HOME INTERVIEW
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
ini tepat pada waktunya. Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya.
Dalam penulisan laporan ini, penulis berusaha semaksimal mungkin agar perolehan
hasil yang memuaskan. Namun demikian penulis menyadari bahwa banyak sekali terdapat
kekurangan. Baik dalam hal kemampuan saya maupun adanya penunjang buku-buku yang
kurang dalam hal pemberian informasi mengenai survei tersebut. Oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati, saya meminta maaf apabila terdapat kekurangan maupun kesalahan
dalam penulisan laporan saya berharap adanya saran dan kritik yang bersifat membangun
yang bertujuan memperbaiki laporan yang penulis susun ini.
BAB I ............................................................................................................. 4
Pendahuluan .................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................4
1.2 Maksud dan Tujuan................................................................................................................5
1.3 Ruang Lingkup.......................................................................................................................5
BAB II ............................................................................................................ 6
Gambaran umum ..........................................................................................................................6
2.1 Profil Daerah Studi ................................................................................................................6
2.2 Metode Pengumpulan Data ....................................................................................................7
2.3 Metode Survei ........................................................................................................................8
BAB IV .......................................................................................................... 11
4.1 Perencanaan Survei ................................................................................................................11
4.2 Analisis Survei .......................................................................................................................14
BAB V ............................................................................................................ 22
Penutup ........................................................................................................................................22
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................................22
5.2 Saran ......................................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan kota serta aktivitas manusia, maka
terjadi suatu perubahan dalam lingkup kehidupan,perubahan tersebut ditandai dengan
bertambahnya jumlah penduduk, pemilikan kendaraan dan pendapatan dan tenaga kerja.
Perubahan yang terbesar yaitu bertambahnya lalu lintas kendaraan bermotor di kota-kota,
yang kemudian memunculkan sebuah konsep baru mengenai perencanaan jalan dan
penggunaan tanah yang terkoordinasi telah muncul. Bila tata guna tanah tidak dapat
diawasi/dikendalikan melalui tindakan hukum, maka perencanaan untuk yang semacam ini
harus dimulai dari posisi yang berbeda diantara yang diinginkan.
Dalam tahun-tahun ini karakter-karakter dari kegiatan tempat bekerja telah berubah,
sehingga memungkinkan penyediaan rumah tempat tinggal yang berdekatan dengan tempat
bekerja, tanpa terdapatnya pengaruh-pengaruh samping yang negatif seperti kurang baiknya
pemandangan, kebisingan, atau polusi. Ini sebagian disebabkan oleh perubahan-perubahan
teknologi dari industri. Pengaruh-pengaruh perubahan ini dapat dilihat pada beberapa bagian
inti kota yang telah dikembangkan kembali, dimana rumah-rumah yang menarik telah
dibangun di sekitar CBD, dan juga pada lingkungan-lingkungan yang baru saja direncanakan
(kota-kota baru).
Daerah perkotaan yang lebih luas biasanya mempunyai banyak pusat, dimana pada
setiap pusat tadi terdapat banyak perjalanan. Penggantian satu pusat kegiatan dengan
beberapa pusat yang sama-sama menarik cenderung akan mengurangi panjang perjalanan.
Daerah-daerah perkotaan yang luas biasanya mempunyai banyak pusat kegiatan dengan
karakter-karakter yang berlainan, sehingga beberapa perjalanan akan terpenuhi tujuannya
dengan perjalanan-perjalanan singkat, sedangkan maksud-maksud perjalanan tertentu harus
terpenuhi dengan mengadakan perjalanan-perjalanan yang lebih jauh ke pusat-pusat yang
dapat menyediakan kebutuhan-kebutuhan tadi.
