BAHASA INDONESIA
2015
KATA PENGANTAR
berkenaan dengan hal tersebut maka disusunlah kebijakan bahwa bahasa Indonesia
baik dan benar, karena penguasaan atas bahasa Indonesia dapat dijadikan ukuran
nasionalisme seseorang sebagai bangsa Indonesia. Selain itu, mata kuliah ini juga
membutuhkannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………
RANCANGAN PEMBELAJARAN……………………………………………
EYD…………………………………………………………………………….
PARAGRAF……………………………………………………………………
SURAT RESMI………………………………………………………………..
KARANGAN ILMIAH………………………………………………………...
DAFTAR RUJUKAN…………………………………………………………
iii
Rencana Perkuliahan
KONSEP DASAR BAHASA
EYD
PARAGRAF
SURAT RESMI
KARANGAN ILMIAH
iv
1. Identitas Mata Kuliah
2. Deskripsi Mata kuliah : Mata Kuliah ini membahas tentang fungsi bahasa, tata
tepat.
1. Penugasan 20%
2. UTS 40%
v
3. UAS 40%
Jakarta: AKAPRES.
Cipta.
Dikti.
Utama.
Pustaka Widyatama.
vi
Pertemuan Waktu
No Materi Pokok Metode
ke (SKS)
keterampilan berbahasa
Karakteristik Bahasa
Fungsi bahasa
Ragam bahasa
Sejarah Perkembangan
BI
Tatabahasa Indonesia
(EYD) :
Penulisan huruf
Penulisan kata
Paragraf
Resmi: Diskusi
c. Penulisan surat
resmi
2. Teknik Presentasi:
a. Bahasa presentasi
b. Metode presentasi
vii
c. Etika presentasi
ilmiah:
b. Sistematika karya
ilmiah
c. Teknik pengetikan
sumber
penutup
b. Penulisan daftar
pustaka
presentasi
UAS presentasi
viii
A. KONSEP DASAR BAHASA
KARAKTERISTIK BAHASA
Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
1. Arbitrer
masyarakat. Misalnya kata ‘tangan’ melambangkan salah satu anggota tubuh manusia,
2. Konvensional
masyarakatnya. Misalnya kata ‘tangan’ yang berarti salah satu anggota tubuh manusia,
adalah milik masyarakat Indonesia. Kata ‘hand’ yang juga berarti salah satu anggota tubuh
namun bahasa juga bersifat unik sekaligus universal. Bahasa bersifat unik ketika bahasa
daerah yang ribuan jumlahnya, sekaligus merupakan kekhasan sebuah daerah. Universal
ketika bahasa merupakan hasil konvensi masyarakat yang cakupannya lebih luas. Misalnya
bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional, adalah bahasa yang dapat diterima
secara universal.
1
4. Produktif
Bahasa bersifat produktif, artinya bahasa dapat diproduksi secara tidak terbatas.
Bahasa Indonesia memiliki lebih kurang 23.000 kosa kata. Dari kosa kata tersebut dapat
5. Dinamis
Bahasa bukanlah sesuatu yang statis, selalu berkembang dari masa ke masa. Baik
dari segi kaidah kepenulisan, perbendaharaan kata, maupun maknanya. Misalnya dari
aspek ejaan, dalam bahasa Indonesia dikenal ejaan van opusjen (contoh: poestaka, boekoe,
doeloe,dst.), hingga ejaan yang disempurnakan (contoh: pustaka, buku, dulu, dst.). Dari
segi perbendaharaan kata, kosa-kata yang sering tidak dipakai dapat punah dan digeser
dengan kelahiran kosa kata baru yang dapat dihasilkan dari penyerapan bahasa asing
(Misal: kursi, sejarah, payung, dst). Perubahan makna, misalnya kata ‘pelayaran’ yang dulu
bermakna ‘menggunakan perahu layar’ sekarang meluas menjadi ‘setiap perjalanan di laut
6. Manusiawi
Bahasa bersifat manusiawi artinya diproduksi oleh manusia dan sebagai alat
dihasilkan selain manusia, tidak dianggap sebagai bahasa namun hanya sebagai alat
komunikasi naluriah.
2
FUNGSI BAHASA
Para pakar bahasa merumuskan fungsi bahasa secara umum sebagai berikut.
