Anda di halaman 1dari 16

MEKANISME DAN RANCANGAN AKTIVITAS

1.      Mekanisme Aktivitas


a).    Analisis Produk.
Produk yang di tawarkan dalam usaha kami, berupa keripik yang terbuat dari sayur bayam
dengan karakteristik produk kami yang kreatif dan inovatif. Keunggulan produk kami dibanding
dengan produk lain di pasaran adalah :
         Tanpa mengandung bahan pengawet, pemanis, pewarna.
         Daya tahan keripik untuk disimpan dalam waktu lama.
         Terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas.

b).    Strategi Harga.


Strategi harga kami lakukan berdasarkan harga pasar, harga produk yang ditetapkan adalah
dibawah harga pasar, atau dengan kata lain harga produk kami lebih rendah bila dibandingkan
dengan pesaing kripik lainnya, tetapi kualitas produk tetap bagus agar dapat mencakup seluruh
elemen masyarakat. Dan memberikan diskon bagi pelanggan yang membeli dalam jumlah
banyak.

c).    Strategi Distribusi dan Promosi


Dalam rangka memperluas daerah pemasaran, maka akan digunakan beberapa distributor
dan agen untuk memasarkan produk khususnya di kampus, sekolah, warung atau toko di
perumahan dan kantor di Kota Surabaya. Selain itu diharapkan distribusi tersebut dapat
memperluas daerah pemasaran. Sementara pemasaran akan dilakukan di sekitar tempat usaha.
Selain itu akan ada sistem layan antar bagi konsumen yang berada di daerah lain (di luar Kota
Surabaya) dan dikenai beban ongkos kirim yang disesuaikan dengan lokasi/daerah pemesan.
Dengan adanya sistem layan antar ini diharapkan akan memberikan kemudahan dan kepuasan
bagi konsumen. Sistem pembayaran yang akan kami lakukan sebagai berikut:
           Pembayaran dimuka yaitu pembayaran kontan untuk pemesanan produk yang tidak diambil
langsung (melalui rekening bank).
           Pembayaran kontan yakni pembayaran lunas terhadap produk yang diambil pada saat itu.

d).   Analisis Pasar.


a.       Profil Konsumen
Target profil konsumen kami adalah seluruh lapisan masyarakat dari semua kalangan, yang
terdiri dari anak-anak, remaja, dan dewasa.

b.      Pesaing dan Peluang Pasar


(1). Potensi dan Segmentasi
Dikawasan Surabaya dan sekitarnya masih jarang yang menjual olahan dari sayur bayam
menjadi keripik, meskipun terdapat beberapa usaha yang sejenis dengan kami tetapi mereka pada
umumnya hanya memproduksi jika ada pesanan saja.
Dengan situasi persaingan yang demikian itu, kami melihat bahwa kesempatan bagi usaha
kami untuk berkembang masih terbuka lebar dan membuat kami semakin mantap untuk memulai
usaha ini.
(2). Strategi Pemasaran
  Produk
  Menggunakan bayam alami (tanpa pengawet).
  Tanpa penyedap rasa dan pewarna.
  Proses pembuatannya secara tradisional.
  Harga
  Harga kripik bayam (100 gr) Rp 5.000
  Media promosi
  Dari mulut ke mulut.
  Melalui brosur / selebaran.
  Menggunakan media online, seperti blog, twitter, facebook.

2.      Metodologi Pelaksanaan


Dalam pelaksanaan program ini, kami menerapkan beberapa metode, yaitu :
1.      Survei Lokasi
Survei dilakukan pada tempat usaha dan peluang usaha untuk mengetahui respon
masyarakat demi kemajuan usaha
2.      Survei Pasar
Kami melakukan survei guna mengetahui peluang pasar di daerah wilayah kami, serta
melihat pesaing yang ada.
3.      Persiapan
Proses ini dimulai setelah selesainya survei lokasi usaha serta pasar. Dalam persiapan ini
kami menyiapkan tempat serta produk-produk yang akan kami jual.
4.      Pembuatan Sampel
Memproduksi dalam jumlah terbatas dengan tujuan untuk memperkenalkan produk
sebelum siap dipasarkan ke masyarakat.

3. Cara Pembuatan Keripik Bayam


Bahan yang digunakan untuk cara membuat Keripik Bayam :
       50 gr daun bayam, rebus, iris halus.
       250 gr tepung terigu.
       air.

       minyak untuk menggoreng.


