Anda di halaman 1dari 23

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

SINOPSIS 3

PROBLEM IDENTIFICATION 7

CRITICAL THINKING 12

ANALYTICAL THINKING 16
Leadership and Decision Making 16
Marketing Process and Consumer Behavior 18
Developing and Pricing Product 19

PROBLEM SOLVING 21

DAFTAR PUSTAKA 23

2
A. SINOPSIS

Seperti judulnya, film ini bercerita tentang


perselisihan yang terjadi antara perusahaan sepatu
merk Adidas dan Puma. Pendiri Adidas dan Puma
merupakan kakak beradik. Sang kakak bernama
Rudolf Dassler dengan panggilan Rudi dan
adiknya bernama Adolf Dassler yang biasa
dipanggil Adi. Mereka berdua tinggal pada sebuah
kota kecil di Jerman bernama Herzogenaurach. Adi
(sang adik) adalah seorang pembuat sepatu sneaker
yang seringkali dipanggil sneaker freak oleh
orang-orang. Ia biasa membuat sepatu di ruangan
laundry milik ibunya. Meskipun sudah membuat
sepatu sneaker cukup lama, Ia belum mampu
menghasilkan uang dari pekerjaannya tersebut.
Bahkan, terkadang kakaknya juga memarahi Adi
akan apa yang Dikerjakan. Dalam film tersebut, Adi digambarkan sebagai sosok yang idealis
dan hanya fokus untuk memuaskan keinginannya dalam membuat sepatu yang
merepresentasikan karyanya. Adi sangat percaya bahwa apa yang sepatu yang dia buat nanti
akan menjadi sepatu terbaik di dunia.

Gambar 1 Teman Rudi Mengejek Adi

3
Di sisi lain, Rudi adalah seorang pekerja di sebuah pabrik sebagai seorang floor
manager. Namun, suatu ketika, Ia membuat perusahaan lamanya mengalami kerugian akan
apa yang dilakukannya. Ia bahkan dipukuli oleh temannya karena apa yang dilakukannya.
Akhirnya, Rudi pun menemui Adi dan memutuskan untuk berwirausaha bersama adiknya Adi
dalam membuat sepatu. Rudi menawarkan Adi untuk membuat sepatunya dan Rudi yang
akan menjualnya.

Gambar 2 Rudi Mengajak Adi Bekerja Sama

Suatu ketika, Dassler mencoba meminjam uang ke bank untuk bisnis mereka. Namun,
permintaan mereka ditolak. Akhirnya, mereka memutuskan untuk memulai dari langkah yang
kecil. Mereka mulai melakukan penjualan kepada orang-orang dan para atlet secara langsung
dengan menemui mereka. Alhasil, mereka berhasil menjual sebanyak 273 sepatu. Hal ini
merupakan hasil dari keterampilan Rudi dalam menjualnya. Mereka pun mulai merekrut
pekerja dengan uang yang diperolehnya.

Gambar 3 Adi Bernegosiasi dengan Banker

4
Pada tahap ini, permasalahan antar Adi dan Rudi pun mulai tampak. Adi terlalu fokus
pada pembuatan sepatunya dan ingin sepatu yang terbaik untuk dijual. Sedangkan Rudi ingin
meningkatkan sales sebanyak mungkin untuk meraup keuntungan. Sebenarnya, kedua sifat
yang berlawanan tersebutlah yang membuat mereka saling melengkapi sehingga perusahaan
dapat berkembang. Mereka pun sampai di titik di mana mereka berhasil mendapatkan
pinjaman untuk memperbesar bisnis mereka.
Singkat cerita, terjadi berbagai masalah di antara kedua bersaudara tersebut. Adi dan
istri Rudi mencurigai bahwa Rudi berselingkuh dengan istri Adi, Kaathe. Kaathe merupakan
istri Adi yang juga ikut membantu operasional perusahaan. Selain itu, di sisi lain, Rudi
merasa bahwa usahanya selama ini tidak dihargai. Ia merasa bahwa orang-orang hanya
melihat Adi sebagai tokoh utama perkembangan bisnis mereka. Alhasil, Rudi seringkali
mengambil keputusan yang berbeda dengan Adi untuk meningkatkan nama baiknya.

Gambar 4 Pertengkaran Adi dan Rudi

Hingga pada suatu saat pertengkaran mereka berdua sudah tidak dapat dibendung lagi.
Dari berbagai permasalahan seperti perselingkuhan, adanya Perang Dunia II, adanya tekanan
dari Nazi, hingga berbagai permasalahan mengenai pengambilan keputusan perusahaan
menyebabkan mereka sudah tidak bisa saling percaya lagi. Akhirnya, Dassler bersaudara
memutuskan untuk membagi perusahaannya menjadi dua. Adi mendirikan perusahaan Adidas
yang berasal dari kata Adi Dassler, sedangkan Rudi mendirikan perusahaan Puma.

