Anda di halaman 1dari 60

KONSEP PERDAGANGAN DALAM ISLAM

KARYA TULIS
Disusun untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Santri Madrasah Darus-Sunnah

Oleh:

CHALIFA AL FIRZA

Pembimbing

Ustadz. MUSA WARDI, SH , LC

MADRASAH DARUS-SUNNAH
MENGADER ULAMA SEJAK USIA DINI
2022 M/1443 H
KONSEP PERDAGANAN DALAM ISLAM
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan Kepada Madrasah Darus-Sunnah untuk Memenuhi Syarat-Syarat Kelulusan
Santri

Oleh :

CHALIFA AL FIRZA

Pembimbing

Ustadz MUSA WARDI, SH, LC

MADRASAH DARUSSUNNAH
MENGADER ULAMA SEJAK USIA DINI
2022 M/1443 H

i
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah yang berjudul


“KONSEP PERDAGANGAN DALAM ISLAM”

telah diujikan dalam sidang munaqasyah santri kelas akhir Madrasah Darus-Sunnah pada
15 Januari 2022.

Karya tulis ini telah diterima sebagai salah satu ujian akhir dan syarat untuk lulus di
Madrasah Darus-Sunnah.

Ciputat, 15 Januari 2022

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

----------------------------- -----------------------------
Penguji I Penguji II

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Chalifa Al Firza


NISN :
Jurusan : IPA

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya ilmiah yang saya tulis ini
benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan pengambil
alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya
sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan karya ilmiah ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Madrasah Darus-Sunnah
atas perbuatan tersebut.

Ciputat, Desember 2021

Chalifa Al Firza

iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT dimana
dengan nikmat dan karuniaNyalah saya dapat menyusun dan menyelesaikan buku dengan
judul Konsep perdagangan (jual beli) dalam islam. Saya sebagai salah satu santri di
Pondok Pasantren Darussunnah telah berusaha semaksimal mungkin dengan data-data
yang ada untuk dapat menyelesaikan pembuatan buku ini sebagai akhir dari studi saya.
Tetapi sebagai manusia biasa, saya tak luput dari kesalahan ataupun kekhilafan baik
dari segi tekhnik penulisan ataupun tata bahasa itu sendiri. Serta kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang dari seluruh pembaca
saya terima dengan senang hati.
Saya menyadari tanpa bimbingan dari guru (ustadz) pembimbing serta masukan-
masukan dari berbagai pihak yang telah membantu, mungkin saya tidak bisa
menyelesaikan tugas akhir semester 2 kelas XII.
Maka dengan segala kerendahan hati saya sebagai penulis hanya bisa menyampaikan
ucapan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penyelesaian buku
ini terutama kedua orang tua saya yang selalu mensuport, adik-adik saya, guru ngaji saya
ustadz T. Iskandar dan ustadz pembimbing yaitu Ustadz Musa Wardi.
Sekian dan terimakasih, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan mudah
dipahami terutama bagi saya serta para pembaca umumnya.

Jakarta, 30 November 2021

Chalifa Alfirza

iv
KONSEP PERDAGANGAN (JUAL BELI) DALAM ISLAM
DAFTAR ISI

Bab 1 : Pendahuluan
Bab 2 : Pengertian dagang (jual beli)
Hadist perdagangan dalam Islam
Sejarah Ekonomi Islam
Sejarah Perkembangan Perdagangan di Indonesia
Bab 3 : Prinsip- prinsip dasar perdagangan dalam ekonomi islam
Etika perdagangan dalam islam
Karakteristik perdagangan dalam islam
Karakteristik perdagangan syariah
Hukum dan strategi berdagang dalam islam
Rukun dan Syarat sah dagang menurut islam
Bab 4 : Macam – macam usaha yang diperbolehkan dalam islam dan
Bentuk jual beli yang dilarang dalam islam
Sistem perdagangan dalam perspektif ekonomi islam
Perdagangan internasional dalam literatur islam
Definisi hukum menurut para ahli
Bab 5 : Penutupan
Kesimpulan......
Saran............
Referensi......

v
BAB I
PENDAHULUAN
Perdagangan atau aktivitas jual beli telah dikenal umat manusia sejak dahulu kala.
Ajaran islam secara tegas telah menghalalkan aktivitas jual beli atau perdagangan dan
mengharamkan riba, Bahkan sebelum diangkat Allah SWT menjadi Rasul, Nabi
Muhammad SAW adalah seorang padagang yang jujur.
Selepas wafatnya ibunda tercinta Siti Aminah dan kakeknya Abdullah bin Abdul
Muthalib, Nabi SAW diasuh oleh pamannya yaitu Abu Thalib yang notabennya seorang
pedagang. Kegiatan perdagangan suku Quraisy sangat teratur dalam melakukan perjalanan
ke utara, sedangkan musim dingin kearah selatan. Tradisi ekspedisi pedagangan suku
Quraisy ayat 1-2, “Karena kebiasaan orang-orang Quraisy yaitu bepergian pada musim
dingin dan panas”.
Sejak Muhammad kecil, Abu Thalib sudah mengajaknya untuk ikut berdagang ke
negeri ke negri Syam (Suriah). Bahkan menginjak usia remaja sampai dewasa, bakat
dagangnya semakin mengkilap. Ia pun dipercayai oleh seorang sudagar wanita kaya raya
bernama Siti Khadijah, sehingga pamor Muhammad sebagai seorang pedagang begitu
masyhur berkat kejujurannya.
Kepiawaiannya dalam berdagang ditambah dengan keuletannya dan kejujurannya
menjadikan Muhammad seorang pedagang yang sukses. Siti Khadijah pun terpesona dengan
akhlak dan kejujuran Muhammad dalam menjajakan dagangannya itu. Sehingga akhirnya
Siti hadijah menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai pasangan hidupnya.
Setelah menikah dengan Siti Khadijah perekonomian Nabi Muhammad SAW
mengalami peningkatan. Walaupun ekonominya sudah mapan, tetapi tidak menjadikannya
menumpuk kekayaan. Kekayaan ang ia miliki bersama istrinya dipakai untuk membangun
masyarakat muslim.
Tindakan itu diikuti oleh sahabat Nabi, terutama setelah berhijrah. Ketika membentuk
pemerintahan Madinah, Rasulullah SAW menjadikan sektor perdagangan sebagai unggulan.
Tak heran, jika penduduk Madinah bisa hidup tentram dan sejahtera dari hasil perdagangan
yang baik dan jujur.
Latar belakang islam adalah agama yang paling diridhoi di sisi Allah SWT. Nabi
Muhammad SAW sebagai utusan Allah datang untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Dalam islam terdapat ajaran-ajaran yabg harus dipelajari dan dimengerti oleh pemeluk
agama islam seperti halal, mubah, sunah, haram dan lain sebagainya. Kita sebagai makhluk
sosial tentu saja sering berkomunikasi dan besosialisasi. Dalam kehidupan makhluk sosial
terdapat jual beli yang harus saling menguntungkan antara penjual dan pembeli. Jual beli
merupakan sarana tolong menolong antar sesama manusia.
Dan dalam islam perdagangan memiliki kedudukan yang sangat tinggi karena Allah
SWT memberikan rezeki untuk perdagangan sebanyak 90 pintu rezeki dari 100 pintu rezeki.
Dan yang 10 pintu diberikan untuk usaha yang lainnya.
Setiap kegiatan umat islam dalam kehidupan baik secara vertikal maupun horizontal
telah diatur dengan ketentuan-ketentuan agar sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah.

1
Hal yang mendasari setiap perbuatan itu dilandaskan pada sumber-sumber hukum yaitu
Alquran dan Hadist. Dengan demikian perdagangan islam juga berdasar dari landasan
hukum tersebut.
Perdagangan merupakan transaksi jual beli barang yang dilakukan antara penjual dan
pembeli disuatu tempat. Transaksi perdagangan dapat timbul jika terjadi pertemuan antara
penawaran dan permintaan terhadap barang yang dikehendaki. Perdagangan sering
dikaitkan dengan berlangsungnya transaksi yang terjadi sebagai akibat munculnya problem
kelangkaan barang . Perdagangan juga merupakan kegiatan spesifik, karena didalamnya
melibatkan kegiatan produksi dan distribusi barang.
Islam memang menghalalkan usaha perdagangan, perniagaan dan atau jual beli, namun
tentu saja untuk orang yang menjalankan usaha perdagangan secara islam dituntut
menggunakan tata cara khusus, ada aturan yang mengatur bagaimana seharusnya seorang
muslim berusaha dibidang perdagangan agar mendapatkan berkah dan ridha Allah SWT
didunia maupun untuk akhirat.
Pada hakikatnya dalam sebuah perdagangan menurut islam dikenalnya pasar dan
landasan dalam perniagaan islam itu adalah pasar. Aturan yang mendasari dalam
menegakkan yang benar dan yang salam dalam perniagaan yaitu ilmu fiqih yang bersumber
dari Al-quran dan Sunnah Rasululah.
Islam sangant menganjurkan perdagangan, ada beberapa ayat-ayat yang membahas
tentang perdagangan yaitu diantaranya sebagaimana allah SWT berfirman dalam surah Al-
baqarah ayat 275 yang berbunyi :

ِ ‫طا ُن ِمنَ ْال َم ِس ۚ َٰذَ ِل َك ِبأ َ َّن ُه ْم َقالُوا ِإ َّن َما ْالبَ ْي ُع ِمثْ ُل‬
َّ‫الر َبا ۗ َوأ َ َحل‬ َ ‫طهُ ال َّش ْي‬ ِ َ‫الَّذِينَ يَأ ْ ُكلُون‬
ُ َّ‫الربَا ََل يَقُو ُمونَ ِإ ََّل َك َما يَقُو ُم الَّذِي يَت َ َخب‬
َٰ
ْ َ ‫ف َوأ َ ْم ُرهُ إِلَى اللَّ ِه ۖ َو َم ْن َعادَ فَأُولَئِ َك أ‬
ۖ ‫ار‬ِ َّ‫اب الن‬
ُ ‫ص َح‬ َ َ‫ظةٌ ِم ْن َربِه فَا ْنت َ َه َٰى فَلَهُ َما َسل‬ ِ ‫اللَّهُ ْالبَ ْي َع َو َح َّر َم‬
َ ‫الربَا ۚ فَ َم ْن َجا َءهُ َم ْو ِع‬
‫هُ ْم فِي َها خَا ِلد ُو َن‬

Artinya : Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka
yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat) sesungguhnya jual beli
itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba),
maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka dan mereka kekal didalamnya.
Perdagangan itu adalah jalan untuk mendapatkan keuntungan yang legal/sah karena
itu adalah halal. Sedangkan apabila pemasukan yang didapatkan melalui cara riba adalah
haram, karena didapatkannya dengan tanpa usaha dan kerja. Riba itu tidak lain adalah bentuk
kezaliman dan islam sangat melarang keras karena itu pebuatan yang keji. Sebagaimana
didalam firman Allah dalam surah An-Nisa’ ayat 29 yang berbunyi

2
َ‫اض ِم ْن ُك ْم ۗ َو ََل تَقْتُلُ ْٰٓوا ا َ ْنفُ َس ُك ْم ۗ ا َِّن اللَهه‬
ٍ ‫ع ْن ت ََر‬ َ ‫َِل ا َ ْن ت َ ُك ْونَ تِ َج‬
َ ً ‫ارة‬ ِ َ‫َٰيٰٓاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ َٰا َمنُ ْوا ََل ت َأ ْ ُكلُ ْٰٓوا ا َ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالب‬
ٰٓ َّ ‫اط ِل ا‬

‫َكانَ بِ ُك ْم َر ِح ْي ًما‬

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang
berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.”

Dalam melakukan perniagaan Allah juga telah mengatur adab yang perlu dipatuhi
dalam prdagangan, dimana apabila telah datang waktunya beribadah, aktivitas perdagangan
perlu ditinggalkan untuk beribadah kepada allah sebagaimana firman allah dalam Q.S. Al-
Jumu’ah ayat 11:

ࣖ َ‫الر ِزقِيْن‬ َ ‫ارة ً ا َ ْو لَ ْه ًوا ۨا ْنفَض ُّْٰٓوا اِلَ ْي َها َوت ََر ُك ْو َك قَ ۤا ِٕى ًم ۗا قُ ْل َما ِع ْندَ اللَه ِه َخي ٌْر ِمنَ اللَّ ْه ِو َو ِمنَ التِ َج‬
‫ار ۗةِ َواللَههُ َخي ُْر َه‬ َ ‫َواِذَا َرا َ ْوا تِ َج‬

Artinya :

Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka segera menuju
kepadanya dan mereka tinggalkan engkau (Muhammad) sedang berdiri (berkhotbah).
Katakanlah, “Apa yang ada di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perdagangan,”
dan Allah pemberi rezeki yang terbaik.

Dan dalam Surah At-Taubah ayat 24 yaitu :

ٰٓ ‫َ ْونَ َها‬َ ‫ارة ٌ ت َ ْخش َْونَ َك َسادَهَا َو َمسَٰ ِك ُن ت َْر‬ َ ‫قُ ْل ا ِْن َكانَ َٰابَ ۤا ُؤ ُك ْم َوا َ ْبن َۤا ُؤ ُك ْم َواِ ْخ َوانُ ُك ْم َوا َ ْز َوا ُج ُك ْم َو َع ِشي َْرت ُ ُك ْم َوا َ ْم َوا ُل ِۨا ْقت ََر ْفت ُ ُم ْو َها َوتِ َج‬
ࣖ َ‫ي اللَههُ ِبا َ ْم ِر ٖ ۗه َواللَههُ ََل َي ْهدِى ْالقَ ْو َم ْال َٰف ِس ِقيْن‬ ْ ُ ‫ا َ َحبَّ اِلَ ْي ُك ْم ِمنَ اللَه ِه َو َر‬
َ ‫ص ْوا َحتَهى َيأ ِت‬ ُ َّ‫س ْو ِل ٖه َو ِج َها ٍد ِف ْي َس ِب ْي ِل ٖه فَت ََرب‬

Artinya :
“Katakanlah: ‘ Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum
keluargamu harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan
keruginnya dan tempat tinggal kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan
RasulNya dan dari berjihad dijalan Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan
keputusanNya dan allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik”.

Dalam melakukan transaksi perdagangan Allah memerintahkn manusia melakukan


dengan jujur dan adil, tata tertib perniagaan ini dijelaskan allah seperti yng tercantum dalam
surat hud ayat 84-85. Demikian pula dalam surat Al-An’am ayat 152 yang mengatur tentang
takaran dan timbangan dalam perniagaan.

Dan kepada (penduduk) Mad-yan (kami utus) saudara mereka, syu’aib. Ia berkata :
"Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia dan janganlah

3
kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab
hari yang menbinasakan kiamat)

Dan Syu’aib berkata : Hai kaumku, cukuplah takaran dan timbangan dengan adil, dan
janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat
kejahatan dimuka bumi dengan membuat kerusakan.

Didalam dunia perdagangan ini pastilah ada yang namanya untung dan rugi, dimana
seorang pedagang haruslah pintar dalam mengatur strategi yang tepat agar mendapatkan
keuntungan yang besar sesuai target tapi jangan sampai terpeleset dan menyimpamg dari
aturan dan etika dalam perdagangan.

Ajaran islam menempatkan kegiatan usaha perdagangan sebagai salah satu bidang
penghidupan yang sangat dianjurkan, tetapi tetap dengan cara-cara yang dibenarkan oleh
agama. Dengan demikian usaha perdagangan akan mempunyai nilai ibadah, apabila
dilakukan sesuai dengan ketentuan agama dan diletakkan ke dalam rangka ketaatan kepada
Sang Pencipta.

Perdagangan (bisnis) selalu memegang peranan vital didalam kehidupan sosial dan
ekonomi manusia sepanjang masa. Kegiatan perdagangan mempengaruhi di semua tingkat
kehidupan individu, sosial, regional, nasional, dan internasional. Kebaikan serta kesuksesan
serta kemajuan suatu bisnis sangat tergantung pada keunggulan dan ketekunan para pelaku
bisnis tersebut.

4
B A B II

A . Pengertian Perdagangan (Jual beli)


Jual beli secara etimologi dari bahasa Arab al-ba’i, at-tijarah, al-mubadalah yang artinya
mengambil, memberikan sesuatu atau barter.

Menurut kompilasi hukum ekonomi syariah, ba’i adalah jual beli antara benda dan
benda atau pertukaran antara benda dan uang.

Jual beli (al-ba’i) secara terminologi berarti menjual, mengganti dan menukar sesuatu
dengan sesuatu yang lain, salah satu dari benda yang dipertukarkan disebut (mabi)
sedangkan pertukaran pertukaran yang lain disebut harta (saman), Namun terdapat beberapa
definisi jual beli yang dikemukakan ulama fiqih antara lain :

1) Menurut ulama Hanafiah


Jual beli adalah pertukaran harta (benda) dengan harta berdasarkan cara khusus
(yang dibolehkan.)

2) Menurut ulama Malikiyah


Jual beli adalah akad mu’awadah (timbal balik) atas selain manfaat dan bukan pula
untuk menikmati kesenangan, bersifat mengalahkan salah satu imbalannya bukan
emas dan bukan perak, objeknya jelas dan bukan utang.

3) Menurut ulama Shafi’iyah


Jual beli adalah suatu akad yang megandung tukar menukar harta dengan syarat yang
akan diuraikan untuk memperoleh kepemilikan atas benda atau manfaat untuk waktu
selamanya.

4) Menurut ulama Hanabilah


Jual beli adalah tukar menukar harta dengan harta, atau tukar menukar manfaat yang
mubah dengan manfaat yang mubah untuk waktu selamanya, bukan riba atau bukan
utang.
.
5) Menurut ulama Imam Nawawi
Jual beli adalah pertukaran harta dengan harta untuk kepemilikan.

