Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“ADAPTASI FISIOLOGI PADA BAYI


SEGERA SETELAH LAHIR "

OLEH KELOMPOK 5 :

Adinda Rizky Fauziah 204110282


Ika Julia Astiningrum 204110296
Lilan Rabiyul Wanli 204110298
Masayu Anastasya 204110299
Sonia Awalia Fitri 204110314
Widia Warta 204110319
Tingkat : 2A

Dosen Pengampu :
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
PADANG POLTEKES KEMENKES RI
PADANG
2021 / 2022

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kehadiran Allah swt, karna atas rahmat dan
karunianya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas Makalah ini.
Adapun judul makalah ini adalah “ADAPTASI FISIOLOGI PADA BAYI SEGERA
SETELAH LAHIR ”. Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi syarat dalam menyelesaikan mata kuliah Asuhan Kebidanan Persalinan
dan Bayi Baru Lahir Program Studi DIII Kebidanan Padang Poltekkes Kemenkes
RI. Kelompok kami sangat menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi isi maupun susunan tata Bahasa. Hal ini karena
pengetahuan kelompok kami yang masih terbatas. Untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun. Demi kesempurnaan makalah ini.Akhir
kata kami mengucapkan terima kasih banyak, harapan kami semoga makalah ini
bermanfaat bagi kelompok kami dan pembaca sekalian

Padang, 12 Agustus 2021

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian BBL

B. Adaptasi Fisiologi Pada bayi Segera Setelah Lahir


a. Adaptasi Fisiologi BBL Pada Sistem Ginjal
b. Adaptasi Fisiologi BBL Pada Sistem Reproduksi
c. Adaptasi Fisiologi BBL Pada Sistem Muskuloskeletal

BAB III PENUTUP


a. Kesimpulan
b. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat - saat dan jam pertama kehidupan di luar rahim merupakan salah satu siklus
kehidupan. Pada saat bayi dilahirkan beralih ketergantungan pada ibu menuju
kemandirian fisiologi. Proses perubahan yang komplek ini dikenal sebagai periode
transisi. Bidan harus selalu berupaya untuk mengetahui periode transisi ini
berlangsung sangat cepat.Adaptasi fisiologis BBL adalah sangat berguna bagi bayi
untuk menjaga kelangsungan hidupnya diluar uterus.

Artinya nantinya bayi harus dapat melaksanakan sendiri segala kegiatan untuk
mempertahankan kehidupannya. Dalam hal ini yang sangat perlu diperhatikan
adalah bagaimana upaya untuk menjaga agar bayi tetap terjaga kesehatannya. Yang
utama adalah menjaga bayi agar tetap hangat, mampu melakukan pernafasan
dengan spontan dan bayi menyusu sendiri pada ibunya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian BBL dan adaptasi fisiologis BBL


2. Bagaimana adaptasi bayi baru lahir pada sistem ginjal
3. Bagaimana adaptasi bayi baru lahir pada sistem reproduksi
4. Bagaiman adaptasi bayi baru lahir pada sistem muskuloskeletal

C. Tujuan

1. Tujuan Umum
Agar mahasiswi mengetahui dan memahami adaptasi fisiologis pada bayi baru lahir

2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswi mengetahui dan memahami tentang :
1. Pengertian BBL dan adaptasi fisiologis pada BBL
2. Adaptasi bayi baru lahir pada sistem ginjal
3. Adaptasi bayi baru lahir pada sistem reproduksi
4. Adaptasi bayi baru lahir pada sistem muskuloskeletal

D. Manfaat
a. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan informasi dan wahana untuk menambah kepustakaan tentang
adaptasi fisiologis pada BBL

b. Bagi Penulis
Dengan dilakukannya asuhan kebidanan pada BBL normal ini penulis mendapat
pengalaman nyata di lapangan serta dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang
telah didapatkan selama menempuh pendidikan di DIII Kebidanan

c. Bagi Lahan Praktek


Sebagai masukan terhadap nakes dalam meningkatkan pelayanan dan memahami
adaptasi fisiologi pada BBL

d. Bagi Klien
Dapat mengetahui dan memahami adaptasi fisiologis pada BBL
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian BBL ( Bayi Baru Lahir )

