Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagidalam 3 triwulan
yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua
dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh
sampai 9 bulan. Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional
dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga. Pada umumnya kehamilan
berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup
bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
diharapkan ( Prawirohardjo 2009.
Letak sungsang merupakan suatu letak dimana bokong bayi
merupakan bagian rendah dengan atau tanpa kaki (keadaan dimana janin
terletak memanjang dengan kepala difundus uteri dan bokong berada
dibagian bawah kavum uteri) (Marmi,2016).
Sungsang merupakan keadaan dimana bagian terendah janin berada
disegmen bawah rahim, bukan belakang kepala. Dikenal beberapa jenis
sungsang, yakni : presentasi bokong, presentasi bokong kaki sempurna,
presentasi bokong kaki tidak sempurna. Dengan 10 insiden 3-4% dari
seluruh kehamilan tunggal pada umur kehamilan cukup bulan (lebih dari 37
minggu), presentasi bokong merupakan malpresentasi yang sering dijumpai.
Sebelum umur kehamilan 28 minggu, kejadian presentasi bokong sekisar
antara 25-30% dan sebagian besar akan berubah menjadi presentasi kepala
setelah umur kehamilan 34 minggu. Penyebab terjadinya presentasi bokong
tidak diketahui, tetapi terdapat beberapa faktor resiko selain prematuritas,
yaitu abnormal struktural uterus, polihidramnion, plasenta previa,
multiparitas, mioma uteri, dan riwayat presentasi bokong sebelumnya
(Prawirohardjo, 201)

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka masalah dalam studi kasus
ini adalah “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester II dengan Letak
Sungsang Pada Ny. R di Klinik Permata Ibu.”

C. Tujuan
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
letak sungsang dengan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah varney
sesuai dengan kompetensi dan kewenangan bidan.

D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan kemampuan dalam menerapkan
asuhan kebidanan pada Ibu hamil dengan letak sungsang menggunakan
tujuh langkah manajemen kebidanan menurut Hellen Varney.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Untuk menambah refrensi sehingga memperkaya Khasanah di
perpustakaan D3 Kebidanan STIKes BCM sehingga dapat
meningkatkan mutu dalam proses pengajaran.
3. Bagi Klinik Permata Ibu
Dapat lebih meningkatkan mutu pelayanan yang sesuai standar
pelayanan kebidanan pada ibu hamil letak sungsang dengan cara
melakukan implementasi sesuai dengan teori yang ada sehingga tidak
terjadi kesenjangan antara implementasi dengan teori.
4. Bagi Pasien
Dapat memberi informasi dan masukan, tentang kehamilan letak
sungsang sehingga pasien mampu melakukan deteksi dini terhadap
kehamilan letak sungsang.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Defenisi Letak Sungsang


Letak sungsang merupakan suatu letak dimana bokong bayi
merupakan bagian rendah dengan atau tanpa kaki (keadaan dimana janin
terletak memanjang dengan kepala difundus uteri dan bokong berada
dibagian bawah kavum uteri) (Marmi,2016).
Letak sungsang adalah kehamilan dengan janin yang membujur dalam
rahim dengan bokong pada bagian bawah (Pedoman Pelayanan Medis SMF
Obstetri dan Gineakologi RSK St. Vincentius A Paulo Surabaya, 2010). Letak
sungsang dibagi sebagai berikut :
1. Letak sungsang murni yaitu bokong saja yang menjadi bagian
depan sedangkan kedua tungkai lurus keatas.
2. Letak bokong kaki
3. Letak lutut
4. Letak kaki
Frekuensi letak sungsang murni lebih tinggi pada kehamilan
muda dibanding kehamilan tua dan multigravida lebih banyak
dibandingkan dengan primigravida.

B. Etiologi
1. Prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong, air tuban
masih banyak dan kepala anak relatif besar.
2. Hydramnion karena anak mudah bergerak.
3. Placenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu
atas panggul.
4. Bentuk rahim yang abnormal seperti uterus bicornis.
5. Panggul sempit; walaupun panggul sempit sebagai sebab letak
sungsang masih disangsikan oleh berbagai penulis.
6. Kelainan bentuk kepala: hydrocephalus, anencephalus, karena kepala
kurang sesuai dengan bentuk pintu atas panggul