6) Menurut Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni


Jual beli adalah pertukaran harta dengan harta, untuk saling menjadikan milik.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapatlah disimpulkan bahwa jual beli adalah
suatu perjanjian tukar menukar barang atau barang dengan uang dengan jalan melepaskan
hak milik dari yang satu kepada yang lain. Meskipun sistem barter telah ditinggalkan,
diganti dengan sistem uang, tetapi terkadang esensi jual beli seperti itu masih berlaku
didalam masyarakat.

Perdagangan atau perniagaan adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa atau
keduanya yang berdasarkan kesepakatan bersama bukan pemaksaan. Pada masa awal
sebelum uang ditemukan, tukar menukar barang dengan barang. Pada masa modern
sekarang perdagangan dilakukan dengan penukaran berupa alat yaitu uang.

5
Perdagangan merupakan kegiatan usaha yang menyalurkan barang produksi dari
produsen ke konsumen. Barang yang dijual berbeda-beda, bisa hasil dari pertanian,
perternakan, perkebunan, perikanan, pertambangan dan lain sebagainya.
Perdagangan juga merupakan bentuk kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia
meliputi tiga kegiatan yaitu : produksi, distribusi dan konsumsi. Dalam suatu wilayah,
daerah ataupun suatu negara kegiatan perdagangan merupakan faktor pendokrak ekonomi
yang mana nantinya untuk kemakmuran tempat itu sendiri.
Perdagangan secara umum berarti kegiatan jual beli barang dan/atau jasa yang
dilakukan secara terus menerus dengan tujuan pengalihan hak atas barang dan/atau jasa
dengan disertai imbalan atau kompensasi.

Dalam Al-quran, perdagangan dijelaskan dalam tiga bentuk,


yaitu tijarah (perdagangan), bay’ (menjual) dan Syira’ (membeli). Selain istilah tersebut
masih banyak lagi istilah-istilah lain yang berkaitan dengan perdagangan, seperti dayn,
amwal, rizq, syirkah, dharb, dan sejumlah perintah melakukan perdagangan global (QS. Al-
Jum’ah : 9).

Kata tijarah adalah mashdar dari kata kerja yang berarti menjual dan membeli.
Kata tijarah ini disebut sebanyak 8 kali dalam Alquran yang tersebar dalam tujuh surat, yaitu
surat Al-Baqarah :16 dan 282, An-Nisaa’ : 29, At-Taubah : 24, An-Nur :37, Fathir : 29 ,
Shaf : 10 dan Al-Jum’ah :11. Pada surat Al-Baqarah disebut dua kali, sedangkan pada
surat lainnya hanya disebut masing-masing satu kali, yaitu Surat Al-Baqarah :254 dan 275,
Surat Ibrahim :31 dan Surat Al-Jum’ah :9. Sedangkan kata ba’a (menjual) disebut sebanyak
4 kali dalam Alquran
Selanjutnya istilah lain dari perdagangan yang juga terdapat dalam Al-quran adalah
As-Syira. Kata ini terdapat dalam 25 ayat. Dua ayat di antaranya berkonotasi perdagangan
dalam konteks bisnis yang sebenarnya (surat Yusuf ayat 21 dan 22), yang menjelaskan
tentang kisah Nabi Yusuf yang dijual oleh orang yang menemukannya.

Dalam surat al-Jum’ah ayat 10 Allah berfirman, ” Apabila shalat sudah ditunaikan
maka bertebaranlah di muka bumi dan carilah karunia Allah serta banyak-banyaklah
mengingat Allah agar kalian menjadi orang yang beruntung..

Apabila ayat ini kita perhatikan secara seksama, ada dua hal penting yang harus kita
cermati, yaitu fantasyiruu fi al-ard (bertebaranlah di muka bumi) dan wabtaghu min fadl
Allah (carilah rezeki Allah).

Makna fantasyiruu adalah perintah Allah agar umat Islam segera bertebaran di muka
bumi untuk melakukan aktivitas bisnis setelah shalat fardlu selesai ditunaikan. Allah SWT
tidak membatasi manusia dalam berusaha, hanya di kampung, kecamatan, kabupaten,
provinsi, atau Indonesia saja. Allah memerintahkan kita untuk go global atau fi al-ard. Ini
artinya kita harus menembus seluruh penjuru dunia.

Ketika perintah bertebaran ke pasar global bersatu dengan perintah berdagang, maka
menjadi keharusan bagi kita membawa barang, jasa dan komoditas ekspor lainnya serta
bersaing dengan pemain-pemain global lainnya. Menurut kaidah marketing yang sangat
sederhana tidak mungkin kita bisa bersaing sebelum memiliki daya saing di 4 P: Products,
Price, Promotion, dan Placement atau delivery.

6
Dalam Surat Al-Quraisy Allah melukiskan satu contoh dari kaum Quraisy yang telah
mampu menjadi pemain global dengan segala keterbatasan sumber daya alam di negeri
mereka. Allah berfirman, “Karena kebiasaan orang-orang Quraisy. (Yaitu) kebiasaan
melakukan perjalanan dagang pada musim dingin dan musim panas.”

Para ahli tafsir baik klasik, seperti al-Thabari, Ibn Katsir, Zamakhsyari, maupun
kontemporer seperti, al-Maraghi, az-Zuhaily, dan Sayyid Qutb, sepakat bahwa perjalanan
dagang musim dingin dilakukan ke utara seperti Syria, Turki, Bulgaria, Yunani, dan
sebagian Eropa Timur, sementara perjalanan musim panas dilakukan ke Selatan seputar
Yaman, Oman, atau bekerja sama dengan para pedagang Cina dan India yang singgah di
pelabuhan internasional Aden.

B. Hadist Perdagangan Dalam Islam

Perdagangan atau aktivitas jual-beli telah dikenal umat manusia sejak dahulu kala.
Ajaran Islam secara tegas telah menghalalkan aktivitas jual-beli atau perdagangan dan
mengharamkan riba. Bahkan, sebelum diangkat Allh SWT menjadi Rasul, Nabi
Muhammad SAW adalah seorang pedagang yang jujur .

Terdapat beberapa hadist shohih dari Nabi Shallallahualaihi wasallam yang


menerangkan keutamaan berdagang dan bekerja dengan jalan yang halal, Diantaranya :

Riwayat dari Mu'adz bin Jabal, bahwa Nabi bersabda: “Sesungguhnya sebaik-baik
usaha adalah usaha perdagangan (H.R. ... Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad Saw
mengatakan, “Hendaklah kamu berdagang, karena di dalamnya terdapat 90 % pintu rezeki
(H.R.Ahmad)

Dari Al-Miqdam Radhiyallahu’anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda :

“Tidak seorangpun mengkonsumsi makanan yang lebih baik dari makanan yang
dihasilkan dari jerih payah tangannya sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Daud AS dahulu
senantiasa makan dari jerih payahnya sendiri ( HR. Bukhari).

Di dalam riwayat lain Nabi Shallallahu alaihi wasalam bersabda :

“Tidaklah seseorang memperoleh suatu penghasilan yang lebih baik dari jerih payah
tangannya sendiri. Dan tidaklah seseorang menafkahi dirinya, istrinya, anaknya dan
pembantunya melainkan ia dihitung sebagai shodaqoh.” (HR. Ibnu Majjah).

Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu “anhu. Nabi SAW bersabda :

“Pedagang yang senantiasa jujur lagi amanah akan bersama para nabi, orang-orang
yang selalu jujur dan orang-orang yang mati syahid” (HR. Tirmidzi)

Dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu”anhu, ia berkata :

“Sesungguhnya sebaik-baik penghasilan ialah penghasilan para pedagang yang


mana apabila berbicara tidak bohong, apabila diberi amanah tidak khianat, apabila
berjanji tidak mengingkarinya, apabila membeli tidak mencela, apabila menjual

7
tidak berlebihan (dalam menaikkan harga), apabila berhutang tidak menunda-nunda
pelunasan dan apabila menagih hutang tidak memperberat orang yang sedang
kesulitan” (HR. Baihaqi)

Dai Rafi’bin Khadji Radhiyallahu’anhu, ia berkata :

“Ada seseorang bertanya, “Penghasilan apakah yang paling baik, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab “Penghasilan seseorang dari jerih payah tangannya sendiri dan
setiap jual beli yang mabrur “.(HR. Ahmad)

Selain dalam Alquran, tentang perdagangan terdapat hadits yang menjelaskan bahwa
Allah tidak akan mengajak sesorang berbicara, tidak dipandang, tidak disucikan dan
mereka mendapatkan siksa yang pedih apabila menipu dalam perniagaan. Seperti
yang diriwayatkan dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim.

Hadis riwayat Abu Hurairah ra, ia berkata :

Rasulullah saw. Bersabda: Ada tiga orang yang nanti pada hari kiamat tidak akan
diajak bicara oleh Allah, tidak dipandang, tidak disucikan dan mereka mendapatkan
siksa yang pedih, yaitu; orang yang mempunyai kelebihan air di gurun sahara tetapi
tidak mau memberikannya kepada musafir; orang yang membuat perjanjian
dengorang lain untuk menjual barang dagangan sesudah Asar; ia bersumpah demi
Allah bahwa telah mengambil (membeli) barang itu dengan harga sekian dan orang
lain tersebut mempercayainya, padahal sebenarnya tidak demikian; orang yang
berbaiat kepada pemimpin untuk kepentingan dunia. Jika sang pemimpin
memberikan keuntungan duniawi kepadanya, ia penuhi janjinya, tapi bila tidak,
maka ia tidak penuhi janjinya. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan dalam perdagangan dilarang sistem jual beli Mulamasah (wajib membeli jika
pembeli telah menyentuh barang dagangan) dan munabazah (sistem barter antara dua orang
dengan melemparkan barang dagangan masing-masing tanpa memeriksanya). Hal ini
tepapar dalam hadist Riwayat Abu Hurairah.

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: “Bahawa Rasulullah saw, melarang sistem jual beli
mulamasah (wajib membeli jika pembeli telah menyentuh barang dagangan) dan
munabadzah (sistem barter antara dua orang dengan melemparkan barang dagangan
masing-masing tanpa memeriksanya).” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: “Bahwa Rasulullah saw. melarang mencegat barang
dagangan sebelum tiba di pasar. Demikian menurut redaksi Ibnu Numair. Sedang menurut
dua perawi yang lain: Sesunggunya Nabi saw. melarang pencegatan.” (HR. Bukhari dan
Muslim).

Hadis riwayat Abdullah bin Mas’ud ra.: “Dari Nabi saw. bahwa beliau melarang
pencegatan (blokir) barang-barang dagangan.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam perdagangan Islam, dilarang apabila yang diperdagangkan secara zatnya adalah
Haram, seperti Khamar. Hal ini diriwayatkan oleh Aisyah ra.

8
“Hadits riwayat Aisyah ra., ia berkata: ketika turun beberapa ayat terakhir surat
Al-Baqarah, Rasulullah saw. Keluar lalu membacakannya kepada orang-orang,
kemudian beliau mengharamkan perdagangan khamar.” (HR. Bukhari dan
Muslim).

“Hadits riwayat Barra’ bin Azib ra. : Dari Abul Minhal ia berkata: Seorang kawan
berserikatku menjual perak dengan cara kredit sampai musim haji lalu ia datang
menemuiku dan memberitahukan hal itu. Aku berkata: Itu adalah perkara yang tidak
baik. Ia berkata: Tetapi aku telah menjualnya di pasar dan tidak ada seorang pun
yang mengingkarinya. Maka aku (Abu Minhal) mendatangi Barra’ bin Azib dan
menanyakan hal itu. Ia berkata: Nabi saw. Tiba di Madinah sementara kami biasa
melakukan jual beli seperti itu, lalu beliau bersabda: Selama dengan serah-terima
secara langsung, maka tidak apa-apa. Adapun yang dengan cara kredit maka
termasuk riba. Temuilah Zaid bin Arqam, karena ia memiliki barang dagangan yang
lebi banyak dariku. Aku lalu menemuinya dan menanyakan hal itu. Ia menjawab
seperti jawaban Barra’.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Beberapa pelajaran penting dan faedah ilmiyah yang terkandung didalam hadist-
hadist diatas adalah :

1) Agama islam agama yang paling sempurna dalam segala hal. Diantara bukti
kesempurnaan agama islam dan rahmatnya bagi alam semesta, syariatnya
menganjurkan kepada umatnya agar bekerja dan berbisnis dengan jalan yang benar
dan menjauhi segala hal yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Karena tiada suatu
perkara pun yang dilarang oleh Allah dan RasulNya melainkan perkara tersebut akan
mendatangkan bencana dan mudharat bagi para pelakunya.

2) Hendaknya seorang pengusaha membekali dirinya dengan bekal keimanan dan ilmu
syar’i khususnya yang berkaitan dengan fikih muamalah dan bisnis agar bisa menjadi
pengusaha yang baik dan benar serta tidak terjerumus dalam hal-hal yang haram

3) Berdagang merupakan salah satu profesi yang sangat mulia dan utama selagi
dijalankan dengan jujur dan sesuai dengan aturan serta tidak melanggar batas-batas
syari’at yang telah ditetapkan oleh Allah dan RasulNya didalam Alquran dan As-
Sunnah Ash=Shahihah.

4) Hendaknya seorang pengusaha menghias dirinya dengan akhlak islami yang mulia
seperti jujur, pemurah, amanah, kasih sayang, dsb, sebagaimana yang diajarkan dan
dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

5) Seorang pengusaha hendaknya melandasi bisnis dan perniagaan dengan niat yang
baik dan ikhlas karena Allah, agar profesi yang dijalankan mendatangkan pahala dan
keridhoan dari Allah karena bernilai ibadah yang agung.

6) Penghasilan yang diperoleh dari perniagaan dan pekerjaan lainnya akan mengandung
berkah dan manfaat yang banyak jika diperoleh dengan jalan yang baik dan benar

9
serta diinfaqkan dan dikeluarkan zakatnya (jika telah terpenuhi syarat wajib zakat)
dan diinfaqkan dijalan yang Allah ridoi.

7) Bisnis dan profesi apapun beserta keuntungannya akan menjadi musibah dan petaka
bagi pelakunya didalam kehidupan dunia dan akhirat jika dilakukan dengan cara-
cara yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya. Apalagi disana terdapat beberapa
hadist dari nabi Shallahu alaihi wasallam yang menunjukkan celaan bagi sebagian
para pedagang atau pelaku bisnis. Didalam hadist yang shohih, Nabi Shallallahu
alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya para pedagang (pengusaha) akan dibangkitkan pada hari kiamat


sebagai para penjahat kecuali pedagang yang bertaqwa kepada Allah, berbuat baik
dan jujur” (HR. Tirmidzi)

C. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam

Sejarah pemikiran ekonomi islam adalah salah satu agama terbesar didunia dengan
milyaran penganut diberbagai penjuru. Dan Indonesia merupakan negara dengan penduduk
islam terbesar didunia. Selain mengatur tata cara beribadah kepada Tuhannya, agama islam
juga memiliki seperangkat aturan yang lengkap, termasuk dalam bidang ekonomi. Bahkan,
dalam bidang ini sudah cukup tua, lebih dari 1000 tahun telah memperaktikkan sistem
ekonomi islam yang kemudian dikembangkan dalam beragam model yang berbeda-beda
tiap negara atau disuatu masyarakat dari waktu-kewaktu.

Ekonomi islam mulai diterapkan sejak Era Nabi Muhammad SAW. Hingga
kemudian dikembangkan oleh ulama-ulama dan intelektual muslim dari waktu ke waktu
hingga sempat mengalami kejayaan dan kemundurannya. Nabi Muhammad SAW adalah
seorang pedagang ulung dan jujur, membawa barang dagangan Khadijah dari Mekkah ke
Syam.

Apa itu ekonomi islam? Adalah sebuah sistem ekonomi yang mengikuti aturan agama
islam. Sama seperti sistem ekonomi lainnya, ekonomi islam juga mengejar keuntungan dari
berbagai aktivitas ekonomi misalnya perdagangan, industri dan lain sebagainya.

Sejarah pemikiran ekonomi islam, mulai dikenal sejak Era Nabi Muhammad SAW
dalam perkembangannya, mengalami puncak kejayaannya sejalan dengan puncak kejayaan
peradaban islam pada abad 6 Masehi hingga abad 13 Masehi. Kala itu ekonomi islam
berkembang pesat, diterapkan diberbagai wilayah didunia utamanya dibawah
kepemimpinan islam. Di Indonesia, sejarah pemikiran ekonomi islam hadir bersamaan
dengan datangnya islam itu sendiri ke Nusantara, yakni lewat para pedagang Arab, Persia
dan India.
Ada beberap tokoh pemikir ekonomi islam yang termashur di tahun 731-798 Masehi
diantaranya yaitu :

1) Abu Yusuf
Yang dikenal sebagai tokoh pemikir ekonomi islam yang meletakkan prinsip
perpajakan didunia, beberapa abad kemudian, karya beliau dalam bidang perpajakan
dianggap sebagai canon of taxation.

10
2) Al-Ghazali
Yang dikenal sebagai salah satu tokoh islam terkemuka yang turut berkontribusi
dalam bidang ekonomi islam, meski beliau lebih dikenal sebagai tokoh filsufi
muslim dan ahli tasauf. Sumbangsihnya terhadap pemikiran ekonomi islam besar,
turut mewarnai khazanah keilmuan ekonomi untuk masa-masa mendatang.

3) Ibnu Taimiyah (1263-1328)


Beliau membuat karya penting dalam bidang ilmu ekonomi yang bukunya berjudul
(Majmu Fatawa), buku ini menjelaskan mekanisme pasar dan harga

Maka dari merekalah kita mengenal bagaimana sistem ekonomi islam sampai sekarang
masih senantiasa dipraktikkan diberbagai belahan dunia meskipun saat ini di dominasi oleh
sistem ekonomi lain (Kapitalis dan Sosialis). Dari tokoh-tokoh ini, kemudian asal usul
ekonomi islam menemukan momentumnya. Utamanya pada puncak kejayaan islam
beberapa abad yang lalu, ekonomi islam berkembang pesat.

