Anda di halaman 1dari 26

Permasalahan

Sosial & Budaya


Mayasari Putri Ardela, S.Keb., Bd., M.Keb.
Topik Bahasan
Kehamilan dalam Penjara 01

LGBT 02

Ibu pengganti (surrogate mother) 03

Pekerja seks komersial 04

Pemilihan jenis kelamin anak 05


Kehamilan
dalam
Penjara
Kehamilan dalam Penjara
● Di Indonesia, data terkait perempuan hamil di penjara masih terbatas.
Data nasional menunjukkan jumlah perempuan yang dipenjara
meningkat dari 1.807 pada tahun 2000 menjadi 11.465 pada tahun 2017.
Pada tahun 2016, dari 464 lembaga pemasyarakatan dan penahanan di
Indonesia, hanya 10 yang khusus diperuntukkan bagi perempuan.

● Meski hukum di Indonesia telah mengatur hak-hak dasar bagi perempuan


di Lembaga Pemasyarakatan, perlu dikaji ulang apakah hak – hak tersebut
telah terpenuhi seutuhnya, atau justru sebaliknya. Keterbatasan sumber
daya dan kondisi overcrowded sering mengakibatkan kebutuhan
perempuan di lembaga penahanan tidak terpenuhi.
Masalah Pelayanan Kesehatan bagi
Ibu Hami dalam Penjara
● Sebagian Lapas belum memiliki poliklinik Lapas sendiri,
sehingga ketersediaan tenaga kesehatan dan obat-obatan
juga masih bergabung bersama Klinik Lapas yang lain
● Pembinaan kondisi ibu hamil masih berfokus ke hilir, yaitu
hanya diberikan jika narapidana membutuhkan, misalnya
sakit, dan atau terdapat gangguan dengan kehamilannya
● Warga Binaan Perempuan (WBP) hamil hanya diberi vitamin
penambah darah saja
● Poliklinik Lapas tidak mengelola anggaran maupun obat.
Obat-obatan sudah disediakan oleh bagian umum
Dampaknya
● Dapat terjadi keguguran pada WBP yang tidak
mengetahui bahwa kondisinya sedang hamil, padahal
sebelum masuk Lapas sudah di tes kehamilan

● Meninggalnya janin dalam kandungan

● Terdapat perempuan hamil dengan masalah


kesehatan, seperti epilepsi yang tdak mengkonsumsi
obat secara rutin karena keterbatasan dana
Solusi
● Mengadakan kerjasama dengan pihak ketiga (LSM) dalam memberikan
pelayanan kesehatan bagi Ibu hamil
● Mengembangkan Pusat Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi dengan
melakukan advokasi pemenuhan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi
(HKSR) yang memiliki layanan Drop In dan Mobile Clinic
○ Jenis layanan yang diberikan adalah konseling kesehatan reproduksi
dan seksual, serta pemeriksaan Obstetri-Ginekologi
● Program kerjasama dengan lintas sektoral sebagai bentuk preventif untuk
mencegah keterlambatan penanganan kesehatan bagi WBP hamil di Lapas.
○ Lapas khusus perempuan yang dapat dibantu oleh Dinas Kesehatan
untuk monitoring program
○ Kanwil Kemenkumham provinsi dapat membantu pelaksanaan program
dengan mengeluarkan regulasi bagi tenaga kesehatan untuk mengatasi
ketiadaan Klinik Lapas guna memberikan pelayanan kesehatan bagi
WBP hamil, sebab pada akhirnya program kerjasama ini akan
membantu pihak lapas dalam memelihara kesehatan warga binaannya
L G B T
LGBT
● LGBT adalah singkatan dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender.
○ Lesbian adalah sebutan untuk perempuan yang menyukai sesama
jenis.
○ Gay adalah sebutan khusus untuk laki-laki yang memiliki orientasi
seks terhadap sesama jenis
○ Biseksual adalah sebutan untuk orang yang bisa tertarik kepada
laki-laki atau perempuan.
○ Transgender sendiri adalah istilah yang digunakan untuk orang
yang cara berperilaku atau berpenampilan berbeda atau tidak
sesuai dengan jenis kelaminnya.
● Perilaku LGBT dari sisi kesehatan tidak dibenarkan dan bukan gangguan
kejiwaan melainkan masalah kejiwaan.
Faktor Penyebab Perilaku LGBT
Faktor keluarga

•Pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya memiliki peranan yang penting bagi para anak untuk
lebih cenderung menjadi seorang anggota LGBT daripada hidup normal layaknya orang yang lainnya.

