Anda di halaman 1dari 8

Nur, Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran Penjasorkes 11

KONSEP DASAR EVALUASI PEMBELAJARAN PENJASORKES

Masjumi Nur

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FIK Universitas Negeri Makassar Jln. Wijaya Kusuma
Raya No.14, Kampus Banta-bantaeng Kode Pos 90222, Tlp. (0411) 872602.

Abstract: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran Penjasorkes. Pengukuran dan


evaluasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari berbagai aspek kegiatan dalam
kehidupan manusia. Oleh karena itu, dapat dibayangkan dalam kehidupan modern
seperti sekarang ini, tanpa pengukuran maka kegiatan dalam berbagai bidang, sukar
untuk diketahui secara objektif mengenai kemajuan yang telah dicapainya. Tes
merupakan alat ukur untuk memperoleh data/informasi, sedangkan pengukuran
merupakan proses untuk memperoleh data/informasi yang diperoleh dari hasil
pengukuran berdasarkan kriteria, selanjutnya evaluasi adalah pemberian makna/arti dari
hasil tes dan pengukuran tersebut. Tes adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk
memperoleh data yang objektif tentang hasil belajar siswa. Ada tiga ranah yang dites
meliputi: Ranah Kognitif. Afektif dan 3.Psikomotor. tiga persyaratan tes berupa;
Validitas, Reliabilitas, Objektivitas. Pengukuran suatu proses yang dilakukan secara
sistematis untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu obyek tertentu dengan
menggunakan alat ukur yang baku. Evaluasi adalah evaluasi suatu proses pemberian
nilai/makna terhadap data/informasi yang diperoleh dari hasil tes dan pengukuran. Jenis
evaluasi: Evaluasi Formatif, *Evaluasi Sumatif, Evaluasi Penempatan, Evaluasi
Diagnostik. Manfaat Evaluasi: Manfaat bagi siswa, Manfaat bagi, guru, Manfaat bagi
sekolah. Ada 3 fungsi evaluasi: Fungsi Pengajaran. Fungsi Administrasi. Fungsi
Bimbingan.

kata kunci: evaluasi pembelajaran, penjasorkes

Setiap proses belajar mengajar sudah pasti evaluasi, karena atas dasar tersebut kita
memerlukan proses evaluasi. Proses dapat membuat keputusan.
belajar tidak akan diketahui secara pasti
manakala tidak ada evaluasi. Bila guru PEMBAHASAN
mengajar keterampilan melempar, maka
guru itu harus mengevaluasi kemampuan
A. Pengertian Evaluasi
siswa dalam melakukan gerak melempar.
Dengan demikian, evaluasi merupakan
Keberhasilan seorang guru dalam
bagian yang tak dapat dipisahkan dari
tugas mengajar, dapat dilihat dari hasil
suatu proses belajar mengajar. Evaluasi
yang dicapai oleh para muridnya.
berfungsi sebagai salah satu cara untuk
Bagaimana seorang pendidik dapat
memperoleh perkembangan belajar dan
mengetahui apakah muridnya maju dalam
mengetahui seberapa jauh tujuan
belajarnya kalau tidak mengadakan
pengajaran dapat dicapai oleh siswa.
penilaian terhadap hasil belajar muridnya.
Konsep dasar yang sangat berkaitan erat
Demikian pula, bagaimana seorang guru
dengan evaluasi, yaitu pengertian, jenis,
dapat mengetahui bagian-bagian pelajaran
tujuan dan fungsi evaluasi pembelajaran.
yang manakah yang dianggap sukar oleh
Pengukuran dan evaluasi merupakan
para anak didik, kalau ia tidak mengadakan
bagian yang tak terpisahkan dari berbagai
penilaian secara teliti terhadap hasil-hasil
aspek kegiatan dalam kehidupan manusia.
