Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TANTANGAN PANCASILA KEKINIAN DAN SOLUSI


MENGHADAPINYA ABAD 21

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata kuliah: Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu: Sholehuddin

Oleh: Muhammad Rifki Al Fauzan (20210810800014)

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Tantangan Pancasila Kekinian dan
Solusi Menghadapinya Abad 21” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Tantangan
Pancasila Kekinian dan Solusi Menghadapinya bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Sholehuddin, selaku dosen mata kuliah
Pendidikan Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah
yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Depok, 19 December 2021

Muhammad Rifki Al Fauzan


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................4
B. Rumusan masalah...............................................................................4
C. Tujuan.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................5
A. Pengertian Pancasila...........................................................................5
B. Pancasila sebagai dasar ideologi.........................................................5
C. Tantangan Pancasila...........................................................................5
D. Masih relevan......................................................................................6
E. Menjawab problematika.....................................................................7
BAB III PENUTUP.......................................................................................8
A. Kesimpulan.........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Era globalisasi saat ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Indonesia.
Dalam berbagai aspek kehidupan, era globalisasi menjadi tantangan yang serius bagi
Indonesia mengingat sumber daya manusia yang dimiliki masih menjadi kendala utama
dalam menghadapi tantangan sekaligus peluang yang ada, kendala tersebut datang dari latar
belakang pendidikan masyarakat yang masih rendah. Hal ini tentu menjadi permasalahan
yang serius karena arus globalisasi membawa pengaruh yang sangat besar, dalam konteks
tertentu era globalisasi dapat berdampak positif dan negatif bagi masyarakat.
Latar belakang pendidikan masyarakat Indonesia yang saat ini masih dalam kategori rendah
setidaknya menjadikan masalah bagi masyarakat itu sendiri, karena faktor pendidikan yang
rendah akan menjadi penyebab sulitnya masyarakat beradaptasi dengan era globalisasi.
Pendidikan menjadi bagian yang penting dalam membentuk suatu kecakapan fundamental,
baik kecakapan intelektual maupun emosional, sebab pendidikan juga merupakan suatu
proses internalisasi budaya baik pada diri sendiri ataupun pada masyarakat. Selaras dengan
pemikiran tersebut, Muslich (2011: 69) mengatakan bahwa pendidikan bukan hanya sarana
untuk transfer ilmu pengetahuan saja melainkan lebih luas lagi yaitu, sebagai sarana
pembudayaan dan penyaluran nilai (enkulturasasi dan sosialisasi).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pancasila?
2. Apa pengertian Pancasila sebagai ideologi?
3. Apa saja tantangan Pancasila di masa kini?

