Anda di halaman 1dari 7

KATA KERJA OPERASIONAL (KKO)

REVISI TAKSONOMI BLOOM


1.)    Ranah Kognitif
(ANDERSON, L.W. dan Krathwohl, D.R. : 2001)
Taksonomi Bloom C1 C2 C3 C4 C5 C6
Lama (Pengrtahuan) (Pemahaman) (Aplikasi) (Analisis) (Sintesis) (Evaluasi)

Taksonomi Bloom C1 C2 C3 C4 C5 C6
Revisi (Mengingat) (Memahami) (Mengaplikasikan) (Menganalisis) (Mengevaluasi) (Mencipta)

Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta


(remember) (Understad) Apply) (Analyze) (Evaluate) (Create)
kemampuan seseorang untuk merupakan jenjang
kesanggupan seseorang kemampuan seseorang merupakan jenjang berpikir
kemampuan seseorang mengerti atau memahami sesuatu berpikir paling tinggi
untuk menerapkan atau untuk merinci atau paling tinggi dalam ranah
untuk mengingat-ingat setelah sesuatu itu diketahui dan dalam ranah kognitif
menggunakan ide-ide menguraikan suatu kognitif dalam taksonomi
kembali (recall) atau diingat. Dengan kata lain, dalam taksonomi
umum, tata cara bahan atau keadaan Bloom. Penilian/evaluasi
mengenali kembali memahami adalah mengetahui Bloom. Create tidak
ataupun metode- menurut bagian-bagian disini merupakan
tentang nama, istilah, tentang sesuatu dan dapat harus selalu bermakna
metode, prinsip-prinsip, yang lebih kecil dan kemampuan seseorang
ide, rumus-rumus, dan melihatnya dari berbagai segi.  menciptakan 'sesuatu
rumus-rumus, teori- mampu memahami untuk membuat
sebagainya, tanpa Seseorang peserta didik dikatakan yang baru', tapi create
teori dan sebagainya, hubungan di antara pertimbangan terhadap
mengharapkan memahami sesuatu apabila ia dapat juga bisa berarti
dalam situasi yang baru bagian-bagian atau suatu kondisi, nilai atau ide,
kemampuan untuk memberikan penjelasan atau merancang,
dan kongkret. faktor-faktor yang satu misalkan jika seseorang
menggunkannya. memberi uraian yang lebih rinci membangun,
Penerapan ini adalah dengan faktor-faktor dihadapkan pada beberapa
Pengetahuan atau tentang hal itu dengan merencanakan,
merupakan proses lainnya. Jenjang pilihan maka ia akan
ingatan adalah menggunakan kata-katanya sendiri. menyempurnakan,
berfikir setingkat lebih analisis adalah mampu memilih satu
merupakan proses Pemahaman merupakan jenjang memproduksi,
tinggi ketimbang setingkat lebih tinggi pilihan yang terbaik sesuai
berfikir yang paling kemampuan berfikir yang setingkat menemukan,
pemahaman. ketimbang jenjang dengan patokan-patokan
rendah. lebih tinggi dari ingatan atau memperkuat dan
aplikasi. atau kriteria yang ada.
hafalan. memperindah.
Mengutip Memperkirakan Mengaskan Memecahkan Membandingkan Mengumpulkan
Menebitkan Menceritajan Menentukan Menegaskan Menilai Mengatur
Menjelaskan Merinci Menerapkan Meganalisis Mengarahkan Erancang
Memasagkan Megubah Memodifikasi Menimpulkan Mengukur Membuat
Membaca Memperluas Membangun Menjelajah Meangkum Merearasi
Menamai Menjabarkan Mencegah Mengaitkan Mendukung Memperjelas
Meninjau Mnconthkan Melatih Mentransfer Memilih Mengarang
Mentabulasi Mengemukakan Menyelidiki Mengedit Memproyeksikan Menyususn
Memberi kode Menggali Memproses Menemukan Mengkritik Mengode
Menulis Mengubah Memecahkan Menyeleksi Mengarahkan Mengkombinasikan
Menytakan Menghitung Melakukan Mengoreksi Memutukan Memfasilitasi
Menunjukkan Menguraikan Mensimulasikan Mendeteksi Memisahkan Mengkonstruksi
Mendaftar Mempertahankan Mengurutkan Menelaah menimbang Merumuskan
Menggambar Mngartikan Membiasakan Mengukur Menghubungkan
Membilang Menerangkan Mengklasifikasi Membangunkan Menciptakan
Mengidentifikasi Menafsirkan Menyesuaikan Merasionalkan menampilkan
Menghafal Memprediksi Menjalankan Mendiagnosis
Mencatat Melaporkan Mengoperasikan Memfokuskan
Meniru membedakan Meramalkan Memadukan
2.)    Ranah Afektif

