PENGOLAHAN DATA
(Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Dasar
Matematika)
Dosen Pengampu
BERTA APRIZA, M.Pd
Disusun Oleh
Agustin Adelia Sp 2186206068
Desi Ariska Ali 2186206060
Dita 2186206029
Hani Savitriana 2186206017
Mita Septiana 2186206005
Yuli Krisdayanti 2186206045
Puji syukur atas kehadiran Allah yang maha kuasa atas limpahan rahmat, hidayah dan
inayahnya. Maka kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah PENGANTAR DASAR
MATEMATIKA dengan judul PENGOLAHAN DATA dapat diselesakan dengan baik dan
semampu penulis.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan
dan kelemahan. Oleh karna itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak sebagai perbaikan dalam proses penyusunan materi yang selanjutnya.
Tak lupa kami ucapan terimakasih kepada ibu BERTA APRIZA,M.pd selaku dosen
matakuliah PENGANTAR DASAR MATEMATIKA karena atas jasanya kami dapat
mengetahui materi tersebut. Dan kami harap ibu juga mampu memberikan masukan untuk
makalah yang kami susun.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN.............................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iii
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Setiap hari koran dan berita televisi menanpilkan berita hangat yang memuat informasi
numerik yang mungkin berupa tabel, diagram, atau grafik. Informasi tersebut menjelaskan
tentang keadaan di sekitar kita. Misalnya inforrmsi tentang perentase banyaknya anak usia
sekolah yang mengalami kesulitan biaya sekolah, persentase banyaknya siswa yang diterima
di perguruan tinggi negeri, rata-rata penghasilan nelayan di daerah pantai utara Jawa, dan
sebagainya. Memahami bagaimana informasi dikumpulkan, dikeloh, dianalisis, dan
diaporkan merupakan kemampuan yang perlu dimiliki oleh setiap orang agar dapat membuat
keputusan tentang lingkungan rumah, pekerjaan, penyimpanan uang, pengeluaran uang, dan
sebagainya.
Dalam abad informasi sekarang ini tampak semakin terasa akan pentingnya tabel
grafik, dan diagram dalam kehidupan kita. Membelajarkan anak tentang pengelolaan data
mengenai keadaan lingkungan anak itu sendiri merupakan hal penting agar anak tidak asing
dengan keadaan lingkungannya. Misalnya membuat dan membaca diagram data tentang
banyaknya siswa di kelasnya yang absen dalam 1 minggu, menghitung rata-rata nilai ujian
nasional matematika di sekolahnya pada tahun tertentu, membuat perubahan berat badan adik
bayi dalam tiga bulan yang diukur pada setiap akhir bulan, membuat dan membaca diagram
tentang makanan kesukaan, dan sebagainya. Hal ini tentu juga nenggunakan pendekatan yang
sesuai dengan tahap perkenbangan kognitif anak dan melibatkan anak secara aktif dalam
kegiatan yang menarik.
4
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengolahan Data
Data dalam penelitian kuantitatif merupakan hasil pengukuran terhadap keberadaan
suatu variabel. Variabel yang diukur merupakan gejala yang menjadi sasaran pengamatan
penelitian. Data yang diperoleh melalui pengukuran variabel dapat berupa data nominal,
ordinal, interval atau rasio. Pengolahan data adalah suatu proses untuk mendapatkan data dari
setiap variabel penelitian yang siap dianalisis. Pengolahan data meliputi kegiatan pengeditan
data, informasi data (coding), serta penyajiin data sehingga diperoleh data yang lengkap dari
masing-masing obyek untuk setiap variabel yang diteliti.
Contoh •
6
Data Berat Badan Siswa Kelas VI
Berikut ini adalah data hasil penimbangan berat badan siswa kelas VI SD Suka
Makmur dalam satuan kilogram.
32, 30, 34, 31, 33, 39, 36, 37, 38, 33, 34, 35, 33, 30, 35, 37, 38, 38, 32, 31, 34, 33,
30,
35, 35, 36, 32, 33, 32, 35, 33, 31, 40, 35, 37, 37, 38, 38, 37,31.
Setelah data dikumpulkan, kita membuat tabel berat badan siswa kelas VI tersebut.
7
Dari table dapat dilihat bahwa siswa kelas VI SD Suka Makmur yang paling berat yaitu
40kg sebanyak satu anak. Sedangkan yang paling ringan yaitu 30kg sebanyak tiga anak.
