Anda di halaman 1dari 15

1

EVALUASI PROGRAM PUSAT SUMBER BELAJAR DI SMA NEGERI 2


KALIANDA LAMPUNG SELATAN

Oleh: Lulu Alfullaila, Herpratiwi, Riswandi


FKIP Unila, Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
e-mail :lulualfullaila@yahoo.com
081366439746

Absract: Evaluation Program of Learning Resources Center in The High


School 2 Kalianda South Lampung. The aims of this study is to evaluate of
learning resource center in term of context, input, process, and product. This study
include evaluative research with CIPP models (context, input, process, product) Data
were collected by using questionnaire, observation sheets, and documentation. User
study population was all a learning resource center. In this study uses proportional
sampling technique. Data were analyzed using quantitative descriptively. The results
of analysus shows that: 1) the results of the evaluation in term of context reaches a
score of 28.5 (enough); 2) the results of the evaluation in term input reaches an
average of 65.48% (good); 3) evaluation process consists of library services reaches a
score of 83 (less) and laboratory services reaches a score of 29 (enough); 4) the
results of the evaluation in term products reaches an average of 63.75% (good).
Keywords: evaluation, program, learning resource center

Abstrak: Evaluasi program pusat sumber belajar di SMA Negeri 2 Kalianda


Lampung Selatan. Tujuan penelitian untuk mengevaluasi program pusat sumber
belajar dengan melihat komponen context, input, process, dan product. Metode
penelitian ini adalah penelitian evaluasi yang menggunakan pendekatan Context
,Input, Process, Product (CIPP) dengan alat pengumpul data kuesioner, lembar
observasi, dan dokumentasi. Populasi penelitian adalah seluruh pengguna pusat
sumber belajar. Sampel diambil secara proportional sampling. Hasil penelitian
menunjukkan: 1) hasil evaluasi konteks diperoleh skor 28,5 (cukup); 2) hasil evaluasi
input mencapai rerata 65,48% (baik); 3) hasil evaluasi proses terdiri dari layanan
perpustakaan diperoleh skor 83 (kurang) dan layanan laboratorium diperoleh skor 29
(cukup); 4) hasil evaluasi produk diperoleh rerata 63,75% (baik).
Kata kunci: evaluasi, progam, pusat sumber belajar,
2

PENDAHULUAN pengaturan, dan orang-orang yang


Peningkatan mutu pendidikan pada berinteraksi dengan peserta didik
semua jenis dan jenjang pendidikan untuk memfasilitasi belajar dan
termasuk jenjang pendidikan meningkatkan kinerja. Pendapat ini
menengah atas, merupakan salah satu menggambarkan bahwa sumber
kebijakan pemerintah dalam bidang belajar sangat beragam sehingga perlu
pendidikan. Pendidikan yang bermutu diidentifikasi, disediakan,
merupakan tuntutan masyarakat dikembangkan, dan dimanfaatkan agar
Indonesia sebagai wahana untuk berdaya guna dalam proses
menghasilkan sumber daya manusia pembelajaran. Pengelolaan dan
yang mampu bersaing secara global. pengorganisasian sumber belajar
dalam sebuah institusi pendidikan
Mutu pendidikan yang baik tidak
dapat diwujudkan dalam bentuk pusat
terlepas dari pembelajaran yang baik
sumber belajar (PSB) sebagaimana
pula. Pembelajaran itu sendiri
Scott (1997:xi) mengungkapkan
merupakan proses interaksi peserta
bahwa Pusat Sumber Belajar (PSB)
didik dengan pendidik dan sumber
menawarkan solusi sempurna bagi
belajar pada suatu lingkungan belajar.
kebutuhan pembelajaran karena
Dari pengertian tersebut tidak dapat
memiliki keuntungan-keuntungan
dipungkiri bahwa sumber belajar
dalam penghematan, meningkatkan
memiliki peranan yang besar dalam
kualitas pembelajaran dan koherensi
sebuah pembelajaran sebab sumber
institusi.
belajar merupakan inti dari
transformasi ilmu pengetahuan. Proses Pusat sumber belajar menurut Merril
belajar tidak akan pernah terjadi and Drob (1977: 3) adalah: “An
apabila tidak ada interaksi antara organized activity consisting of a
pebelajar dan sumber belajar. director, staff and equipment housed in
one or more specialized facilities for
Januswenski & Molenda (2008: 231)
production, procurement and
mengemukakan bahwa sumber belajar
presentation of instructional materials
terdiri dari alat-alat, bahan, perangkat,
3

