Anda di halaman 1dari 10

IPTEK ILMIAH POPULER

EFEK PEWARISAN
AKIBAT RADIASI PENGION

Zubaidah Alatas
Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi – BATAN
• Jalan Cinere Pasar Jumat, Jakarta – 12440
• PO Box 7043 JKSKL, Jakarta – 12070

PENDAHULUAN Kerusakan yang terjadi dapat diperbaiki


tanpa kesalahan sehingga struktur DNA kembali
Paparan radiasi pada tubuh dapat
seperti semula dan tidak menimbulkan perubahan
menimbulkan kerusakan baik pada tingkat
fungsi pada sel. Tetapi dalam kondisi tertentu,
molekuler, seluler ataupun jaringan/organ. Dosis
proses perbaikan tidak berjalan sebagaimana
radiasi harus mencapai tingkat ambang tertentu
mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat
untuk dapat menimbulkan kerusakan akut, tetapi
diperbaiki tetapi tidak secara tepat atau sempurna
tidak sama halnya untuk kerusakan genetik atau
sehingga menghasilkan DNA dengan struktur
induksi kanker. Secara teori, dosis radiasi sangat
yang berbeda, yang dikenal dengan mutasi.
rendah sudah cukup untuk menimbulkan
Kerusakan yang terjadi pada sebuah sel somatik
kerusakan, berarti bahwa tidak ada tingkat dosis
yang tidak dapat mengalami proses perbaikan
radiasi yang dapat dinyatakan aman bagi manusia.
secara benar dan tepat maka akan terjadi mutasi
Pada saat yang bersamaan, tidak ada tingkat dosis
somatik. Tetapi bila kerusakan terjadi pada sel
yang berbahaya secara homogen. Bahkan pada
telur atau sel sperma, maka akan terjadi mutasi
dosis yang relatif lebih tinggi tidak setiap orang
genetik. Sebuah mutasi genetik berpotensi untuk
akan mengalami tingkat kerusakan yang sama
menimbulkan perubahan yang dapat diamati pada
karena adanya perbedaan tingkat kemampuan dan
generasi berikutnya.
ketepatan mekanisme perbaikan terhadap
kerusakan yang timbul akibat radiasi. Mutasi yang terjadi secara alamiah atau
spontan pada sel somatik dan germinal masing-
Kematian sel terjadi bila tubuh terpajan
masing memberikan kontribusi pada induksi
radiasi dengan dosis relatif tinggi. Bila dalam
kanker dan penyakit genetik yang diwariskan
waktu yang tidak terlalu lama, tubuh tidak
(yaitu penyakit herediter). Pengungkapan adanya
mampu untuk menggantikan sejumlah sel yang
efek mutagenik dari radiasi sinar X pertama kali
mengalami kematian, maka akan timbul efek akut
adalah oleh Muller (1927) yang ditemukan pada
yang dapat segera diamati secara klinik. Pada
lalat buat. Paparan sinar-X meningkatkan
rentang dosis rendah, radiasi dapat menginduksi
frekuensi mutasi pada kromosom X. Perubahan
terjadinya serangkaian perubahan pada tingkat
genetik yang terjadi sangat mudah untuk diamati
molekuler dan seluler yang tidak menyebabkan
seperti perubahan warna mata dan kelainan pada
kematian sel tetapi menyebabkan perubahan pada
bentuk sayap. ini adalah titik awal dari studi
materi genetik sel sehingga terbentuk sel baru
tentang adanya efek genetik radiasi [2].
yang bersifat abnormal. Sel seperti ini berpotensi
Selanjutnya diikuti dengan hasil penemuan oleh
untuk mengarah pada pembentukan kanker
Stadler (1928) pada gandum dan penemuan
dan/atau kerusakan genetik yang dapat
berikutnya oleh jenis radiasi yang berbeda
diwariskan.
(termasuk ultraviolet) dan organisma lain.
Penemuan tersebut secara konklusif memastikan

