Analisis Swot Gizi - Compress

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS SWOT GIZIA

1. Ketenagaan (M1/Man)
Kepala Upt. Puskesmas Panti (dr. Dian Retno Safitri), PJ UKM (Dwi Irma Suryani),
PJ program gizi (Rita Arisanti), pelaksana wilayah desa Panti (Andiana W), pelaksana
wilayah desa Serut (Yuli Rahmawati, Oktavia Dewi W), pelaksana wilayah desa Suci
(Nurlaily Devi, Dwi Irma S), pelaksana wilayah desa Kemiri (Partiwi, Lydia Eka P),
pelaksana wilayah desa Glagah Wero (Sufadilah, Ady Chandra), pelaksana wilayah
desa K Sari Lor (Supiyah), pelaksana wilayah desa Pakis (St Wulandari, Nofi Tri A).
Total ada 13 petugas puskesmas.

2. Sarana dan Prasarana (M2/Material)


1) RumahSakit : 0 buah
2) RS pemerintah :0 buah
3) RS swasta : 0 buah
4) Rumah Bersalin : 0 buah
5) Poskesdes : 3 buah
6) Puskesmas pembantu : 3 buah
7) Puskesmas keliling : 1 buah
8) Polindes : 3 buah
9) BP swasta : 0 buah
10) Praktek Dokter Swasta : 3 buah
11) Praktek Bidan swasta : 2 buah
12) Praktek Perawat : 4 buah

3. Metode (M3/Method)
3.1 Tujuan Dan Sasaran Upaya Program Gizi
1. Tujuan
a. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang Gizi dalam
upaya menurunkan angka Gizi Buruk dan bumil KEK.
b. Meningkatkan cakupan dan akses pelayanan Gizi.
c. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor.
d. Meningkatkan kemandirian masyarakat di bidang gizi

2. Sasaran
a. Ibu Hamil
b. Ibu Nifas
c. Bayi
d. Balita
e. Anak Prasekolah
f. Remaja
3.2 Indikator Keberhasilan Program
Meliputi indikator – indikator PKP, MDG’s tahun 2016 dan target pencapaian SPM bidang Gizi sampai dengan tahun 2016.

NO PROGRAM TARGET CAPAIAN SASARAN

III PERBAIKAN GIZI

A. PELAYANAN GIZI MASYARAKAT

1 Pemberian Vitamin A dosistinggi Pada Balita 2 kali per tahun (A2) 85% 86.3% Balita

2 Pemberian Vitamin A dosistinggi Pada Balita 1 kali per tahun (A1) 90% 91.5% Balita

3 Pemberian Vitamin A dosistinggi Pada Bayi 90% 116% Bayi

4 Pemberian Vitamin A dosis tinggi Pada Bufas 2x 90% 94.9% Ibu nifas

5 Pemberian tablet besi (90 tablet) padaBumil (Fe3) 85% 98.1% Ibu hamil

6 Pemberian tablet besi (60 tablet) padaBumil (Fe2) 90% 101% Ibu hamil

7 Pemberian tablet besi (30 tablet) padaBumil (Fe1) 90% 100.7% Ibu hamil

8 Bumil KEK < 10% 14.% Ibu hamil

9 Jumlah Buml KEK yang mendapat PMT 100% 21.5% Ibu hamil
10 ASI Eksklusif 80% 95% Bayi dan balita
1 kelompok
11 Jumlah Kelompok Peduli ASI 100% Ibu hamiil
/ Desa
100%
12 Balita Gizi buruk mendapat perawatan 100% Balita

13 MP-ASI Pada anak usia 6-24 bulan 100% 80.7% Bayi


14 Pemberian PMT Pemulihan balita gizi buruk / kurus 100% 57.1% Balita
< 5%
15 Balita Bawah Garis Merah (BGM/D) 3.3% Balita

16 Cakupan Rumah Tangga yang mengkonsumsi garam beryodium 70% 75.8% Remaja
Balita dan anak
17 Penanggulangan Anemi pada Balita 40% 100%
prasekolah
18 Penanggulangan Anemi pada Murid SD/MI 100 100% Anak sekolah
Ibu Hamil, Ibu Nifas,
19 Desa bebas rawan gizi. (∑ KEP total PSG) 85% 100% Bayi, Balita, Anak
Prasekolah, Remaja
20 Balita naik berat badannya (N/D) 80% 64.9% Balita