1. Alat Ekspresi
Bahasa sebagai alat ekspresi manusia untuk menyampaikan ide/gagasan, alat untuk
meluapkan emosi atau perasaannya, alat untuk menarik perhatian sesama, sekaligus alat
untuk menunjukkan keberanian atau eksistensi diri. Melalui bahasa seseorang dapat
membanjirnya sosial media juga merupakan wahana yang digunakan manusia dalam
mengekspresikan diri melalui bahasa. Tentunya hal ini memiliki dampak positif dan
negatif.
2. Alat komunikasi
berkomunikasi antarsesasama manusia. Tentunya hal ini tidak terlepas dari aspek
pragmatic dalam berbahasa yakni kesantunan dan etika dalam berbahasa yang penting
untuk diperhatikan. Penggunaan bahasa yang tepat juga merupakan representasi dari
adalah sebuah kekuatan yang mampu menyatukan berbagai elemen masyarakat dari
beragam kelas sosial. Bahasa standar yang digunakan dalam konvensi masyarakat tertentu
akan sama nilainya antara masyarakat yang berprofesi sebagai petani, misalnya, dengan
masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang. Contoh lain, di Negara yang memiliki lebih
dari satu suku bangsa, bahasa nasional mampu mengikat keberagaman suku tersebut.
3
Bahasa merupakan alat kontrol sosial, dengan kata lain bahasa memiliki kekuatan
ruang publik seperti televisi, sosial media, koran, dan berbagai media masa lainnya, dapat
dengan mudah menggiring pemikiran masyarakat sesuai dengan tujuan yang diusungnya.
Selain fungsi bahasa secara umum yang telah dipaparkan pada bagian
1. Bahasa Persatuan
Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan selaras dengan sumpah pemuda
yakni bahasa Indonesia sebagai pemersatu dari kebinekaan suku, agama, dan ras yang ada
di Indonesia.
2. Bahasa Nasional
terutama jika digunakan di luar negeri. Bahasa Indonesia juga merupakan sarana pemersatu
3. Bahasa Negara
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang wajib digunakan dalam administrasi Negara,
pengantar resmi di perguruan tinggi, sekaligus bahasa resmi di bidang ilmu kebudayaan
dan teknologi.
4. Bahasa Standar
resmi, baik lisan maupun tulis. Misalnya dalam pidato, presentasi, karya tulis, dst yang
bersifat ilmiah. Dalam hal ini, bahasa Indonesia mampu memberikan kesan kewibawaan,
kedudukan bahasa Indonesia secara khusus yang telah dipaparkan di atas merupakan suatu
4
keterkaitan. Diharapkan dapat menjadi alasan mengapa bahasa Indonesia tidak dapat
kesadaran berbahasa yang baik dan benar bagi seluruh bangsa Indonesia.
KETERAMPILAN BERBAHASA
5
Terdapat empat keterampilan berbahasa. Empat keterampilan tersebut terbagi
1. Keterampilan Reseptif
a. Keterampilan Menyimak
sebuah usaha yang disengaja untuk mendengarkan sebuah infomasi demi memperoleh
pemahaman yang komprehensif. Ada dua jenis interaksi dalam kegiatan menyimak, yakni
menyimak interaktif dan menyimak noninteraktif. Menyimak interaktif artinya jika kita
melakukan interaksi dengan lawan bicara, misalnya dalam kegiatan bertelepon. Dalam
kegiatan menyimak interaktif, kita dapat memiliki kesempatan untuk bertanya atau
mengulang apa yang telah kita simak dari lawan bicara. Sementara menyimak noninterkatif
bersifat searah. Kita tidak dapat meminta mengulangi apa yang telah kita simak atau
b. Keterampilan Membaca
Terdapat dua teknik untuk kemampuan membaca yakni teknik membaca cepat (scaning)
dan teknik membaca pemahaman (skimming). Hal yang penting kita perhatikan untuk
2. Keterampilan Produktif
6
Keterampilan produktif merupakan proses pembuatan/pelahiran kode-kode bahasa
a. Keterampilan Berbicara
berbicara adalah jeda, intonasi, tempo, dan artikulasi, berikut etika dan kesantunannya.
b. Keterampilan Menulis
karena berkaitan dengan cara mengomunikasikan segala gagasan ke dalam bahasa tulis
yang dapat berterima bagi pembaca. Menulis juga harus memerhatikan aspek-aspek
paralinguistik (intonasi, jeda, temp, dll.) yang direpresentasikan dalam bentuk ejaan.
