Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PELAKSANAAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN


SMP NEGERI 29 MEDAN
TAHUN AJARAN 2018/2019

Oleh:
Mega Chirstina Marpaung, S.Pd
NIM.
Pendidikan Profesi Guru Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

SMP NEGERI 21 MEDAN

TAHUN AJARAN 2018/2019

Nama Mahasiswa : Mega Chirstina Marpaung, S.Pd


NIM :
Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris

Medan, Maret 2019

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

NIP.

Mengetahui, Menyetujui
Pelaksana Pendidikan Profesi Guru Kepala SMP Negeri 29 Medan
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Ketua,

Nora Ronita Dewi, S.Pd., S.S., M.Hum.


NIP. 19800522 200812 2 003 NIP.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
perlindungan-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 29 Medan Tahun Ajaran 2018/2019 ini.

Program ini memberikan pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga bagi penulis
secara pribadi dalam meningkatkan keprofesionalan sebagai tenaga pendidik. Pada proses
pelaksanaan PPL-PPG ini, penulis mendapat banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak dalam berbagai hal. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. ., selaku Dosen Pembimbing Lapangan,
2. , selaku Kepala SMP Negeri 21 Medan,
3. , selaku WKS Bidang Kesiswaan,
4. Tengku Olfariani, selaku Guru Pamong Mata Pelajaran,
5. Seluruh Bapak dan Ibu staf pengajar dan pegawai, serta siswa-siswi di SMP Negeri 21
Medan, dan
6. Seluruh Mahasiswa PPL-PPG Universitas Negeri Medan 2018 di SMP Negeri 21
Medan.

Laporan ini merupakan rangkuman dari seluruh rangkaian kegiatan yang penulis ikuti
selama berada minggu di sekolah mitra. Penulis menyadari bahwa Laporan Pelaksanaan PPL-
PPG ini masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu, koreksi, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan penulisan laporan ini.

Akhirnya, penulis berharap semoga penulisan laporan ini dapat membawa manfaat
baik bagi pembaca dan juga bagi penulis.

Medan, Maret 2019


Penulis,

Mega Christina Marpaung , S.Pd


NIM.

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………..ii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang Pelaksanaan PPL...............................................................................1
B. Tujuan PPL.................................................................................................................1
BAB II KEGIATAN-KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN........................................3
A. Tahap Orientasi-Observasi.........................................................................................3
B. Tahap Latihan Terbimbing.........................................................................................4
C. Tahap Latihan Mandiri...............................................................................................5
D. Kegiatan Non Pembelajaran.......................................................................................5
BAB III REFLEKSI PELAKSANAAN KEGIATAN PPL.................................................7
A. Tahap Orientasi-Observasi.........................................................................................7
B. Tahap Latihan Terbimbing.........................................................................................7
C. Tahap Latihan Mandiri...............................................................................................8
D. Kegiatan Non Pembelajaran.......................................................................................9
E. Proses Pembimbingan Dosen Pembimbing Lapangan...............................................9
F. Proses Pembimbingan Guru Pamong.........................................................................9
G. Permasalahan yang Ditemui.....................................................................................10
H. Usaha Mengatasi Masalah........................................................................................10
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................12
A. Kesimpulan...............................................................................................................12
B. Saran.........................................................................................................................13

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………………..14

ii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Observasi Fisik dan Suasana Sekolah ………………………………………… 15
Lampiran 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Orientasi Sekolah ……………………………. 20
Lampiran 3 Instrumen Penilaian Kegiatan Orientasi Sekolah …………………………….. 22
Lampiran 4 Observasi Kegiatan Pembelajaran ……………………………………………. 23
Lampiran 5 Analisis Isi Dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) …………… 26
Lampiran 6 Lembar Penilaian Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ……….. 28
Lampiran 7 Penilaian Kempetensi Sosial dan Kepribadian Mahasiswa PPG ……………... 30
Lampiran 8 Kuesioner Kemampuan Manajemen Persekolahan …………………………... 32
Lampiran 9 Laporan Pelaksanaan Tugas Ko dan Ekstrakurikuler ………………………… 34
Lampiran 10 Penilaian Pelaksanaan Tugas Ko dan Ekstrakurikuler ……………………… 35
Lampiran 11 Laporan Pelaksanaan Administrasi Sekolah ………………………………… 36
Lampiran 12 Penilaian Tugas Administrasi ……………………………………………….. 37
Lampiran 13 Rencana Kegiatan Kependidikan Keguruan Mahasiswa (RK3M) ………….. 38
Lampiran 14 Analisis Isi Dokumen Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) …………. 41
Lampiran 15 Analisis Isi Dokumen Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ………….. 43

