KMB III
TERAPI BEKAM
Kelompok
Disusun Oleh:
Email : stikesyatsi@yahoo.co
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Pada penulisan makalah ini
penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Meskipun
banyak hambatan yang dialami dalam proses pembuatan makalah ini, tapi penulis berhasil
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dalam hal ini penulis tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada:
Berkat dorongan dari merekalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis
memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan atau kekurangan yang kurang
jelas dalam makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi.................................................................................................................................3
B. Etiologi.................................................................................................................................3
C. Patofisiologi..........................................................................................................................5
D. Manifestasi Klinis.................................................................................................................7
E. Penatalaksanaan..................................................................................................................10
F. Pemeriksaan Penunjang......................................................................................................14
G. Asuhan Keperawatan..........................................................................................................16
A. Kesimpulan.........................................................................................................................23
B. Saran...................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Bangsa Yunani kuno juga pernah menggambarkan cara pengobatan ini. Cara
pengobatan yang sama juga marak di kalangan bangsa Arab kemudian Rasulullah SAW
mengakui dan menetapkan bagi kaum muslimin. Prinsip ilmiah dari bekam adalah
membuang toksindan sel-sel darah yang rusak akibat pengaruh radikal bebas serta
merangsang sumsum tulang untuk memproduksi sel-sel darah baru yang vital. Selain itu
manfaat bekam bagi kesehatan yang menonjol adalah memberi efek detoksifikasi. Dalam
pemeriksaan laboratorium ditemukan bahwa darah hasil pembekaman terdiri dari sel-sel
darah yang bentuknya abnormal dan banyak yang merupakan darah rusak. (Kasmui, 2000)
1. Rumusan Masalah
2. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah terapi bekam
2. Untuk mengetahui prinsip kerja terapi bekam
3. Untuk mengetahui titik reflek bekam
4. Unutuk mengetahui jenis-jenis bekam
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Teknik bekam adalah teknik pengobatan penyakit yang sudah ada sejak ribuan
tahun silam. Orang yang rutin melakukan bekam diyakini akan sembuh dari berbagai
penyakit. Bekam adalah metode pengobatan kuno yang sudah dipakai sejak zaman
Yunani Kuno dan disebutkan dalam catatan medis Sanskerta ribuan tahun lalu. Bekam
juga dipakai oleh ilmuwan kedokteran Ibnu Sina. Ibnu Sina di dalam kitabnya Al-
Qaanum mengungkapkan diperintahkan untuk tidak berbekam diawal bulan karena
cairan-cairan tubuh kurang aktif bergerak dan tidak normal, dan tidak diakhir bulan
karena bisa jadi cairan-cairan tubuh mengalami pengurangan. Oleh karena itu
disarankan melakukan bekam pada pertengahan bulan ketika cairan-cairan tubuh
bergolak keras dan mencapai puncak penambahannya karena bertambahnya cahya
dibulan. (Murtadlo, 2005).
Pada zaman Cina kunomseorang herbalis Ge Hong (281-341 M) dalam
bukunya A Handbook of Prescriptions for Emergencies menggunakan tanduk hewan
untuk membekam/mengeluarkan bisul yang disebut tehnik "jiaofa". Dalam melakukan
teknik pengobatan tersebut, jumlah darah yang keluar cukup banyak, sehingga tidak
jarang pasien pingsan. Cara ini juga digunakan oleh orang Romawi, Yunani.
Byzantium dan Itali oleh para rahib yang meyakini akan keberhasilan dan khasiatnya.
Faktor yang memicu munculnya radial bebas (oxident) adalah faktor intern
yang berupa ketidakseimbangan metabolisme tubuh manusia dan faktor ekstern
seperti asap rokok, hasil penyinaran Ultra Violet, polusi udara, zat kimia yang
terkandung dalam makanan dan minuman dll. Penyakit yang diakibatkan oleh
radial bebas itu bisa berupa penyakit berat dan kronis seperti kanker, liver,
diabetes, asam urat, kolesterol tinggi, tekanan darah kotor tinggi, asma,
pengeroposan tulang (osteoporosis), struk, gangguan seksual. Oleh karena itu
radial bebas harus dibasmi secara berkala dan berulang dengan cara berbekam,
sebab apabila terjadi penumpukan yang berlebih akan berakibat fatal bagi
manusia, berbekam juga dapat membantu memacu pembentukan sistem imunitas
tubuh manusia yang maksimal. (Murtadlo, 2005).
