Anda di halaman 1dari 13

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT AMALIA MEDIKA PANGKALAN


KERINCI
NOMOR : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KEPERAWATAN
DI RUMAH SAKIT AMALIA MEDIKA PANGKALAN
KERINCI

DIREKTUR RUMAH SAKIT AMALIA MEDIKA PANGKALAN


KERINCI

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit


Amalia Medikadan yang aman, dengan memperhatikan keselamatan
pasien serta kepuasan pelanggan, maka diperlukan pemberian
pelayanan keperawatan yang bermutu tinggi di seluruh unit pelayanan;
b. Bahwa agar pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Amalia Medika
Pangkalan Kerinci dapat diterapkan dan dapa terlaksana dengan baik,
perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Amalia Medika
Pangkalan Kerinci sebagai landasan bagi pelayanan keperawatan di
Rumah Sakit Amalia Medika Pangkalan Kerinci.
c.Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan
b maka perlu ditetapkan Kebijakan Pelayanan Keperawatan di Rumah
Sakit Amalia Medika Pangkalan Kerincidengan Keputusan Direktur
Rumah Sakit Amalia Medika Pangkalan Kerinci.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek
Kedokteran;
4. SK Menteri Kesehatan Nomor 436/1993 tentang berlakunya Standar
Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis di Indonesia;
5. Surat izin Operasional Rumah Sakit Amalia Medika Pangkalan
Kerinci Nomor.
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AMALIA MEDIKA


PANGKALAN KERINCI TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN
KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT AMALIA MEDIKA
PANGKALAN KERINCI.

KEDUA : Kebijakan Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Amalia Medika


Pangkalan Kerinci sebagaimana tersebut dalam lampiran keputusan ini.

KEDUA : Pembinaan dan Pengawasan terhadap pelayanan keperawatan di Rumah


Sakit Amalia Medika Pangkalan Kerincidilaksanakan oleh Kepala
Bidang Keperawatan dan semua Kepala Unit kerja terkait.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, maka akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pangkalan Kerinci


Pada Tanggal : Oktober 2021
Direktur,

dr. Mujaddid Abdi


Lampiran : SK Kebijakan Pelayanan Keperawatan Rumah
Sakit Amalia Medika Pangkalan Kerinci
Nomor : 001/PAP/AKRE/II/2021
Tanggal : Oktober 2021