and provision of developmental and terlibat dalam pengembangan


planning services related to the instruksional. Dengan meningkatnya
curriculum and teaching on a general SDM, berarti meningkat pula kualitas
university, campus “. Pendapat ini penyelenggaraan pendidikan di setiap
dapat dipahami bahwa PSB merupakan lembaga.
aktivitas terorganisir yang terdiri dari
Merujuk pada pentingnya keberadaan
pimpinan, staf, dan peralatan yang
pusat sumber belajar, pada tahun 2008
ditempatkan dalam satu atau lebih
Direktorat Pembinaan SMA
fasilitas khusus untuk memproduksi,
melaksanakan program dan kegiatan
menyediakan, dan menyajikan bahan
Rintisan Pusat Sumber Belajar (PSB),
ajar dan; menyediakan jasa
dan pada tahun 2009 program ini akan
pengembangan dan perencanaan yang
dilanjutkan. Program rintisan pada
berkaitan dengan kurikulum dan
tahun 2009 dilaksanakan di 33 SMA
pembelajaran di suatu tingkat satuan
tersebar di 19 Propinsi. Sehubungan
pendidikan.
dengan pelaksanaan program tersebut
Pengertian di atas menunjukkan bahwa Direktorat Pembinaan SMA secara
keberadaan suatu PSB sudah suatu kontinyu menyelenggarakan kegiatan
keharusan dalam setiap lembaga bila workshop mengenai program PSB bagi
ingin mencapai kompetensi yang telah para pengelola yang akan
dirumuskan dari setiap mata pelajaran, diselenggarakan. Di Propinsi Lampung
sebab tanpa pemberdayaan sumber- sendiri, hanya terdapat satu sekolah
sumber belajar yang memadai serta tingkat Sekolah Menengah Atas
pengalaman yang konkrit dari setiap (SMA/ MA) yang ditunjuk menjadi
mata pelajaran, maka wujud pilot project rintisan PSB, yaitu MAN
kompetensi mata pelajaran tersebut 1 Model Bandar Lampung. Namun
kurang optimal. PSB dengan segala sejak tahun 2010 SMA Negeri 2
fungsi-fungsinya akan bersinergi Kalianda telah mengikuti berbagai
dalam meningkatkan SDM secara pelatihan dan workshop tentang
menyeluruh, khususnya mereka yang implementasi program PSB dan
4