Bumbu halus yang digunakan :
         4 siung bawang putih dipotong halus
         1 sdt garam
         1 sendok teh ketumbar
         3 butir kemiri dirajang halus

Cara Membuat Keripik Bayam :


         Cuci bersih daun bayam satu per satu, buka lembarannya dan keringkan.
         Bahan bumbu dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus.
         Sediakan piring ceper lalu campurkan tepung, bumbu dan larutkan dengan air.
         Aduk sampai membentuk adonan, kalau bisa jangan terlalu encer. Lalu panaskan wajan dengan
api sedang setelah sebelumnya diberi minyak goreng.
         Tunggu sampai minyak panas.
         Dengan capitan celupkan satu per satu bayam ke dalam adonan tepung dan goreng hingga
kecoklatan dan kering.
         Angin-anginkan, bayam siap dimasukkan ke dalam plastik.

D.    JUMLAH TENAGA KERJA


Industri manisan dan sirup belimbing wuluh ini memiliki tenaga kerja sebanyak 5 orang
dengan spesialisasi pekerjaan sebagai berikut :

No Spesialisasi pekerjaan Jumlah


1. Pemilik + Keuangan 1 orang
2. Pemasaran 1 orang
3. Penyediaan Bahan Baku 1 orang
4. Proses Awal + Pengolahan Bumbu 1 orang
5. Proses Akhir + Pengemasan 1 orang

E.     ANALISIS SWOT


1.      Strength (Kekuatan) :
         Jarangnya usaha sejenis.
         Modal untuk memulai usaha kecil.
         Bahan baku banyak tersedia di Surabaya.
         Tempat produksi di Surabaya.
         Bayam tidak mengenal kondisi cuaca.

2.      Weakness (Kelemahan) :


         Jumlah tenaga produksi terbatas.
         Produk tidak tahan terlalu lama jika tidak ditaruh di lemari es karena tanpa pengawet.
3.      Opportunity (Peluang) :
         Dapat dengan mudah memasuki target pasar, karena masih jarang usaha kripik bayam ini di
wilayah Surabaya.
         Produk baru.
         Keunggulan produk kripik bayam ini, tanpa menggunakan bumbu-bumbu instant sehingga cita
rasanya sangat khas.
         Harga kripik bayam ini tidak begitu menguras kantong, sehingga bisa dinikmati oleh semua
orang.

4.      Threaths (Ancaman) :


         Timbul usaha yang sejenis dengan bahan baku berbeda.
         Jaringan pemasaran yang belum luas.
         Perubahan selera konsumen.
         Kesediaan bahan baku yang terbatas (tidak mencukupi permintaan)

F.     ASPEK PEMASARAN


Gambaran mengenai aspek pemasaran secara menyeluruh yang mencakup prospek
pemasaran, strategi maupun indikator ekonomi yang akan mendasari analisis pangsa pasar secara
langsung yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha khususnya rencana untuk menambah
jumlah produksi produk yang tentu akan mempengaruhi aspek pemasaran, yaitu semakin
meluasnya pangsa pasar akan produk tersebut.
1.      Perkiraan Jumlah Permintaan
Produksi 10 ikat bayam dalam 1 hari menghasilkan 30 bungkus dan untuk 1 bulannya
mencapai 900 bungkus. Untuk itu jumlah permintaan nyata kami perkirakan 80% dari jumlah
produksi tiap bulan, dengan asumsi bahwa produk tidak langsung habis dibeli dalam 1 bulan.
2.      Perkiraan Jumlah Penjualan
Data Penjualan Keripik Bayam
Tahun Y (Unit) X XY X2
2010 10.000 -1 -10.000 1
2011 10.500 0 0 0
2012 11.000 1 11.000 1
TOTAL 31.500 1.000 2

Perkiraan jumlah penjualan Keripik Bayam setiap tahunnya menggunakan cost square
dimana :
Y : prediksi penjualan
X : waktu penjualan (tahun)
Persamaan: Y = a + bx
Y = 10.500 + 500 (X)
Perkiraan jumlah penjualan selama 3 tahun ke depan (2013 – 2015)
Tahun 2013: 10.500 + 500 (2) = 11.500
Tahun 2014 : 10.500 + 500 (3) = 12.000
Tahun 2015 : 10.500 + 500 (4) = 12.500
G.    ASPEK OPERASIONAL
1.      Gambaran Umum
Dalam memproduksi keripik bayam diperlukan beberapa tahapan proses produksi mulai
dari persiapan bahan-bahan mentah sampai produk jadi. Bahan baku keripik bayam utamanya
adalah sayur bayam, garam, air, dan tepung terigu. Di samping bahan utama, juga ada beberapa
bahan pendukung yaitu bawang putih, ketumbar, kemiri dan minyak goreng.