yang dicapai oleh mereka. Keberhasilan
Oleh karena itu, dapat dibayangkan dalam
seorang guru dalam melaksanakan tugas
kehidupan modern seperti sekarang ini,
mengajarnya, dapat dilihat dari hasil yang
tanpa pengukuran maka kegiatan dalam
dicapai oleh para muridnya. Hasil kegiatan
berbagai bidang, sukar untuk diketahui
evaluasi tersebut akan memberikan
secara objektif mengenai kemajuan yang
gambaran kepada guru dalam menyusun
telah dicapainya. Dalam proses pendidikan
program berikutnya. Dengan demikian
kita sangat membutuhkan tes,
akan memberikan kesempatan kepada guru
pengukuran dan
untuk melakukan program perbaikan

21
22 Jurnal ILARA, Volume III, Nomor 2, Juli-Desember 2012,Dasar
Nur, Konsep hlm.Evaluasi
21 – Pembelajaran Penjasorkes 22
28

(remedial). Dalam proses pembelajaran, sekolah. Karena itu pembina, guru atau
istilah tes, pengukuran dan evaluasi apapun namanya harus mengetahui
merupakan satu bagian yang tidak dapat bagaimana melaksanakan pengetesan dan
terpisahkan. Ketiga istilah tersebut memang menafsirkan hasilnya secara tepat.
saling terkait tetapi masing-masing Selanjutnya Rusli Lutan dan Adang
memiliki pengertian yang berbeda. Suherman (1999/2000:50) mengemukakan
kriteria tes antara lain yakni validitas,
1. Tes reliabilitas dan objektivitas. Ketiga
persyaratan tes tersebut akan dibahas satu
Sebuah tes adalah sebuah persatu: Validitas didefinisikan seberapa
instrumen yang dipakai untuk memperoleh baik sebuah tes mengukur apa yang ingin
informsi tentang seseorang atau objek. Tes diukur. Suatu alat ukur dikatakan sahih
adalah alat ukur yang dapat digunakan (valid) bila ia benar-benar sesuai dengan
untuk memperoleh data yang objektif apa yang hendak diukur atau sesuai dengan
tentang hasil belajar siswa. Tes dapat tujuan-tujuan mata ajaran yang telah
berupa pertanyaan tertulis, wawancara, ditetapkan. Jadi alat ukur dikatakan valid
pengamatan, tes kemampuan fisik dan tes apabila alat ukur tersebut mengukur objek
keterampilan olahraga dan lain-lain. dengan tepat dan sesuai dengan gejala
Mulyono Biakto Atmojo dan Sarwono yang akan diukur. Sebagai contoh:
(2002:7) mengemukakan: Tes adalah suatu Meteran tepat mengukur panjang benda,
alat pengumpul data yang dirancang Kilogram tepatnya mengukur berat benda.
khusus. Sebagai alat pengumpul informasi Reliabilitas menyangkut ketepatan
atau data, tes harus dirancang secara hasil alat pengukuran. Suatu alat
khusus. Kekhususan tes terlihat dari pengukuran mempunyai reliabilitas tinggi
bentuk soal tes yang digunakan. Biasanya atau dapat dipercaya, dalam pengertian
yang dites yang meliputi tiga ranah bahwa alat pengukuran tersebut stabil,
kognitif, afektif dan psikomotor. Menurut dapat diandalkan dan dapat diramalkan.
Bloom yang dikutip Rusli Lutan dan Suatu alat pengukur tersebut berkali-kali
Adang Suherman (1999/2000:77) akan memberikan hasil yang serupa.
mengemukakan bahwa domain kognitif ini Misalnya alat penimbang berat yang masih
mencakup tujuan yang berkenaan dengan baik bila gigunakan menimbang benda
kemampuan untuk mengingat atau yang sama beratnya, selalu memberikan
mengutarakan kembali pengetahuan dan hasil yang sama. Sehingga dalam hal ini
perkembangan kemampuan dan dapat dikatakan bahwa timbangan berat
intelektual. Pengukuran domain kognitif tersebut reliable. Objektivitas. Dalam
ini berhubungan dengan teknik, peraturan pengertian sehari-hari dapat diketahui
dan strategi-strategi olahraga, konsep bahwa objektif berarti tidak ada unsur
sehubungan dengan pengembangan dan pribadi pengetes dalam melaksanakan tes.
cara mempertahankan kesegaran jasmani Sebuah tes dikatakan objektif, bilamana
dan lain-lain. Bila tes diabaikan, proses dua orang atau lebih memberikan nilai atau
belajar mengajar akan berlangsung tanpa skort yang sama dan bebas dari faktor
kejelasan tentang seberapa jauh tujuan subyektif dalam sistem penilaiannya.
pengajaran yang telah dicapai, sehingga Sebagai gambaran yang lebih nyata adalah,
sukar ditentukan unsur pengajaran yang pertama kali pengetes menyelenggarakan
telah tercapai dan sukar ditentukan unsur tes dan mencatat hasilnya. Kalau hasil
pengajaran yang harus diperbaiki. yang dicapai oleh masing-masing siswa
Perhatikan contoh tes kemampuan fisik pada penyelenggaraan tes tersebut relatif
berikut ini. Tes Push-Up: Guru mencatat sama. Hasil tes itu adalah objektif.
jumlah gerakan yang berhasil dilakukan
dengan sempurna selama 60 detik.