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanaan PPL


Kesadaran akan kebutuhan profesi guru melahirkan lahirnya Program Pendidikan
Profesi Guru (PPG). Sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen pasal 8 yang mengebutkan bahwa selain memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujukan
tujuan pendidikan nasional, Guru wajib memiliki sertifikat pendidik yang didapatnya
setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya. Dengan memenuhi setiap kewajiban
tersebut, seorang guru dikatakan sebagai pendidik profesional.
Dalam usaha memenuhi tenaga pendidik yang profesional, pemerintah melalui
program PPG, disamping kegiatan lokakarya dan uji kompetensi, juga mengadakan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah mitra LPTK sebagai salah satu bagian
Sistem Pembelajaran Program PPG.
PPL-PPG sejatinya adalah kegiatan praktik yang senada dengan program PPL
yang pernah diselesaikan peserta PPG ketika menyelesaikan program sarjananya. Hanya
saja PPL-PPG tidak hanya menuntut peserta untuk mendapat pengalaman baik dalam
praktik pembelajaran dan non-pembelajaran tapi juga praktik Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) di sekolah mitra.
Bertitik tolakkan penjabaran di atas, dapat dipahami bahwa latar belakang
pelaksanaan PPL bagi peserta PPG adalah sebagai simulasi untuk menambah pengalaman
riil peserta dalam menghadapi situasi yang sebenarnya dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar di instansi pendidikan. Selain itu, peningkatan akan kompetensi guru yang
dimiliki masing-masing peserta akan meningkat dalam proses pelaksanaan praktik di
lapangan, diantaranya bagaimana agar memiliki hubungan sosial yang baik dengan peserta
didik, sesama pendidik dan tenaga kependidikan lainnya, bagaimana membentuk pribadi
yang mencerminkan pendidik profesional, penguasaan keilmuan dan pengajaran. Dengan
demikian, peserta PPL-PPG terlatih dalam pengambilan tindakan ketika menjalani
profesinya sebagai seorang pendidik.

B. Tujuan PPL
Berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan Program Pendidikan Profesi Guru yang
diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian

1
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi tahun 2018, tujuan pelaksaan PPL-PPG—
termasuk di dalamnya kegiatan praktik pembelajaran, non-pembelajaran dan PTK) terbagi
menjadi 2 (dua), yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Adapun tujuan umum dari kegiatan praktik pembelajaran dan non-pembelajaran di
sekolah adalah agar mahasiswa PPG memiliki pengalaman nyata dan kontekstual dalam
menerapkan seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat menunjang
tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi penguasaan materi bidang studi secara utuh.
Untuk kegiatan praktik pembelajaran di sekolah, tujuan khususnya yaitu:
a. Membentuk dan memantapkan kemampuan profesional guru secara utuh.
b. Mendemonstrasikan kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai
hasil pembelajaran.
c. Melakukan perbaikan pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan potensi
mahasiswa.
d. Mendalami karakteristik mahasiswa dalam rangka mengingkatkan motivasi belajar.
e. Mengidentifikasi permasalahan pembelajaran di kelas dan mengatasi permasalahan
pembelajaran tersebut secara individu maupun kelompok.
f. Menerapkan pembelajaran inovatif yang bertolak dari suatu permasalahan
pembelajaran tersebut secara invidu maupun kelompok.
g. Menilai capaian pembelajaran mahasiswa dengan menggunakan instrument yang
dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thingking skills).
h. Menindaklanjuti hasil penilaian dengan melakukan pembimbingan dan kegiatan
pengayaan atau remedial.
i. Menyusun rancangan dan melakukan penelitian tindakan kelas sebagai salah satu
upaya mengembangkan profesionalitas guru.
j. Melakukan remedial teaching bagi mahasiswa yang membutuhkan.

