Anda di halaman 1dari 24

ALINEA (PARAGRAF)

ALINEA (PARAGRAF)
1. Pengertian Alinea
1. Pengertian Alinea
Dalam surat kabar : ada alinea terdiri atas satu kalimat
Dalam buku : ada
: ada alinea sangat panjang (bisa 1 
1
halaman penuh)
Alinea itu apa?
p
Alinea : ‐ suatu kesatuan pikiran
‐ Suatu kesatuan yyang lebih
g tinggi
gg dari kalimat
Sehingga:  Alinea merupakan himpunan dari kalimat‐
kalimat yang selalu bertalian untuk membentuk
gagasan sehingga
hi gagasan menjadi
j di jelas.
j l
• Bagaimana jika buku atau bab tidak ada
alinea?
‐ pembaca akan kepayahan (terpaksa membaca dari
awal sampai akhir)
‐ tidak tahu batas awal dan batas akhir gagasan.
g g

• Tujuan pembentukkan alinea (sekurang


sekurang‐
kurangnya) :
(1) Memudahkan
(1) Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan
memisahkan suatu tema dari tema lain (alinea 
satu tema)
(2)Memisahkan dan menegaskan penghentian secara
wajar dan formal.
• Bagaimana dengan alinea yang satu kalimat?
(1)Memang kurang baik dikembangkan oleh
penulisnya.
(2)Penulis kurang memahami hakekat alinea.
((3)Sengaja
) g j dibuat, dikembangkan
, g pada alinea
p
berikutnya.
(4)Sebagai peralihan.

2. Macam
2 Macam alinea
Berdasar sifat dan tujuannya
‐ Alinea pembuka
‐ Alinea penghubung
p g g
‐ Alinea penutup
a. Alinea pembuka
• Membuka/menghantar
M b k / h t karangan
k
• Menghantar pokok pikiran
Oleh karena itu :
• Harus menarik minat pembaca (sesuai bidangnya/jenis
bukunya misal : ilmu pengetahuan, sastra, tulisan populer)
• Sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada apa yang 
akan diuraikan.

b. Alinea penghubung:
• (semua alinea yang terdpat
yang terdpat di antara pembuka dan
penutup)
• Merupakan inti persoalan
• Hubungan antar alinea harus teratur dan tersusun
secara logis.
c Alinea penutup
c. Alinea
• Mengakhiri karangan atau bagian karangan
• Mengandung kesimpulan pendapat.
• Untuk karangan diskursif (controversial), 
(controversial)
kesimpulan yang baik adalah ringkasan
persoalan dijalin dengan pandangan pribadi.
pribadi

Alinea penutup :
• Tidak boleh terlalu panjang
• Tidak boleh tiba‐tiba diputus begitu saja.
3. Struktur Alinea (Paragraf)
Cermatilah contoh berikut!
S
Sampah h yang setiap
i hari
h i kita
ki buang
b sebenarnya
b d
dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu sampah organik, dan
sampah anorganik. Sampah
anorganik Sampah organik adalah sampah yang  yang
mudah membusuk. Contohnya, sisa makanan dan daun‐
daunan yang umumnya basah. Sampah anorganik adalah
adalah sampah yang sulit atau tidak dapat membusuk. 
Contohnya, plastik, kaca, kain, karet, dan lain‐lainnya.

• Paragraf di atas membicarakan satu gagasan, yaitu sampah. 


