Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………... 1
1.1 LatarBelakang………………………………………………………...... 1
1.2 Identitas Mitra…………………………………………………………... 2
1.3 Permasalahan Mitra…………………………………………………….. 3
1.4 Solusi Masalah Mitra…………………………………………………… 3
1.5 Target Luaran…………………………………………………………… 3
1.6 Manfaat Kegiatan………………………………………………………. 4
BAB IIGAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN…………...... 4
2.1 Profil Mitra Sasaran…………………………………………………...... 4
2.2 Potensi Wilayah……………………………………………………........ 5
BAB III METODE PELAKSANAAN…………........................................... 5
3.1 Pola dan Frekuensi Pelaksanaan Program…………………………….... 5
3.2 Penentuan Mitra, Monitoring dan Evaluasi………….………………..... 6
3.3 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan………………………………………..... 6
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN…………............................. 8
4.1 Anggaran Biaya……………………………………………………….... 8
4.2 Jadwal Kegiatan……………………………………………………….... 9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..... 9
LAMPIRAN 1 Biodata Ketua dan Anggota, Biodata DosenPembimbing.... 10
LAMPIRAN 2 JustifikasiAnggaranKegiatan…………………………....... 17
LAMPIRAN 3 SusunanOrganisasi Tim Kegiatan dan PembagianTugas..... 19
LAMPIRAN 4 Surat pernyataanketuaPelaksana………………………….. 20
LAMPIRAN 5 Surat PernyataanKesediandari Mitra……………………... 21
LAMPIRAN 6 Denah Detail Lokasi Mitra…………………………………. 22

i
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Uma Beringin merupakan desa yang ada di Kecamatan Unter Iwes,
Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggata Barat. Berbagai sector kegiatan
berkembang baik di desa tersebut. Di desa Uma Beringin terdapat pasar, industry
tahu, rumah makan, peternakan ayam potong dan sebagainya. Keberadaan
sektorter sebut member dampak positif dan juga dampak negatif. Dampak negatif
yang dirasakan adalah adanya sampah dari hasil kegiatan yang belum tertangani
dengan baik. Jenis sampah yang belum tertangani tetapi memiliki potensi untuk
dikelola adalah sampah tulang ayam dan ampas tahu. Kedua limbah tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai pakan buatan untuk budidaya ikan air tawar karena
jumlahnya melimpah dan terjaga kontinuitasnya.
Pakan memiliki fungsi yang penting terhadap pertumbuhan dan
perkembangan ikan (Afrianto, 2005). Pakan ikan yang baik harus mengandung
seluruh nutrisi mencakup protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral yang
diperlukan dalam jumlah cukup dan seimbang. Mahalnya harga pakan membuat
para pembudidaya ikan air tawar mengalami kesulitan baik yang akan memulai
usaha ataupun yang sudah melakukan budidaya. Peningkatan efisiensi pakan
melalui pemenuhan kebutuhan nutrisi sangat dibutuhkan dalam rangka menekan
biaya produksi. Hadirnya pakan buatan menjadi solusi yang sangat tepat untuk
mengurangi ketergantungan pada pakan import dan sekaligus menekan biaya
produksi untuk perikanan budidaya.
Bahan baku dalam pembuatan pakan ikan dapat menggunakan sisa
makanan yang memenuhi syarat seperti tulang ayam dan ampas tahu. Tulang
ayam merupakan salah satu hasil samping yang memiliki nilai ekonomis kecil
yang jarang diperhatikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Tepung tulang
adalah suatu produk padat kering yang dihasilkan dengan cara mengeluarkan
sebagian besar cairan atau seluruh lemak yang terkandung pada tulang.
Kandungan yang terdapat dalam tepung tulang secara umum terdiri dari 12%
protein, 3% lemak dan 2% seratkasar (Saparinto, 2008). Tepung tulang ayam
dapat dikombinasikan dengan bahan baku lain untuk meningkatkan nutrisi dalam
pakan ikan buatan.
Bahan lain yang cukup potensial digunakan adalah limbah ampas tahu.
Ampas tahu merupakan limbah dari proses pembuatan tahu. Secara fisik
bentuknya agak padat, berwarna putih, diperoleh ketika bubur kedelai diperas
kemudian di saring. Bobot ampas tahu rata-rata 1,12 kali bobot kedelai kering,
sedangkan volumenya 1,5 sampai 2 kali volume kedelai kering (Shurtleff dan
Aoyogi, 1979). Ampas tahu mengandung protein yang cukup tinggi, oleh karena
itu sangat baik di gunakan sebagai pakan ternak. Menurut Nuraini (2009), ampas
tahu mengandung protein kasar 27,5%, lemak 4,93%, serat kasar 23,8%, lemak
2

kasar 10,49%, NDF 51,93%, ADF 25,63%, abu 2,96%, kalsium 0,35%, phospor
0,24% dan energi bruto 4.730 kkl/kg.
Desa Uma Beringin memiliki potensi ketersediaan air yang cukup tinggi
sehingga cocok untuk kegiatan budidaya ikan air tawar. Belum adanya
pembudidaya air tawar di desa Uma Beringin dikarenakan belum adanya
pengetahuan dan keterampilan masyarakat serta belum adanya modal untuk
melakukan kegiatan budidaya. Permasalahan lain yang ditemui di Desa Uma
Beringin adalah tingkat pengangguran di kalangan lulusan SMA dan ditambah
lagi pada masa pandemi covid-19 ini. Seperti yang kita ketahui jumlah
pengangguran meningkat dan banyak sekali yang kehilangan pekerjaan. Oleh
karena itu masyarakat harus berpikir kreatif agar pada masa pandemic tetap
mendapatkan penghasilan atau pendapatan dan tetap dapat memenuhi kebutuhan
hidup. Tingginya angka penggangguran juga berdampak pada kenakalan remaja,
dimana diketahui bahwa tingkat kenakalan remaja di desa Uma Beringin cukup
tinggi.
Salah satu metode budidaya yang cocok diterapkan dengan kondisi
permasalahan di desa Uma Beringin adalah budidaya ikan dalam ember
(Budikdamber). Pemilihan metode ini Karena memiliki beberapa kelebihan yaitu
tidak membutuhkan lahan yang luas, modal terjangkau, pemeliharaannya mudah,
merupakan solusi ketahanan pangan masa depan serta bisa diintegrasikan dengan
sayuran seperti kangkung. Pengetahuan budikdamber akan ditularkan kepada
lulusan SMA yang masih menganggur. Diharapkan mereka akan menjadi sebuah
kelompok yang dapat member contoh dan mampu menjadi motor penggerak bagi
masyarakat yang lebih luas, sehingga kami berinisiatif untuk memberikan suatu
pelatihan dan pendampingan bagi lulusan SMA melalui pemanfaatan limbah
ampas tahu dan tulang ayam sebagai pakan budidaya ikan dalam ember dalam
mengurangi angka pengagguran.

1.2. Identitas Mitra


Mitra kegiatan PKMPM iniya itu 10 orang pengangguran berusia 17-20
tahun yang merupakan alumni SMA di Desa Uma Beringin Kecamatan Untir Iwes
Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pemilihan alumni SMA
didasarkan data jumlah penduduk terbesar di Unter Iwis adalah masyarakat
dengan rentang usia 15-19 tahun sebanyak 1.807 jiwa, dan di kecamatan Unter
Iwes terdapat 1 SMA terbesar di Sumbawa. Alumni SMA tersebut yang
merupakan warga Uma Beringin banyak yang masih pengangguran. Hasil
wawancara dengan kepala desa bahwa jumlah pengangguran dari SMA sebanyak
378 orang atau 21 % dari jumlah penduduk usia 15-19 tahun. Beberapa kasus
kenakalan remaja juga masih dijumpai di desa Uma Baringin. Hasil wawancara
dengan pihak desa bahwa kebanyakan kasus kenakalan remaja dan meresahkan
masyarakat adalah alumni SMA. Sehingga perlu pembinaan untuk pemuda/
3

pemudi tersebut melalui pendampingan alternatif pencaharian berbasis


pengetahuan dasar mereka saat di SMA.