3
C. Klasifikasi
Adapun letak sungsang dapat dibagi menjadi sebagai berikut :
1. Letak bokong murni ; prensentasi bokong murni (Frank Breech).
Bokong saja yang menjadi bagian terdepan sedangkan kedua tungkai
lurus keatas.
2. Letak bokong kaki (presentasi bokong kaki) disamping bokong
teraba kaki (Complete Breech). Disebut letak bokong kaki sempurna
atau tidak sempurna kalau disamping bokong teraba kedua kaki atau
satu kaki saja.
3. Letak lutut (presentasi lutut ekstensi di bawah bokong) disebut
dengan istilah Incomplete Breech .
4. Letak kaki (kaki ekstensi di bawah bokong) yang disebut;
Incomplete Breech.
Tergantung pada terabanya kedua kaki atau lutut atau hanya
teraba satu kaki atau lutut disebut letak kaki atau lutut sempurna dan
letak kaki atau lutut tidak sempurna.
Dari semua letak-letak ini yang paling sering dijumpai adalah
letak bokong murni. Punggung biasanya terdapat kiri depan. Frekuensi
letak sungsang lebih tinggi pada kehamilan muda dibandingkan dengan
kehamilan aterm dan lebih banyak pada multigravida dibandingkan
dengan primigarvida.
Posisi bokong ditentukan oleh sakrum, ada 4 posisi :
1. Left sacrum anterior (sakrum kiri depan)
2. Right sacrum anterior (sakrum kanan depan)
3. Left sacrum posterior (sakrum kiri belakang)
4. Right sacrum posterior (sakrum kanan belakang)

D. Tanda dan Gejala


1. Pergerakan anak terasa oleh ibu dibagian perut bawah dibawah pusat
dan ibu sering merasa benda keras (kepala) mendesak tulang iga.
2. Pada palpasi teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus
uteri.

4
3. Punggung anak dapat teraba pada salat satu sisi perut dan bagian-
bagian kecil pada pihak yang berlawanan. Diatas sympisis teraba
bagian yang kurang budar dan lunak.
4. Bunyi jantung janin terdengar pada punggung anak setinggi pusat.

E. Komplikasi
1) Komplikasi pada janin:
a. Kematian perinatal
b. Prolaps funikuli.
c. Trauma pada bayi akibat: tangan yang ekstended, kepala yang
ekstended, pembukaan cerviks yang belum lengkap, CPD.
d. Asfiksia karna prolaps funikuli, kompresi tali pusat, pelepasan
plasenta, kepala macet.
e. Perlukaan/trauma pada organ abdominal atau pada leher.
2) Komplikasi pada ibu:
a. Cemas dan stress
b. Pelepasan plasenta.
c. Perlukaan vagina atau cerviks.
d. Endometritis.

F. Pemeriksaan Diagnostik
1) Anamnese: pergerakan anak teraba oleh ibu di dibagian perut bawah,
di bawah pusat dan ibu sering merasa benda keras ( kepala)
mendesak tulang iga
2) Palpasi abdomen
Pada bagian fundus uteri teraba bagian bulat, keras dan melenting
atau kepala teraba di bagian atas. Pada bagian bawah rahim teraba
bagian yang kurang bulat, bulat dan tidak melenting atau bokong
teraba pada daerah pelvis

5
3) Auskultasi
Auskultasi menunjukan DJJ terdengar keras di umbilikus atau di
atasnya. Lokasinya lebih tinggi atau pada punggung anak setinggi
pusat.
4) Pemeriksaan vaginal teraba bokong dengan atau kaki serta walau ada
mekoneum masih normal
5) Pemeriksaan USG (Bobak, dkk, 2005)

G. Penatalaksaan
1) Prenatal/ antenatal
Menurut Pedoman Pelayanan Medis SMF Obstetri dan Gineakologi
RSK St. Vincentius A Paulo Surabaya, 2010):
a) Waspada letak sungsang dimulai sejak kehamilan 24 minggu.
b) Usia kehamilan 28 – 30 minggu yang masih didapatkan letak
sungsang maka dilakukan USG untuk mencari kemungkinan
adanya kelainan letak placenta (placenta previa), cacat bawaan
atau bentuk rahim.
c) Apabila dalam pemeriksaan USG tidak ditemukan kelainan maka
dicoba dilakukan versi luar ke letak kepala (tanpa paksaan).
d) Pasien diminta kontrol 1 minggu kemudian,bila versi luar gagal
maka kontrol 1 minggu lagi dicoba versi luar sekali lagi, bila
gagal versi luar tidak dilakukan.
e) Untuk kasus-kasus seperti primitua, kehamilan resiko tinggi maka
harus dilakukan pertimbangan khusus.
f) Koreksi dengan cara Knee Chest Position diharapkan janin akan
kembali ke presesntasi kepala (YBP-SP,2006:199).
Caranya:
Posisi knee chest (bersujud dengan kaki sejajar pinggul
dan dada sejajar lutut). Lakukan 3 kali sehari selama 10-15 menit
setiap kali, lakukan saat perut Anda kosong, dan bayi aktif, atau
dapat menggunakan papan miring). menekuk lutut tetapi menjaga
kaki datar di papan. Tenang, bernapas dalam-dalam, hindari