Bayi baru lahir atau neonatus adalah bayi yang berumur 0 - 28 hari (Bobak, 2005 ).
Perubahan fisiologis pada bayi baru lahir merupakan suatu proses adaptasi dengan
lingkungan luar atau dikenal dengan kehidupan ekstrauteri. Sebelumnya bayi cukup
hanya beradaptasi dengan kehidupan intrauteri. ( Aziz alimul, 2008 )

Adaptasi neonatal ( bayi baru lahir) adalah proses penyesuaian fungsional neonatus
dari kehidupan dalam uterus ke kehidupan luar uterus. Apabila terjadi gangguan
adaptasi maka bayi akan sakit. Terutama pada bayi yang kurang bulan, biasanya
terdapat berbagai gangguan mekanisme adaptasi. Adaptasi segera setelah lahir
meliputi adaptasi fungsi - fungsi vital ( sirkulasi, respirasi, pencernaan, metabolisme,
sistem gastrointestinal, sistem neurologi, sistem imunologi, dan pengaturan suhu.

B. Adaptasi Fisiologi Pada Bayi Segera Setelah Lahir

a. Perubahan Sistem Ginjal

Ginjal sangat penting dalam kehidupan janin, kapasitasnya kecil hingga setelah lahir.
Urine bayi encer, berwarna kekuning-kuningan dan tidak berbau. Warna coklat dapat
disebabkan oleh lendir bebas membrane mukosa dan udara asam akan hilang setelah
bayi banyak minum.

Garam asam urat dapat menimbulkan warna merah jambu pada urine,
namun hal ini tidak penting. Tingkat filtrasi glomerolus rendah dan kemampuan
reabsorbsi tubular terbatas. Bayi tidak mampu mengencerkan urine dengan baik saat
mendapat asupan cairan, juga tidak dapat mengantisipasi tingkat larutan yang tinggi
rendah dalam darah.

Urine dibuang dengan cara mengosongkan kandung kemih secara reflek. Urine
pertama dibuang saat lahir dan dalam 24 jam , dan akan semakin sering dengan
banyak cairan.
Janin membuang toksin dan homestatis cairan/elektrolit melalui plasenta. Setelah lahir
ginjal berperan dalam homeostatis cairan/elektrolit. Lebih dari 90% bayi berkemih
dalam usia 24 jam, dan memproduksi urine 1-2 ml/kg/jam. Pematangan ginjal
berkembang sampai usia gestasi 36 minggu.

Perubahan sistem ginjal bayi baru lahir memperlihatkan penurunan aliran darah dan
ginjal dan penurunan laju filtrasi glomerolus. Hal ini dapat menimbulkan dengan
mudah retensi cairan dan intoksikasi air. Fungsi tubulus masih belum matang, yang
dapat menyebabkan kehilangan natrium dalam jumlah besar dan ketidakseimbangan
elektrolit lain. Bayi baru lahir tidak mampu melakukan pemekatan (konsentrasi) urin,
yang mencerminkan pada berat jenis urin yang rendah.

Bayi baru lahir mengekresi sejumlah kecil urin pada 48 jam pertama kehidupan,
sering kali hanya sebanyak 30 – 60 ml. Protein atau darah tidak boleh terdapat di
dalam urin bayi baru lahir. Bidan harus senantiasa ingat bahwa masa abdomen yang
ditemukan pada pemeriksaan fisik acapkali sebenarnya ginjal dan bisa jadi sebuah
tumor, pembesaran atau penyimpangan pertumbuhan ginjal.