A1 A2 A3 A4 A5
Receiving atau attending Responding Valuing Organization Characterization by evalue or
(menerima atau (Menanggapi, Merspon ) (menilai atau menghargai). (mengatur atau calue complex
memperhatikan) mengorganisasikan), (karakterisasi dengan  suatu
nilai atau komplek nilai)
kepekaan seseorang dalam adanya partisipasi akti. Jadi Menilai atau menghargai mempertemukan perbedaan keterpaduan semua sistem
menerima rangsangan kemampuan menanggapi artinya memberikan nilai atau nilai sehingga terbentuk nilai nilai yang telah dimiliki oleh
(stimulus) dari luar yang adalah kemampuan yang memberikan penghargaan baru yang universal, yang seseorang, yang
datang kepada dirinya dalam dimiliki oleh seseorang untuk terhadap suatu kegiatan atau membawa pada perbaikan mempengaruhi pola
bentuk masalah, situasi, gejala mengikut sertakan dirinya obyek, sehingga apabila umum. Mengatur atau kepribadian dan tingkah
dan lain-lain. Termasuk dalam secara aktif dalam fenomena kegiatan itu tidak dikerjakan, mengorganisasikan merupakan lakunya. Disini proses
jenjang ini misalnya adalah: tertentu dan membuat reaksi dirasakan akan membawa pengembangan dari nilai internalisasi nilai telah
kesadaran dan keinginan untuk terhadapnya salah satu cara. kerugian atau penyesalan. kedalam satu sistem menempati tempat tertinggi
menerima stimulus, Jenjang ini lebih tinggi Valuing adalah merupakan organisasi, termasuk dalal suatu hirarki nilai. Nilai
mengontrol dan menyeleksi daripada jenjang receiving. tingkat afektif yang lebih didalamnya hubungan satu itu telah tertanam secara
gejala-gejala atau rangsangan tinggi lagi daripada receiving nilai denagan nilai  lain., konsisten pada sistemnya dan
yang datang dari luar. dan responding. Dalam kaitan pemantapan dan perioritas telah mempengaruhi
Receiving atau attenting juga dalam proses belajar mengajar, nilai yang telah emosinya. Ini adalah
sering di beri pengertian peserta didik disini tidak hanya dimilikinya.Mngorganisaikan merupakan tingkat efektif
sebagai kemauan untuk mau menerima nilai yang tertinggi, karena sikap batin
memperhatikan suatu kegiatan diajarkan tetapi mereka telah peserta didik telah benar-benar
atau suatu objek. Pada jenjang berkemampuan untuk menilai bijaksana. Ia telah memiliki
ini peserta didik dibina agar konsep atau fenomena,  yaitu phyloshopphy of life yang
mereka bersedia menerima baik atau buruk. Bila suatu mapan. Jadi pada jenjang ini
nilai atau nilai-nilai yang di ajaran yang telah mampu peserta didik telah memiliki
ajarkan kepada mereka, dan mereka nilai dan mampu untuk sistem nilai yang telah
mereka mau menggabungkan mengatakan “itu adalah baik”, mengontrol tingkah lakunya
diri kedalam nilai itu atau maka ini berarti bahwa peserta untuk suatu waktu yang lama,
meng-identifikasikan diri didik telah menjalani proses sehingga membentu
dengan nilai itu. penilaian. Nilai itu mulai di karakteristik “pola hidup”
camkan (internalized) dalam tingkah lakunya menetap,
dirinya. Dengan demikian nilai konsisten dan dapat
tersebut telah stabil dalam diramalkan. 
peserta didik.