D. Sejarah dan Perkembangan Perdagangan Islam di indonesia

1. Masuknya Islam Di Indonesia.

Perkembangan islam di Indonesia memunculkan beberapa teori antara lain teori


gujarat, Mekah dan Persia. Namun, ada juga teori lain tentang perkembangan awal islam di
Indonesia.
Secara umum, perkembangan islam di Indonesia baik dalam agama maupun tradisi, terjadi
setelah bangsa Indonesia bergaul dengan berbagai bangsa yang ditandai dengan terjalinnya
hubungan dagang antar kawasan Nusantara dan tetangganya, baik di Asia Tenggara, Asia
Selatan maupun negeri Arab.

Menurut buku sejarah Indonesia periode islam oleh Ricu Sidiq dan kawan-kawan
sejarah mencatat bahwa sejak awal Masehi pedagang-pedagang dari India dan Cina sudah
memiliki hubungan dagang dengan penduduk Indonesia.

Meski terdapat beberap teori mengenai kedatangan agama islam di Indonesia, banyak
ahli percaya bahwa masuknya islam ke Indonesia pada abad ke -7 berdasarkan berita China
zaman Dinasti Tang.

Berita tersebut mencatat bahwa pada abad ke-7, terdapat pemukiman pedagang
muslim dari Arab di desa Baros, daerah pantai barat sumatera utara. Sementara sejarah
masuknya islam pada abad ke-13 Masehi, lebih menunjukkan pada perkembangan islam
bersamaan dengan tumbuhnya kerajaan-kerajaan islam di Indonesia.

Pendapat ini berdasarkan catatan perjalanan Marco Polo yang menerangkan bahwa ia
pernah singgah di Perlak pada tahun 1292 dan berjumpa dengan orang-orang yang telah
menganut agama islam. Bukti yang memperkuat pendapat ini adalah ditemukannya nisan
makam raja samudera pasai, Sultan Malik Al-Saleh yang berangka tahun 1297.

11
Jika diurutkan dari barat ke timur, islam pertama kali masuk di Perlak, bagian utara
sumatera. Hal ini menyangkut strategisnya letak Perlak, yaitu didaerah Selat Malaka, jalur
laut perdagangan internasional dari barat ke timur.

Islam di Jawa masuk melalui pesisir utara pulau Jawa ditandai dengan ditemukannya
makam Fatimah Binti Maimun Bin Hibatullah yang wafat pada tahun 475 Hijriyah atau 1082
Masehi di desa Leran, Kecamatan Manyar, Gresik.

Kemudian di Kalimantan, islam masuk melalui Pontianak yang disiarkan oleh


bangsawan Arab bernama Sultan Syarif Abdurrahman pada abad ke-18. Dihulu Sungai
Pawan, di Ketapang, Kalimantan Barat, ditemukan pemakaman islam kuno. Angka tahun
yang tertua pada makam-makam tersebut adalah tahun 1340 Saka (1418 M).

Di kalimantan selatan, islam masuk melalui kerajaan banjar yang disiarkan oleh dayyan
, seorang khatib [ahli khotbah] dari demak. Di kalimantan tengah , bukti kedatangan islam
ditemukan pada masjid ki gede di kotawaringin yang bertuliskan angka tahun 1434 M.

Di Sulawesi , islam masuk melalui raja dan masyarakat Gowa-Tallo. Hal masuknya
islam ke Sulawesi ini tercatat pada Lontara Bilang. Menurut catatan tersebut, raja pertama
yang memeluk islam ialah Kanjeng Matoaya, Raja ke-4 dari Tallo yang memeluk islam pada
tahun 1603. Diperkirakan islam didaerah ini disiarkan olej ke empat ulama dari Irak, yaitu
Syekh Amin, Syekh Mansyur, Syekh Umar, dan Syekh Yaqub pada abad ke-8.

2. Media Dalam Islamisasi

Dalam buku sejarah Indonesia periode islam juga dijelaskan media atau saluran-
saluran dalam perkembangan islam di Indonesia, diantaranya :

1) Perdagangan.
Pada taraf permulaan, saluran islamisasi adalah perdagangan. Kesibukan lalu
lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke -16 M, membuat perdagangan-perdagangan
muslim (Arab, Persia, dan India), turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri
Barat, Tenggara dan Asia Timur, Benua Asia.

Media islamisasi melalui perdagangan dinilai sangat menguntungkan karena


para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan secara langsung

2) Perkawinan
Dari sudut ekonomi, para pedagang muslim memiliki status sosial yang lebih baik
dari pada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi, terutama putri-putri
bangsawan, tertarik untuk menjadi istri saudagar. Saat menikah dengan saudagar islam,
proses sebelumnya adalah memeluk agama islam terlebih dahulu. Berawal dari situ,
kemudian banyak kampung-kampung, daerah-daerah, dan kerajaan-kerajaan muslim yang
dikawini oleh keturunan bangsawan.

3) Tasauf
Salah satu saluran islamisasi yang dinilai memiliki pera yang signifikan dalam
penyebaran ajaran islam adalah tasauf. Dalam konteks penyebaran ajaran islam di nusantara,
para pengajar tasauf atau para sufi, mengajarkan teosofinyang bercampur dengan ajaran
yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.

12
4) Pendidikan.
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan. Proses pendidikan dan pengajaran
islam ini sudah berlangsung sejak islam masuk ke nusantara. Ketika pemeluk agama islam
sudah banyak dan telah terbentuk komunitas muslim, maka proses pendidikan dan
pengajaran islam tidak lagi hanya dilaksanakan secara informal, tetapi sudah dilaksanakan
secara teratur ditempat-tempat tertentu.

Secara umum, model pendidikan pada masa itu ada dua yaitu, yakni Pendidikan
Langgar dan Pendidikan Pesantren

5) Kesenian
Saluran islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan
wayang. Dikatakan bahwa Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam
mementaskan wayang . Sunan Kalijaga tidak pernah meminta duit atau upah untuk
pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya untuk mengucapkan
kalimat syahadat. Kesenian-kesenian lain juga dijadikan alat islamisasi, seperti sastra
(hikayat, babad, dan sebagainya), seni bangunan dan seni ukir.

6) Politik
Di Maluku dan Sulawesi Selatan, kebanyakan rakyat masuk islam setelah rajanya
memeluk islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya islam di
daerah ini. Disamping itu, baik di Sumatera dan Jawa maupun Indonesia bagian Timur,
demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan islam memerangi kerajaan-kerajaan non islam.
Kemenangan kerajaan islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan islam
itu masuk islam.

Pada awal abad pertengahan , pacislamica menjadi dasar bagi masa emas
perekonomian. Saat itu, kegiatan ekonomi dan perdagngan melibatkan pedagang Arab,
persia, Berber, Yahudi dan armenia.

Para pedagang melakukan kegiatan perdagangan dari Gibraltar atau Jabal Tariq hingga
ke Laut Cina. Saat itu, orang-orang Eropa masih terbatas geraknya. Mereka hanya mampu
melakukan perjalanan dan perdagangan sepanjang adriatik, wilayah selatan italia dan
diantara pulau-pulau yang ada di kepulauan Yunani. Beberapa abad kemudian, warga Italia
baru bisa mencapai Mediterania.

Dengan maraknya kegiatan perdagangan itu,umat islam dahulu mampu menggerakkan


perekonomian dan mengumpulkan modal melalui aktivitas ekonomi dibandingkan Eropa.
Sebab pertanian dan perdagangan telah lebih dahulu mengalami kemajuan pesat di dunia.

Indonesia terletak diposisi geografis antara benua Asia dan Eropa serta samudra pasific
dan Hindia, sebuah posisi yang strategis dalam jalur pelayaran niaga antar benua. Indonesia
juga merupakan negara kepulauan dengan bentang perairan laut yang luas. Komdisi
perairan laut tersebut tidak membatasi interaksi antar pulau masyarakat Indonesia pada abad
pertengahan. Wilayah laut Indonesia yang memiliki letak strategis menjadikannya sebagai
jalur perdagangan internasional. Wilayah laut Indonesia yang menghubungkan jalur
perdagangan antara kawasan Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Selatan dan Timur Tengah.

13
Kejayaan perdagangan wilayah laut Indonesia juga tidak terlepas dari komoditas rempah-
rempah yang melimpah.

Pedagang-pedagang dari Arab, India dan Cina datang ke Indonesia untuk menjual
komoditas dari wilayah mereka sekaligus mencari rempah-rempah untuk dijual kembali.

Aktivitas perdagangan Internasional di kawasan Indonesia berdampak pada timbulnya


interaksi antar suku, etnis dan bangsa-bangsa didunia dalam bidang sosial, budaya dan
agama.

Interaksi budaya antara pedagang Arab, Persia dan Gujarat dengan


masyarakatIndonesia menyebabkan meluasnya pengaruh agama islam di Indonesia.

Pemukiman islam mulai muncul di kota-kota bandar pelabuhan besar seperti Malaka,
Aceh, Demak, Makasar, Banjarmasin, Ternate dan Tidore. Pada sekitar Abad 12 pemukiman
islam tersebut terus berkembang dan mulai mempengaruhi kehidupan kerajaan-kerajaan
Nusantara.

Dalam penyebaran islam lewat perdagangan ini, para pedagang tersebut diperkirakan
memanfaatkan jalur sutra dalam digunakan untuk rute perdagangan komoditas sutra dan
rempah-rempah.

Tibanya islam dikepulauan ini memiliki dampak –dampak yang beragam bagi
komunitas-komunitas lokal tergantung konteks historis dan sosial dari wilayah tempat
kedatangannya. Dibeberapa bagian dari Nusantara, kota–kota bermunculan akibat para
pedagang muslim mendirikan tempat pemukiman disana.

Laut telah berfungsi sebagai jalur pelayaran dan perdagangan antar suku bangsa
dikepulauan Indonesia dan bangsa-bangsa didunia. Perdagangan antar pulau bisa dilakukan
secara tradisional yaitu dengan menggunakan kapal-kapal atau perahu-perahu sederhana
yang bisa menjangkau satu pulau ke pulau lainnya. Dari kondisi itulah muncul saudagar-
saudagar dari Arab India Gujarat yang melaui jalan pelayaran perdagnagan membawa
agama islam. Atau dengan cara modern melalui jaringan komunikasi seperti telp dan internet
dengan dukungan kapal-kapal mesin yang modern sehingga mempercepat arus perdagangan
antar pulau.
\
Jaringan perdagangan antar pulau di nusantara terbentuk karena kegiatan perdagangan
untuk menunjang hubungan itu para pedagang harus melengkapi diri tentang angin navigasi
pembuatan kapal dan diplomasi dagang. Jaringan perdagangan dan pelayaran antar pulau
saling membutuhkan barang-barang yang tidak ada ditempatnya.

Kejayaan suatu negeri dimulai dari luasnya wilayah, penghasilan pertahun dan
ramainya pelabuhan. Hal itu disebabkan kekuasaan dan kekayaan kerajaan-kerajaan
disumatera bersumber dari perniagaan, sedangkan di Jawa kedua hal itu bersumber dari
pertanian dan perniagaan. Dimasa pra kolonial pelayaran niaga lah yang cenderung lebih
dominan. Namun dapat dikatakan bahwa di Indonesia secara keseluruhan, pertanian dan
pernigaan sangat berpengaruh dalam perkembangan perekonomian Indonesia bahkan
hingga saat ini.

14
Lokasi yang sangat strategis bagi Indonesia karena terletak pada jalur persilangan lalu
lintas perdagangan dunia maka semakin membuat padat jalur perdagangan maritim
dikawasan Asia Tenggara. Kondisi ini memunculkan kerajaan-kerajaan besar dengan
pelabuhan laut yang besar pula.

Sebut saja kerajaan Sriwijaya, Samudra Pasai, Melayu, Singasari, Majapahit, Mataram,
Gowa-Tallo hingga Demak Bintoro memiliki pelabuhan yang ramai dikunjungi pedagang-
pedagang asing dan nusantara. Adanya pelabuhan laut tersebut maka mendrong arus
distribusi barang berlangsung sangat cepat. Sehingga kebutuhan barang ekspor dan impor
semakin meningkat pesat. Barang-barang dagang yang merupakan komoditi ekspor antara
lain : garam, merica, pala, adas, cengkeh, kayu gaharu, kayu cendana, damar, kapur barus,
gula tebu, pisang, pinang, kapuk, kelapa, gading gajah, kuliy penyu, kain sutra dan kain
katun. Sedangkan komoditi impor yaitu : kain sutra, payung sutra, pedang, nila, lilin, belanga
besi, piring, mangkuk, keramik cina, warangan, tikar pandan, merica, pala, kapur barus,
gading, emas, perak dan tembaga. Barang tersebut diperjualbelikan antar pedagang
nusantara dan juga pedagang asing yang memasuki perairan nusantara.

Penggunaan uang yang berupa koin emas dan koin perak sudah dikenal dimasa itu,
namun pemakaian uang baru mulai dikenal dimasa kerajaan-kerajaan islam, misalnya picis
yang terbuat dari timah di Cirebon. Namun penggunaan uang masih terbatas, karena
perdagangan barter banyak berlangsung dalam sistem perdagangan internasional, karenanya
tidak terjadi surplus atau defisit yang harus diimbangi dengan ekspor atau impor logam
mulia.

15
BAB III

A . Prinsip-Prinsip Dasar Perdagangan dalam Ekonomi Islam

Sistem ekonomi islam merupakan sistem ekonomi Indonesia yang pada dasarnya
bersumber pada ajaran syariat islam yaitu pada Al-quran dan As-sunah. Sistem ekonomi
islam merupakan sistem sistem yang sangat baik. Sitem ekonomi ini tidak hanya
diperbankan namun mencakupi semua sistem keuangan.

Prinsip dasar perdagangan islam adalah adanya unsur kebebasan dalam melakukan
transaksi tukar- menukar, tetapi kegiatan tersebut tetap disertai dengan harapan diperolehnya
keridhaan Allah SWT, dilaksanakan dan diperoleh untuk memenuhi kebutuhan hidup
seseorang dan dianggap sebagai suatu keharusan oleh hukum islam.

Prinsip-Prinsip dasar ekonomi islam yang merupakan bangunan ekonomi islam


didasarkan atas lima nilai universal yaitu :

a) Tauhid ( Keimanan )

Tauhid merupakan pondasi ajaran islam. Dengan tauhid manusia menyaksikan


bahwa tiada sesuatupun yang yang layak disembah selain Allah dan tidak ada
pemilik langit, bumi dan isinya, selain dari pada Allah. Karena Allah adalah pencipta
alam semesta dan isinya sekaligus pemiliknya, termasuk pemilik manusia dan
seluruh salam yang ada.

Dalam islam, segala sesuatu yang ada tidak diciptakan dengan sia-sia, tetapi
memiliki tujuan, Tujuan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepadaNya.
Karena itu segala aktivitas manusia dalam hubungan dengan alam suber daya serta
manusia (mu’amalah) dibingkai dengan kerangka hubungan dengan Allah. Karena
kepadaNya manusia mempertanggung jawabkan segala perbuatan, termasuk
aktivitas ekonomi dan bisnis.

b) Adl ( Keadilan )

Salah satu sifat Allah adalah Adil. Dia tidak membeda-bedakan terhadap
makhlukNya. Keadilan dalam hukum islam berarti pula keseimbangan antara
kewajiban yang harus dipenuhi oleh manusia (mukallaf) dengan kemampuan
manusia untuk menunaikan kewajibannya. Dibidang usaha untuk meningkatkan
ekonomi , keadilan merupakan nafas dalam menciptakan pemerataan dan
kesejahteraan, karena itu harta jangan hanya saja beredar pada orang kaya, tetapi
juga pada mereka yang membutuhkan.

c) Nubuwwah ( Kenabian)

Karena sifat rahim dan kebijaksaan Allah, manusia tidak dibiarkan begitu saja
didunia tanpa mendapat bimbingan. Karena itudiutuslah para Nabi dan Rasul untuk
menyampaikan petunjuk dari Allah kepada manusia tentang bagaimana hidup yang
baik dan benar didunia. Untuk umat musilim Allah telah mengirimkan Nabi
Muhammad sebagai contoh yang harus diteladani oleh manusia pada umunya dan
pelaku ekonomi serta bisnis pada khususnya

16
d) Khilafah ( Pemerintah)

 Dalam Alquran Allah berfirman bahwa manusia diciptakan untuk menjadi khalifah
dibumi artinya untuk menjadi pemimpin dan pemakmur bumi. Karena itu pada
dasarnya setiap manusia adalah pemimpin. Nabi bersabda : “Setiap dari kalian
adalah pemimpin, dan akan diminta pertanggung jawaban terhadap yang
dipimpinnya”. Ini berlaku bagi semua manusia, baik dia sebagai individu, kepada
keluarga, pemimpin masyarakat atau kepala negara. Nilai ini mendasari prinsip
kehidupan kolektif manusia dalam islam ( siapa memimpin siapa) fungsi utamanya
adalah untuk menjaga keteraturan interaksi antar kelompok termasuk dalam bidang
ekonomi agar kekacauan dan keributan dapat dihilangkan atau dikurangi.

e) Maad ( Hasil )

Walaupun seringkali diterjemahkan sebagai kebangkitan tetapi secara harfiah ma’ad


berarti kembali. Dan kita semua akan kembali kepada Allah. Dunia adalah ladang
akhirat artinya dunia adalah wahan bagi manusia untuk bekerja dan beraktifitas
(beramal saleh) namun demikian akhirat lebih baik dari pada dunia.

Kehidupan adalah proses dinamis menuju peningkatan . Ajaran islam memandang


kehidupan manusia didunia seolah berpacu dengan waktu. Umur manusia sangat
terbatas dan banyak sekali peningkatan yang harus dicapai dengan rentan waktu yang
sangat terbatas ini. Kebaikan dan kesempurnaan merupakan tujuan dalam proses
hidup ini.