Efek pewarisan akibat radiasi pengion (Zubaidah Alatas) 65


IPTEK ILMIAH POPULER

adanya efek dari radiasi yang menyebabkan pengion tidak dapat dibedakan dari penyebab lain.
kerusakan materi genetik. Tetapi perhatian serius Data korban bom atom di Jepang merupakan
tentang adanya efek berbahaya pada genetik sumber informasi yang paling baik.
akibat paparan radiasi pertama kali timbul setelah Tulisan ini akan memberikan gambaran
ledakan bom atom Hiroshima dan Nagasaki pada mengenai risiko efek pada materi genetic yang
PD II, sekitar 20 tahun kemudian sejak manusia yang diinduksi oleh radiasi pengion
pengungkapan efek mutagenik sinar-X. berdasarkan informasi dan data yang diperoleh
Pada pertengahan 1950an, terbentuk dari beberapa kasus kedaruratan nuklir.
sejumlah badan ilmiah internasional dan nasional
seperti United Nations Scientific Committee on
the Effects of Atomic Radiation (UNSCEAR), the DNA, GEN DAN KROMOSOM MANUSIA
Committee on the Biological Effects of Ionizing Sel pada dasarnya terdiri dari dua
Radiation (BEIR), dan the Committee of the komponen utama yaitu sitoplasma dan inti sel
British Medical Research Council. UNSCEAR yang keduanya dilindungi oleh suatu membran
dan BEIR masih bertahan sampai saat ini yang sel. Sitoplasma mengandung sejumlah organel sel
secara periodik mengkaji tingkat paparan radiasi yang mengatur berbagai fungsi metabolisme
pada populasi manusia dan meningkatkan penting sel, sedangkan inti sel mengandung
pengkajian risiko somatik dan genetik yang kromosom sebagai tempat penyimpanan semua
ditimbulkan oleh paparan radiasi. informasi genetik dalam bentuk sandi yang
Seseorang yang terpajan radiasi akan spesifik dengan karakteristik dasar setiap manusia.
mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk Instruksi genetika dari sebuah sel dikatakan
menderita kanker atau kerusakan genetik sangat spesifik dan akan diturunkan secara
dibandingkan dengan orang yang tidak pernah menyeluruh melalui proses pembelahan sel.
terpajan radiasi. Besarnya risiko akan meningkat Kromosom manusia yang berjumlah 23
setara dengan besarnya dosis radiasi. Informasi pasang, mengandung ribuan gen yang merupakan
yang ada sangat terbatas untuk mengkuantifikasi rantai pendek dari DNA yang membawa kode
risiko tambahan pada orang yang terpajan dengan informasi tertentu dan spesifik untuk satu macam
dosis radiasi yang berbeda. Semakin rendah dosis polipeptida yang harus disintesa oleh sel (Gambar
yang diterima, semakin lama waktu yang 1). Genom manusia merupakan susunan dari
dibutuhkan untuk suatu efek timbul, berarti DNA pada semua kromosom dengan panjang
semakin sedikit informasi yang ada. total (haploid) sekitar 3 juta kb (3.000 Mb). Pada
Studi tentang efek genetik yang disebabkan 46 buah kromosom, jumlah pasangan basa pada
oleh radiasi jauh lebih sulit dari pada studi sekitar 6 x 109 pasangan basa DNA. Perkiraan
terhadap kanker. Ini antara lain dapat disebabkan terakhir jumlah gen pada manusia berdasarkan
karena sangat sedikit informasi yang ada tentang pada Human Genome Sequences yang
kerusakan pada materi genetik manusia akibat dikeluarkan oleh Celera Genomics dan Human
radiasi, mutasi yang diinduksi radiasi bersifat Genome Project (2001) adalah sekitar 26.000 -
resesif sehingga terdapat kemungkinan tidak 40.000. Jumlah DNA bervariasi dari satu
dapat dideteksi pada/selama beberapa generasi kromosom ke kromosom yang lain. Paling
kemudian, butuh beberapa generasi untuk panjang adalah kromosom no. 1 dengan jumlah
timbulnya efek tersebut, masa generasi yang sekitar 263 Mb dan paling pendek adalah
panjang pada manusia, kurangnya data dosimetri, kromsom no. 21 sekitar 50 Mb. Genom
sedikitnya populasi yang diketahui terpajan berpotensi mengalami mutasi yaitu perubahan
radiasi dengan jumlah yang signifikan, dan juga pada kromosom, gen dan DNA.
karena efek genetik yang diinduksi radiasi

66 Buletin Alara, Volume 8 Nomor 2, Desember 2006, 65 – 74


IPTEK ILMIAH POPULER

Gambar 1. Gambaran skematis yang menunjukkan hubungan antara sel dengan kromosom dan DNA
dalam inti sel (kiri). Kariotip susunan 23 pasang kromosom dari no. 1 sampai no. 22 dan
sepasang kromosom seks (kanan).