Adapun tehnik bekam yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW yaitu meniru
kerjanya sundutan lebah madu dimana beliau mengatakan bahwa didalam lebah
dan madu mengandung anak 1000 obat penyembuh, teknik bekam juga meniru
gigitan lintah yang menghisap darah manusia sundutan lebah madu dan gigitan
lintah itu memiliki kedalaman 0,4 mm, oleh sebab itu teknik metode bekam harus
di pelajari dengan sungguh-sungguh dan harus benar sebab jika torehan darah dari
bekam itu ukurannya lebih dalam dari 0,4 mm maka akan berakibat buruk bagi
tubuh karena darah yang di keluarkan merupakan darah segar bukan darah beku
(oxident) dan torehan darah /bedah minor dalam terapi bekam di lakukan pada
titik-titik tertentu di bagian tubuh si pasien, setelah itu baru di kop (sedot) selama
10-15 menit maka akan keluar darah beku (oxident) yang hitam dan kental dan
tidak beraroma amis. darah ini merupakan darah beracun yang selama ini
membuat tubuh kita tidak setabil. (Kasmui, 2000).
1. Di bagi atas kepala (ummu mughits), caranya dengan mencukur rambut pada
bagian yang akan di bekam. Bekam di kepala sangat efektif untuk terapi penyakit
migrain, vertigo, sakit kepala menahun, darah tinggi, stroke, suka mengantuk,
sakit gigi, sakit mata, melancarkan peredaran darah, perbaikan sistim kekebalan
tubuh, dan lain-lain. (Muhammad, 1998).
2. Di sekitar urat leher (al akhda'iin), titik ini untuk mengobati penyakit seperti: sakit
kepala, wajah, kedua telinga, mata, polip (hidung) dan tenggorokan, gigi seri
lidah, kanker darah, melancarkan peredaran darah.
3. Di bawah kepala (An Naqrah), sekitar empat jari di bawah (tulang tengkorak
paling bawah), bermanfaat menyembuhkan radang mata (pada anak-anak), tumor
pada telinga, berat kepala, bintik-bintik di wajah, jerawat. (Kasmui, 2000)
4. Daerah antara dua pundak (Al Kaahil), merupakan titik paling sentral untuk
mengatasi berbagai macam penyakit.
5. Daerah sekitar pundak kiri dan kanan (Naa'is), yaitu daging lembut di pundak
yang tegang ketika merasa takut. Bekam pada titik ini dapat bermanfaat untuk
menetralisir keracunan dan penyakit live.
6. Daerah punggung (di bawah tulang belikat), bekam di daerah ini banyak memilik
keistimewaan dan khasiatnya.
7. Daerah punggung bagian bawah dan tulang ekor untuk penyakit pegal/nyeri di
pinggang dan wasir.
8. Pangkal telapak kaki (1ltiwa' - di bawah mata kaki) untuk penyakit nyeri di kaki,
asam urat, kaku, dan pegal-pegal. 9. Di tempat-tempat yang di rasakan sakit.
(Muhammad, 1998).
Jenis bekam basah adalah bekam yang di alkukan oleh nabi, maka dari itu di sebut
sunnah nabi. Disini permukaan kulit di sedot terlebih dahulu, lalu di lukai atau di
sayat menggunakan lancet jarum yang tajam) atau pisau bedah kemudian di
sekitarnya di sedot kembali untuk mengeluarkan darah yang berisi sisa-sisa Toksid
dari dalam tubuh. Setiap sedotan di biarkan 2-3 menit kemudian di buang
kotorannyan dengan cara di tempatkan pada cawan atau tempat sampah khusus.
Maksimal sedotan tidak lebih dari 7 kali. Darah yang mengandung Toksid warna
hitam pekat seperti jeli atau berbuih. Jarak waktu pengulangan bekam di tempat yang
sama adalah 2-3 minggu. Bekas luka insyaallah akan hilang dalam 2-3 hari jika diurut
dengan minyak Habbatussaudah atau minyak Zaitun atau minyak But-But dan
bekasnya tidak terkena air selama 3-4 jam setelah berbekam. (Kasmui, 2000)
2. Bekam Kering (Jaafah)
Bekam jenis ini adalah pengembangan dari Bekam basah. Bekam kering
bermanfaat untuk membuang angin serta melegakan sakit secara emergenci tanpa
melukai kulit. Dapat melemaskan otot-otot yang kaku. Disini pengekopan hanya
di lakukan satu kali selama 15-20 menit. Setelah selesai baru di oleskan lagi
minyak untuk mempercepat menghilangkan lebam bekas bekam kering tersebut.