Untuk kegiatan praktik non-pembelajaran di sekolah, tujuan khususnya adalah


agar mahasiswa PPL-PPG mampu mendalami, berpartisipasi, dan/atau mempraktikkan
kegiatan-kegiatan non-pembelajaran yang meliputi: administrasi sekolah, kultur sekolah,
ekstrakurikuler (kepramukaan, UKS, majalah dinding, dll.), rapat-rapat sekolah, layanan
bimbingan dan konseling bagi mahasiswa.
Kemudian, untuk kegiatan praktik PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah agar
peserta mampu memperbaiki praktik dan meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

2
BAB II
KEGIATAN-KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

A. Tahap Orientasi-Observasi
Untuk mengetahui keadaan sekolah mitra tempat praktik mengajar, maka
mahasiswa PPG melakukan orientasi dan observasi terhadap sekolah mitra. Pada dasarnya
tahap orientasi dan observasi ini dilakukan dalam 2 (dua) tahap. SMP Negeri 29 Medan
ini sebagai tahap pertama, tahap orientasi-observasi yang dilakukan oleh penulis
berlangsung pada hari pertama, yaitu tanggal 21 Januari 2019 dan berjalan sepanjang
minggu pertama.
Adapun yang dilakukan pada tahap orientasi-observasi, mahasiswa PPG peserta
PPL mengumpulkan informasi terkait sekolah mitra dan kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas. Informasi yang diperoleh berdasarkan pengamatan dan tanya-jawab dengan
Wakil Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran, mahasiswa PP-PPG terdahulu dan peserta
didikadalah sebagai berikut:
 lingkungan fisik dan suasana sekolah mitra dengan mengamati fisik lingkungan
sekolah,
 penyelenggaraan administrasi sekolah dan kelas dengan melihat kegiatan administrasi
yang berlangsung di Ruang Tata Usaha dan ruangan kelas,
 keberadaan ekstrakurikuler di lingkungan sekolah dengan bertanya kepada Wakil
Kepala Sekolah bidang kesiswaan dan peserta didik,
 penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) oleh guru pamong, dimana
penulis dan rekan bidang studi Bahasa Inggris secara singkat mengamati proses belajar
mengajar di kelas,
 peraturan dan tata tertib sekolah dengan membaca peraturan dan tata tertib yang
ditetapkan sekolah,
 perangkat pembelajaran (kurikulum, kalender pendidikan, jadwal belajar program
tahunan/semester, dan persiapan mengajar yang diperlukan) dengan bertanya kepada
guru pamong.

Adapun selanjutnya peserta PPG menyusun Rencana Kegiatan Kependidikan


Keguruan Mahasiswa (RK3M) selama melakukan praktik di sekolah mitra. Penyusunan
RK3M ini dilakukan disetiap awal minggu. Data dan informasi yang didapatkan selama

3
tahap orientasi-observasi dan rincian RK3M terlampir pada bagian Daftar Lampiran
laporan ini.

B. Tahap Latihan Terbimbing


Setelah melakukan orientasi-observasi diawal masa praktik di sekolah mitra,
mahasiswa peserta PPL-PPG melakukan kegiatan dan tugas-tugas keguruan lainnya secara
terbimbing. Kegiatan pembimbingan selama latihan mengajar terbimbing dilakukan oleh
guru pamong.
Kegiatan latihan terbimbing ini dilaksanakan selama 3 hari dalam minggu awal
masa praktik setelah masa observasi, yaitu mulai tanggal 15 januari 209 sampai dengan 17
januari 2019. Masa latihan terbimbing ini dilakukan untuk melatih keterampilan mengajar
peserta PPL-PPG dengan bimbingan dari guru pamong. Dalam masa latihan terbimbing
ini, penulis dan rekan mata pelajaran melakukan latihan mengajar di kelas-kelas yang
sudah ditunjuk dengan diawasi oleh guru pamong. Adapun kelas yang menjadi tanggung
jawab penulis adalah:

Kelas Hari/Jam Pelajaran

8.6 Selasa, Rabu/ Jam 1,2

8.7 Selasa, Kamis, Jumat/ Jam 8,3,4,1

8.8 Kamis/ Jam 1,2

Atas hasil konsultasi dengan guru pamong, penulis dan satu rekan mata pelajaran
yang menjadi bimbingan guru pamong yang sama melakukan pengajaran. Masing-masing
peserta memiliki kelas sendiri yang harus ditanggung jawabi, Hal ini dianggap perlu
terutama dalam hal penilaian sikap dan administrasi kelas lainnya.