6
ketegangan otot.  Juga bisa dengan menggunakan bantal pada
permukaan yang datar untuk menaikkan pinggul 12-18 inci di atas
bahu. Gravitasi mendorong kepala bayi ke fundus, melipat, dan
bayi kemudian dapat melakukan jungkir balik ke posisi vertex.

2) Pada waktu persalinan (YBP-SP,2006:197).


a) Sebelum in partu:
1. Tentukan apakah persalinan dapat pervagiman. Setiap
persalinan sungsang sebaiknya dotolong pada fasilitas
kesehatan yang dapat dilakukan operasi.
2. Bila kehamilan berumur 37 minggu atau lebih dan
kemungkinan kecil lahir pervaginam, lakukan versi luar. (bila
dilakukan versi pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu
sering terjadi kembali pada presentasi semula).
3. Versi luar bisa dilakukan pada:
a. Ketuban intak,
b. Air ketuban cukup,
c. Tidak ada komplikasi atau kontraindikasi (IUGR,
perdarahan, bekas seksio, kelainan janin, kehamilan
kembar, hipertensi)
b) Saat in partu
1. Persalinan pervagiman oleh tenaga penolong yang terlaih akan
aman bila:
a. Pelvis adekuat

7
b. Complete breech/ frank breech
c. Kepala fleksi
2. Ikuti kemajuan persalinan dengan seksama dengan partograf
3. Jangan pecahkan ketuban. Bila ketuban pecah periksa apakah
ada prolaps tali pusat dan apabila prolaps tali pusat dan
kelahiran pervaginam tidak mungkin maka lakukan seksio
sesarea.
4. Indikasi persalinan dilakukan secara sectio caesaria pada letak
sungsang adalah sesabagai berikut:
a. Persalinan pervaginam sukar, berbahaya (CPD/ skor Zatuchi
Andros < 3).
b. Tali pusat menumbung pada primigravida, multigravida
(kala I).
c. Kemacetan persalinan:
- Fase laten > 14 jam
- Secondary arrest of dillatation
- Prolong second stage
d. Kehamilan premature EFW 2000 gram/ lebih.

8
BAB III
TINJAUN KASUS
A. Pengkajian
1. Data Subyektif
a. Identitas (Biodata)
Nama Pasien : Ny. R Nama Suami : Tn. D

Umur : 30 tahun Umur : 33


tahun

Suku/Bangsa : Jawa Suku/Bangsa : Jawa

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMU Pendidikan : SMU

Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta

Penghasilan :- Penghasilan :-

Nomor Telepon : - Nomor Telepon :-

Alamat Rumah : Citra Grana 2

b. Anamnesis
Keluhan Utama
Ibu tidak memiliki keluhan apapun dan hanya ingin melakukan
pemeriksaan rutin saja .

Riwayat Pernikahan

Nikah : Iya

Nikah : 1x

Pernikahan ke :1

Menikah sejak umur : 18 (tahun)

9
Lama Pernikahan : 12 (tahun)

c. Alasan Kunjungan Saat Ini

Kunjungan Pertama Kunjungan Rutin


Kunjungan Ulang

d. Riwayat Menstruasi
Menarce : 13 Tahun
HPHT : 06-08-2020
Lama : 5 Hari
Jumlah darah haid : 3 - 4 x ganti pembalut
Siklus : 28 hari
Flour albus : Tidak
e. Riwayat Obstetrik (Kehamilan,
persalinan, dan nifas terdahulu)
G2 P1 A0 Ah1

Tgl/Bln/ Penyulit Anak


Tahun Tempat Usia Jenis
No Penolong Kehamilan J Nifas
Persalin Persalinan Kehamilan Persalinan BB PB
K
an Persalinan

