Anda di halaman 1dari 16

GLIKOGENESIS

1.PENGERTIAN

Glikogenesis adalah proses anabolic pembentukan glikogen untuk simpanan glukosa


saat kadar gula darah menjadi tinggi seperti setelah makan,glikogenesis terjadi terutama
dalam sel-sel hati dan sel-sel otak rangka, tetapi tidak terjadi dalam sel-sel otak yang sangat
bergantung pada pada persendian konstan gula darah untuk energy. (Ethel Sloane, 2003)

Glikogenesis adalah sintesis protein dari glukosa, seperti yang di temukan pada otot,
tempat glukosa di simpan sebagai glikogen.

Glikogenesis adalah proses pembentukan glikogen dari glukosa kemudian disimpan


dalam hati dan otot. Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat yang utama di dalam
tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan. Unsur ini terutama terdapat didalam hati
(sampai 6%), otot jarang melampaui jumlah 1%. Akan tetapi karena massa otot jauh lebih
besar daripada hati, maka besarnya simpanan glikogen di otot bisa mencapai tiga sampai
empat kali lebih banyak.

http://niayulianty.blogspot.com/2012/04/metabolisme-karbohidrat-protein-dan.html

Glikogenesis adalah lintasan metabolisme yang mengkonversi glukosa berlebih di


dalam darah menjadi glikogen dan disimpan di dalam hati dan jaringan otot. Lintasan ini
diaktivasi di dalam hati dan otot, oleh hormon insulin sebagai respon terhadap rasio gula
darah yang meningkat, misalnya karena kandungan karbohidrat setelah makan; atau
teraktivasi pada akhir siklus Cori.

Glikogen dalam hati juga dibentuk dari asam laktat, membutuhkan UDPG yg dibentuk dari
reaksi uridinitrifosfat dengan glukosa-1-P. Siklus pengubahan glukosa, asam laktat dan
glikogen disebut dengan siklus cori.

Siklus Cori yang disebut berdasarkan penemunya, Carl Cori dan Gerty Cori, adalah lintasan
metabolisme antara jaringan otot dan hati yang membentuk siklus. Asam laktat yang
disintesis oleh otot pada lintasan glikolisis akan diserap oleh hati dan dikonversi menjadi
glukosa. Sekresi glukosa oleh hati, kemudian diserap oleh otot dan dikonversi kembali
menjadi asam laktat.

http://id.wikipedia.org/wiki/Glikogenesis.

2.STRUKTUR GLIKOGEN

Glikogen  bentuk penyimpanan glukosa adalah polisakarida glukosa bercabang yang


terdiri dari rantai-rantai unit glukosil yang disatukan oleh ikatan α-1,4 dengan cabang α-1,6 di
setiap 8-10 residu.

Dalam molekul dengan struktur bercabang –cabang lebat ini, hanya satu residu
glukosil yang memiliki sebuah karbon anomerik yang tidak terkait ke residu glukosa lainnya.
Karbon anomerik di awal rantai melekat ke protein glikogenin. Ujung lain pada rantai itu
disebut ujung nonpereduksi. Struktur yang bercabang-cabang ini memungkinkan penguraian
dan sintesis glikogen secara cepat karena enzim dapat bekerja pada beberapa rantai sekaligus
dari ujung-ujung nonpereduksi.

Glikogen terdapat dalam jaringan sebagai polimer berberat molekul sangat besar (107-
108) yang bersatu dalam partikel glikogen. Enzim yang berperan dalam sintesis dan
penguraian glikogen dan sebagai enzim pengatur, terikat ke permukaan partikel glikogen.
Gambar Ikatan α 1,4 dan α 1,6 glikosida

3.FUNGSI GLIKOGEN PADA OTOT RANGKA DAN HATI

Glikogen terurai terutama menjadi glukosa 1-fosfat yang kemudian diubah menjadi
glukosa 6-fosfat. Di otot rangka dan jenis sel lain, glukosa 6-fosfat masuk ke dalam jalur
glikolitik. Glikogen adalah sumber bahan bakar yang sangat penting untuk otot rangka saat
kebutuhan akan ATP meningkat dan saat glukosa 6-fosfat digunakan secara cepat dalam
glikolisis anaerobik.

Di hati berlainan dengan di otot rangka dan jaringan lainnya. Glikogen hati
merupakan sumber glukosa yang pertama dan segera untuk mempertahankan kadar glukosa
darah. Di hati, glukosa 6-fosfat yang dihasilkan dari penguraian glikogen dihidolisis menjadi
glukosa oleh glukosa 6-fosfatase, suatu enzim yang hanya terdapat di hati dan ginjal. Dengan
demikian, penguraian glikogen merupakan sumber glukosa darah yang dimobilisasi dengan
cepat pada waktu glukosa dalam makanan berkurang atau pada waktu olahraga dimana terjadi
peningkatan penggunaan glukosa oleh otot.