2. Pengukuran
Peranan tes sangat vital dalam
berbagai kegiatan, termasuk dalam Dalam proses pengukuran
pembinaan olahraga dan penyelenggaraan diperlukan adanya alat pengukur. Dari
pendidikan, baik di sekolah maupun luar proses pengukuran ini guru mendapatkan
data atau informasi yang diperoleh dari berasal dari kata ”Evaluation” yang berarti
hasil pengukuran yang berbentuk angka ”menilai”. Menilai lebih dalam maknanya
atau skor, frekwensi, waktu, jarak dan dari mengukur. Dengan mengukur kita
jumlah. Menurut Eddy Sowardi akan mendapatkan gambaran sesuatu yang
Kartawidjaja (1987:1) mengukur sesuatu diukur secara kuantitatif. Evaluasi adalah
adalah usaha untuk mengetahui keadaan evaluasi suatu proses pemberian
sesuatu sebagaimana adanya. Dari data nilai/makna terhadap data/informasi yang
yang terkumpul diperoleh hasil diperoleh dari hasil tes dan pengukuran.
pengukuran berupa angka yang Evaluasi dapat dijadikan ukuran yang
menyatakan tingkat kualitas sesuatu yang dapat dipertanggung jawabkan untuk
diukur. Dengan demikian pengukuran menilai keberhasilan proses belajar
adalah proses pengumpulan data yang mengajar yang dilakukan oleh gurunya,
dilakukan secara bjektif. Melalui kegiatan apakah proses belajar mengajar berlangsung
pengukuran segala program yang secara efektif atau malah sebaliknya. Guru sering
menyangkut perkembangan dalam terkejut melihat hasil proses belajar mengajar
bidangapa saja dapat dikontrol dan yang menurut gurunya sudah dilaksanakan
dievaluasi. Pengukuran suatu proses yang dengan baik, namunternyata hasil tes
dilakukan secara sistematis untuk menunjukkan kurang baik. Dengan
memperoleh besaran kuantitatif dari suatu demikian evaluasi merupakan tindak lanjut
obyek tertentu dengan menggunakan alat dari adanya alat ukur (tes) dan pengukuran.
ukur yang baku Alat ukur misalnya ukuran Evaluasi merupakan kegiatan yang harus
meter, berat, stop watch. Dengan alat ukur dilakukan terus menerus pada setiap
ini kita menperoleh data, sehingga kita program, karena tanpa evaluasi sulit untuk
mendapatkan data yang objektif. Untuk diketahui kapan, dimana dan bagaimana
lebih jelasnya dapat dilihat ilustrasi berikut perubahan-perubahan akan dibuat.
ini: Hasil pengukuran berupa waktu, Evaluasi dapat dilaksanakan dalam rangka
misalnya lari jarak pendek diukur dalam menggambarkan kemajuan yang dicapai
waktu detik. Sedangkan hasil pengukuran oleh seseorang. Menurut Trisnawati Tamat
berupa jarak misalnya hasil lompat jauh dan Moekarto Mirman (2008:9.4) Evaluasi
diukur dengan satuan ukuran meter atau atau penilaian mempunyai arti : Usaha
centimeter. Dengan demikian pengukuran guru untuk mengetahui ukuran atau
adalah suatu proses dalam mengumpulkan perbandingan guna mendapatkan
informasi untuk menentukan tingkat gambaran tentang, tujuan atau target
penguasaan seseorang atau partisipan. terhadap penguasaan bahan ajar yang telah
Biasanya kita menganggap, pengukuran dicapai oleh anak didik.
merupakan pnentuan skor secara objektif
berdasarkan performa. Hasil pengukuran
dapat dijabarkan dalam istilah waktu, Evaluasi
jarak, jumlah atau banyaknya tugas yang
harus dilakukan dengan benar. Sebagai
contoh, hasil pengkuruan lari 100 m kita Pengukuran
nyatakan dalam detik (misalnya 12 detik)
atau bagaimana kemampuan seseorang Tes
melakukan gerakan sit-ups yang
dinyatakan dalam beberapa kali selama 30
detik.
