui
etika media saat melakukan peliputan. Meski mendapat kritikan pedas semacam ini, namun CJ
terus berkembang, bahkan pada beberapa peristiwa penting di dunia CJ menjadi pihan nomer 1
yang memberikan informasi kepada masyarakat. Misalnya saja saat stunami terbesar di
Samudera Hindia, video dan informasi penting justru bersumber dari blog yang dimiliki warga.1
Jurnalisme tradisional (konvensional/mainstreram) dipandang 'tidak demokratis'. Jurnalisme
tradisional terkait dengan berita dan sumber-sumber berita cenderung sumber 'resmi‘ seperti
politisi, pengusaha, LSM, dan sejenisnya. Semuanya adalah sumber elit informasi. Mereka
memiliki akses lebih besar terhadap media. Orang-orang biasa tidak memiliki akses untuk media
mainstream. Meskipun masalah yang dihadapi mereka penting, namun masalah tersebut
terpinggirkan dari banyak agenda berita media mainstream. Hal ini menjadi salah satu indikator
tentang elitisme dan tidak demokratisnya media tradisional. Sumber-sumber berita elit
menekankan sebagai orang penting, kejadiannya bisa bersifat kontroversi, konflik, tidak biasa,
dan sejenisnya (Galtung & Ruge 1969). Sedangkan, jika sesuatu terjadi pada orang-orang biasa,
selama tidak ada orang penting untuk mengemukakannya, tidak layak diberitakan terutama
dalam contoh ini terjadi di Afrika.2
Media massa mainstream saat ini dinilai sudah banyak dikuasai oleh elite-elite politik yang
mempunyai berbagai kepentingan. Oleh karena itu, media sosial yang netral dan bebas dari
kepentingan tertentu bisa dijadikan sebagai alternatif. Demikian disampaikan Ketua Forum
Telematika KTI Hidayat Nahwi Rasul dalam diskusi bertajuk Peran Media Sosial dalam
Meningkatkan Kualitas Demokrasi Indonesia.3
Banyak media massa mainstream sekarang yang memberikan informasi untuk membela
pemerintah. Pada era rezim sebelumnya, hampir semua media massa menjadi arus utama. Baik
itu dari segi negatif maupun positifnya tentang hal yang dilakukan pemerintah untuk masyarakat.
Sementara itu, pada era rezim sekarang ini banyak media massa yang dahulunya menjadi media
yang sangat kritis dalam memberikan informasi, sehingga menjadi media yang diam dalam
memberikan informasi selain tentang kebaikan pemerintah. Seharusnya media massa itu harus
memberikan informasi tentang hal yang terjadi di luar publik, akan tetapi media massa sekarang
ini lebih mementingkan elektabilitas petahana untuk memenangkan pilpres 2019 melalui seluruh
media. Sehingga masyarakat lebih identik dengan petahana, karena media pada rezim sekarang
ini lebih mempublikasikan berita tentang petahana tanpa ada kejelekan sama sekali agar kelak
menang di pilpres 2019 nanti. Media massa mainstream sudah dikuasai rezim, tidak ada
kenetralan atau kezaliman media massa di era rezim sekarang hanya mementingkan penguasa.
Daripada zaman rezim sebelumnya semua media sesuai dengan kode etik jurnalistik dan UU
Pers tanpa ada kepentingan politik praktis yang di beritakan media massa sekarang ini.
1
https://media.neliti.com/media/publications/218093-none.pdf
2
https://slideplayer.info/slide/13451796/
3
https://nasional.kompas.com/read/2013/11/12/1320009/NaN
Sedangkan pada era rezim sekarang ini, media massa tidak lagi memberikan informasi yang
terjadi di luar publik, karena media sekarang sudah hilang netralitas dan tidak mengikuti tentang
kebijakan UU Pers dan kode etik jurnalistik. Media massa meupakan subsistem dari sistem
media sosial di indonesia. Sistem adalah gabungan dari beberapa komponen yang saling terkait
satu dengan yang lain. Menurut Dominick (1999) sistem media di suatu negara berkaitan dengan
sistem politik menentukan kepastian hubungan antara media dan pemerintah. Berdasarkan
pengertian yang diatas, tentunya media masa harus memberikan informasi atau memberitakan
suatu hal yang terjadi di luar publik, tidak hanya memberitakan tentang hal yang membuat
masyarakat tertarik pada era rezim sekarang ini. Karena melalui media massa lah masyarakat
bisa menilai atau menkritik petahana. Pada era rezim sekarang ini banyak media massa yang
melenceng dari kode etik jurnalistik dan UU Pers. Sehingga apapun kebijakan pemerintah saat
ini yang padahal sangat kritis di era rezim sebelumnya, menjadi media massa yang mendukung
kebijakan rezim sekarang, bahkan kebijakan sama dengan rezim sebelumnya. Akan tetapi, Cuma
perbedaan rezim atau petahana saja.4
2. Peran jurnalisme warga sebagai alat pendorong perubahan sosial merupakan hal sangat tentu
akan terjadi sebagai salah satu contoh disini adalah melihat dampak dari jurnalisme warga
dikehidupan masyarakat itu sendiri yaitu peran jurnalisme warga dalam pemberdayaan
masyarakat desa kita ambil contoh dari berbagai fenomena yang terjadi di berbagai daerah
berangkat dari masalah-masalah pembangunan di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Pemalang.
Jika mengacu pada ukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM), maka indikatornya adalah
(1) pendidikan,
(2) kesehatan, dan
(3) ekonomi.
Pertama, dari sisi pendidikan, Kabupaten Brebes menghadapi persoalan serius, yakni tingginya
jumlah anak putus sekolah. Menurut data dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Brebes,
angka anak yang tidak sekolah mencapai sebanyak 17.645 orang. Dari jumlah itu, anak yang
paling banyak putus sekolah ada di Kecamatan Bantarkawung sebanyak 1.980 anak. Lalu, Losari
dengan 1.899 anak, Ketanggungan 1.359 anak, Larangan 1.289 anak dan diikuti kecamatan lain
(Kumparan, 2018). 5

