Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN ANALISIS JURNAL IPE

(INTERPROFESSIONAL EDUCATION)
Caring Moments within an Interprofessional Healthcare Team:
Children and Adolescent Perspectives

Disusun oleh:
Kelompok Ruang Melati 3 RSUP Dr. Sardjito
Alya Maharani 21/487628/KU/23440
Lia Puspitasari 21/487514/KU/23410
Khairunnisa Haryatillah 21/488236/KU/23488
Wahida Yuyun Suciati 21/488410/KU/23522

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN,
KESEHATAN MASYARAKAT, DAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
1. Abstract
Latar belakang: Saat ini pasien diakui sebagai mitra kunci untuk meningkatkan hasil
perawatan kesehatan. Beberapa organisasi seperti World Health Organization (WHO)
atau Canadian Interprofessional Health Collaborative (CIHC) mendorong untuk
mempertimbangkan pasien sebagai mitra dalam tim perawatan kesehatan
interprofesional. Namun, pengetahuan yang terbatas pada perspektif pasien tentang
interprofessional colaboration (IPC) dan peran mereka dalam proses kolaboratif,
khususnya dalam pediatric settings. Pengalaman dan perspektif pasien tentang IPC
harus dipertimbangkan untuk memahami sepenuhnya konsep IPC dan
mengintegrasikannya ke dalam praktik.
Tujuan: Studi kualitatif ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik
tentang perspektif anak-anak terhadap IPC, bagaimana hal itu mempengaruhi
pengalaman perawatan mereka dan bagaimana mereka memahami peran mereka
sendiri dalam tim interprofesional.
Metode: Wawancara semi-terstruktur digunakan dalam pelayanan pediatrik di Swiss
University Hospital, dengan sepuluh anak dan remaja berusia antara 11-17 tahun. Para
peserta menggambarkan interaksi yang mereka amati antara perawat dan dokter dan
memberikan wawasan dan pengetahuan mereka tentang bagaimana mereka
memandang kualitas hubungan itu.
Hasil: Hubungan yang saling menghormati antara perawat dan dokter mungkin telah
meningkatkan pengalaman kepedulian lingkungan para peserta. Para peserta tidak
merasakan peran mereka menjadi penting dalam hubungan interprofesional.
Kesimpulan: Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi antara profesional
kesehatan memiliki pengaruh pada perspektif dan pengalaman peserta yang rawat inap
dan juga terhadap IPC. Namun, mengintegrasikan anak-anak dan remaja ke dalam
proses kolaboratif akan membutuhkan perubahan paradigma dan keyakinan tentang
IPC.
Keyword: perceptions, perspectives, relationship, interaction, pediatric,
interprofessional collaboration
2. Introduction
Kolaborasi interprofesional dan perspektif anak dalam pediatric settings
Strategi utama untuk meningkatkan kualitas perawatan dan keselamatan terdiri
dari mengoptimalkan pelatihan tim interprofesional, dan mempertimbangkan pasien
sebagai mitra (WHO, 2013). The Canadian Interprofessional Health Collaborative
(CIHC) mendefinisikan kolaborasi interprofesional (IPC) sebagai proses yang
melibatkan pasien, keluarga mereka, dan seluruh komunitas untuk meningkatkan hasil
perawatan kesehatan (CIHC, 2010). Kualitas perawatan dan keselamatan pasien sangat
penting, Institute of Medicine mengungkapkan bahaya sistem perawatan kesehatan
dengan 48.000-98.000 kematian pasien per tahun (Kohn et al., 1999). Menurut CIHC
terdapat dua aspek yang dapat mengoptimalisasi perawatan yaitu: kolaborasi
interprofesional dan keterlibatan pasien, serta melibatkan keluarga dan masyarakat
sebagai mitra baru dalam proses kolaborasi interprofesional (CIHC, 2010). Dalam
pengaturan pediatrik, IPC dikaitkan dengan peningkatan informasi pasien, mengurangi
kesalahan pengobatan saat keluar dari RS (Cunningham et al., 2008), lebih sedikit efek
samping setelah disk charge (Johnson et al., 2000), pengurangan lama tinggal, dan
peningkatan kepatuhan terhadap praktik terbaik dalam pengaturan pediatrik
(Cunningham et al., 2008).
CIHC berpendapat bahwa berkolaborasi dengan pasien, keluarga dan masyarakat
sebagai mitra akan menghasilkan hasil yang lebih baik dalam proses perawatan pasien
(CHIC, 2010). Namun, IPC juga dapat menimbulkan masalah yang kompleks seperti
pembagian kewenangan, saling ketergantungan, pendidikan atau latar belakang budaya
(D’ Amour et al., 2008). Selanjutnya, relevansi kemitraan pasien diperdebatkan.
Beberapa penulis berpendapat bahwa kemitraan pasien adalah retorika akademis
daripada kenyataan (Garth et al., 2009). Dalam sebuah studi baru-baru ini, yang
dilakukan dalam pengaturan perawatan kesehatan dewasa, disonansi dijelaskan antara
praktik profesional kesehatan dan wacana mereka (Bilodiau et al., 2015). Meskipun
profesional kesehatan menyambut pasien sebagai anggota tim dan mitra, tidak ada
kesempatan nyata yang diberikan untuk mendukung peran ini (Bilodiau et al., 2015).
Namun demikian, penulis lain melaporkan bahwa mengintegrasikan perspektif pasien
ke dalam pengaturan pediatrik akan meningkatkan kualitas perawatan (Bonztepe et al.,
2017). Oleh karena itu, sangat penting untuk mengeksplorasi perspektif anak-anak dan
remaja. Kemudian dimungkinkan untuk mengidentifikasi aspek-aspek IPC yang
penting bagi mereka, untuk integrasi pasien yang bijaksana ke dalam IPC. Beberapa
penulis telah mengeksplorasi perspektif anak-anak tentang hubungan antara profesional
kesehatan (Odegard, 2006) atau praktik kolaboratif seperti ronde yang berpusat pada
keluarga (Berkwitt et al., 2015).
Dalam praktikknya menerapkan IPC cukup kompleks dalam pengaturan pediatrik
karena kurangnya pemahaman umum atau peran yang jelas, serta cara yang tidak
memadai untuk berbagi informasi antara para profesional (Robinson, 2005). Anak-anak
dan remaja ditemukan untuk mengidentifikasi hubungan kekuasaan antara profesional
kesehatan. Karena interaksi dengan sejumlah besar profesional kesehatan atau karena
pemahaman yang terbatas dari diskusi yang diadakan di samping tempat bed RS, anak-
anak dan remaja merasa kurang leluasa (Berkwitt et al., 2015). Partisipasi dalam IPC
mungkin juga dibatasi karena preferensi peserta untuk tidak terlibat dalam pengambilan
keputusan (Coyne et al., 2011). Hal ini menimbulkan pertanyaan sejauh mana
pendekatan yang berpusat pada pasien terhadap IPC, seperti yang dipromosikan oleh
definisi CIHC, dapat diterapkan dalam pengaturan pediatrik. Memahami sudut pandang
pasien dianggap "meningkatkan kesadaran profesional bahwa tindakan mereka
memiliki konsekuensi nyata". ' perasaan dan pikiran dipertimbangkan dan
diintegrasikan (Risjord, 2009). Oleh karena itu, mengeksplorasi perspektif anak-anak
penting untuk memberikan pandangan eksternal kepada profesional kesehatan tentang
IPC. Dengan demikian, hambatan sosial, profesional atau pribadi yang masih
menghambat IPC dapat diatasi. Hanya pengetahuan terbatas tentang perspektif anak-
anak tentang IPC dan relevansinya dalam pengaturan pediatrik yang masih ada (Ruch
et al., 2011).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman anak-anak
dirawat oleh tim interprofesional, dan untuk memperoleh pemahaman dan harapan
mereka mengenai hubungan interprofesional antara perawat dan dokter. Akibatnya,
kesadaran profesional kesehatan akan pentingnya IPC akan meningkat. Ini dapat
memungkinkan untuk penyesuaian hubungan interprofesional yang sesuai. Tujuan
kedua adalah untuk mendapatkan pandangan anak-anak dan remaja tentang peran yang
mereka rasakan dalam tim perawatan interprofesional. Pertanyaan penelitian adalah
sebagai berikut; (1) Apa pengalaman anak-anak dan remaja dalam tim kesehatan
interprofesional?; (2) Apa arti IPC bagi anak-anak dan remaja?; (3) Apa pengaruh IPC
terhadap pengasuhan mereka, dari perspektif anak-anak dan remaja?; (4) Apa persepsi
anak-anak dan remaja tentang peran mereka sendiri dalam proses kolaboratif
interprofesional? 
3. Material and Methods
1. Search Strategy
Proses pencarian artikel dilakukan berdasarkan PICO yang disesuaikan dengan
tema yang dipilih yaitu interprofesional team work dan perspektif anak-anak yang
dirawat di rumah sakit. Pencarian dilakukan pada Google Schoolar. Keyword yang
digunakan antara lain “Children in the hospital” AND “Interpofessional
healthcare team work” AND “Impact on children perspectives”. Seluruh artikel
yang ditemukan merupakan artikel dengan Bahasa Inggris. PICO yang disusun
adalah sebagai berikut:
Population : Children in the hospital
Intervention : Interpofessional healthcare team work
Comparation : -
Outcome : Impact on children perspectives
Time : Last five years
Setelah dilakukan pencarian, artikel akan dikaji dengan tahapan pada
diagram PRISMA (Moher et al, 2009) sebagai berikut:
a. Skrining duplikasi, melakukan identifikasi dan mengeliminasi artikel yang
terduplikasi atau sama
b. Skrining judul dan abstrak, menyaring penelitian yang membahas topik sesuai
dengan keywords dan dapat dimasukkan pada tahapan selanjutnya.
c. Skrining full text, artikel yang didapat setelah skrining abstrak akan dilakukan
skrining full text. Hanya artikel yang membahas sesuai dengan topik yang akan
masuk dalam analisis.
2. Inclusion Criteria
Kriteria inklusi dari artikel yang dianalisis adalah (1) artikel dari tahun 2016-
2021; (2) subjek merupakan pasien anak dengan yang dirawat di rumah sakit; (3)
artikel dapat berupa original search, review, atau research article; (4) dapat
diakses secara penuh atau full text
3. Exclusion Criteria
Kriteria eksklusi dari artikel yang dianalisis adalah; (1) subjek merupakan anak
yang belum pernah dirawat di rumah sakit; (2) artikel merupakan buku, tesis,
disertasi, hasil seminar, maupun konferensi.
4. Search Outcome
Hasil pencarian pada tiap database akan disaring dengan tahapan sesuai dengan
diagram PRISMA (Moher, Liberati, Tetzlaff, & Altman, 2009). Setelah dilakukan
penyaringan dengan menggunakan keyword yang sudah ditetapkan didapatkan
total 70 artikel dari Google Schoolar. Skrining duplikasi judul didapatkan 22
artikel. Skrining dengan kesesuaian judul dan abstrak didapatkan 3 artikel sesuai
dengan PICO lalu dilakukan skrining terakhir yakni full text dan open acess
didapatkan 1 artikel sesuai dengan PICO yang telah dibuat. Hasil pencarian dan
skrining dapat dijelaskan dalam gambar diagram berikut:

Identifikasi artikel dari Skrining Skrining full


Skrining
database Google judul dan text dan open
judul (22)
schoolar (70) abstrak (3) acess (1)

5. Identitas Jurnal
Judul: Caring Moments within an Interprofessional Healthcare Team: Children
and Adolescent Perspectives
Penulis: Amélia Didier, David Gachoud, Gabriela von Niederhäusern, Lazare
Benaroyo, Maya Zumstein-Shaha
Tahun: 2018
Penerbit: Petient Experience Journal (PXJ) Volume: 5 Nomor: 7
Dapus:

Sama kek yang di jurnalnya

Anda mungkin juga menyukai