1. 2018 BPM Aterm Normal Bidan Tidak ada 3000 48


L
2. 2021 Hamil
ini

10
f. Riwayat KB
No PASANG LEPAS

Metode Tgl Petugas Tempat Ket Tgl Petugas Tempat Alasan Ke

1. Hormon Bidan BPM

g. Riwayat Kesehatan/Penyakit
Riwayat Kesehatan/Penyakit sekarang : Tidak ada
Riwayat Kesehatan/Penyakit dulu : Tidak ada
Riwayat Penyakit Keturunan : Tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada
i. Riwayat Kehamilan Sekarang
ANC di : BPM
sejak umur kehamilan : 1 bulan
HPL : 16-05-2021
Gerakan janin dirasakan pertama kali usia kehamilan 4 Bulan
Gerakan janin dirasakan dalam 2 jam terakhir 10 x
Imunisasi TT : Iya
Imunisasi TT 1 : SD
Imunisasi TT 2 : Catin
Hamil Muda : Mual muntah
Permasalah/Keluhan Dalam Kehamilan
Trimester Masalah/Keluhan Tindakan/Terapi

I Mual Muntah Mediamer

II

III

j. Riwayat Psikososial

11
Respon ibu/keluarga atas Kehamilan : Senang
Pengetahuan ibu/keluarga tentang kehamilan : Cukup
Jenis lelamin bayi yang diharapkaN : Perempuan
Dukungan keluarga : Sangat
Mendukun
Pegambilan keputusan dalam keluarga : Suami
Rencana Persalinan
Tempat : BPM
Penolong Persalinan : Bidan
Pendamping Persalinan : Suami
k. Pola Kebutuhan/ Aktivitas Sehari-hari
1) Nutrisi
Pola makan sehari ( Frekuensi) : 3 kalli
Jenis makanan yang dikomsumsi : nasi,sayur,lauk pauk,
susu,telur
Janis makanan pantangan : tidak ada
Perubahan porsi makan : 3 X / hari
Pola Minum : 4-5
Masalah : tidak ada
2) Eliminasi
BAK ( Buang Air Kecil)
Frekuensi : 4x
Jumlah :-
Warna : jernih
Masalah/Keluhan :
BAB ( Buang Air Besar )\
Frekuensi : 1x
Jumlah :-
Warna : Kuning
Masalah/Keluhan : tidak ada
3) Pola Istirahat dan tidur
Tidur Malam : 7 Jam

12
Tidur Siang : Jam
Masalah/Keluhan : tidak ada
4) Kebiasaan hidup sehari-hari
Obat – obatan /Jamu : tidak
Alergi terhadap obat : tidak
Merokok : Tidak
Minuman Beralkohol : Tidak
NAPZA : Tidak
5) Pola Seksual
Hubungan Seks selama kehamilan :1x
Keluhan : tidak ada
6) Personal Hygiene : mandi 2x/ hari, membersihkan daerah
kemaluan dari depan ke belakang
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : baik
Keadaan emosional : composmentis
b. Antropometri
Tinggi Badan (TB) : 150cm
BB sekarang : 50 cm
Lingkar lengan atas : 26 cm
c. Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 120/60 mmhg
Suhu tubuh : 36.6ᵒC
Denyut nadi : 80x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
d. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Simetris
Rambut : Hitam
Muka : Normal
Mata : Konjungtiva : tidak pucat
Sclera : tidak kuning

13
Hidung : tida ada polip
Mulut dan gigi : Lidah : tidak sariawan
Gusi : tidak bengkak
Gigi : tidak berlubang
Telinga : simetris
Leher : tidak ada benjolan
Axilla : tidak ada benjolan
Payudara : Mamae Simetris
Putting susu menonjol
Abdomen : Linea alba : ada
Linea nigra : tidak ada
Bekas luka operasi : tidak ada
Strie livede : ada
Strican albican : tidak ada
Ekstrimitas : Varises : tidak ada
Simetris : ya
Odema : tidak
e. Pemeriksaan Obstetrik
Abdomen TFU : 23cm
Palpasi Leopold I : teraba bulat, tidak melenting (kepala)
Leopold II : teraba lebar seperti papan (Puka)
Leopold III : teraba lembek, melenting (bokong)
Leopold IV : konvergen
Auskultasi DJJ : 144x/menit
Perkusi Reflek patella : ada
Pemeriksaan Genetalia : Keadaan perineum : normal
: Warna vulva :
kehitaman
Pengeluaran pervaginam : tidak
ada Pembekakan kelenjar bartoli :
tidak ada Odema :
tidak odema

14
f. Pemeriksaan penunjang lain
Darah : hb : tidak dilakukan
: golongan darah : tidak dilakukan
: protein urine : tidak dilakukan
USG :tamggal : 10-2-21