RAGAM BAHASA
7
Ragam bahasa merupakan varian penggunaan bahasa berdasarkan
kepentingannya terbagi dalam tiga kategori baik dalam bahasa tulis maupun lisan,
untuk kepentingan akademik dan kegiatan resmi. Adapun ciri dari ragam formal ini
antara lain adalah menggunakan kosa kata baku, memperhatikan gramatika dan
penggunaan bahasa yang tidak terlalu baku dan resmi. Adapun ciri dari ragam
semiformal ini antara lain adalah kosa kata yang digunakan tidak terlalu ketat akan
pasar, dst. Adapun ciri bahasa nonformal antara lain bersifat longgar/tidak
dengan menambahkan partikel teh, da, atuh, dst. ke dalam tuturan atau tulisan.
8
Kata Sapaan Saya, Anda Aku, Kamu Gue, Ane, Elo,
Ente
Imbuhan Tertidur ketiduran ketiduran
laporkan laporin laporin
Membiarkan ngebiarin ngebiarin
Unsur Fatik Sih, deh, dong atuh, mah, da,
Penghilangan Reporter RCTI RCTI melaporkan Reporternya
salah satu fungsi melaporkan dari dari Jakarta. ngelaporin dari
dalam kalimat Jakarta. Jakarta
LARAS BAHASA
9
Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa yang dipakai dengan fungsi
1. Laras Jurnalistik
pada muatan gagasan melalui bahasa yang ekpresif, estetik, atau segala hal
yang bersifat rekaan. Ciri bahasanya pun cenderung bergaya kias atau
figuratif.
3. Laras Karya Tulis Ilmiah adalah kesesuaian bahasa yang dalam produksinya
5. Laras Hukum
6. Dst.
HIERARKI BAHASA
10
Hierarki bahasa adalah tingkatan satuan bahasa dari yang terbesar hingga
WACANA
PARAGRAF
KALIMAT
FRASA
KATA
Kata merupakan wujud bahasa yang paling kecil. Di atas kata terdapat frasa yang
merupakan gabungan kata yang tidak bersifat predikatif dan tidak melampaui batas fungsi.
Kalimat merupakan kumpulan kata atau frasa yang memiliki intonasi akhir. Paragraf
dibentuk dari beberapa kalimat. Paragraf idealnya terdiri dari minimal tiga kalimat.
Kumpulan paragraph disebut dengan wacana, yang merupakan kesatuan gagasan secara
komprehensif.
Latihan!
11
1. Kemukakan karakteristik bahasa dan jelaskan sesuai pemahamanmu!
B. EYD
12
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)
pemisahan kata, penempatan tanda baca dalam tataran satuan bahasa. Adapun cakupan
13
(p) Tanda apostrof (‘….)
Dalam modul ini hanya akan dipaparkan beberapa ejaan yang dianggap dominan
A. Huruf Miring
1. Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar, yang dikutip dalam tulisan.
4. Menuliskan kata atau ungkapan bahasa daerah yang belum dibakukan dalam bahasa
Indonesia.
B. Huruf Kapital
2. Petikan langsung.
3. Ungkapan yang berhubungan dengan nama agama, Tuhan, dan kitab suci.
5. Unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai
8. Nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah yang diikuti nama.
9. Nama geografi.
10. Semua unsur atau setiap unsur bentuk kata ulang sempurna yang terdapat pada
lembaga pemerintahan dan ketatanegaran, serta nama dokumen resmi, kecuali kata
dan.
14
11. Semua kata di dalam nama buku, majalah dst. Kecuali kata penghubung.
13. Kata penunjuk hubungan kekerabatan yang dipakai dalam penyapaan dan
pengacuan.
C. Penulisan Kata
Kata dasar ditulis sebagai sebuah kesatuan. Contoh: rumah, ibu, bisa,
b. Jika kata dasar berbentuk gabungan kata, imbuhan ditulis serangkai dengan kata
dst.
c. Jika salah satu unsur gabungan hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata
ditulis serangkai.
d. Jika huruf awal kata dasar adalah huruf kapital, diselipkan tanda hubung.
e. Jika kata maha sebagai unsure gabungan diikuti kata esa dan kata yang bukan
f. Jika kata peri sebagai unsur gabungan diikuti kata yang bukan kata dasar, unsur
15
3. Penulisan bentuk ulang secara lengkap menggunakan tanda hubung.
Kata di sebagai kata depan ditulis terpisah. Contoh: di sekolah, di pasar, dst.