C. Tahap Latihan Mandiri


Pada tahap latihan mandiri kegiatan mengajar dilakukan oleh peserta PPL-PPG
secara mandiri di dalam kelas. Meski demikian, proses belajar-mengajar masih tetap
dipantau dan diarahkan oleh guru pamong. Penulis melaksanakan tahap latihan terbimbing
selama 5 (lima) minggu, mulai tanggal 22 Januari 2019 sampai tanggal 4 Maret 2019.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama tahap latihan mandiri ini
adalah: membuat persiapan mengajar sesuai dengan petunjuk pamong, melaksanakan
kegiatan pembelajaran di kelas, melaksanakan evaluasi hasil belajar, melaksanakan tugas

4
administrasi kelas, melaksanakan tugas yang bersifat kependidikan, persiapan dan
berkonsultasi terkait pelaksaan Uji Kinerja dengan guru pamong. Tugas dan tanggung
jawab mengajar serta piket tidak mengalami perubahan dan dilaksanakan sesuai dengan
jadwal yang berlaku pada masa latihan terbimbing.

D. Kegiatan Non Pembelajaran


Merujuk pada tujuan diadakannya kegiatan praktik non-pembelajaran di sekolah,
mahasiswa PPL-PPG turut mendalami, berpartisipasi, dan mempraktikkan kegiatan-
kegiatan non-pembelajaran yang meliputi: administrasi sekolah, administrasi kelas,
literasi, dan kultur sekolah.
Praktik administrasi sekolah dilaksanakan dengan mengisi daftar hadir peserta
PPL-PPG setiap harinya sesuai dengan kegiatan yang dilakukan selama berada dalam
sekolah. Adapun hal-hal yang perlu diisi dalam daftar hadir adalah: waktu tiba di sekolah,
kegiatan yang dilakukan selama jam pelajaran dan waktu meninggalkan sekolah.
Praktik administrasi kelas dilakukan berdampingan dengan kegiatan belajar
mengajar, dimana mahasiswa praktik bertanggung jawab untuk mengecek kehadiran
peserta didik dan mengisi buku catatan kelas sebagai bukti menjalankan tanggung jawab
mengajar dalam kelas.
SMP Negeri 29 Medan merealisasikan budaya membaca dengan mengadakan
kegiatan literasi. Setiap kelas memiliki jadwal kegiatan literasi masing-masing satu kali
dalam setiap minggunya. Mahasiswa PPL-PPG bertanggung jawab untuk mengawasi
kelas selama kegiatan literasi di dalam Perpustakaan maupun ketika Perpustakaan Keliling
datang ke sekolah. Penulis bertanggung jawab dalam mengawasi kegiatan keagamaan
pada hari Jumat sebelum memulai pembelajaran.
Praktik kultur sekolah dilaksanakan selama masa PPL-PPG di sekolah mitra tidak
hanya terhadap peserta didik melainkan juga terhadap diri sendiri. Adapun kultur sekolah
yang dimaksud terkait dengan peraturan dan kebiasaan yang berlaku dalam lingkungan
sekolah. Beberapa hal yang menjadi kebiasaan harian di lingkungan sekolah adalah:
 Bel pertama berbunyi pukul 7.15 dan peserta didik harus sudah berada di sekolah
sebelum jam pertama berbunyi.
 Kebersihan kelas dan lingkungan kelas masing-masing sebelum bel pertama berbunyi.
Kegiatan pembersihan kelas dilakukan oleh peserta didik bekerja sama dengan wali
kelasnya. Sebagai reward dan punishment, untuk kelas terbersih dan kelas yang paling
tidak bersih, masing-masing diberikan bendera hijau dan bendera hitam. Pengumuman

5
kelas yang mendapat bendera hijau dan bendera putih dilakukan setiap hari Senin
seusai upacara bendera.
 Melakukan kegiatan kerohanian. Selama 15 menit setelah bel pertama berbunyi
sebelum jam pelajaran pertama berlangsung, peserta didik mengikuti kegiatan
kerohanian yang dilakukan setiap hari Selasa hingga Jumat. Bagi peserta didik yang
beragama Islam mengikuti siraman rohani yang dipimpin oleh guru agama Islam dan
guru yang beragama Islam. Bagi peserta didik yang beragama Kristen dan Khatolik
mengikuti kebaktian Bersama yang dipimpin oleh guru yang beragama Kristen secara
bergantian.