Mengikuti Menyenangi Mengsumsikan Mengubah Membiasakan


Menganut Menyambut Meykinkan Menata Mengubah perilaku
Mematuhi Mendukung Memperjelas Membangun Berakhlak mulia
Meminati Maporkan Menekankan Membentuk pendapat Melayani
Memilih Menyumbang Memadukan Membuktikan
Menampilkan Mengimani Mengelola Memecahkan
Menyetujui Merembuk
Mengatakan Menegoisasi

3.)    Ranah Psikomotorik

P1 P2 P3 P4 P5
Meniru Manipulasi Presisi Artikulasi Naturalisasi

 Menyalin Kembali membuat Menunjukkan Membangun Mendesain


Mengikuti Membangun Melengapi Mengatasi Menentukan
Mereplikasi Melakukan Menyempurnakan Menggabungkan Mengelola
Mengulangi Melaksanakan Mengkalibrasi Beradaptasi
Mematuhi Menerapkan   Mengendalikan Memodifikasi
Mengaktifkan Mengoreksi Mengalihkan Merumuskan
Menyesuaikan Mendemonstrasikan Menggantikan Mengalihkan
Menggabungkan Merancang Memutar Mempertajam
Melamar Memilah Mengirim Membentuk
Mengatur Melatih Memindahkan Memadankan
Mengumpulkan Memperbaiki Mendorong Menggunakan
Menimbang Mengidentifikasikan Menarik Memulai
Memperkecil Memproduksi Menyetir
Mengisi
Membangun Mencampur Menjelaskan
Menempatkan
Mengubah Mengoperasikan Menempel
Membersihkan Membuat Mengemas Menskestsa
Memposisikan Memanipulasi Membungkus Mendengarkan
Mengkonstruksi Mereparasi Menimbang
Mencampur  

Berdasarkan versi RH Dave tentang Domain psikomotor ('Developing and Writing Behavioral Objectives', 1970. Dimodifikasi oleh Simpson, Gronlund, dan
kawan-kawan.

Deskripsi Kategori-kategori Utama Domain Psikomotor Contoh Kegiatan atau unjuk kerja dan Kata kerja yang digunakan untuk
bukti yang terukur menyatakan tujuan
1. Imitation – tahap awal dalam belajar keterampilan yang kompleks, secara Memperhatikan Guru dan mengulangi Imitation – Mengikuti, memulai,
diam, setelah siswa menunjukkan kesiapan untuk melakukan suatu kegiatan dan proses yang dicontohkan. membengkokkan, merakit (mengumpulkan),
tindakan. Imitasi termasuk mengulangi kegiatan yang telah mencoba, melaksanakan, menyalin,
didemonstrasikan atau dijelaskan, dan ini meliputi tahap coba-coba hingga
mengkalibrasi, membangun, membedah,
mencapai respon yang tepat.
menduplikasi, mengikuti, meniru, bergerak,
berlatih, melanjutkan, mengulangi, meniru,
Tingkah laku mengamati dan meniru orang lain. Unjuk kerja yang mereproduksi, menjawab/merespon, mengelola,
membuat sketsa, mulai, mencoba, relawan
ditampilkan masih rendah kualitasnya. Contoh: Mengkopi pekerjaan seni