Kedua, dari sisi kesehatan, Kabupaten Brebes dihantui oleh berbagai masalah, di antaranya
adalah tingginya angka gizi buruk. Pada tahun 2017, Brebes tercatat sebagai kabupaten dengan
jumlah penderita gizi buruk terbanyak di Jawa Tengah. Pada bulan November 2017 lalu, Dinas
Kesehatan Brebes melaporkan ada 110 pasien gizi buruk. Jumlahnya kemudian meningkat
menjadi 140 orang pada Desember 2017. Penderita gizi buruk tersebar di setiap kecamatan yang
ada di Kabupaten Brebes (Detik, 2018).

Ketiga, dari sisi ekonomi, Brebes pernah tercatat sebagai Kabupaten dengan jumlah orang miskin
terbanyak di Jawa Tengah. Dari sensus ekonomi yang diadakan oleh BPS tahun 2015,
berdasarkan angka absolut, tercatat 20 persen dari total 1,78 juta warga Brebes masuk dalam
kategori miskin (Tribun Jateng, 2016).Keberadaan para aktivis Jurnalis Warga (JW) di Brebes
tak terlepas dari masalah-masalah pembangunan di kabupaten tersebut. Awalnya, mereka ini
adalah inisiator grup Celoteh Brebes Membangun (CBM) di Facebook. Grup ini cukup
berpengaruh di Brebes, yang nampak dari besarnya anggota yang tergabung (lebih dari 21 ribu
anggota). pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat. Internet menjadi
lokomotif dari transformasi peradaban masa kini. Jurnalistik pun mendapatkan tantangan
terbesarnya terutama sejak tahun 2000 dan memuncak pada dua tahun terakhir seiring pesatnya
kemajuan dunia cyber. Tantangan itu berwujud sebuah konsep dan praktik yang disebut citizen
journalism. Situasi berubah dan menuntut adaptasi bagi apa dan siapa saja yang ingin tetap
bertahan hidup. Transformasi yang terjadi di ranah jurnalistik juga terjadi dalam rangka
mempertahankan daya hidupnya.6