KEBIJAKAN PELAYANAN KEPERAWATAN


DI RUMAH SAKIT AMALIA MEDIKA PANGKALAN
KERINCI

I. KEBIJAKAN UMUM
1. Pelayanan kesehatan yang di selenggarakan di Rumah Sakit Amalia Medika
Pangkalan Kerinci merupakan pelayanan terhadap manusia secara utuh, dilakukan
sebagai wujud ucapan syukur atas karunia keselamatan yang telah kita terima dari
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pelayanan yang diberikan kepada pasien harus berorientasi pada keselamatan
pasien dan upaya peningkatan mutu, sesuai dengan visi , misi,Motto, Falsafah, dan
Tujuan yang ada di Rumah Sakit Amalia Medika Pangkalan Kerinci(
Mengutamakan Penyembuhan dan Kepuasan Pasien)
3. Seluruh staf Rumah Sakit Amalia Medika Pangkalan Kerinciharus bekerja sesuai
dengan standar profesi,pedoman,panduan dan standar prosedur operasional yang
berlaku, serta sesuai dengan etika profesi, etika rumah sakit serta peraturan perusahan
yang berlaku.
4. Pelayanan rumah sakit dilaksanakan dalam 24 jam , kecuali di unit- unit tertentu.
5. Rumah sakit memberikan pelayanan yang seragam bagi semua pasien dan
dicatat dalam rekam medis pasien.
6. Pelayanan rumah sakit di setiap unit kerja harus selalu berfokus pada pasien
dengan melaksanakan akses pelayanan dan kontinuitas serta dengan memberikan
edukasi kepada pasien dan keluarga.
7. Rumah sakit memberikan pelayanan sosial bagi pasien yang tidak mampu.
8. Seluruh karyawan Rumah Sakit Amalia Medika Pangkalan Kerincidalam
melaksanakan pekerjaannya wajib sesuai dengan ketentuan K3 ( Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
), termasuk dalam penggunaan APD ( Alat Pelindung Diri )
9. Rumah sakit dalam memberikan pelayanan menghormati hak pasien dan
keluarga sesuai dengan undang-undang dan nilai-nilai serta kepercayaan yang
dianut oleh pasien.
10. Dalam memberikan pelayanan kepada pasien setiap petugas harus
memperhatikan privasi pasien.
11. Semua petugas yang terlibat dalam memberikan pelayanan kepada pasien
wajib melakukan hand hygiene dengan “ five moment dan 6 langkah cuci
tangan “
12. Semua petugas wajib memiliki izin , lisensi, sertifikasi sesuai dengan standar
profesi dan ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit Amalia Medika Pangkalan
Kerinci.
13. Penyediaan tenaga di setiap unit kerja harus mengacu pada pola ketenagaan.
14. Peralatan di unit kerja harus selalu siap pakai dan dilakukan pemeliharaan dan
kalibrasi secara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
15. Dalam melaksanaksan fungsi koordinasi dan evaluasi maka setiap unit kerja
wajib melaksanakan rapat rutin bulanan minimal 1 kali dalam 1 bulan.
16. Semua kepala unit, koordinator, dan direksi lainnya wajib untuk membuat laporan
bulanan dan tahunan.
17. Rumah sakit menjalankan program keselamatan pasien melalui 7 standar
keselamatan pasien, 7 langkah keselamatan pasien , dan 6 sasaran keselamatan
pasien.
18. Rumah sakit menjalankan program PONEK ( Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergency Komprehensif ) untuk menurunkan angka kematian bayi dan ibu serta
meningkatkan kesehatan ibu.
19. Rumah sakit melaksanakan penanggulangan TB sesuai dengan pedoman strategi
DOTS.
20. Rumah sakit melaksanakan penanggulangan HIV /AIDS sesuai dengan pedoman
ODHA serta disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit Amalia Medika Pangkalan
Kerinci.
21. Rumah Sakit Amalia Medika Pangkalan Kerinciakan merujuk pasien jika diperlukan
pelayanan dan fasilitas yang tidak tersedia Rumah Sakit Amalia Medika Pangkalan
Kerinciatau atas permintaan pasien / keluarga
II. KEBIJAKAN KHUSUS