disarankan oleh Dinas Pendidikan program PSB tipe C. Namun dalam


Kabupaten Lampung Selatan untuk pelaksanaannya, kegiatan
dapat mengimplementasikan program perpustakaan dan laboratorium belum
PSB di SMA Negeri 2 Kalianda. terkoordinasi dengan baik. Kegiatan
Pada dasarnya setiap satuan layanan perpustakaan, Laboratorium
pendidikan dapat Fisika, Laboratorium Biologi,
mengimplementasikan progarm PSB Laboratorium Kimia, Laboratorium
dengan syarat minimal memiliki Bahasa dan Laboratorium Komputer
sarana prasarana perpustakaan berdiri sendiri. Jika dilihat dari
sebagaimana dalam Pustekkom (2008) pengorganisasian PSB tipe C,
dijelaskan bahwa PSB terdiri dari 4 semestinya perpustakaan dan
model, yaitu PSB tipe A, PSB tipe B, laboratorium berada di bawah
PSB tipe C, dan PSB tipe D. koordinator PSB.
Implementasi model PSB disesuaikan
Menurut Pustekkom (2008), idealnya
dengan ketenagaan dan sarana
PSB melaksanakan lima fungsi yang
prasarana yang dimiliki.
terdiri dari: 1) fungsi pengembangan
SMA Negeri 2 Kalianda memiliki
sistem pembelajaran; 2) fungsi
sarana prasarana yang terdiri dari
pelayanan media pembelajaran; 3)
perpustakaan, Laboratorium
fungsi produksi; 4) fungsi
Komputer, Laboratorium Fisika,
administrasi; dan 5) fungsi pelatihan.
Laboratorium Kimia, Laboratorium
Kelima fungsi ini memiliki ruang
Biologi, dan Laboratorium Bahasa.
lingkup kerja masing-masing, dan
Selain itu, ketenagaan yang dimiliki
terkoordinasi di bawah koordinator
terdiri dari Kepala perpustakaan,
PSB di sekolah.
Kepala Laboratorium, Petugas
perpustakaan, Petugas Laboratorium,
Pada kenyataannya, tidak semua
dan Admin. Berdasarkan sarana
fungsi PSB telah dijalankan di SMA
prasarana dan ketenagaan yang ada,
Negeri 2 Kalianda. Hasil analisis
SMA Negeri 2 Kalianda memiliki
kebutuhan terkait dengan peranan PSB
potensi untuk mengimplementasikan
dalam menjalankan fungsinya yang
5

mencakup fungsi pengembangan fungsi administrasi, dan fungsi


sistem pembelajaran, fungsi pelayanan pelatihan pada SMA Negeri 2
media pembelajaran, fungsi produksi, Kalianda didapatkan sebagai berikut:
Tabel 1.1 : Data pra penelitian pemanfaatan Pusat Sumber Belajar di SMA Negeri 2
Kalianda Tahun Pelajaran 2013-2014

No Butir angket Hasil jawaban responden (%)


1 2 3 4 Jml
1 Perpustakaan dan laboratorium membantu 0 40 60 0 100
guru secara individu dalam membuat
rancangan pembelajaran
2 Perpustakaan dan laboratorium membantu 0 30 70 0 100
guru dalam pemilihan materi dan media
pembelajaran
3 Perpustakaan dan laboratorium membantu 0 40 60 0 100
guru dalam memilih program pembelajaran
4 Perpustakaan dan laboratorium menyediakan 0 60 40 0 100
layanan peminjaman media untuk mendukung
pelaksanaan pembelajaran
5 Perpustakaan dan laboratorium memfasilitasi 0 60 40 0 100
sistem penggunaan media, baik untuk
kelompok besar, kecil maupun individual
6 Perpustakaan bekerjasama dengan guru dalam 0 0 0 100 100
mengembangkan media audio
7 Perpustakaan bekerjasama dengan guru dalam 0 0 0 100 100
mengembangkan media audio visual/
multimedia
8 Perpustakaan bekerjasama dengan guru dalam 0 0 0 100 100
mengembangkan pembelajaran melalui
internet
9 Sekolah menerapkan sistem informasi 0 30 70 0 100
manajemen
10 Perpustakaan menyelenggarakan pelatihan 0 40 60 0 100
berbasis TIK bagi guru

Berdasarkan data di atas diketahui individual dalam membuat rancangan


PSB SMA Negeri 2 Kalianda belum pembelajaran dengan baik, sementara
menjalankan fungsi pengembangan 40% menyatakan kurang cukup baik.
sistem pembelajaran secara optimal di PSB juga masih dianggap kurang
mana terdapat 60% responden dalam membantu guru memilih materi
menyatakan PSB sekolah kurang dan media pembelajaran, di mana 70%
dalam membantu guru secara responden menyatakan kurang dan
6