AwalanMe-
Me (N) + Kata Me (N) +Kata Me (N) +kata
dasar(konsonan+ dasar(dobel dasar(k,p,t,s +
vokal) konsonan) vokal)
Me (N) +sapu
Me (N) + transfer Me (N) +tulis
Me (N) +curi Me (N) +kristal
Me + bantu Me (N) +pesona
Me + produksi Me (N) +kenal
Latihan!
16
Peningkatan kompetensi mahasiswa tidak hanya bisa di lakukan dari dalam kelas.
Salah satunya seperti yang dilakukan LP3I Business College Yogyakarta dengan
kesuksesan. Pengalaman ini tentunya di harapkan dapat menjadi bekal mahasiswa dalam
mahasiswa tidak menyerah dengan kegagalan. Karena kegagalan tidak akan ada habisnya.
Latihan!
17
2. Mang kardi yang mencat tembok rumah kami.
KATA BAKU
18
Kata baku merupakan seluruh kosa kata bahasa Indonesia yang berlaku dan
berbahasa sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kosa kata
Kata tidak baku adalah seluruh kosa kata yang belum ditetapkan
berdasarkan kelompok atau kalangan tertentu saja, biasanya terdapat unsur dialek
dalam kepentingan berbahasa untuk menyampaikan gagasan atau idea, baik dalam
Apotek Apotik
Manajemen Managemen
Nasihat Nasehat
Kualitas Kwalitas
Kuitansi Kwitansi
Prangko Perangko
Analisis Analisa
Detail Detil
Diagnosis Diagnosa
Aktivitas Aktifitas
Sintesis Sintesa
Hipotesis Hipotesa
Teknik Tehnik
Pasien Pasen
Karier Karir
Pikir Fikir
Antikomunis Anti komunis
19
Pascasarjana Pasca sarjana
Fondasi Pondasi
Nonkependidikan Non kependidikan
Standardisasi Standarisasi
Plaza Plasa
Telepon Telpon
Kredit Kridit
Kredibilitas Kridibilitas
Perilaku Prilaku
Sopir Supir
Diesel Disel
Sekretaris Sekertaris
Kedaluwarsa Kadaluarsa
Sekadar Sekedar
Adjektif Ajektif
Advokat Adpokat
Aktif Aktip
Ambulans Ambulan
Asas Azas
Definisi Difinisi
Depot Depo
Esai Esei
Februari Pebruari
Akhlak Ahlak
Formal Formil
Foto Photo
Frekuensi Frekwensi
Hakikat Hakekat
Ijazah Ijasah
Ikhlas Ihlas
Insaf Insyaf
Kategori Katagori
Jenderal Jendral
Izin Ijin
Jadwal Jadual
Konkret Konkrit
Koordinasi Kordinir
Likuidasi Likwidasi
Metode Metoda
November Nopember
Objek Obyek
Putra Putera
Putri Puteri
Rasional Rasionil
Rezeki Rejeki
Risiko Resiko
20
Sah Syah
Saraf Syaraf
Sistem Sistim
Terampil Trampil
Zaman Jaman
Teoretis Teoritis
Tim Team
Transpor Transport
Sistematis Sistimatis
Subjek Subyek
Massa (orang banyak) Masa
Menteri Mentri
Hierarki Hirarki
Konsekuensi Konsekwensi
Konduite Kondite
Kualitas Kwalitas
D. KALIMAT
KALIMAT
21
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulis, yang
mengungkapkan pikiran secara utuh. Dalam wujud lisan, tuturan (atau kalimat dalam
bentuk tulis) diucapkan dengan nada naik-turun, keras-lembut, disela jeda, dan diakhiri
intonasi akhir. Dalam wujud tulis, kalimat diawali dengan huruf kapital, dan diakhiri
dengan tanda baca titik, tanda tanya, atau tanda seru, kadang kala di tengah-tengahnya
terdapat tanda baca lain, seperti titik dua, titik koma, dan tanda pisah. Tanda titik, tanda
tanya, atau tanda seru dalam bahasa tulis sepadan dengan intonasi akhir dalam bahasa lisan,
sedangkan dalam bahasa tulis sepadan dengan jeda dalam bahasa lisan (Wijayanti,dkk,
hlm.54).