21 Persentase Balita yang ditimbang berat badannya ( D/S ) 85% 94% Balita

22 Jumlah balita Gizi Buruk tanda-tanda klinis 0% 0% Balita

23 Balita KEP Ringan (BGT/D) < 10% 8.1% Balita


3.3 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1. Deskripsi
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat di Puskesmas merupakan salah satu Upaya
kesehatan wajib yang harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas, termasuk di
Puskesmas Panti. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan status gizi
masyarakat secara optimal sehingga dapat meningkatkan intelektualitas dan
produktivitas sumber daya manusia.
2. Uraian Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan dalam upaya perbaikan gizi masyarakat meliputi :
1) Penimbangan Balita di Posyandu
2) Pemberian Vitamin A Dosis Tinggi pada bayi dan balita
3) Pemberian Tablet besi pada ibu hamil
4) Pemantauan ASI Ekslusif
5) Penanganan Balita bermasalah/Gizi Buruk
6) Penanganan Bumil KEK
7) MP ASI
8) Pemantauan Garam Beryodium
3. Kompetensi
Tenaga Gizi Puskesmas diharapkan telah mengikuti pelatihan terkait gizi seperti
Tatalaksana Anak Gizi Buruk (TAGB), Pelatihan KOnselor ASI, Pelatihan Pemberian
Makan Pada Bayi dan Anak (PMBA), Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan dan lain-
lain.

3.4 Kendala
1. Metode
Data kurang akurat, penyuluhan tentang gizi ke sasaran kurang, media dan
anggaran dana terbatas
2. Lingkungan
Sosial ekonomi yang rendah, dan hiegyne sanitasi yang kurang/buruk
3. Manusia
Pengetahuan masyarakat tentan gizi kurang, dan kinerja petugas kurang optimal

4. Sumber Keuangan (M4/Money)


Sumber dana kegiatan program terdiri dari APBD, BOK, dan lainnya.

5. Pemasaran (M5/Market)
Untuk mencapai dan mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan pada tahun 2017,
dan sesuai sasaran yang telah ditetapkan, maka di tempuh strategi sebagai berikut :
a. Pemberdayaan masyarakat untuk berperan aktif dalam program Gizi melalui
penyuluhan dan pembinaan Gizi.
b. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
(Letak Posyandu yang Strategis )
c. Meningkatkan koordinasi dengan lintas program dan bidan pemegang wilayah.
d. Melibatkan lintas sektor dalam pelaksanaan kegiatan (cth : melibatkan PKK dalam
kegiatan Posyandu).

GIZI SWOT
1) Internal Faktor Analisis Sistuasi (IFAS)
Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
Man (M1)
SDM di lapangan masih kekurangan dalam
wilayah yang luas
Material (M2)
Sudah adanya sarana dan prasarana yang Kekuatan alat timbang di setiap posyandu
difasilitasi oleh puskesmas terkadang berbeda
Method (M3)
Sudah adanya kegiatan pemberian makanan
tambahan bagi ibu hamil dan balita
Money (M4)
Sudah adanya dukungan dana dari APBD, BOA,
dan lainnya

2) Eksternal Faktor Analisis Sistuasi (EFAS)


Peluang (Oppurtinity) Ancaman (Threat)
Method (M3)
Bertambahnya ilmu pengetahuam dan teknologi Inovasi – inovasi kegiatan kesehatan di luar
yang dapat menunjang untuk promosi kesehatan Puskesmas Panti yang semakin berkembang
Market (M5)
1. Adanya kerjasama dengan bidan wilayah dan Masih adanya masyarakat di beberapa daerah
sekolah – sekolah yang tidak ingin datang ke posyandu sehingga
2. Minat dan antusias yang tinggi dari lembaga – terkadang ada yang tidak teridentifikasi
lembaga pendidikan seperti sekolah – sekolah
dan pondok pesantren dalam hubungan lintas
sector

3) Matriks SWOT
IFAS Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
EFAS
1. Membuat rencana kerja 1. Memberikan penyuluhan kepada
Peluang masyarakat dengan media leaflet
2. Peningkatan sosialisasi terkait dan poster
(Opportunity) Program Kesehatan Lingkungan
dan PHBS (Hand Hygiene)

1. Memberdayakan kader posyandu 1. Penyuluhan rutin kepada petugas


dan masyarakat dalam menjaga pengolahan makanan
kesehatan lingkungan
2. Usulan pengadaan pemisahan
tempat sampah organik dengan
anorganik
Ancaman
(Threat) 3. Meningatkan kesadaran
masyarakat terkait perilaku hidup
bersih dan sehat di lingkungan
masing – masing

4. Kerjasama tempat pembuangan


limbah

4) Saran
a. Mengoptimalkan koordinasi serta pegawasan terhadap pelaksanaan
penggerakan/ pemberdayaan masyarakat dilakukan untuk memelihara dan
meningkatkan kualitas lingkungan melalui kegiatan jumat bersih, bersih-
bersih kali, bersih-bersih sarana umum dengan melibatkan semua unsur
masyarakat termasuk perangkat pemerintahan setempat dan dilakukan
secara berkala.
b. Membuat jadwal penyuluhan dengan disertai media aplikatif seperti leaflet
atau poster
c. Melakukan kerjasama untuk tempat pembuangan limbah

Anda mungkin juga menyukai