2.      Perencanaan pelaksanaan produksi


a.      Perhitungan Bahan Baku dan Bahan Penolong dalam unit.
No Bahan Baku + Penolong Harga Harga Per unit
1 Sayur Bayam  2.000/ikat 500
2 Garam 1.500/1 kg 150
3 Air 750/5 liter 150
4 Minyak Goreng 6.000/liter 2.000
6 Bawang Putih 10.000/kg 250
7 Ketumbar 5.000/gr 150
8 Kemiri 2.000/sachset 100
TOTAL 3.400

a.      Kebutuhan Bahan Baku dan Bahan Penolong per Tahun (rupiah).
Bahan 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Baku
Sayur 1.500.000 1.750.000 2.000.000 2.250.000 2.500.000 2.750.000
Bayam
Garam 450.000 525.000 600.000 675.000 750.000 825.000
 Air 450.000 525.000 600.000 675.000 750.000 825.000
 Minyak 9.000.000 10.500.000 12.000.00 13.500.00 15.000.00 16.500.00
Goreng 0 0 0 0
 Bawang 750.000 875.000 1.000.000 1.125.000 1.250.000 1.375.000
Putih
Ketumbar 450.000 525.000 600.000 675.000 750.000 825.000
Kemiri
TOTAL 12.600.00 14.700.000 16.800.00 18.900.00 21.000.00 23.100.00
0 0 0 0 0

c.       Kapasitas Tenaga Kerja (2010-2015)


Jumlah Tenaga
Kapasitas Per Hari Kapasitas Per Tahun
Kerja
5 7 10.000

ASUMSI :
Dalam 1 bulan terdapat 30 hari kerja

d.      Penentuan Harga


Biaya bahan baku : Rp. 3.400
Biaya tenaga kerja : Rp. 2.000
Biaya lain-lain : Rp. 1.000
Harga jual produk : Rp. 6.500
*Keterangan: Untuk saat ini, harga jual produk keripik bayam seharga Rp. 5.000/100 gr

e.       Gaji dan Upah

No Jenis Jumlah Jumlah Gaji / Total gaji 1 tahun


Pekerjaan Karyawan orang (per bulan)
1. Pemilik 1 orang - - -
2. Pemasaran 1 orang 100.000 100.000 1.200.000
3. Penyediaan 1 orang 100.000 100.000 1.200.000
4. Proses Awal 1 orang 80.000 80.000 960.000
5. Proses Akhir 1 orang 80.000 80.000 960.000
Jumlah 5 orang 4.320.000

H. STRUKTUR ORGANISASI

Tugas dan tanggung jawab pada masing-masing bagian, yakni :


1.      Pemilik + Keuangan : pemilik bertugas dalam pengambilan keputusan, melakukan pengawasan
dan menyusun anggaran perusahaan sendiri, serta mencatat, mengatur, dan merencanakan
masuknya uang yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, dan melakukan penyimpanan
arsip-arsip atau dokumen yang berhubungan dengan perusahaan itu sendiri.
2.      Pemasaran : bertugas untuk memperluas pangsa pasar dalam mempromosikan produk keripik
bayam tersebut.
3.      Produksi : bertugas untuk mengolah bahan mentah menjadi produk keripik bayam yang siap
dipasarkan. Tenaga kerja pada bagian produksi terdiri atas :
  Penyediaan bahan baku : tenaga kerja pada bagian ini bertugas menyediakan bahan mentah dan
bahan penolong yang digunakan sebagai bahan olahan produk.
  Proses awal dan Pengolahan Bumbu: tenaga kerja pada bagian ini bertugas membersihkan bayam,
pengolahan bumbu dan adonan untuk keripik.
  Proses akhir dan Pengemasan : tenaga kerja pada bagian ini bertugas memproses setelah keripik
diberi bumbu dan adonan yang selanjutnya digoreng dan didinginkan hingga minyaknya
terpisah. Selain itu juga bertugas mengemas hasil dari keripik yang telah digoreng.