Terdapat beberapa prinsip dalam praktek ekonomi islam. Prinsip-prinsip tersebut


diantaranya adalah :

1) Keadilan Sosial

Islam mengkehendaki praktek ekonomi yang dapat meminimalisir kesenjangan.


Prinsip. Keadilan ini nampak dari pelarangan adanya eksploitasi baik eksploitasi
sumber daya alam ataupun sumber daya manusia. Contoh eksploitasi sumber daya
manusia misalnya kontrak kerja yang tidak memerperhatikan keadaan pegawai dan
lebih banyak menguntungkan pemodal. Adapun eksploitasi suber daya alam
contohnya adalah pengambilan suber daya alam secara membabi buta tanpa
mempertimbangkan dampaknya dimasa depan.

2) Menjauhi Riba

 Secara khusus, riba yang dimaksud disini adalah riba qardhi atau praktek
pengambilan dana lebih atas dana yang dipinjamkan. Dizaman sekarang praktek
ekonomi yang paling sering diidetikkan dengan riba adalah bunga bank. Meskipun
beberapa ulama masih tidak sependapat dengan pendapat ini, namun secara umum
praktek riba dilarang dalam islam karena dianggap merugikan pihak peminjam.

17
3) Tidak bersifat spekulatif

Tindakan spekulatif yang biasa disebutkan dalam ajaran islam ada;ah perjudian.
Namun dalam konteks ekonomi, beberapa praktek ekonomi dianggap memiliki
unsur spekulasi yang kental sehingga dianggap menyerupai judi. Praktek-praktek
semacam ini terlarang oleh islam.

4) Adanya pembagian resiko

Alih-alih melakukan riba, praktek yang dianjurkan dalam islam adalah bagi hasil.
Praktek bagi hasil menuntut kedua belah pihak untuk bersedia menaggung resiko
bersama. Dalam kasus peminjam dan pemberi modal, sipemberi pinjaman hanya
akan mendapat keuntungan jika sipeminjam mendapat untung. Namun jika rugi,
maka kerugian tersebut harus ditanggung bersama.

Adapun 4 prnsip -prinsip dasar yang harus kita pegang sesuai ajaran Nabi
Muhammad SAW yaitu :

1) Siddiq ( Benar) : Tak pernah menyembunyikan barang dagangan yang


cacat.
2) Amanah ( Terpercaya) : Baik dari pemilik barang maupun pelanggan.
3) Fathanah ( Cerda) : Pandai menghasilkan dan melihat peluang keuntungan
tanpa
Menipu
4) Tabliqh : Menyampaikan

B. Etika Berdagang dalam Islam

Agar dagangan yang dijual belikan laris dan mendapatkan keberkaham, tentu saja
tidak asal-asalan dalam berdagang. Misalnya, penjual harus tetap bersikap ramah dan sabar
dalam menghadapi pembeli atau customer agar mereka puas mau membeli barang dagangan
yang dijual belikan.

Menurut Velasque, pengertian etika bdagang merupakan kajian yang bertumpu pada
akhlak yang benar dan salah, menurut business & society-ethnics dan stakenholder
management. Etika bisnis adalah disiplin yang berkaitan dengan baik buruknya suatu tugas
dan kewajiban moral dalam konteks bisnis.

Etika dagang menjadi point penting bagi setiap pelaku usaha dalam menjalankan
bisnis. Oleh karena itu, pentingnya kita mengetahui pengertian etika dari sejumlah ahli yaitu

1) Menurut Bertens (2000), Etika bisnis itu lebih luas dari pada ketentuan yang diatur
oleh undang-undang. Bahkan etika bisnis merupakan standar yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan standar minimum ketentuan hukum. Karena dalam kegiatan
atau kegiatan bisnis kita sering kali menemukan gre aea yang tidak diatur oleh
ketentuan hukum.

2) Menurut Hils dan Jones, Etika bisnis merupakan ajaran dalam membedakan antara
benar dan salah dalam memberikan bekal kepada setiap pemimpin perusahaan ketika

18
mempertimbangkan pengambilan keputusan strategi terkait dengan masalah moral
yang kompleks.

3) Menurut Sumarni, (1998:21), pengertian etika bisnis terkait dengan masalah menilai
aktivitas dan perilaku bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran dalam
berbisnis.

4) Menurut Sim, Hal ini terkait dengan kepemimpinan yang efectif dalam suatu
organisasi

5) Menurut Velasque, etika bisnis merupakan kajian yang bertumpu pada akhlak yang
benar dan salah

6) Menurut Business & Society-Ethnic dan Stakeholder Management, Etika bisnis


adalah disiplin yang berkaitan dengan baik buruknya suatu tugas dan kewajiban
moral dalam konteks bisnis

7) Menurut Steade et al: Etika bisnis adalah standar etika yang terkait dengan tujuan
dan cara pengambilan keputusan bisnis.

Adapun Tujuan dari Etika dagang adalah tersebut:

Yaitu bertujuan untuk memberikan dorongan bagi kesadaran moral dan memberikan batasan
bagi para pengusaha atau pebisnis untuk dapat menjalankan bisnis secara jujur dan adil serta
menjauhi bisnis penipuan yang merugikan banyak orang atau pihak yang memiliki
keterikatan. Selain itu, etika bisnis mempunyai tujuan agar bisnis dapat dijalankan dan
dicetuskan seadil-adilnya dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang telah
disepakati

Prinsip Etika Bisnis yaitu :

Prinsip kejujuran etika bisnis para pebisnis dituntut memiliki prinsip kejujuran agar bisa
mendapatkan kunci sukses yang bertahan lama. Jika ada pengusaha yang tidak jujur dan
curang, kemungkinan besar tidak akan ada pelaku usaha yang mau bekerjasama.
Kejujuran sendiri biasanya dikaitkan dengan harga barang yang sudah ditawarkan. Dalam
menjalankan bisnis secara modern, kepercayaan konsumen sangatlah penting. Oleh karena
itu, para pelaku bisnis didorong untuk memberikan informasi yang nyata kepada konsmen.

Prinsip Otonomi Etika Bisnis

Prinsip otonomi dalam etika bisnis adalah kemampuan dan sikap seseorang dalam
mengambil keputusan berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang menurutnya baik
yang dapat dilakukan.

Jika masyarakat sadar akan kewajibannya dalam berbisnis, maka dikatakan orang tersebut
telah memiliki prinsip otonomi dalam etika bisnis. Misalnya, dia memahami bidang

19
pekerjaannya dalam situasi dan tuntutan yang akan dia hadapi serta tahu aturan apa yang
ada dibidang pekerjaannya.

Selain itu, seseorang yang sudah memiliki fungsi otonom akan menyadari resiko dan
konsekuensi yang akan timbul pada dirinya dan orang lain yang merupakan pelaku usaha.
Secara umum seseorang yang memiliki prinsip otonomi akan lebih suka diberikan
kebebasan dan kewenangan untuk melakukan apa yang menurutnya baik.

Prinsip Etika bisnis yang saling menguntungkan

Pelaku usaha harus menjalankan usahanya dengan sebaik-baiknya agar semua pihak yang
terlibat dapat memperoleh keuntungan. Seperti halnya asas keadilan, asas memberi manfaat
juga bertujuan untuk mencegah hanya satu pihak yang memperoleh manfaat. Misalnya,
pengusaha harus memberikan harga barang yang sebenarnya kepada konsumen dan
memberikan pelayanan sebaik mungkin untuk memberikan kepuasan pelanggan. Oleh
karena itu, prinsip saling menguntungkan harus dipegang teguh.

Prinsip Kewajaran Etika Bisnis

Selain menuntut seseorang dalam menjalankan bisnis untuk memperlakukan hubungan


internal dan eksternal secara setara dan memberikan haknya masing-masing. Hal ini
bertujuan untuk menjaga kerugian bagi salah satu pelaku usaha.

Prinsip Etika Bisnis Moral Integrity

Dalam menjalankan tugasnya, para pelaku bisnis harus menjaga nama baik perusahaannya.
Pelaku bisnis harus mengelola dan menjalankan usahanya dengan sebaik-baiknya agar
kepercayaan konsumen atau pihak lain terhadap perusahaan tetapterjaga. Dengan kata lain,
seseorang atau pebisnis harus mendorong dirinya sendiri dalam keberadaan bisnis untuk
pengelolaan rasa bangga.

Berikut sembilan diantaranya etika dalam berdagang (bisnis) menurut islam yang
perlu dipahami agar dagangan yang dijual laris dan berkah.

1) Dari segi barang yang diperjualbelikan, barang yang dijual adalah barang yang halal
dan memiliki kualitas yang baik.

Etika berdagang yang pertama berkaitan dengan barang yang dijual. Tentu saja
barang yang dijual haruslah barang yang halal dan memiliki kualitas yang baik.
Menjual barang-barang yang haram selain tidak berkah hasil jualannya tentu saja
akan berdosa. Untuk itu jual lah barang-barang yang halal agar rezeki yang diperoleh
menjadi berkah.

Selain halal barang yang dijual harus memiliki kualitas yang bagus dan masih layak
digunakan agar tidak merugikan orang lain. Menjual barang-barang dengan kualitas
yang bagus akan membuat pembeli akan berdampak bagus terhadap barang

20
dagangan yang dijual belikan. Sehingga para pembeli menjadi langganan di toko
tempat kita berjualan. Selain halal, berdagang juga harus menghindari riba.

2) Tidak menjual barang yang cacat atau rusak.

Menjual barang yang cacat atau rusak akan berdampak pada menurunnya tingkat
pembeiaan. Selain itu, menjual barang yang cacat atau rusak juga tidak dianjurkan
dalam agama islam, karena merugikan para pembelinya. Apabila menjual barang
yang mengalami sedikit kerusakan, sebaiknya dijelaskan kerusakan seperti apa dan
seberapa parah kerusakannya agar pembeli tidak kecewa.

3) Berdagang harus jujur atau transparan agar menjadi keberkahan dalam berdagang.

Sikap jujur dan transparan dalam berdagang penting untuk dilakukan. Seperti
misalnya jujur dan transparan dengan hasil timbangan agar para pembeli merasa puas
dan yakin dengan berat barang yang mereka beli atau jual. Sebagaimana telah
dijelaskan dalam Al-quran surat Asy Syu’ara ayat 181-183 yang artinya :

“Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang


merugikan dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan janganlah kamu
merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela dimuka bumi
dengan membuat kerusakan”.

Jujur memang terlihat sepele dan gampang untuk dilakukan, tetapi justru pad jujur
perlu ditrapkan dalam berdagang agar menjadi keberkahan.

4) Tidak memberikan janji ataupun sumpah palsu dalam berdagang.

Sebagai seorang muslim sebaiknya jangan mudah untuk mengatakan atau mengobral
sumpah dan janji. Karena akan mendatangkan kerugian pada diri kita sendiri berupa
dosa apabila melanggar janji dan sumpah palsu yang diucapkan.

Mungkin sering kita dengar pada saat kita berada dipasar, ada pedagang yang dengan
mudah mengatakan sumpah itu barangnya berkualitas bagus atau ini barangnya
paling murah. Nah hal-hal seperti itulah yang sebaiknya dihindari dalam berdagang
agar menjadi berkah. Karena sumpah dan janji akan menjadi tanggung jawab kita
semuanya sampai diakhirat kelak.

5) Murah pada pembeli

Salah satu trik dalam berdagang atau berbisnis adalah memberikan pelayanan yang
terbaik untuk para pembelinya. Dengan pelayanan yang terbaik pembeli akan merasa
nyaman dan puas dalam berbelanja. Salah satu pelayanan yang mudah diberikan akan sifat
atau sikap dalam melayani para pembelinya. Melayani pembeli denagn sifat yang murah
hati akan membuat mereka merasa dihargai. Seperti misalnya dengan tersenyum atau seolah-
olah memperlakukan pembeli seperti raja mereka akan merasa lebih senang. Untuk itu
bersikap baiklah kepada para pembeli agar barang dagangan menjadi laris dan berkah.

21
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Alquran potongan surat Al A’raf ayat 56
yang Artinya :
“Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”.

6) Tidak saling menjatuhkan harga dengan pedagang lain untuk bersaing

Banyaknya jumlah pedagang mendorong untuk bersaing dengan antar pedagang.


bersaing memang diperbolehkan, tetapi dengan cara-cara yang sehat dan tentu baik
secara agama. Misalnya dengan memperbaiki pelayanan kepada pembeli dan
kualitas barang-barang yang dijualbelikan. Cara Bersaing dengan menjatuhkan harga
dengan pedagang lainnya tentu saja tidak dibenarkan, karena dapat mematikan usaha
pedagang lainnya. Bersainglah dengan cara yang sehat dalam berdagang.

7) Adil dalam berdagang

Etika dalam berdagang selanjutnya adalah adil, seperti misalnya adil dalam
melayani Pembeli. Membedakan antara pembeli satu dan lainnya. Sifat adil dengan pembeli
juga merupakan salah satu bentuk pelayanan kepada pembeli agar pembeli merasa senang
dan dihargai.

8) Mencatat utang piutang dalam berdagang

Manusia memiliki sifat pelupa, untuk itu sebaiknya pedagang ataupun pembeli
sebaiknya mencatat hutang piutang dalam jual beli. Mencatat utang piutang juga bisa
menjadi solusi saat terjadi kesalahpahaman diantara dua pihak untuk menghindari
tuduhan yang tidak benar.

9) Mengeluarkan hak orang lain atau berzakat.

Setiap harta atau rezeki yang kita miliki terdapat haknya orang lain yang harus kita
berikan atau disebut dengan zakat perdagangan. Zakat yang dikeluarkan akan
membawa keberkahan dan bisa menambah rezeki yang kita dapat. Zakat yang
dikeluarkan akan membawa keberkahan dan bisa menambah rezeki yang kita dapat.
Zakat yang dikeluarkan tidak akan mengurangi harta yang kita miliki, tetapi zakat
akan menjadi amal baik yang bernilai pahala untuk bekal diakhirat kelak.

Ada beberapa Standar Etika ( Kode Etik dan Tata Perilaku)

1) Etika perusahaan dengan karyawan


2) Etika perusahaan dengan pelanggan
3) Etika perusahaan dengan pesaing
4) Etika perusahaan dengan pemasok
5) Etika perusahaan dengan mitra kerja
6) Etika perusahaan dengan kreditur/investor
7) Etika perusahaan dengan pemerintah
8) Etika perusahaan dengan masyarakat
9) Etika perusahaan dengan media massa
10) Etika perusahaan mengenal keterbukaan dan kerahasiaan informasi

22
11) Etika perusahaan dengan organisasi profesi

Dalam menjalankan sebuah bisnis (perdagangan) setiap pemilik usaha harus menjadi
panutan bagi orang lain yaitu mampu menangani tanggung jawab dan menyadari peluang
sesuai dengan tanggung jawab jabatannya. Salah satunya dengan memastikan usaha tersebut
dapat berjalan dengan baik.

C. Karakteristik Perdagangan Dalam islam

Perdagangan dalam islam, memiliki karakteristik sebagai berikut :

1) Segala yang ada dilangit dan dibumi adalah milik Allah SWT. Manusia hanya
memanfaatkan dan mengelolanya. Manusia adalah khalifah untuk mengelola alam,
termasuk komoditi yang diperdagangkan.
2) Kegiatan perdagangan juga harus tetap berpedoman pada ajaran islam. Karena Allah
memerintahkan manusia untuk melaksanakan islam secara keseluruhan (kaffah)
3) Keadaan Ekonomi setiap manusia dimuka bumi sangat bergantung pada usaha yang
dilakukannya, karena islam memandang bahwa bekerja untuk mencari rezeki yang
halal merupakan bagian dari ibadah dan jihad dijalan Allah SWT.
4) Dalam islam, Allah SWT mewajibkan manusia muslim untuk menyisihkan sebagian
kecil dari harta yang ada padanya sebagai zakat. Hal ini dimaksudkan agar jiwa kita
bersih dari kikir, dengki, dan dendam sekaligus sebagai bentuk nyata kepedulian
pemilik harta terhadap para dhu’afa.
5) Islam menekankan pentingnya memfungsikan uang pada bidangnya yang normal,
yaitu sebagai fasilitas transaksi dan alat penilai barang. Diantara penyelewengan
udang dari bidangnya yang normal adalah transaksi yang mengndung riba.
6) Perdagangan yang sesuai dengan ajaran islam harus terhindar dari riba. Allah SWT
berfirman
Yang artinya : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu jepada Allah supaya kmu mendapat
keberuntungan (QS. Ali Imran

D. Karakteristik Perdagangan Syari’ah

Ekonomi syariah merupakan ilmu yang mempelajari permasalahan ekonomi dengan


memandang, menganalisa dan mnyelesaikan menggunakan cara-cara islam.
Penyelesaiannya berdasarkan Alquran dan Sunnah nabi, Ijma’ dan Qiyas sehingga belajar
ekonomi syariah memang sangat penting . Menurut ulama internasioanl Yusuf Qardhawi,
ekonomi syariah adalah sebuah sistem ekonomi yang berlandaskan Ketuhanan dalam ajaran
isla yang bertujuan untuk memanfaatkan sarana pemberian Tuhan berdasarkan Syariat
islam.

23
Hukum-hukum yang melandasi prosedur transaksi digunakan semata-mata untuk
kemaslahatan masyarakat. Kesejahteraan masyarakat tidak hanya diukur dari aspek materail
saja. Melainkan juga dampak sodial, mental, spritiual serta dampak terhadap lingkungan.

Alasan Ilmu Ekonomi Syariah Itu Penting

Ilmu ekonomi syariah terus mengalami perkembangan di Indonesia karena memang


didukung langsung oleh pemerintah. Berikut beberapa alasan mengapa belajar ekonomi
syariah itu penting:

1) Mewujudkan Integritas seorang muslim


Alasan penting belajar ekonomi syariah adalah untuk mewujudkan integritas sebagai
muslim yang kaffah sehingga keislamannya tidak diragukan lagi. Mempelajari
ekonomi syariah membuat anda sebagai muslim tak lagi bergelut pada ekonomi
konvensional

2) Menambah nilai ibadah


Mengamalkan ilmu ekonomi syariah dalam praktek sehari-hari tentu menambah nilai
ibadah sebagai seorang muslim. Ekonomi Syariah merupakan syariah merupakan
syariat islam yang memang harus ada di kehidupan setiap muslim

3) Mendukung kemajuan ekonomi islam


Mempelajari ekonomi syariah berati membantu mendukung kemajuan lembaga
ekonomi umat islam. Ekonomi syariah bisa diterapkan pada berbagai lembaga
seperti bank, pegadaian, asuransi dan juga baitul malwat tamwil.

4) Mendukung gerakan amar ma’ruf nahi munkar


Mengamalkan ekonomi syariah dengan cara mempelajarinya berarti mendukung
gerakan amar ma’ruf nahi munkar. Dana yang terkumpul pada lembaga keuangan
syariah tentu hanya boleh digunakan untuk kebaikan dan tentunya setiap proyek
yang menggunakan dana ini harus bersifat halal. Ini tentu juga mampu mendongkrak
perkembangan eknomi islam.

5) Belajar ekonomi syariah untuk memperkuat pengamanan sosial


Pentingnya belajar ekonomi syariah adalah diharapkan enerasi unggul mampu
memperkuat pengaman sosial. Hal ini berdasarkan dana-dana syariah yang
bersumber dari zakat, sedekah dan infaq. Dana ini harus bisa dimanfaatkan dengan
bijak untuk rakya yang benar-benar membutuhkan.

Perdagangan dalam islam, memiliki karakteristik sebagai berikut :

Prinsip dasar yang telah ditetapkan islam mengenai perdagangan atau niaga adalah
tolak ukur dari kejujuran, kepercayaan dan ketulusan. Dalam perdagngan nilai timbangan
dan ukuran yang tepat dan standar benar-benar harus diperhatikan seperti yang dijelaskan
dalam surah Al-Muthoffifin ayat 2-7 yang artinya :

“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, yaitu orang yang apabila menerima
takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi,. Dan apabila mereka menakar atau

24
menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidaklah orang-orang itu menyangka
bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan pada suatu hari yang besar, yaitu hari ketika
manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam? Sekali-kali jangan curang karena
sesungguhnya kitab orang yang durhaka, tersimpan dalam sijjin”.

Selain itu, islam tidak hanya menekankan agar memberikan timbangan dan ukuran
yang penuh, tetapi juga dalam menimbulkan itikad baik dalam transaksi bisnis. Hasil
beberapa pengamatan yang dilakukan menjelaskan bahwa hubungan buruk yang timbul
dalam bisnis dikarenakan kedua belah pihak yang tidak dapat menentukan jekelasan secara
tertulis syarat bisnis mereka. Untuk membina hubungan baik dalam berbisnis, semua
perjanjian harus dinyatakan secara tertulis dengan mencantumkan syarat-syaratnya. Karena
yang demikian itu lebih adil disisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dapat
mencegah timbulnya keragu-raguan (Al-Baqarag 282-283).

Perdagangan dalam islam, memiliki karakteristik sebagai berikut :

1) Mengutamakan prinsip keadilan dan melarang praktek riba.

Salah satu tujuan dari ekonomi syariah adalah membentuk tatanan kehidupan
masyarakat yang solid. Hal tersebut sejalan dengan prinsip keadilan dalam ekonomi
islam yang terlihat jelas dalam konsep bagi hasil. Sistem bagi hasil tersebut
menggunakan akad mudharabah yang merupakan pengganti dari sistem ekonomi
tersebut akan berdampak pada munculnya ketidakadilan.

Seperti yang tertuang pada ayat-ayat riba dalam Al-Quran disebutkan untuk
memberikan ketentuan bagi pelaku kegiatan ekonomi yang hanya memberi
keuntungan pada salah satu pihak saja. Disebut menguntungkan satu pihak karena
pihak yang memeiliki kelebihan harta melakukan upaya untuk memperbanyak harta
dengan mentetapkan bunga pinjaman tanpa khawatir mengalami kerugian, sehingga
kerugian hanya ditanggung oleh pihak yang berhutang.

Sistem ekonomi berbasis riba bertolak belakang dengan sistem ekonomi syariah
yang menerapkan sistem bagi hasil. Sistem tersebut mengutamakan prinsip keadilan,
yakni adil dalam situasi menguntungkan dengan ketentuan nisbah bagi hasil maupun
adil dalam situasi yang kurang menguntungkan karena kerugian ditanggung masing-
masing pihak.

2) Bertujuan untuk kemaslahatan bersama.

Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, ekonomi syariah bertujuan untuk


mengarahkan penggunaan harta untuk kemaslahatan umat, bukan untuk kepentingan
individu.

Prinsip ekonomi syariah melarang aktivitas ekonomi yang merugikan orang lain dan
tidak memberi manfaat seperti praktek riba (pertukaran yang tidak sama), maysir
(menghindarkan terjadinya penipuan) dan gharar (memastikan harta digunakan
untuk kegiatan produktif).

25
3) Menghadirkan kebebasan ekonomi sesuai akidah.

Kebebasan ekonomi dalam ekonomi syariah berarti setiap individu apapun golongan
dan statusnya dapat bebas melakukan transaksi ekonomi. Hal ini terlihat dalam
praktek syirkah, yakni kerjasama dua pihak atau lebih dalam hal permodalan,
keuntungan dan kerugian.

Contohnya, pengusaha yang mencari investor untuk modal usaha atau investor yang
menerapkan beberapa jenis syirkah uqud untuk menjalankan usaha bersama-sama.

Kebebasan ekonomi dalam ekonomi syariah juga berarti bebas dari rasa takut
terzalimi atau teraniaya oleh pihak lain. Karakteristik kebebasan ekonomi ini terlihat
pada suatu kaidah fiqih muamalah yang berbunyi sebagai berikut :

“Hukum asal dari suatu muamalah adalah mubah atau boleh, sampai ada dalil atau
ketentuan yang melarangnya”. (Kaidah Fiqih).

Pedoman tersebut memberi peluang bagi setiap individu untuk melakukan kegiatan
ekonomi apapun dan membuat berbagai inovasi dalam aktivitas ekonomi selama
tidak ada ketentuan larangan syariat. Misalnya, boleh memberikan pinjaman asal
bukan pinjaman riba karena praktek riba dilarang syariat.

4) Menyeimbangkan motif material dan spiritual, rohani dan jasmani.

Karakteristik ekonomi syariah berikutnya adalah mendorongkan terciptanya


keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan dalam aktivitas ekonomi.
Keseimbangan yang dimaksud adalah motif material seperti keinginan untuk
memperoleh harta dan keuntungan harus sejalan dengan motif spiritual untuk
menjalankan syariat islam.

Tujuan dari keseimbangan tersebut agar pihak yang memiliki harta atau memperoleh
keuntungan tidak menzalimi atau merugikan pihak lain. Janagan sampai ada
eksploitasi atau dominasi atas golongan yang lemah secara ekonomi.

Denganadanya keseimbangan tersebut juga akan menciptakan semangat berbagi dan


mendorong pelaku kegiatan ekonomi untuk saling membantu melalui zakat, infak
atau sedekah. Jadi keuntungan bukan semata dilihat sebagai keuntungan fisik,
melainkan juga berupa ketenangan batin dalam hidup.

5) Mengakui kepemilikan multi jenis.

Konsep kepemilikan dalam islam adalah mengakui kepemilikan multi jenis yang
menjadi perbedaan dasar ekonomi syariah dengan ekonomi konvensional. Konsep
kepemilikan dalam islam merupakan penguasaan atas sesuatu yang menyebabkan
orang lain akan terhalang dalam memanfaatkan sesuatu tersebut.

Sebagai contoh, kepemilikan harta oleh seseorang menjadikannya bebas untuk


menggunakan harta tersebut dan orang lain tidak dibenarkan menggunakan harta
tersebut tanpa seizin pemiliknya. Sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an surat

26
Al-Maidah ayat 120, kepemilikan dalam islam merupakan titipan dari zat Yang
Maha Memiliki.

Kepemilikan multi jenis adalah pembagian kepemilikan harta yang Allah titipkan
kepada manusia yang kemudan menjadi kepemilikan oleh individu baik perorangan
maupun swast

Disamping itu ada beberapa hal yang terkait dengan perdagangan syariah, yaitu :

1) Penjual berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen, sehingga


konsmen akan merasa telah berbelanja sesuai syariah islam, dimana konsumen tidak
membeli barang sesuai keinginan tetapi menurut kebutuhan.

2) Penjual menjalankan bisnisnya secara jujur yakni kualitas barang yang dijual sesuai
dengan harganya dan pembeli tidak dirangsang untuk membeli barang sebanyak-
banyaknya.

3) Hal yang paling baik bukan masalah harga yang diatur sesuai mekanisme pasar,
namun status kehalalan barang yang dijual adalah lebih utama. Dengan konsep
perdagangan syariah, konsumen yang sebagian besar masyarakat awam akan merasa
terlindungi dari pembeli barang dengan tidak sengaja yang mengandung unsur haram
yang terkandung didalamnya. Barang-barang yang dijual dengan perdagangan
syariah juga diperoleh dengan cara tidak melanggar hukum diantaranya bukan
barang selundupan, memiliki izin SNI dan sebagian lagi memiliki label halal.

4) Sesungguhnya barang dan komoditi yang dijual haruslah berlaku pada pasar terbuka,
sehingga pembeli telah mengetahui keadaan pasar sebelum melakukan pembelian
secara besar-besaran. Penjual tidak diperkenankan mengambil keuntungan dari
ketidaktahuan pembeli akan keadaan pasar dan harga yang berlaku.

Jenis – Jenis Bisnis Syariah


1) Perbankan Syariah
Merupakan salah satu jenis bisnis berbasis syariat yang belakangan ini sangat
populer dikalangan masyarakat Indonesia. Berbeda dengan Bank Konvensional yang
menerapkan sistem bunga, bank syariat menggunakan sistem bagi hasil secara adil.
Sistem operasional dan produk yang ditawarkan juga dikembangkan berdasarkan
nilai-nilai Islam sesuai Al-Qur’an dan Hadist.
Bisnis perbankan ini menjalankan usaha dengan memberikan kredit, peredaran uang,
dan pilihan jasa perbankan lainnya sesuai dengan prinsip syariat islam. Salah satu
lembaga keuangan syariat yang halal dan terpercaya.
2) Pegadaian Syariah
Ar-Rahn atau pegadaian merupakan suatu kegiatan menahan harta yang dimiliki oleh
peminjam dan dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Benda-

27
benda yang menjadi jaminan gadai juga harus memiliki nilai ekonomis, misalnya
perhiasan emas, barang-barang elektronik, kendaraan bermotor dan surat-surat
berharga (saham, obligasi dan lain-lainnya).

3) BMT
Jenis bisnis syariah yang satu ini tentu sudah tidak asing lagi ditelinga kita. BMT
(Baitul Mal wa Tamwil) merupakan lembaga keuangan mikro yang bertujuan
membantu, membela kepentingan, dan mengangkat martabat kaum fakir miskin
dengan menerapkan prinsip bagi hasil. Kegiatan yang dilakukan oleh BMT bertujuan
membantu pertumbuhan dan perkembangan usaha mikro dan kecil.
E. Hukum dan strategi berdagang dalam islam
Hukum jual beli atau berdagang dalam islam adalah mubah atau diperbolehkan, jual
beli menjadi terlarang sehingga menjadi haram disebabkan adanya “illah yang membuatnya
menjadi haram, seperti sebab adanya unsur menipu, menyembunyikan cacat pada barang
atau jasa yang ditawarkan dan lain sebagainya.
Didalam ajaran islam ada 3 jenis strategi berdagang, adapun strategi berdagang
tersebut dilakukan dalam kegiayan jual beli. Strategi berdagang tersebut yaitu sebagai
berikut :
1) Strategi jual beli murabahah

Yaitu : strategi jual beli yang disertai keuntungan bagi penjual. Harga pokok dengan
harga jual diketahui secara ma”lum oleh kedua orang yang saling bertransaksi.

2) Strategi jual beli tauliyah

Yaitu : strategi jual beli yang dilakukan dengan jalan menjual barang sesuai harga
beli dengan tidak mengambil keuntungan atau kerugian seperpun bagi penjualnya.

3) Strategi jual beli muwadla;ah

Yaitu : Strategi memberikan diskon kepada pembeli. Umumnya dilakukan dengan


jalan memberitahukan harga pokoknya dan besaran diskon yang bisa diterima oleh
pembeli.

Biasanya jual beli ini dipraktikkan untuk memberi potongan harga kepada
pelanggan. Pelanggan yang sering datang kepedagang tertentu, akan dimanjakan
olehnya dengan memberi berbagai fasilitas kemudahan dalam belanja. Hukumnya
adalah mubah dan jual belinya sah.

4) Strategi jual beli amanah

Yaitu : Strategi jual beli yang sudah ditetapkan harga besaran laba keuntungan atau
ketiadaan dari keduanya berdasarkan amanat pedagang. Hukumnya adalah boleh

28
dalam syariat, asalkan tidak dilakukan dengan cara-cara menipu, menyembunyikan
cacat, dan sebagainya.
F. Rukun dan Syarat sah dagang menurut Islam
Jual beli memiliki 3 rukun masing-masing rukun memiliki syarat yaitu :
1) Al’Aqid (penjual dan pembeli) haruslah seorang yang merdeka, berakal (tidak gila),
baliqh atau mumayyiz (sudah dapat membedakan baik/buruk atau najis/suci,
mengerti hitungan harga)

2) Al’Aqdu (transaksi/ijab-qabul) dari penjual dan pembeli. Ijab (penawaran) yaitu si


penjual mengatakan, saya jual barang ini dengan harga sekian. Dan Qabul
(penerimaan) yaitu si pembeli mengatakan “saya terima atau saya beli”.

3) Al-Ma’qud ‘Alaihi (objek transaksi mencakup barang dan uang)


Agar jual beli dapat di laksanakan secara sah dan memberi pengaruh yang tepat,
harus dipenuhi beberap syarat yaitu:

1) Berdagang sesuai syariat agama.


Seorang pedagang muslim yang baik adalah pedagang yang melakukan aktifitas
jual beli sesuai syariat agama atau sesuai aturan agama islam.Selain dalam Alquran surat
An-Nisa ayat 29 Yang sudah dijelaskan sebelumnya, tata tertib dalam dagang juga telah
digariskan dalam Alqur’an, baik itu dagang yang bersifat tidak tunai dengan tata aturannya,
maupun cara berdagang tunai atau adab bekerja dalam islam, seperti yang tercantum dalam
surat Al-Baqarah 282.
2) Harus meninggalkan dagangan jika tiba waktu sholat
Ketika sedang berdagang seorang muslim tidak boleh jika sampai melalaikan atau
bahkan melupakan waktu sholat. Dimana apabila telah datang waktu sholat aktifitas
berdagang perlu ditinggalkan atau beribadah terlebih dahulu keapada Allah.
3) Berdagang dengan niat ibadah
Ketika berdagang, sorang muslim hendaknya meniatinya karena ibadah. Ibadah
untuk mencari nafkah atau rezeki. Dalam surat An-nur ayat 37 artinya :
“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari
mengingat Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang dan (dari) membayarkan zakat.
Mereka takut kepada suatu hari yang (dihari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang”.
4) Tidak menjual barang haram
Dalam perdagangan islam, dilarang apabila yang diperdagangkan secara zatnya
adalah haram, seperti khamar. Hadist riwayat Abu Hurairah. R.a. ia berkata
“Aku mendengar Rasulullah saw bersabda : Sumpah itu penyebab lakunya barang
dagangan, tetapi menghapus keberkahan laba. (H.R. Bukhari dan muslim). Seorang

29
laki-laki menyampaikan kepada Rasulullah saw bahwa dia selalu ditipu dalam
dagang. Rasulullah saw mengatakan padanya, Bila engkau masuk dalam transaksi
engkau seharusnya mengatakan : ini harus tidak ada penipuan. (HR. Imam Nawawi).

30
B A B III
A. Macam- macam usaha yang diperbolehkan dalam islam

Dalam agama islam, pada dasarnya semua pekerjaan adalah pekerjaan yang baik,
terutama untuk perniagaan dan pekerjaan yang dikerjakan dengan tangan sendiri.
Maksud dari pekerjaan yang dikerjakan dengan tangan sendiri yaitu pekerjaan tanpa
meminta-minta. Allah SWT sendiri tidak menyukai perbuatan meminta-minta.

Segala pekerjaan atau profesi yang memerlukan tenaga, fikiran maupun keduanya
seperti tukang kayu, dokter, guru, penulis dan lain-lain adalah pekerjaan yang baik.
Perniagaan yang jujur dan jauh dari perbuatan curang juga merupakan jenis
pekerjaan yang baik dan dianjurkan. Selama pekerjaan tersebut halal dan
bermanfaat, segala jenis usaha adalah diperbolehkan dan baik.

1) Berwirausaha
Berwirausaha, berdagang atau memulai usaha sendiri adalah jenis usaha yang
paling dianjurkan dalam agama islam.

Nabi Muhammad SAW sendiri dulunya adalah seorang pedagang yang cerdas,
jujur dan tersohor. Berkat berdagang, Rasulullah SAW akhirnya berhasil menjadi
orang yang sukses dan kaya raya pada jamannya.

Beliau berdagang dengan cara membeli sejumlah barang dari pasar untuk bisa
dijual lagi dipasar lain.Berwirausaha atau berdagang ini juga tidak hanya bisa
dilakukan dengan cara menjual barang saja. Berdagang juga bisa dilakukan
dengan cara menjual ketrampilan yang dimiliki. Dengan berdagang secara jujur
dan ulet seseorang bisa meraih kesuksesan dan rezeki yang berkah.

2) Menyewakan Lahan
Dalam Islam, meyewakan lahan termasuk salah satu jenis usaha yang paling
dianjurkan. Lahan ini bisa berupa lahan perkebunan, sawah, ladang, dan lain-
lain. Sistemnya bisa dilakukan dengan cara bagi hasil. Keuntungan yang
didapatkan dari pengelolaan lahan ini bisa dibagikan antara penyewa dengan
pemilik lahan.

Dalam Hadist HR. Bukhori pernah dijelaskan bahwa dulunya Rasulullah SAW
pernah menyerahkan sejumlah kebun kurma dan ladang didaerah Khaibar ke
bangsa Yahudi untuk digarap menggunakan biaya sendiri.

Berdasarkan perjanjian, Rasulullah SAW akan mendapatkan setengah dari


keuntungan atau hasil panen dari lahan tdibeliersebut. Hal ini merupakan salah
satu bukti bahwa Rasulullah SAW memang sangat adil dan jujur.

3) Berternak Hewan
Jenis usaha atau investasi lainnya yang paling dianjurkan dalam islam dengan
cara berternak hewan. Rasulullah SAW dulunya adalah seorang pengembala

31
kambing. Selain itu, Beliau juga dulunya memiliki puluhan hewan unta. Jika
dikonversi kedalam Rupiah dijaman sekarang, satu ekor unta bisa mencapai
Ratusan Juta rupiah.

Di Indonesia, unta bukan merupakan hewan ternak yang umum. Biasanya,


berternak kambing, sapi, domba atau ayam akan lebih menguntungkan di
Indonesia. Pilihllah hewan ternak yang halal dan bisa bermanfaat bagi manusia.
Keuntungan dari berternak hewan diantaranya tidak akan terpengaruh banyak
oleh Inflasi, menghasilkan keuntungan yang melimpah serta bisa menjadi ladang
investasi yang baik bagi masa depan.

4) Berinvestasi menggunakan emas


Dalam islam, investasi juga merupakan kegiatan yang dibolehkan. Produksi
investasi yang dianjurkan dalam islam yaitu dengan berinvestasi menggunakan
emas.

Emas merupakan patokan investasi yang diperbolehkan dalam islam. Namun


investasi menggunakan emas bukan merupakan investasi jangka pendek,
melainkan investasi jangka panjang.

Dijaman sekarang berinvestasi menggunakan emas sudah bisa dilakukan dengan


lebih mudah. Emas bisa mudah dibeli di pegadaian atau secara online. Jika suatu
hari harga emas sudah naik emas ini bisa dijual kembali dan memberikan banyak
keuntungan. Perlu juga diperhatikan bahwa investasi dengan emas memerlukan
banyak ketelitian, kesabaran, dan kecermatan.

5) Berinvestasi menggunakan properti


Salah satu cara investasi lain yang dibolehkan dalam islam yaitu dengan
berinvestasi menggunakan properti. Dijaman Rasulullah SAW dulu,
pengguanaan properti sebagai investasi juga sudah cukup umum dilakukan.

Rasulullah SAW bahkan pernah menyerahkan ladang di daerah Khaibar agar


bisa dikelola oleh orang Yahudi. Contoh investasi menggunakan properti yaitu
dengan cara menyewakan lahan atau tanah, menyewakan ruko, kos-kosan, rumah
dan lain-lain.

Rasulullah SAW mengajarkan bahwa bentuk investai properti ini yaitu dengan
cara diserahkan kepada orang lain. Hasil keuntungan dari investasi ini sebagian
bisa diambil untuk pemilik, sedangkan sebagian lainya dipakai untuk biaya
operasional serta diserahkan kepada pengelolanya.

6) Berinvestasi menggunakan Deposito Syariah


Deposito merupakan salah satu produk perbankan. Produk ini digunakan sebagai
media investasi dengan cara mengelola sejumlah dana yang disetorkan oleh
nasabah. Biasanya nasabah akan memperoleh bunga atau deviden dengan jumlah

32
tertentu dalam suatu periode tertentu. Dalam depositi syariah, keuntungan yang
diberikan ke nasabah bukan dalam bentuk bunga, melainkan dalam bentuk bagi
hasil yang dikenal juga dengn Mudharabah.

Besarnya bagi hasil ini ditentukan oleh jumlah keuntungan yang didapatkan olrh
lrmbaga pengelola atau bank. Hal ini akan membantu nasabah untuk bisa
berinvestasi namun tetap bebas dari riba.

7) Investasi dengan cara bersedekah


Bersedekah juga rupanya bisa dikategorikan sebagai salah satu bentuk investasi
dalam islam. Hal ini sudah tercatat dalam ayat Alquran dan juga dalam Hadist.
Di Indonesia sendiri, sedekah sebagai investasi dipopulerkan oleh ustadz Yusuf
mansyur dalam salah satu programnya. Dalam islam disebutkan bahwa rezeki
seseorang bisa dilipatgandakan apabila ia melakukan sedekah. Dalam Al-Quran
surat Al-Baqarah ayat 261 disebutkan bahwa :
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah
serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir
seratus biji. Allah akan melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan
Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui”.

B. Bentuk jual beli yang dilarang dalam islam

Diantara beberapa jenis jual beli yang dilarang dalam islam antara lain :
1) Transaksi jual beli yang menjauhkan dari Ibadah
Traksaksi jual beli yang dilakukan, hendaklah tidak melupakan kewajiban
manusia untuk menjalankan ibadah kepada Allah SWT. Sesuai Firman Allah
dalam surat Al-Jumuah ayat 9-10 yang artinya :
“Hai orang-orang yang berimanm apabila diseru untuk menunaikan shalat
jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual
beli yang demikian itu lebuh baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah
ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”.
Dan Allah juga berfirman dalam surat An-Nur ayat 37 yang artinya :
“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli
dari mengingat (Allah) dan dari mendirikan shalat dan dari membayarkan zakat.
Mereka takut kepada suatu hari yang (dihari itu) hati dan penglihatan menjadi
guncang”.

2) Transaksi jual beli barang haram

33
Transaksi jual beli yang dilarang menurutu syariat islam adalah jual beli barang
yang diharamkan seperti jual beli minuman keras, narkoba, barang hasil
pencurian dan lain-lain. .Karena hal ini juga berarti ikut serta melakukan dan
melakukan dan menyebarluaskan keharaman dimuka bumi. Rasulullah SAW
bersabda : “Sesungguhnya Allah jika mengaramkan atas suatu kaum memakan
sesuatu, maka diharamkan pula hasil penjualannya (HR. Abu Daud dan Ahmad)

3) Transaksi jual beli harta riba.


Rasulullah SAW melaknat orang yang makan riba, yang memberi makannya,
penulisnya dan dua saksinya, dan Beliau bersabda “Mereka itu sama” (HR.
Muslim). Dalam Hadist tersebut dapat kita ketahui bahwa islam melarang
transaksi jual beli harta riba.

4) Jual beli hasaath


Rasulullah SAW bersabda “Rasulullah SAW melarang jual beli hashaat (jual beli
dengan menggunakan kerikil yang dilemparkan untuk menentukan barang yang
akan dijual) dan jual beli gharar (HR. Muslim).
Transaksi jual beli hashaat dilarang karena jual beli dengan kerikil yang dilempar
untuk menentukan barang. Membuat pembeli tidak bisa memilih, memilah
barang yang sesuai keinginan dan sesuai kualitas barangnya. Sehingga ada salah
satu pihak pembeli yang dirugikan dalam transaksi jual beli ini. Itulah mengapa
jual beli Hashaath diharamkan dalam islam.
5) Jual Beli Tadlis
Yang mana tadlis dapat diartikan tidak menjelaskan sesuatu, menutupinya dan
penipuan. Tadlis diklarifikasikan menjadi 4 yakni :
a) Tadlis dalam kuantitas dimana penjual menutupi kualitas yang sebenarnya.
b) Tadlis dalam kualitas atau Ghisy dimana penjual menutupi kualitas produk
yang sebenarnya.
c) Tadlis dalam harga atau ghabn, biasanya terjadi saat suatu barang dijual
dengan harga lebih tinggi atau sebaiknya yakni lebih rendah dengan
memanfaatkan ketidaktahuan lawan baik dari penjual maupun pembeli.
d) Tadlis dalam waktu semisal seorang penjual berkata bahwa ia akan
menirimkan barangnya besok, padahal ia menyadari bahwa ia tidak mampu
menyelesaikan barang tersebut.

6) Jual beli dengan maisir atau judi


Seperti jual beli kupon, togel dimana uang yang diperoleh dari untung-untungan,
spekulasi dan ramalan atau terkaan dan bukan diperoleh dari bekerja.
34
7) Bai’al-Talji’ah

Merupakan suatu bentuk jual beli yang dilakukan oleh seorang penjual yang
dalam kondisi terdesak (terpaksa) karena khawatir hartanya diambil oleh orang
lain. Atau harta yang masih dalam status sengketa sehingga agar tidak
mengalami keraguan, harta tersebut dijual kepada pihak lain. Pilihan untuk
menjual dilatar belakangi oleh tujuan untuk menyelamatkan hartanya atau
mendapatkan keuntungan lebih sebelum harta dibagi dengan pemilik lainnya.

Bahkan dalam fikih islam dikenal istilah “al Hajrul” yaitu : pencegahan atau
menahan seseorang untuk melakukan transaksi atau membelanjakan hartanya
(termasuk menjual) karena dianggap belum cakap demi menjaga keselamatan
harta benda tersebut. Namun “al-hajru” juga dapat diterapkan dalam kasus yang
berbeda untuk menghindari kerugian bagi pihak lain maupun yang bersangkutan.

8) Bai’ihtikat
Yaitu jual beli dengan sistem penimbunan. Dimana seorang penjual (pedagang)
sengaja memborong barang yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam jumlah
yang sangat banyak lalu menimbunnya, sehingga menyebabkan kelangkaan
barang dipasaran, yang pada akhirnya mengakibatkan harga barang melambung
tinggi sehingga mengakibatkan kesulitan bagi masyarakat dan lemahnya daya
beli ..
Motif utama dari pelaku jual beli ini adalah untuk mendapatkan keuntungan yang
berlipat ganda, karena biasanya mereka akan menjual barang timbunanya setelah
harga melonjak naik dipasaran.

9) Jual beli benda najis


Yaitu makanan, minuman atau hewan yang dianggap najis dan dilarang untuk
dikonsumsi seperti babi, anjing, minuman keras, bangkai dan lain sebagainya.
Benda-benda ini tidak hanya dilarang untuk dikonsumsi secara langsung, namun
dilarang untuk diperjual belikan. Bahkan orang yang memakan hasil
penjualannya sama dengan mengkonsumsi barang itu sendiri.

C. Sistem perdagangan dalam perspektif ekonomi islam


Tujuan ekonomi islam kini banyak diperkenalkan sebagai salah satu alternatif atas
sistem ekonomi yang telah banyak digunakan diseluruh dunia. Sistem ekonomi islam

35
merupakan istilah didalam agama islam untuk menjelaskan serangkaian proses
aktivitas manusia di dalam perdagangan.
Kini banyak lembaga ekonomi yang telah berupaya untuk menerapkan prinsip dan
tujuan ekonimi islam didalam kegiatan jual beli. Hal ini tak lain bertujuan untuk
menyediakan proses perputaran ekonomi yang aman dan sesuai dengan ajaran agama
islam di dalam Alquran.
Istilah ekonomi islam pada dasarnya masih terbilang baru dalam sistem ekonomi di
dunia. Meskipun kemunculannya tidak dapat disebut baru yakni pada pertengahan
abad 20. Kendati demikian, secara tidak langsung praktik dan tujuan ekonomi islam
pada dasarnya sudah diterapkan sejak kemunculan agama islam didunia.
Secara garis besar, ekonomi islam memiliki kelebihan yang tak terdapat dikedua
sistem ekonomi tersebut. Baik kapitalisme maupun sosialisme, keduanya memiliki
kelemahan yang dapat diatas saat suatu perdagangan menerapkan ekonomi islam.
Penerapan ekonomi islam disebut akan lebih sempurna apabila dilakukan dengan
baik dan sesaui dengan syariat islam.Apabila tidak diterapkan dengan sempurna,
maka sistem ekonomi islam tersebut tidak akan jauh berbeda dengan sistem ekonomi
konvensional yang ada yakni kapitalisme dan sosialime.
Maka dari itu, penerapannya akan jauh lebih baik apabila pelaku ekonomi
memahami secara lebih lanjut mengenai kelebihan ekonomi islam. Beberap
kelebihan dari ekonomi islam tersebut antara lain sebagai berikut :
a) Adanya moral dan etika
Dalam ekonomi islam, penggunanya secara tidak langsung akan dihadapkan dengan
serangkain moral dan etika. Dalam islam, konsumsi tidak hanya mementingkan
aspek kepuasan materi, melainkan juga lebih cenderung untuk pemenuhan
kebutuhan. Saat melakukan jual beli, islam juga mengajarkan beberapa norma yang
seharusnya ditaati oleh pelaku ekonomi.
b) Keadilan dalam proses distribusi
Sistem ekonomi islam juga menjadikan keadilan sebagai suatu asa yang harus
dipenuhi saat melakukan perdagangan. Islam juga memberikan batasan-batasan
dalam distribusi fungsuonal agar tercipta kestabilan dalam kesejahteraan ekonomi
yang diharapkan. Hal tersebut berbeda dengan prinsip kapitalisme yang cenderung
menimbulkan kesenjangan, begitu pula dengan sosialisme yang cenderung
menikmati kemiskinan secara bersama-sama.
c) Sistem pemasukan yang aman
Kelebihan yang terakhir dalam ekonomi islam adalah adanya sistem pemasukan
yang cukup berbeda dari sistem ekonomi konvensional. Pemasukan tersebut yakni
berdasarkan aktivitas yang menghasilkan laba dan modal. Maka dari itu, tujuan
ekonomi islam tersebut yakni menghilangkan sistem bunga hingga adanya
penghasilan tetap dari berjalannya suatu aktivitas ekonomi.

36
Dalam aktivitas perdagangan. Islam mensyaratkan batasan-batasan tegas dan kejelasan
obyek (barang) yang akan dijual belikan :
a) Barang tersebut tidak bertentangan dengan anjuran syariah islam, memenuhi unsur
halal baik dari sisi substansi (dzatihi) maupun halal dari sisi cara memperolehnya (
ghairu dzatihi).

b) Obyek dari barang tersebut harus benar-benar nyata dan bukan tipuan. Barang
tersebut memang benar-benar bermanfaat dengan wujud yang tetap. Apabila barang
itu meliputi kebutuhan konsumsi, maka barang tersebut harus pula secara eksplisit
mencantumkan informasi tentang manfaat sepert informasi mutu dan gizi, komposisi
bahan dan masa kadaluarsa.

c) Barang yang dijual belikan memerlukan media pengiriman dan distribusi yang tidak
hanya tepat, tetapi juga memenuhi standard yang baik menurut islam

d) Kualitas dan nilai yang dijual itu harus sesaui dan melekat dengan barang yang akan
diperjual belikan. Tidak diperbolehkan menjual barang yang tidak sesuai dengan apa
yang diinformasikan pada saat promosi atau iklan.

Disamping itu, teladan Rasulullah dalam berdagang kiranya dapat dijadikan acuan
dan contoh bagi pelaku bisnis dalam memasarkan produk perdagangannya.

D. Perdagangan Internasional Dalam Literatur Islam

Suatu negara tidak dapat hidup sendiri hal ini dikarenakan keterbatasan sumber daya
yang dimiliki. Oleh karena itu suatu negara akan membutuhkan negara lain. Dalam
rangka pemenuhan kebutuhan setiap negara melakukan hubungan perdagangan.
Hubungan perdagangan ini juga disebut perdagangan internasional.
Perdagangan internasional dapat digunakan sebagai mesin bagi pertumbuhan
ekonomi di suatu negara ( trade as engine of growth). Dengan adanya aktivitas
perdagangan internasional maka diharapkan akan mendorong percepatan
pembangunan ekonomi dinegara tersebut.
Melalui kegiatan perdagangan internasional seperti ekspor impor barang ke negara
lain edapat meningkatkan pendapatan negara tersebut dan jika pendapatan me
ningkat maka pembangunan insfrastruktur yang ada di negara itu akan cepat selesai.
Ekspor mempunyai pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi artinya
semakin tinggi nilai ekspor maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat pula, dan
impor mempunyai pengaruh yang negatif terhadap pertumbuhan ekonomi artinya
semakin tinggi nilai impor maka pertumbuhan ekonomi akan menurun.

37
Dampak Positif dari perdagangan internasional yaitu :
1) Peluang kerja yang terbuka luas
Hal ini dikarenakan perdagangan intenasional membantu menghasilkan lebih
banyak lapangan kerja melalui pembangunan industri-industr baru guna
memenuhi permintaan produk diberbagai negara.
2) Memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan
Manfaat perdagangan internasional berikutnya adalah menambah pasar bagi
perusahaan. Hal ini dilakukan dengan memproduksi secara optimal, tanpa takut
kelebihan produksi dan harga jual yang turun
3) Membuat hubungan baik antar negara
Hubungan baik tentu akan dibuat oleh negara-negara yang berpartisipasi. Setelah
itu, kerja sama lainnya juga bisa dijalankan oleh negara tersebut.
4) Meningkatkan kemakmuran suatu negara
Hal ini dikarenakan negara yang kelebihan dan kekurangan akan suatu barang
dapat menjual dan memperoleh barang yang dibutuhkan. Adanya kegiatan
perdagangan internasional akan membuat kebutuhan terpenuhi dan membuat
pendapatan menjadi meningkat.
5) Kebutuhan hidup makin mudah dipenuhi
Hal ini dikarenakan setiap negara pasti memiliki kekayaan sumber dayanya
masing-masing. Mulai dari kondisi geografis, iklim, tingkat penguasaan iptek
dan lain sebagainya. Hal tersebutyang nantinya bisa dikembangkan dengan
memperoduksi produk-produk disetiap negara.
7)
6) Tranfer IPTEK
Intensitas perdagangan yang berkelanjutan antar beberapa negara dibidang
tekhnologi seperti elektronik dan otomotif akan berepengaruh pada mobilisasi
tekhnologi di negara tersebut

7) Menciptakan efesiensi dan spesialisasi


Berlangsungnya perdagangan internasional akan membuat sebuah negara
memiliki semacam spesialisasi. Maksud spesialisasi disini merujuk pada
identitas yang menunjukkan bahwa negara dan penduduknya tersebut memiliki
keahlian khusus dalam menghasilkan produk dan jasa.

8) Menstabilkan harga
Secara tidak langsung perdagangan internasional dapat menstabilkan harga
dipasar domestik lebih terkendali karena sifat dari harga jual cenderung
fluktuatif.

38
Dampak negatif dari perdagangan internasional yaitu :

1) Produk dalam negeri menurun


Perdagangan internasional memicu persaingan industri. Jika suatu negara
memiliki produk kualitas rendah dan harga tinggi, maka negara itu bisa
mengalami penurunan permintaan. Begitu sebaliknya, karena umumnya setiap
konsumen ingim mencari barang dengan kualitas baik namun harganya
terjangkau.

2) Ketergantungan terhadap negara maju.


Dari sisi produksi barang, negar berkembang dan miskin cenderung bergantung
pada negara maju. Pasalnya, perkembangan tekhnologi dan otomotif masih
dikuasai negara maju. Akibat dari keterbatasan itu, negara berkembang dan
miskin hanya menjadi konsumen atau pemakai.

3) Indutri kecil kurang bersaing


Modal yang terbatas menjadi salah satu penyebab industri kecil kurang
berkembang. Adanya perdagangan internasional ini justru membuat industri
kecil jadi minder. Industri kecil harus bersaing dengan industri nasional yang
modalnya terpenuhi. Belum lagi ada pemain tambahan dari perusahaan
multinasional.

4) Persaingan tidak sehat


Kebijakan yang berlaku disuatu negara seperti dumping, praktik impor yang
berkedok melindungi industri, dinilai merusak esensi perdagangan internasional.
Pada dasarnya, perdagangan internasional harus didasari oleh persaingan usaha
yang sehat dan peran pemerintah sebagai pengawas kegiatan perdagangan.

Islam memiliki sejumlah regulasi mengenai perdagangan internasional yang


sangat kontras dengan perdagangan internasional, antara lain :
1) Aktivitas perdagangan merupakan hal yang mubah
Seluruh barang yang halal pada dasarnya dapat diperniagakan kenegara lain.
2) Hukum perdagangan internasional dalam islam didasarkan pada pemilik barang
bukan asal barang
3) Pedagang dari negara non muslim yang memiliki perjanjian dengan negara
islam, ketika memasuki wilayah negara islam akan diperlakukan sesuai isi
perjanjian yang disepakati antara kedua belah pihak
4) Mempbolehkan perdagangan internasional dengan alasan sejalan dengan islam.
Perdagangan merupakan aspek muamalah dalam islam yaitu masalah yang
berkenaan dengan hubungan horizontal dalam kehidupan manusia. Meskipun
demikian hal ini mendapat perhatian dan penekan khusus dalam ekonomi islam.
Aktivitas perdagangan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang digariskan

39
oleh agama yang nantinya bernilai ibadah. Artinya dalam perdagangan selain
mendapat keuntungan materi juga bisa mendekatkan diri kepada Allah.
Perdagangan Internasional menurut pandangan islam adalah proses jual beli yang
terjadi antar orang dan negara, bukan antar individu dari suatu negara. Tujuan dengan
adanya perdagangan internasional adalah agar terjadinya proses pertukaran barang
dan jasa serta berbagai elemen produksi lainnya ke beberapa negara guna mencapai
keuntungan bagi berbagai pihak yang melakukan pertukaran.
Dalam sejarahnya perdagangan internasional islam adalah perdagangan yang hebat,
tak tertandingi. Dalam sejarahnya tak ada perdagangan internasional sebagaimana
yang dilakukan oleh umat islam masa lampau. Perdagangan Internasioanl dalam
islam merupakan masalah muamalah dan maqasid untuk kemaslahatan manusia.
Jauh sebelum teori perdagangan internasional ditemukan di Barat. Islam telah
menerapkan konsep-konsep perdagangan internasional yaitu yang telah diterapkan
oleh ulama besar yang bernama Abu Ubaid bin Salam bin Miskin bin Zaid Al-Azdi
yang telah menyoroti perdagangan internasional khusunya ekspor dan impor

Pemikiran Abu Ubaid tentang ekspor dan impor ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu
:
1) Tidak adanya nol tarif dalam perdagangan internasiona
Abu Ubaid mengambil kesimpulan bahwa cukai merupakan adat kebiasaan yang
senantiasa diberlakukan pada zaman jahiliyah, kemudian Allah membatalkan
sistem cukai tersebut dengan pengutusan Rasulullah dan agama islam.
2) Cukai bahan makanan lebih murah
Untuk minyak dan gandum yang merupakan bahan makanan pokok, cukai yang
dikenakan bukan 10% tetapi 5% dengan tujuan agar barang impor berupa
makanan pokok banyak berdatangan ke Madinah sebagai pusat pemerintahan
saat itu

3) Ada batasan tertentu untuk dikenakan cukai

Tidak semua barang dagangan dipungut cukai. Ada batas-batas tertentu dimana
kalau kurang dari batas tersebut, maka cukai tidak akan dipungut

Al-Quran cukup banyak membicarakan perdagangan bahkan dengan tegas


memerintahkannya, dan meskipun negeri-negeri muslim memiliki kekayaan alam
yang besar, namun ekonomi umat islam jauh tertinggal dibanding negara-negara non
muslim. Banyak faktor umat islam tertinggal dari bangsa lain, antar lain, lemahnya
kerjasama perdagangan sesama negeri muslim. Menurut catatan OKI sebagaimana
yang terdapat dalam buku “Menuju tata baru ekonomi islam, kegiatan perdagangan

40
sesama negeri muslim hanya 12 persen dari jumlah perdagangan negara-negara
islam.
Fenomena lemahnya kerjasama perdagangan itu terlihat pada data-data berikut
:
1) Lebanon dan Turki mengekspor mentega ke Belgia, United Kingdom dan
negara-negara Eropa Barat lainnya. Sementara Iran, Malaysia< Pakistan dan
Syiria menimpor mentega dan Eropa Barat.
2) Aljazair menekspor gas asli ke Perancis, sedangkan Perancis mengekspornya ke
Magribi
3) Mesir adalah pengekspor kain tela yang ke 10 terbesar didunia, tetapi Aljazair,
Indonesia dan Iran mendapatkan kain itu (impor) dari Eropa Barat
4) Aljazair, Mesir dan Malaysia mengimpor tembakau dari Columbia, Greece,
India, Philipine, dan Amerika Serikat. Sementara Turki dan Indonesia adalah
mengekspor utama tembakau ke Amerika dan Eropa

 Fakta lain juga menunjukkan bahwa produk Indonesia yang dibutuhkan negara
muslim Timur Tengah, harus melalui Singapura. Konsekuensinya yang mendapat
keuntungan besar adalah Singapura, karena ia membeli dengan harga murah dan
menjual ke Timur Tengah dengan harga yang mahal. Dengan berbagai kelemahan
dan fakta yang ada diatas, maka diperlukan penerapan beberapa langkah ataupun
strategi yang baik dan sesuai/tidak jauh dari Alquran. Dalam melaksanakan strategi-
strategi tersebut, maka harus didasarkan pada konsep berusaha yang sesuai syariat
islam.

Jenis perdagangan Internasional


1) Ekspor Impor
Betuk perdagangan internasional yang paling sering dilakukan adalah ekspor dan
impor. Untuk melakukan ekspor sendiri ada 2 cara yng bisa dilakukan yaitu ekpor
biasa dan ekspor tanpa L/C

2) Konsinyasi
Jenis perdagangan internasional ini merupakan penjualan dengan melakukan
pengiriman keluar negeri dimana belum ada pembeli tertentu diluar negeri.
Penjualannya dapat dilakukan melalui pasar bebas atau bursa dagang dengan cara
lelang.

3) Barter
Barter atau pertukaran barang dengan barang masih sering dilakukan dalam
perdagangan internasional. Jenisnya meliputi direct barter, switch barter, counter
purchae dan bay back barter.

4) Package Deal
Perdagangan yang dilakukan melalui perjanjian dagang dengan negara lain.

41
5) Border Brossing
Perdagangan yang timbul dari dua negara yang saling berdekatan untuk
memudahkan penduduknya saling melakukan transaksi.

Alat dan cara pembayaran dalam perdagangan internasional

Alat pembayaran yang dapat diterima secara internasional dapat berupa mata uang asing,
emas batangan, cek, atau surat-surat berharga. Mata uang asing yang digunakan sebagai alat
pembayaran perdagangan internasional antara lain Dollar (Amerika Serikat), Yen (Jepang),
Euro (Eropa) dan Pundsterling (Inggris)
Nilai mata uang suatu negara dengn negara lainnya berbeda-beda. Perbandingan nilai mata
uang suatu negara dengan negara lain dikenal dengan kurs valuta asing. Ada 2 macam kurs
valuta asing yang digunakan, yaitu kurs jual dan kurs beli. Kurs jual adalah harga yang
digunakan ketika Bank atau money Changer membeli valuta asing. Kurs beli adalah harga
yang digunakan ketika ank atau Money Changer menjual valuta asing.

Cara pembayaran luar negeri adalah dengan cara :

1) Pembayaran di muka
Pembayaran dimuka (Advance payment) adalah sistem pembayaran yang dilakukan
importir dengan cara melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum barang
dikirim oleh eksportir. Mata uang yang digunakan dalam pembayaran bergantung
pada kesepakatan, bisa menggunakan mata uang negara eksportir maupun mata uang
negara importir.

2) Pembayaran kemudian
Pembayaran kemudian (open account) adalah sistem pembayaran yang dilakukan
setelah importir menerima barang dari eksportir. Sistem pembayaran dilakukan
apabila terdapat kepercayaan antara eksportir dan importir, ada kepastiaan barang
dan dokumen kelengkapan barang yang akan diterima importir, serta ada kepastiaan
hukum tentang transaksi dan transfer pembayaran.

3) Konsinyasi
Konsinyasi (consigment) adalah suatu cara pengiriman barang-barang ekspor yang
bersifat titipan untuk dipasarkan oleh eksportir dengan kesepakatan harga tertentu.
Pembayaran baru oleh pihak yang dititipijika barang yang terjual. Cara ini memiliki
kelemahan, yaitu pemilik barang tidak dapat menentukan waktu peneriaan
pembayaran karena harus menunggu barang laku terjual.

4) Pembayaran dengan wesel


Wesel atau surat utang bank (bill of exchange) merupakan dokumen yang memuat
pengkuan bank ( promissory note) untuk membayar sejumlah uang yang tertera
diatas wesel tersebut kepada pihak tertentu atau yang membawa wesel tersebut.
Dengan demikian, pihak importir harus membayar barang yang dibelinya dengan
cara menyetorkan sejumlah uang kepada bank yang ditunjuk eksportir yang
mengeluarkan wesel.

5) Pembayaran dengan surat kredit

42
Surat kredit (Letter of Credit/LC) adalah surat pemberian kuasa oleh bank pada bank
atau pihak lain untuk membayar sesuai dengan persyaratan yang disebutkan dalam
surat tersebut. Sistem pembayaran dengan L/C merupakan sistem yang paling aman
bagi eksportir. Dengan penertiban L/C, sebuah bank yang bertindak sebagai
pengganti importir memberikan kepercayaan dan kepastian kepada eksportir bahwa
pembayaran akan dilakukan oleh bank tersebut sesuai dengan persyaratan yang
terdapat dalam L/C

6) Pembayaran dengan emas


Pembayaran dengan emas dilakukan oleh importir dengan mengirimkan sejumlah
emas yang setara dengan nilai barang yang dibelinya kepada eksportir. Pembayaran
dengan menggunakan emas ini harus mendapatkan izin dari pemerintah.

7) Pembayaran dengan kompensasi


Kompensasi pribadi adalah cara pembayaran dengan mengalihkan penyelesaian
utang piutang pada seorang penduduk dalam satu negara tempat penduduk tersebut
tinggal, namun cara ini sekarang sudah tidak banyak lagi digunakan dalam
perdagangan internasional.

Perdagangan internasional dalam islam terdapat 3 kebijakan yaitu :


1) Tarif Impor
Tarif impor merupakan pungutan terhadap barang-barang yang diimpor dan
merupakan kebijakan perdagangan yang paling tua. Pengenaan tarif impor di satu
sisi mengakibatkan produksi domestic akan meningkat sehingga impor menjadi
turun. Namun disisi lain, peningkatan harga dpmestic dapat membebani masyarakat.
Oleh karena itu, dalam islam pengenaan tarif impor bersifat lebih fleksibel (boleh
dikenakan dan boleh tidak), tergantung pada kondisi mana yang lebih
menguntungkan masyarakat, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

2) Kuoto Impor
Merupakan pembatasan langsung atas jumlah barang yang boleh diimpor, dimana
kebijakan tersebut dalam ekonomi konvensional dimaksudkan untuk melindungi
produsen dalam negeri. Kuto impor dalam islam baru dapat dilakukan apabila kuoto
tersebut benar-benar dapat mendatangkan manfaat bagi warg negara, tidak ada pihak
yang merasa dirugikan dengan adanya kuota tersebut, serta keuntungan yang didapat
dengan adanya kuota impor tidak hanya dinikmati oleh sebagian kecil dari
masyarakat, namun oleh sebagian besar warga negara.

3) Subsidi Ekspor
Merupakan salah satu kebijakan dalam bentuk keringanan pajak, pengembalian
pajak, fasilitas kredit dengan biaya ringan dan lain-lain pada industri dalam negeri,

43
agar dapat dijual dengan harga yang relative murah sehingga dapat meningkatkan
daya saing terhadap barang impor maupun pasar ekspor sekaligus dapat
menguntungkan konsumen dalam negeri.

Hukum perdagangan dalam internasional dalam islam didasarkan pada pemilik


barang bukan asal barang pedagang dari negara non islam yang memiliki perjanjian
dengan negara islam ketika memasuki wilayah negara islam akan diperlakukan
sesuai isi perjanjian yang disepakati antara kedua belah pihak membolehkan
perdagangan internasional dengan alasan sejalan dengan islam. Kebijakan pada
perdagangan internasional diartikan sebagai tindakan dan peraturan yang
dikeluarkan pemerintah untuk memengaruhi struktur, komposisi dan arah
perdagangan internasional. Jadi dapat dikatakan arah kebijakan perdagangan
internasional itu untuk mengatur perdagangan internasional agar sesuai dengan yang
dikehendaki pemerintah.

Adapun macam-macam kebijakan perdagangan internasional yaitu :


- Kebijakan perdagangan bebas
Yaitu : kebijakan perdagangan yang menginginkan adanya kebebasan dalam
berdagang, sehingga tidak ada rintangan yang menghalangi arus produk dari dan
ke luar negeri. Kebijakan ini berkembang seiring adanya arus globalisasi dimana
antara negara satu dengan negara lain dalam kehidupannya lebih transparan tidak
terbatas oleh batas territoral tiap negara. Karena perdagangan bebas ini tidak ada
rintangan maka harga produk ditentukan oleh kekuatan pasar (permintaan dan
penawaran) sesuai hukum ekonomi.
- Kebijakan perdagangan proteksionis
Yaitu kebijaksanaan perdagangan yang melindungi produk dalam negeri agar
mampu bersaing dengan produk asing yang dilakukan dengan cara membuat
berbagai rintangan/hambatan arus produk dari dan ke luar negeri.
Adapun macam-macam kebijakan perdagangan proteksionis antara lain :
a) Kuoto Impor
b) Subsidi
c) Tarif Impor
d) Tarif Ekspor
e) Premi
f) Larangan ekspor
g) Larangan impor
h) Dumping

Bentuk Tugas dan Wewenang Pemerintah di Bidang Perdagangan.

44
Pemerintah memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap aktivitas perekonomian.
Keterlibatan pemerintah telah meningkatkan pengaruh suatu negara terhadap kelangsungan
perekonomian, baik dalam porsi pendapatan nasional yang dialokasikan untuk berbagai
program tunjangan dan program pendukung pendapatan-pendapatan, maupun dalam
pengendalian secara legal dan regulasi terhadap aktivitas perekonomian.

Tugas pemerintah dalam dibidang perdagangan mencakup

a) Merumuskan dan menetapkan kebijakan dibidang perdagangan


b) Merumuskan standar nasional
c) Merumuskan dan menetapkan norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang
perdagangan
d) Menetapkan sistem perizinan dibidang perdagangan
e) Mengendalikan ketersediaan, stabilisasi harga dan distribusi barang kebutuhan poko
dan/atau barang penting
f) Melaksanakan kerja sama perdagangan internasional
g) Mengelola informasi dibidang perdagangan
h) Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan dibidang perdagangan
i) Mendorong pengembangan ekspor nasional
j) Menciptakan iklim usaha yang kondusif
k) Mengembangkan logistik nasional
l) Tugas lain dibidang perdagangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Wewenang pemerintah dibidang perdagangan diantaranya :

a) Memberikan perizinan kepada pelaku usaha dibidang perdagangan


b) Melaksanakan harmonisasi kebijakan perdagangan didalam negeri dalam rangka
meningkatkan efesiensi dan efektiktivitas sistem distribusi nasional, tertib niaga,
integrasi, pasar dan kepastian berusaha
c) Membatalkan kebijakan dan regulasi dibidang perdagangan yang ditetapkan oleh
pemerintah daerah yang bertentangan dengan kebijakan dan regulasi pemerintah.
d) Menetapkan larangan dan/atau pembatasan perdagangan barang dan/atau jasa
e) Mengembangkan logistik nasional guna memastikan ketersediaan barang kebutuhan
pokok dan/atau barang penting
f) Wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional

Setelah memahami tentang definisi perdagangan internasional secara umum, ada beberapa
faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional yaitu :

1) Inflasi
Pada suatu negara dengan tingkat inflasi meningkat terhadap negara-negara tujuan
perdagangannya, maka transaksi diperkirakan akan menurun. Namun hal ini
dianggap wajar. Konsumen dan perusahaan dinegara tersebut kemungkinan besar
akan membeli lebih banyak barang diluar negri (karena inflasi lokal yang tinggi),
sementara ekspor negara tersebut kenegara lainnya akan menurun.