Gambar. Hubungan antara Tes, Pengukuran dan
3. Evaluasi Evaluasi. Sumber : Ismaryati (2006:2)

Evaluasi atau penilaian merupakan Kegiatan tersebut dilakukan


kegiatan yang selalu dilakukan oleh setiap dengan cara ulangan atau ujian.
guru, mempunyai arti yang sangat besar Pelaksanaannya secara berkala,
bagi keberhasilan dalam kegiatan berkesinambungan dan menyeluruh, dalam
pembelajaran guru dan murid. Disini akan bentuk kuantitatif (jumlah) maupun
disampaikan beberapa pendapat tentang kualitatif (mutu), sesuai dengan ukuran
pengertian evaluasi atau penilaian.
Evaluasi
tertentu. Selanjut Nurhasan (2009:1.5) kepada kelas tertentu, guru perlu
mengemukakan proses evaluasi meliputi: mengadakan evaluasi hasil belajarnya,
Pengumpulan data (hasil pengukuran), untuk mengukur hingga di mana daya
Mempertimbangkan arti data ini dengan serap murid. Dengan demikian evaluasi
berpatokan kepada suatu standar. Membuat formatif atau sering disebut evaluasi harian
keputusan dan alternatif tindakan diharapkan guru dapat memperbaiki
berdasarkan data. Sasaran evaluasi adalah program pembelajaran ataupun strategi
menghasilkan suatu keputusan rasional di pelaksanaannya. Oleh karena itu, fungsi
dalam usaha meningkatkan kemampuan dari pada evaluasi ini terutama ditujukan
siswa dalam belajar. Evaluasi proses untuk memperbaiki proses belajar
belajar itu bergantung langsung pada mengajar melalui proses pengayaan materi
kemampuan guru untuk melaksanakan ajar. Evaluasi sumatif adalah evaluasi
ketiga langkah tersebut. Setelah diketahui terhadap hasil belajar setelah selesai
perbedaan antara tes, pengukuran dan evaluasi, mengikuti materi pelajaran tertentu dalam
dapat diketahui hubungan antara ketiganya. Tes satu caturwulan atau akhir semester. Oleh
adalah alat atau instrumen yang digunakan karena itu evaluasi ini dimaksudkan untuk
untuk mengumpulkan informasi. Pengukuran mengetahui tingkat keberhasilan yang
adalah menyediakan sarana untuk dicapai siswa selama satu semester. Jadi
mengumpulkan informasi. Sedangkan fungsinya untuk mengetahui kemajuan
evaluasi adalah proses memberikan nilai anak didik. Dari hasil evaluasi sumatif ini
atau harga dari data yang terkumpul. Data dapat memberikan informasi kepada orang
yang terkumpul digunakan untuk mengambil tua siswa tentang kemampuan anaknya
keputusan, apakah anak didik memperoleh selama belajar, sehingga orang tua dapat
kemajuan atau tidak?. Dari beberapa definisi di mendorong anaknya untuk lebih giat
atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar.
istilah tes hanya salah satu alat pengumpul Evaluasi penempatan ialah evaluasi
informasi, pengukuran adalah bagian dari keadaan pribadi anak didik untuk
penilaian. Dalam pengukuran kita belum kepentingan penempatan di dalam situasi
melakukan penafsiran terhadap informasi belajar-mengajar yang sesuai dengan
yang diperoleh. Kita belum membuat kemampuan anak didik tersebut. Evaluasi
keputusan terhadap murid kita cerdas atau penempatan dimaksudkan juga sebagai
berprestasi dalam kelasnya. Sedangkan penilaian dalam penempatan
evaluasi adalah suatu proses pemberian kedudukan/ranking murid dalam
nilai/makna terhadap kelompoknya. Evaluasi diagnostik adalah
data/informasi yang diperoleh dari hasil tes evaluasi terhadap hasil analisis keadaan
dan pengukuran. belajar murid mengenai kesulitan-kesulitan
atau hambatan-hambatan yang
B. Jenis Evaluasi. diahadapinya dalam situasi belajar-
mengajar. Tujuan eavaluasi diagnostik
Evaluasi hasil belajar biasanya adalah untuk melihat kelemahan-
dilakukan pada akhir catur wulan, semester kelemahan peserta didik serta faktor
akhir tahun pelajaran atau pada akhir penyebabnya yang mengganggu
jenjang tingkat pendidikan, berupa ujian kelancaran jalannya program pengajaran
penghabisan atau evaluasi belajar tahap satu atau seluruh bidang studi.Murid
akhir. Evaluasi pada akhir studi suatu merasa takut melakukan gerakan-gerakan
jenjang tingkat pendidikan tertentu tertentu pada cabang olahrga yang
dimaksudkan sebagai tanda berakhir studi. diajarkan, hal ini guru Penjas perlu
Selanjutnya Eddy Soewardi Kartawidjaja mengaetahui cara mengatasinya.