Disamping itu variasi-variasi dalam bentuk daerah metropolitan secara menyeluruh
mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pola-pola perjalanan. Walaupun sebagian besar
daerah-daerah perkotaan cenderung untuk berbentuk. lingkaran, dengan perkecualian-
perkecualian dalam batas-batas alamiahnya, menarik pula untuk meninjau bentuk-bentuk
lainnya dalam konteks perencanaan-perencanaan kota-kota yang baru.
Dari pandangan transportasi, keuntungan dari masing-masing bentuk ini akan
sangat tergantung kepada alokasi-alokasi dari asal dan tujuan perjalanan di dalam pola-
pola tadi.
Desa Bonjeruk merupakan salah satu desa wisata yang berlokasi di Kecamatan Jonggat,
Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Bonjeruk bisa dikatakan memiliki lokasi
yang strategis karena berdekatan dengan beberapa objek wisata terkenal seperti Taman
Narmada dan pusat tenun tradisional Sukarara. Tidak hanya itu, Bonjeruk terbilang cukup dekat
dengan beberapa lokasi strategis lainnya karena hanya membutuhkan waktu 25 menit dari
bandara, 30 menit dari Kota Mataram, dan 15 menit dari Kota Praya.
Bonjeruk adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok
Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Desa ini sebagian besar penduduknya
bersuku Sasak. Desa ini terletak di bagian tengah Pulau Lombok. Hasil tani di desa ini antara lain
ialah padi, jagung dll. Bonjeruk merupakan daerah yang penuh dengan lahan pertanian sawah.
Desa ini bisa menjadi penghubung untuk masuk ke daerah kecamatan Pringgarata,namun
sebelumnya harus melewati Desa Penggenjek terlebih dahulu.
Desa Bonjeruk ini dihuni oleh sekitar 15172 penduduk dengan luas wilayah 5.000 km².
98% wilayah Bonjeruk merupakan lahan pertanian berupa padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran,
hingga buah-buahan. Selain itu, masyarakat di desa ini juga memelihara berbagai hewan ternak
seperti sapi, kambing, bahkan hampir di setiap rumah memelihara ayam atau itik. Tak heran jika
sebagian besar masyarakat Bonjeruk bermata pencaharian sebagai petani dan peternak.
1. Formulir survei
2. Clipboard
3. Alat tulis
4. Akomodasi
BAB IV
PENYAJIAN DATA
1. Lokasi Survey
Desa Bonjeruk , Kecamatan Jonggat
Dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga yang tersedia, maka dapat diambil
sampel yaitu antara sampel yang dianjurkan dengan sampel minimal, jadi sampel yang
diambil sebesar sekitar 300 jiwa.
= 300 orang
= 60 rumah.
4.2 ANALISIS DATA
Peta jaringan jalan
1. Pembagian Zona
NO LINGKUPAN
1 Zona 1 Bonjeruk
2 Zona 2 Surabaya
3 Zona 3 Presak
4 Zona 4 Ubung
5 Zona 5 Manggong
6 Zona 6 Kangkek lepang
2. Data Umur
Berdasarkan data sampel tersebut dapat diketahui penduduk Desa Bonjeruk yang
melakukan pergerakan terbanyak yaitu berkisar umur antara 11-20 tahun dengan jumlah 458
jiwa disusul dengan kisaran umur 21-30 tahun dengan jumlah 397 jiwa kemudian kisaran
umur 21-30 tahun dengan jumlah 332 jiwa kemudian umur antara 40-70 tahun sebanyak 197
jiwa dan yang terendah dengan kisaran umur dibawah 10 tahun dengan jumlah 123 jiwa.
3. Data pekerjaan
found.
Berdasarkan data sampel tersebut dapat diketahui biaya perjalanan penduduk Desa
Bonjeruk dalam melakukan pergerakan terbanyak yaitu antara Rp 5.000-Rp 10.000 dengan
jumlah 678 jiwa dan yang paling sedikit yaitu lebih dari Rp 20.000 dengan jumlah 90 jiwa.
