Permasalahan Sosial Budaya
Permasalahan Sosial Budaya
LGBT 02
•Pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya memiliki peranan yang penting bagi para anak untuk
lebih cenderung menjadi seorang anggota LGBT daripada hidup normal layaknya orang yang lainnya.
•Pernah mendapat pengalaman seksual yang kurang menyenangkan dari lingkungan bahkan di dalam keluarga
mereka sendiri.
•Masuknya budaya-budaya yang berasal dari luar negeri juga dianggap menjadi penyebab seseorang untuk ikut
menjadi bagian LGBT.
Faktor genetik
•Kelainan kromosom
•Hormon testosteron dalam tubuh manusia memiliki andil yang besar terhadap perilaku LGBT. Kadar hormon
testosteron yang rendah dalam tubuhnya, bisa berpengaruh terhadap perubahan perilakunya.
Narkoba
•Dalam kondisi yang tidak sadar karena pengaruh narkoba mereka dapat mengalami pelecehan seksual dan
melakukan penyimpangan seks kapan saja.
Masalah pada LGBT
Depresi dan bunuh diri Kesehatan Moralitas
• Kaum LGBT menghadapi masalah yang • Perilaku seks homo dan • LGBT menciderai
lebih kompleks di dalam kehidupan lesbian lebih beresiko kemanusiaan dan
mereka, seperti diskriminasi dan terjangkit virus fitrahnya sebagai
kekerasan. Ketika mereka tidak mampu HIV/AIDS dan penyakit manusia
menata permasalahan yang dihadapi, menular seksual
maka mereka akan lebih mudah stress dan
depresi.
Sosial Keamanan
• Perilaku gay dan lesbian tidak akan • Dalam komunitas LGBT sering terjadi tindak kekerasan
bisa menghasilkan keturunan. Jika seksual dan pembunuhan karena pelaku LGBT yang
perilaku tersebut dilegalkan maka mudah berganti pasangan, kecenderungan pemaksaan
di masa yang akan datang akan kehendak dominan terhadap pasangan sejenis,
terjadi kepunahan manusia kesenangan yang membabibuta, atau kekecewaan berat
yang berujung pembunuhan terhadap pasangan
sejenisnya.
Solusi
● Peran keluarga dan pendidikan seksual
● Selain itu, Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal
27 menyebutkan, upaya kehamilan di luar cara alamiah hanya boleh
dilakukan pasangan suami istri sah. Hasil pembuahan sperma dan sel telur
dari suami istri bersangkutan hanya boleh ditanamkan pada rahim sang istri
dengan prosedur yang dilakukan tenaga medis dan fasilitas memadai.
Masalah Etika terkait Sorrogate
● Sejauh mana masyarakat peduli tentang eksploitasi, komodifikasi,
dan/atau paksaan ketika wanita dibayar untuk hamil dan melahirkan bayi,
terutama dalam kasus di mana terdapat perbedaan kekayaan dan kekuasaan
yang besar antara orang tua yang dimaksud dan ibu pengganti.
● Sejauh mana masyarakat dibenarkan untuk mengizinkan wanita membuat
kontrak tentang penggunaan tubuhnya.
● Apakah arti menjadi seorang ibu?
○ Apa hubungan antara ibu genetik, ibu gestasional, dan ibu sosial?
○ Apakah mungkin secara sosial atau secara hukum mengandung dalam
beberapa mode keibuan dan/atau pengakuan beberapa ibu?
● Perlukah seorang anak yang dilahirkan melalui surogasi memiliki hak untuk
mengetahui identitas setiap/semua orang yang terlibat dalam konsepsi dan
kelahiran anak tersebut?
Pekerja Seks
Komersial
PSK : Definisi dan Tipe
● Wanita Tuna Susila merepresentasikan pandangan bahwa hanya perempuanlah yang
menyediakan jasa pelayanan seks, wanita yang tidak bermoral dan melanggar
norma-norma sosial masyarakat.
● Pekerja Seks Komersial menyiratkan bahwa penjualan jasa seksual dapat dilakukan
oleh perempuan/laki-laki sebagai bentuk pekerjaan untuk mendapatkan
penghasilan.
● Tipe pelacuran di Indonesia :
○ Tipe tradisional (umum) : pelacuran yang sebagian besar dilakukan di wilayah
lokalisasi yang dilakukan oleh perempuan untuk tujuan mendapatkan uang.