Tabel yang tepat disebut tabel baris kolom ini adalah tabel-tabel yang dibuat
selain dari tabel kontingensi dan distribusi frekuensi yaitu tabel yang terdiri dari
baris dan kolom yang rnempunyai Ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri
dari beberapa kategori dan bukan merupakan data kuantiatif yang dibuat menjadi
beberapa kelompok.
NO SEMESTER IP
1 I 3,12
2 II 3,00
3 III 3,39
8
4 IV 3,37
5 V 2,9
6 VI 3,3
7 VII 3,4
2. Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom akan tetapi tabel ini
mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua faktor
atau dua variabel faktor yang satu terdii atas b kategori dan laimya terdiri atas k
kategori dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan
baris dan k menyatakan kolorn.
3. Tabel Silang
Data hastl penelitian yang berupa perhitungan frekuensi pemunculan data juga dapat
disajikan ke dalam bentuk tabel silang. Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable
tetapi dapat juga terdiri dari dua variabel. Tergantung pertanyaan atau keadaan yang
ingin dideskripsikan. Dengan demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang
satu atau dua variable akan tergantung dari data yang diperoleh.
Contoh:
Dalam suatu angket pada 34 siswa kelas XI.A tentang mata pelajaran MIPA yang
disukai, diperoleh hasil data sebagai berikut:
1 Matematika 8 3 11
2 Kimia 4 6 10
3 Fisika 5 2 7
4 Biologi 2 4 6
Tabel 2.2 penyajian data dalam bentuk tabel silang dua variable
6,6,7,8,8,4,9,8,8,9,9,6,4,7,7,8,9,10,8,8,9,9,4,5,5,8,9,7,7,6,9,8,7,7,8,9,8,10,10
10
2.3.2. Macam— macam Penyajian Data dalam Bentuk Grafik
Selain dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagaimana dikemukakan di atas, data-
data angka juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik, atau lengkapnya grafik frekuensi..
Pembuatan grafik frekuensi pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari pembuatan tabel
distribusi frekuensi karena pembuatan grafik itu haruslah didasarkan pada tabel distribusi
Dengan kata lain, pembuatan tabel diatribusi frekuensi harus tetap dilakukan kita bermaksud
maupun tidak bermaksud membuat grafik frekuensi. Penyajian data angka ke dalam grafik
biasanya dipandang lebih karena data-data itu tersaji dalam. bentuk visual. Gambar grafik
frekuensi yang banyak dipergunakan dalam metode statistik adalah histogram polygon, kurve
dan garis.
frekuensi
10
9
8
7
6 frekuensi
5
4
3
2
1
0
51-57 58-64 65-71 72-78 79-85 86-92 93-99
Contoh soal :
Ibu mempunyai 40 lusin barang pecah belah yang terdiri dari 12 lusin gelas, 14 lusin
piring, 8 mangkuk, dan 6 lusin cangkir.
1.Tabel.
11
2. Menggambar diagram batang
16
Chart Title
14
12
10
8
6
4
2
0
gelas piring mangkuk cangkir
2.Grafik Poligon
3.Grafik Kurve
& FREKUENSI
30
25
20
& FREKUENSI
15
10
5
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
4. Grafik Garis
12
Contoh : Perkembangan nilai ujian matematika Adit semester I tahun ajaran
2020/2021 sebagai berikut:
120
NILAI
100
80
60 NILAI
40
20
0
1 2 3 4 5
Ujian Semester Ke
5. Diagram Lingkaran
Cara Iain untuk menyajikan data hasil penelitian adalah dengan diagram lingkaran.
Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan data dari berbagai kelompok.
Contoh: Dari hasil perelitian mengenai pelajaran dengan sampel 50 siswa di smp
negeri 24 prabumulih diperoleh data sebagai berikut:
13
6
Sangat tidak suka = ×100 %=12 %
50
2. Cari setiap sudut yang di butuhkan setiap data.
24
Sangat suka = ×360 °=86,4 °
100
26
Suka = ×360 °=93,6 °
100
38
Tidak suka= ×360 °=136,8 °
100
12
Sangat tidak suka = ×360 °=43,2°
100
3. Selanjutnya luas – luas kelompok data tersebut digambar ke dalam bentuk
lingkaran.