Glikogen otot adalah sumber heksosa untuk proses glikolisis di dalam otot itu sendiri.
Sedangkan glikogen hati adalah simpanan sumber heksosa untuk dikirim keluar guna
mempertahankan kadar glukosa darah, khususnya di antara waktu makan. Setelah 12-18 jam
puasa, hampir semua simpanan glikogen hati terkuras. Tetapi glikogen otot hanya terkuras
setelah seseorang melakukan olahraga yang berat dan lama.
Marks Dawn D.2000. Biokimia Kedokteran Dasar : Sebuah Pendekatan Klinis.Jakarta:EGC

4.TUJUAN GLIKOGENESIS

Proses glikogenesis terjadi jika kita membutuhkan energi, misalnya untuk berpikir,
mencerna makanan, bekerja dan sebagainya. Jika jumlah glukosa melampaui kebutuhan,
maka dirangkai menjadi glikogen untuk menambah simpanan glikogen dalam tubuh sebagai
cadangan makanan jangka pendek melalui proses glikogenesis.

Jika kadar glukosa darah meningkat (hiperglikemia) glukosa akan di ubah dan di
simpan sebagai sebagai glikogen atau lemak, glikogenesis (produksi glikogen) terjadi
terutama dalam sel otot dan hati. Glikogenesis akan menurunkan kadar glukosa darah dan
proses ini di stimulasi oleh insulin yang disekresi dari pangkreas.

http://blogmisssimple.blogspot.com/2012/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html

5.PROSES PEMECAHAN GLIKOGEN (GLIKOGENESIS) DAN PROSES


PERCABANGAN

Tahap-tahap reaksi glikogenesis :

Keterangan tahap-tahap reaksi Glikogenesis (Biosintesis Glikogen):

 Glukosa   mengalami fosforilasi (bereaksi dengan  gugus fosfat)  reaksi ini


dikatalisis   oleh enzim  Heksokinase (jika   berlangsung di dalam otot), dan 
dikatalisis oleh  Glukokinase  jika  proses ini berlangsung di dalam  Hepar.
 Glukosa  6-Fosfat akan diubah menjadi  glukosa 1-fosfat, reaksi ini dikatalisis   oleh
enzim  Fosfoglukomutase
 Glukosa 1-fosfat yang terbentuk tersebut  selanjutnya akan bereaksi dengan uridin
trifosfat  untuk membentuk nukleotida aktif yaitu Uridin difosfat glukosa (UDPG) 
Reaksi ini ndikatalisis   oleh enzim  UDPG pirofosforilase.
 Glikogen sintase akan mengkatalisis reaksi pembentukan rantai baru pada gugus
molekul glikogen primer dengan cara memutuskan 1 bmolekul glukosa yang dibawa
oleh molekul transpoter yaitu UDPG.
 Demikianlah proses sintesis molekul glikogen di dalam sel hati, sehingga molekul ini
akan secara terus menerus bertambah sebagai sumber energi cadangan   bagi mahluk
hidup.

Rangkaian proses terjadinya glikogenesis digambarkan sebagai berikut:

1.      Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim terjadi juga
pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir oleh heksokinase sedangkan di hati oleh
glukokinase.

ATP + D-glukosa → D-glukosa 6- fosfat + ADP

2.      Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan bantuan katalisator
enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan mengalami fosforilasi dan gugus fosfo akan
mengambil bagian di dalam reaksi reversible yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat
( glukosa 1,6-bisfosfat bertindak sebagai koenzim).

Glukosa 6-fosfat → Glukosa 1- fosfat

Enz-P + Glukosa 1-fosfat→ Enz + Glukosa 1,6-bifosfat →Enz-P + Glukosa 6-fosfat

3.     Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk membentuk
uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh enzim UDPGlc pirofosforilase.

UTP + Glukosa 1-fosfat → UDPGlc + PPi


Gambar Uridin difosfat glukosa (UDPGlc)

4.      Hidrolisis pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim pirofosfatase inorganik akan menarik
reaksi kearah kanan persamaan reaksi

5.      Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk ikatan glikosidik dengan
atom C4 pada residu glukosa terminal glikogen, sehingga membebaskan uridin difosfat.
Reaksi ini dikatalisir oleh enzim glikogen sintase. Molekul glikogen yang sudah ada
sebelumnya (disebut glikogen primer) harus ada untuk memulai reaksi ini. Glikogen primer
selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal sebagai glikogenin.