30% menyatakan cukup baik. Selain responden menyatakan PSB kurang


itu, 60% responden juga menyatakan menerapkan sistem informasi
bahwa PSB kurang dalam membantu manajemen. Fungsi yang terakhir yaitu
guru memilih program pembelajaran, fungsi pelatihan, juga dianggap belum
dan 40% menyatakan cukup baik. terlaksana dengan baik di mana
frekuensi penyelenggaraan pelatihan
Pada fungsi selanjutnya yaitu fungsi
masih kurang. Hal ini terlihat dari 60%
pelayanan media pembelajaran, PSB
responden menyatakan PSB kurang
belum menjalankan fungsinya dengan
dalam menyelenggarakan pelatihan
cukup baik di mana terdapat 60%
salah satunya pelatihan TIK bagi guru.
responden menyatakan cukup baik
dalam menyediakan media Berkaitan dengan uraian di atas dalam
pembelajaran. Selain itu PSB cukup hubungannya dengan peningkatan
baik dalam memfasilitasis sistem kualitas belajar dan pembelajaran, PSB
penggunaan media untuk kelompok seharusnya dapat memberikan
besar, kecil dan individual dimana sumbangan dan dorongan dalam upaya
60% responden menyatakan cukup meningkatkan aktivitas siswa serta
baik dan 40% lainnya menyatakan kualitas pembelajaran. Melalui
kurang. pemanfaatan PSB, guru dapat terbantu
dalam mengembangkan sistem
Fungsi produksi yang merupakan salah
pembelajaran, memanfaatkan aneka
satu fungsi PSB belum dijalankan di
ragam media pembelajaran yang
SMA Negeri 2 Kalianda sebagaimana
disediakan, dan siswa dapat
dinyatakan oleh 100% responden, PSB
berinteraksi dan terlibat langsung baik
belum pernah melakukan kerjasama
secara fisik maupun mental dalam
dalam mengembangakan media
proses belajar. PSB sekolah
pembelajaran, baik media audio, video
merupakan bagian integral dari
maupun multimedia. Sedangkan pada
program sekolah secara keseluruhan,
pelaksanaan fungsi administrasi, PSB
yang bersama-sama dengan komponen
juga belum dapat menjalankannya
pendidikan lainnya turut menentukan
secara optimal, d imana 70%
7

keberhasilan proses pendidikan dan belajar peserta didik pada SMA Negeri
pembelajaran. 2 Kalianda.

Uraian di atas melatarbelakangi perlu Manfaat penelitian ini secara teoritis


adanya kajian tentang apa yang telah adalah dapat bermaanfaat bagi dapat
dicapai dan apa yang sedang bermanfaat bagi pengembangan
berlangsung pada program pusat konsep, teori, prinsip, dan prosedur
sumber belajar sekolah. Dengan teknologi pendidikan dalam kawasan
adanya kajian tersebut, maka dapat penilaian program pusat sumber
teridentifikasi hal-hal yang telah belajar di SMA Negeri 2 Kalianda
berjalan dengan baik dari semua dengan baik dan efisien.
kegiatan yang telah dilakukan dan
lebih mengaktifkan lagi kegiatan yang Sumber belajar menurut Januswenski

belum optimal. Hasil ini (2008: 231) adalah “The term

melatarbelakangi ketertarikan untuk resources is understood to include the

melakukan evaluasi terhadap tools, materials, devices, settings, and

pemanfaatan pusat sumber belajar di people that learners interact with to

SMA Negeri 2 Kalianda. facilitate learning and improve


performance”. Pendapat ini dipahami
Fokus pada penelitian ini adalah (1) bahwa sumber belajar (resources)
evaluasi konteks menggambarkan terdiri dari alat-alat, bahan, perangkat,
budaya sekolah PSB; (2) Evaluasi pengaturan, dan orang-orang yang
input menggambarkan sarana berinteraksi dengan peserta didik
prasarana, sumber daya manusia, dan untuk memfasilitasi belajar dan
pembiayaan; (3) Evaluasi proses meningkatkan kinerja.
menggambarkan mengenai
pelaksanaan PSB yang terdiri dari Pusat sumber belajar adalah aktivitas