( 1987:30) mengemukakan empat jenis
evaluasi yaitu: Evaluasi formatif adalah C. Tujuan Evaluasi.
evaluasi yang dilakukan terhadap hasil
belajar, setelah murid selesai mengikuti Guru dapat mengadakan penilaian
program satuan pelajaran tertentu. Jika dengan maksud melihat apakah usaha yang
guru telah selesai mengajarkan suatu bahan dilakukan melalui pengajaran sudah
atau beberapa satuan bahan pelajaran
mencapai tujuan. Sebagaimana telah siswa dari pekerjaan menilai ini ada 2
disebutkan di atas, bahwa tujuan evaluasi kemungkinan: (1) Memuaskan. Jika siswa
secara umum adalah untuk mengetahui ada memperoleh hasil yang memuaskan, dan
atau tidaknya perubahan pada diri anak hal itu menyenangkan, tentu kepuasan itu
didik serta tingkat perubahan yang ingin diperolehnya lagi pada kesempatan
dialaminya setelah ia mengikuti proses lain waktu. Akibatnya, siswa akan
belajar mengajar. Tetapi sebenarnya hal mempunayi motivasi yang cukup besar
tersebut baru merupakan sebagian dari untuk belajar lebih giat, agar lain kali
tujuan evaluasi dalam arti yang mendapat hasil yang lebih memuaskan
sebenarnya. Seperti yang dikemukakan lagi.. (2) Tidak memuaskan. Jika siswa
Moelyono Biyakto Atmodjo dan Sarwono tidak puas dengan hasil yang diperoleh, ia
(2002:6) tujuan evaluasi terhadap anak akan berusaha agar lain kali keadaan itu
didik di antaranya yang penting adalah: tidak terulang lagi. Maka ia lalu belajar
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui giat. Namun demikian, keadaan sebaliknya
sampai sejauh mana potensi anak didik itu dapat terjadi. Ada beberapa siswa yang
berada. Evaluasi bertujuan untuk lemah kemauannya, akan menjadi putus
mengadakan seleksi. Evaluasi bertujuan asa dengan hasil kurang memuaskan yang
untuk mengetahui apa yang telah dicapai telah diterimanya. Manfaat bagi guru
anak didik dalam pelajaran pendidikan adalah (1) Dengan hasil penilaian yang
jasmani. Evaluasi bertujuan untu diperoleh guru akan dapat mengetahui
mengetahui letak kelemahan-kelemahan siswa-siswa mana yang sudah berhak
atau kesulitan- kesulitan yang dialami para melanjutkan pelajarannya karena sudah
anak didik. Evaluasi bertujuan memberi berhasil menguasai bahan, maupun
bantuan dalam pengelompokan anak didik mengetahui siswa-siswa yang belum
untu tujuan- tujuan tertentu. Misalnya berhasil menguasai bahan. Dengan
pengelompokan diadakan untuk bermain petunjuk ini guru dapat lebih memusatkan
bola voli, agar kedua tim yang bertanding perhatiannya kepada siswa-siswa yang
kira-kira sama kuatnya. Evaluasi dapat belum berhasil. (2) Guru akan mengetahui
memberi dorongan atau motivasi bagi anak apakah materi yang diajarkan sudah tepat
didik dalam berolahraga Evaluasi dapat bagi siswa, sehingga untuk memberikan
memberikan bantuan dalam bimbingan ke pengajaran di waktu yang akan datang
arah pemilihan yang sesuai dengan bakat tidak perlu diadakan perubahan. (3) Guru
dan kemampuan anak didik. Evaluasi akan mengetahui apakah metode yang
memberikan data bukti untuk dilaporkan digunakan sudah tepat atau belum. Jika
kepada orang tua dan juga kepada sebagian besar dari siswa memperoleh
masyarakat yaitu pihak-pihak yang angka jelek pada penilaian yang diadakan,
memerlukan keterangan tentang seorang mungkin hal inidisebabkan oleh
anak didik. Laporan itu dapat berbentuk pendekatan atau metode yang kurang tepat.