1.3. Permasalahan Mitra


Permasalahan mitra pada kegiatan PKM-PM ini adalah:
1. Banyaknya sampah tulang ayam dan ampas tahu yang belum termanfaatkan
2. Tingginya angka pengangguran dan kenakalan remaja oleh alumni SMA
3. Melimpahnya air yang belum termanfaatkan untuk kegiatan budidaya
4. Belum adanya pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya ikan dalam
ember (Budikdamber)
5. Minimnya pengetahuan dan keterampilan dalam membuat pakan buatan
6. Terbatasnya modal untuk memulai usaha budidaya

1.4. Target Luaran


Luaran dari kegiatan PKM-PM iniadalah:
1. Laporan kemajuan
2. Laporan akhir
3. Buku pedoman pelaksanaan program
4. Artikel ilmiah

1.5. Solusi Permasalah


Solusi permasalahan mitra yang diuraikan pada sub bab 1.3 adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.1Masalah dan Solusi
No Masalah Solusi
1 Banyaknya sampah tulang Memberikan penyuluhan dan pelatihan
ayam dan ampas tahu yang pengolahan limbah tulang ayam dan
belum termanfaatkan ampas tahu menjadi pakan pellet,
sehingga dapat menekan harga pakan
pada kegiatan budidaya.
2 Tingginya angka Penyuluhan akhlak dan pelatihan
pengangguran dan kenakalan budidaya
remaja oleh alumni SMA
3 Melimpahnya air yang belum Memberikan penyuluhan mengenai
termanfaatkan untuk kegiatan pemnafaatan sumberdaya air untuk
budidaya budidaya ikan air tawar.
4 Belum adanya pengetahuan Pelatihan, pemberian bantuan paket
dan keterampilan dalam budikdamber dan pendampingan
budidaya ikan dalam ember budikdamber kepada mitra
(Budikdamber)
5 Minimnya pengetahuan dan Pelatihan pembuatan pakan buatan dari
keterampilan dalam membuat limbah tulang ayam dan ampas tahu
4

pakan buatan
6 Terbatasnya modal untuk Pelatihan budikdamber sebagai solusi
memulai usaha budidaya cerdas dalam mengatasi kendala
permodalan untuk usaha budidaya

1.6. Manfaat Kegiatan


1.6.1 Manfaat Bagi Mahasiswa
1. Meningkatkan minat mahasiswa dalam mengabdikan ilmunya untuk mencari
solusi dalam pemanfaatan limbah tulang ayam dan ampas tahu menjadi pakan
untuk budidaya ikan air tawar.
2. Membentuk mahasiswa untuk berfikir kreatif, inofatif dan dinamis.
3. Kegiatan ini dapat melatih bekerja dalam tim dan untuk ajang tempat berlatih
menjaga kekompakan dalam kelompok serta sebagai tanggungjawab Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
4. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berinteraksi dengan masyarakat
dan bekerja sama dalam kelompok.

1.6.2 Manfaat Bagi Masyarakat


1. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat dalam pengolahan
limbah tulang ayam dan ampas tahu menjadi pakan untuk budidaya ikan air
tawar melalui system Budikdamber.
2. Terciptanya peluang usaha budidaya dan pemenuhan gizi keluarga.
3. Terciptanya masyarakat yang mandiri dalam Budikdamber dan pembuatan
pakan buatan memanfaatkan limbah tulang ayam dan ampas tahu.
4. Menjadikan masyarakat semakin peduli terhadap kesehatan dan lingkungan.

BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

2.1. Profil Mitra Sasaran


Mitra dalam kegiatan PKM-PM ini yaitu sebanyak 10 lulusan SMA Desa
Uma Baringin Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa
Tenggara Barat. Lulusan SMA ini adalah sebagian besar pengangguran. Latar
belakang pendidikan tersebut menyebabkan minimnya pengetahuan dan
keterampilan mereka terkait pengelolaan air untuk kegiatan budidaya ikan air
tawar, pemanfaatan limbah tulang ayam dan ampas tahu. Para pemuda
mengatakan bahwa cara mereka menangani limbah tulang ayama dalah dengan
cara meletakkan limbah tersebut pada baksampah terbuka disekitar rumah makan.
Penumpukan limbah tulang ayam dapat menimbulkan dampak negatif lain berupa
kehidupan organisme seperti lalat dan ulat.
5

Pemilihan kelompok pengangguran lulusan SMA dikarenakan mereka


dapat menjadi agen dan ujung tombak dalam mensosialisasikan program secara
lebih luas kepada masyarakat akan pentingnya mengelola sumberdaya yang ada
seperti air, serta limbah tulang ayam dan limbah ampas tahu. Mitra ini akan
dibentuk menjadi kelompok budikdamber yang diharapkan akan
mengetoktularkan pengetahuan dan keterampilannya kepadamasyarakat yang
lebih luas.

2.2. Potensi Wilayah


Potensi wilayah yang dapat diuraikan berdasarkan hasil survey tim PKM-
PM adalah sebagai berikut:
a) Desa Uma Baringin memiliki luas wilayah 3,66 km 2 serta jumlah penduduk
2.327. Jumlah penduduk terbesar adalah pada rentang usia produktif yaitu usia
15-19 tahun. Ini menjadi potensi angkatan kerja untuk perkembangan desa.
Akan tetapi angka pengangguran terutama dari alumni SMA menyebabkan
munculnya beberapa kenakalan remaja yang cukup meresahkan masyarakat.
Kenakalan remaja perlu diatasi melalui pembinaan dan pemberian
keterampilan pada hal positif.
b) Uma Beringin termasuk desa yang memiliki sumber air yang melimpah.
Sumber air yang tersedia sangat cocok dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya.
Akan tetapi potensi tersebut belum termanfaatkan dengan baik karena
kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam kegiatan
budidaya. Budikdamber menjadi solusi yang tepat diajarkan kepada
masyarakat mengingat tidak tersedianya lahan kosong yang cukup luas untuk
budidaya menggunakan system kolam atau bioflok.
c) Di Desa Uma Beringin terdapat 2 industri tahu yang aktif berproduksi.
Limbah ampas tahu yang dihasilkan belum dimanfaatkan. Selama ini limbah
tersebut diberikan gratis untuk kelompok ternak sapi sebagai pakan ternaknya.
Disamping industry tahu, di desa Uma beringin juga terdapat beberapa warung
makan yang lauknya adalah ayam. Limbah tulang ayam cukup banyak dan
tidak dimanfaatkan.
Ketiga potensi tersebut bisa menjadi peluang yang dapat membantuk keberhasilan
program PKM-PM yang akan dilaksanakan.

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1. Pola dan Frekuensi Pelaksanaan Program


Waktu pelaksanaan kegiatan ini selama empat bulan. Tahapan kegiatan
dimulai dari kegiatan pemantapan anggota tim sampai pada kegiatan pelapora.
Metode pelaksanaan yang digunakan adalah kombinasi metode offline dan online.
Metode ini dilakukan mengingat masa pandemi yang membatasi aktifitas,
6