B. Interpretasi Data/ Analisa Data


Diagnosis Kebidanan : G2 P1 A0 UK 26 minggu dengan letak
sungsang

C. Identifikasi Diagnosa Masalah Potensial


tidak ada

D. Identifikasi Kebutuhan Segera


Tidak ada

E. Intervensi
1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil
pemerisaan
2. Mengajari dan menganjurkan ibu untuk
nungging
3. Menjelaskan kepada ibu untuk menjaga
personal hegiene
4. Menjelaskan tanda bahaya kehamilan
trimester 2
5. Memberikan KIE pada ibu hamil
6. Menganjurkan ibu untuk kontrol
7. Kolaborasi dengen tim
8. Dokumentasi

F. Implementasi
1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemerisaan seperti :

15
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 120/60 mmHg
Nadi : 88x/menit
Suhu : 36,6
Pernafasan : 20x/menit
Hasil : ibu mengerti hasil pemeriksaan
2. Mengajari dan menganjurkan ibu untuk nungging seperti sujut
tetapi dadanya menyentuh lantai , muka miring kiri atau miring
kanan, kaki di buka lebar gunanya agar kepala bayi dapat muter
atau pada posisi yang semestinya dimana kepa bayi berada di
bagian bawah perut ibu dan bokong bayi berada di bagian atas
perut ibu.
Hasil : ibu telah di ajari dan mau melakukan nunggging
3. Menjelaskan kepada ibu untuk menjaga personal hegiene
terutama bagian kemaluan ibu dengan cara membasuh dari depan
kebelakang kemudian keringkan dengan kain bersih dan kering
Hasil : ibu mengerti yang dijelakan
4. Menjelaskan tanda bahaya kehamilan trimester 2 sepeti sulit
tidur, perdarahan, sering buang air kecil, tubuh lelah, sembelit.
Hasil : ibu mengerti bahaya trimester II
5. Memberikan kie pada ibu hamil untuk tidak mengangkat yang
berat-berat dan istirahat yang cukup
Hasil : ibu mengerti yang di jelaskan
6. Menganjurkan ibu untuk kontrol secara rutin atau setiap saat ada
keluhan
Hasil : ibu bersedia kontrol
7. Kolaborasi dengen tim untuk terapi obat
Hasil : melanjutkan folamil dan gestiamin
8. Dokumentasi
Hasil : telah di dokumentasikan

16
G. Evaluasi
S : Ibu kesulitan melakukan nungging\

O : Tekanan darah : 120/60 mmhg

Suhu tubuh : 36.6ᵒC

Denyut nadi : 80x/menit

Pernafasan : 20 x/menit

A : G2 P1 A0 UK 26 minggu dengan letak sungsang

P : 1. Mengerti hasil pemeriksaan

2. Ibu melakukan nungging

3. Ibu menjaga personal hegiene

4. Ibu mengerti bahaya semester II

5. Ibu istirahat cukup dan tidak mengangkat yang berat-berat

6. Ibu bersedia kontron

7. Ibu minum folamil dan gestiamin

8. telah di dokumentasikan

17
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil yang didapat Ny. R uk 26 minggu dengan letak sungsang
masih dapat di perbaiki posisinya dengan cara melakukan teknik
nungging, tetapi posisi janin tidak dapat berputar apabila ibu hanya
melakukannya 1 kali saja, teknik ini harus dilakukan sesering mungkin
agar kepala janin dapat memutar dengan semestinya yaitu kepala bayi
berada di bagian terbawah perut ibu dan bokong bayi berada di bagian
teratas perut ibu
B. Saran
Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa lebih tahu dan paham informasi mengenai
asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang.
Petugas kesehatan
Diharapkan petugas kesehatan dapat memberikan pendidikan
kesehatan berupa penyuluhan bagi ibu hamil bahwa keadaan letak
sungsang di trimester kedua dapat di perbaiki posisinya.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unimus.ac.id
Bobak. 1995. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. 2004. Alih bahasa: Maria
A. Wijayanti. Jakarta: EGC.
Carpenitto, Lynda Juall. 2004. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. 2006.
Alih Bahasa: Yasmin Asih. Jakarta: EGC
Sinclair, Constance. 2009. Buku Saku Kebidanan. Alih bahasa: Renata
Komalasari. 2010 Jakarta: EGC

Bidankitacara-mengubah-bayi-sungsang-menjadi-letak-kepala.
http://www.bidankita.com/index.

Hidayat. Askep Ibu Dengan Letak Sungsang.


http://hidayat2.wordpress.com/2009/04/12/askep-ibu-dengan-letak-
sungsang/

19

Anda mungkin juga menyukai