PETANI SAWIT
MATA KULIAH :
NPM : 1802100029
DOSEN PA :
PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS LABUHANBATU
TA. 2021-2022
ISI KESIMPULAN
TANAH BERPASIR
1. Tanah pasir memiliki kapasitas serat air yang rendah karena sebagian besar tersusun atas
partikel berukuran 0,02 sampai 2 mm.
Gambut adalah material organik yang terbentuk secara alami dari sisa-sisa tumbuhan
yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 cm atau lebih dan terakumulasi
pada rawa (PP no 57 tahun 2016).
KARAKTERISTIK GAMBUT
1. Mudah mengalami Kering tak balik (irreversible drying), sifat hidrofilik dan
Hidrofobik
2. Mudah mengalami penurunan muka tanah (subsidence)
3. Rendahnya daya dukung permukaan terhadap tekanan.
4. Rendahnya kandungan hara kimia dan kesuburan.
Fungsi utama tata kelola air adalah untuk mendukung serta mempertahankan level air
agar fungsi gambut tetap terjaga.
Dengan mengoptimalkan fungsi stop bund dan pintu air yang optimal, maka level air
di area budidaya gambut dapat terjaga. Hasilnya lahan gambut tetap terpelihara fungsi
hidrologisnya, mencegah terjadinya irreversible drying dan laju subsidense dapat terkendali <
1 cm/tahun.
PENGAMATAN TINGGI MUKA AIR TANAH
Mengamati agar tinggi muka air dari permukaan tanah berada pada level :
1. 40 cm di piezometer dan
2. 50 - 60 cm di saluran drainase kebun
1. Budidaya sawit di lahan gambut tidak hanya menuntut perhatian pada tata kelola air
semata, tetapi juga penting memperhatikan hasil budidayanya yakni produktivitas
kelapa sawit.
2. Karena ini semua adalah bisnis yang membutuhkan feed back berupa pendapatan
usaha yang menguntungkan.
3. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui benih sawit yang paling sesuai di
lahan gambut dan BMP Sawit di lahan gambut.
Pengelolaan air lahan gambut dilakukan bersamaan dengan dimulainya program replanting.
Bertujuan untuk tetap mengoptimalkan kemampuan lahan untuk 143 pokok/ ha.
Kami menyadari Kunci keberlanjutan perkebunan sawit di lahan Gambut adalah melakukan
pengelolaan air yang tepat dan benar, disiplin dan berkesinambungan, sehingga:
1. Mencegah irreversible drying -gambut tetap lembab - dengan menjaga tinggi muka air
tanah 40-60 cm.
2. Mengontrol laju subsidence gambut. Adalah sebuah KEHARUSAN.
Kesimpulan
1. Sangat diyakini, dengan melakukan pengelolaan air yang baik, lahan gambut tropis
dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk kelapa sawit (contoh di kebun Negeri
Lama yang sudah 4 generasi).
2. Gunakan benih sawit DxP Socfindo MT Gano untuk mengantisipasi serangan
ganoderma di lahan gambut.