suarat-surat keterangan, sertifikat, rapor, Apabila demikian halnya, maka guru harus
tanda tamat belajar, ijazah dan lain-lain. mawas diri dan mencoba mencari metode
Evaluasi dapat memberikan data untuk lain dalam mengajar. Manfaat bagi sekolah
keperluan penelitian atau riset. yaitu: Apabila guru-guru mengadakan
D. Manfaat evaluasi penilaian dan diketahui bagaimana hasil
belajar siswa-siswanya, dapat diketahui
Evaluasi yang dilakukan sesuai pula apakah kondisi belajar yang
dengan prinsip-prinsip evaluasi, akan diciptakan oleh sekolah sudah sesuai
memiliki manfaat. Daryanto (1997:9) dengan harapan atau belum. Hasil
mengemukakan manfaat evaluasi adalah belajar merupakan
sebagai berikut: Manfaat bagi siswa. cermin kualitas sekolah. Informasi dari
Dengan diadakannya penilaian, maka guru tentang tepat tidaknya kurikulum
siswa dapat mengetahui sejauh mana telah untuk sekolah itu dapat merupakan bahan
berhasil mengikuti pelajaran yang pertimbangan bagi perencanaan sekolah
diberikan oleh guru. Hasil yang diperoleh untuk masa-masa yang akan datang.
Informasi hasil penilaian yang diperoleh
dari tahun ke tahun, dapat digunakan
sebagai pedoman bagi sekolah, yang yang merupakan produk dari proses
dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi pembelajaran. Merangkum atau menata
standar atau belum. Pemenuhan standar kembali bahan-bahan yang telah diajarkan.
akan terlihat dari bagusnya angka-angka Penataan ulang bahan ajar akan
yang diperoleh siswa. membuahkan penyempurnaan bahan ajar,
sebagai bahan rujukan dalam proses
E. Fungsi Evaluasi
pembelajaran. Atas dasar hasil evaluasi ini
maka akan dilaksanakan upaya untuk
Dalam setiap kegiatan menyempurnakan bahan ajar.
pembelajaran, telah ditetapkan tujuan Fungsi evaluasi ditinjau dari sudut
pembelajaran. Demikian pula dengan administrasi. Dimanfaatkan sebagai
kegiatan evaluasi yang dilakukan guru, mekanisme mengontrol kualitas suatu
yang mempunyai maksud dan tujuan sekolah atau sistem sekolah. Mutu hasil
tertentu yaitu untuk mendapatkan belajar akan mencerminkan kualitas dari
informasi yang dapat memberikan lembaga/sekolah itu. Bersumber dari hasil
gambaran tentang hasil kegiatan evaluasi hasil belajar siswa dapat dijadikan
pembelajaran yang telah dilakukan. Terkait bahan informasi bagi monitoring dan
dengan fungsi evaluasi Nurhasan pengendalian proses pembelajaran yang
(2009:2.2) mengemukakan ada tiga fungsi dilakukan di sekolah, sebagai salah satu
evaluasi ditinjau dari sudut pengajaran, upaya kendali mutu sekolah tersebut.
administrasi dan bimbingan. Ketiga fungsi Memenuhi kebutuhan program evaluasi.