DNA merupakan sepasang rantai/untai genetik. Urutan dari pasangan basa pada untai
panjang polinukliotida berbentuk spiral ganda DNA mengandung informasi genetik dalam
(double helix) yang dihubungkan dengan ikatan bentuk kode yang menyandi sejumlah besar
hidrogen dan berdiameter sekitar 2nm. Sebuah protein yang ada dalam sel.
nukliotida tersusun dari molekul gula, basa dan 1. Interaksi radiasi dengan DNA
gugus fosfat. Empat jenis basa nitrogen yang Kerusakan pada DNA sebagai akibat radiasi
terikat pada molekul gula dan saling berpasangan dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur
adalah adenin (A) dengan timin (T) melalaui molekul gula atau basa, putusnya ikatan hidrogen
ikatan ganda hidrogen, dan guanin (G) dengan antar basa, hilangnya gula atau basa dan lainnya.
sitosin (C) melalui ikatan tiga hidrogen. Dengan Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya
adanya ikatan antara dua untai polinukliotidaini, salah satu untai DNA yang disebut single strand
maka tiap untai DNA adalah komplementer break dan putusnya kedua untai DNA yang
dengan untai DNA lainnya. Fungsi DNA dalam disebut double strand breaks. Secara alamiah sel
inti sel adalah untuk mengendalikan faktor-faktor mempunyai kemampuan untuk melakukan proses
keturunan (proses pewarisan) dan sintesa protein perbaikan terhadap kerusakan tersebut di atas
yang terkait dengan peranan pentingnya dalam dalam batas normal dengan menggunakan
mengatur aktivitas sel. Sebagai pembawa beberapa jenis enzim yang spesifik.
informasi genetik, DNA berperan dalam
penyimpanan, replikasi, rekombinasi dan Radiasi LET tinggi dan dosis tinggi radiasi
penghantaran informasi genetik. LET rendah menyebabkan sekumpulan kerusakan
yang padat pada suatu lokasi tertentu pada DNA,
Dalam setiap molekul DNA urutan disebut dengan clustered damage. Distribusi
nukliotida sudah baku karena urutan ini kerusakan yang tidak homogen ini lebih sulit
merupakan isyarat bagi normalnya informasi untuk diperbaiki dibandingkan dengan kerusakan

Efek pewarisan akibat radiasi pengion (Zubaidah Alatas) 67


IPTEK ILMIAH POPULER

Clustered
damage

Gambar 2. Kerusakan pada struktur DNA akibat pajanan radiasi pengion.

DNA yang random. Clustered damage Aberasi kromosom yang timbul adalah
didefinisikan sebagai dua atau lebih kerusakan kromosom asentrik (fragmen kromosom yang
(basa teroksidasi, basa hilang, atau strand breaks) tidak mengandung sentromer), kromosom cincin,
yang terjadi pada suatu tempat tertentu dalam disentrik (kromosom dengan dua sentromer) dan
struktur heliks DNA. Dosis sangat rendah sekitar translokasi yaitu terjadinya perpindahan fragmen
0,01 Gy dapat menimbulkan kerusakan clustered dari dua atau lebih kromosom. Dari kerusakan
DNA, yang keseluruhan terdiri dari 20% double struktur tersebut, kromosom disentrik yang
strand breaks dan 80% jenis kerusakan DNA spesifik akibat pajanan radiasi. Dengan demikian
lainnya. Total clustered damage akibat radiasi jenis aberasi kromosom ini digunakan sebagai
pengion 3 – 4 kali lebih besar dari double strand dosimeter biologik yang dapat diamati pada sel
breaks dan nampaknya tidak terjadi pada sel yang darah limfosit, yaitu salah satu jenis sel darah
tidak diirradiasi. Tingkat clustered damage yang putih, sebagai sel yang paling sensitif terhadap
terjadi segera setelah pajanan radiasi dapat radiasi.
digunakan sebagai dosimeter yang relatif sensitif
akibat pajanan radiasi. Karena kumpulan 3. Mutasi
kerusakan tersebut tidak dapat diperbaiki dan Mutasi adalah perubahan permanen yang
terakumulasi dalam sel, maka dapat dideteksi dapat diturunkan yang terjadi pada materi genetik.
pada waktu yang lebih lama setelah pajanan. Mutasi dapat timbul secara spontan dan dapat
diinduksi oleh pajanan radiasi atau mutagen
2. Interaksi radiasi dengan kromosom bahan kimia. Mutasi pada sel somatik
Radiasi menyebabkan terjadinya perubahan mempunyai probabilitas sangat kecil dalam
pada jumlah dan juga struktur kromosom (aberasi menginduksi kanker, tetapi mutasi somatik ini
kromosom). Perubahan jumlah kromosom, tidak akan ditransmisikan kepada keturunan.
misalnya menjadi 47 buah pada sel somatik yang Mutasi pada sel germinal dapat ditransmisikan
memungkinkan timbulnya kelainan genetik. kepada sel anak dan berpotensi menyebabkan
Sedangkan kerusakan struktur kromosom berupa penyakit herediter atau genetik.
patahnya lengan kromosom yang terjadi secara Mutasi gen dan mutasi titik dapat bersifat
acak dengan peluang yang semakin besar dengan non letal, sub letal atau letal. Gen letal dominan
meningkatnya dosis radiasi.

