TM - 06 - Manajemen Pemasaran Internal Koperasi - 2
TM - 06 - Manajemen Pemasaran Internal Koperasi - 2
Daya saing (Competitif Edge) sangatlah penting dalam keberhasilan bisnis koperasi.
Perusahaan koperasi akan memiliki daya saing bila anggotanya memperoleh kesan bahwa
produk-produknya lebih baik daripada produk atau jasa pesaing. Prosuk-produk yang dijual
dengan harga yang relative lebih murah kepada anggota akan menjadi perangsang anggota
untuk berpartisipasi aktif pada pelaksanaan progam-progam koperasi. Dengan kata lain,
loyalitas anggota pada koperasinya akan sangat tergantung pada sejauhmana koperasi
mampu memuaskan anggota dibandi kepuasan yang diberikan perusahaan pesaing. Oleh
karena itu, guna mendapatkan daya saing yang tinggi dipasar internal , perusahaan koperasi
dapat melihat lima sumber penting dalam mengembangkan daya saing, yaitu focus pada
anggota sebagai pelanggan, kesetiaan pada mutu, perhatian terhadap kenyamanan,
konsentrasi terhadap inovasi dan dedikasi pada pelayanan.( Zimmerer, 2002)
Saluran distribusi pada koperasi meliputi saluran pemasaran langsung dan saluran tidak
langsung. Saluran pemasaran lansung terjadi apabila koperasi menyalurkan barang atau jasa
kepada anggota tanpa perantara. Koperasi memiliki took-toko atau unit-unit pelayanan yang
langsung melayani anggotanya. Saluran pemasaran langsung biasanya banyak dilakukan
oleh koperasi-koperasi primer yang wilayah kerjanya berada disekitar anggota. Pada
koperasi primer yang wilayah kerjanya cukup luas missal, satu kecamatan, tempat pelayanan
anggota (TPA) dapat didirikan di masing-masing desa dengan memperhitungkan efesiensi
dan efektifitas pelayanan, TPA-TPA yang ada tidak hanya mendistribusikan barang atau jasa
dari kiperasi ke anggota, tetapi juga mendistribusikan komoditas atau hasil produksi anggota
ke perusahaan koperasi.
Pada koperasi sekunder (pusat koperasi), distribusi barang atau jasa umumnya tidak
dilakukan secara langsung. Produk-produk yang berasal dari pusat koperasi akan disalurkan
melalui koperasi-koperasi primer dan akan menjual kepada anggota melalui TPA-TPA yang
tersedia. Adakalanya juga distribusi hasil produksi anggota disalurkan melalui koperasi-
koperasi primer dan koperasi primer menyalurkan ke koperasi sekunder (pusat koperasi).
Pada induk koperasi, distribusi pemasaran di pasar internal akan lebih beragam. Beberapa
alternative yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Induk koperasi langsung ke anggota koperasi primer.
2) Induk koperasi ke koperasi primer ke anggota koperasi primer.
3) Induk koperasi ke koperasi primer lalu ke TPA dan ke anggota koperasi primer.
4) Induk koperasi ke koperasi sekunder, lalu ke koperasi primer dan ke anggota anggota
koperasi primer.
5) Induk koperasi ke koperasi sekunder, lalu ke koperasi primer, ke TPA dan terakhir ke
anggota koperasi primer.
3. Harga (price)
Hampir semua orang setuju bahwa harga barang atau jasa adalah factor kunci utama dalam
keputusan pembelian. Harga yang benar untuk barang atau jasa bergantung tiga factor yaitu:
1) Struktur biaya perusahaan koperasi
2) Perkiraan hambatan pemasaran di pasar internal
3) Citra perusahaan koperasi yang diinginkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
internal maupun eksternal.
Harga adalah nilai uang (monetary Value) dari produk atau jasa dipasar. Harga mengukur
berapa banyak uang ditukarkan pelanggan untuk mendapatkna barang atau jasa. Harga juga
merupakan petunjuk tentang nilai prduk atau jasa bagi seseorang, dan pelanggan yang
berbeda akan memberikan nilai yang berbeda pula untuk barang atau jasa yang sama (kotler,
2001)
Penetapan harga dengan orientasi anggota lebih penting daripada mencoba mencari harga
ideal untuk suatu produk. Pada kenyataanya, untuk sebagian besar barang terdapat
jangkauan harga yang dapat diterima, dan bukan satu harga tunggal yang ideal. Jangkauan
harga adalah daerah diantara harga tertinggi yang ditentukan oleh pelanggan dipasar dan
harga terendah berdasarkan perhitungan struktur biaya perusahaan. Harga akhir yang
ditentukan menejemen koperasi tergantung dari citra yang ingin diciptakan dalam pikiran
pelanggan, baik murang, menengah atau tinggi.