Contoh:
Susunan kata di atas bukanlah kalimat, karena tidak memiliki intonasi akhir.
Gagasan yang disampaikan belum utuh. Pendengar atau pembaca masih akan
FUNGSI KALIMAT
22
Fungsi kalimat merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam kalimat, yang untuk
1. Subjek
Subjek adalah fungsi kalimat yang menunjuk pada pelaku, hal, pokok masalah
yang menjadi inti pembicaraan dalam kalimat tersebut. Untuk mencari subjek dapat
menggunakan kata tanya ‘apa atau siapa yang…?’ Posisi subjek dalam kalimat bebas, boleh
Contoh:
2. Predikat
perihal Subjek. Untuk mencari predikat dapat menggunakan kata tanya ‘mengapa atau
bagaimana subjek?’ Posisi predikat dalam kalimat juga bebas, kecuali tidak boleh di
Kata ialah, adalah, dan merupakan sudah pasti berfungsi sebagai predikat.
Contoh:
3. Objek
Objek adalah fungsi kalimat yang melengkapi kata kerja sebagai hasil perbuatan,
yang dikenai perbuatan, yang menerima atau yang diuntungkan oleh perbuatan subjek.
23
Fungsi objek selalu terletak di belakang predikat berkata kerja aktif transitif
Contoh:
4. Pelengkap
fungsi kata kerja berawalan ber- dalam predikat, sehingga predikat kalimat menjadi
berawalan ber-.
Contoh:
5. Keterangan
kalimat,yaitu melengkapi fungsi subjek, fungsi predikat, dan fungsi objek, atau
fungsi semua unsur dalamkalimat. Posisi keterangan dalam kalimat bebas dan tidak
terbatas. Tidak terbatas dimaksudkan fungsi keterangan dalam dapat lebih dari satu
Latihan!
1. Raisa, gadis berambut tebal itu, adalah penyanyi favorit masa kini.
24
2. Mereka bertemu di ujung sebuah jalan kecil.
KALIMAT EFEKTIF
25
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun dengan tepat agar penyampaian
pesan dapat dipahami oleh pembaca atau pendengar. Kalimat efektif memiliki
pilihan kata yang tepat, struktur yang benar, hubungan antar bagian logis, dan ejaan
yang benar.
sebagai berikut.
4.Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis
dan sistematis.
26
Kalimat efektif harus memiliki kesatuan dalam fungsi-fungsi
dan keterangan.
Contoh:
(2) Pada pameran ini (K) mengetengahkan (P) karya-karya pelukis terkenal (O).
2. Kepaduan/Koherensi
Adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antar unsur-unsur
Contoh:
Adik saya yang paling kecil (S) memukul (P) dengan sekuat tenaganya
sehingga pesan dari kalimat tersebut tidak berterima. Perbaikan kalimat tersebut
sebagai berikut.
Adik saya yang paling kecil (S) memukul (P) anjing (O) dengan sekuat
3. Kehematan
27
Adalah upaya menghindari pemakaian kalimat yang tidak perlu (tidak
Contoh:
(2) Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri dia menggelapkan uang
perusahaan.
Kalimat di atas tidak efektif karena boros. Perbaikan dari kalimat tersebut
sebagai berikut.
4. Kesejajaran
struktur.
Contoh:
akademik.
(2) Penyakit alzheimer adalah satu bagian dari usia tua yang mengerikan dan
28
(1) Mahasiswa mengerjakan makalah, lalu menyerahkan ke ruang akademik.
(2) Penyakit alzheimer adalah satu bagian dari usia tua yang mengerikan dan
5. Keterukuran
kuantitatif.
Contoh:
6. Kelogisan
Adalah keberterimaan pesan yang ingin disampaikan, atau dengan kata lain
Contoh:
Kalimat di atas tidak berterima atau tidak logis karena pada kalimat (1)
bermakna yang dimatikan adalah pembawa HP, pada kalimat (2) bermakna yang
dijahit adalah wanita, pada kalimat (3) bermakna ambigu dengan pemaknaan (a)
29
SPP seluruh mahasiswa baru dinaikkan, atau (b) peraturan kenaikan SPP hanya
7. Ketepatan
Contoh:
Latihan!