C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang Pancasila
2. Menjelaskan tentang Pancasila sebagai ideologi
3. Menjelaskan tantangan Pancasila
4. Menjelaskan problematika Pancasila
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah dasar negara serta falsafah bangsa dan negara Republik Indonesia yang
terdiri atas lima sila, yaitu (1) Ketuhanan Yang Maha Esa, (2) Kemanusiaan yang adil dan
beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, dan (5) Keadilan sosial bagi selurah rakyat Indonesia.
B. Pancasila sebagai dasar Ideologi
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia merupakan seperangkat nilai yang
menjadi pandangan hidup (way of life) bagi negara Indonesia. Kondisi itu meniscayakan
bahwa fondasi bernegara dan praktik kehidupan berbangsa dan bernegara harus berlandaskan
nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.
Konsensus cerdas para pendiri negara tersebut berangkat dari sebuah paham kebangsaan
yang terbentuk dari kesamaan nasib, sepenanggungan, dan sejarah serta adanya cita bersama
untuk menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur dalam sebuah negara
kesatuan.
Adanya prinsip bersatu dalam perbedaan membuat Pancasila menjadi semakin kuat dan
layak sebagai sebuah ideologi bagi negara Indonesia yang khas dengan keanekaragamannya.
Konsep persatuan yang ideal dengan mengkondisikan setiap warga negara hidup
berdampingan dan gotong royong tanpa menghilangkan identitas suku bangsa, adat istiadat,
ras, ataupun agama.
Dalam definisi tertentu, Pancasila sebenarnya Indonesia itu sendiri. Ketuhanan Yang Maha
Esa merupakan spirit/ruh kebangsaan; Kemanusiaan yang Adil dan Beradab merupakan
watak, karakter, dan kepribadian bangsa; Persatuan Indonesia merupakan ikatan kebangsaan;
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
merupakan media/wadah dan alat kebangsaan; dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia merupakan tujuan kebangsaan.
C. Tantangan Pancasila
Pancasila adalah Ideologi Bangsa Indonesia yang merupakan penemuan paling penting dan
paling mendasar bagi Bangsa Indonesia dalam memberikan landasan hidup bermasyarakat
dan bernegara. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi berbagai tantangan
walaupun sudah satu dasawarsa reformasi berjalan. Tantangan tersebut dapat
diidentifikasikan sesuai dengan ketetapan MPR No. V/MPR/2000 tentang pemantapan
Persatuan dan Kesatuan Nasional dan kondisi Bangsa Indonesia saat ini dirangkum sebagai
berikut:
1. Nilai-nilai agama dan budaya bangsa tidak dijadikan sumber etika dalam berbangsa dan
bernegara oleh sebagian masyarakat. Hal ini kemudian melahirkan krisis yang berupa
ketidakadilan, pelanggaran hukum dan pelanggaran hak asasi manusia.
2. Konflik sosial budaya telah terjadi karena kemajemukan suku, kebudayaan dan agama
yang tidak dikelola dengan baik dan adil oleh pemerintah maupun masyarakat.
3. Penegakan hukum tidak berjalan dengan baik dan pelaksanaannya telah diselewengkan
sedemikian rupa, sehingga bertentangan dengan prinsip keadilan yaitu persamaan hak
warga negara dihadapan hukum.
4. Perilaku ekonomi yang berlangsung dengan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, serta
kurangnya keberpihakan kepada kelompok usaha kecil dan menengah sehingga telah
menyebabkan krisis ekonomi yang berkepanjangan. Utang besar yang harus dipikul oleh
negara, pengangguran, dan kemiskinan yang semakin meningkat, serta kesenjangan
sosial ekonomi semakin melebar.
5. Sistem politik tidak berjalan dengan baik sehingga belum dapat melahirkan pemimpin
yang amanah, mampu memberikan teladan dan memperjuangkan kepentingan
masyarakat
6. Peralihan kekuasaan yang sering menimbulkan konflik, pertumpahan darah dan dendam
antara kelompok masyarakat terjadi sebagai akibat proses demokrasi yang tidak berjalan
dengan baik.
7. Masih berlangsungnya pelaksanaan dalam kehidupan masyarakat yang mengabaikan
proses demokrasi menyebabkan rakyat tidak dapat menyalurkan aspirasi politik sehingga
terjadi gejolak politik yang bermuara pada gerakan masyarakat yang menuntut
kebebasan, kesetaraan dan keadilan.