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Data yang diperoleh dari hasil pengukuran,
Fungsi evaluasi ditinjau dari fungsi akan memberikan gambaran kelebihan dan
pengajaran. Merangsang guru untuk keunggulan dari subjek atau objek
memahami makna dan tujuan pengajaran. tersebut. Informasi ini dapat dijadikan
Mengetahui sampai sejauh mana tujuan acuan dalam menyusun program evaluasi
yang ditetapkan dalam proses yang akan dilaksanakan di
pembelajaran dapat dicapai, merupakan sekolah/lembaga itu, terutama mengenai
informasi yang bermanfaat bagi perbaikan bahanmasukan, proses dan hasilnya.
dalam proses pembelajaran Pendidikan Membuat keputusan yang lebih baik
Jasmani. Keberhasilan pencapaian sasaran tentang pengelompokan siswa. Penentuan
belajar, akan mendukung terhadap kelompok-kelompok siswa berdasarkan
pencapaian tujuan pengajaran. Merupakan kemampuannya akan sangat membantu
umpan balik bagi guru dan siswa Hasil dalam pengajaran motorik atau
evaluasi yang diperoleh secara objektif, keterampilan. Bagi siswa yang memiliki
akan memberikan umpan balik bagi guru kemampuan motorik yang lebih baik akan
sehingga guru dapat memperbaiki lebih cepat menguasai gerakan-gertakan
kelemahan yang ada pada dirinya, merevisi tersebut sehingga mereka akan lebih
bahan ajar yang sudah tidak relevan banyak memperoleh bahan ajar. Dengan
dengan tujuan pengajaran, pengelompokan yang baik akan membantu
mnyempurnakan metode pembelajaran. terhadap kelancaran proses pembelajaran
Sedangkan umpan balik bagi siswa, yaitu dan dalam mencapai tujuan yang telah
dapat mengetahui kemampuannya dalam ditetapkan. Meningkatkan kualitas
mengikuti pelajaran di sekolah, sekolah..
mengetahui kelemahan yang ada pada
Hasil evaluasi terhadap mutu hasil
dirinya, mengetahui kemajuan
belajar, merupakan dasar dalam
perkembangan hasil belajarnya dan
merencanakan program perbaikan atau
kedudukannya di kelas jika dibandingkan
penyempurnaan proses pembelajaran.
dengan siswa lainnya. Membangkitkan
Upaya lain yang dapat meningkatkan
motivasi belajar. Penilaian hasil belajar
kualitas hasil belajar, yaitu peningkatan
yang diberikan kepada siswa pada setiap
suatu daya pendukung proses
kali ulangan atau pada akhir semester,
pembelajaran. Menentukan kelulusan
akan membantu terhadap peningkatan
siswa. Dalam menentukan kelulusan siswa,
motivasi siswa dalam proses pembelajaran.
evaluasi memberikan peran yang sangat
Motivasi belajar siswa meningkat akan
penting. Oleh karena dalam penentuan
mendorong terhadap peningkatan kualitas
hasil belajar,
kelulusan siswa harus didasarkan atas siswa, pengelompokan, motivasi,
evaluasi yang objektif. Hasil evaluasi yang penempatan, memberikan data, data
objektif dapat dicapai apabila dalam penelitian.
pelaksanaan evaluasinya memperhatikan Sedangkan manfaat evaluasi
prinsip-prinsip pelaksanaan evaluasi, yaitun pendidikan dapat dilihat dari a. Manfaat
evaluasi harus objektif, kontinyu dan bagi siswa: ada dua: (1) memuaskan jika
komprehensif. Pelaksanaan evaluasi dalam siswa memperoleh hasil yang memuaskan,
menentukan kelulusan siswa harus (2) tidak memuaskan jika siswa tidak puas
menggunakan kriteria yang jelas dan tegas. apa yang diperoleh.. b. manfaat bagi guru
Ketegasan dan kejelasan acuan penilaian antara lain: 1) dengan hasil penilaian yang
akan memberikan hasil evaluasi yang diperoleh guru dapat mengetahui siswa
memuaskan. Fungsi evaluasi ditinjau dari mana yang sudah berhak melanjutkan
fungsi bimbingan. Mengadakan diagnosis. pelajarannya karena sudah menguasai
Dari hasil pengukuran dan evaluasi belajar bahan. 2) guru dapat mengetahui apakah
siswa, kita dapat melihat kelemahan atau materi yang diajarkan sudah tepat bagi