30
Suntinglah kalimat di bawah ini agar menjadi efektif!
dinonaktifkan.
direktur utama.
31
E. PARAGRAF
PARAGRAF
pikiran atau satu gagasan utama yang disampaikan dalam himpunan kalimat yang
pikiran (ide pokok). Selain itu, paragraf juga berfungsi mempermudah dalam
Paragraf terdiri atas dua unsur yakni kalimat utama dan kalimat penjelas.
Kalimat utama merupakan topik atau ide pokok yang ingin disampaikan penulis.
sebagai berikut.
1. Kesatuan Paragraf
Idealnya dalam satu paragraf hanya memuat satu ide pokok sehingga
dianggap koheren.
Contoh:
Pak Budi sebagai tukang becak, setiap hari ia mengayuh becak untuk
32
nafkah dengan becak kesayangannya. Tanpa rasa lelah dan pantang menyerah Pak
Gagasan pokok atau tema dari paragraf tersebut adalah Pak Budi bekerja
2. Keefektifan Kalimat
pengorganisasiannya.
3. Kejelasan
Kejelasan dalam paragraf artinya antara kalimat pokok dan kalimat penjelas
memiliki keterkaitan, sehingga kejelasan ide atau pesan yang ingin disampaikan
berterima pembaca.
hal-hal berikut.
1. Penulis paragraf tetap memerhatikan kaidah satuan bahasa yang lain, seperti
teknis penulisan seperti kutipan, sumber rujukan, tata latak grafik, kurva, dan
gambar.
4. Penulis juga memperhatikan jumlah kata atau jumlah kalimat dalam sebuah
paragraf, yaitu jumlah kosakata paragraf antara 30—100 kata dan jumlah kalimat
5. Jika uraian paragraf melebihi 100 kata sebaiknya dibuat menjadi dua paragraf.
33
Latihan!
Saya adalah mahasiswa LP3I. Cita-cita terbesar saya adalah menjadi seorang
dan Bapak saya suka sekali menonton TV. Acara favorit kami adalah telenovela.
Sementara Emak saya suka nonton bola. Di LP3I saya banyak mendapatkan materi
tentang berbisnis. Jika saya nanti sudah sukses saya akan mengajak Bapak dan
Emak saya naik haji. Kami adalah keluarga bahagia. Saya merasa sangat
bisnis
keluar
ga
administra persahabat
si an
cinta
F. SURAT RESMI
SURAT RESMI
34
Surat yang ditulis oleh seseorang baik atas nama pribadi maupun atas nama instansi
Bahasa Surat:
(Fungsi surat bagi si penerima surat tersebut untuk mengetahui dan memahami hal
Struktur Surat:
Identitas Surat:
Tanggal surat
Alamat tujuan
Nomor pengarsipan
Pembukaan
Isi
Penutup
TIPOGRAFIumum
Tipografi UMUMsurat
SURAT RESMI
resmi:
35
1
_________________ 3 _____________
2
_________________ 4
_________________ 5
_________________ 6
_________________ 7
_______________________________ 8
________________________________________________________
________________________________________________________
__9_____________________________________________________
___________________________________________ 10
_____________ 11
_____________ 12
_____________ 13
----------------------------------- 14
Keterangan:
Kepala surat atau yang bisa juga disebut dengan kop surat merupakan
bagian teratas dalam sebuah surat. Fungsi penyertaan kepala surat tersebut
dari lembaga tersebut serta juga bisa menjadi alat promosi. Bagian surat
organisasi.
36
Alamat instansi, lembaga, perusahaan, atau organisasi.
Biasanya setelah penulisan kepala surat atau kop surat terdapat sebuah garis
dikeluarkan atau yang diterima. Nomor surat biasanya meliputi nomor urut
penulisan surat, kode surat, tanggal, bulan dan tahun penulisan surat.
4. Lampiran
bahwa ada sejumlah berkas atau dokumen yang disertakan dalam surat
37
tersebut. Jika tidak terdapat berkas atau dokumen yang dilampirkan, maka
5. Perihal
Terdapat dua alamt yang dituliskan dalam surat, yaitu alamat luar (yang
ditulis di sampul surat) dan alamat dalam (yang ditulis di dalam surat).
