Dokumen - Tips Makalah Glikogenesis 565b4b0c4e974
Dokumen - Tips Makalah Glikogenesis 565b4b0c4e974
1.PENGERTIAN
Glikogenesis adalah sintesis protein dari glukosa, seperti yang di temukan pada otot,
tempat glukosa di simpan sebagai glikogen.
http://niayulianty.blogspot.com/2012/04/metabolisme-karbohidrat-protein-dan.html
Glikogen dalam hati juga dibentuk dari asam laktat, membutuhkan UDPG yg dibentuk dari
reaksi uridinitrifosfat dengan glukosa-1-P. Siklus pengubahan glukosa, asam laktat dan
glikogen disebut dengan siklus cori.
Siklus Cori yang disebut berdasarkan penemunya, Carl Cori dan Gerty Cori, adalah lintasan
metabolisme antara jaringan otot dan hati yang membentuk siklus. Asam laktat yang
disintesis oleh otot pada lintasan glikolisis akan diserap oleh hati dan dikonversi menjadi
glukosa. Sekresi glukosa oleh hati, kemudian diserap oleh otot dan dikonversi kembali
menjadi asam laktat.
http://id.wikipedia.org/wiki/Glikogenesis.
2.STRUKTUR GLIKOGEN
Dalam molekul dengan struktur bercabang –cabang lebat ini, hanya satu residu
glukosil yang memiliki sebuah karbon anomerik yang tidak terkait ke residu glukosa lainnya.
Karbon anomerik di awal rantai melekat ke protein glikogenin. Ujung lain pada rantai itu
disebut ujung nonpereduksi. Struktur yang bercabang-cabang ini memungkinkan penguraian
dan sintesis glikogen secara cepat karena enzim dapat bekerja pada beberapa rantai sekaligus
dari ujung-ujung nonpereduksi.
Glikogen terdapat dalam jaringan sebagai polimer berberat molekul sangat besar (107-
108) yang bersatu dalam partikel glikogen. Enzim yang berperan dalam sintesis dan
penguraian glikogen dan sebagai enzim pengatur, terikat ke permukaan partikel glikogen.
Gambar Ikatan α 1,4 dan α 1,6 glikosida
Glikogen terurai terutama menjadi glukosa 1-fosfat yang kemudian diubah menjadi
glukosa 6-fosfat. Di otot rangka dan jenis sel lain, glukosa 6-fosfat masuk ke dalam jalur
glikolitik. Glikogen adalah sumber bahan bakar yang sangat penting untuk otot rangka saat
kebutuhan akan ATP meningkat dan saat glukosa 6-fosfat digunakan secara cepat dalam
glikolisis anaerobik.
Di hati berlainan dengan di otot rangka dan jaringan lainnya. Glikogen hati
merupakan sumber glukosa yang pertama dan segera untuk mempertahankan kadar glukosa
darah. Di hati, glukosa 6-fosfat yang dihasilkan dari penguraian glikogen dihidolisis menjadi
glukosa oleh glukosa 6-fosfatase, suatu enzim yang hanya terdapat di hati dan ginjal. Dengan
demikian, penguraian glikogen merupakan sumber glukosa darah yang dimobilisasi dengan
cepat pada waktu glukosa dalam makanan berkurang atau pada waktu olahraga dimana terjadi
peningkatan penggunaan glukosa oleh otot.
Glikogen otot adalah sumber heksosa untuk proses glikolisis di dalam otot itu sendiri.
Sedangkan glikogen hati adalah simpanan sumber heksosa untuk dikirim keluar guna
mempertahankan kadar glukosa darah, khususnya di antara waktu makan. Setelah 12-18 jam
puasa, hampir semua simpanan glikogen hati terkuras. Tetapi glikogen otot hanya terkuras
setelah seseorang melakukan olahraga yang berat dan lama.
Marks Dawn D.2000. Biokimia Kedokteran Dasar : Sebuah Pendekatan Klinis.Jakarta:EGC
4.TUJUAN GLIKOGENESIS
Proses glikogenesis terjadi jika kita membutuhkan energi, misalnya untuk berpikir,
mencerna makanan, bekerja dan sebagainya. Jika jumlah glukosa melampaui kebutuhan,
maka dirangkai menjadi glikogen untuk menambah simpanan glikogen dalam tubuh sebagai
cadangan makanan jangka pendek melalui proses glikogenesis.
Jika kadar glukosa darah meningkat (hiperglikemia) glukosa akan di ubah dan di
simpan sebagai sebagai glikogen atau lemak, glikogenesis (produksi glikogen) terjadi
terutama dalam sel otot dan hati. Glikogenesis akan menurunkan kadar glukosa darah dan
proses ini di stimulasi oleh insulin yang disekresi dari pangkreas.
http://blogmisssimple.blogspot.com/2012/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
1. Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim terjadi juga
pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir oleh heksokinase sedangkan di hati oleh
glukokinase.
2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan bantuan katalisator
enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan mengalami fosforilasi dan gugus fosfo akan
mengambil bagian di dalam reaksi reversible yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat
( glukosa 1,6-bisfosfat bertindak sebagai koenzim).
3. Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk membentuk
uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh enzim UDPGlc pirofosforilase.
4. Hidrolisis pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim pirofosfatase inorganik akan menarik
reaksi kearah kanan persamaan reaksi
5. Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk ikatan glikosidik dengan
atom C4 pada residu glukosa terminal glikogen, sehingga membebaskan uridin difosfat.
Reaksi ini dikatalisir oleh enzim glikogen sintase. Molekul glikogen yang sudah ada
sebelumnya (disebut glikogen primer) harus ada untuk memulai reaksi ini. Glikogen primer
selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal sebagai glikogenin.
Glikogen Glikogen
Residu glukosa yang lebih lanjut melekat pada posisi 14 untuk membentuk rantai
pendek yang diaktifkan oleh glikogen sintase. Pada otot rangka glikogenin tetap melekat pada
pusat molekul glikogen, sedangkan di hati terdapat jumlah molekul glikogen yang melebihi
jumlah molekul glikogenin.
6. Setelah rantai dari glikogen primer diperpanjang dengan penambahan glukosa tersebut
hingga mencapai minimal 11 residu glukosa, maka enzim pembentuk cabang memindahkan
bagian dari rantai 1→4 (panjang minimal 6 residu glukosa) pada rantai yang berdekatan
untuk membentuk rangkaian 1→6 sehingga membuat titik cabang pada molekul tersebut.
Cabang-cabang ini akan tumbuh dengan penambahan lebih lanjut 1→glukosil dan
pembentukan cabang selanjutnya. Setelah jumlah residu terminal yang non reduktif
bertambah, jumlah total tapak reaktif dalam molekul akan meningkat sehingga akan
mempercepat glikogenesis maupun glikogenolisis.
Enzim sintesis glikogen, akan membentuk ikatan α-1,4 Glikosidik ( rantai lurus ) dari
glikogen. Enzim Pencabang ( Branching Enzyme ), membentuk ikatan α-1,6 Glikosidik
( rantai cabang ) dari glikogen molekul glikogen seperti pohon + cabang + rantingnya
Tampak bahwa setiap penambahan 1 glukosa pada glikogen dikatalisir oleh enzim
glikogen sintase. Sekelompok glukosa dalam rangkaian linier dapat putus dari glikogen
induknya dan berpindah tempat untuk membentuk cabang. Enzim yang berperan dalam tahap
ini adalah enzim pembentuk cabang (branching enzyme)
Glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin tri fosfat (UTP) dikatalis oleh glukosa 1-
fosfat uridil transferase menghasilkan uridin difosfat glukosa (UDP-glukosa)dan pirofosfat
(PPi).
Molekul glukosa dirakit dalam rantai dengan sintase glikogen, yang harus bertindak
pada primer glikogen yang sudah ada sebelumnya atau glycogenin (protein kecil yang
membentuk primer).Mekanisme untuk bergabung dengan unit glukosa adalah bahwa
glikogen sintase mengikat UDPG, menyebabkan ia terurai menjadi ion oksonium, juga
terbentuk dalam glikogenolisis. Ini ion oksonium mudah dapat ditambahkan ke grup 4-
hidroksil residu glucosyl di ujung 4 dari rantai glikogen. Cabang yang dibuat oleh enzim
percabangan (juga dikenal sebagai amylo-α (1:4) -> α (1:6) transglikosilase), yang
mentransfer akhir rantai ke bagian sebelumnya melalui α-1: 6 glucosidic bond, membentuk
cabang, yang selanjutnya tumbuh dengan penambahan lebih α-1: 4 glucosidic unit.
Glycogenesis menanggapi kontrol hormonal. Salah satu bentuk utama dari kontrol
adalah fosforilasi bervariasi sintase glikogen dan glikogen fosforilase.Hal ini diatur oleh
enzim di bawah kendali aktivitas hormonal, yang pada gilirannya diatur oleh banyak
faktor. Dengan demikian, ada banyak efektor yang mungkin berbeda bila dibandingkan
dengan sistem alosterik dari regulation glycogenesis
Epinefrin (adrenalin)
Insulin
Kalsium ion
Kalsium ion atau siklik AMP (cAMP) bertindak sebagai utusan sekunder. Ini adalah
contoh dari kontrol negatif. Ion kalsium mengaktifkan kinase fosforilasa. Ini akan
mengaktifkan fosforilase glikogen dan menghambat sintase glikogen.
http://cellularrespiration.net/glycogenesis/
Defisiensi lisosomal 1Q4- dan 1® 6 glukosidase (asam maltase). Fatal, akumulasi glikogen
dalam lisosom pada gagal jantung.
Tidak adanya enzim percabangan. Akumulasi polisakarida yang memiliki beberapa titik
pencabangan, kematian disebabkan gagal jantung atau hati pada tahun pertama kehidupan
Tidak adanya fosforilase otot.Hilangnya toleransi terhadap latihan fisik, otot memiliki
kandungan glikogen yang abnormal (2.5-4%). Sedikit atau tidak ada laktat dalam darah
setelah latihan fisik.
Defisiensi fosforilase hati. Kandungan tinggi glikogen dalam hati, kecenderungan menuju
hipogelikemia
Tipe VIII
*Penyakit yang disebutkan dalam enzim ini adalah penyakit yang telah diketahui kekurangan
enzimnya.
Ϯ Kekurangan glikogen
http://mirfat-rm.blogspot.com/2012/06/glikogenesis.html
REFERENSI :
http://blogmisssimple.blogspot.com/2012/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://cellularrespiration.net/glycogenesis/
http://id.wikipedia.org/wiki/Glikogenesis.
http://mirfat-rm.blogspot.com/2012/06/glikogenesis.html
http://niayulianty.blogspot.com/2012/04/metabolisme-karbohidrat-protein-dan.html