68 Buletin Alara, Volume 8 Nomor 2, Desember 2006, 65 – 74


IPTEK ILMIAH POPULER

adalah gen yang menyebabkan kematian sebelum ketidaknormalan dalam perkembangan embrio
individu mencapai usia reproduktif. Mutasi dapat atau mutasi yang bersifat letal pada sel germinal,
menyebabkan gen kehilangan fungsinya atau gen maka berpotensi menimbulkan kematian janin.
memperoleh fungsi baru. Fungsi normal sebuah Pandangan umum secara luas selama ini
gen dapat hilang oleh beberapa jenis mutasi titik adalah bahwa radiasi menyebabkan lahirnya
dan dilesi pada sebagian atau seluruh gen. mutan dan monster yang menakutkan, seperti
Struktur normal sebuah gen dapat menjadi rusak illustrasi pada Gambar 4 pandangan ini adalah
dengan adanya translokasi atau inversi materi sangat salah. Radiasi tidak menyebakan efek
genetik. Mutasi berupa timbulnya fungsi baru pewariasan yang baru atau unik tetapi lebih
pada suatu gen nampaknya hanya menyebabkan kearah peningkatan frekuensi dari mutasi yang
fenotip penyakit tertentu. Pada penyakit herediter, sama yang telah terjadi secara spontan atau
memperoleh fungsi biasanya berarti bahwa gen alamiah pada individu tersebut. Studi efek
mutan diekspresikan pada waktu yang salah herediter yang diinduksi radiasi sangat sulit
dalam perkembangan embrio, dalam jaringan karena mutasi yang dihasilkan oleh radiasi harus
yang salah, respon terhadap sinyal yang salah, terbukti dapat diidentifikasi secara statistik
atau pada tingkat tinggi secara tidak tepat. dengan keberadaan kejadian alamiah yang tinggi
Jenis perubahan mutasional yang diinduksi dari nutasi yang sama.
radiasi umumya serupa dengan jenis mutasi yang
terjadi secara alamiah, hanya jumlah dari jenis
mutasi yang berbeda yang tidak sama. Hasil studi PENYAKIT HEREDITER PADA MANUSIA
molekuler mutasi pada sel germinal yang Embrio dan fetus yang mengalami kelainan
diinduksi radiasi pada hewan percobaan dan pada genetik parah tidak akan dapat bertahan hidup.
sel somatik mamalia mendukung pendapat bahwa Diperkirakan sekitar separuh dari aborsi atau
sebagian mutasi yang diinduksi radiasi keguguran yang terjadi secara spontan
melibatkan perubahan dalam segmen besar dari disebabakan karena adanya abnormalitas pada
DNA, seperti dilesi yang sering melibatkan lebih komponen materi genetik. Bahkan jika bayi-bayi
dari satu gen. Berarti, radiasi segera menginduksi tersebut dapat dilahirkan dan bertahan hidup, bayi
beberapa jenis perubahan molekuler yang dengan kelainan herediter berisiko kematian
mengarah pada kanker. Jika perubahan atau sebelum mencapai usia 5 tahun sekitar 5 kali
mutasi pada sel germinal menimbulkan terjadinya lebih besar dari anak normal.

disentrik

normal

fragmen

Gambar 3. Aberasi kromosom pada sel darah limfosit manusia. Kiri, kromosom
asentrik, cincin dan disentrik. Kanan, kromosom translokasi.