D. Masih Relevan
Apakah Pancasila masih bisa menjadi bintang pemandu bagi rakyat Indonesia, khususnya
generasi milenial?
Kondisi negara Indonesia sudah sangat jauh berubah dari semenjak awal kemerdekaan.
Perkembangan dan perubahan adalah hal yang tidak bisa dihindari sebagai prasyarat untuk
mencapai kemajuan dan tujuan kemerdekaan. Perkembangan teknologi yang begitu pesat
telah mendatangkan manfaat sekaligus dan dampak buruk bagi masyarakat. Kemudahan,
kecepatan, dan efektivitas merupakan gambaran umum dampak kemajuan teknologi.
Kemajuan teknologi yang tidak dikendalikan dan dikontrol akan menghasilkan masalah baru
yang dapat menghambat atau merusak suatu negara. Generasi milenial adalah generasi yang
sangat familier dengan teknologi karena generasi ini lahir ke dunia di mana segala aspek fisik
(manusia dan tempat) mempunyai ekuivalen digital.
Di Indonesia populasi generasi milenial mencapai 90 juta jiwa. Itu menandakan kelompok
milenial mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan dan kemajuan
Indonesia. Ditambah dengan jumlah aktivitas warga negara di dunia maya didominasi oleh
anak muda milenial. Generasi milenial menjadi penyokong utama peredaran informasi di
dunia virtual.
Pada waktu yang sama ancaman bangsa terus terus berkembang di setiap bidang. Bidang
ideologi (ancaman ekstremisme, paham radikal), bidang politik (permasalahan pemilu,
pejabat negara yang terjerat korupsi), bidang ekonomi (kesenjangan yang masih tinggi),
bidang sosial budaya (pengangguran, kekerasan dalam rumah tangga), bidang pertahanan dan
keamanan (terorisme, konflik SARA, ilegal fishing). Revolusi industri 4.0 juga membawa
disruption and bridging generations. Terdapat gap antargenerasi dalam sebuah pola
komunikasi sehingga terjadilah disrupsi atau perubahan mendasar terhadap suatu realitas.
Fakta sosiologis di atas seolah menciptakan sebuah ilusi bahwa Pancasila telah gagal
menjawab setiap tantangan zaman. Kegagalan mendiagnosis permasalahan yang ada
menyebabkan lahirnya ide penyelesaian yang tidak solutif dan memperburuk keadaan.
Apabila kita melihat secara komprehensif dan merasakan suasana kebatinan setiap masalah
yang ada maka sebenarnya yang terjadi adalah terdapatnya upaya untuk menggantikan atau
melunturkan Pancasila sebagai jati diri bangsa dan pegangan dalam kehidupan bernegara.
Sehingga internalisasi Pancasila dengan metode yang tepat adalah solusi di tengah krisis
nasionalisme yang terjadi saat ini.
E. Menjawab Problematika
Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia merupakan sebuah sistem nilai kebaikan
universal yang bisa diterapkan dalam konteks apapun baik pada masa hari ini, besok, dan
masa yang akan datang. Itu artinya Pancasila dengan basis filosofinya yang mendalam
sebenarnya mampu untuk menjawab setiap problematika yang ada.
Terdapat dua syarat agar Pancasila dapat beroperasi secara optimal dalam masyarakat.
Pertama, Pancasila harus terpahami dan terinternalisasi pada setiap individu. Kedua, mampu
menggunakan Pancasila sebagai alat penyelesaian masalah.
Pancasila sebagai nilai universal masih sangat relevan dengan generasi hari ini. Pancasila
hanya perlu terinternalisasi dengan baik ke setiap generasi yang ada khususnya generasi
milenial yang akan menjadi salah satu tokoh pergerakan kemajuan negara yang kita cintai ini.
Nilai-nilai ketuhanan, Indonesia adalah negara religius yang menjadikan nilai-nilai
religiusitas sebagai sumber etika dan spiritualitas dalam bersikap tindak termasuk sikap
tindak dalam dunia virtual. Menghargai perbedaan agama dan kepercayaan dalam bermedia
sosial akan menghantarkan kesedepaan dalam kehidupan beragama. Tidak melontarkan
konten penghinaan atau menyudutkan agama dan kepercayaan tertentu membuat kehidupan
beragama menjadi tentram dan damai.
Nila-nilai kemanusiaan, memahami dan menghargai hak dan kewajiban setiap orang dalam
berselancar di dunia maya adalah salah satu ciri netizen yang humanis. Tidak menyebarkan
konten hoax dan provokasi karena hal tersebut merupakan tindakan yang tidak beradab.
Nilai-nilai persatuan, forum-forum dunia maya juga dapat dijadikan media untuk
memperkuat semangat nasionalisme. Memprioritaskan persatuan dan kesatuan bangsa di atas
kepentingan golongan atau pribadi saat diskusi di forum-forum dunia maya. Selalu
menjunjung tinggi bhinneka tunggal ika dalam setiap perbedaan di dalam forum online.
Nilai-nilai musyawarah dalam hikmat kebijaksanaan, berlaku santun terhadap setiap
pandangan politik setiap orang dalam dunia maya. Ikut serta menjalankan setiap keputusan
yang dihasilkan melalui diskusi online. Menyelesaikan setiap perdebatan di grup online
dengan mengedepankan musyawarah.
Nilai-nilai keadilan sosial, setiap orang mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk
mengakses informasi dan berkumpul dalam kelompok-kelompok dunia maya dengan tetap
menghargai hak asasi manusia setiap orang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia merupakan seperangkat nilai yang
menjadi pandangan hidup (way of life) bagi negara Indonesia. Kondisi itu meniscayakan
bahwa fondasi bernegara dan praktik kehidupan berbangsa dan bernegara harus berlandaskan
nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.
Oleh karena itu, di tengah krisis nasionalisme yang sedang melanda negeri ini, Pancasila
adalah cahaya penuntun untuk mengenal kembali jati diri bangsa dan perekat untuk
mempersatukan perbedaan. Semoga Tuhan yang Maha Esa merahmati dan mencerahkan hati
dan pikiran kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
https://hot.liputan6.com/read/4665960/pengertian-pancasila-fungsi-kedudukan-dan-makna-
setiap-lambangnya
https://news.detik.com/kolom/d-4573104/pancasila-dan-tantangan-milenial
https://www.kompasiana.com/samhudibae/60b64656d541df74b6124c82/tantangan-kekinian-
pancasila-dalam-revolusi-perubahan-masa

Anda mungkin juga menyukai