kegiatan perpustakaan dan terorganisir yang terdiri dari pimpinan,

laboratorium; (4) Evaluasi produk staf, dan peralatan yang ditempatkan

menggambarkan mengenai prestasi dalam satu atau lebih fasilitas khusus


untuk memproduksi, menyediakan,
8

dan menyajikan bahan ajar dan; mengkondisikan proses belajar


menyediakan jasa pengembangan dan (conditions of learning) secara
perencanaan yang berkaitan dengan optimal. Rancangan ini memuat hirarki
kurikulum dan pembelajaran di suatu pembelajaran (learning hierarchies)
tingkat satuan pendidikan dan kegiatan pembelajaran (event as
(Merril,1977:3). instruction) untuk beberapa jenis
pembelajaran (Roblyer, 2010: 37).
Teori belajar yang mendukung
pemanfaatan pusat sumber belajar METODE PENELITIAN
antara lain: teori pemrosesan informasi Jenis penelitian ini yaitu penelitian
dan teori behavioral kognitif. Menurut evaluasi. Model evaluasi yang
Roblyer (2010:36), implikasi dari teori digunakan adalah CIPP (Context,
pemrosesan informasi yang Input, Process, Product) yang berguna
memandang belajar adalah dalam penentuan rekomendasi
pengkodean informasi ke dalam pengambilan kebijakan atau keputusan
memori manusia seperti layaknya selanjutnya.
sebuah cara kerja sebuah komputer
Subjek pada penelitian yang digunakan
dan karena memori memiliki
adalah Kepala SMA Negeri 2
keterbatasan kapasitas, pembelajaran
Kalianda, Koordinator PSB, guru-guru
harus dapat untuk menarik perhatian
SMA, Pustakawan, dan Laboran SMA
siswa dan menyediakan aplikasi
Negeri 2 Kalianda.
berulang dan praktek secara individual
agar informasi yang diberikan
Peneliti menentukan informan kunci
memiliki mudah dicerna dan dapat
(key informan) dan informan
betahan lama dalam memori siswa,
selanjutnya yang dipilih secara sengaja
dan. aplikasi komputer memiliki
(purposive sampling). Penetapan
semuanya dengan kualitas yang sangat
informan didasarkan pada bahwa
baik. Sementara, teori behavioral
informan memberi informasi yang
kognitif yang dikembangkan oleh
diperlukan.
Robert Gagne dirancang untuk
9

Pengumpulan data dalam penelitian sekolah PSB di SMA Negeri 2


menggunakan instrumen (1) Kalianda. Komponen evaluasi Input
observasi (2) angket dan (3) sarana prasarana, sumber daya
dokumentasi. Angket digunakan untuk manusia meliputi tenaga pendidik dan
menggali berbagai informasi yakni pendidikan, serta pembiayaan.
komponen context yang berhubungan Komponen Process terdiri dari
dengan kultur/ budaya sekolah PBS pengelolaan PSB, pelayanan dan
serta komponen proses yang terdiri pemeliharaan media, serta
dari layanan perpustakaan dan pengembangan media, dan komponen
laboratorium. Observasi digunakan product yang dievaluasi yaitu prestasi
untuk memperoleh informasi hampir siswa.
pada semua komponen input dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
produk. Instrumen dokumentasi
Evaluasi Konteks
digunakan untuk mendapatkan
Variabel context pada penelitian ini
informasi tentang komponen input
berkaitan dengan potensi sekolah PSB
pada aspek pembiayaan serta
di SMA Negeri 2 Kalianda.
komponen product berupa prestasi
belajar siswa dan jumlah media yang
Hasil penelitian pada variabel ini
dikembangkan oleh PSB.
adalah sebagaimana tertera pada tabel
Komponen evaluasi Context (konteks)
4.1 berikut :
berkaitan dengan kultur/ budaya

Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Variabel Context

Komponen Skor Kriteria


Potensi sekolah PSB 28,5 Cukup

Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa melihat kelebihan dan kekurangan


program PSB pada variabel konteks dalam program pusat sumber belajar di
adalah cukup dengan perolehan skor SMA Negeri 2 Kalianda. Dari hasil
28,5 dari skor maksimal 40Evaluasi evaluasi ini SMA Negeri 2 Kalianda
konteks sangat diperlukan untuk memiliki potensi dalam
10