2. Manipulation - seseorang terus berlatih dan mempraktekkan suatu Melaksanakan tugas yang diberikan Manipulation - (sama seperti imitasi), acquire,
keterampilan atau urutan tertentu hingga menjadi terbiasa dan mampu melalui tulisan atau secara lisan merakit, membangun, melengkapi,
melakukan suatu pekerjaan dengan sedikit percaya dan kemampuan. Respon melaksanakan, melakukan, menggapai,
lebih kompleks daripada di tingkat sebelumnya, tetapi siswa tersebut masih menangani, mempertahankan,
belum "percaya akan dirinya sendiri." mengimplementasikan, meningkatkan,
Mampu melakukan kegiatan tertentu dengan mengikuti perintah dan berlatih. membuat, memanipulasi, mengoperasikan,
menampilkan, memproduksi, memajukan,
mencipta kembali, menggunakan.

Contoh: Menciptakan pekerjaan sendiri,


setelah mengikuti pelajaran atau membaca
tulisan tentang pekerjaan tersebut.

3. Precision - keahlian telah dicapai. Kecakapan (profisiensi) dibuktikan Melakukan suatu tugas atau aktivitas Precision - (sama seperti imitasi dan
dengan unjuk kerja yang cepat, halus, dan akurat, dengan memerlukan tenaga dengan keahlian dan kualitas yang tinggi manipulasi), mencapai, menyelesaikan,
minimum. Respon (Tanggapan) yang diberikan sangat kompleks dan tanpa bantuan atau instruksi; dapat memajukan, automatize, mengkalibrasi,
dilakukan tanpa ragu-ragu. mendemonstrasikan kegiatan kepada melengkapi, mengontrol, mendemonstrasikan,
siswa lainnya membedakan (melalui sentuhan), exceed,
excel, menguasai, menyempurnakant,
Contoh: Bekerja dan Mengerjakan lagi mencapai, refine menghaluskan, menunjukkan,
Refining, sudah lebih tepat. Hanya sedikit kesalahan. sesuatu, jadi dapat dikatakan "Sangat succeed, mengungguli, melampaui
tepat"

4. Articulation – lebih tinggi dari tingkat presisi. Keterampilan berkembang Menghubungkan dan menggabungkan Articulation - mengadaptasi, alter, mengubah,
dengan baik sehinggaseseorang dapat mengubah pola gerakan sesuai dengan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dan mengkonstruksi, menggabung,
persyaratan khusus atau untuk mencapai masalah situasi.. mengembangkan metoda untuk memenuhi mengkoordinasikan, mengembangkan, excel,
persyaratan novel yang bervariasi express (facially), menformulasikan,
Mengkoordinasikan serangkaian kegiatan , untuk mencapai konsistensi internal mengintegrasikan, menguasai, memodifikasi,
Contoh: Membuat video yang di
dan keharmonisan. dalamnya terdapat musik, drama, menyusun kembali, mengorganisasi ulang,
pewarnaan, suara, dsb. merevisi, memecahkan, surpass, transcend

5. Naturalization – respon diberikan secara spontan. Siswa mulai Naturalization – menyusun menggabungkan,
bereksperimen , menciptakan cara memanipulasi bahan di luar pemahaman, Menentukan tujuan, pendekatan dan mengkomposisikan, mengkonstruksi, mencipta,
kemampuan dan keterampilan yang dikembangkan. Seseorang bertindak ‘tanpa strategi melakukan kegiatan untuk mendesain, menemukan, mengelola, originate,
berpikir’. memenuhi kebutuhan strategis. (Define mengelola proyek, refine, membuat spesifikasi,
aim, approach and strategy for use of transcend
creating new motor acts or ways of manipulating materials out of activities to meet strategic need)
understandings, abilities, and skills developed. One acts "without thinking."

melakukan unjuk kerja level tinggi secara alamiah, tanpa perlu berpikir lama.
Contoh: Michael Jordan bermain basket,
Having high level performance become natural, without needing to think much Nancy Lopez memukul bola golf, dsb.
about it.

Anda mungkin juga menyukai