Terhadap peserta didik, penulis tegas terkait kultur berpakaian, diantaranya


pemakaian dasi, atribut seragam dan kerapian pakaian. Bagi peserta didik yang penulis
temukan tidak berpakaian sebagaimana wajarnya akan mendapat teguran dan peringatan
untuk selanjutnya lebih baik.

6
BAB III
REFLEKSI PELAKSANAAN KEGIATAN PPL

A. Tahap Orientasi-Observasi
Orientasi dan observasi merupakan tugas awal mahasiswa peserta PPL-PPG di
sekolah mitra selama satu minggu. Adapun observasi yang telah dilakukan berfokus pada
lingkungan fisik sekolah, sistem penyelenggaraan administrasi sekolah dan kelas, struktur
organisasi sekolah, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas, peraturan dan tata
tertib sekolah. Selama masa orientasi dan observasi, penulis memperhatikan suasana
lingkungan sekolah, keadaan ruang belajar berikut sarana dan prasarana yang ada di
sekolah mitra. Kegiatan orientasi dan observasi ini berlangsung dengan baik dan lancar
atas bantuan dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, guru-guru dan pegawai sekolah,
serta siswa-siswi SMP Negeri 29 Medan.
Sebagai hasil dari kegiatan observasi terhadap sekolah mitra, penulis menemukan
bahwa area tempat sekolah berada tergolong kondusif dan asri. Meskipun terletak di
pinggir jalan raya, namun jalan raya berada di depan sekolah tidak terlalu ramai dilalui
oleh kendaraan bermotor. Sarana dan prasarana yang ada dalam sekolah juga baik untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar dalam kelas.

B. Tahap Latihan Terbimbing


Dalam tahap latihan terbimbing, peserta PPL-PPG melaksanakan kegiatan
mengajar dan menjalankan tugas-tugas lainnya. Penulis melihat bahwa tugas
melaksanakan kegiatan belajar mengajar sangat menantang dan menuntut untuk terus
memperbaiki diri, dimana penulis tidak hanya dituntut untuk dapat mengajar saja tetapi
juga harus mampu mengelola kelas agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan
baik. Selain itu, tuntutan Kurikulum 2013 dimana guru harus memperhatikan bukan hanya
aspek pengetahuan tapi juga aspek sikap dan keterampilan. Tuntutan ini membuat penulis
menyadari bahwa memperhatikan, memberikan penilaian dan memberikan dorongan
(enforcement) kepada sejumlah peserta didik dan dalam seluruh aspek ternyata bukanlah
hal yang mudah. Dari ini, penulis juga belajar untuk bisa memanajemen waktu dengan
baik.
Selain itu, kegiatan PPL di SMP Negeri 29 Medan adalah kali pertama penulis
melakukan kegiatan belajar mengajar untuk jenjang sekolah menengah pertama dan

7
sekaligus menjadi pengalaman pertama berhadapan dengan peserta didik kelompok usia
tersebut.
Namun demikian, kehadiran guru pamong selama masa terbimbing ini sangat
membantu penulis dalam menjalankan tugas mengajar melalui instruksi dan saran hal
yang perlu dilakukan dan sebaiknya tidak dilakukan selama mengajar di kelas. Terlebih
penulis harus berhadapan dengan peserta didik kelas 8. Guru pamong selalu memberikan
arahan agar tetap tegas namun tidak kasar kepada peserta didik dan sebisa mungkin
membimbing dengan kasih sayang seolah peserta didik adalah anak sendiri.
Pada akhirnya, melalui tahap latihan terbimbing ini, penulis belajar untuk dapat
memilih perlakuan yang harus diterapkan kepada peserta didik, belajar memanajemen
kelas, belajar untuk tetap sabar namun tegas, belajar memanajemen waktu dan
mempersiapkan segala yang dibutuhkan untuk kegiatan belajar mengajar dalam kelas.