Pengalaman seksual (kekerasan seksual/pelecehan seksual)

•Pernah mendapat pengalaman seksual yang kurang menyenangkan dari lingkungan bahkan di dalam keluarga
mereka sendiri.

Faktor lingkungan dan pergaulan

•Masuknya budaya-budaya yang berasal dari luar negeri juga dianggap menjadi penyebab seseorang untuk ikut
menjadi bagian LGBT.

Faktor genetik

•Kelainan kromosom
•Hormon testosteron dalam tubuh manusia memiliki andil yang besar terhadap perilaku LGBT. Kadar hormon
testosteron yang rendah dalam tubuhnya, bisa berpengaruh terhadap perubahan perilakunya.

Narkoba

•Dalam kondisi yang tidak sadar karena pengaruh narkoba mereka dapat mengalami pelecehan seksual dan
melakukan penyimpangan seks kapan saja.
Masalah pada LGBT
Depresi dan bunuh diri Kesehatan Moralitas
• Kaum LGBT menghadapi masalah yang • Perilaku seks homo dan • LGBT menciderai
lebih kompleks di dalam kehidupan lesbian lebih beresiko kemanusiaan dan
mereka, seperti diskriminasi dan terjangkit virus fitrahnya sebagai
kekerasan. Ketika mereka tidak mampu HIV/AIDS dan penyakit manusia
menata permasalahan yang dihadapi, menular seksual
maka mereka akan lebih mudah stress dan
depresi.

Sosial Keamanan
• Perilaku gay dan lesbian tidak akan • Dalam komunitas LGBT sering terjadi tindak kekerasan
bisa menghasilkan keturunan. Jika seksual dan pembunuhan karena pelaku LGBT yang
perilaku tersebut dilegalkan maka mudah berganti pasangan, kecenderungan pemaksaan
di masa yang akan datang akan kehendak dominan terhadap pasangan sejenis,
terjadi kepunahan manusia kesenangan yang membabibuta, atau kekecewaan berat
yang berujung pembunuhan terhadap pasangan
sejenisnya.
Solusi
● Peran keluarga dan pendidikan seksual

○ Dalam upaya pencegahan penularan perilaku LGBT,


ketahanan keluarga, keharmonisan ditengah keluarga,
pola asuh yang tepat, dan pemberian pendidikan yang
baik menjadi penting.

○ Selain itu pengajaran dari orang tua dan lingkungan


terdekat akan bagaimana pendidikan seks untuk
menumbuhkan rasa tanggungjawab diri atas nilai seks
biologis, gender dan orientasi gender menjadi penting
untuk diberikan kepada anak dan remaja.
Ibu Pengganti
(Surrogate mother)
Ibu Pengganti (Surrogate Mother)
● Ibu pengganti atau surrogate mother adalah sebutan yang ditujukan
kepada perempuan yang meminjamkan rahimnya guna membantu
pasangan suami istri memperoleh keturunan.
● Terdapat 2 jenis utama surrogate :
○ Surrogate gestasional (juga dikenal sebagai surogasi penuh
atau inang), kehamilan terjadi akibat pemindahan atau
transfer embrio yang dengan program IVF sehingga anak yang
dilahirkan tidak terkait secara genetik dengan sang inang atau
"ibu pengganti".
○ Surrogate tradisional (juga dikenal sebagai surogasi parsial,
genetik, atau langsung), ibu pengganti dijadikan hamil secara
alami ataupun artifisial (buatan), tetapi anak yang dilahirkan
memiliki keterkaitan genetik dengannya.
Siapa saja yang membutuhkan ibu pengganti?