1. Kepala Ruang Perawatan adalah seorang perawat yang diberi tanggung jawab untuk
mengelola pelayanan keperawatan atau mengatur kegiatan operasional pelayanan
keperawatan melalui perencanaan kerja, pengawasan serta evaluasi terhadap kinerja
staf ,serta melakukan pembinaan etika profesi keperawatan dan pengembangan staf
untuk meningkatkan kemampuan dan motivasi kerja perawat serta mutu asuhan
keperawatan di unit kerjanya.
2. Supervisor Perawatan atau Petugas Pengawas Perawatan adalah seorang perawat yang
diberi tugas untuk menggantikan tugas Kepala Ruang Perawatan pada hari libur
dalam mengatur, mengkoordinasikan dan mengawasi seluruh kegiatan operasional
rumah sakit secara menyeluruh serta memastikan terlaksananya operasional rumah
sakit sesuai dengan prosedur yang berlaku.
3. Clinical Instructor (CI) adalah seorang perawat senior yang bertanggungjawab untuk
mengkoordinir, membimbing & melaksanakan proses pembinaan perawat terhadap
pengetahuan, keterampilan dan sikap secara terus menerus dengan berpedoman
kepada standar kompetensi yang telah ditetapkan untuk membentuk perawat yang
berkualitas dan mandiri serta melakukan pembinaan etika profesi keperawatan dan
pengembangan staf untuk meningkatkan kemampuan dan motivasi kerja perawat serta
mutu asuhan keperawatan.
4. Perawat Penanggungjawab Shift (Kepala Jaga) adalah seorang perawat senior yang
bertanggungjawab untuk melakukan dan mengkoordinir asuhan keperawatan pada
shiftnya.
5. Perawat / Bidan senior adalah seorang perawat yang telah memiliki masa kerja 2-4
tahun dengan latar belakang pendidikan S1/ Ners dan DIII Keperawatan dengan masa
kerja 3-5 tahun yang dapat melakukan proses asuhan keperawatan mandiri dan
pembinaan kepada perawat junior dan dapat melakukan tugas sebagai Ketua Tim
/Perawat Primer.
6. Perawat / Bidan Junior adalah seorang perawat yang telah memiliki masa kerja 0-2
tahun dengan latar belakang pendidikan S1/ Ners dan DIII Keperawatan dengan masa
kerja 0-3 tahun yang dapat melakukan proses asuhan keperawatan sesuai standar
asuhan keperawatan yang berlaku.
7. Rawat Inap adalah pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien yang dilaku-
kan perawatan inap di Rumah Sakit Amalia Medika Pangkalan Kerinci.
8. Rawat Jalan adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien yang
memerlukan layanan kesehatan dan tidak memerlukan rawat inap di Rumah Sakit
Amalia Medika Pangkalan Kerinci
9. Perawatan Intensif adalah pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien yang
memerlukan perawatan khusus di ruang intensif baik neonatus, anak maupun dewasa.
10. Perawatan HDN (High Dependecy Nursing) adalah pelayanan keperawatan yang
diberikan kepada pasien yang memerlukan perawatan khusus atau intermedite care
dan diberikan oleh perawat dengan pelatihan intensif care.
11. Pelayanan gawat darurat adalah bagian dari pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
perawat yang telah dilatih dalam Pendidikan Perawat Gawat Darurat (PPGD) dan/atau
telah memiliki sertifikat pelatihan Basic Taruma Life Support (BTCLS).
12. Keperawatan maternitas adalah pelayanan keperawatan yang diberikan oleh perawat
dan bidan kepada pasien melahirkan dan post melahirkan.
13. Pelayanan kamar Bedah adalah merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh perawat yang telah memiliki pelatihan dasar perawat bedah dan/atau
pelatihan dasar anestesi terhadap pasien yang dilakukan tindakan pembedahan di
Rumah Sakit Amalia Medika Pangkalan Kerinci
14. Peralatan penunjang asuhan keperawatan adalah peralatan baik medis maupun non
medis yang dapat mempermudah kelancaran proses asuhan keperawatan kepada
pasien di Rumah Sakit Amalia Medika Pangkalan Kerinci, yang meliputi alat medis,
spoelhok, tenun, pantry, mebelair,elektronik dan komputer
15. Komite Keperawatan adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau
profesional keperawatan yang dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis
kepada Direktur rumah sakit dan Ketua Bagian Keperawatan dalam rangka
menunjang peningkatan dan pengembangan pelayanan di Rumah Sakit Amalia
Medika Pangkalan Kerinci.
16. Tujuan Pembentukan Komite Keperawatan:
a. Memberikan kejelasan kewenangan klinis bagi tenaga keperawatan
b. Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa tenaga keperawatan
memiliki kompetensi dan kewenangan klinis.
c. Pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga perawat dan bidan di setiap level
17. Struktur Organisasi Komite Keperawatan Rumah Sakit Amalia Medika Pangkalan
Kerinciterdiri dari :
Ketua Komite Keperawatan
a. Sub Komite Kredensial
b. Sub Komite Mutu Profesi
c. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi

18. Hubungan Komite Keperawatan dengan Ketua Bagian Keperawatan bukan hubungan
atasan dengan bawahan, melainkan hubungan kerja, koordinasi, kemitraan dan saling
menguatkan.
19. Pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan kegiatan yang terus menerus dan
ber-kesinambungan, atau kegiatan yang dilakukan selama 24 jam . Agar pelayanan
keperawatan dapat diberikan secara baik, trampil dan bermutu, maka diperlukan
adanya pembekalan pengetahuan dan ketrampilan bagi staf keperawatan melalui
program pelatihan dan pengembangan staf .
20. Program pengembangan staf meliputi kegiatan pendidikan dan pelatihan baik yang
diadakan di dalam rumah sakit sendiri maupun kegiatan yang diikuti di luar rumah
sakit.
21. Penerimaan perawat baru di Rumah Sakit Amalia Medika Pangkalan Kerinci
dilakukan melalui proses pengajuan tenaga , rekruitmen tenaga sampai masa orientasi
.
22. Sistim Jenjang Karir Perawat di Rumah Sakit Amalia Medika Pangkalan Kerinci,
masih berorientasi pada Job / Pekerjaan , artinya seorang perawat oleh karena
keahliannya diberikan tugas atau posisi / jabatan yang terkait hubungan atasan dan
bawahan serta mendapatkan imbalan berupa uang.

23. Program Orientasi dan Masa Kontrak Perawat Baru


a. Setiap perawat baru akan diberikan pembekalan oleh bagian SDM dan
bagian- bagian berkait dengan materi pembekalan seperti dari Yayasan ,
SDM ,PPI,dan K3.
b. Setiap perawat/ bidan baru akan diberikan buku kompetensi perawat
orientasi
c. yang merupakan daftar kompetensi yang diharapkan dapat dicapai /
dilakukan selama masa orientasi 3 bulan.
d. Selama masa orientasi perawat baru akan dibimbing oleh Clinical
Instructor
e. Penilaian pada masa orientasi meliputi DP3, Penyelesaian kompetensi dan
Presentasi study kasus.
f. Setelah perawat orientasi dinyatakan lulus, maka yang bersangkutan akan
di kontrak selama 1 tahun . Perawat yang telah menandatangani kontrak di
sebut sebagai perawat kontrak.
g. Selama masa kontrak perawat harus menyelesaikan kompetensi kontrak
h. Selama masa kontrak perawat baru masih dibimbing oleh CI
i. Penilaian masa kontrak meliputi DP3 dan kompetensi kontrak.
j. Yang memberikan penilian selama masa orientasi dan kontrak adalah
kepala ruang, wakil kepala ruang dan CI., khusus untuk presentasi
dilakukan oleh tim.
24. Asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien mengacu pada Standar Asuhan
Keperawatan yang meliputi Pengkajian Keperawatan / Asesmen keperawatan,
Diagnosa Keperawatan , Perencanaan Keperawatan. Evaluasi keperawatan dan
Dokumentasi keperawatan.
25. Unit-unit pelayanan keperawatan yang ada di Rumah Sakit Amalia Medika Pangkalan
Kerinciadalah sebagai berikut :
a. Ruang Keperawatan Dalam Rawatan 1
b. Ruang Keperawatan Persalinan dan Kebidanan
c. Ruang Keperawatan Perinatalogi
d. Ruang Keperawatan Intensif

Ditetapkan di : Pangkalan Kerinci


Pada Tanggal : Oktober 2021
Direktur,

dr. Mujaddid Abdi


Merupakan Lampiran dari Kebijakan yang di SK-kan

Lampiran Sk Direktur Nomor: …………………………………..