C. Tahap Latihan Mandiri


Pelaksanaan mandiri praktik keterampilan mengajar dan tugas-tugas keguruan
lainnya dilakukan selama 5 (lima) minggu, dimana mahasiswa peserta PPL-PPG
melaksanakan kegiatan mengajar di kelas secara mandiri tanpa pendampingan guru
pamong. Dalam tahap ini, penulis bertanggung jawab secara mandiri dalam
mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar dalam kelas
dan juga dalam tanggung jawab lainnya.
Dari pelaksanaan tahap latihan mandiri ini, penulis belajar untuk dapat
menjalankan seluruh tugas keguruan dengan baik dan mampu memanajemen waktu dalam
menyelesaikan segala hal yang diperlukan dalam kegiatan kepengajaran.
Masalah yang paling sering penulis alami adalah kurangnya ketersediaan infokus
yang dipakai untuk kegiatan pembelajaran. Dalam beberapa pertemuan, penulis
membutuhkan infokus sebagai alat untuk menampilkan media pembelajaran. Namun
keterbatasan jumlah infokus yang ada (karena hanya tersedia 2 infokus, beberapa kali
kegiatan berlangsung dengan tanpa menggunakan infokus.
Solusi yang penulis terapkan untuk mengatasi permasalah tidak cukupnya jumlah
infokus yang tersedia adalah dengan menyiapkan rencana pengganti. Jika sebelumnya
membutuhkan infokus, bisa digantikan dengan penggunaan buku yang dimiliki masing-
masing peserta didik.

8
D. Kegiatan Non Pembelajaran
Dalam kegiatan-kegiatan non pembelajaran, penulis belajar untuk bertanggung
jawab dalam menangani administrasi sekolah, administrasi kelas, literasi dan mengikuti
kultur sekolah. Dalam menangani administrasi sekolah, menuntut penulis harus lebih
disiplin waktu. Terlebih pada hari penulis memiliki jadwal untuk piket, penulis harus
datang lebih awal agar tidak terlambat tiba di sekolah.
Dalam pelaksanaan administrasi kelas, penulis belajar untuk teliti dan tidak lalai.
Penulis harus tetap ingat untuk mendata kehadiran siswa dan memastikan alasan
ketidakhadiran siswa yang berhalangan untuk hadir. Selain memeriksa kehadiran, dalam
setiap kelas disediakan catatan kelas yang diisi oleh setiap guru yang mengajar di dalam
kelas. Pencatatan ini bertujuan untuk melihat apakah guru hadir dalam kelas dan
menjalankan kegiatan belajar mengajar atau tidak.
Dalam pelaksanan kegiatan literasi sekolah, penulis menemui salah seorang
peserta didik yang tidak fasih membaca. Yang dimaksud dengan tidak fasih adalah peserta
didik yang bersangkutan ditemukan sejumlah kata dengan kata lainnya yang membuat
makna kalimat berubah. Beberapa kali pula peserta didik tidak bisa membaca kata yang
ada. Dari hal ini penulis belajar untuk memberi perhatian khusus kepada peserta didik
yang dimaksud, yaitu dengan cara membimbing peserta didik latihan membaca selama
jam literasi berlangsung.
Dalam hal kultur sekolah, penulis berupaya sebisa mungkin untuk berpakaian rapi
dan sopan saat berada di lingkungan sekolah. Penulis juga berusaha untuk menanamkan
kesadaran berpakaian rapi kepada peserta didik dengan selalu menegur peserta didik yang
tidak memakai dasi dan atribut seragam sebagaimana mestinya.

E. Proses Pembimbingan Dosen Pembimbing Lapangan


Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) berperan dalam membantu dan memberikan
pendampingan kepada peserta PPL-PPG selama menjalankan praktik di sekolah mitra.
Dosen Pembimbing Lapangan sangat membantu dalam pemberian saran-saran atas hal-hal
apa saja yang perlu dilakukan dalam menghadapi masalah-masalah yang dihadapi selama
menjalankan praktik dan memberikan arahan-arahan yang perlu dikerjakan dalam
penyelesaian praktik di sekolah mitra.

F. Proses Pembimbingan Guru Pamong


Keberadaan Guru Pamong memberikan dukungan yang sangat berarti bagi penulis
sebagai peserta PPL-PPG. Guru pamong sangat menerima keberadaan penulis dan rekan-
9
rekan lainnya dalam tim mata pelajaran. Dalam proses penyelesaian praktik, Guru
Pamong telah berperan penting dalam:
- memperkenalkan penulis dan tim kepada peserta didik tempat penulis melaksanakan
praktik mengajar,
- memberikan bimbingan dan saran terkait kepengajaran dan kedisiplinan,
- membantu penulis dan tim untuk memperoleh berbagai informasi yang dibutuhkan
untuk keperluan penyelesaian praktik dan tugas lainnya,
- memberikan motivasi yang kuat tentang bagaimana penulis dan tim harus
mengerjakan segala sesuatunya sejajar dengan tanggung jawab yang ada dan
mengingatkan untuk tetap melakukan yang terbaik.

Selama proses pembimbingan, antara Guru Pamong dan Mahasiswa PPL-PPG


terjalin komunikasi yang baik, sehingga penulis dan tim dapat bebas mengungkapkan
masalah dan kesulitan yang dihadapi di dalam atau di luar kelas.

G. Permasalahan yang Ditemui


Dalam masa praktik di sekolah mitra, penulis dihadapkan dengan beberapa
masalah kecil yang masih bisa ditemui penyelesaiannya, baik dalam kegiatan
pembelajaran dan non pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, masalah yang penulis
temui, yaitu:
- terbatasnya jumlah proyektor yang ingin digunakan sebagai penunjang media
pembelajaran,
- banyaknya peserta didik yang terlambat menyerahkan tugas yang diberikan.
Dalam kegiatan non pembelajaran, masalah yang ditemui penulis adalah adanya
peserta didik yang masih kesulitan (tidak fasih) dalam membaca. Selain itu,juga
kurangnya kesadaran peserta didik untuk berpakaian lengkap dan rapi seperti yang dimuat
dalam peraturan sekolah.

H. Usaha Mengatasi Masalah


Dalam mengatasi masalah yang ditemui selama berjalannya praktik, penulis dan
tim mengambil tindakan berupa teguran hingga peringatan. Dalam kegiatan pembelajaran:
- untuk masalah terbatasnya jumlah proyektor yang dimiliki oleh sekolah, penulis dan
tim mempersiapkan bahan mengajar pengganti yang tidak membutuhkan proyektor,
contohnya dengan memanfaatkan buku siswa.

10
- untuk masalah banyaknya peserta didik yang terlambat mengumpulkan tugas, penulis
dan tim berusaha untuk menagih dan selalu mengingatkan peserta didik untuk
menyerahkan tugasnya. Bagi peserta didik yang tidak mengindahkan peringatan, maka
diberitahukan risiko pengosongan nilai untuk tugas yang tidak diserahkan.

Dalam kegiatan non pembelajaran, masalah peserta didik yang kurang fasih
membaca, penulis mengajak dan mendampingi siswa bersangkutan untuk membaca
sepanjang jam literasi. Terkait disiplin berpakaian menjadi salah satu masalah yang paling
dapat dilihat dari peserta didik. Usaha yang dilakukan oleh penulis dan tim adalah selalu
menanyakan peserta didik alasan mengapa pakaiannya tidak lengkap atau atributnya yang
belum terpasang. Jika ada namun tidak dipakai (misalnya dasi), maka peserta didik
diminta untuk memakai di tempat. Jika alasannya tinggal, peserta didik diingatkan untuk
membawa dan diperiksa realisasinya keesokan harinya.

11
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Profesi Guru (PPG)
merupakan satu hal yang esensial dan baik dalam pemberian pengalaman rill kepada
mahasiswa PPG terkait kegiatan pembelajaran dan non pembelajaran di sekolah.
Melalui PPL mahasiswa PPG mengetahui secara nyata masalah-masalah yang dapat
ditemui di sekolah dan menemukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
Kegiatan PPL di sekolah juga tentu jauh sangat berbeda dengan praktik Micro
Teaching saat program S1 dan Ujian Praktik mengajar saat lokakarya (workshop) di
LPTK, dimana hal yang paling kontras adalah dengan siapa mahasiswa berhadapan.
Dalam ujian praktik mengajar saat lokakarya, obyek yang dihadapi oleh mahasiswa
adalah teman sebaya yang tentu sudah dengan latar belakang pengetahuan yang jauh
lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang dihadapi di sekolah. Terlebih lagi,
di instansi pendidikan nyata, mahasiswa berhadapan dengan karakter siswa yang
berbeda-beda. Bagaimana bisa menghadapi dan memahami mereka dan dalam waktu
yang bersamaan harus menyelesaikan tugas dan tanggung jawab lainnya, seperti tugas
administrasi dan tugas non kepengajaran itulah pengalaman yang perlu di dapat dalam
PPL.
Berdasarkan paparan di atas, maka dapat diambil beberapa hal penting sebagai
kesimpulan dan buah pemikiran terkait pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan
(PPL) Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Negeri Medan tahun 2019 yang
dilaksanakan di sekolah mitra SMP Negeri 29 Medan, antara lain:
1. Keadaan fisik dan lingkungan SMP Negeri 29 Medan yang kondusif dan asri
mendukung proses kegiatan belajar mengajarkarena didukung sarana yang baik
dan memadai.
2. Hubungan antara siswa, guru, dan tenaga administrasi baik dan lancar sehingga
kegiatan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
3. Hubungan staf guru serta pegawai dengan mahasiswa peserta PPL-PPG terjalin
dengan baik dan wajar, sehingga setiap tahapan yang harus diselesaikan di
sekolah mitra dapat terselenggara dan terselesaikan dengan baik.

12
4. Dengan adanya kegiatan PPL PPG ini, mahasiswa PPG mendapat pengalaman
mengajar yang sangat berharga yang tidak didapatkan saat lokarkarya.
Pengalaman tersebut—baik pengalaman positif maupun negatif—membuat
mahasiwa PPG lebih mengerti keadaan psikologis peserta didik sehingga
mampu dan terbiasa memberikan solusi yang tepat dan dapat mengelola kelas
dengan baik.
5. Peran guru pamong sangat penting dalam perjalanan praktik mengajar
mahasiswa peserta PPL-PPG, baik itu dalam hal penyiapan perangkat
pembelajaran dan pemberian motivasi dan nilai-nilai baik. Dengan demikian,
dalam perjalanan menjadi seorang guru profesional, bukan hanya kompetensi
pedagogik dan profesional, tapi kompetensi sosial dan kepribadian juga
diharapkan menjadi lebih baik.
6. Pengalaman berjumpa dengan peserta didik yang belum fasih membaca sangat
menggugah hati penulis dan belajar bahwa menjadi guru di sekolah bukan
hanya sekedar mampu mengajar mata pelajaran yang diampu saja, melainkan
mau turut membimbing peserta didik yang membutuhkan perhatian khusus,
meski itu bukan bagian dari kewajiban guru mata pelajaran.

B. Saran
Selama pelaksanaan PPL PPG 2018 di SMP Negeri 29 Medan, ada beberapa
hal penting yang menjadi saran kepada pihak penyelenggara PPL-PPG Universitas
Negeri Medan guna meningkatkan kualitas pelaksanaan PPL-PPG di kemudian hari
demi terwujudnya guru-guru kompeten dan profesional demi pendidikan Indonesia
yang lebih baik, diantaranya agar:
- pihak penyelenggara PPL-PPG, baik LPTK dan program studi menyampaikan hal-
hal yang perlu untuk dilakukan selama pelaksanaan PPL-PPG di sekolah mitra,
termasuk penyampaian format dokumen-dokumen yang perlu diselesaikan secara
terbuka dan dapat diketahui secara merata oleh seluruh peserta PPG.
- membuat jadwal atau timeline pelaksaan setiap tahapannya dengan jelas, sehingga
segala kepentingan dapat diselesaikan dengan baik dan tidak tergesa-gesa.
- tetap melanjutkan pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi
Guru (PPL-PPG) diwaktu mendatang.

13

Anda mungkin juga menyukai