Data tersebut menunjukkan asal atau bangkitan pergerakan penduduk Desa Bonjeruk
yang melakukan pergerakan didominasi berasal dari zona 4 dengan jumlah 448 jiwa dan
paling sedikit berasal dari zona 5 dengan jumlah 105 jiwa.
NO TUJUAN JUMLAH
1 ZONA 1 698
2 ZONA 2 437
3 ZONA 3 549
4 ZONA 4 489
5 ZONA 5 235
6 ZONA 6 606
TOTAL 3014
Berdasarkan data sampel tersebut, tujuan perjalanan penduduk Desa Bonjeruk yang
paling banyak yaitu dalam zona internal yaitu zona 1 dengan jumlah 698 perjalanan atau
dengan persentase 23% dan tujuan perjalanan paling sedikit yaitu zona 5 dengan jumlah 235
perjalanan atau dengan persentase 8%.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dalam setiap perkembangan suatu kota atau daerah selalu dibarengi dengan adanya
perubahan-perubahan untuk menjadi lebih baik dan lebih maju. Dan yang menjadi penggerak
berkembang pesatnya suatu kota adalah sistem tata guna lahan serta sistem transportasi yang
digunakan.
Berdasarkan data lapangan yang kami survey dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut,
yaitu Penduduk Desa Bonjeruk yang melakukan pergerakan terbanyak yaitu berkisar
umur antara 11-20 tahun dengan jumlah 458 jiwa disusul dengan kisaran umur 21-30
tahun dengan jumlah 397 jiwa kemudian kisaran umur 21-30 tahun dengan jumlah 332
jiwa kemudian umur antara 40-70 tahun sebanyak 197 jiwa dan yang terendah dengan
kisaran umur dibawah 10 tahun dengan jumlah 123 jiwa.
Jenis pekerjaan penduduk Desa Bonjeruk yang melakukan perjalanan terbanyak
yaitu pelajar/mahasiswa dengan jumlah 578 orang dan yang paling sedikit yaitu
pensiunan dengan jumlah 8 jiwa.
Maksud dari perjalanan penduduk Desa Bonjeruk didominasi oleh sekolah dengan
jumlah 835 jiwa atau dengan persentase 28% dan yang paling sedikit yaitu ibadah dengan
jumlah 368 jiwa atau dengan persentase 12%.
Penduduk Desa Bonjeruk yang melakukan pergerakan didominasi oleh motor
dengan jumlah 1768 kendaraan dan angkutan umum merupakan jenis kendaraan yang
paling sedikit digunakan yaitu sebanyak 89 jiwa.
Biaya perjalanan penduduk Desa Bonjeruk dalam melakukan pergerakan
terbanyak yaitu antara Rp 5.000-Rp 10.000 dengan jumlah 678 jiwa dan yang paling
sedikit yaitu lebih dari Rp 20.000 dengan jumlah 90 jiwa.
Asal atau bangkitan pergerakan penduduk Desa Bonjeruk yang melakukan
pergerakan didominasi berasal dari zona 4 dengan jumlah 448 jiwa dan paling sedikit
berasal dari zona 5 dengan jumlah 105 jiwa.
Tujuan perjalanan penduduk Desa Bonjeruk yang paling banyak yaitu dalam zona
internal yaitu zona 1 dengan jumlah 698 perjalanan atau dengan persentase 23% dan
tujuan perjalanan paling sedikit yaitu zona 5 dengan jumlah 235 perjalanan atau dengan
persentase 8%.
5.2 SARAN
Dari survey yang kami lakukan kami, kami melihat tata kota yang sudah cukup bagus
tapi sebaiknya pada penggunaan jalan diberikan ruang kosong untuk trotoar dan juga jarak jalan
agar tidak terlalu sempit karena banyaknya perjalanan cenderung tidak hanya di Desa Bonjeruk
sehingga memerlukan jalan yang efektif sehingga tidak terjadi kemacetan dalam perjalanan.