UDPGlc + (C6)n → UDP + (C6)n+1

Glikogen       Glikogen

Residu glukosa yang lebih lanjut melekat pada posisi 14 untuk membentuk rantai
pendek yang diaktifkan oleh glikogen sintase. Pada otot rangka glikogenin tetap melekat pada
pusat molekul glikogen, sedangkan di hati terdapat jumlah molekul glikogen yang melebihi
jumlah molekul glikogenin.

6.      Setelah rantai dari glikogen primer diperpanjang dengan penambahan glukosa tersebut
hingga mencapai minimal 11 residu glukosa, maka enzim pembentuk cabang memindahkan
bagian dari rantai 1→4 (panjang minimal 6 residu glukosa) pada rantai yang berdekatan
untuk membentuk rangkaian 1→6 sehingga membuat titik cabang pada molekul tersebut.
Cabang-cabang ini akan tumbuh dengan penambahan lebih lanjut 1→glukosil dan
pembentukan cabang selanjutnya. Setelah jumlah residu terminal yang non reduktif
bertambah, jumlah total tapak reaktif dalam molekul akan meningkat sehingga akan
mempercepat glikogenesis maupun glikogenolisis.

Enzim sintesis glikogen, akan membentuk ikatan α-1,4 Glikosidik ( rantai lurus )  dari
glikogen. Enzim Pencabang ( Branching Enzyme ), membentuk ikatan α-1,6 Glikosidik          
( rantai cabang ) dari glikogen molekul glikogen seperti pohon + cabang + rantingnya

Tahap-tahap perangkaian glukosa demi glukosa digambarkan pada bagan berikut.

Gambar Biosintesis glikogen (dipetik dari: Murray dkk. Biokimia Harper)

Tampak bahwa setiap penambahan 1 glukosa pada glikogen dikatalisir oleh enzim
glikogen sintase. Sekelompok glukosa dalam rangkaian linier dapat putus dari glikogen
induknya dan berpindah tempat untuk membentuk cabang. Enzim yang berperan dalam tahap
ini adalah enzim pembentuk cabang (branching enzyme)

 Glukosa 6-fosfat dan glukosa 1-fosfat merupakan senyawa antara dalam


proses glikogenesis atau pembentukan glikogen dari glukosa.
 Proses kebalikannya, penguraian glikogen menjadi glukosa yang
disebut glikogenolisis juga melibatkan terjadinya kedua senyawa antara tersebut tetapi
dengan jalur yang berbeda seperti digambarkan pada Gambar dibawah.
 Senyawa antara UDP-glukosa (Glukosa Uridin Difosfat) terjadi pada jalur
pembentukan tetapi tidak pada jalur penguraian glikogen. Demikian pula enzim yang
berperan dalam kedua jalur tersebut juga berbeda. 
 Gugus fosfat dan energi yang diperlukan dalam reaksi pembentukan glukosa 6-fosfat
dsari glukosa diberikan oleh ATP yang berperan sebagai senyawa kimia berenergi tinggi.

 Sedang enzim yang mengkatalisnya adalah glukokinase. Selanjutnya, dengan


fosfoglukomutase, glukosa 6-fosfat mengalami reaksi isomerasi menjadi glukosa 1-fosfat. 

 Gambar: Pembentukan Uridin Di Phosphat Glucosa 

 Glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin tri fosfat (UTP) dikatalis oleh glukosa 1-
fosfat uridil transferase menghasilkan uridin difosfat glukosa (UDP-glukosa)dan pirofosfat
(PPi).

 Mekanisme reaksi glikogenesis juga merupakan jalur metabolisme umum untuk


biosintesis disakarida dan polisakarida.
 Dalam berbagai tumbuhan seperti tanaman tebu, disakarida sukrosa dihasilkan dari
glukosa dan fruktosa melalui mekanisme biosintesis tersebut.
 Dalam hal ini UDP-glukosa abereaksi dengan fruktosa 6-fosfat, dikatalis oleh sukrosa
fosfat sintase, membentuk sukrosa 6-fosfat yang kemudian dengan enzim sukrosa fosfatase
dihidrolisis menjadi sukros.

Lintasan glikogenesis dan glikogenolisis


6.PENGENDALIAN DAN REGULASI

Molekul glukosa dirakit dalam rantai dengan sintase glikogen, yang harus bertindak
pada primer glikogen yang sudah ada sebelumnya atau glycogenin (protein kecil yang
membentuk primer).Mekanisme untuk bergabung dengan unit glukosa adalah bahwa
glikogen sintase mengikat UDPG, menyebabkan ia terurai menjadi ion oksonium, juga
terbentuk dalam glikogenolisis. Ini ion oksonium mudah dapat ditambahkan ke grup 4-
hidroksil residu glucosyl di ujung 4 dari rantai glikogen. Cabang yang dibuat oleh enzim
percabangan (juga dikenal sebagai amylo-α (1:4) -> α (1:6) transglikosilase), yang
mentransfer akhir rantai ke bagian sebelumnya melalui α-1: 6 glucosidic bond, membentuk
cabang, yang selanjutnya tumbuh dengan penambahan lebih α-1: 4 glucosidic unit.
Glycogenesis menanggapi kontrol hormonal. Salah satu bentuk utama dari kontrol
adalah fosforilasi bervariasi sintase glikogen dan glikogen fosforilase.Hal ini diatur oleh
enzim di bawah kendali aktivitas hormonal, yang pada gilirannya diatur oleh banyak
faktor. Dengan demikian, ada banyak efektor yang mungkin berbeda bila dibandingkan
dengan sistem alosterik dari regulation glycogenesis

Epinefrin (adrenalin)

Glikogen fosforilase diaktifkan oleh fosforilasi, sedangkan glikogen sintase


dihambat. Fosforilasa Glikogen diubah dari bentuk b kurang aktif untuk bentuk aktif dengan
kinase fosforilasa enzim. Enzim ini yang terakhir ini sendiri diaktifkan oleh protein kinase A
dan dinonaktifkan oleh phosphoprotein fosfatase-1. Sebuah protein kinase sendiri diaktifkan
oleh hormon adrenalin. Epinefrin mengikat ke protein reseptor yang mengaktifkan adenilat
siklase. Enzim yang terakhir menyebabkan pembentukan AMP siklik dari ATP, dua molekul
mengikat AMP siklik ke subunit regulasi dari protein kinase A, yang mengaktifkan itu
memungkinkan subunit katalitik protein kinase A untuk memisahkan dari perakitan dan
untuk memfosforilasi protein lain. Kembali ke fosforilasa glikogen, bentuk yang kurang aktif
(b) sendiri bisa diaktifkan tanpa perubahan konformasi. 5'AMP bertindak sebagai aktivator
alosterik, sedangkan ATP adalah inhibitor, sebagaimana telah terlihat dengan
fosfofruktokinase kontrol, membantu untuk mengubah tingkat fluks dalam menanggapi
permintaan energi. Epinefrin tidak hanya mengaktifkan glikogen fosforilase tetapi juga
menghambat sintase glikogen. Ini memperkuat efek mengaktifkan glikogen
fosforilase. Penghambatan ini dicapai dengan mekanisme yang sama, sebagai protein kinase
A bertindak untuk memfosforilasi enzim, yang menurunkan aktivitas. Ini dikenal sebagai co-
ordinat kontrol timbal balik. Mengacu pada glikolisis untuk informasi lebih lanjut dari
peraturan glycogenesis.

Insulin

Insulin memiliki efek antagonis terhadap adrenalin. Ketika insulin mengikat pada


reseptor protein-coupled G, subunit alpha dari PDB pada perubahan protein G untuk GTP dan
berdisosiasi dari beta dan gamma hambat subunit. Subunit alpha mengikat pada adenilat
adenylyl untuk menghambat aktivitasnya. Akibatnya, cAMP kurang protein kinase kurang A
akan diproduksi. Dengan demikian, glikogen sintase, salah satu target protein kinase A, akan
berada di non-terfosforilasi bentuk, yang merupakan bentuk aktif dari glikogen
sintase. Sintase glikogen aktif dapat menurunkan tingkat glukosa darah setelah makan

Kalsium ion

Kalsium ion atau siklik AMP (cAMP) bertindak sebagai utusan sekunder. Ini adalah
contoh dari kontrol negatif. Ion kalsium mengaktifkan kinase fosforilasa. Ini akan
mengaktifkan fosforilase glikogen dan menghambat sintase glikogen.

http://cellularrespiration.net/glycogenesis/

7.ENZIM-ENZIM YANG BERPERAN

Enzim-enzim metabiolisme glikogen.