kekurangan yang dialami siswa. Atas siswa. 3) guru akan mengetahui apakah
dasar informasi itu para guru dapat metode yang digunakan sudah tepat atau
melakukan perbaikan atau metode yang belum. C. Manfaat bagi sekolah yaitu 1)
digunakan dalam pembelajaran. apabila gur mengadakan penilaian dapat
Bimbingan pilihan program studi. diketahui bagaimana hasil belajar siswanya
Ketepatan dalam serta dapat diketahui kondisi belajar di
memilih program studi di sekolah , akan sekolah sudah sesuai dengan harapan atau
membantu terhadap kesuksesan siswa belum. 2) informasi dari guru tentang tepat
dalam belajarnya. Selain dari itu ketepatan tidaknya kurikulum utnuk sekolah itu
dalam memilih program studi, akan merupakan bahan pertimbangan untuk
memberikan motivasi siswa dalam masa depan. 3) pemenuhan standar akan
kegiatan belajarnya, sehingga dalam terlihat dari bagusnya angka-angka yang
kegiatan belajarnya terdorong untuk diperoleh siswa. Fungsi evaluasi dapat
meraih prestasi yang lebih baik. dilihat dari fungsi pengajaran, administrasi
dan bimbingan. Fungsi pengajaran antara
PENUTUP lain: membantui guru memahami tujuan
pengajaran sebagai umpan balik,
Sebagai guru Pendidikan Jasmani, membangkitkan motivasi siswa, menata
dalam menggunakan istilah tes, pengukuran kembali bahan ajar. Fungsi evaluasi dari
dan evaluasi dalam proses pembelajaran sudut administrasi meliputi: menciptakan
Pendidikan Jasmani akan lebih tepat, mekanisme kontrol kualitas, memenuhi
apabila Anda telah telah memahami makna program evaluasi, membuat keputusan,
dari ketiga konsep tersebut. Tes meningkatkan kualitas sekolah dan
merupakan alat ukur untuk memperoleh penentuan kelulusan. Dari sudut bimbangan
data/informasi, sedangkan pengukuran antara lain: mendiagnosis hasil belajar dan
merupakan proses untuk memperoleh bimbingan, penentuan terhadap pilihan
data/informasi yang diperoleh dari hasil program
pengukuran berdasarkan kriteria,
selanjutnya evaluasi adalah pemberian
DAFTAR RUJUKAN
makna/arti dari hasil tes dan pengukuran
tersebut. Pada dasarnya ada beberapa jenis
Daryanto. 1997. Evaluasi Pendidikan.
evaluasi pendidikan yaitu evaluasi
Rineka Cipta. Jakarta.
formatif, evaluasi sumatif, evaluasi
Eddy Sowardi Kartawidjaja..1987.
penempatan dan evaluasi diagnostik.
Pengukuran dan Hasil Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah memeriksa hingga
Belajar. Sinar Baru. Bandung.
dimana tujuan pendidikan yang digariskan
Ismaryati. 2006. Tes dan Pengukuran
dalam kurikulum tercapai. Secara rinci
Olahraga. Lembaga
tujuan evaluasi adalah: mengetahui status
Pengembangan Pendidikan dan
siswa, mengadakan seleksi, mengetahui
Universitas Sebelas Maret.
prestasi siswa, mengetahui
Surakarta.
kelemahan/kesulitan
Masnur Muslich. 2011. Penilaian Berbasis Rusli Lutan dan Adang Suherman. 2000.
Kelas dan Kompotensi. PT. Refika Pengukuran dan Evaluasi
Aditama. Bandung Penjaskes. Departemen Pendidikan
Moelyono Biyakto Atmojo dan Sarwono. Nasional. Jakartra.
2002. Evaluasi Pengajaran Sukarjo dan Nurhasan. 1992. Evaluasi
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Pengajaran Pendidikan Jasmani dan
Pusat Penerbit Universitas Kesehatan. Departemen Pendidikan
Terbuka. Jakarta. Nasional. Jakarta.
Nurhasan. 2009. Penilaian Pembelajaran Trisnowati Tamat dan Moekarto Mirman.
Penjas. Universitas Terbuka. 2008. Pendidikan Jasmani dan
Jakarta. Kesehatan. Universitas Terbuka.
------------. 2001. Tes dan Pengukuran Jakarta
Dalam Pendidikan Jasmani: Trisnowati Tamat dan Moekarto Mirman.
Prinsip-Prinsip Penerapannya. 2008. Pendidikan Jasmani dan
Direktorat Jenderal Olahraga. Kesehatan. Universitas Terbuka.
Depdiknas. Jakarta. jakarta

Anda mungkin juga menyukai