38%
26%
1. Rata-rata
Rata-rata atau yang sering disebut dengan mean merupakan nilai rata-rata dari
sekumpulan data. Sebagai contoh mungkin anda pernah mendengar kalimat berikut ini:
14
Kalimat pertama contoh di atas tentunya tidak berarti bahwa masing-masing
penduduk mempunyai dua ekor burung. Tidak menutup kemungkinan bahwa ada warga
yang tidak memelihara burung dan ada warga yang memelihara burung lebih dari dua
ekor. Adapun arti dari kalimat tersebut jika semua burung dikumpulkan kemudian
dibagikan kepada masing-masing warga, maka masing-masing warga akan memelihara
dua ekor burung.
Proses yang terjadi di atas adalah menjumlahkan semua burung kemudian dibagi
dengan banyak warga. Jika banyak burung yang dipelihara masing-masing warga
dipandang sebagai nilai data, maka nilai rata-rata warga memelihara burung dapat
dipandang sebagai rata-rata dari kumpulan data atau secara sederhana disebut rata-rata.
Contoh soal :
Tabel data berat badan siswa kelas VI disajikan dalam tabel berikut:
Jawab:
Tambahkan satu kolom di sebelah kanan, selanjutnya diisi dengan hasil perkalian
antara berat badan dan banyak siswa.
R = 29
15
2.Median
Median atau nilai tengah merupakan nilai tengah dari sekumpulan data yang telah
diurutkan dari yang terkecil ke terbesar. Oleh karena itu saat akan mengerjakan soal
median, diharapkan untuk mengurutkan datanya terlebih dahulu. Median dilambangkan
dengan Me atau Md. Kegiatan berikut ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam
menanamkan konsep median untuk siswa.
b. Mintalah salah seorang siswa untuk mengetes sebuah dadu sebanyak 7 kali, dan
siswa yang lain mencatat hasilnya di papan tulis.
c. Siswa dipersilahkan duduk ke kursi kembali. Mintalah siswa yang lainnya lagi
untuk maju dan mengurutkan data.
d. Tanyakanlah pada siswa nilai data yang mana yang letaknya di tengah.
e. Berilah penjelasan pada siswa bahwa nilai data yang letaknya di tengah itu
disebut sebagai median.
1) Data ganjil
Ketika banyaknya data adalah ganjil, maka nilai median bisa langsung dipastikan
yaitu angka yang terletak di tengah. Misalnya, jumlah data 15, maka angka yang
mediannya merupakan data ke -8 setelah data diurutkan.
2) Data genap
16
Misalnya, banyaknya data adalah 10. Maka urutkan data tersebut dan jumlahkan data
kelima dan keenam kemudian dibagi dengan angka 2.
Contoh: 2, 4, 6, 8, 8, 8, 9, 10
2.Menggunakan Pasangan
b. Buatlah pasangan bilangan pertama dan terakhir. Bilangan pertama berjalan dari
depan dan bilangan kedua berjalan dari belakang.
1) Data ganjil
5666666777888888999
Jika banyaknya data adalah ganjil, maka median adalah bilangan yang tidak memiliki
pasangan. Pada contoh diatas, mediannya adalah 7.
2) Data genap
566666677888888999
Jika, banyaknya data adalah genap, maka median adalah jumlah pasangan yang paling
tengah kemudian dibagi 2. Pada contoh diatas mediannya adalah:
3. Menggunakan Pencoretan
b. Lakukan pencoretan data dari kiri dan dari kanan dengan tanda coretan yang
berbeda dan jumlah coretan yang sama.
1) Data ganjil
0, 1, 2, 4, 4, 4, 6, 6, 7, 7, 9
Jika banyaknya data adalah ganjil, maka mediannya adalah nilai data yang tidak
dicoret. Pada contoh diatas mediannya adalah 4.
2) Data genap
17
60, 60, 70, 70, 75, 80, 85, 90, 90, 95
Jika banyaknya data adalah genap, maka mediannya adalah jumlah dua data yang
tercoret terakhir kemudian dibagi 2.
Contoh soal:
1.Hasil ulangan susulan Matematika dari 10 siswa adalah sebagai berikut: 70, 60, 80,
90, 60, 80, 60, 50, 30, 70. Tentukan median dari ulangan susulan Matematika tersebut!