Enzim Peranan dalam metabolisme glikogen


Fosforilase b Bentuk “inaktif” dari fosforilase a
Fosforilase a Fosforolisis glikogen terhadap Glu- 1 -P
Fosforilase kinase Perubahan fosforilase b ke a
Aktivasi fosforilase kinase atau inaktivase
Protein kinase
glikogen sintase I
Hidrolisis golongan fosfat dari glikogen sintase I,
Protein  fosfatase 1
fosforilase a, dan fosforilase kinase
Inhibitor fosfatase protein I Menghambat protein fosfatase I
Glikogen sintase I Penambahan golongan glikolisil ke glikogen
Bentuk “inaktif” dari glikogen sintase I,
Glikogen sintase D
tergantung pada Glu-6-P
Enzim pembentuk cabang Menghambat cabang ke dalam rantai glikogen
Menghilangkakn cabang yang menghambat kerja
Enzim pemutus cabang
fosforilase a
Memindahkaln unit kecil oligosakarida dari
Oligo- 1,4 → 1,4 glukantransferase
dekstrin terbatas yang terfosforilasi
α-1,6-Glukosidase Menghilangkan residu 1,6-α-D-glukosil

9.KELAINAN YANG DISEBABKAN OLEH GLIKOGENESIS

Penyakit Simpanan Glikogen (Glycogen Storage Diseases) merupakan Penyakit Bawaan.


Istilah “penyakit simpanan glikogen (glycogen storage diseases)” merupakan istilah generik
yang dimaksudkan untuk menjelaskan suatu kelompok kelainan bawaan yang ditandai oleh
penumpukan glikogen dengan jumlah atau jenis yang abnormal di dalam jaringan tubuh .

Beberapa kelainan yang dijelaskan berhasil ditolong dengan transplantasi hepar:

Tipe I Penyakit von Gierke

Defisiensi glukosa-6-fosfatase.Sel-sel hati dan sel-sel tubulus ginjal berisikan glikogen,


Hipoglikemia, laktiasidemia, ketosis, hiperlipemia.

Tipe II Penyakit Pompe

Defisiensi lisosomal 1Q4- dan 1® 6 glukosidase (asam maltase).  Fatal, akumulasi glikogen
dalam lisosom pada gagal jantung.

Tipe III Limit dextrinosis, penyakit forbes atau cori

Tidak adanya enzim pemutus. Akumulasi polisakarida bercabang yang khas

  Tipe IV Amilopektinosis, penyakit andersen

Tidak adanya enzim percabangan. Akumulasi polisakarida yang memiliki beberapa titik
pencabangan, kematian disebabkan gagal jantung atau hati pada tahun pertama kehidupan

Tipe V Defisiensi miofosforilase, sindrom McArdle

Tidak adanya fosforilase otot.Hilangnya toleransi terhadap latihan fisik, otot memiliki
kandungan glikogen yang abnormal (2.5-4%). Sedikit atau tidak ada laktat dalam darah
setelah latihan fisik.

Tipe VI Penyakit herd

Defisiensi fosforilase hati. Kandungan tinggi glikogen dalam  hati, kecenderungan menuju
hipogelikemia

Tipe VII Penyakit tarui


Defisiensi fosfofruktokinase dalam otot dan erittrosit. Seperti tipe V tetapi juga mungkin
anemia hemolitik

Tipe VIII

Defisiensi forforilase kinase hati, seperti tipe VI

            Beberapa kelainan yang disebabkan oleh glikogenesis diantaranya yaitu:

Nama Jenis Jaringan yang terkena Enzim yang kurang


Penyakit Von
I Hati dan ginjal Glukosa 6-fosfat
Gierke
Penyakit pompe II Hati, jantung otot 1,4-α-D-Glukosidase(lisosom)
Dekstrinosis D-1,6-Glukosidase atau oligo
III Hati dan otot
terbatas 1,4      1,4-glukantransferase
Amilopektinosis IV Hati Enzim pembentuk cabang
Penyakit McArdle V Otot Fosforilase
VI Hati Fosforilase

VII Otot Fosfofruktokinase


Penyakit Hers
VIII Hati Kinasefosforilase

Ixϯ Hati Glikogensintase

*Penyakit  yang disebutkan dalam enzim ini adalah penyakit yang telah diketahui kekurangan
enzimnya.

Ϯ Kekurangan glikogen

http://mirfat-rm.blogspot.com/2012/06/glikogenesis.html

REFERENSI :

Marks Dawn D.2000. Biokimia Kedokteran Dasar : Sebuah Pendekatan Klinis.Jakarta:EGC

http://blogmisssimple.blogspot.com/2012/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://cellularrespiration.net/glycogenesis/

http://id.wikipedia.org/wiki/Glikogenesis.

http://mirfat-rm.blogspot.com/2012/06/glikogenesis.html

http://niayulianty.blogspot.com/2012/04/metabolisme-karbohidrat-protein-dan.html

Anda mungkin juga menyukai