I. ASPEK KEUANGAN
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai perusahaan secara
keseluruhan dan merupakan suatu aspek yang sangat penting untuk meneliti kelayakan suatu
usaha. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang tepat agar perusahaan dapat melakukan
efisiensi yang selanjutnya dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Penilaian aspek
keuangan meliputi penilaian sumberdana yang diperoleh, kebutuhan biaya investasi, estimasi
pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis dan jumlah biaya yang
dikeluarkan selama umur investasi, proyeksi neraca, laporan rugi-laba dan arus kas untuk
beberapa periode kedepan, serta kriteria pemilihan investasi.
Maka pembahasan aspek keuangan pada home industri Keripik Bayam adalah sebagai
berikut:

1.      Kebutuhan dana investasi


Untuk menandai suatu kegiatan investasi maka diperlukan dana yang relatif besar. Dana
tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber dana yang ada, yaitu dari modal sendiri atau modal
yang berasal dari pinjaman pihak kedua. Sumber dana pada Industri ini adalah modal sendiri
yang dikeluarkan oleh pemilik yaitu sebesar Rp. 2.500.000 yang kemudian digunakan sebagai
modal awal untuk memulai usaha. Modal tersebut tidak termasuk aktiva tetap berupa tanah dan
rumah yang dijadikan sebagai tempat usaha karena tanah dan rumah yang dijadikan tempat usaha
merupakan rumah pribadi pemilik usaha.
JENIS INVESTASI Jumlah HARGA (Rp.)
Kompor Gas 3kg 2 300.000
Sutil 2 50.000
Wajan 2 80.000
Peralatan lain - 200.000
Jumlah 630.000

Penyusutan per tahun 3% = 3% x Rp. 630.000 = Rp. 18.900

2.    Biaya Pokok Produksi

Biaya Pembelian Bahan Produk Keripik Bayam


Tahun 2010-2015
Total Harga Jumlah
Tahun
Penjualan (Rp.) (Rp.)
2010 10.000 3.400 34.000.000
2011 10.500 3.400 35.700.000
2012 11.000 3.400 37.400.000
2013 11.500 3.450 39.675.000
2014 12.000 3.450 41.400.000
2015 12.500 3.450 43.125.000

Biaya Tenaga Kerja

TAHUN (Rp.)
GAJI
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Pemasaran 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.300.000 1.300.000 1.300.000
Penyediaan 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000
Proses Awal +
Pengolahan 960.000 960.000 960.000 965.000 965.000 965.000
Bumbu
Proses Akhir + 960.000 960.000 960.000 970.000 965.000 965.000
Pengemasan
TOTAL 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.485.000 4.485.000 4.485.000

3.    Proyeksi Pendapatan


Penjualan Keripik Bayam
Tahun 2010 – 2015

Tahun Total Penjualan Harga (Rp.) Jumlah (Rp.)