1. Bekam Basah
Metode pembekaman ini merupakan metode pengeluaran darah statis atau darah
kotor yang dapat membahayakan tubuh jika tidak dikeluarkan, (Muhammad,
1998)
b. Hisap/Vacum dengan gelas kaca pada permukaan kulit yang sudah ditentukan
titik-titiknya. 3-5nkali pompa, biarkan selama 3-5 menit untuk memebrikan
kekebalan pada kulit saat dilakukan penyayatan.
c. Kemudian lepas gelas kaca tersebut, basuh kulit dengan alkohol atau betadine
untuk membersihkan permukaan kulit yang akan dibekam dari kuman, lakukan
penyayatan dengan lancet jarum/pisau bedah, sayatan disesuaikan dengan
diameter/lingkaran gelas tersebut, lalu hisap dengan alat cupping set dan hand
pump untuk menyedot darah kotor. Hisap/vacuum sebanyak 3-5 kali pompa
(disesuaikan dengan ketahanan pasien) dan biarkan selama 3-5 menit.
(Murtadlo, 2005)
d. Buang darah yang kotor (pada cawan yang telah disiapkan), kemudian lakukan
pembekaman lagi pada tempat yang sama, biarkan 2-3 menit, lakukan hal ini
sampai 3 kali dan maksimal 5 kali jika pada kondisi pasien tertentu bisa sampai
maksimal 7 kali.
e. Setelah selesai bekas bekaman diberi Anti Septik/Minyak But-but, agar tidak
terjadi infeksi dan luka cepat sembuh.
f. Pembekaman dapat dilakukan tiap hari pada titik-titik yang berbeda-beda dan
berikan jangka waktu 2-3 pekan untuk titik yang sama, atau 4 pekan sekali
melakukan pembekaman
2. Bekam Kering
Metode ini hanya dilakukan untuk menghilangkan rasa nyeri dan melenturkan
otot-otot pada punggung dan badan bagian belakang, tindakan ini dilakukan untuk
penyakit ringan. (Kasmui, 2000)
b. Hisap/Vacuum dengan gelas kaca pada permukaan kulit dan pada titik yang
sudah ditentukan. Hal ini sebaiknya dilakukan 3-5 kali pompa dan biarkan
selama 10-15 menit.
c. Lepaskan gelas kaca tersebut dan urut kembali bekas bekaman dengan
menggunakan minyak selama 2-3 menit.
Metode ini sebagai ganti kerokan yang dapat membahayakan kulit karena dapat
merusak pori-pori. Tindakan ini bermanfaat untuk membuang angin pada tubuh,
melemaskan otot-otot dan melancarkan peredaran darah. (Murtadlo, 2005)
c. Lepas gelas kaca tersebut dan urut kembali dengan minyak selama 2-3 menit
4. Bekam Tarik
Metode ini hanya untuk menghilangkan rasa nyeri dan penat kening dan bagian
yang pegal-pegal, bagian dahi
Caranya dengan menyedotkan gelas kaca secukupnya di dahi bagian yang pegal
kemudian ditarik berulang-ulang sampai kulit menjadi kemerahan. (Muhammad,
1998).
Jadi, vertigo bisa disebabkan karena adanya gangguan pada sistem vestibular
perifer (ganguan pada telinga bagian dalam). Pusing juga bisa muncul sebagai akibat
dari gangguan sistem vestibular sentral (misalnya saraf vestibular, batang otak, dan
otal kecil). Pada beberapa kasus, penyebab vertigo tidak diketahui.
Gangguan vestibular perifer meliputi Benign Paroksimal Positional Vertigo
(BPPV; vertigo karena gangguan vestibular perifer yang paling banyak ditemui),
sindrom Cogan (terjadi karena ada peradangan pada jaringan ikat di kornea, bisa
mengakibatkan vertigo, telinga berdenging dan kehilangan pendengaran), penyakit
Ménière (adanya fluktuasi tekanan cairan di dalam telinga/ endolimf sehingga dapat
mengakibatkan vertigo, telinga berdenging, dan kehilangan pendengaran).
ototoksisitas (keracuanan pada telinga), neuritis vestibular (peradangan pada sel saraf
vestibular, dapat disebabkan karena infeksi virus).
A. KESIMPULAN
Bekam memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Dengan berbekam
akan mengeluarkan darah kotor seseorang dimana akan membuat seseorang
menjadi rileks atau merasa ringan. Oleh karena itu melakukan bekam adalah
salah satu sunnah yang baik untuk kita lakukan, karena didalam bekam
terdapat banyak manfaat. Cara melakukan bekam hampir sama dengan proses
pembedahan dalam medis, yang selalu menekankan mengenai sterilitas alat
maupun tubuh yang akan dibekam. Walaupun hanya pengobatan tradisional
namun dalam melakukan bekam juga ada laranga larangan yang harus
diperhatikan.
B. SARAN
Semoga dengan adanya makalah ini, pembaca bisa mengerti dan
paham apa itu terapi bekam dan bagaimana cara melakukannya, serta
mengetahui manfaat dan efek dari terapi bekam. Untuk menghind kesalahan
dalam melakukan terapi bekam tersebut penulis menjelaskan apa itu terapi
bekam sampai efek dari terapi brekam itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA