Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENGOLAHAN DATA
(Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Dasar
Matematika)

Dosen Pengampu
BERTA APRIZA, M.Pd

Disusun Oleh
Agustin Adelia Sp 2186206068
Desi Ariska Ali 2186206060
Dita 2186206029
Hani Savitriana 2186206017
Mita Septiana 2186206005
Yuli Krisdayanti 2186206045

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KOTABUMI
LAMPUNG UTARA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah yang maha kuasa atas limpahan rahmat, hidayah dan
inayahnya. Maka kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah PENGANTAR DASAR
MATEMATIKA dengan judul PENGOLAHAN DATA dapat diselesakan dengan baik dan
semampu penulis.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan
dan kelemahan. Oleh karna itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak sebagai perbaikan dalam proses penyusunan materi yang selanjutnya.

Tak lupa kami ucapan terimakasih kepada ibu BERTA APRIZA,M.pd selaku dosen
matakuliah PENGANTAR DASAR MATEMATIKA karena atas jasanya kami dapat
mengetahui materi tersebut. Dan kami harap ibu juga mampu memberikan masukan untuk
makalah yang kami susun.

Kotabumi,24 Desember 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN.............................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................iii

1.1. Latar Belakang Masalah................................................................................................4


1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan..........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengolahan Data..........................................................................................................6
2.1.1. Pengeditan Data (Editing).........................................................................................6
2.12. Coding dan Trasformasi Data....................................................................................6
2.1.3. Tabulasi Data............................................................................................................6
2.2. Pengumpulan Data.......................................................................................................6
2.3. Penyajian Data.............................................................................................................8
2.3.1. Macam - Macam Penyajian Data dalam Bentuk Tabel............................................8
2.3.2. Macam— macam Penyajian Data dalam Bentuk Grafik........................................11
2.4. Ukuran Pemusatan Data..............................................................................................15
BAB III PENUTUP
A.KESIMPULAN.............................................................................................................21
B. SARAN........................................................................................................................21

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Setiap hari koran dan berita televisi menanpilkan berita hangat yang memuat informasi
numerik yang mungkin berupa tabel, diagram, atau grafik. Informasi tersebut menjelaskan
tentang keadaan di sekitar kita. Misalnya inforrmsi tentang perentase banyaknya anak usia
sekolah yang mengalami kesulitan biaya sekolah, persentase banyaknya siswa yang diterima
di perguruan tinggi negeri, rata-rata penghasilan nelayan di daerah pantai utara Jawa, dan
sebagainya. Memahami bagaimana informasi dikumpulkan, dikeloh, dianalisis, dan
diaporkan merupakan kemampuan yang perlu dimiliki oleh setiap orang agar dapat membuat
keputusan tentang lingkungan rumah, pekerjaan, penyimpanan uang, pengeluaran uang, dan
sebagainya.

Dalam abad informasi sekarang ini tampak semakin terasa akan pentingnya tabel
grafik, dan diagram dalam kehidupan kita. Membelajarkan anak tentang pengelolaan data
mengenai keadaan lingkungan anak itu sendiri merupakan hal penting agar anak tidak asing
dengan keadaan lingkungannya. Misalnya membuat dan membaca diagram data tentang
banyaknya siswa di kelasnya yang absen dalam 1 minggu, menghitung rata-rata nilai ujian
nasional matematika di sekolahnya pada tahun tertentu, membuat perubahan berat badan adik
bayi dalam tiga bulan yang diukur pada setiap akhir bulan, membuat dan membaca diagram
tentang makanan kesukaan, dan sebagainya. Hal ini tentu juga nenggunakan pendekatan yang
sesuai dengan tahap perkenbangan kognitif anak dan melibatkan anak secara aktif dalam
kegiatan yang menarik.

1.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang masalah tersebut dapat diambil runusan rmsalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengolahan data?

2. Bagaimana cara pengumpulan data?

3. Bagaimana cara penyajian data?

4. Bagaimana ukuran pemusatan data?

4
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengolahan data?