b. Perubahan Sistem Reproduksi

1. Wanita

Saat lahir ovarium bayi berisi beribu - ribu sel germinal primitif. Sel - sel ini
mengandung komplemen lengkap ova yang matur karena tidak terbentuk oogonia
lagi setelah bayi cukup bulan lahir. Korteks ovarium, yang terutama terdiri dari
folikel primordial, membentuk bagian ovarium yang lebih tebal pada BBL daripada
orang dewasa. Jumlah ovum berkurang sekitar 90% sejak bayi lahir sampai dewasa
peningkatan kadar estrogen selama masa hamil, yang diikuti dengan penurunan
setelah bayi lahir mengakibatkan pengeluaran suatu cairan mukoid atau
pengeluaran bercak darah melalui vagina. Pada bayi baru lahir cukup bulan, labia
mayora dan labia minora menutupi vestibulum. Pada bayi prematur, klitoris
menonjol dan labia mayora kecil dan terbuka

2. Pria

Testis turun kedalam skrotum pada 90% bayi baru lahir laki - laki. Pada usia satu
tahun testis tidak turun berjumlah kurang dari 1%. Prepusium yang ketat seringkali
dijumpai pada BBL. Muara uretra dapat tertutupi prepusium dan tidak dapat
ditarik ke belakang selama 3 sampai 4 tahun. Sebagai respon terhadap estrogen
ibu, ukuran genetalia eksterna pada BBL cukup bulan meningkat begitu juga
dengan pigmentasinya
c. Perubahan Sistem Muskuloskletal

Otot sudah dalam keadaan lengkap pada saat lahir, tetapi tumbuh melalui proses
hipertrofi. Tumpang tindih atau moulagu dapat terjadi pada waktu lahir karena
tulang pembungkus tengkorak belum seluruhnya mengalami osifikasi. Moulage ini
dapat menghilang dalam beberapa hari setelah melahirkan. Ubun - ubun besar
akan tetap terbuka hingga usia 18 bulan. Kepala bayi cukup bulan berukuran 1/4
panjang tubuh. Lengan sedikit lebih panjang daripada tungkai
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perubahan fisiologis pada bayi baru lahir merupakan suatu proses adaptasi dengan
lingkungan luar atau dikenal dengan kehidupan ekstrauteri. Saat lahir, bayi
mengalami perubahan fisiologi yang cepat dan hebat. Kelangsungan hidup
bergantung pada pertukaran oksigen dan karbondioksida yang cepat dan teratur.

Banyak perubahan yang terjadi pada tubuh bayi yang setelah dilahirkan , seiring
dengan tumbuh dan berkembangnya bayi maka satu per satu organ pada bayi baru
lahir akan menjadi matang. Perubahan tersebut mampu membentuk sistem pada
tubuh bayi dimana ada sistem kardiovaskuler, pernafasan, pencernaan, sistem
urogenital, sistem muskuloskeletal, sistem endokrin, sistem saraf yang belum
matang ketika bayi baru lahir.

Periode adaptasi ini disebut dengan periode transisi , yaitu dari kehidupan dalam
rahim ( uterus) ke kehidupan diluar rahim. Periode ini berlangsung sampai satu
bulan atau lebih.

B. Saran

a. Bagi Penulis
Diharapkan betul - betul memahami dan harus memperhatikan setiap perubahan
fisiologis pada BBL dan dapat dilakukan penerapan yang baik untuk dapat melakukan
pemeriksaan yang spesifik pada BBL sehingga dapat menetapkan diagnosis yang
benar agar dapat dilakukan perawatan yang lebih intensif jika ditemukan masalah

b. Bagi Tenaga Kesehatan


Semua tenaga kesehatan dapat bekerja sama untuk dapat memberikan perawatan
yang benar terkait dengan bayi baru lahir
DAFTAR PUSTAKA

http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/1602100054/BAB_2.pdf
http://repository.ump.ac.id/856/5/Andrianis%20Wulansari%20BAB%20II.pdf
https://www.academia.edu/31366607/MAKALAH_ASKEB_NEONATUS_ADAPTA
SI_FISIOLOGI_NEONATUS
https://id.scribd.com/document/371473694/Makalah-Adaptasi-Fisiologis-Pada-Bbl

Anda mungkin juga menyukai