Efek pewarisan akibat radiasi pengion (Zubaidah Alatas) 69


IPTEK ILMIAH POPULER

pada sebuah kromosom); resesif autosom


(penyakit yang terjadi karena kerusakan/
kelainan sebuah kopi gen yang sama dari
kedua orang tua); dan sex-linked atau X-
linked (pria hanya mempunyai sebuah
kromosom X sehingga sebuah mutasi dapat
menyebabkan penyakit, sedangkan wanita
mempunyai dua kromosom X berarti dua gen
mutan dibutuhkan untuk menyebakan
penyakit), bergantung pada kromosom yang
mana mutasi gen terjadi dan pola
transmisinya.
Penyakit kromosomal meliputi
penyakit yang telah lama diketahui akan
Gambar 4. Gambaran umum tentang bahaya radiasi muncul sebagai hasil dari abnormalitas atau
pada keturunan. Ini adalah tidak benar. Radiasi perubahan pada jumlah kromosom (contoh
meningkatkan kejadian mutasi yang sama yang terjadi down’s sindrome yang terjadi trisomi pada
secara spontan pada suatu populasi manusia. [3]. kromosom 21) atau pada struktur abnormal
kromosom (contoh cri du chat sindrom,
karena dilesi sebagian atau seluruh lengan
Istilah penyakit genetik dimaksudkan untuk pendek kromosom 5 [5p-]). Perubahan struktur
penyakit yang timbul sebagai hasil dari mutasi kromosom seperti translokasi melibatkan
spontan pada sel germinal dan ditransmisikan pertukaran resiprokal bagian/potongan antara dua
kepada turunannya. Penyakit genetik secara atau lebih kromosom dan tidak selalu berbahaya
tradisional diklasifikasikan sebagai penyakit selama penyusunan ulang kedua kromosom dapat
mendelian atau multifaktorial. Belakangan ini terjadi dan mengandung komplemen gen yang
istilah penyakit genetik diganti dengan penyakit utuh. Anak-anak dari individu dengan sebuah
herediter. Istilah penyakit herediter lebih bersifat translokasi sering menerima hanya satu
diskriptif merefleksikan transfer dari satu kromosom yang disusun kembali, dan
generasi ke generasi berikutnya, untuk konsekuensinya sel mereka secara genetik
membedakannya dengan dengan kanker yang menjadi tidak seimbang. Ketidaksimbangan
pada intinya juga merupakan konsekuensi dari kromosom, jika tidak menyebabkan kematian
kelainan genetik. janin, umumnya mengarah pada abnormalitas
pada fisik, biasanya disertai dengan retardasi
Penyakit herediter diklasifikasikan ke
mental. Translokasi Robertasonian adalah jenis
dalam tiga kategori yaitu mendelian, kromosomal,
yang paling umum dijumpai pada manusia.
dan multifaktorial seperti yang ditunjukkan pada
Tabel 1. Penyakit mendelian disebabkan oleh Istilah multifaktorial digunakan untuk
mutasi pada gen tunggal baik pada kromosom menekankan fakta adanya multi faktor, baik
autosom atau kromosom seks. Perubahan sekecil genetik maupun lingkungan yang berperan dalam
apapun pada struktur DNA dapat menjadi etiologi penyakit ini, tetapi pola transmisinya
penyebab perubahan herediter yang signifikan. tidak dapat digambarkan secara mudah seperti
Pada penyakit jenis ini, hubungan antara mutasi mendelian. Contoh penyakit multifaktorial
dan penyakit yang timbul adalah sederhana dan meliputi abnormalitas kongenital yang umum
dapat diprediksi. Penyakit mendelian dibedakan seperti kerusakan neural tube, sumbing, dan
atas dominan autosom (penyakit yang disebabkan kelainan jantung bawaan saat lahir, dan penyakit
karena adanya mutasi pada sebuah gen tunggal kronis pada masa dewasa seperti jantung koroner,

70 Buletin Alara, Volume 8 Nomor 2, Desember 2006, 65 – 74


IPTEK ILMIAH POPULER

diabetes melitus dan hipertensi esensial. Dengan populasi manusia (UNSCEAR 2001).
demikian, penyakit ini sangat bervariasi antar
JENIS PENYAKIT FREKUENSI /
individu, keluarga dan populasi. Untuk penyakit HEREDITER SATU JUTA@
ini tidak ada hubungan yang sederhana antara Penyakit mendelian 24.000
mutasi dan penyakit, tetapi fakta bahwa faktor Dominan autosomal 15.000
genetik berperan penting terbukti dari Resessif autosomal 7.500
pengamatan pada sejumlah keluarga. Frekuensi X-linked 1.500
kejadian latar dari ketiga penyakit herediter ini
pada populasi manusia diperkirakan oleh Penyakit kromosomal 4.000
UNSCEAR 2001 ditampilkan pada Tabel 2.
Penyakit multifaktorial 714.000
Tabel 1. Efek herediter yang diinduksi Penyakit kronik 650.000
oleh radiasi Kelainan bawaan 60.000
Total 730.000
EFEK
@
HEREDITER CONTOH Frekuensi per sejuta kelahiran untuk penyakit
mendelian dan kromosomal, sedangkan frekuensi per
Mendelian (mutasi gen) sejuta populasi untuk penyakit multifaktorial kronik.
Dominan 736* Polydactily, Huntington’s
chorea
Resesif 521* Sickle-cell anemia,
EFEK HEREDITER YANG DIINDUKSI
retinoblastoma, cyctic
fibrosis RADIASI PADA MANUSIA
Sex-linked 80* Buta warna, hemophilia Dari aspek risiko genetik, efek radiasi pada
Penyakit kromosomal tahap perkembangan dua jenis sel germinal
Jumlah Down’s syndrome adalah hal yang penting. Pada laki-laki, sel
(kelebihan kromosom 21) geminal yang dimaksud adalah sel stem atau sel
Struktur Kematian embrio atau induk sel sperma yang disebut sebagai sel
retardasi mental spermatogonium, yaitu sel penyususn populasi sel
Multifaktorial germinal permanen dalam testis yang secara terus
Abnormalitas Neural tube defect, bibir menerus membelah selama masa kehidupan
bawaan sumbing reproduktif dari setiap individu. Pada perempuan,
Penyakit kronik Diabetes, hipertensi, jantung tahapan sel yang setara adalah sel oosit yang
saat dewasa koroner merupakan sel telur yang belum matang. Sel oosit
* Nomor menunjukkan jumlah penyakit manusia yang ini penyusun utama populasi sel germinal/telur
diketahui disebabkan oleh mutasi tersebut pada wanita. Anak perempuan dilahirkan dengan
jumlah sel oosit tertentu yang dibentuk selama
perkembangan fetus dalam kandungan. Sel oosit
Efek herediter dapat berupa kelainan ringan primer ini akan tumbuh, membelah dan akan
seperti buta warna dan dapat berupa berhenti berkembang pada tahap tertentu sampai
ketidakmampuan yang parah. Sekitar 6 % dari kematangan seksual atau ovulasi terjadi. Karena
semua bayi yang lahir menderita kelainan bawaan. tidak ada proses penggantain sel oosit, maka
Sekitar 60% orang menderita kelainan yang pajanan radiasi pada sel ini akan memberikan
terkait komponen genetik seperti tekanan darah pengaruh yang signifikan untuk risiko penyakit
tinggi, diabetes, penyakit jantung koroner, herediter.
epilepsi dan sclerosis terutama pada usia tua.
Paparan radiasi pada sel menyebabkan
Tabel 2. Frekunsi latar penyakit genetik pada kerusakan pada DNA. Kerusakan pada DNA
akibat radiasi akan mengalami proses perbaikan