sehingga pelaksanaan sesi diskusi dilakukan secara online melalui video


conference. Sedangkan metode offline merupakan pelaksanaan proses
pendampingan kepada mitra meliputi penyuluhan, pelatihan dan pendampingan.
Pola atau pendekatan yang digunakan pada kegiatan PKM-PM ini adalah
(1) Community development: suatu model pendekatan yang melibatkan mitra
secaralangsung baik sebagai subyek maupun obyek pelaksanaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat; (2) Persuasif : suatu model pendekatan yang
bersifat himbauan dan dukungan tanpa unsure paksaan bagi mitra sehingga
berperan aktif dalam kegiatan PKM-PM ini; (3) Edukatif: pendekatan melalui
sosialisasi, pelatihan dan pendampingan sebagai sarana transfer ilmu pengetahuan
dan pendidikan untuk pemberdayaan mitra.
Tabel 3.1. Pola dan FrekuensiPelaksanaan
No JenisKegiatan Pola Kegiatan Frekuensi
Penyuluhan: Ceramah dan 1 kali
 Kenakalan remaja tanyajawab
1
 Pengolahanlimbahtulangayamdan
limbah ampas tahu
Pelatihan pembuatan pakan buatan Latihan bersama 1 kali
2 berbahan dasar limbah tulang ayam dan praktek
dan ampas tahu
Pelatihan budidaya ikan dalam ember Latihan budidaya 1 kali
3
(Budikdamber) besama
Interaksi, 3 Kali
4 Pendampingan monitoring dan
evaluasi

3.2. Penentuan Mitra, Monitoring dan Evaluasi


Teknik yang digunakan untuk menentukan mitra adalah dengan cara
berkunjung kemasyarakat, mendengar permasalahan dan melakukan koordinasi.
Teknik untuk mengetahui keberhasilan dari setiap tahapan pelaksanaan kegiatan
melalui pengisian pre test dan post test pada pelaksanaan penyuluhan dan
pelatihan. Kemudian dilakukan tahap evaluasi yang dilaksanakan pada setiap awal
dan akhir kegiatan dilakukan. Selain itu evaluasi juga dilakukan sebagai acuan
untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Evaluasi akhir dilakukan pada akhir
program dilaksanakan. Evaluasi ini akan mengukur sejauh mana pemahaman,
pengetahuan dan keterampilan mitra dalam budikdamber serta mengolah limbah
tulang ayam dan ampas tahu menjadi pakan.

3.3. Tahap Pelaksanaan Kegiatan


Metode yang akan digunakan pada program ini adalah penyuluhan,
pelatihan dan pendampingan. Adapun tahapan pelaksanaannya ialah sebagai
berikut:
7

1. Persiapan Awal
Persiapan awal yang akan dilakukan selama tiga minggu, proses persiapan ini
diawali dengan:
a. Persiapan anggota tim
Tujuan dari persiapan anggota tim ialah untuk memperkuat kekompakan
anggota tim sekaligus pembagian tugas dan tanggungjawab serta
penyusunan kegiatan pelaksanaan kegiatan.
b. Persiapanalat dan bahan yang akan digunakan pada pelaksanaan program.
Tabel 3.2. alat dan bahan
Alat Bahan
Nampan Tulangayam
Ember Ampastahu
Toples Tepung ikan
Timbangan Tepungterigu
Baskom Dedak
Sendok Kapur
Saringan Ragi tempe
Blender Minyak ikan
c. Sosialisasi dan Perijinan
Sosialisasi dan Perijinan dilakukan dalam rangka menginformasikan dan
mensosialisasikan rencana kegiatan serta menyepakati waktu dan tempat
dengan kelompok masyarakat sasaran.

2. Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program terdiri dari :
a. Penyuluhan
Penyuluhan akan dilakukan dengan memberikan penjelasan mengenai cara
pengolaan pakan pellet dari limbah tulang ayam dan limbah ampas tahu.
b. Pelatihan
Pelatihan ini meliputi dua kegiatan yaitu pelatihan budikdamber dan
pelatihan pembuatan pakan pellet. Budikdamber adalah singkatan
budidaya ikan dalam ember, teknik ini merupakan pengembangan dari
akuaponik yang mana ikan dan tanaman dapat tumbuh dalam satu wadah.