4
https://www.kompasiana.com/msofyan/5c1b2535677ffb052d4031a5/opini-media-mainstream-sudah-dikuasai-rezim
5
https://www.researchgate.net/publication/338125309_Peran_jurnalisme_warga_dalam_pemberdayaan_masyarakat_desa
6
POSISI DAN PERAN MEDIA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Husnul Khatimah Mahasiswa Pasca UIN Sunan Gunung Djati
3. Teknologi komunikasi dan informasi (TIK) berkembang mengikuti perkembangan zaman
dengan adanya beragam media termasuk media online. Kemudahan serta efisiensi yang
ditawarkan media online dalam penggunaannya menjadikan media ini menjadi wadah
penyebaran informasi yang sangat berpengaruh pada masyarakat. Media online tidak hanya
mengubah cara penyampaian informasi tetapi juga mengubah cara masyarakat mengkonsumsi
informasi tersebut.7
Ketua Masyarakat Indonesia Anti Hoax Septiaji Eko Nugroho menguraikan lima langkah
sederhana yang bisa membantu dalam mengidentifikasi mana berita hoax dan mana berita asli.
Berikut penjelasannya:
a. Hati-hati dengan judul provokatif
Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan
langsung menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari berita media
resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang
pembuat hoax. Oleh karenanya, apabila menjumpai berita denga judul provokatif,
sebaiknya Anda mencari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian
bandingkan isinya. Dengan demikian, setidaknya Anda sebabagi pembaca bisa
memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang.
b. Cermati alamat situs
Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah alamat
URL situs dimaksud. Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi
pers resmi -misalnya menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dibilang
meragukan Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di
Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita. Dari jumlah tersebut, yang sudah
terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya terdapat setidaknya puluhan
ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet yang mesti diwaspadai.
c. Periksa fakta
Perhatikan keberimbangan sumber berita. Jika hanya ada satu sumber, pembaca tidak bisa
mendapatkan gambaran yang utuh. Hal lain yang perlu diamati adalah perbedaan antara
berita yang dibuat berdasarkan fakta dan opini. Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan
kesaksian dan bukti, sementara opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita
sehingga memiliki kecenderungan untuk bersifat subyektif.
d. Cek keaslian foto
Di era teknologi digital saat ini , bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi,
melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Ada kalanya pembuat berita palsu juga
mengedit foto untuk memprovokasi pembaca. Cara untuk mengecek keaslian foto bisa
dengan memanfaatkan mesin pencari Google, yakni dengan melakukan drag-and-drop ke
kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa
yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan. Ikut serta grup diskusi anti-hoax Di
Facebook terdapat sejumlah fanpage dan grup diskusi anti hoax, misalnya Forum Anti
Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster, Fanpage
Indonesian Hoaxes, dan Grup Sekoci. Di grup-grup diskusi ini, netizen bisa ikut bertanya
apakah suatu informasi merupakan hoax atau bukan, sekaligus melihat klarifikasi yang
sudah diberikan oleh orang lain. Semua anggota bisa ikut berkontribusi sehingga grup
berfungsi6l layaknya crowdsourcing yang memanfaatkan tenaga banyak orang.8
4. Judul : TIDAK HANYA TENTANG SEPAKBOLA, AREMANIA JUGA PEDULI
KEMANUSIAAN
Lumajang, 8 Desember 2021- komunitas supporter aremania lumajang mengirimkan bantuan
yang terkumpul dari hasil galang dan sumbangan dari aremania se indonesia raya, kegiatan ini
dilakukan dikarenakan lumajang tertimpa musibah erupsi gunung semeru.
Beberapa korwil ( koordinator wilayah ) seperti aremania ponorogo, dan aremania se indonesia
tidak hanya mengirimpikan bantuan danam, melainkan sembako, baju bekas layak pakai, obat-
obatan dan perlengkapan bayi, "Aremania Lumajang adalah bagian dari masyarakat Lumajang.
Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban dari Aremania Lumajang sebagai bagian dari
masyarakat Lumajang turun langsung membantu atau melakukan segala sesuatunya untuk

67
Jurnal Pekommas, Vol. 3 No. 1, April 2018: 31-44 31 Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial serta
Antisipasinya Hoax Communication Interactivity in Social Media and Anticipation Christiany Juditha
8
https://kominfo.go.id/content/detail/8949/ini-cara-mengatasi-berita-hoax-di-duniamaya/0/sorotan_media
masyarakat Lumajang yang terdampak musibah tersebut ,"ujar Sekretaris Umum Aremania
Lumajang, Sam. ( 08/12/2021 ).
Akses kemenarikan dalam berita tersebut adalah supporter bola, dikarenakan komunitas tersebut
bukan hanya fokus terhadap sepakbola saja melainkan juga bergerak didalam aksi kemanusiaan.

DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/218093-none.pdf

https://slideplayer.info/slide/13451796/

https://nasional.kompas.com/read/2013/11/12/1320009/NaN
https://www.kompasiana.com/msofyan/5c1b2535677ffb052d4031a5/opini-media-mainstream-
sudah-dikuasai-rezim

https://www.researchgate.net/publication/338125309_Peran_jurnalisme_warga_dalam_pemberd
ayaan_masyarakat_desa

https://kominfo.go.id/content/detail/8949/ini-cara-mengatasi-berita-hoax-di-
duniamaya/0/sorotan_media

POSISI DAN PERAN MEDIA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Husnul Khatimah


Mahasiswa Pasca UIN Sunan Gunung Djati

Jurnal Pekommas, Vol. 3 No. 1, April 2018: 31-44 31 Interaksi Komunikasi Hoax di Media
Sosial serta Antisipasinya Hoax Communication Interactivity in Social Media and Anticipation
Christiany Juditha

Anda mungkin juga menyukai