Alamat yang dimaksud dalam bagian ini merupakan alamat dalam. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis alamat dalam ini, hal-
Kata "kepada" pada alamat dalam sebenarnya tidak harus ada. Kata
"kepada" dirasa berlebihan karena sudah ada kata "Yth./ yang terhormat"
Menggunakan kata "Bapak", "Ibu" atau "Sdr." jika yang dituju adalah
seseorang bukan nama instasi. Kata "Bapak, Ibu, Sdr." selalu ditulis dengan
Di setiap bari pada bagian alamat dalam tidak diakhiri oleh tanda titik.
Menuliskan alamat orang atau lembaga yang dituju, lengkap lebih bagus.
Contoh:
38
Jalan Mawar, Losari Lor
Brebes, 52255
8. Salam pembuka
Salam pembuka yang berfungsi sebagai sapaan dalam surat. Salam pembuka
ditulis dengan huruf kapital di awal dan diakhiri oleh tanda koma.
Contoh:
Dengan hormat,
Assalamualaikum wr.wb.
9. Isi Surat
Penutup merupakan alenia penutup yang berisi ucapan terima kasih atau
tersebut seperti salam pembuka, diawali oleh huruf kapital dan diakhiri oleh
tanda koma.
tanda stempel instansi atas surat tersebut merupakan hal yang penting
39
12. Nama terang diikuti NIK/NIP dan jabatan di bawah penulisan nama
Nama terang adalah nama lengkap yang menulis atau yang mempunyai
13. Tembusan
Tembusan merupakan bagian surat yang menunjukkan pihak atau orang lain
instansi
2. Penulisan penanggalan
format:
romawi)/tahun.
contoh: 300/800-LP3I/IX/2015
*kode klasifikasi tergantung dari isi dan kepentingan terkait instansi yang
40
Bandung
*tidak perlu menuliskan nama kota sebelum tanggal surat karena sudah
tertera di kop surat pada alamat instansi yang menerbitkan surat tersebut
2 April 2015.
Bandung
40678.
kegiatan)
Hari : Selasa
41
“Sehubungan dengan kegiatan tersebut, kami harap bapak Kepala
G. PRESENTASI ILMIAH
PRESENTASI ILMIAH
komunikasi tulis, komunikasi lisan juga merupakan bagian dari pengakuan tingkat
42
intelektualitas seorang akademisi. Berkaitan dengan hal tersebut, idealnya seorang
mumpuni.
tertentu agar memahami hal yang disampaikan dalam presentasi tersebut. Selain itu,
tujuan lainnya adalah memengaruhi atau membujuk publik tertentu yang menjadi
menggugah emosi penyimak sehingga dapat mengubah sikap dan mengajak publik
Informasi yang memadai akan utuh dipahami oleh publik yang menjadi
(makalah) yang dapat dibaca oleh penyimak, alat peraga dan materi dalam
bentuk slide ppt (power point). Alat peraga harus relevan dengan materi
bahasan, ilustrasi dalam tayangan slide ppt pun harus relevan, pemilihan
jenis huruf, ukuran dan komposisi warna lay out slide ppt yang digunakan
Durasi atau rentang waktu yang dimiliki oleh penyaji sangatlah terbatas
43
secara rinci materi yang akan disampaikan dengan alokasi waktu yang
penyaji wajib bersikap terbuka dalam segala hal menyangkut informasi yang
adalah (1) menarik perhatian dan minat peserta; (2) menjaga agar presentasi tetap
berfokus pada masalah yang dibahas; (3) menjaga etika saat tampil. Agar tetap
menarik perhatian dan minat peserta, penyaji sebaiknya memilih topik yang
penting, mendesak dan menarik perhatian. Topik yang manarik pun harus didukung
oleh kepandaian kita dalam menyajikan, hal tersebut dapat didukung oleh perangkat
utuh. Sedangkan untuk menjaga etika, penyaji sebaiknya menghindari hal-hal yang
Tahap-tahap Presentasi
A. Mempersiapkan materi
44
2. Mengatur butir-butir tersebut dengan sistematika yang koheren dan kohesif.
penalaran.
4. Menulis semua materi dalam bingkai power point dengan huruf atau gambar
yang memadai.
B. Melaksanakan presentasi
1. Datang lebih awal untuk mengenali latar belakang peserta dan memastikan
dibahas.
presentasi.