Gambar 3.1. Budidaya Ikan dalam ember (Budikdamber)


8

Pembuatan pakan pellet dilakukan dengan cara mengumpulkan sisa-sisa


tulang ayam yang telah dikeringkan kemudian dihaluskan dan
dikombinasikan dengan ampas tahu yang telah di fermentasi.
c. Pendampingan
Tahapan ini dilakukan guna menjaga keberlanjutan hasil kegiatan. Setelah
kegiatan penyuluhan, pelatihan maka tahap selanjutnya dilakukan kegiatan
pendampingan. Pada kegiatan pendampingan dilakukan upaya-upaya
untuk penguatan kelompok, mendampingi keberlanjutan kegiatan dan
mendorong lulusan SMA agar mandiri dan siap menjadi kelompok yang
dapat meneruskan program PKM-PM untuk sasaran yang lebih luas.
d. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi akan dilaksanakan pada tahap awal dan akhir kegiatan. Selain itu
evaluasi juga dilakukan sebagai acuan untuk pelaksanaan selanjutnya.
Evaluasi akhir dilakukan pada akhir program dilaksanakan. Evaluasi ini
akan mengukur sejauh mana pemahaman masyarakat terhadap kegiatan
sosialisasi.
e. Pelaporan Pelaksanaan
Pelaporan hasil kegiatan akan dilakukan dua tahap yaitu laporan tahap
pelaksanaan 70 % (laporan kemajuan) dan tahap 100 % (laporan akhir).

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. AnggaranBiaya
Anggaran biaya yang akan diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan PKM-
PM adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1. RekapitulasiRencanaAnggaranBiaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Bahan /perlengkapan habis pakai 5.070.000
2 Paket data 2.250.000
3 Penyimpanan data 180.000
4 Lain-lain 2.500.000
Jumlah 10.000.000

4.2. Jadwal Kegiatan


9

Jadwal kegiatan program yang kami gunakan dalam kegiatan PKM-PM


dibawah ini :
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Program
Bulam Person Penanggung
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 Jawab
1 Pembuatan Proposal X TIM PKM-PM
Rifki Dwi
2 Persiapan Alat dan bahan
X Firmansyah
3 Sosialisasi dan perizinan X Badri Putra Satria
4 Penyuluhan X TIM PKM-PM
5 Pelatihan pembuatan pakan pellet X TIM PKM-PM
6 Pelatihan budidaya ikanlele X TIM PKM-PM
7 Pendampingan X TIM PKM-PM
8 Evaluasi kegiatan X X TIM PKM-PM
9 Pelaporan X TIM PKM-PM

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, E dan Liviawaty, E. 2005. Pakan Ikan. Yogyakarta : Kanisius. Hal : 122.

Nuraini, S. A. Latif, dan Sabrina. 2009. Potensi monascuspurpureus untuk


membuat pakan kaya karotenoid monakolin dan aplikasinya untuk
memproduksi telur unggas rendah kolesterol. Working Paper. Fakultas
Peternakan.

Saparinto, Cahyo. 2008. Panduan Lengkap Gurami. Jakarta :PenebarSwadaya

Shurtleff, W. And A. Aoyagi. 1975. The Book of Tohu, Food for Mankind. Ten
Speed Press. California, USA..

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Kelompok, Biodata Dosen


Pendamping
10

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Bahan/Perlengkapan Volume Harga Nilai (Rp)
Habis pakai Satuan
11