KEBIJAKAN  PELAYANAN KEPERAWATAN


RUMAH SAKIT AMALIA MEDIKA PANGKALAN KERINCI

A.  FALSAFAH DAN TUJUAN

# Dalam memberikan pelayanan keperawatan, perawat Rumah Sakit Amalia Medika


berkeyakinan bahwa:

1. Manusia adalah individu yang memiliki kebutuhan bio, psiko, sosio, spiritual yang unik.
Kebutuhan ini harus selalu dipertimbangkan dalam setiap pemberian asuhan keperawatan.
2. Keperawatan adalah bantuan bagi umat manusia yang bertujuan untuk meningkatkan
derajad kesehatan secara optimal kepada semua yang membutuhkan dengan tidak
membedakan bangsa, suku, agama, kepercayaan dan status di setiap tempat pelayanan
kesehatan.
3. Tujuan asuhan keperawatan adalah dapat dicapai melalui usaha bersama dari semua
anggota tim kesehatan dan pasien/keluarga.
4. Dalam memberikan asuhan keperawatan perawat menggunakan proses keperawatan
dengan lima tahapan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan pasien/keluarga.
5. Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat, memiliki wewenang melakukan
asuhan keperawatan secara utuh berdasarkan standar asuhan keperawatan.
6. Pendidikan keperawatan berkelanjutan harus dilaksanakan secara terus menerus untuk
pertumbuhan dan perkembangan staf dalam pelayanan keperawatan

# Visi pelayanan keperawatan Rumah Sakit Amalia Medika adalah:

Pelayanan Keperawatan Prima Pilihan utama Masyarakat.

# Misi  pelayanan keperawatan Rumah Sakit Amalia Medika adalah:

1. Menyelenggarakan pelayanan keperawatan prima yang terjangkau seluruh lapisan


masyarakat berdasarkan cinta kasih.
2. Menyelenggarakan pelayanan keperawatan berdasarkan proses keperawatan untuk
memenuhi kebutuhan bio, psiko, sosio, dan  spiritual pasien.
3. Melaksankan pengembangan SDM Keperawatan.
4. Merencanakan dan  menyediakan fasilitas keperawatan.
5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelayanan keperawatan.
 

B.        PELAYANAN

# Pelayanan keperawatan menjamin adanya asuhan yang bermutu. Pendekatan secara sistematik
digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berorientasikan pada kebutuhan pasien
dengan menggunakan proses keperawatan. Langkah-langkah proses keperawatan terdiri dari:
 Pengkajian
 Diagnosa
 Perencanaan
 Tindakan.
 Evaluasi.
#  Standar keperawatan yang digunakan adalah Standar Asuhan Keperawatan dan Standar
Asuhan Kebidanan.

#  Pelayanan Keperawatan di rumah sakit dilaksanakan dengan berpedoman pada prosedur


tertulis yang dibuat oleh Kepala Bidang  Keperawatan dengan melibatkan tenaga keperawatan
dalam perencanaan, pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan pelayanan keperawatan
tersebut.

# Dalam memberikan asuhan keperawatan perawat senantiasa menghormati hak-hak pasien


serta memenuhi kewajibannya dengan menyampaikan informasi dari saat masuk rumah sakit
sampai pulang, meliputi:

 Peraturan rumah sakit tentang hak dan kewajiban pasien dan keluarga.
 Informasi tentang petugas yang akan merawat.
 Informasi tentang catatan perkembangan kondisi pasien dan rencana asuhan
keperawatan dan kebidanan.
 Informasi tentang waktu konsultasi.
 Informasi tentang persiapan pasien pulang (Discharge Planning).

# Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat berlandaskan pada Kode Etik Perawat
sedangkan bidan berlandaskan pada Kode Etik Bidan.