mengembangkan PSB dilihat dari Ada beberapa hal yang kurang terkait
komitmen warga sekolah untuk hasil evaluasi ini, yaitu kemampuan
memanfaatkan dan mengembangkan guru dalam bidang TIK merupakan
TIK, sarana prasarana yang memadai, salah satu komponen dalam potensi
adanya kebijakan mengenai PSB yang sekolah PSB. Dari hasil penyebaran
dilihat dari program PSB di sekolah, angket diketahui bahwa pengetahuan
adanya dukungan internal dan dan kemampuan warga sekolah
eksternal, dan adanya pengakuan tentang TIK masih kurang.
masyarakat mengenai TIK. pemanfaatan TIK dalam proses
pembelajaran yang belum optimal,
Selain itu, dilihat dari adanya
pemanfaatan jaringan dan data base
kebijakan sekolah tentang pelaksanaan
dalam pengelolaan administrasi,
PSB. SMA Negeri 2 Kalianda
pengembangan konten bahan ajar
memiliki Program kerja PSB yang
berbasis TIK yang masih kurang, dan
terdiri dari rencana tahunan dan
belum adanya unit produksi media.
menengah 4 s.d 5 tahunan yang
mencakup rincian program PSB dan Evaluasi Input
muatan indikatornya. Selain itu, Variabel input pada penelitian ini
pengelolaan administrasi sekolah telah adalah kesiapan sekolah dalam
dilakukan dengan aplikasi perkantoran, pelaksanaan PSB yang terdiri dari
sehingga segala hal yang berhubungan sarana prasarana, sumber daya tenaga
dengan administrasi sekolah pendidik dan kependidikan, serta
terdokumentasi dengan rapih dan baik. pembiayaan. Hasil penelitian pada
variabel ini adalah sebagaimana tertera
pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Variabel Input

No Komponen Rata-rata Kriteria


1 Sarana prasarana 70,83% Baik
2 Sumber daya manusia 50,62% Kurang
3 Pembiayaan 75% Baik
Rata-rata 65,48% Baik
11

Tabel 42 di atas menunjukkan bahwa terpenuhi, seperti belum terpasang


program PSB pada variabel input LCD pada setiap ruang kelas.
(masukan) sudah baik dengan rerata
Aspek selanjutnya yaitu kesiapan
65,48%, namun tidak pada semua
sumber daya manusia dalam
aspek. Sarana prasarana yang
pelaksanaan program PSB di SMA
menunjang PSB sudah baik dengan
Negeri 2 Kalianda. Kondisi SDM PSB
capaian presentasi 70,83%, begitu pun
SMA Negeri 2 Kalianda cukup baik.
pada aspek pembiayaan yang
Lebih dari separuh tenaga pendidik
mencapai 75%. Sebaliknya pada aspek
dan kependidikan telah memanfaatkan
sumber daya manusia masih kurang
TIK sebagai alat komunikasi, seperti
baik dengan capaian presentasi yaitu
email, chat, dan social network. Selain
50,62%.
itu, lebih dari separuh guru juga telah
Sarana prasarana merupakan memanfaatkan TIK dalam
komponen yang sangat penting dalam pembelajaran, antara lain penggunaan
menunjang proses pembelajaran. LCD, penggunaan media audio visual,
Berdasarkan hasil observasi yang dan pemanfaatan internet dalam
dilakukan mengenai sarana prasarana mencari sumber dan bahan ajar.
di SMA Negeri 2 Kalianda terlihat Terakhir, staff administrasi juga
bahwa sarana prasarana yang ada memiliki kemampuan yang baik dalam
adalah baik. Akan tetapi terdapat menggunakan aplikasi sekolah untuk
beberapa hal yang harus dilengkapi, pengelolaan administrasi sekolah.
seperti tidak semua komputer di SMA
Secara organisasi, pengorganisasian
Negeri 2 terkoneksi dengan internet.
PSB masih terpisah. kepala
Selain itu ruang multimedia
perpustakaan, kepala Lab. Fisika, Lab.
seharusnya terpisah dengan
Biologi, Lab. Kimia, Lab. Bahasa dan
laboratoirum komputer, atau dalam hal
lab. Komputer berkoordinasi dengan
ini sebaginya ruang multimedia berdiri
Wakil Kepala Sekolah. Jika dilihat
sendiri. Fasilitas berbasis TIK di ruang
dari pengorganisasni PSB yang ideal,
kelas juga belum sepenuhnya
semestinya perpustakaan dan
12