(Rp)
a. Nampan 10 Buah 30,000 300,000
b. Blender 2 Buah 700,000 1,400,000
c. Timbangan 1 Buah 370,000 370,000
d. Ember 5 Buah 60,000 300,000
e. Sendok 5 Buah 6,000 30,000
f. Dandang (pengukus) 1 Buah 700,000 700,000
g. Ember untuk permentasi 5 Buah 200,000 1,000,000
h. Kertas A4 30 gr 2 Rim 60,000 120,000
i. Ragi tempe 10 Bungkus 10,000 100,000
j. Kapur sirih 10 Kg 10,000 100,000
k. Tepung terigu 10 Kg 10,000 100,000
l. Dedak 5 Kg 10,000 50,000
m. Minyak ikan 5 Botol 100,000 500,000
n. Tepung terigu 10 Kg 10,000 100,000
o. Dedak 5 Kg 10,000 50,000
p. Minyak ikan 5 Botol 100,000 500,000
SUB TOTAL (Rp) 5,070,000
Harga
2. Paket Data Volume Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
a. Biaya Berlangganan 15 3 bulan/5 100,000 1,500,000
Internet
b. Biaya Pemakaian Pulsa 15 3 bulan/5 50,000 750,000
SUB TOTAL (Rp) 2,250,000
Harga
3. Penyimpanan Data Volume Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
a. PembelianFlashdisk 1 Unit 180,000 180,000
SUB TOTAL (Rp) 180,000
Harga
Volume
4. Lain-Lain Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
a. Biaya Publikasi Koran 1 Paket 300,000 300,000
b. Biaya Publikasi Jurnal 1 Paket 750,000 750,000
c. Biaya Pembuatan Dan 10 Paket 75,000 750,000
Cetak Buku Panduan
d. Penyuluhan 1 Kali 100,000 100,000
e. Pelatihan 2 Kali 100,000 200,000
f. Pendampingan 3 Kali 100,000 300,000
g. KeperluanPembelian 1 Kali 100,000 100,000
Alat dan Bahan
SUB TOTAL 2,500,000
Total 1+2+3+4(Rp) 10,000,000
Terbilang (Sepuluh Juta Rupiah )
12

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas


No Nama / nim Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
Studi Ilmu waktu
jam/mi
nggu
1 Badri Putra Manajemen Perikanan 30 Bertanggung
Satria/19.54242.1 Sumberdaya jawab secara
.001 Perairan keseluruhan
13

terhadap
pelaksanaan
kegiatan dari
persiapan sampai
ke pelaporan
2 Rifki Dwi Manajemen Perikanan 25 Bertanggung
Firmansyah/19.54 Sumberdaya jawab pada
242.1.001 Perairan kegiatan
penyuluhan
kenakalan
remaja,
pengolahan
limbah tulang
ayam dan limbah
ampas tahu
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawahini,


Nama : Badri Putra Satria
Nim : 19.54242.1.001
Program Studi : Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP)
Fakultas : Peternakan dan Perikanan

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-PM saya dengan judul “Pema
nfaatan Limbah Ampas Tahu dan Tulang Ayam Sebagai Pakan Budidaya
Ikan Dalam Ember (Budikdamber)” yang diusulkan untuk tahun anggaran
2021 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber
dana lain.

Bila mana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diprosessesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Sumbawa Besar, 19 Januari 2022


Yang menyatakan,
14

(Badri Putra Satria)


NIM. 19.54242.1.001

Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Mitra

SURAT PERNYATAAN KESEDIAANKERJASAMA DARI MITRA

Yang bertandatangan di bawahini,


Nama : Rusman
Pimpinan Mitra : Perwakilan Kelompok Pemuda Uma Beringin
BidangKegiatan : Kemasyarakatan
Alamat : Desa Uma Beringin
Dengan ini menyatakan bersedia untuk bekerjasama dengan PelaksanaKegiatan
Program PKM-PM dengan judul “Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu dan
Tulang Ayam Sebagai Pakan Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber)”.
Nama Ketua Tim Pengusul : Badri Putra Satria
Nomor Induk Mahasiswa : 19.54242.1.001
Program Studi : Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP)
Nama Dosen Pembimbing : Dwi Mardhia, M. Sc
Perguruan Tinggi : Universitas Samawa (UNSA)

Guna menerapkan dan/atau mengembangkan IPTEKS pada tempat kami.

Bersama ini pula kami nyatakan dengan sebenarnya bahwa di antara pihak Mitra
dan Pelaksana Kegiatan Program tidak terdapat ikatan kekeluargaan dan ikatan
usaha dalam wujud apapun juga.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan


tanggungjawab tanpa ada unsure pemaksaan di dalam pembuatannya untuk dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
15

Sumbawa Besar, 19 Januari 2022

Yang Menyatakan,

(Rusman)

Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

Jarak dari lokasi mitra ke Universitas Samawa ± 2,2 km yang dapat di tempuh
dengan kendaraan selama ± 4 menit

Anda mungkin juga menyukai