Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nilai, Moral dan Norma adalah konsep yang saling berkaitan. Nilai, moral dan norma
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara akan memberikan pemahaman yang saling
melengkapi sebagai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara sangat luas dan tidak lepas dari kehidupan yang meliputi
berbagai satu kesatuan di bidang Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Hankam. Dalam
pendidikan politik misalnya harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 perlu
ditingkatkan kembali agar rakyat semakin sadar mana yang menjadi hak dan mana yang
menjadi kewajibannya sebagai warga negara sehingga rakyat dapat berperan aktif dan
bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara serta
dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Pembentukan nilai, moral dan norma dalam berbangsa dan bernegara dapat
berlandaskan pancasila, hal ini dapat ditanamkan dan dibiasakan mulai sejak dini
seperti pada pendidikan sekolah dasar karena dianggap lebih strategis dan memang
sangat diperlukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan pribadi warga negara. Di
sekolah dasar mata pelajaran pendidikan kewaganegaraan (PKn) merupakan salah satu
mata pelajaran yang mengandung materi tentang nilai, moral dan norma

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini antara lain:


1. Agar mahasiswa memahami dan menambah wawasan penerapan nilai, moral dan
norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Memahami permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara dan diharapkan dapat mengetahui solusi untuk
pemecahan masalah tersebut.
3. Mendorong mahasiswa untuk beretika baik dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran PKn di SD.

Aplikasi Nilai, Moral, dan Norma dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara 1
BAB II
MASALAH DAN PEMBAHASANNYA

A. Konsep, Nilai, Moral dan Norma dalam Hubungan Warga


Negara dengan Negara.

Tiap warga negara memiliki kewajiban dan tanggung jawab terhadap Negara,
terutama peran serta dalam upaya Pembangunan. Seperti yang tercantun dalam
GBHN 1993 tentang pendidikan dijelaskan bahwa pendidikan dasar sebagai jenjang
awal dari pendidikan di sekolah lebih ditingkatkan pemerataan, kualitas, dan
pengembangannya agar dapat memberikan dasar pembentukan pribadi manusia
warga masyarakat dan warga negara yang memiliki budi pekerti luhur, beriman, dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian hal tersebut direalisasikan
dalam tujuan pendidikan nasional yang tercantum pada Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dimana
pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan
bangsa, juga bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Dinilai dari sisi perilaku semua pendidikan baik dasar maupun menengah adalah
untuk membentuk warga masyarakat/negara yang berbudi perkerti luhur, beriman,
dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa atau dapat diartikan berakhlak,
berbuat atas dorongan batin dengan menggunakan akal dan perasaan untuk
menimbang baik dan buruk.
Salah satu cara untuk mengubah perasaan seseorang agar dapat merubah
perilakunya dapat dilakukan secara bertahap yaitu dengan menggunakan beberapa
pedekatan seperti:
1. Pendekatan emosional yang bertujuan menggugah perasaaan dan emosi
seseorang dalam memahami, menghayati dan meyakini nilai yang akan
ditanamkan
2. Pendekatan rasional yang bertujuan memberikan peranan kepada akal dalam
memahami dan menerima kebenaran nilai tersebut

Aplikasi Nilai, Moral, dan Norma dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara 2
B. Konsep, Nilai, Moral dan Norma dalam Hubungannya
dengan Sesama Warga Negara

Manusia sebagai dilahirkan dibumi sebagai makhluk sosial, sehingga dengan


sendirinya manusia akan memenuhi kebutuhan hidupnya dengan manusia lain guna
memenuhi kebutuhan hidup, dan salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya ialah membangun suatu tempat untuk berlindung
yang dinamakan negara. Seseorang bisa dikatakan sebagai warga negara apabila
telah dinyatakan secara legal menjadi warga negara.
Dalam UUD 1945 pasal 26 ayat 1 telah dijelaskan bahwa yang menjadi warga negara
Indonesia adalah orang-orang dari bangsa Indonesia asli (orang yang dilahirkan oleh
orang tua yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia) dan orang-orang dari bangsa
lain (orang-orang peranakan bangsa lain seperti belanda, jepang, thailand dan
sebagainya yang bertempat tinggal di Indonesia serta mengakui Indonesia sebagai
tanah airnya dan bersikap setia kepada negara Republik Indonesia) yang telah
disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Orang yang menjadi warga
negara dan telah disahkan oleh undang-undang aka memliki hak dan kewajiban
sebagai warga negara, hak dan kewajiban inilah yang harus diperhatikan sebagai
warga negara sehingga penggunaanya dilakukan secara selaras, serasi dan
seimbang.

C. Konsep, Moral dan Norma dalam Pengembangan Komitmen


Bela Negara

Bela negara merupakan salah satu kewajiban setiap warga negara, bela negara
dapat terwujud apabila dilandasi dengan adanya tekad, sikap dan tindakan warga
negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang didasari oleh:
1. kecintaan pada tanah air
yaitu mengenal dan mencintai wilayah nasionalnya sehingga selalu siap dalam
usaha membela tanah air Indonesia terhadap segala bentuk ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan yang membahayakan bangsa dan negara
2. kesadaran akan berbangsa dan bernegara
membina kerukunan, persatuan, kesatuan di lingkungan seperti keluarga,
pemukiman dan pendidikan serta mencintai budaya bangsa.
3. keyakinan akan kesaktian pancasila sebagai ideologi bangsa
yakin pancasila sebagai satu-satunya falsafah dan ideologi bangsa dan negara
dan terbukti kesaktiannyadalam penyelenggaraan berbangsa dan bernegara
guna mencapai tujuan nasional
4. rela untuk berkorban
rela mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran serta harta benda untuk
kepentingan umum serta siap mengorbankan jiwa raga demi kepentingan
bangsa dan negara
Untuk memiliki kemampuan awal bela negara secara psikis harus memiliki sifat-sifat
seperti disiplin, ulet, kerja keras, mentaati peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta tahan uji untuk mencapai tujuan nasional. Dan secara psikis harus
Aplikasi Nilai, Moral, dan Norma dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara 3
memiliki kondisi kesehatan, keterampilan jasmani yang mendukung kemampuan
awal bela negara.
Bela negara juga bisa dapat ditanamkan sejak pendidikan dasar seperti misalnya
dengan mengenalkan budaya-budaya bangsa seperti pakaian adat daerah, belajar
dan melestarikan tari-tari daerah, serta bersikap disiplin dalam kehidupan sehari-
hari.

BAB III
Aplikasi Nilai, Moral, dan Norma dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara 4
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kiye ya iya luruh dewek

B. Saran

Luruh dewek ya :D

DAFTAR PUSTAKA
Aplikasi Nilai, Moral, dan Norma dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara 5
- Winataputra, U. S. (2010). Pembelajaran PKn di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Aplikasi Nilai, Moral, dan Norma dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara 6

Anda mungkin juga menyukai