45
2) Adanya Pasar Bebas
Salah satu faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional adalah adanya
pasar bebas. Kebebasan ekonomi atau liberalism sudah mulai ditanamkan dalam
perdagangan internasional. Hal ini membuat siapa saja berhak meningkatkan dan
memperluas pasarnya untuk menjual belikan produk lintas negara

Pasar bebas dibutuhkan untuk meningkatkan kerjasama antar negara yang


berpeluang menambah pendapatan negara. Kebebasan ekonomi menjadi pemicu
individu maupun kelompok untuk berlomba-lomba menambah pasar dan
meningkatkan produksi.

3) Adanya Peebedaan Kondisi Geografis


Setiap negara memiliki keadaan geografis yang berbeda dengan negara lain yang
menyebabkan perbedaan pada sumber daya yang dihasilkan. Misalnya saja dahulu
rempah-rempah hanya didapatkan diwilayah tropis seperti Indonesia. Sehingga
Indonesia menjadi satu-satunya pemasok rempah-rempah terbesar di beberapa
negara barat. Hal ini karena setiap negara tidak dapat memenuhi semua sumber daya
yang dibutuhkan sehingga perlu melakukan pertukaran dengan negara lain.

4) Adanya perbedaan Tekhnologi


Tidak hanya perbedaan sumber daya alamnya saja, namun perbedaan sumber daya
manusia juga bisa menyebabkan perbedaan kemampuan dalam hal tekhnologi.
Perbedaan tekhnologi ini menyebabkan suatu negara yang hanya bisa menghasilkan
barang mentah harus mengekspor kenegara lain untuk diolah dan diimpor kembali
kenegaranya dengan harga lebih mahal.

Begitu juga sebaliknya, apabila suatu negara hanya maju dalam tekhnologi saja tanpa
adanya pasokan sumber daya alam maka ia membutuhkan bantuan dari negara lain.
Inilah peran suatu bentuk perdagangan internasional yang saling menguntungkan.

5) Kebijakan Pemerintah
Salah satu faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional adalah kebijakan
pemerintah. Pemerintah disuatu negara dapat memiliki pengaruh pengaruh besar
terhadap neraca perdagangannya karena kebijakannya mengenai subsidi eksportir,
pembatasan impor atau kurangnya penegakan hukum terhadap pembajakan. Hal ini
jelas akan berpengaruh terhadap perdagangan internasional.

E. Definisi Hukum Perdagangan Intenasional Menurut Para Ahli

a) Schmitthoff mendifinisikan hukum perdangangan internasional sebagai : “The body


of rules governing commercial relationship of a private law nature involving
different nations”. Dari definisi tersebut dapat tampak unsur-unsur berikut :

- Hukum perdagangan intensional adalah sekumpulan aturan yang mengatur


hubungan- hubungan komersil yang sifatnya perdata,

46
- Aturan-aturan hukum tersebut mengatur transaksi-transaksi yang berbeda
negara.

Definisi diatas menunjukkan dengan jelas bahwa aturan-aturan tersebut bersifat


komersial. Artinya Schmitthoff dengan tegas membedakan antara hukum perdata (private
law nature) dan hukum publik. Dalam defininya itu, Schmitthoff menegaskan bahwa ruang
lingkup bidang hukum ini tidak termasuk hubungan-hubungan komersial internasional
dengan ciri hukum publik, Termasuk dalam bidang hukum publik ini yakni aturan-aturan
yang mengatur tingkah laku atau perilaku negara-negara dalam mengatur perilaku
perdagangan yang mempengaruhi wilayah.

Dengan kata lain Schmitthoff menegaskan wilayah hukum perdagangan


internasional tidak termasuk atau terlepas dari aturan-aturan hukum internasional publik
yang mengatur hubungan dagang dalam rangka GATT atau aturan-aturan yang mengatur
komoditi dan sebagainya.

Dalam salah satu tulisannya Schmitthoff denan jelas menegaskan sebagai berikut :
“First, the modern law of international trade is not a branch of international law : it does not
form part of the jus gentium, but it is applied in every national jurisdiction by tolerance of
the national sovereign whose public policy override or qualify a particulalar rule of that
law”.

Dari latar belakang definisi tersebut pun berdampak pada ruang lingkup cakupan
hukum dagang internasioanl. Schmitthoff menguraikan bidang-bidang berikut sebagai
bidang cakupan bidang hukum ini :

1) Jual beli dagang intenasional


a) Pembentukan kontrak
b) Perwakilan-perwakilan dagang (agency)
c) Pengaturan penjualan eksklusif

2) Surat-surat berharga

3) Hukum mengenal kegiatan-kegiatan tentang tingkahlaku mengenai pedagangan


internasional

4) Asuransi

5) Hak milik industri

6) Arbitrase komersial

b) M. Rafiqul Islam mendefinisikan Keterkaitan erat antara perdagangan internasional


dan hubungan keuangan (financial relations). Dalam hal ini Rafiqul Islam memberi
batasan perdagangan internasional sebagai “a wide ranging, transnational,
commercial exchange of goods and services between individual business persons,
trading bodies and states”. Hubungan finansial terkait erat denagn perdagangan
internasional.

47
Keterkaitan erat ini tampak karena hubungan-hubungan keuangan ini mendampingi
transaksi perdagangan antar para pedagang (dengan pengecualian transaksi barter atau
counter-trade). Dengan adanya keterkaitan erat antara perdagangan internasional dan
keuangan. Rafiqul Islam mendifinisikan “hukum perdagangan dan keuangan (“international
trade and finance law”) sebagai suatu pengaturan (regulatory regime) untuk transaksi-
transaksi perdagangan transnasional dan sistem pembayarannya, yang memiliki dampak
terhadap perilaku komersial lembaga-lembaga perdagangan.Her

Kegiatan-kegiatan komersial tersebut dapat dibagi kedalam kegiatan komersial yang


berada dalam ruang lingkup hukum perdata internasional atau conflict of laws : perdagangan
antar pemerintah atau antar negara, yang diatur oleh hukum internasional publik. Dari
batasan tersebut tampak bahwa ruang lingkup hukum ini sifatnya adalah lintas batas atau
transnasional. Konsekuensinya adalah terkaitnya lebih dari satu sistem hukum yang berbeda.

c) Michelle Sanson mendefinisikan “can e defined as the regulations of the conduct of


parties involved in the exchange of goods, services and technology between nations”.
Definisi diatas sederhana. Ia tidak menyebut secara jelas bidang hukum ini jatuh
kebidang hukum yang mana, hukum private, publik atau hukum intenasional. Sanson
hanya menyebut bidang hukum ini adalah the regulations of the conduct of parties.
Para pihakpun dibuat samar, hanya disebut parties. Sedangkan obyek kajiannya
Sanson agak jelas yaitu jual beli barang, jasa dan tekhnologi.

Meskipun memberi definisi yang megambang tersebut, Sanson membagi hukum


perdagangan internasional ini kedalam dua bagian utama, yaitu hukum perdagangan
internasional publik (Public Interntional Trade Law) dan hukum perdagangan private
(Private International Trade Law).

Public International Trade Law adalah hukum yang mengatur perilaku dagang antar
negara. Sedangkan yang kedua, Private International Trade Law adalah hukum yang
mengatur perilaku dagang secara orang perorang (orivate traders) dinegara-negara yang
berbeda. Meskipun ada pembedaan ini namun para sarjana mengakui bahwa batas-batas
kedua istilah ini pun sangat sulit untuk dibuat garis batasnya.

d) Hercules Booysen mendefiniskan ada 3 unsur yaitu :

- Hukum perdagangan internasional dapat dipandang sebagai suatu cabang khusus


dari hukum internasional (International trade law may also be regarded as a
specialised branch of international law)

- Hukum perdagangan internasional adalah aturan-aturan hukum internasional


yang berlaku terhadap perdagangan barang, jasa dan perlindungan hak atas
kekayaan intelektual (HAKI). (International trade law can be described as those
rules of international law which are applicable of trade in goods, service and the
protection of intellectual property). Bentuk-bentuk hukum perdagangan
internasional seperti ini misalnya saja adalah WTO, perjanjian multilaterral
mengenai perdagangan mengenai barang seperti GATT, perjanjian mengenai

48
perdagngan dibidang jasa (GATS/WTO dan perjanjian mengenai aspek-aspek
yang terkait dengan HAKI (TRIPS) ).

- Dalam lingkup definisi ini diakui bahwa negara bukanlah semata-mata pelaku
utama dalam bidang perdagangan internasional. Negara lebih berperan sebagai
regulator (pengatur). Karena itu hukum perdagangan internasional juga
mencakup aturan-aturan internasional mengenai transaksi-transaksi nyata yang
bersifat internasional dari para pedagang (internatinal law merchants).
Karenanya, International lawa merchants ini adalah bagian dari hukum
perdagangan internasional. Hukum perdagangan internasional terdiri dari aturan
–aturan hukum nasional yang memiliki atau pegaruh langsung terhadap
perdagangan internasional secara umum, karena sifat aturan-aturan hukum
nasional tersebut, maka aturan-aturan tersebut merupakan bagian dari hukum
perdagangan internasional. Contoh dari aturan hukum nasional seperti itu adalah
yang ekstrateritorial ( The Extrtarerritorial Extrateritorial legislation).

Seseuai dengan definisi diatas, perdagangan internasional adalah perdagangan yang


dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan
individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara, atau pemerintah suatu negara
dengan pemerintah negara lain. Bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan
didalam negeri, maka perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks.

Kerumitan ini disebabkan oleh beberapa faktor-faktor, yaitu :

a) Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan


b) Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara ke negara lainnya melalui
bermacam-macam peraturan, seperti pabean yang bersumber dari pembatasan yang
dikeluarkan oleh masing-masing pemerintah.
c) Diantara satu negara dengan negara lainnya terdapat perbedaan dalam bahasa, mata
uang, taksiran dan timbangan, hukum dalam perdagangan dan sebagainya..

Manfaat perdagangan internasional menurut Sadono Sukirni yaitu :

a) Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi dinegeri sendiri


b) Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
c) Memperluas pasar dan menambah keuntungan
d) Trnasfer tekhnologi odern

Tujuan Hukum Perdagangan Internasional yaitu :

a) Perlindungan kegiatan perdagangan yang menjadi satu-satunya cara membangun


ekonomi suatu negara.
b) Mencapai perdagangan intenasional yang stabil.
c) Menghindari kebijakan dan praktik perdagangan nasional yang merugikan negara
lainnya
d) Meningkatkan volume perdagangan dunia
e) Menciptakan perdagangan yang menguntungkan bagi pembangunan ekonomi setiap
negara

49
f) Meningkatkan standar hidup manusia.
g) Memberikan lebih banyak peluang lapangan kerja
h) Mengembangkan sistem dagang multilateral yang menciptakan kebijakan
perdagangan yang adil dan terbuka bagi semua negara
i) Meningkatkan pemanfaatan dan pemakaian sumber kekayaan dunia sehingga bisa
meningkatkan transaksi jual beli.

Hubungan perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi

Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi merupakan dua hal yang


tidak bisa dipisahkan karena melalui pasar bebas atau perdagangan internasional,
pertumbuhan ekonomi suatu negara bisa meningkat melalui kegiatan perdagangan
internasional seperti ekspor dan impor barang ke negara lain dapat meningkatkan
pendapatan negara tersebut dan jika pendapatn meningkat maka pembangunan infrastruktur
yang ada dinegara tersebut akan cepat selesai.

Perekonomian dibeberapa negara biasanya mengandalkan ekspor. Contohnya di


negara Timur Tengah sangat mengandalkan minyak untuk mensejahterakan rakyatnya
dengan cadangan minyak yang besar membuat mereka dapat mempertahankan ekonomi
negara mereka. Selain minyak dibeberapa negara-negara lain juga mengandalkan
pendapatan dari barang-barang seperti produk pertanian, logam mulia dan tekhnologi. Itu
menunjukkan bahwa perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi memiliki
hunungan yang cukup penting untuk sebuah negara.

Faktor lain yang membangun hubungan ini adalah peningkatan produktivitas, ketika
ada permintaan barang yang tinggi untuk negara-negara yang menghasilkan produk tersebut
secara otomatis akan meningkatkan produksi brang tersebut dan menjadi peningkatan
pendapatan dan ekonomi negara. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pemerintah menjalankan strategi ekonomi.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi :

1) Sumber daya manusia


Sunber daya manusia berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara
karena proses pembangunan suatu negara amat sangat bergantung kepada SDM yang
dimiliki.

2) Sumber daya alam


Negara berkembang biasanya berantung kepada sumber daya alam yang mereka
miliki tetpi itu semua percuma jika tidak didukung dengan kualitas SDM yang baik.

3) IPTEK
Kemajuan tekhnologi juga penting bagi suatu negara, jika suatu negara mempunyai
tekhnologi yang canggih pembangunan yang semula dilakukan oleh manusia dapat
digantikan dengan mesin-mesin yang canggih untuk mempercepat proses
pembangunan

4) Budaya

50
Budaya yang rajin, ulet, kerja keras dan kerja cerdas dapat membuat negara dapat
mempercepat proses pembangunan tetapi budaya seperti egois, malas, anarkis, boros
dan KKN dapat membuat perkembangan suatu negara menjadi lambat.

5) Modal
Modal sangat penting untuk dapat mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK
dan juga meningkatkan kualitas produktivitas negara.

51
BAB V
PENUTUP

Rasulullah merupakan sosok teladan yang patut kita jadikan contoh, keberhasilan
beliau dalam mengembangkan perekonomian umat telah terbukti. Hanya dalam waktu
setahun setelah hijrah ke madinah, beliau berhasil membangun perekonomian yang sangat
kuat. Hanya dalam waktu setahun umat Islam berhasil menguasai ekonomi yang selama ini
dipegang oleh orang-orang Yahudi dan umat lainnya.

Rahasia kesuksesan tersebut adalah ternyata Rasulullah memprioritaskan pasar.


Yang pertama kali dilirik oleh Rasulullah adalah pasar. Beliau membangun jalan dari masjid
sampai ke pelosok-pelosok desa, sehingga masyarakat mempunyai akses pemasaran.

Selain itu Nabi Muhammad telah mempraktekan usaha perdagangan sejak berusia
yang relatif muda, yaitu 12 tahun. Dan ketika berusia 17 tahun ia telah memimpin sebuah
ekspedisi perdagangan ke luar negeri. Profesi inilah yang ditekuninya sampai beliau
diangkat menjadi Rasul di usia yang ke 40. Afzalur Rahman dalam buku Muhammad A
Trader menyebutkan bahwa reputasinya dalam dunia bisnis demikian bagus, sehingga beliau
dikenal luas di Yaman, Syiria, Yordania, Iraq, Basrah dan kota-kota perdagangan lainnya di
jazirah Arab. Dalam konteks profesinya sebagai pedagang inilah ia dijuluki gelaran
mulia, Al-Amin Afzalur Rahman juga mencatat dalam ekspedisi perdagangannya, bahwa
Muhammad Saw telah mengharungi 17 negara ketika itu, sebuah aktivitas perdagangan yang
luar biasa.

Semangat inilah seharusnya yang dibangun dan dikembangkan oleh kaum muslimin
saat ini agar peradaban kaum muslimin bisa bangkit kembali di jagad ini melalui kejayaan
ekonomi dan perdagangan.

Dengan mengambil contoh kisah diatas, umat Islam perlu memperhatikan


perekonomian. Dahulu umat Islam pernah berjaya di bidang ekonomi, namun kini jauh
tertinggal dibandingkan umat-umat yang lain. Karena itu, umat Islam harus mengejar
ketinggalan tersebut dengan cara membangun ekonominya. Dan sektor perniagaanlah yang
agaknya sesuai untuk lebih diperhatikan dalam membangun perekonomian.

Negara-negara Islam memiliki 70% cadangan minyak dunia dan menguasai 30%
sumber gas asli dunia. Negara-negara Islam juga merupakan pemasok dan penyuplay 42%
permintaan petrolium (minyak) dunia. Data-data tersebut menunjukkan bahwa negeri-negeri
muslim memiliki potrensi ekonomi yang cukup besar dan strategis.

A . Kesimpulan

Dalam pembahasan masalah perdagangan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa


perdagangan (jual beli) ialah tukar menukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat
dengan cara yang ditentukan. Hal yang termasuk perdagangan adalah :

1) Jual beli yaitu penukaran harta atas dasar saling rela. Hukum jual beli
(dagang) adalah mubah yang artinya hal tersebut diperbolehkan sepanjang
suka sama suka.

52
2) Menghindari riba
3)

Dalam pelaksaan jual beli (perdagangan) juga ada rukun jual beli :
1) Penjual dan pembeli
2) Uang dan benda yang dibeli
3) Lafaz ijab dan qabul

B. Saran

Kita sebagai umat muslim agar memperhatikan hukum jual beli (perdagangan dan tata
cara jual beli yang sah menurut agama islam. Dan kita juga harus memperhatikan riba yang
terkandung didalam hal jual beli tersebut, karena terdapat hadist yang mengharamkan riba
dalam islam.

DAFTAR PUSTAKA :

1. http://repository. Uin-uska.ac.id
2. https://republika.co.id
3. https:/ kompas.com>scoa
4. https://akurat.co>khazanah
5. https://kumparan.com
6. https://www.detik.com

53
54

Anda mungkin juga menyukai