45
1. Penampilan
Pakaian merupakan cerminan karakter Anda, karena itu gunakan busana yang
sesuai dengan suasana. Pakaian yang Anda kenakan bisa menambah kepercayaan
diri Anda ataupun sebaliknya saat presentasi, jadi pilihlah yang sesuai dengan
berlebihan.
2. Sikap Tubuh
Sikap tubuh yang statis menandakan Anda gugup dan tidak mampu menguasai
suasana ruang presentasi. Saat presentasi baiknya gerakkan sewajarnya tubuh Anda
(beranjak dari posisi awal agar tidak cenderung bosan dilihat oleh publik penyimak.
Sikap tubuh yang dinamis dapat menimbulkan energi tersendiri sebab dapat
menjalin dan menjaga konsistensi fokus interaksi publik dengan Anda sebagai
penyaji.
3. Bahasa Tubuh
Mimik atau gestur Anda merupakan bahasa nonverbal yang efektif dalam
1. Pendahuluan
bahasan presentasi yang akan disampaikan. Adapun strategi yang dapat dilakukan
46
b. Memberikan data statistik
2. Isi
durasi presentasi
3. Penutup
Tujuan utama bagian ini adalah menekankan kembali isi atau pesan yang ingin
disampaikan. Adapun strategi yang dapat dipilih antara lain sebagai berikut.
Teknik Presentasi
1. Menghafal
2. Membaca
3. Mencatat
47
G.KARANGAN ILMIAH
KARYA ILMIAH
pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti
(Dalman, 2015, hlm.5). Karya tulis ilmiah memiliki sistematika yang disepakati
48
1. Objektif
Objektif artinya setiap hal yang diungkapkan dalam karya ilmiah memiliki
2. Netral
Masih terkait dengan objektivitas, netral di sini artinya penulis tidak boleh
3. Sistematis
4. Logis
Sebaiknya juga menghindarkan bahasa yang hiperbolis atau berlebihan dan tidak
49
Ragam bahasa yang digunakan tentunya ragam tulis yang formal dengan
berikut.
Adalah karya ilmiah yang berisi ringkasan dari suatu mata kuliah tertentu.
Tujuan pembuatan paper ini adalah melatih kemampuan mahasiswa untuk membuat
2. Praskripsi
mendapatkan gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini merupakan syarat bagi
3. Skripsi
berdasarkan pendapat orang lain yang didukung dengan data-data empiris, objektif
S-1.
4. Tesis
50
Adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
5. Disertasi
Adalah suatu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan oleh penulis berdasarkan data fakta akurat dengan analisis terperinci.
1. Makalah Seminar
3. Jurnal Penelitian
MAKALAH
Makalah merupakan karya tulis yang memuat dan mengkaji masalah dengan
menggunakan kaidah-kaidah keilmiahan, metode ilmiah, bahasa baku dan tata tulis ilmiah,
Secara garis besar, sistematika penulisan makalah terdiri atas tiga bagian, yaitu
pendahuluan, isi, dan penutup. Pendahuluan memuat persoalan yang akan dibahas, yang
meliputi latar belakang masalah, masalah, dan tujuan penulisan. Bagian isi memuat analisis
dan pembahasan mengenai rumusan masalah. Bagian penutup memuat simpulan sebagai
pemaknaan penulis. Secara umum sistematika makalah hasil penelitian sebagai berikut.
1. Judul
2. Kata Pengantar
51
3. Daftar Isi
4. Abstrak
5. Pendahuluan
6. Kajian Literatur
7. Metode Penelitian
PROPOSAL PENELITIAN
Sistematika Proposal
Setiap instansi atau lembaga memiliki gaya sistematika proposal yang berbeda-
beda, atau disebut juga gaya selingkung. Namun secara umum, sistematika proposal
sebagai berikut.
1. Judul
2. Pendahuluan
52
4. Rumusan Masalah
5. Tujuan Penelitian
6. Manfaat Penelitian
7. Landasan Teoretis
a. Tinjauan Pustaka
c. Kerangka Pemikiran
8. Metode Penelitian:
e. Jadwal Penelitian
f. Anggaran Penelitian
9. Daftar Pustaka
53
Latihan!
1. Buatlah makalah mengenai salah satu topik berkaitan dengan jurusan Anda
54
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta: Grafindo.
55