Umumnya berasal dari keluarga miskin, memiliki tingkat pendidikan rendah
○ Tipe non-tradisional : dilakukan oleh mereka yang berlatar belakang social
ekonomi menengah ke atas dan pendidikan tinggi di kota-kota besar. Selain
motif ekonomi, menjadi pekerja seks untuk tujuan petualangan dan
eksperimen.
○ Cyber prostitution : pengelola menawarkan jasa pelayanan seks komersial
melalui sebuah website, termasuk yang melibatkan para artis .
Faktor Penyebab Pelacuran
Supply
• Merujuk pada faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk menjadi PSK
• Faktor individual terkait dengan aspek psiko-sosial-pendidikan
• Faktor relasional terkait dengan pengaruh lingkungan pertemanan, kegagalan
hubungan perkawinan/percintaan, atau konflik dengan keluarga
• Faktor struktural terkait dengan tekanan ekonomi dan dukungan budaya yang
mentolerir pelacuran
Demand
• Terkait dengan permintaan terhadap jasa pelayanan seksual, baik yang terkait
dengan pengguna jasa pelacuran maupun pengadaan jasa pelayanan seks
komersial
Catalyst
• Aspek-aspek yang memfasilitasi bertahan atau berkembangnya praktek
pelacuran → keuntungan ekonomi
Dampak Pelacuran terhadap
Kehidupan Masyarakat
● Dari aspek sosial, pelacuran dipandang mengancam norma-norma
sosial dan agama serta lembaga keluarga dan perkawinan. Pelacuran
juga dipandang dapat menggoyahkan kesakralan dan ketahanan
perkawinan atau menimbulkan dampak negatif terhadap perilaku
seksual anggota masyarakat, termasuk para generasi muda (degradasi
akhlak).
● Dari aspek kesehatan, pelacuran seringkali dipandang sebagai media
penyebaran penyakit menular berbahaya seperti HIV/AIDS, hepatitis,
penyakit menular seksual, terutama untuk praktek seks komersial yang
tidak aman.
● Dari sudut pandang ekonomi, pelacuran meningkatkan biaya sosial
untuk melaksanakan program-program penegakan hukum termasuk
razia atau pelayanan rehabilitasi sosial bagi PSK.
Rehabilitasi PSK
● Salah satu kebijakan sosial dalam penanganan pelacuran di Indonesia
berbentuk rehabilitasi yang dilaksanakan oleh Kementrian Sosial RI
melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban
Perdagangan Orang.
● Pelaksanaan rehabilitasi ditujukan kepada pekerja seks yang berniat
untuk meninggalkan pekerjaannya dan beralih profesi serta berintegrasi
kembali ke dalam masyarakat luas, namun terkendala oleh kepercayaan
diri atau kemampuan lainnya.
● Rehabilitasi tersebut berbasis panti (residence) di mana para peserta
diwajibkan tinggal di suatu asrama sekitar 3 - 6 bulan untuk
mendapatkan pembinaan mental, sosial, fisik, dan keterampilan kerja
untuk mengubah cara pandang mereka tentang prostitusi dan
mempersiapkan mereka untuk meninggalkan pekerjaan sebagai pekerja
seks dan berintegrasi dengan masyarakat.
Pemilihan
Jenis Kelamin
Anak
Bolehkah Orang Tua Memilih
Jenis Kelamin Anak?
● Dalam merencanakan kehamilan, banyak pasangan yang
mengharapkan dan rela melakukan banyak upaya agar punya
anak dengan jenis kelamin sesuai keinginan mereka.
● Seiring berjalannya waktu, teknologi di dunia kedokteran beberapa
waktu lalu memopulerkan program fertilisasi in vitro (IVF).
● Salah satu jenis pemeriksaan yang paling umum, dikenal sebagai
genetika pra-implantasi atau PGS. Mengambil satu sel dari embrio
dan melihat kromosomnya. Ini membantu dokter menentukan
embrio yang paling layak dan mengesampingkan kelainan
kromosom yang mempengaruhi kondisi seperti Down Syndrome
atau Turner Syndrome.
Menyebabkan Bias Gender
● Ada kekhawatiran yang muncul, terutama di beberapa
negara Asia, tentang masyarakat yang menilai anak laki-laki
lebih dari perempuan.