Anda di halaman 1dari 2

SINKOP

Sinkop berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata syn dan koptein yang artinya
memutuskan. Sehingga definisi sinkop (menurut European Society of Cardiology : ESC),
adalah suatu gejala dengan karakteristik klinik kehilangan kesadaran yang tiba-tiba dan
bersifat sementara, dan biasanya menyebabkan jatuh. Onsetnya relatif cepat dan terjadi
pemulihan spontan. Kehilangan kesadaran tersebut terjadi akibat hipoperfusi serebral.

Secara medis, definisi dari sinkop adalah kehilangan kesadaran dan kekuatan postural
tubuh serta kemampuan untuk berdiri karena pengurangan aliran darah ke otak
(Padmosantjojo,2000). Prognosis dari sinkop sangat bervariasi bergantung dari diagnosis dan
etiologinya. Individu yang mengalami sinkop termasuk sinkop yang tidak diketahui
penyebabnya memiliki tingkat mortalitas yang lebih tinggi dibanding mereka yang tidak
pernah sinkop

Etiologi Sinkop

a) SINKOP KARENA KELAINAN IRAMA JANTUNG

Secara umum sinkop kardiak dapat dibagi atas sinkop kardiak karena kelainan irama jantung
dan sinkop karena kelainan struktural jantung. Sinkop akibat kelainan irama jantung paling
sering disebabkan oleh keadaan takikardia (Ventrikular atau supraventrikular), atau
bradiaritmia.

b) SINKOP KARENA KELAINAN STUKTUR JANTUNG

Kelainan struktur jantung yang dapat menyebabkan sinkop termasuk stenosis valvular (aorta,
mitral, pulmonal), disfungsi katup protesa atau trombosis, kardiomiopati hipertropik, emboli
paru, hipertensi pulmonal, tamponade jantung dan anomali dari arteri koroner.

Patofisiologi

Hilangnya pada setiap jenis sinkop disebabkan oleh penurunan oksigenasi pada bagian-
bagian otak yang merupakan bagian kesadaran. Terdapat penurunan aliran darah, penggunaan
oksigen serebral, resistensi serebrovaskuler yang dapat ditunjukkan. Jika iskemia hanya
berakhir beberapa menit, tidak terdapat efek otak. Iskemia yang lama mengakibatkan
nekrosis jaringn otak pada daerah perbatasan dari perfusi anatara daerah vaskuler dari arteri
serebralis mayor.
Pada pasien dengan kelemahan atau sinkop yang ditandai dengan bradikardia, seseorang
harus membedakan yang disebabkan oleh kegagagalan reflex neurologenaik dari seranagn
kardiogenaik (Stokes-adam). EKG bersifat menentukan, tapi meskipun tanpa EKG, seranagn
stokes. Adam dapat diketahui secara klinis dengan durasinya yang lebih lama, dan sifat
denyut jantung lambat yang menetap, adanya bunyi sinkron yang dapat didengar dangan
kontraksi atrial, dengan gelombang kontraksi antrial (A) pada pulsasi vena jugularis, dan
dengan berbagai intensitas bunyi jantung pertama yang nyata walaupun ritme teratur.

Manifestasi Klinis Sinkop


adapun tanda dan gejala orang pingsan yaitu:

1. Kesadaran menurun / hilang


2. Muka pucat, kulit basah, keringat dingin, dan gelisah
3. Nafas dangkal, nadi cepat
4. Mengeluh mual, kadang muntah, pusing, haus dan bibir rasa baal

Pemeriksaan Diagnostik

1. Laboratorium : leukosit, LED, limfosit, LDH.


2. Elektrokardiografi.
3. Pemeriksaan elektroensefalografi.
4. Ekokardiografi.

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan sinkop secara farmakologis dapat menggunakan obatbeta adrenergic


reseptor antagonis seperti metoprolol dan atenolol meningkatkankontraktilitas myocardial
dan memblok reseptor serotonin sentral. Penghambatreuptake serotonin (paroxetine atau
sertraline), antidepresan (bupropion SR),mineralokortikoid (hidroflorokortison
meningkatkan retensi garam, meningkatkanvolum darah, dan vasokostriksi perifer melalui
peningkatan sensitivitas reseptorbeta), alfa agonis (proamatine) dilaporkan berhasil
digunakan pada pasien sinkop. Sinkop vasovagal diobati dengan obat vagolitik
antiaritmia (disopyramide,skopolamin) tetapi dengan pengawasan yang serius terhadap
pasien karena obatini memiliki efek samping berupa aritmia ventrikel.

Anda mungkin juga menyukai