Jawab:
Data diatas diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil: 30, 50, 60, 60, 60, 70, 70, 80,
80, 90. Setelah diurutkan kita bisa menyelesaikannya dengan cara pencoretan:
Data diatas merupakan data genap, sehingga mediannya adalah jumlah dari dua data
yang tercoret terakhir yaitu data ke-5 dan data ke-6 kemudian dibagi 2.
Me = = 65.
Jawab:
5, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 9
Data diatas merupakan data ganjil, sehingga mediannya adalah nilai data yang tidak
tercoret yaitu terletak pada data ke-8 adalah 7. Jadi median dari data di atas adalah 7.
3.Modus
Modus adalah data yang paling sering muncul, atau data yang mempunyai frekuensi
terbesar. Untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi atau paling banyak
terdapat digunakan ukuran modus. Contohnya kalimat berikut:
18
Istilah kebanyakan, pada umumnya menyatakan modus yaitu modus dari penyebab
kematian-kematian di Indonesia, penyebab kecelakaan lalu lintas dan cara siswa sampai di
sekolah. Kegiatan berikut ini dapat dijadikan pertimbangan dalam mengajarkan konsep
modus kepada siswa:
a. Apabila pada sekumpulan data terdapat satu modus, maka gugus data
tersebut dikatakan unimodus.
b. Apabila pada sekumpulan data terdapat dua modus, maka gugus data tersebut
dikatakan bimodus.
c. Apabila pada sekumpulan data terdapat lebih dari dua modus, maka gugus
data tersebut dikatakan multimodus.
d. Apabila pada sekumpulan data tidak terdapat modus, maka gugus data
tersebut dikatakan tidak mempunyai modus.
Contoh soal:
Tetukan modus dari data berikut: 2, 4, 6, 8, 8, 8, 9, 10.
Jawab:
Angka yang sering muncul adalah angka 8 dan angka 8 merupakan nilai
modus. Sebab angka 8 keluar sebanyak 3 kali dibandingkan data yang
lainnya yang hanya keluar 1 kali.
BAB III
PENUTUP
19
A.KESIMPULAN
1. Data adalah informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, wawancara, penelitian
yang dikumpulkan dalam bentuk angka atau lambang.
2. pengumpulan data merupakan kegiatan menulis dan mengumpulkan ciri — ciri dari
suatu obyek di amati
3. data yang telah dikumpulkan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan
diagram.Yaitu diagram batang, garis, lingkaran dan gambar
4. Dalam kehidupan sehari — hari pengolhan data sangat dibutuhkan agar
mempermudah dalam mendata atau mengumpulkan data.
5. Pengolahan bukan hanya sebagai bahan materi pembelajaran saja namun juga dapat
digunakan dalam berbagai bidang pekerjaan sehai — hari.
6. Untuk memperoleh gamabran yang lebih jelas tentang kumpulan data diperlukan
ukuran — ukuran yang merupakan wakil dari kumpulan data tersebut. Ukuran ukuran
itu diantaranya adalah rata — rata (mean), median dan modus.
B. SARAN
Tanpa kita sadari ternyata begitu banyak manfaat dari aplikasi matematika untuk
kehidupan sehari-hari. Baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan dalam berbagai
disiplin ilmu yang lainya. Oleh karena itu penulis menyarankan agar kita lebih serius
dalam mempelajari matematika dan jangan dijadikan matematika sebagai sesuatu yang
menyeramkan untuk dipelajari karena matematika adalah bagian sangat dekat yang tak
terpisahkan dari kehidupan kita.
Demikian makalah yang dapat kami sajikan, apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan maupun pelafalannya kami mohon maaf, maka dari itu kami membutuhkan
saran agar pembuatan makalah kedepan dapat lebih baik. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita.
DAFTAR PUSTAKA
20
Sa'dijah cholis. 1998. Pendidikan maematikan Il. Malang
Suyati. M. khahafid kasri. 2002. Belajar matematika penekanan pada berhitungjilid
6.Jakarta: Erlangga
Sukahar. 1995. Matematika 6 mari berhitungz Jakarta: Balai pustaka M. Sidik Hasnun.
2001. Terampil Berhitung Matematika.Jakarta: Erlangga
http://dilihatya.blogspot.com/2014/05 -dia-contoh-makalah-matematika. html
http://widyan222.blogspot.com/2013 / I O/pengumpulan-dan-penyajian-data. html
Artati Budi, dkk. 2012. Detik-Detik ÜJIAN NASIONAL.Klaten: Intan Panwara
21