Efek pewarisan akibat radiasi pengion (Zubaidah Alatas) 71


IPTEK ILMIAH POPULER

terhadap struktur dan susunan DNA untuk terpajan radiasi, dan pertumbuhan dan
kembali normal. Mekanisme perbaikan terhadap perkembangan anak-anak turunan pertama (F1)
DNA juga berpotensi untuk mengalami mereka. Faktor yang penting disini adalah
kegagalan atau menyebabkan perubahan pada indikator efek kesehatan tersebut tidak dapat
DNA yang mengarah pada kematian atau dibandingkan secara langsung dengan apa yang
perubahan materi genetik (mutasi dan aberasi secara formal disebut sebagai penyakit genetik.
kromosom) yang diturunkan pada sel anak yang Informasi utama yang diperoleh dari studi
tetap dapat bertahan hidup. Perubahan pada sel epidemiologi di Jepang dan dari perkiraan risiko
germinal atau reproduktif akan diturunkan saat ini yang berasal dari data mutasi akibat
dengan mentransmisikannya pada generasi radiasi pada tikus adalah bahwa pada dosis
berikutnya dan menyebabkan satu atau lebih rendah atau kronik radiasi LET rendah, risiko
penyakit genetik atau herediter. Perubahan yang genetik adalah sangat rendah dibandingkan
diinduksi pada sel somatik mempunyai dengan risiko latar dalam populasi tersebut.
probabilitas yang rendah tapi secara nyata
memberi kontribusi pada proses kompleks Terdapat bukti bahwa masyarakat yang
karsinogenesis. terpajan dosis rendah mengalami kerusakan
kromosom yang dapat diamati pada sel darah
Korban bom atom HN merupakan populasi mereka. Ini telah ditunjukkan secara nyata pada
manusia terbesar yang memberikan informasi masyarakat yang terpajan dosis rendah yang
mengenai efek herediter radiasi pada manusia. hidup di Badgastein, Austria, dan yang berkerja
Setelah beberapa tahun, kohort yang telah di spa yang mengandung radioaktif. Pekerja
dipelajari adalah 31.150 anak-anak yang radiasi di Inggris, Jerman, dan AS yang terpajan
dilahirkan oleh orang tua yang menerima pajanan dengan dosis lebih rendah dari nilai batas
radiasi secara nyata (berada pada jarak 2 km dari maksimum pajanan radiasi yang diizinkan, juga
hiposenter bom) dan sebuah kohort kontrol menunjukkan kerusakan kromosom. Tetapi
(41.066) untuk mengetahui berbagai indikator kerusakan biologis dan konsekuensinya terhadap
berupa (1) kelainan kongenital, kelamin anak- kesehatan secara signifikan belum pernah
anak, perkembangan fisik, dan tahan hidup, yang dijumpai. Sebuah studi di Inggris menyimpulkan
terjadi pada tahun-tahun pertama; (2) bahwa anak-anak para pekerja di komplek
abnormalitas sitogenetik pada tahun berikutnya; prosesing Sellafield yang menerima radiasi pada
dan (3) penyakit malignansi. Tidak satupun dari testisnya dengan dosis sekitar 100 mSv atau lebih,
indikator tersebut yang secara nyata berhubungan cenderung menderita leukemia; penemuan ini
dengan pajanan radiasi pada orang tua mereka. belum dapat didukung dengan studi dan
Hasil dari beberapa studi epidemiologi penelitian lanjutan yang masih berlangsung.
korban bom atom di jepang telah menunjukkan
tidak ada kerusakan pada turunan mereka
yang disebabkan oleh pajanan radiasi pengion PERKIRAAN RISIKO PENYAKIT
(~ 0,4 Sv) yang diderita para korban. Indikator HEREDITER AKIBAT RADIASI
efek merugikan yang digunakan dalam studi Menurut UNSCEAR dan BEIR, tujuan dari
tersebut adalah mortalitas akibat kanker pada perkiraan risiko penyakit herediter adalah untuk
anak-anak korban yang lahir hidup dalam rentang memprediksi risiko tambahan penyakit genetik
waktu 26 tahun, malignansi pada anak-anak pada populasi manusia yang terpajan radiasi
turunan pertama (F1), frekuensi keseimbangan pengion dosis rendah, melebihi risiko alamiah
perubahan susunan struktur kromosom, frekuensi sebagai hasil dari mutasi spontan. Sampai saat ini,
anuploid kromosom seks, frekuensi mutasi yang sebagian besar usaha terfokus pada penyakit
mempengaruhi fungsi protein, pergeseran rasio mendelian dikarenakan hubungan yang sederhana
jeni kelamin anak-anak yang orangtuanya