C. SUMBER DAYA MANUSIA

 Dalam pemberian asuhan keperawatan, kebutuhan tenaga keperawatan ditetapkan dalam


Standar Ketenagaan.
 Penghitungan kebutuhan perawat menggunakan penghitungan beban kerja (Douglas)
dan rotasi 24 jam.
 Kebutuhan akan jumlah tenaga keperawatan dipenuhi dengan rekrutmen sesuai
ketentuan.
 Tenaga keperawatan yang tersedia digambarkan dalam pola ketenagaan yang digunakan
sebagai acuan untuk perencanaan dan pengembangan staf keperawatan.
 Pengembangan staf keperawatan dilakukan dengan cara: rotasi, mutasi, dan pendidikan
berkelanjutan.
 Pendidikan berkelanjutan terdiri dari: pendidikan formal dan pendidikan nonformal.
 Perawat dengan masa kerja kurang dari 10 tahun bila mengikuti pelatihan di luar rumah
sakit ada ikatan dinas sesuai Tantang diklat di Rumah Sakit Amalia Medika
 Perawat yang mengikuti pelatihan diluar rumah sakit wajib mensosialisasikan hasil
pelatihan.
 Mutasi adalah perpindahan karyawan dari Bidang keperawatan ke Bidang lain di Rumah
Sakit Amalia Medika
 Rotasi adalah perpindahan karyawan dari unit keperawatan ke unit keperawatan lain di
Rumah Sakit Amalia Medika
 Kriteria rotasi :Untuk perawat pelaksana unit rawat inap umum selama 2 tahun sekali,
Untuk perawat pelaksana di unit khusus rotasi dilakukan ke unit khusus lain sebagai
penyegaran:2 tahun sekali, Untuk kepala unit rotasi dilakukan setiap maksimal 3 X masa
jabatan
 Pengiriman peserta diklat menggunakan system seleksi sesuai ketentuan rumah sakit.
 Metode penugasan keperawatan yang digunakan di Rumah Sakit Amalia Medika terdiri
dari:  Metode penugasan Keperawatan Tim; Metode Penugasan Keperawatan alokasi
Pasien; Metode Penugasan keperawatan modifikasi primer;
 Perawat baru yang akan bekerja mendapat pembekalan dalam kegiatan orinetasi
karyawan baru.
 

D. FASILITAS DAN PERALATAN

  Untuk menjaga kelengkapan dan ketersediaan alat dilakukan inventarisasi peralatan di


masing-masing unit tiap satu tahun sekali.
 Pemeliharaan peralatan dilaksanakan untuk menjamin peralatan tersedia dan siap
digunakan setiap saat.
 Peralatan medis khusus dioperasionalkan oleh tenaga yang terlatih yang mahir
mengoperasionalkan alat tersebut.
 Dilakukan kaliberasi peralatan untuk menjamin keakuratan masing-masing alat.
 Perencanaan alat melibatkan unit keperawatan dan merupakan bagian integral
perencanaan peralatan rumah sakit.
 Yang dimaksud dengan unit khusus adalah: Unit Pelayanan Intensif; Unit Gawat
Darurat; Unit Kamar Operasi;
 Dalam setiap shift tugas jaga  di unit khusus penanggung jawab shift adalah perawat
yang bersertifikat pelatihan unit terkait, yaitu: Penanggungjawab shift Unit Pelayanan
Intensif bersertifikat perawat mahir Pelayanan Intensif.Penanggung jawab shift Unit Gawat
Darurat harus bersertifikat PPGD; Penanggungjawab shift  Unit Kamar Operasi 
bersertifikat perawat mahir kamar operasi;
 
E. PENGENDALIAN MUTU

Monitoring dan evaluasi dilakukan dalam pelayanan keperawatan secara berkala sesuai
program masing-masing.

Kegiatan pengendalian mutu pelayanan keperawatan terdiri dari:

 Audit Keperawatan
 Pembahasan kasus
 Analisa laporan insiden keselamatan pasien.
 Analisa laporan indikator mutu pelayanan.
 Analisa laporan indicator mutu medis.
 

DITETAPKAN                  :  PANGKALAN KERINCI


PADA TANGGAL            :  Oktober 2021

RS AMALIA MEDIKA

Dr. ……………………
Direktur

This entry was posted in Kebijakan RS and tagged kebijakan, kebijakan perawatan, perawat by admin.


Bookmark the permalink.

Anda mungkin juga menyukai