Gagasan atau ide tersebut diungkapkan dengan menggunakan
lima kalimat. Kalimat (1) berisi gagasan pokok paragraf itu, 
yaitu dua macam sampah: sampah organik dan sampah
anorganik. Kalimat (2) berisi penjelasan tentang sampah
organik. Kalimat (3) berisi contoh sampah organik. Kalimat (4) 
b i i penjelasan
berisi j l t t
tentang sampah h anorganik. Kalimat
ik K li t (5) 
(5)
berisi contoh sampah anorganik.
Struktur paragraf:
p g
Kalimat‐kalimat yang membangun paragraf pada
umumnya dapat diklasifikasikan atas dua macam, yaitu
(1) kalimat topik atau kalimat utama, dan (2) kalimat
penjelas atau kalimat pendukung.
• Ciri kalimat topik adalah:
1. mengandung permasalahan yang potensial untuk
dirinci atau diuraikan lebih lanjut
2. merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri
sendiri
3. mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus
dihubungkan dengan kalimat lain
4. dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan
frasa transisi.
• Ci
Cirii kalimat
k li t penjelas
j l adalah:
d l h
1. (dari segi arti) sering merupakan kalimat yang
tidak dapat berdiri sendiri
g
2. arti kalimat kadang‐kadang g baru jjelas setelah
dihubungkan dengan kalimat lain dalam paragraf
3. pembentukannya sering memerlukan bantuan
kata sambung dan frasa transisi
4 isinya berupa rincian,
4. rincian keterangan,
keterangan contoh,
contoh dan
data lain yang mendukung kalimat topik
• Kalimat‐kalimat ppenjelas
j atau kalimat‐kalimat bawahan itu
menjelaskan kalimat topik dengan empat cara, yaitu:
1. Dengan ulangan, yaitu mengulang balik pikiran utama. 
Pengulangannya biasanya menggunakan kata‐kata lain lain
yang bersamaan maknanya (sinonimnya).
2. Dengan pembedaan, yaitu dengan menunjukkan
maksud yang dikandung oleh pikiran utama dan
menyatakan apa yang tidak terkandung oleh pikiran
utama.
3. Dengan contoh, yaitu dengan memberikan contoh‐
contoh mengenai apa yang dinyatakan dalam kalimat
topik.
topik
4.  Dengan pembenaran, yaitu dengan menambahkan
alasan‐alasan untuk mendukung ide pokok. Biasanya
kalimat pembenaran itu diawali/disisipi kata “karena, 
sebab”.
3. Syarat‐syarat
y y pembentukan Alinea
p
Alinea yang baik dan efektif harus
memenuhi :
• Kesatuan : semua
: semua kalimat yang membina
yang membina
alinea secara simultan menyatakan sesuatu
hal suatu tema tertentu.
hal, suatu tertentu
• Koherensi (kepaduan): kekompakan hubungan
antar kalimat.
kalimat
• Perkembangan alinea : penyusunan atau
perincian daripada gagasan‐gagasan yang 
membina alinea itu.
• Kesatuan Alinea :
‐ Fokus pada maksud atau tema tertentu
‐ Tidak harus satu hal, tetapi boleh beberapa
hal namun maksud/tema tunggal
‐ Tidak boleh ada unsur‐unsur yang sama
sekali tidak bertalian
Gagasan utama yang didukung
yang didukung alinea diletakkan
pada kalimat topik atau kalimat pokok.
Penempatan
p kalimat topik
p :
a. Pada awal alinea
• Biasanya untuk alinea deduktif :  mula‐mula
mengemukakan pokok, kemudian menyusul uraian.
b. Pada akhir alinea
• Untuk
U k alinea
li i d k if
induktif
• Cara ini lebih sulit tetapi lebih efektif
• Bagus
B untukt k jenis
j i karangan
k argumentasit i
c.  Pada awal dan akhir alinea
• Kalimat terakhir sering mengulangi kalimat pertama
dengan sedikit tekanan dan variasi.
d. Pada seluruh alinea.
d. Pada
• Tidak ada kalimat khusus yang menjadi kalimat topic
j p p
• Terutama dijumpai pada karangan
g narasi dan
deskripsi
Koherensi Alinea
Untuk memperoleh koherensi (kepaduan) yang 
(kepaduan) yang
baik, harus diperhatikan :
• Masalah kebahasaan
• Perincian dan isi alinea.
alinea
• Masalah kebahasaan
Masalah kebahasaan yang mempengaruhi koherensi
alinea adalah repetisi, kata ganti dan kata transisi.
a. Repetisi
• untuk kata yang dianggap penting
b. Kata ganti
• Untuk menghindari
g segi‐segi
g g yyang negatif, tiap
g g , p bahasa
pasti mempunyai kata ganti.
• Untuk menghidari pengulangan kata (antiseden) 
dalam kalimat berikutnya.
c. Kata transisi
• Kata transisi fungsinya terletak antara kata ganti dan
repetisi. Jika kalimat‐kalimat sulit dihubungkan, 
d
diperlukan
l k kata‐kata
k k atau frasa
f transisi.
Beberapa macam kata/frasa transisi :
(1) Hubungan
(1) H b yang menyatakan
t k tambahan
t b h pada d sesuatu
t
yang telah disebut .
Misal : lebih
: lebih lagi, tambahan
lagi tambahan (pula), selanjutnya, di
(pula) selanjutnya di
samping itu, dan, lalu, juga, seperti halnya, lagi (pula) , 
berikutnya, kedua, ketiga, demikian juga. 
(2) Hubungan yang menyatakan pertentangan.
Misal: tetapi, namun, bagaimanapun juga, walaupun
d iki
demikian, sebaliknya, sama
b lik sekali
k li tidak, biarpun, 
tid k bi
meskipun.
(3) Hubungan yang menyatakan
(3) Hubungan yang menyatakan perbandingan.
perbandingan
Misal:  sama halnya, seperti, dalam hal yang sama, 
dalam hal yang demikian, sebagaimana.
(4)Hubungan yang menyatakan akibat atau hasil.
Misal : sebab itu, oleh sebab itu, karena itu, oleh
k
karena itu, jadi, maka, akibatnya.
d k kb
(5) Hubungan
(5) Hubungan yang menyatakan
yang menyatakan tujuan.
Misal : untuk maksud itu, untuk maksud tersebut. Supaya.
(6) Hubungan yang menyatakan singkatan, contoh, 
intensifikasi. 
Misal : singkatnya, ringkasnya, secara singkat, pendeknya, 
pada umumnya, seperti
umumnya seperti sudah dikatakan, dengan
dikatakan dengan kata lain, 
lain
misalnya, yakni, yaitu, sesungguhnya.
(7) Hubungan yang menyatakan waktu.
Misal : sementara itu, segera, beberapa saat kemudian, 
sesudah, kemudian.
(8) Hubungan yang menyatakan
(8)  Hubungan yang menyatakan tempat.
tempat
Misal : di sini, di situ, dekat, di seberang, berdekatan
dengan, berdampingan dengan.
Perincian dan urutan pikiran.
• Adalah bagaimana pengembangan sebuah
gagasan utama dan bagaimana hubungan antara
gagasan‐gagasan bawahan (pendukung) yang 
menunjang gagasan utama tadi.tadi
Perincian dapat didasarkan :
• Urutan
U t ruang (dari (d i sudut
d t tertentu)
t t t )
• Urutan waktu (kronologis)
• Urutan logis : sebab‐akibat, umum‐khusus, 
klimaks, proses.
Koherensi dan pengembangan alinea secara
praktis sulit dipisahkan.
p p
JENIS‐JENIS ALINEA (PARAGRAF)
Berberapa jenis paragraf :  
• Paragaraf deskriptif adalah paragraf yang menggambarkan
t t
tentang sesuatu
t baik
b ik benda/barang
b d /b atau
t makhluk
khl k
• Paragraf naratif, paragraf ini berupa paparan(cerita) dan
bersifat fiktif
• Paragaraf ekposisi yaitu paragraf yang berisi paparan(cerita) 
yyang dilengkapi
g g p data‐data kesaksian seperti
p ggambar, foto‐foto
,
dengan tujuan memperjelas informasi yang disampaikan
• Paragraf Argumentasi adalah paragraf atau karangan yang 
membuktikan kebenaran tentang sesuatu. Untuk memperkuat
ide atau pendapatnya penulis wacana argumetasi
menyertakan
t k data‐data pendukung. Tujuannya, pembaca
d t d t d k T j b
menjadi yakin atas kebenaran yang disampaikan penulis. 
• Paragraf persuasif yang menyampaikan
yang menyampaikan sesuatu secara
ringkas, menarik dan berusaha mempengaruhi pembaca
Berdasarkan pada struktur informasinya, paragraf
dapat dibedakan:
• Paragraf Deduksi adalah paragraf yang 
menampilkan kalimat utama atau kalimat topik
pada awal paragraf, kemudian kalimat utama itu
diikuti oleh kalimat‐kalimat lain sebagai
pengembangnya. 
b
• Paragraf Induksi adalah paragraf yang 
menampilkan kalimat utama pada akhir paragraf, 
tapi sebelum kalimat itu ada berberapa kalimat
penjelas.     
Contoh paragraf deduksi:
Perhatikan contoh sebelumnya!
Sampah
p yyang setiap
g p hari kita buangg sebenarnya
y
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sampah
organik, dan sampah anorganik. Sampah organik
adalah sampah yang mudah membusuk. Contohnya, 
sisa makanan dan daun‐daunan yang umumnya
basah. Sampah anorganik adalah adalah sampah
yang sulit atau tidak dapat membusuk. Contohnya, 
plastik, kaca, kain, karet, dan lain‐lainnya.
kalimat (1) berisi gagasan pokok, sedangkan kalimat‐
kalimat lainnya (2)‐(5) berisi penjelasan tentang
gagasan pokok tersebut
Berdasarkan pencermatan kita, paragraf di atas
g kalimat yyang mengandung
dimulai dengan g g g
gagasan pokok (kalimat utama) dan diikuti
oleh kalimat
kalimat‐kalimat
kalimat yang menjelaskan
yang menjelaskan
gagasan pokok (kalimat‐kalimat penjelas). 
Paragraf yang dimulai
yang dimulai dengan kalimat utama
dan diikuti oleh kalimat‐kalimat penjelasnya
disebut paragraf deduktif.
Co o pa
Contoh paragraf
ag a induktif:
du
Cermatilah contoh berikut!
Lebaran masih seminggu lagi, tetapi
lagi tetapi harga
sembako seperti beras, gula, minyak, tepung, 
telur, dan lain‐lain telah naik secara signifikan. 
Makanan yang biasanya dikonsumsi dalam
merayakan Lebaran seperti roti, sirup, dan lain‐
lain melonjak harganya. Bahan
lain melonjak harganya Bahan pakaian dan
pakaian jadi untuk berlebaran, seperti busana
muslimah baju koko, kopiah, kerudung, sajadah, 
muslimah, baju koko kopiah kerudung sajadah
dan sejenisnya pun tidak ketinggalan dari
kenaikan harga yang cukup tinggi. Kenaikan
harga barang‐barang selalu terjadi menjelang
Lebaran pada setiap tahun.
• Paragraf di atas dimulai dengan kalimat
kalimat‐kalimat
kalimat yang 
yang
menyatakan hal‐hal khusus atau yang bersifat terbatas, 
kemudian ditariklah simpulannya dalam sebuah
k li t yang menyatakan
kalimat t k hal
h l yang bersifat
b if t umum. 
Kalimat ‐1: menyatakan kenaikan harga sembako
((khusus) seminggu menjelang Lebaran
) gg j g ((khusus). 
)
Kemudian, sembako pun dirinci atau diberi beberapa 
contohnya sehingga lebih khusus lagi. Kalimat ‐2: 
menyatakan kenaikan harga makanan yang biasa
menyatakan kenaikan harga makanan yang biasa 
dikonsumsi dalam merayakan Lebaran (khusus) disertai 
beberapa contohnya sehingga lebih khusus lagi. 
Kalimat ‐3: menyatakan kenaikan harga bahan pakaian 
dan pakaian jadi (khusus) beserta contoh‐contohnya
sehingga lebih khusus lagi Kalimat ‐4
sehingga lebih khusus lagi. Kalimat  4 (akhir paragraf):  
(akhir paragraf):
menyatakan kenaikan harga barang‐barang (umum)
menjelang Lebaran setiap tahun (umum).
Kalimat akhir paragraf yang mengandung
pernyataan
t umum itulah
it l h kalimat
k li t utama
t paragraff
tersebut. Kalimat itu adalah simpulan dari
beberapa pernyataan khusus yang berupa
yang berupa fakta
dalam kalimat‐kalimat yang mendahuluinya. 
Pengembangan paragraf dari pernyataan khusus
menuju ke pernyataan umum seperti itu
dikatakan menggunakan penalaran dari khusus ke
umum. Sementara itu, paragraf yang kalimat
utamanya terletak di akhir paragraf disebut
paragraf induktif.

Anda mungkin juga menyukai