laboratorium berada di bawah fungsi dengan mudah terpuhi dengan adanya


pelayanan dan pemeliharaan. dana yang mencukupi. Hal ini bukan
berarti jumlah dana harus besar,
Dilihat dari ketenagaan, jumlah
namun disesuaikan dengan kebutuhan
ketenenagaan PSB masih kurang
dan kemampuan lembaga pendidikan.
khususnya pada teknisi dalam
Kebutuhan.
memproduksi media. Selain itu dilihat
dari segi kualitas tenaga pendidik dan Berdasarkan hasil evaluasi, anggaran
kependidikan pun masih kurang, PSB di SMA Negeri 2 Kalianda sudah
khususnya kompetensi tenaga pendidik baik, hal ini didukung dari
yang berhubungan dengan TIK. pengalokasian dana yang tepat untuk
Kompetensi ini sangat penting pelaksanaan pusat sumber belajar.
mengingat pengembangan PSB di Selain itu sumber pembiayaan PSB
sekolah menengah atas berbasis pada juga berasal dari berbagai sumber,
TIK. tidak hanya dari pemerintah namun
dari wali/ orang tua siswa meskipun
Aspek terakhir dalam penilaian input
pelaksanaannya belum optimal.
adalah pembiayaan/ anggaran PSB.
Pendanaan untuk pengembangan PSB Evaluasi Proses
sangat membantu terselenggaranya Variabel Process pada penelitian ini
program dengan baik. Hal ini tentu terdiri dari layanan perpustakaan dan
saja membantu peningkatan efektifitas layanan laoratorium. Hasil penelitian
dan efisiensi belajar mengajar. pada variabel ini adalah sebagaimana
Kebutuhan peserta didik dan tenaga tertera pada tabel 4.3 berikut.
pendidik akan bahan pustaka dapat

Tabel 4.3 Hasil Evaluasi Variabel Process

No Komponen Skor Kriteria


1 Layanan perpustakaan 83 Kurang
2 Layanan laboratorium 29 Cukup
13

Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa yang sesuai dengan kebutuhan


hasil evaluasi pada layanan pembelajaran di sekolah misalnya toko
perpustakaan adalah kurang dengan buku, toko VCD dan atau kaset
perolehan skor 83 dengan skor rekaman audio/video, atau dapat
maksimal 136. Pada evaluasi layanan diperoleh melalui hibah dari lembaga-
laboraktorium didapatkan hasil cukup lembaga yang ada hubungannya
dengan perolehan skor 29. dengan pendidikan sekolah seperti
departemen, kedutaan luar negeri, dan
Pusat Sumber Belajar dengan
sebagainya.
keberadaannya dimaksudkan untuk
memberikan pelayanan berupa Layanan laboratorium mencakup
pemanfaatan berbagai jenis bahan dan pelayanan media, baik peminjaman
media belajar untuk menunjang maupun pelaksanaan 6praktikum, serta
kegiatan pembelajaran yang pemeliharaan alat laboratorium.
dilaksanakan. Berdasarkan penyebaran angket
terlihat bahwa kegiatan laboratorium
Kegiatan pelayanan perpustakaan
sudah baik, baik dari segi pelayanan
membantu guru dan peserta
maupun pemeliharaan.
belajar/siswa berupa peminjaman
bahan-bahan cetakan untuk Evaluasi Produk
memudahkan kegiatan pembelajaran Variabel Produk pada penelitian ini
yang dilaksanakan. Bahan-bahan yang adalah prestasi siswa. adalah
dikoleksi perpustakaan yang sebagaimana tertera pada tabel 4.4
dimanfaatkan baik oleh guru maupun berikut:
peserta belajar dapat dibeli di tempat-
tempat yang menjual bahan atau media

