Pendidikan
DAFTAR ISI i
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 11
C. Fokus dan Rumusan Masalah 12
1. Fokus Masalah.....................................................................................12
2. Rumusan Masalah................................................................................12
D. Tujuan Penelitian 13
E. Manfaat Penelitian 14
DAFTAR PUSTAKA 32
i
ii
BAB I PEN
DAHULUAN
dunia. Menjadi salah satu negara yang berdaulat, Indonesia memiliki komitmen
yaitu lingkungan, sosial dan ekonomi. Berdasarkan hal tersebut maka munculah
kemiskinan.
dalam sektor pendidikan dan arah pembangunan nasional (Moodie & Wheelahan,
15
menangani fenomena pengangguran dan pendidikan karier bagi kaum muda.
Daerah Istimewa Yogyakarta. Terlihat bahwa Kabupaten Kulon Progo dalam lima
16
tahun terakhir (2016 – 2020) mengalami penurunan yang signifikan, dibandingkan
Kulon Progo mengalami peningkatan tiap tahun seperti pada diagram Gambar 2.
sebagai berikut:
di Kabupaten Kulon Progo dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan yang
siginifikan yaitu pada tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 1,8 % setara
dengan 4.614 orang sedangkan pada tahun 2020 sebesar 3,7 % setara dengan
17
Dalam rangka mengatasi meningkatnya pengangguran di Kulon Progo,
potensi yang ada di Kulon Progo. Apalagi dengan adanya pembangunan Bandar
positif bagi kehidupan masyarakat sekitar meliputi aspek wilayah, baik yang
menghasilkan dampak, yakni perubahan yang terjadi sebagai akibat dari adanya
aktivitas dan bersifat alamiah (Susanto, 2020). Bandar Udara YIA dapat
18
Berdasarkan gambar 3 bahwa Jumlah wisatawan yang berkunjung pada
tahun 2016 sebanyak 3,5 juta jiwa, tahun 2017 mengalami peningkatan yaitu 3,8
juta dan tahun 2018 sebanyak 4,1 juta. Berdasarkan kunjungan wisatawan tersebut
potensi lokal di Kulon Progo melalui UMKM. Salah satunya yaitu Usaha Mikro
2020). Peran UMKM juga dinyatakan OECD (2004) Sedangkan menurut (Oecd,
2004) bahwa UMKM memiliki peran sangat penting dalam mengurangi angka
teknologi sera memperluas area pemasaran, Hal tersebut perlu dilakukan untuk
menambah nilai jual UMKM yang merupakan sektor ekonomi (Adrian, 2019).
UMKM terdiri dari beberapa jenis yaitu bidang industri pariwisata, pangan,
kerajinan, tekstil dan lain sebagainya. Jenis UMKM dipengaruhi oleh ketersediaan
sumber daya alam yang ada pada suatu wilayah. tertentu. Salah satu bidang usaha
19
UMKM yang ada di Yogyakarta dan menjadi perhatian sampai mancanegara yaitu
batik. Batik menjadi icon Indonesia adalah batik. Karena Batik memiliki bentuk,
jenis dan motif sebagai ciri khas setiap daerah, yang merupakan hasil budaya
untuk budaya oleh UNESCO maka batik tidak hanya meengedepankan nilai
keindahan berupa visual saja, akan tetapi mengandung nilai filosofi bagi
masyarakat.
Progo. UMKM yang terbentuk didaerah Lendah berada pada naungan sebuah
organisasi yang berbentuk koperasi yaitu Koperasi Citra Mandiri. Yang mayoritas
warganya merupakan petani akan tetapi sampai sekarang tidak sedikit yang
peningkatan pada tahun 2020 menjadi 33 UMKM Batik (MI, Sembung Batik,
2020). Data dilapangan, pada tahun 2015 Pemilik UMKM Batik berdasarkan jenis
kelamin 55% kaum perempuan, dan 45% berjenis kelamin laki-laki. kemudian
menurut usia, persentase tertinggi sebesar 45% ada pada usia 41-50 tahun. Selain
Sekolah Dasar (Malibari et al., 2020) Berdasarkan data tersebut dapat di teliti
lebih lanjut untuk menemukan transformasi kapasitas dan kapabilitas serta faktor-
20
faktor yang mempengaruhi berkembangnya industri batik di UMKM Kulon
Progo.
pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inklusif. Meskipun pandemic covid 19 yang
bertahan dan bangkit melalui peningkatan kapasitas yang lebih produktif dan
manusia, alat dan bahan baku serta pemasaran (Irjayanti & Azis, 2012). Selain itu
21
Peningkatan produktivitas UMKM juga dapat dilakukan dalam pembagian
tugas tenaga kerja terampil dan diversifikasi produk dengan nilai tambah yang
lebih tinggi. Secara internal dalam peningkatan sakala ekonomi UMKM dapat
tugas dalam suatu pekerjaan (Edition et al., 2018). Makna kapabilitas bukan hanya
memiliki keterampilan atau skill saja akan tetapi lebih paham secara mendetail
daya tersebut yaitu sumber daya yang memiliki wujud fisik (tangible resources)
dan sumber daya yang memiliki sifat nirwujud (intangible resources). Sumber
daya yang memiliki wujud fisik yaitu sumber daya financial sumber daya fisik
dan sumber daya manusia. Sedangkan sifat nirwujud yaitu hak milik intelektual
22
menciptakan nilai. Nilai yang dimiliki suatu brand mencerminkan kapabilitas
pelaku usaha dalam memenuhi harapan pelanggan. Temuan lain terkait brand di
salah satu UMKM batik cukup diterima oleh masyarakat. Akan tetapi masih perlu
mulai dari produksi sampai dengan pemasaran. Akan tetapi potensi yang ada
belum dikelola dengan baik (Rachmad Gobel, DPR RI bidang industri dan
Bupati Kulon Progo yaitu Hasto Wardoyo melalui program Bela Beli Kulon
Progo menggalakkan untuk mengenakan kain batik buatan sendiri/lokal. Selain itu
superlomba batik, dimana ajang yang digunakan sebagai pencarian batik motif
khas Kulon Progo. Ajang ini dilakukan karena belum ditemukan dan diketahui
pencipta motif yang selama ini digunakan oleh UMKM batik di kecamatan
lendah. Sehingga memiliki gagasan untuk menciptakan motif batik sebagai ciri
khas Kulon Progo. Pada tanggal 6 mei 2012 terpilih motif batik “Geblek Renteng”
sebagai nominator terbaik motif baru dan diresmikan batik khas Kulon Progo.
Minat dan daya tarik yang tinggi pada batik menjadikan peluang untuk
mengembangkan menjadi lebih baik. oleh sebab itu, kompetitif dalam persaingan
industri yang sama harus bertransformasi terutama dalam hal inovasi. Aspek
23
memenuhi kebutuhan, mengembangkan sumber daya dan melindungi sumber
Munculnya revolusi industry 4.0 yang merupakan perubahan cara hidup dan
disiplin ilmu yang mengadopsi keahlian seseorang kedalam suatu aplikasi yang
lakukan pada bulan Juni tahun 2021 bersama Sekretaris daerah dan jajarannya
sebanyak sepuluh partisipan terlibat. Hasil temuan dari studi awal sebagai berikut:
(a) pemetaan kapabiliatas tenaga kerja; (b) pangsa tenaga kerja; dan (c) struktur
vokasionalisasi.
branding yang dibangun oleh Sembung Batik dalam kategori cukup baik.
Berdasarkan hal tersebut maka media branding cukup diterima oleh followers
24
Observasi yang dilakukan di UMKM Batik Kulon Progo pada bulan agustus
diantaranya: (1) kurangnya inovasi produk batik, karena masih lembaran kain dan
produk baju saja, sehingga perlunya diversifikasi produk batik; (2) rendahnya
manual dengan membuka gerai toko; (3) rendahnya kompetensi SDM yang
dibuktikan dengan belum memiliki inovasi baru terkait motif maupun warna batik
yang digunakan untuk menghasilkan produk inovasi baru dan (4) mengandalkan
pada tuntutan dan harapan masyarakat yang semakin meningkat. Selain itu
Kapasitas pengrajin batik tidak sesuai dengan tuntutan perubahan pekerjaan dan
kapabilitas pengrajin batik sehingga dihasilkan definisi dan konsep dari apa yang
sudah dilakukan, yang masih dipikirkan, dan yang diinginkan baik ide atau
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengambil peran riset dari latar
25
26