72 Buletin Alara, Volume 8 Nomor 2, Desember 2006, 65 – 74


IPTEK ILMIAH POPULER

antara mutasi dan penyakit ini, keberadaan data laju mutasi, risiko diperkirakan sebagai hasil dari
empirik pada laju mutasi yang terinduksi pada dua kuantitas: Risiko/unit dosis = P x (1/DD).
hewan percobaan seperti tikus, dan model genetik Berdasarkan pada data dari tikus, doubling
populasi yang telah ada. dose untuk radiasi dengan laju dosis rendah
Konsep “penyakit herediter yang dapat adalah sekitar 1 Gy. Tidak lebih dari 1 – 6%
diinduksi radiasi” berdasarkan pada fakta dan mutasi spontan pada manusia yang mungkin
dugaan. Fakta yang ada adalah bahwa penyakit dapat ditingkatkan oleh radiasi latar. Analisis
herediter dihasilkan dari mutasi yang terjadi pada data manusia pada laju mutasi spontan (26
sel germinal dan radiasi pengion mampu fenotip penyakit dan sekitar 135 gen)
menginduksi perubahan yang serupa pada semua menunjukkan bahwa laju rerata adalah 2,95 ±
sistem hewan percobaan yang diteliti. Diduga 0,64 10-6 /gen/generasi. Hasil perkiraan doubling
bahwa paparan radiasi pada sel germinal manusia dose pada manusia adalah 0,82 ± 0,29 Gy.
dapat menimbulkan peningkatan frekuensi Ketika paparan radiasi terbatas hanya pada satu
penyakit genetik dalam suatu populasi. Perlu generasi, risiko pada generasi kedua pasca radiasi
diperhatikan adalah fakta bahwa meskipun adalah lebih rendah. Tetapi jika paparan radiasi
terdapat jumlah bukti yang banyak mengenai terjadi pada setiap generasi, risiko lebih tinggi
mutasi pada berbagai sistem biologi yang pada generasi kedua pasca radiasi karena ini
diinduksi radiasi, tidak terdapat bukti adanya menggambarkan risiko terhadap generasi pertama
mutasi pada sel germinal yang diinduksi radiasi dan kedua.
yang menyebabkan penyakit genetik pada
manusia. Diasumsikan harapan hidup rerata manusia
adalah 75 tahun dengan rerata usia tidak
Untuk memperkirakan risiko efek herediter reproduktif pada 30 tahun, maka koefisien risiko
pada manusia akibat paparan radiasi, dibutuhkan untuk total populasi semua usia akan menjadi
informasi mengenai laju mutasi spontan/latar 40% dari populasi reproduktif. Ini sekitar
yang telah diketahui dan dosis penggandaan 0,2% /Sv. Usia untuk pekerja radiasi berkisar
(doubling dose) yang hanya dapat diperoleh dari pada 18 – 30 tahun, karena tidak diizinkan untuk
hasil percobaan pada hewan khususnya tikus. menjadi pekerja radiasi sebelum usia 18 tahun,
Doubling dose (DD) adalah dosis radiasi yang dan siklus reproduksi diasumsikan berakhir pada
dibutuhkan untuk menggandakan jumlah mutasi usia 30 tahun; maka koefisien risiko menjadi
yang terjadi secara spontan dalam suatu 16 % dari populasi reproduktif, menjadi sekitar
populasi/generasi, atau dosis radiasi yang 0,1%/Sv .
dibutuhkan untuk menghasilkan suatu kejadian
mutasi sama dengan laju spontan. UNSCEAR 2001 telah memperkirakan
risiko herediter untuk generasi pertama dan dua
DD merupakan rasio relatif rerata laju generasi pertama pada populasi yang terpajan
mutasi spontan (P) dari suatu set gen tertentu radiasi, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.
terhadap rerata laju induksi mutasi pada set gen Risiko penyakit dominan autosom dan sex-linked
yang sama. Resiprokal DD (1/DD) adalah risiko pada generasi pertama berada dalam kisaran 750
relatif mutasi/unit dosis. Karena 1/DD adalah sampai 1.500 kasus/mutasi pada turunan/Gy
sebuah fraksi, maka semakin rendah DD, semakin radiasi kronik LET rendah (dibandingkan dengan
tinggi risiko relatif mutasi, dan sebaliknya. Risiko data latar 16.500 kasus/juta). Risiko penyakit
yang dikarenakan radiasi secara konvensional resesif autosom adalah nol (dibandingkan dengan
diekspresikan sebagai jumlah kasus penyakit data latar 7.500 kasus/juta). Risiko penyakit
genetik yang diharapkan (melampaui dan di atas kronis pada rentang 250 sampai 1.200 kasus/juta
kejadian latar). Untuk penyakit dominan autosom, (dibandingkan dengan data latar 650.000
dimana frekuensi penyakit proposional dengan kasus/juta). Risiko perkembanagn multisistem

