Anda di halaman 1dari 6

“ANALISIS PEMIKIRAN IMAN DAN KUFUR ”

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok


Mata Kuliah Ilmu Tauhid

Dosen pengampu:
Muhammad Ali M.Pd

Disusun oleh:

1. Husnun Umi Hamidah (2101011041)


2. Intan Widya Septiani
3. Karomatul Adella
4. Melly Rahmawati
5. Nur Isnaini
6. Salissina Nur Adhani

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
2021/2022
KATA PENGANTAR

Bissmillah, Wabillah, Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan nikmat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas analisis ini
dengan tepat waktu.
Tulisan yang berjudul “Analisis Pemikiran Iman dan Kufur” ini digunakan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Tauhid. Harapan kami semoga tulisan ini dapat
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami bisa
memperbaiki untuk lebih baik lagi kedepannya.
Tulisan ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Tulisan ini.

Terima kasih.

Metro, 15 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kekalahan Ali bin Abi Thalib dalam perang siffin menyebabkan timbulnya aliran-
aliran teologi islam. Awal mulanya aliran tersebut muncul dilatar belakangi oleh
masalah politik secara langsung maupun tidak langsung. Persoalan pertama yang
muncul dalam islam adalah dalam bidang politik bukan teologi islam. Namun
persoalan politik ini meningkat menjadi persoalan teologi. Selanjutnya persoalan
teologi islam ramai diperbincangkan.
Persoalan yang bpertama kali muncul dalam teologi islam adalah masalah “Iman
dan Kufur”. Persoalan ini muncul dari golongan Khawarij yang menganggap kafir
sebagian tokoh sahabat Nabi Muhammad saw, yang dianggap telah berbuat salah dan
dosa besar. Pada awalnya golongan Khawarij adalah pengikut setia Ali bin Abi thalib
namun mereka tidak setuju dengan kebijaksanaan Ali bin Abi Thalib yang menerima
tahkim (arbitrase) sebagai penyelesaian persengketaan dengan mu’awiyah, sehingga
mereka memisahkan diri dan membentuk golongan tersendiri yang menentang Ali bin
Abi Thalib, Mu’awiyah, dan orang-orang yang menerima tahkim tersebut. Orang-
orang yang menerima tahkim tersebut dinilai kafir oleh golongan khawarij.
Persoalanpersoalan yang terjadi dalam dunia politik itu akhirnya membawa kepada
persoalan teologi seperti siapa yang kafir dan siapa yang bukan kafir. Berkaitan
dengan hal diatas, Ibnu Taymiyyah, teolog dari Mazhab Hanbali, pernah mengatakan
bahwa perselisihan tentang makna iman dan kufur adalah perselisihan pertama intern
umat islam, karena masalah inilah maka masyarakat muslim terpecah ke dalam
beberapa selok dan golongan, yang berbeda-beda dalam (menafsirkan) kitab suci dan
sunnah sehingga satu sama lain saling menyebut kafir. Dan kelompok yang mula-
mula masuk ke gelanggang ini adalah kelompok kharijiyyah atau Khawarij. Maka
timbullah persoalan siapakah yang mukmin dan siapa yang kafir? Antara golongan
yang satu dengan yang lainnya saling kafir mengkafirkan.
Dari persoalan di atas muncul beberapa aliran teologi dalam Islam. Mulai dari
aliran Khawarij, Murji’ah dan Mu’tazilah dan masih ada lagi yang lainnya seperti
Jabariyah dan Qodariyah.1 Antara aliran teologi yang satu dengan yang lainnya
sangatlah berbeda tentang pandangan mereka terhadap konsep iman dan kufur.
Tulisan ini akan mencoba mendeskripsikan atau menggambarkan dan memaparkan
tentang konsep iman dan kufur adalah dua hal yang saling berkebalikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Iman ?
2. Apa Pengertian Kufur ?
3. Bagaimana Iman dan Kufur Dalam Pemikiran Aliran Teologi ?

C. Tujuan
1. Memahami Pengertian Iman
2. Memahami Pengertian Kufur
3. Mengetahui Pemikiran dari Berbagai Aliran Teologi Islam Tentang Iman dan
Kufur
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP IMAN DAN KUFUR


1. Pengertian Iman

Anda mungkin juga menyukai