Faktor-Faktor yang harus dipertimbangkan menejemen koperasi sewaktu menetapkan harga
akhir dari barang atau jasa meliputi.
1) Biaya yang dikeluarkan untuk membuat atau memperoleh barang atau jasa.
2) Factor permintaan dan penawaran barang atau jasa di pasar eksternal.
3) Jumlah penjualan yang diharapkan dan hasil usaha yang diinginkan.
4) Harga barang atau jasa pesaing.
5) Keunggulan bersaing koperasi.
6) Kondisi ekonomi, seperti krisis ekonomi, keuangan global, krisis pangan dan lain-lain.
7) Lokasi bisnis koperasi.
8) Perusahaan musiman, terutama bagi koperasi yang anggotanya para petani.
9) Factor psikologis, seperti rencana kenaikan gaji pegawai negeri yang mendorong
kenaikan berbagai harga barang dipasar internal.
10) Penjualan kredit dan potongan penjualan.
11) Kepekaan anggota terhadap harga.
Adapun strategi penetapan harga yang dapat dilakukan oleh perusahaan koperasi adalah :
Memperkenalkan produk baru
Penetrasi.
1) Harga tinggi
2) Meluncur mengikuti kurva permintaan
3) Penetapan harga ganjil
4) Penetapan jenis harga
5) Penetapan pemimpin harga
6) Penetapan harga geografis
7) Potongan harga
8) Penetapan harga ganda
9) Harga eceran yang disarankan
4. Promosi (promotion)
Promosi menyangkut baik periklanan maupun penjualan secara pribadi. Tujuannya adalah
menginformasikan dan membujuk pelanggan. Iklan mengkomunikasikan manfaat barang
atau jasa pada calon pelanggan melalui media massa.
Penjualan secara pribadi melibatkan seni membujuk
dalam penjualan dengan dasar tatap muka. Progam
promosi perusahaan dapat mempunyai peranan penting
dalam menciptakan citra dalam pikiran pelanggan.
Promosi merupakan segala bentuk komunikasi
persuasive yang dirancang untuk menginformasikan
pelanggan tentang barang dan jasa, dan untuk
memengaruhi mereka agar membeli barang.
1) Publisitas adalah segala bentuk berita komersial
yang diliput oleh media yang mendorong penjualan tetapi tidak perlu dibayar oleh
perusahaan koperasi.
2) Koperasi adalah organisasi ekonomi yang mempunyai watak social, karena itu
publisitas diperlukan untuk menunjukkan sejauh mana kapasitas oerusahaan koperasi
di tengah-tengah masyarakat.
3) Penjuala perorangan adalah kontak perorangan antara penjual dan calon pelanggan
yang diperroleh dari usaha penjualan. Penjualan perorangan yang efektif terhadap
anggota koperasi membuat koperasi ungggul bersaing terhadap perusahaan besar
dengan menciptakan perasaan adanya perhatian pribadi.
4) Periklanan adalah semua bentuk presentasi penjualan yang tidak bersifat perorangan
dan dibayar oleh spongsor tertentu. Pada pasar internal yang wilayah geografisnya tidak
begitu luas, iklan yang dapat dibuat oleh koperasi dapat berupa spanduk, papan nama,
pamphlet, brosur-brosur, daftar harga dan lain lain yang dapat diketahui secara
langsung oleh anggota. Pilihan media periklanan yang kurang sesuai untuk bisnis
koperasi kecil (missal koperasi primer) dipasar internal adalh televise, majalah, Koran,
radio dan event-event khusus. Media periklanan yang terakhir ini cocok apabila wilayah
kerja koperasi sangat luas, misalnya bagi pusat koperasi atau induk koperasi, atau
untuk informasi persuasive bagi anggota potensial dipasar eksternal.