● Perempuan yang telah menjalani prosedur pengangkatan


rahim karena alasan medis
● Kondisi medis tertentu yang bisa membahayakan
mama dan bayi jika perempuan itu mengandung
● Kehamilan atau melahirkan sebelumnya mengalami
komplikasi dan membahayakan keselamatan mama dan
bayi
● Kegagalan proses implantasi IVF berulang
● Keguguran berulang yang tidak bisa tertangani
Hukum Surrogate di Indonesia
● Praktik surrogate dilarang di Indonesia. Larangan tersebut termuat dalam
peraturan umum mengenai "bayi tabung" pada pasal 16 UU No. 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan dan Keputusan Menteri Kesehatan
No.72/Menkes/Per/II/1999 tentang Penyelenggaraan Teknologi Reproduksi
Buatan.

● Dari kedua peraturan tersebut dapat disimpulkan kalau praktik "ibu


pengganti" dilarang pelaksanaannya di Indonesia, dan dipertegas dengan
adanya sanksi pidana bagi yang mempraktikkannya (pasal 82 UU No.23
Tahun 1992 tentang Kesehatan).

● Selain itu, Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal
27 menyebutkan, upaya kehamilan di luar cara alamiah hanya boleh
dilakukan pasangan suami istri sah. Hasil pembuahan sperma dan sel telur
dari suami istri bersangkutan hanya boleh ditanamkan pada rahim sang istri
dengan prosedur yang dilakukan tenaga medis dan fasilitas memadai.
Masalah Etika terkait Sorrogate
● Sejauh mana masyarakat peduli tentang eksploitasi, komodifikasi,
dan/atau paksaan ketika wanita dibayar untuk hamil dan melahirkan bayi,
terutama dalam kasus di mana terdapat perbedaan kekayaan dan kekuasaan
yang besar antara orang tua yang dimaksud dan ibu pengganti.
● Sejauh mana masyarakat dibenarkan untuk mengizinkan wanita membuat
kontrak tentang penggunaan tubuhnya.
● Apakah arti menjadi seorang ibu?
○ Apa hubungan antara ibu genetik, ibu gestasional, dan ibu sosial?
○ Apakah mungkin secara sosial atau secara hukum mengandung dalam
beberapa mode keibuan dan/atau pengakuan beberapa ibu?
● Perlukah seorang anak yang dilahirkan melalui surogasi memiliki hak untuk
mengetahui identitas setiap/semua orang yang terlibat dalam konsepsi dan
kelahiran anak tersebut?
Pekerja Seks
Komersial
PSK : Definisi dan Tipe
● Wanita Tuna Susila merepresentasikan pandangan bahwa hanya perempuanlah yang
menyediakan jasa pelayanan seks, wanita yang tidak bermoral dan melanggar
norma-norma sosial masyarakat.
● Pekerja Seks Komersial menyiratkan bahwa penjualan jasa seksual dapat dilakukan
oleh perempuan/laki-laki sebagai bentuk pekerjaan untuk mendapatkan
penghasilan.
● Tipe pelacuran di Indonesia :
○ Tipe tradisional (umum) : pelacuran yang sebagian besar dilakukan di wilayah
lokalisasi yang dilakukan oleh perempuan untuk tujuan mendapatkan uang.
Umumnya berasal dari keluarga miskin, memiliki tingkat pendidikan rendah
○ Tipe non-tradisional : dilakukan oleh mereka yang berlatar belakang social
ekonomi menengah ke atas dan pendidikan tinggi di kota-kota besar. Selain
motif ekonomi, menjadi pekerja seks untuk tujuan petualangan dan
eksperimen.
○ Cyber prostitution : pengelola menawarkan jasa pelayanan seks komersial
melalui sebuah website, termasuk yang melibatkan para artis .
Faktor Penyebab Pelacuran
Supply
• Merujuk pada faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk menjadi PSK
• Faktor individual terkait dengan aspek psiko-sosial-pendidikan