2010 10.000 5.000 50.000.000


2011 10.500 5.000 52.500.000
2012 11.000 5.000 55.000.000
2013 11.500 5.000 57.500.000
2014 12.000 5.000 60.000.000
2015 12.500 5.000 62.500.000
4.    Neraca
KETERANGAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Aktiva:
Kas 9.361.100 10.161.100 10.961.100 10.971.100 11.746.100 12.521.100
Aktiva Tetap 630.000 611.100 592.200 583.300 554.400 535.500
(Penyusutan) 18.900 18.900 18.900 18.900 18.900 18.900
Total Aktiva 9.972.200 10.753.300 11.534.400 11.535.500 12.281.600 13.037.700
Pasiva:
Laba Usaha 9.267.489 10.059.489 10.851.489 10.861.389 11.628.639 12.395.889
Modal 704.711 693.811 682.911 674.111 652.961 641.811
Total Pasiva 9.972.200 10.753.300 11.534.400 11.535.500 12.281.600 13.037.700
5.      Laporan Laba Rugi
Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014 2015
50.000.00 52.500.00 57.500.00 60.000.00
Penjualan 0 0 55.000.000 0 0 62.500.000
HPP:
34.000.00 35.700.00 39.675.00 41.400.00
B. Bahan Baku 0 0 37.400.000 0 0 43.125.000
B. Tenaga Kerja 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.485.000 4.485.000 4.485.000
11.680.00 12.480.00 13.340.00 14.115.00
Laba Kotor 0 0 13.280.000 0 0 14.890.000
B. Operasional:
B. Listrik & Air 900.000 900.000 900.000 900.000 900.000 900.000
B. Telp 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000
B. Penyusutan 18.900 18.900 18.900 18.900 18.900 18.900
B. Pemasaran 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000
10.161.10 10.971.10 11.746.10
Laba Sebelum Pajak 9.361.100 0 10.961.100 0 0 12.521.100
Pajak 1% 93.611 101.611 109.611 109.711 117.461 125.211
10.059.48 10.861.38 11.628.63
Laba Bersih 9.267.489 9 10.851.489 9 9 12.395.889
6.      Arus Kas
Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Penerimaan Kas
52.500.00
Penjualan 50.000.000 0 55.000.000 57.500.000 60.000.000 62.500.000
Jumlah Penerimaan 52.500.00
Kas 50.000.000 0 55.000.000 57.500.000 60.000.000 62.500.000
Pengeluaran Kas
HPP:
35.700.00
Biaya Bahan Baku 34.000.000 0 37.400.000 39.675.000 41.400.000 43.125.000
Biaya Tenaga Kerja 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.485.000 4.485.000 4.485.000
Biaya Operasional 1.118.900 1.118.900 1.118.900 1.118.900 1.118.900 1.118.900
Biaya Pemasaran 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000
Jumlah Pengeluaran 42.338.90
Kas 40.638.900 0 44.038.900 46.528.900 48.253.900 49.978.900
10.161.10
Saldo Kas 9.361.100 0 10.961.100 10.971.100 11.746.100 12.521.100
7.    Analisis Investasi
a.            Analisa BEP (Break Event Point)
Break Event Point dapat diartikan dimana di dalam operasi perusahaan tidak memperoleh
laba dan tidak menderita rugi (penghasilan = total biaya).
Untuk menghitung BEP, harus diketahui terlebih dahulu biaya tetap dan biaya
variabelnya.
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap tidak berubah dalam tingkatan output
tertentu, tetapi untuk setiap satuan produksi akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan
produksi.
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan naik turun sebanding dengan hasil
produksi atau volume kegiatan sedangkan untuk setiap satuan produksi akan tetap.
         Dalam hal ini, biaya tetap yang digunakan senilai dengan investasi yang dipakai yaitu sebesar
Rp. 630.000,-
         Sedangkan untuk biaya variabel per unit dihitung berdasarkan tingkat penggunaan bahan baku
dan bahan penolong dari setiap produk keripik bayam.

 BEP dalam Unit


Biaya tetap / (harga jual per unit – biaya variabel per unit)
630.000 / (5.000 – 3.400)
630.000 / 1.600
394 unit

 BEP dalam Rupiah


Biaya tetap / {1 - (biaya variabel per unit / harga jual per unit)}
630.000 / {1 - (3.400 / 5.000)
630.000 / (1 – 0,68)
630.000 / 0,32
Rp 1.968.750
b.            Payback Period
Payback period adalah periode waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi
pada proyek. Semakin pendek jangka waktu kembalinya investasi, semakin baik suatu investasi.
Tahun Proyek Kumulatif
0 (630.000) -
1 9.361.100 9.361.100
2 10.161.100 19.522.200
3 10.961.100 30.483.300
4 10.971.100 41.454.400
5 12.521.100 53.975.500

630.000 - 9.361.100
PP = 2 +
53.975.500 - 9.361.100

-8.731.100
= 2 +
44.614.400

= 2 + -0.1957014

= 1,81

Jadi, payback periodenya adalah 1,81 tahun atau 1 tahun 8 bulan. Berdasarkan teori, hal ini
masih terbilang menguntungkan atau tingkat pengembalian investasi masih terjangkau. Tetapi
jika dilihat secara kenyataan, jangka waktu tersebut terbilang cukup lama bagi suatu usaha dan
kurang produktif.

c.      Profitability Index


Profitability Index (PI) adalah present value aliran kas masuk dibagi dengan present
value aliran kas keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut ini.
PI > 1 usulan investasi diterima
PI < 1 usulan investasi ditolak
Tahun Proyek PV, 10% PV Kumulatif
0 (630.000) 1 (630.000) -
1 9.361.100 0.9091 8.510.176 8.510.176
2 10.161.100 0.8264 8.397.133 16.907.309
3 10.961.100 0.7513 8.235.074 25.142.383
4 10.971.100 0.6830 7.493.261 32.635.644
5 12.521.100 0.6209 7.774.350 40.409.994

PV Cash in flow
PI =
PV Cash out flow

40.409.994
=
630.000

= 64,142847

Maka dengan nilai profitability index sebesar 64,2 maka investasi ini dapat diterima.

Anda mungkin juga menyukai