Efek pewarisan akibat radiasi pengion (Zubaidah Alatas) 73


IPTEK ILMIAH POPULER

Tabel 3. Perkiraan terakhir tentang risiko genetik dari paparan raadiasi LET rendah secara terus
menerus, dosis rendah, atau irradiasi kronik (UNSCEAR 2001)
Frekeunsi Risiko /Gy / 106 kelahiran
Kelompok penyakit latar per 106 Generasi Sampai
kelahiran Pertama generasi kedua
Mendelian
Dominan autosom dan X-linked 16.500 750 – 1.500 1.300 – 2.500
Resessif autosom 7.500 0 0
Kromosomal 4.000 @ @
Multifaktorial
Kelainan bawaan 650.000 250 – 1.200 250 – 1.200
Krinik 60.000 2.000 2.400 – 3.000
Total 738.000 3.000 – 4.700 3.950 – 6.700
Total risiko/Gy (% dari data latar) 0,41 – 0,64 0,53 – 0,91
@ diasumsikan sebagian sudah termasuk dalam risiko dominan autosom dan X-linked dan sebagian lagi
dalam kelainan bawaan.

atau kelainan bawaan adalah sekitar 2.000 radiasi. Aplikasi pendekatan baru terhadap
kasus/juta. Perlu dicatat bahwa total risiko per Gy perkiraan risiko penyakit herediter mengarahkan
hanya 0,41 – 0,64% dari risiko data latar 738.000 komite untuk menyimpulkan bahwa risiko
kasus/juta kelahiran,; total risiko ini relatif kecil. genetik yang diinduksi dosis rendah adalah sangat
Dengan demikian, pada dosis rendah atau kronik kecil dibandingkan dengan risiko latar dalam
radiasi LET rendah, risiko genetik adalah sangat populasi tersebut.
kecil dibandingkan dengan frekuensi latar
penyakit genetik dalam suatu populasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. United Nations Environment Programme. Radiation:
PENUTUP Doses, Effects, Risks. 2nd ed. Balckwell Publishers, UK.
1991.
Penemuan terpenting dari berbagai studi
2. Henriksen, T. dan Maillie, H.D. Radiation and Health.
yang dilakukan pada anak-anak dari korban bom
Taylor & Francie, London. 2003.
atom Hiroshima dan Nagasaki adalah bahwa
tidak ada efek genetik yang terbukti secara 3. Hall, E.J and Giaccia, A.J. Radiobiology for the
Radiologist. 6th ed. Lippincott Williams & Wilkins,
statistik yang timbul akibat paparan radiasi. Hal Philadelhia. 2006.
ini tidak berarti bahwa tidak ada kerusakan yang
timbul, tetapi tidak ada kerusakan yang berhasil 4. National Research Council. Health Risks from
Exposure to Low Levels of Ionizing Radiation. BEIR
dideteksi. Penelitian lebih lanjut sangat VII Phase 2. the National Academies Press,
dibutuhkan, seperti studi pada anak-anak dari Washington, DC. 2006
pasien kanker yang di radioterapi dan dari
5. United Nations Scientific Committee on the Effects of
penduduk yang terpajan radiasi pada kasus Atomic Radiation. Hereditary Effects of Radiation.
kecelakaan Chernobyl. Then UNSCEAR 2001Report to the General Assembly
with Scientific Annex. New York, United Nations.
Perkiraan efek herediter radiasi oleh 2001.
UNSCEAR dan BEIR memanfaatkan informasi
6. Mettler, F.A. and Upto, A.C. Medical effects of
baru tentang penyakit genetik manusia dan pada
Ionizing Radiation. 2nd. W.B. Saunders Company,
mekanisme mutasi jalur germinal yang diinduksi Phladelphia. 1995.

74 Buletin Alara, Volume 8 Nomor 2, Desember 2006, 65 – 74

Anda mungkin juga menyukai