Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

MENYIMPULKAN ISI DARI WEBINAR SOCFINDO MENYAPA

PETANI SAWIT

MATA KULIAH :

PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

NAMA : FAISAL HADI

NPM : 1802100029

DOSEN PA :

FITRA SYAWAL HARAHAP, SP,M.Agr

PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS LABUHANBATU
TA. 2021-2022
ISI KESIMPULAN

BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SWIT DI LAHAN MARGINAL

Jenis lahan marginal

1. Lahan marginal adalah lahan yang rendah potensi dan produktivitasnya yang dapat


disebabkan aspek kesuburan tanah, kandungan hara kimia dan kondisi fisik lahan
maupun biologi tanah yang rendah. 
2. Di samping itu, tanah marginal juga mempunyai kesediaan air yang rendah (lahan
kering).

TANAH BERPASIR

1. Tanah pasir memiliki kapasitas serat air yang rendah karena sebagian besar tersusun atas
partikel berukuran 0,02 sampai 2 mm.

TANAH GAMBUT ADALAH

Gambut adalah material organik yang terbentuk secara alami dari sisa-sisa tumbuhan
yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 cm atau lebih dan terakumulasi
pada rawa (PP no 57 tahun 2016).

KARAKTERISTIK GAMBUT

1. Mudah mengalami Kering tak balik (irreversible drying), sifat hidrofilik dan
Hidrofobik
2. Mudah mengalami penurunan muka tanah (subsidence)
3. Rendahnya daya dukung permukaan terhadap tekanan.
4. Rendahnya kandungan hara kimia dan kesuburan.

DAMPAK SALAH KELOLA LAHAN GAMBUT PADA BUDIDAYA KELAPA SAWIT


1. Subsidensi permukaan tanah bisa sangat tinggi.
2. Gambut rusak (kering) dan tidak dapat dimanfaatkan lagi untuk budidaya sawit.

BEST MANAGEMENT PRACTICE


Water Management

Fungsi utama tata kelola air adalah untuk mendukung serta mempertahankan level air
agar fungsi gambut tetap terjaga.

Dengan mengoptimalkan fungsi stop bund dan pintu air yang optimal, maka level air
di area budidaya gambut dapat terjaga. Hasilnya lahan gambut tetap terpelihara fungsi
hidrologisnya, mencegah terjadinya irreversible drying dan laju subsidense dapat terkendali <
1 cm/tahun.
PENGAMATAN TINGGI MUKA AIR TANAH

Mengamati agar tinggi muka air dari permukaan tanah berada pada level :

1. 40 cm di piezometer dan
2. 50 - 60 cm di saluran drainase kebun

BENIH SAWIT UNTUK LAHAN GAMBUT

1. Budidaya sawit di lahan gambut tidak hanya menuntut perhatian pada tata kelola air
semata, tetapi juga penting memperhatikan hasil budidayanya yakni produktivitas
kelapa sawit.
2. Karena ini semua adalah bisnis yang membutuhkan feed back berupa pendapatan
usaha yang menguntungkan.
3. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui benih sawit yang paling sesuai di
lahan gambut dan BMP Sawit di lahan gambut.

BENIH MT GANO UNTUK LAHAN GAMBUT


1. Berdasarkan hasil riset, penyebaran miselium Ganoderma dapat terjadi melalui air,
akan tetapi laju serangan ganoderma tetap rendah karena perkembangan jamur
Ganoderma ditekan oleh kondisi terendam air.
2. Ganoderma akan cepat menyebar pada kondisi lahan gambut mengalami kekeringan.
Setelah terjadi kondisi kering tak balik (irreversible drying), kelapa sawit menjadi
stres dan juga lebih rentan terhadap serangan ganoderma. Dan ketika terjadi drainase
yang berlebihan, maka kombinasi perubahan ini dapat meningkatkan aktivitas
miselium ganoderma.
3. Maka dari itu, untuk mengantisipasinya perlu menggunakan bahan tanam DxP
Socfindo MT Gano.

REPLANTING DI LAHAN GAMBUT

Pengelolaan air lahan gambut dilakukan bersamaan dengan dimulainya program replanting.

Pola Penamanaman Kelapa Sawit

Metode pembuatan parit dengan ratio 1:1 terhadap pasar pikul.

1. Jarak antar parit 15.6 Mtr


2. Luas parit 2.5 Mtr
3. Jarak tanam 2.7 mtr dari bibir parit
4. Sistem penanaman Hole in Hole 9 m jarak antar tanaman

Bertujuan untuk tetap mengoptimalkan kemampuan lahan untuk 143 pokok/ ha.
Kami menyadari Kunci keberlanjutan perkebunan sawit di lahan Gambut adalah melakukan
pengelolaan air yang tepat dan benar, disiplin dan berkesinambungan, sehingga:

1. Mencegah irreversible drying -gambut tetap lembab - dengan menjaga tinggi muka air
tanah 40-60 cm.
2. Mengontrol laju subsidence gambut. Adalah sebuah KEHARUSAN.

Konstruksi sistem drainase di lahan gambut mempunyai 2 fungsi :

1. Membuang kelebihan air dari zona perakaran.


2. Mengontrol level muka air tanah.

Kesimpulan
1. Sangat diyakini, dengan melakukan pengelolaan air yang baik, lahan gambut tropis
dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk kelapa sawit (contoh di kebun Negeri
Lama yang sudah 4 generasi).
2. Gunakan benih sawit DxP Socfindo MT Gano untuk mengantisipasi serangan
ganoderma di lahan gambut.

Anda mungkin juga menyukai