2. Untuk megetahui cara pengumpulan data?

3. Untuk mengetahui cara penyajian data?

4. Untuk mengetahui ukuran pemusatan data?

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengolahan Data
Data dalam penelitian kuantitatif merupakan hasil pengukuran terhadap keberadaan
suatu variabel. Variabel yang diukur merupakan gejala yang menjadi sasaran pengamatan
penelitian. Data yang diperoleh melalui pengukuran variabel dapat berupa data nominal,
ordinal, interval atau rasio. Pengolahan data adalah suatu proses untuk mendapatkan data dari
setiap variabel penelitian yang siap dianalisis. Pengolahan data meliputi kegiatan pengeditan
data, informasi data (coding), serta penyajiin data sehingga diperoleh data yang lengkap dari
masing-masing obyek untuk setiap variabel yang diteliti.

2.1.1. Pengeditan Data (Editing)


Pengeditan adalah pemeriksaan atau koreksi data yang telah dikumpulkan. Pengeditan
dilakukan karna kemungkinan data yang musuk (raw data) tilak memenuhi syarat atau tidak
sesuai dengan kebutuhan.Pengeditan data dilakukan untuk melengkapi kekurangan atau
menghilangkan kesalahan yang terdapat pada data mentah. Kekurangan dapat dilengkapi
dengan mengurangi pengumpulan data atau dengan cara penyisipan (interpolasi) data.
Kesalahan data dapat dihilangkan dengan membuang data yang tidak memenuhi syarat untuk
dianalisis.

2.12. Coding dan Trasformasi Data


Coding (pengkodean) data adalah pemberian kode-kode tertentu pada tiap-tiap data
termasuk memberikan kategori untuk jenis data yang sama. Kode adalah simbol tertertu
dalam bentuk huruf atau angka untuk memberikan identitas data. Kode yang diberikan dapat
memilki makna sebagai data kuantitatif (berbentuk skor). Kuantikasi atau transformasi data
menjadi data kuantitatif dapat dilakukan dengan memberikan skor terhadap setiap jenis data
dengan mengikuti kaidah-kaidah dalam skala pengukuran.

2.1.3. Tabulasi Data


Tabulasi adalah proses menempatkan data dalam bentuk tabel dengan cara membuat
tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel yang dibuat sebaiknya
mampu meringkas semua data yang akan dianalisis.Pemisahan tabel akan menyulitkan
peneliti dalam proses analisis data.

2.2. Pengumpulan Data


Data adalah informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, wawancara, penelitian
yang dikumpulkan dalam bentuk angka atau Iambang. Misalnya dengan memperhatikan
teman - temanmu ada yang tinggi, pendek, kurus, dan ada yang gemuk. Cobalah mengenal
mereka dengan Ciri -Ciri yang mereka miliki. Ciri - Ciri mereka dapat kita tulis dan kita
kumpulkan. Dengan menulis dan mengumpulkan Ciri - Ciri mereka berarti kita telah
mengumpulkan data. Jadi data yang bisa dikumpulkan dapat berupa tinggi badan, berat
badan, ukuran sepatu, jumlah murid laki -laki dan perempuan, lingkar pinggang, lingkar
kepala dan Iain-Iain.

Contoh •

6
Data Berat Badan Siswa Kelas VI

Berikut ini adalah data hasil penimbangan berat badan siswa kelas VI SD Suka
Makmur dalam satuan kilogram.

32, 30, 34, 31, 33, 39, 36, 37, 38, 33, 34, 35, 33, 30, 35, 37, 38, 38, 32, 31, 34, 33,
30,

35, 35, 36, 32, 33, 32, 35, 33, 31, 40, 35, 37, 37, 38, 38, 37,31.

Data tersebut dapat kita kumpulkan seperti ini.

3 siswa memiliki berat badan 30kg

4 siswa memiliki berat badan 31kg

4 siswa memiliki berat badan 32kg

6 siswa memiliki berat badan 33kg

3 siswa memiliki berat badan 34kg

6 siswa memiliki berat badan 35kg

2 siswa memiliki berat badan 36kg

5 siswa memiliki berat badan 37kg

5 siswa memiliki berat badan 38kg

I siswa memiliki berat badan 39kg

1 siswa memiliki berat badan 40kg

Setelah data dikumpulkan, kita membuat tabel berat badan siswa kelas VI tersebut.

Tabel Berat Badan Siswa Kelas VI SD Suka Makmur

BERAT BADAN BANYAK SISWA


30 3
31 4
32 4
33 6
34 3
35 6
36 2
37 5
38 5
39 1
40 1

7
Dari table dapat dilihat bahwa siswa kelas VI SD Suka Makmur yang paling berat yaitu
40kg sebanyak satu anak. Sedangkan yang paling ringan yaitu 30kg sebanyak tiga anak.

2.3. Penyajian Data


Kegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasükan data angka yang disebut
“data kasar” (raw data) yang menunjukkan bahwa data tersebut belum diolah dengan teknik
statistik tertentu. Jadi data tersebut masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang
bisanya berupa skor dan relative banyak tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan
penelitian, data termasuk yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan ganbaran yang
bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk
keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun dalam sebuah tabel. Penyajian data ini
bertujuan memudahkan pengolahan data dan pembaca memahami data.

2.3.1. Macam - Macam Penyajian Data dalam Bentuk Tabel


Pada dasarnya banyak cara untuk menyajikan data sehingga ia dapat dipahami dan
secara tepat oleh pengolah data. Namun untuk menghasilkan gambaran data yang
komunikatif, harus diingat untuk menyajikan sesuai kebutuhan. Dalam hal ini, penyajian data
dalam bentuk tabel betujuan untuk memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah
secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalam menganalisis data tersebut.
Macam - macam penyajian data dalam bentuk tabel antara lain:

1. Tabel Baris Kolom

Tabel yang tepat disebut tabel baris kolom ini adalah tabel-tabel yang dibuat
selain dari tabel kontingensi dan distribusi frekuensi yaitu tabel yang terdiri dari
baris dan kolom yang rnempunyai Ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri
dari beberapa kategori dan bukan merupakan data kuantiatif yang dibuat menjadi
beberapa kelompok.

Contoh, table daftar ip seorang mahasiswa pendidikan matematika

NO SEMESTER IP

1 I 3,12

2 II 3,00

3 III 3,39

8
4 IV 3,37

5 V 2,9

6 VI 3,3

7 VII 3,4

Tabel 1. Baris kolom

2. Tabel Kontingensi

Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom akan tetapi tabel ini
mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua faktor
atau dua variabel faktor yang satu terdii atas b kategori dan laimya terdiri atas k
kategori dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan
baris dan k menyatakan kolorn.

Contoh Banyak Murid Sekolah Di Daerah Inderalaya Menurut Tingkat Sekolah


Dan Jenis Kelamin Tahun 2021.

JENIS TINGKAT SEKOLAH JUMLAH


KELAMIN
SD SMP SMA
Laki - laki 4756 2795 1459 9012
Perempuan 4032 2116 1256 7404
Jumlah 8790 4911 2715 16416

Tabel .2 tabel kontingensi

3. Tabel Silang

Data hastl penelitian yang berupa perhitungan frekuensi pemunculan data juga dapat
disajikan ke dalam bentuk tabel silang. Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable
tetapi dapat juga terdiri dari dua variabel. Tergantung pertanyaan atau keadaan yang
ingin dideskripsikan. Dengan demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang
satu atau dua variable akan tergantung dari data yang diperoleh.

Tabel silang satu variabel digunakan untuk menggambarkan data dengan


menanpilkan satu karakteristiknya saja. Misal jumlah keseluruhan.Sementara tabel silang
9
dua variable digunakan untuk nengganbarkan data dengan menampilkan dua Misalnya
jumlah keseluruhan dan jumlah per gender.

Contoh:

Dalam suatu angket pada 34 siswa kelas XI.A tentang mata pelajaran MIPA yang
disukai, diperoleh hasil data sebagai berikut:

NO MATA PELAJARAN JUMLAH


.
1 Matematika 11
2 Kimia 10
3 Fisika 7
4 Biologi 6
Tabel 2.1 penyajian data dalam betuk tabel satu variable.

No. Mata Pelajaran Siswa Yang Menyukai Jumlah


Siswa Laki- Siswa
Laki Perempuan

1 Matematika 8 3 11
2 Kimia 4 6 10
3 Fisika 5 2 7
4 Biologi 2 4 6
Tabel 2.2 penyajian data dalam bentuk tabel silang dua variable

Contoh penyajian diagram tabel:

Misalnya, nilai ulangan matematika kelas 6 sebagai berikut:

6,6,7,8,8,4,9,8,8,9,9,6,4,7,7,8,9,10,8,8,9,9,4,5,5,8,9,7,7,6,9,8,7,7,8,9,8,10,10

Nilai Banyak Siswa


4 3
5 4
6 4
7 7
8 11
9 8
10 3
Jumlah 40

10
2.3.2. Macam— macam Penyajian Data dalam Bentuk Grafik
Selain dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagaimana dikemukakan di atas, data-
data angka juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik, atau lengkapnya grafik frekuensi..
Pembuatan grafik frekuensi pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari pembuatan tabel
distribusi frekuensi karena pembuatan grafik itu haruslah didasarkan pada tabel distribusi
Dengan kata lain, pembuatan tabel diatribusi frekuensi harus tetap dilakukan kita bermaksud
maupun tidak bermaksud membuat grafik frekuensi. Penyajian data angka ke dalam grafik
biasanya dipandang lebih karena data-data itu tersaji dalam. bentuk visual. Gambar grafik
frekuensi yang banyak dipergunakan dalam metode statistik adalah histogram polygon, kurve
dan garis.

1.Grafik Histogram / Batang

Histogram merupakan grafik dari distribusi frekuensi suatu variable. Tampilan


histogram berupa petak-petak empat persegi panjang. Sebagai sumbu horizontal boleh
memakai tepi-tepi kelas, batas-batas kelas atau nilai variabel yang diobservasi, sedang
suatu vertical menunjukkan frekuensi Untuk bergolong atau berkelompok yang menjadi
absis adalah nilai tengah dari masing-masing kelas.

frekuensi
10
9
8
7
6 frekuensi
5
4
3
2
1
0
51-57 58-64 65-71 72-78 79-85 86-92 93-99

Contoh soal :

Ibu mempunyai 40 lusin barang pecah belah yang terdiri dari 12 lusin gelas, 14 lusin
piring, 8 mangkuk, dan 6 lusin cangkir.

1.Tabel.

Barang pecah belah Banyak


Gelass 12
Piring 14
Mangkuk 8
Cangkir 6
Jumlah 40

11
2. Menggambar diagram batang

16
Chart Title
14
12
10
8
6
4
2
0
gelas piring mangkuk cangkir

2.Grafik Poligon

Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolongan suatu


variable. Tampilan polygon berupa garis-garis patah Yang diperoleh dengan cara
menghubungkan puncak dari masing-masing nilai tengah kelas. Jadi absisnya adalah nilai
tengah dari masing-masing kelas.

3.Grafik Kurve

Kurve merupakan perataan atau penghalusan dari garis-garis polygon Gambar


polygon sering tidak rata karena adanya perbedaan frekuensi data skor dan data skor itu
sendiri mencerminkan fluktuasi sampel. Pembuatan kurve dilakukan dengan meratakan
garis gambar polygon yang tidak rata dan terlihat tidak beraturan sehingga menjadi rata.

& FREKUENSI
30
25
20
& FREKUENSI
15
10
5
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8

4. Grafik Garis

Grafik garis dibuat biasanya untuk nenunjukkan perkembangan suatu keadaan.


Perkembangan tersebut bisa naik bisa turun. Hal ini akan Nampak secara visual melalui
dalam gafik. Dalam grafik terdapat garis vertical yang menunjukkan jumlah dan yang
mendatar menunjukkan variabel tertentu yang ditunjukkan pada gambar dibawah, yang
perlu diperhatikan dalam membuat grafik adalah ketepatan membuat skala pada garis
vertical yang akan mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi

12
Contoh : Perkembangan nilai ujian matematika Adit semester I tahun ajaran
2020/2021 sebagai berikut:

Ujian Semester ke Nilai


1 80
2 95
3 60
4 100
5 85

120
NILAI
100
80
60 NILAI
40
20
0
1 2 3 4 5
Ujian Semester Ke

5. Diagram Lingkaran

Cara Iain untuk menyajikan data hasil penelitian adalah dengan diagram lingkaran.
Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan data dari berbagai kelompok.

Contoh: Dari hasil perelitian mengenai pelajaran dengan sampel 50 siswa di smp
negeri 24 prabumulih diperoleh data sebagai berikut:

No. Penilaian Jumlah


1 Sangat Suka 12
2 Suka 13
3 Tidak Suka 19
4 Sangat Tidak Suka 6

1. Cari presentase masing – masing data tersebut.


12
 Sangat suka = ×100 %=24 %
50
13
 Suka = ×100 %=26 %
50
19
 Tidak suka = ×100 %=38 %
50

13
6
 Sangat tidak suka = ×100 %=12 %
50
2. Cari setiap sudut yang di butuhkan setiap data.
24
 Sangat suka = ×360 °=86,4 °
100
26
 Suka = ×360 °=93,6 °
100
38
 Tidak suka= ×360 °=136,8 °
100
12
 Sangat tidak suka = ×360 °=43,2°
100
3. Selanjutnya luas – luas kelompok data tersebut digambar ke dalam bentuk
lingkaran.

perbandingan pendapat siswa


mengenai matematika
sangat suka
suka
12%
24% tidak suka
sangat tidak suka

38%
26%

2.4. Ukuran Pemusatan Data


Ukuran pemusatan data suatu ukuran kecenderugan skor dalam suatu kelompok data.
Terdapat jenis ukuran kecenderugan pemusatan data (central tendency) yang sering
digunakan dalam data kuantitatif yaitu rata-rata, media, dan modus. Ukuran tersebut sering
digunakan untuk menggambarkan karakteristlk kelompok data tanpa harus menunjukkan
semua data yang ada dalam kelompok tersebut. Misalnya, dengan menyebutkan rata-ratanya
sudah terjelaskan gambaran umum suatu kelompok data.

1. Rata-rata

Rata-rata atau yang sering disebut dengan mean merupakan nilai rata-rata dari
sekumpulan data. Sebagai contoh mungkin anda pernah mendengar kalimat berikut ini:

a. “Di desa Kalimasada rata-rata warganya memelihara dua ekor burung”

b. “Orang tua murid kelas 6 rata-rata mempunyai sebuah sepeda motor”

c. “Anton minum air putih rata-rata satu gelas dalam sehari”

14
Kalimat pertama contoh di atas tentunya tidak berarti bahwa masing-masing
penduduk mempunyai dua ekor burung. Tidak menutup kemungkinan bahwa ada warga
yang tidak memelihara burung dan ada warga yang memelihara burung lebih dari dua
ekor. Adapun arti dari kalimat tersebut jika semua burung dikumpulkan kemudian
dibagikan kepada masing-masing warga, maka masing-masing warga akan memelihara
dua ekor burung.

Proses yang terjadi di atas adalah menjumlahkan semua burung kemudian dibagi
dengan banyak warga. Jika banyak burung yang dipelihara masing-masing warga
dipandang sebagai nilai data, maka nilai rata-rata warga memelihara burung dapat
dipandang sebagai rata-rata dari kumpulan data atau secara sederhana disebut rata-rata.

Contoh soal :

Tabel data berat badan siswa kelas VI disajikan dalam tabel berikut:

Berat badan(kg) Banyak siswa


34 2
32 4
30 10
28 8
25 6
Tentukan nilai rata-rata dari data tersebut!

Jawab:

Tambahkan satu kolom di sebelah kanan, selanjutnya diisi dengan hasil perkalian
antara berat badan dan banyak siswa.

Berat Banyak Berat badan x


badan(x) siswa (f) Banyak siswa (f.x)
34 2 68
32 4 128
30 10 300
28 8 224
25 6 150
Jumlah (∑ ¿ 30 870
Rata-rata dapat dihitung dengan rumus:

R = 29

Jadi, nilai rata-rata berat badan siswa kelas VI adalah 29 kg.

15
2.Median

Median atau nilai tengah merupakan nilai tengah dari sekumpulan data yang telah
diurutkan dari yang terkecil ke terbesar. Oleh karena itu saat akan mengerjakan soal
median, diharapkan untuk mengurutkan datanya terlebih dahulu. Median dilambangkan
dengan Me atau Md. Kegiatan berikut ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam
menanamkan konsep median untuk siswa.

a. Mintalah dua orang siswa untuk maju.

b. Mintalah salah seorang siswa untuk mengetes sebuah dadu sebanyak 7 kali, dan
siswa yang lain mencatat hasilnya di papan tulis.

c. Siswa dipersilahkan duduk ke kursi kembali. Mintalah siswa yang lainnya lagi
untuk maju dan mengurutkan data.

d. Tanyakanlah pada siswa nilai data yang mana yang letaknya di tengah.

e. Berilah penjelasan pada siswa bahwa nilai data yang letaknya di tengah itu
disebut sebagai median.

Untuk menentukan median, dapat digunakan tiga cara sebagai berikut:

1. Menggunakan letak data

a. Urutkan terlebih dahulu data dari yang terkecil ke yang terbesar.

b. Perhatikan jumlah data

1) Data ganjil

Median terletak pada data ke-

Ketika banyaknya data adalah ganjil, maka nilai median bisa langsung dipastikan
yaitu angka yang terletak di tengah. Misalnya, jumlah data 15, maka angka yang
mediannya merupakan data ke -8 setelah data diurutkan.

Tabel Median Data Ganjil

N Banyak Data Letak Median Hub.Letak Median Dg


O Banyak Data
1 3 2 2=
2 5 3 3=
3 7 4 4=
4 n m m=

2) Data genap

Median terletak diantara data ke- dan data ke-

16
Misalnya, banyaknya data adalah 10. Maka urutkan data tersebut dan jumlahkan data
kelima dan keenam kemudian dibagi dengan angka 2.

Contoh: 2, 4, 6, 8, 8, 8, 9, 10

Maka mediannya adalah 8 + 8 dibagi 2 yang hasilnya adalah 8.

2.Menggunakan Pasangan

a. Urutkan terlebih dahulu data dari yang terkecil ke yang terbesar.

b. Buatlah pasangan bilangan pertama dan terakhir. Bilangan pertama berjalan dari
depan dan bilangan kedua berjalan dari belakang.

c. Perhatikan banyaknya data.

1) Data ganjil

5666666777888888999

Jika banyaknya data adalah ganjil, maka median adalah bilangan yang tidak memiliki
pasangan. Pada contoh diatas, mediannya adalah 7.

2) Data genap

566666677888888999

Jika, banyaknya data adalah genap, maka median adalah jumlah pasangan yang paling
tengah kemudian dibagi 2. Pada contoh diatas mediannya adalah:

3. Menggunakan Pencoretan

a. Urutkan terlebih dahulu data dari yang terkecil ke yang terbesar.

b. Lakukan pencoretan data dari kiri dan dari kanan dengan tanda coretan yang
berbeda dan jumlah coretan yang sama.

c. Perhatikan banyaknya data.

1) Data ganjil

0, 1, 2, 4, 4, 4, 6, 6, 7, 7, 9

Jika banyaknya data adalah ganjil, maka mediannya adalah nilai data yang tidak
dicoret. Pada contoh diatas mediannya adalah 4.

2) Data genap

17
60, 60, 70, 70, 75, 80, 85, 90, 90, 95

Jika banyaknya data adalah genap, maka mediannya adalah jumlah dua data yang
tercoret terakhir kemudian dibagi 2.

Contoh soal:

1.Hasil ulangan susulan Matematika dari 10 siswa adalah sebagai berikut: 70, 60, 80,
90, 60, 80, 60, 50, 30, 70. Tentukan median dari ulangan susulan Matematika tersebut!

Jawab:

Data diatas diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil: 30, 50, 60, 60, 60, 70, 70, 80,
80, 90. Setelah diurutkan kita bisa menyelesaikannya dengan cara pencoretan:

30, 50, 60, 60, 60, 70, 70, 80, 80, 90

Data diatas merupakan data genap, sehingga mediannya adalah jumlah dari dua data
yang tercoret terakhir yaitu data ke-5 dan data ke-6 kemudian dibagi 2.

Me = = 65.

Jadi, median dari data diatas adalah 65.

2. Disajikan data berikut: 7, 7, 6, 8, 8, 6, 7, 5, 7, 6, 9, 8, 6, 7, 9. Tentukan median


dari data tersebut!

Jawab:

Data diatas diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil: 5, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 7, 8, 8,


8, 9, 9. Setelah diurutkan kita bisa menyelesaikan dengan cara pencoretan:

5, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 9

Data diatas merupakan data ganjil, sehingga mediannya adalah nilai data yang tidak
tercoret yaitu terletak pada data ke-8 adalah 7. Jadi median dari data di atas adalah 7.

3.Modus

Modus adalah data yang paling sering muncul, atau data yang mempunyai frekuensi
terbesar. Untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi atau paling banyak
terdapat digunakan ukuran modus. Contohnya kalimat berikut:

a. “Kebanyakan kematian di Indonesia disebabkan penyakit demam berdarah”.

b. Pada umumnya penyebab kecelakaan lalu lintas adalah faktor kecerobohan.

c. Di kelas kebanyakan siswa membawa kendaraan sendiri.