5
Gambar 5 Pemisahan Perusahaan Dassler

Pertikaian sebenarnya dari perusahaan Adidas dan Puma dimulai dari sini. Setelah
mereka berpisah, semua pekerja di produksi memilih perusahaan Adi, sedangkan para
salesman memilih perusahaan Rudi. Adidas kesulitan untuk menjual produk mereka karena
kurangnya tenaga pemasar. Sedangkan Puma kesulitan dalam produksi sepatu mereka.
Singkat cerita, Puma berhasil mengalahkan Adidas dalam menguasai club-club sepak
bola di sana. Hingga akhirnya Rudi bekerja sama dengan pelatih nasional sepak bola Jerman
untuk menyediakan peralatan bagi mereka. Tanpa disangka, Jerman yang sebelumnya belum
pernah menang melawan Hungaria saat itu menjadi juara dunia. Akhirnya nama Adidas pun
terangkat dan perusahaan itu menjadi berkembang seperti sekarang.

Gambar 6 Kemenangan Tim Sepak Bola Jerman

6
Hingga akhir, kedua kakak beradik tersebut tidak pernah akur. Namun, persaingan
antara keduanya itulah yang membawa perusahaan mereka hingga di titik tersebut.
Perusahaan mereka dilanjutkan oleh anak-anak mereka dan sekarang menjadi salah satu
perusahaan sepatu terbesar di dunia.

7
B. PROBLEM IDENTIFICATION

Pada film tersebut terdapat dua tokoh utama yaitu Adi dan Rudi. Namun,
permasalahan utama juga terjadi di antara mereka berdua. Masalah-masalah yang saya temui
dalam film ini antara lain:

No Permasalahan Cuplikan

1 Kekurangan dana pada tahap awal bisnis


untuk membuat sepatu dengan kualitas
bagus dan dalam skala yang besar.

2 Sifat berlawanan antara Adi dan Rudi.


Pada film tersebut, Adi digambarkan
sebagai sosok dengan idealisme tinggi
yang mengutamakan kualitas dari
produknya. Sedangkan, Rudi adalah
orang yang lebih realistis dan
memikirkan bagaimana perusahaan
dapat berjalan dari segi bisnis.

8
3 Sifat Rudi yang cenderung mudah
tertarik pada wanita. Hal ini
menimbulkan kecemburuan pada istri
Rudi, Friedl. Kecemburuan Friedl
menyebabkan Friedl tidak suka terhadap
Adi dan Kaathe. Bahkan pada film
tersebut, Rudi mendekati istri Adi,
Kaathe. Pada akhir konflik, Friedl
mengatakan bahwa Horst, anak Kaathe,
merupakan putra Rudi. Hal ini
menimbulkan kemarahan Adi.

9
4 Adi yang terlalu mencintai produknya
tanpa memperdulikan orang lain, bahkan
kakaknya. Ia kurang menghargai usaha
yang telah dilakukan kakaknya selama
ini. Adi bahkan juga berpikiran tidak
ingin menerima sepupunya bekerja pada
pabriknya supaya tidak dikirim ke
medan perang hanya karena takut
kualitas produknya menjadi jelek.

5 Kemarahan Nazi akibat Owen memakai


sepatu Dassler. Pada masa itu Nazi tidak
ingin ras selain Arya menonjol.
Akibatnya, ketika Dassler membuat
sepatu untuk Owen yang merupakan
orang Negro dan Owen memenangkan
pertandingan tersebut, Nazi marah besar
terhadap Dassler.

10
6 Adi tidak mau memenuhi tuntutan Nazi
untuk membuat sepatu perang untuk
mereka. Akibatnya, pabrik mereka harus
ditutup dan orang-orang yang ada di
sana harus dikirim ke medan perang.
Karena Adi menolak, Rudi pun
memutuskan untuk membuat sepatu
perang tersebut tanpa bantuan Adi.
Namun, sepatu yang dikirimkan Rudi
mendapat penolakan dari Nazi karena
tidak sesuai standar kualitas mereka.

11
C. CRITICAL THINKING

Meskipun pada akhirnya Dassler memisahkan perusahaan menjadi Adidas dan Puma,
kedua perusahaan tersebut masih berdiri hingga saat ini. Bahkan, menjadi perusahaan brand
sport paling digemari di dunia. Bisa saja, dengan adanya persaingan tersebut, kedua bisnis itu
menjadi semakin maju karena harus berinovasi ketika kompetitornya memiliki keunggulan
tertentu. Namun di sisi lain, bisa saja jika Adi dan Rudi tetap bekerja sama, bisnis mereka
menjadi nomor satu di dunia. Hal ini memungkinkan jika melihat Adi yang sangat ahli dalam
bidang produksi dan Rudi yang sangat ahli dalam operasional bisnis dan pemasaran.
Setelah meninggalnya Dassler bersaudara, perusahaan mereka dilanjutkan oleh
anak-anak mereka. Hingga saat ini Adidas dan Puma seringkali mengalami jatuh bangun.
Berdasarkan data, Nike merupakan brand sport paling digemari di dunia yang disusul dengan
Adidas, lalu Puma pada posisi keempat.

Gambar 7 Data Penjualan Footwear di Dunia (Source: Statista)

Hingga saat ini, Adidas dan Puma tidak hanya menjual sneaker saja, tetapi juga
pakaian dan berbagai keperluan olahraga. Langkah ini dilakukan Adidas dan Puma untuk
meraih pangsa pasar mereka di dunia olahraga.

12
Gambar 8 Product Adidas dan Puma

Peningkatan penjualan produk adidas yang paling tinggi adalah apparel dan footwear.
Adidas sempat memproduksi hardware, tetapi tidak memberikan dampak signifikan terhadap
perusahaan.

Gambar 9Penjualan Produk Adidas

13
Meskipun awalnya Adidas bersaing dengan Puma, sekarang Puma sudah tertinggal
jauh dengan Adidas. Lawan utama Adidas saat ini bukanlah Puma, tetapi Nike. Adidas dan
Nike adalah dua kompetitor raksasa di dunia olahraga.

Gambar 10 Sport Brand Valuation (Source: Statista)

Jika dilihat dari data yang ada, pendapatan dari Nike dan Adidas cenderung
mengalami kenaikan yang cukup signifikan setiap tahunnya. Berbeda dengan Puma yang
cenderung konstan.

Gambar 11 Sport Brand Footwear Revenue (Source: Statista)

14
Dilansir dari laman Forbes, meskipun Nike memimpin industri olahraga dalam hal
penjualan, Adidas adalah perusahaan yang paling profitable. Hal ini karena margin
keuntungan Adidas kurang lebih sebesar 52.08% dibandingkan Nike yang sebesar 44.70%.

15
D. ANALYTICAL THINKING

Leadership and Decision Making

Adi Rudi

Leadership and Power Pada film tersebut Adi Rudi juga orang yang sangat
adalah orang yang expert ahli dalam bidang
dalam pembuatan sepatu. pemasaran, hal ini
Oleh karena itu para dibuktikan ketika
bawahannya segan perusahaan terpisah, semua
kepadanya karena salesman di perusahaan
keahliannya. Adi memiliki Dassler bergabung dengan
expert power dalam bidang Rudi. Rudi juga memiliki
produksi. Namun, ketika expert power dalam bidang
berhadapan dengan marketing dan operasional.
kakaknya, Adi sering Namun, ketika berhadapan
menggunakan coercive dengan adiknya, Rudi sering
power. menggunakan coercive
power.

Approaches to Leadership Adi merupakan Rudi juga merupakan


task-focused leader karena task-focused leader.
Ia sangat mencintai Perbedaannya Ia sangat
produknya dibandingkan fokus dengan proses bisnis
orang lain termasuk dan pemasaran bisnis. Ia
kakaknya. Ia bahkan sempat ingin bisnis mereka
tidak ingin meng-hire berkembang.
sepupunya supaya tidak
dikirim ke medan perang.

Rational Decision Making Sebagai pemimpin, Adi Di sisi lain, Rudi merupakan
Process masih kurang rasional dalam orang yang cukup rasional
mengambil keputusan. Hal dalam mengambil
ini terlihat ketika Nazi keputusan, seperti ketika Ia

16
memberi perintah untuk melarang Adi memilih
membuat sepatu perang, Adi Owen dan menyetujui
menolaknya. Padahal hal ini penawaran Nazi. Namun,
perlu dilakukan supaya dalam pengambilan
perusahaan mereka bisa keputusan, Rudi masih
survive. seringkali melibatkan emosi
terutama kemarahannya.

Behavioral Aspect Decision Behavioral aspect decision Sedangkan Rudi lebih


Making making yang menonjol pada condong ke political forces.
Adi adalah intuition. Dalam Dia membuat keputusan
pengambilan keputusan, Adi berdasarkan situasi politik
menggunakan yang ada saat itu. Ketika
pengalamannya sebagai Nazi memimpin Jerman,
pembuat sepatu. Ketika Rudi mendukung mereka.
diperhadapkan dengan Nazi, Namun, ketika Sekutu
Adi tidak menggubris sama menang, Rudi mengatakan
sekali negosiasi tersebut bahwa Ia tidak mendukung
karena percaya bahwa Ia Nazi.
tetap harus membuat
sneaker.

Berdasarkan pemaparan di atas, Adi dan Rudi memiliki beberapa kemiripan. Namun,
seringkali kemiripan tersebut malah membuat mereka bertengkar. Di sisi lain perbedaan yang
terletak pada pengambilan keputusan juga membuat mereka tidak bisa bersatu. Keputusan
mereka berdua untuk memisahkan perusahaan adalah keputusan yang tepat karena perbedaan
yang sangat kontras tersebut. Hal ini lebih baik daripada membiarkan perusahaan berjalan
dengan dua pemimpin yang seringkali tidak bisa menerima pendapat satu sama lain.

17
Marketing Process and Consumer Behavior

Market Segment Dassler

Segmentasi Kriteria Target Pelanggan

Demographic Usia Usia 18 tahun ke atas

Jenis Kelamin Laki-laki

Pekerjaan Pelajar, pekerja pabrik,


pemain sepak bola

Geographic Wilayah Herzogenaurach hingga


seluruh Jerman

Psychographic Kelas Sosial Semua kelas sosial

Gaya Hidup Gemar berolahraga, simple

Behaviouristic Perilaku Pecinta sepak bola dan


olahraga

Marketing Mix

Marketing Mix Keterangan

Product Sepatu sneaker ringan tetapi kuat.

Price Sebesar 2 reichsmarks atau sekitar ½ dollar pada saat itu.

Promotion Melalui personal selling ke orang-orang hingga club sepak bola.


Membuat berbagai atlet terbaik memakai sepatu mereka.

Place Dapat dibeli melalui pabrik atau para salesman.

Pada saat itu, Adi sudah melakukan positioning produk sebagai sepatu yang akan
digunakan oleh atlet terbaik di dunia. Hal ini berlaku hingga sekarang, Adidas dan Puma
dipakai oleh berbagai atlet terbaik di dunia. Secara itu, Dassler sudah memanfaatkan apa

18
yang dinamakan sport marketing. Hal ini terjadi ketika mereka berlomba untuk mendapatkan
pemain terbaik bagi sepatu mereka.

Developing and Pricing Product

Seven-Step Development Process

Langkah Keterangan

Product Ideas Sepatu yang dibuat oleh Adi merupakan sepatu dengan
model baru yang lebih ringan, tipis, dan kuat. Ide ini
didapatkan Adi ketika mencoba bermain bola. Adi merasa
bahwa pemain bola harus bisa merasakan bola tersebut
dengan sepatu yang tipis.

Screening Beberapa ide Adi yang dapat menambah biaya dan tidak
sesuai dengan target penjualan diberhentikan supaya
perusahaan dapat terus berjalan.

Concept Testing Salah satu concept testing adalah ketika menjelaskan


produk tersebut ke banker. Awalnya banker tersebut
menolak, tetapi setelah banker mencobanya sendiri banker
tersebut paham akan produk mereka.

Business Analysis Rudi menyarankan supaya sepatu dibuat murah karena


setiap penjualan sepatu adalah publikasi bagi perusahaan
mereka.

Prototype Development Karena produk mereka adalah sepatu, maka prototipe dan
hasil akhirnya kurang lebih akan sama. Prototipe
dikerjakan oleh Adi pada ruangannya.

Product Testing and Test Dassler memiliki lapangan sepak bola mereka sendiri untuk
Marketing menguji produk mereka. Mereka menguji produk dengan
melakukan pengamatan kepada para pemain bola.

Commercialization Produk pun dijual dengan cara personal selling.

19
Determining Prices

Keterangan

Pricing to Meet Business Dassler menggunakan market penetration objective


Objectives sebagai objektif utama mereka. Hal ini dapat dilihat ketika
mereka ingin banyak club sepak bola dan atlet yang
menggunakan sepatu mereka.

Price-Setting Tool Dassler menggunakan cost-oriented pricing dalam


penentuan harga. Hal ini terlihat ketika mereka sedang
mendiskusikan berapa harga yang cocok untuk sepatu
berkualitas mereka tanpa mempertimbangkan BEP dan
lain-lain.

Pricing Strategy Dassler menggunakan penetration pricing untuk


memperkenalkan produk mereka ke pasar.

20
E. PROBLEM SOLVING

No Permasalahan Solusi

1 Kurangnya dana perusahaan. Dassler bersaudara dapat meminjam uang


dari bank atau kreditur lainnya.
Seharusnya sebelum meminjam uang,
mereka sebaiknya mampu menjual
produk mereka terlebih dahulu untuk
mendapatkan kepercayaan kreditur.

2 Sifat berlawanan Adi dan Rudi. Adi dan Rudi memiliki sifat yang sangat
berlawanan. Namun, yang menjadi
masalah adalah mereka seringkali
emosional dalam mengambil keputusan.
Sebaiknya, sebagai pemimpin mereka
harus mengambil keputusan secara
rasional tanpa melibatkan ego
masing-masing.

3 Perselingkuhan Rudi dan istri Adi Perselingkuhan yang dilakukan Rudi


serta kecemburuan istri Rudi. bukanlah hal yang rasional sama sekali
karena akan menimbulkan pertengkaran
dengan adiknya. Rudi juga sudah
memiliki istri sendiri. Sebaiknya Rudi
bisa mengambil keputusan lebih rasional.

4 Adi terlalu mencintai produknya. Sebaiknya, Adi harus lebih


memperhatikan orang lain terutama
kakaknya yang telah berjasa menjual
produknya dengan jumlah yang tidak
sedikit.

5 Kemarahan Nazi terhadap Dassler Keputusan yang diambil Adi memang


akibat Owen memakai sepatu Dassler. tidak rasional pada saat itu. Namun,

21
ketika sekutu menang, hal itu malah
menguntungkan mereka. Masalah ini
dapat diselesaikan dengan cara memenuhi
tuntutan Nazi dalam produksi sepatu
perang.

6 Adi tidak mau memenuhi tuntutan Dalam kasus ini, Adi terlalu idealis.
Nazi untuk membuat sepatu perang Idealismenya dapat menghancurkan
untuk mereka. perusahaan mereka. Seharusnya Adi mau
menerima saran Rudi untuk memenuhi
tuntutan Nazi supaya perusahaan dapat
bertahan.

Secara umum, permasalahan yang dialami oleh perusahaan Dassler disebut sebagai
founder conflict. Menurut Noam Wasserman, penulis buku The Founder's Dilemmas, 65%
startup gagal karena konflik antara co-founder. Berdasarkan saran yang saya kumpulkan dari
berbagai sumber, sebaiknya Adi dan Rudi membuat batasan peran yang jelas sejak awal.
Mereka memang memiliki spesialisasinya masing-masing, tetapi seringkali banyak batasan
yang tidak jelas seperti bagaimana Adi meminta promosi produknya menggunakan Owen dan
bagaimana Rudi memproduksi sepatu perang sendiri. Selain itu, dalam memberikan saran,
sebaiknya mereka berdua bicara dengan nada yang tenang dan bukan emosi. Penyampaian
pesan dengan emosi akan lebih sering ditolak dan disalahartikan oleh orang lain.

22
DAFTAR PUSTAKA

Ciment, Shoshy. (2019). Puma CEO: We're not competing with Nike and Adidas. Diakses
tanggal 15 Desember 2021 pada
https://www.insider.com/puma-ceo-says-company-not-competing-with-nike-or-adidas-
2019-8

Ebert, R. J., & Griffin, R. W. (2019). Business essentials.

Mourdoukoutas, Panos. (2020). Adidas Beats Nike. Diakses tanggal 15 Desember 2021 pada
https://www.forbes.com/sites/panosmourdoukoutas/2020/01/11/adidas-beats-nike/?sh=
5ea1afe33cbc

Richter, Felix. (2021). Nike Still on Top of the Sneaker World. Diakses tanggal 15 Desember
2021 pada https://www.statista.com/chart/13470/athletic-footwear-sales/

Shapov, Rami. (2021). Startup Founder Conflict: Can You Get Ahead Of It? Diakses tanggal
15 Desember pada
https://www.forbes.com/sites/forbescoachescouncil/2021/01/05/startup-founder-conflict
-can-you-get-ahead-of-it/?sh=518926fa403f

Tan, Garry. (2017). Co-founder Conflict. Diakses tanggal 15 Desember pada


https://techcrunch.com/2017/02/18/co-founder-conflict/

23

Anda mungkin juga menyukai