Tabel 4.4 Hasil Evaluasi Variabel Product

Komponen Nilai Nilai yang Kriteria


Maksimal diperoleh penilaian
Prestasi siswa 100% 63,75% Baik
14

Tabel 4.1.4 di atas menunjukkan KESIMPULAN


bahwa program PSB pada variabel Kesimpulan penelitian yaitu: 1) Hasil
product dilihat dari prestasi siswa evaluasi konteks pada PSB SMA
adalah baik dengan presentasi 63,75%. Negeri 2 Kalianda diperoleh skor 28,5
(cukup); 2) Hasil evaluasi input pada
Tujuan utama dari program PSB yaitu
PSB SMA Negeri 2 Kalianda
prestasi belajar siswa sebagaimana
mencapai rerata 65,48% (baik); 3)
dalam Kemendiknas (2010) bahwa
Hasil evaluasi proses yang terdiri dari
PSB bertujuan untuk meningkatkan
layanan perpustakaan diperoleh skor
efektifitas dan efisien pembelajaran.
83 (kurang) dan layanan laboratorium
Prestasi belajar hingga saat ini menjadi
diperoleh skor 29 (cukup); dan 4)
tolak ukur keberhasilan baik sekolah,
Hasil evaluasi produk PSB di SMA
guru, dan siswa dalam proses
Negeri 2 Kalianda diperoleh rerata
pembelajaran. Prestasi belajar yang
63,75% (baik).
tinggi mencerminkan keberhasilan
siswa dalam kegiatan belajar. Namun REKOMENDASI
sebenarnya prestasi belajar diperoleh Beberapa rekomendasi yang
sebagai dampak system pembelajaran diharapkan adalah sebagai berikut: 1)
yang menyeluruh dari sekolah itu Dinas Pendidikan Kabupaten
sendiri. Lampung Selatan agar memfasilitasi
kekurangan-kekurangan pada SMA
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan
Negeri di Kabupaten Lampung
terlihat bahwa evaluasi produk cukup
Selatan, misalnya dengan menambah
baik yang dilihat dari nilai rata-rata
alokasi dana baik untuk kelengkapan
raport > 75. Prestasi belajar siswa
sarana prasarana maupun dalam
tidak terlepas dari pelaksanaan PSB,
peningkatan kualitas SDM; 2) Kepada
baik pemanfaatan layanan
Kepala Sekolah senantiasa
perpustakaan maupun layanan
mengoptimalkan fungsi PSB dengan
laboratorium.
menjalankan fungsi PSB lainnya
seperti fungsi produksi dengan
15

merekrut staff ahli pengembangan Januszewski, A & Molenda, M. 2008.


Educational Technolgy A
media dalam berbagai bidang, baik
Defintion with Commentary.
fotografi, audio, visual, dan New York: Taylor and
Francis Group
sebagainya dan membentuk unit
produksi agar dapat melaksanakan Pustekkom, Departemen Pendidikan
Nasional 2008. Model Pusat
kegiatan pengembangan media dan
Sumber Belajar. Jakarta:
bahan ajar menjadi optimal; 3) Kepada Pustekom
guru SMA Negeri 2 Kalianda,
Roblyer, M & Doering, A.H. 2010.
hendaknya selalu meningkatkan Integrating Educational
Technology Into Teaching.
kompetensinya melalui seminar,
Boston: Pearson.
lokakarya, workshop, serta studi lanjut
Scott, Amanda. 1997. Learning
dalam rangka meningkatkan
Centres, London: Kogan Page
kemampuan guru mengenai teknologi Limited
informasi, dan jaringan internet untuk
pemelajaran; 3) Pustakawan untuk
berkontribusi aktif dalam pelayanan,
dan selalu melakukan inovasi-inovasi
atau perbaikan-perbaikan yang lebih
baik kedepan di segala aspek
pengelolaan perpustakaan sekolah,
sehingga proses pengelolaan
perpustakaan sekolah menjadi optimal
dan lebih efektif lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Merril, Irving, R & Drob Harlod, A.
1977. Criteria for Planning The
College and University Learning
Resource Center. Washington
DC: AECT

Anda mungkin juga menyukai