18
Istilah kebanyakan, pada umumnya menyatakan modus yaitu modus dari penyebab
kematian-kematian di Indonesia, penyebab kecelakaan lalu lintas dan cara siswa sampai di
sekolah. Kegiatan berikut ini dapat dijadikan pertimbangan dalam mengajarkan konsep
modus kepada siswa:

a) Mintalah masing-masing siswa untuk membawa sebuah dadu.


b) Mintalah siswa mengetes (melempar) dadunya masing-masing 10 kali dan
mencatat hasil-hasil yang muncul. Anggap sebagai data.
c) Bertanyalah pada siswa angka berapa yang paling sering muncul.
d) Jelaskan pada siswa bahwa angka yang paling sering muncul itu disebut
modus data, dalam hal ini merupakan modus dari pengetesan 10 kali dadu.

Beberapa kemungkinan tentang modus suatu gugus data:

a. Apabila pada sekumpulan data terdapat satu modus, maka gugus data
tersebut dikatakan unimodus.
b. Apabila pada sekumpulan data terdapat dua modus, maka gugus data tersebut
dikatakan bimodus.
c. Apabila pada sekumpulan data terdapat lebih dari dua modus, maka gugus
data tersebut dikatakan multimodus.
d. Apabila pada sekumpulan data tidak terdapat modus, maka gugus data
tersebut dikatakan tidak mempunyai modus.

Contoh soal:
Tetukan modus dari data berikut: 2, 4, 6, 8, 8, 8, 9, 10.
Jawab:
Angka yang sering muncul adalah angka 8 dan angka 8 merupakan nilai
modus. Sebab angka 8 keluar sebanyak 3 kali dibandingkan data yang
lainnya yang hanya keluar 1 kali.

BAB III
PENUTUP

19
A.KESIMPULAN
1. Data adalah informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, wawancara, penelitian
yang dikumpulkan dalam bentuk angka atau lambang.
2. pengumpulan data merupakan kegiatan menulis dan mengumpulkan ciri — ciri dari
suatu obyek di amati
3. data yang telah dikumpulkan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan
diagram.Yaitu diagram batang, garis, lingkaran dan gambar
4. Dalam kehidupan sehari — hari pengolhan data sangat dibutuhkan agar
mempermudah dalam mendata atau mengumpulkan data.
5. Pengolahan bukan hanya sebagai bahan materi pembelajaran saja namun juga dapat
digunakan dalam berbagai bidang pekerjaan sehai — hari.
6. Untuk memperoleh gamabran yang lebih jelas tentang kumpulan data diperlukan
ukuran — ukuran yang merupakan wakil dari kumpulan data tersebut. Ukuran ukuran
itu diantaranya adalah rata — rata (mean), median dan modus.

B. SARAN
Tanpa kita sadari ternyata begitu banyak manfaat dari aplikasi matematika untuk
kehidupan sehari-hari. Baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan dalam berbagai
disiplin ilmu yang lainya. Oleh karena itu penulis menyarankan agar kita lebih serius
dalam mempelajari matematika dan jangan dijadikan matematika sebagai sesuatu yang
menyeramkan untuk dipelajari karena matematika adalah bagian sangat dekat yang tak
terpisahkan dari kehidupan kita.
Demikian makalah yang dapat kami sajikan, apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan maupun pelafalannya kami mohon maaf, maka dari itu kami membutuhkan
saran agar pembuatan makalah kedepan dapat lebih baik. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita.

DAFTAR PUSTAKA

20
Sa'dijah cholis. 1998. Pendidikan maematikan Il. Malang
Suyati. M. khahafid kasri. 2002. Belajar matematika penekanan pada berhitungjilid
6.Jakarta: Erlangga
Sukahar. 1995. Matematika 6 mari berhitungz Jakarta: Balai pustaka M. Sidik Hasnun.
2001. Terampil Berhitung Matematika.Jakarta: Erlangga
http://dilihatya.blogspot.com/2014/05 -dia-contoh-makalah-matematika. html
http://widyan222.blogspot.com/2013 / I O/pengumpulan-dan-penyajian-data. html
Artati Budi, dkk. 2012. Detik-Detik ÜJIAN NASIONAL.Klaten: Intan Panwara

21

Anda mungkin juga menyukai