• Faktor relasional terkait dengan pengaruh lingkungan pertemanan, kegagalan
hubungan perkawinan/percintaan, atau konflik dengan keluarga
• Faktor struktural terkait dengan tekanan ekonomi dan dukungan budaya yang
mentolerir pelacuran
Demand
• Terkait dengan permintaan terhadap jasa pelayanan seksual, baik yang terkait
dengan pengguna jasa pelacuran maupun pengadaan jasa pelayanan seks
komersial
Catalyst
• Aspek-aspek yang memfasilitasi bertahan atau berkembangnya praktek
pelacuran → keuntungan ekonomi
Dampak Pelacuran terhadap
Kehidupan Masyarakat
● Dari aspek sosial, pelacuran dipandang mengancam norma-norma
sosial dan agama serta lembaga keluarga dan perkawinan. Pelacuran
juga dipandang dapat menggoyahkan kesakralan dan ketahanan
perkawinan atau menimbulkan dampak negatif terhadap perilaku
seksual anggota masyarakat, termasuk para generasi muda (degradasi
akhlak).
● Dari aspek kesehatan, pelacuran seringkali dipandang sebagai media
penyebaran penyakit menular berbahaya seperti HIV/AIDS, hepatitis,
penyakit menular seksual, terutama untuk praktek seks komersial yang
tidak aman.
● Dari sudut pandang ekonomi, pelacuran meningkatkan biaya sosial
untuk melaksanakan program-program penegakan hukum termasuk
razia atau pelayanan rehabilitasi sosial bagi PSK.
Rehabilitasi PSK
● Salah satu kebijakan sosial dalam penanganan pelacuran di Indonesia
berbentuk rehabilitasi yang dilaksanakan oleh Kementrian Sosial RI
melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban
Perdagangan Orang.
● Pelaksanaan rehabilitasi ditujukan kepada pekerja seks yang berniat
untuk meninggalkan pekerjaannya dan beralih profesi serta berintegrasi
kembali ke dalam masyarakat luas, namun terkendala oleh kepercayaan
diri atau kemampuan lainnya.
● Rehabilitasi tersebut berbasis panti (residence) di mana para peserta
diwajibkan tinggal di suatu asrama sekitar 3 - 6 bulan untuk
mendapatkan pembinaan mental, sosial, fisik, dan keterampilan kerja
untuk mengubah cara pandang mereka tentang prostitusi dan
mempersiapkan mereka untuk meninggalkan pekerjaan sebagai pekerja
seks dan berintegrasi dengan masyarakat.
Pemilihan
Jenis Kelamin
Anak
Bolehkah Orang Tua Memilih
Jenis Kelamin Anak?
● Dalam merencanakan kehamilan, banyak pasangan yang
mengharapkan dan rela melakukan banyak upaya agar punya
anak dengan jenis kelamin sesuai keinginan mereka.
● Seiring berjalannya waktu, teknologi di dunia kedokteran beberapa
waktu lalu memopulerkan program fertilisasi in vitro (IVF).
● Salah satu jenis pemeriksaan yang paling umum, dikenal sebagai
genetika pra-implantasi atau PGS. Mengambil satu sel dari embrio
dan melihat kromosomnya. Ini membantu dokter menentukan
embrio yang paling layak dan mengesampingkan kelainan
kromosom yang mempengaruhi kondisi seperti Down Syndrome
atau Turner Syndrome.
Menyebabkan Bias Gender
● Ada kekhawatiran yang muncul, terutama di beberapa
negara Asia, tentang masyarakat yang menilai anak laki-laki
lebih dari perempuan.

● Pemilihan jenis kelamin ini merusak konsep cinta tanpa


syarat dan kewajiban bercinta dengan syarat pada anak
menjadi suatu masalah, dalam hal ini, anak laki-laki atau
perempuan.

● Pemilihan jenis kelamin akan mempengaruhi bagaimana


orang tua mencintai anak mereka.
Thank you
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai