Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S


DENGAN SYOK HIPOVOLEMIK

Kelompk 2
1. Dillah Fadilah J.0105.20.104
2. Eka Puspitasari J.0105.20.105
3. Hambali J.0105.20.106
4. Latif Mokhlatifudin J.0105.20.109
5. Pipit Sumiati J.0105.20.113
6. Rosi Trisnawati J.0105.20.114

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR CIMAHI
2021
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S
DENGAN SYOCK HIPOVOLEMIK PADA PASIEN GEA DI RUANG ICU RS
MITRA KASIH

1. DATA DASAR
1. Identitas Pasien
a. Nama Pasien : Tn S
b. Usia : 60 Tahun
c. Status Perkawinan : Menikah
d. Pekerjaan : Tidak bekerja
e. Agama : Islam
f. Pendidikan : SD
g. Suku : Sunda
h. Bahasa yangg digunakan : Sunda/Indonesia
i. Alamat Rumah : Kp.Cikuya Rt 003 Rw 0021 Babakan – Kab
Bandung
j. Sumber Biaya : BPJS mandiri
k. Tanggal Masuk RS : 22-08-2021
l. Diagnosa Medis : Syok Hipovolemik dd GEA inflamasi
m. Tanggal pengkajian : 23-08-2021
n. No Medrek : 370282

2. Sumber informasi ( penanggung jawab ) :


1. Nama : Tn.A
2. Umur : 39 tahun
3. Hubungan dengan klien : Menantu
4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : Wiraswasta
6. Alamat : Kp.Cikuya Rt 003 Rw 0021 Babakan – Kab
Bandung
2. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pasien Bab cair 20 x/hari
2. Riwayat kesehatan saat pengkajian
Klien mengeluh bab cair 20 x,mual disertai muntah 10 x, perut terasa mules
3. Riwayat kesehatan masuk RS
Tiga hari sebelum masuk RS klien merasakan perut terasa mules , BAB cair,
pasien tidak mana makanan pedas, klien langsung di bawa ke RS oleh
keluarganya.
4. Riwayat Kesehatan Lalu
Selama 10 tahun klien mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan karena
kondisi pandemic klien tidak kontrol secara teratur
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit yang
sama dengan klien dan juga tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
keturunan lainnya. Genogram :

a . Genogram

Keterangan:

: Laki - laki

: Perempuan

:Pasien

:Tinggal Serumah

6. Riwayat Psikososial – spiritua


Selama di RS klien bersikap ramah dan terbuka terhadap petugas kesehatan,
klien dapat berintreraksi dengan klien lainnya, klien mengatakan hubungan di
lingkungan rumahnya baik, klien mengatakan kadang-kadang mengikuti sholat
subuh berjama'ah. Klien yakin penyakitnya akan sembuh, klien mengatakan
sebelum sakit selalu menjalankan ibadahnya dengan taat dan juga pada saat
sakit.
7. Pola Kebiasaan sehari-hari sebelum dan saat sakit
No Pola aktivitas Dirumah/sebelum masuk Dirumah sakit
Rumah Sakit
1. Pola nutrisi dan cairan Oral Oral
( sebelum dan saat sakit) Rutin 3x/hr Rutin,3x/ hr
a. Pola Nutrisi 1 Porsi habis 1/4 porsi habis
Nasi lauk pauk sayuran
Asupan: (√) Oral Tidak ada Diet ML Rendah serat
( ) Enteral Sering mengkonsumsi
( ) TPN makanan bersantan dan
Frekuensi makan : jeroan Teratur, Pagi, Siang dan
Nafsu makan 60 kg sore
- ( √) Baik Oral Sesuai anjuran ahli gizi
Kebiasaan makan: Air putih 58 Kg
Perubahan BB 3 bln 5-6 gelas/hr Oral
terakhir : ± 1.900 cc Air putih, Infus RL
( ) Bertambah.......Kg Dibatasi
( ) Tetap 500 cc / 24 jam
( √) Berkurang........Kg
b. Pola Cairan
Asupan Cairan :
( √) Oral
( ) Parenteral
Jenis : ……..
Frekuensi : ...............
Volume
total.........cc/hr
2. Pola eliminasi
( sebelum dan saat sakit )
a. BAB
Frekwensi 1x/ hari 20 x
Waktu Pagi Tidak tentu
Konsistensi Lembek Cair
Warna Kuning kecoklatan Coklat
Bau Khas Khas
- Keluhan Tidak ada keluhan Bab cair 20 x, perut
Penggunaan laxatif/pencahar Tidak mulas
b. BAK 5-6x/hr 1 x/hari
Tidak tentu
Frekwensi
Waktu 1200/ 24 jam 300 cc
Jumlah
Warna Jernih Keruh
Bau khas khas
Keluhan
Output perhari
c. IWL (insesible
water lose)

3. Pola tidur
a. Siang
Lama tidur 1 jam 1 jam
Kwalitas tidur Nyenyak Sering terbangun
Keluhan Tidak ada Sesak nafas
b. Malam ± 6-7 jam ± 5 jam
Lama tidur Nyenyak Sulit tidur ketika pusing
Kwalitas tidur Tidak ada Tidak ada
Keluhan Tidak ada
c. Kebiasaan menggunakan
obat tidur

4. Personal hygene
a. Mandi
Frekwensi 2x/ hari Selama d Rs di bantu
waktu Pagi dan sore oleh istri ( di seka)
b. Oral hygiene 2x/ hari 1x/hari (ditempat tidur
Frekwensi Pagi dan sore dibantu oleh istrinya)
Waktu 2x/ minggu Selama di RS klien
c. Cuci rambut Pagi dan sore belum pernah cuci
Frekwensi rambut

5. Pola kebiasaan yang


mempengaruhi kesehatan
a. Merokok : ( ) ya
Tidak merokok Tidak merokok
( ) tidak
- Frekuensi :

- Jumlah :
- Lama pemakaian :

b. Minuman keras : ( ) ya Tidak minum


( ) tidak
- Frekuensi : Tidak miunm keras

- Jumlah :
- Lama pemakaian :

c. Ketergantungan obat : ( )
Captopril
ya
jika ya jelaskan : Jenis,
Klien minum obat dari
Lama pemakaian, Frekuensi dokter DPJP
dan Alasan
6 Pola aktivitas dan latihan
( sebelum dan saat sakit ): Klien berbaring di tempat
a. Kegiatan dalam tidur klien mengeluh
Klien bekerja
pekerjaan tenaga lemah cepat lelah
b. Waktu bekerja :
Senin- jumat (8 jam /hari)
Tidak ada
c. Kegiatan waktu luang : Memelihara Burung
d. Kegiatan dalam Tiduran
beraktivitas :
e. Olahraga : Klien dibantu istri
Klien mengatakan tidak
-jenis : pernah berolahraga
- Frekuensi
f. Keterbatasan dalam hal : Klien menbatakan dapat
melakukan mandi dan
( ) Mandi
berpakaian sendiri
( )Menggunakan pakaian
( ) Berhias

8. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan umum
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 80/60 mmHg
Nadi : 113x/ menit
Respirasi : 22 x/ menit
Suhu : 36.8℃
BB : 54 Kg
b. Pemeriksaan fisik per system
1. Sistem kardiovaskuler
Denyut nadi lemah, peningkatan vena jugularis (-), Heart rate 113x/menit,
tidak ada cyanosis, CRT >2 detik,
2. Sistem Pernafasan
Hidung simetris dan tampak kokoh, warna sawo matang, tidak terdapat
pernafasan cuping hidung, tidak terdapat pengeluaran sekret dan tidak ada
pembengkakan, tidak ada kemerahan pada sinus, trakhea simetris posisi
ditengah, Dada simetris tanpa retraksi dinding dada. Tidak terdapat nyeri
tekan pada hidung dan sinus. Irama nafas regular, frekuensi nafas 22 x/menit,
tidak terdengar suara tambahan..
.

3. Sistem Pencernaan
Bibir simetris, bibir tampak kering, keadaan mulut dan gigi bersih, bising usus
40 x/ menit, perut cekung,turgor jelek,pasien sering memegang perut.Bab 20
x/hari
4. Sistem Urogenital
Klien bak sejak semalam baru satu nkali dan pekat warna kuning keruh
5. Sistem Integumen
Tidak ada hiperpigmentasi dan tidak cyanosis. turgor kulit menurun, kulit
tanpa keriput, tidak terdapat luka pada kulit.
6. Sistem muskoloskeletal
- Ekstremitas atas : bentuk simestris, jumlah jari lengkap, dapat
menggerakan jarai-jari sendiri, pergerakan bebas, kekuatan otot 4, pada
tangan kanan terpasang infus RL 30 tts/mnt.
- Ekstremitas bawah : bentuk simetris, jumlah jari lengkap, dapat
menggerakan jari-jari kaki, tidak terdapat oedema pada kaki kanan dan kiri,
kekuatan otot 4 terbukti klien tidak dapat digerakan ke segala arah
dikarenakan lemah.
9. Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan Diagnostik
 Pemeriksaan EKG tanggal 30-09-20 (Abnormal EKG )
 Foto Thorax
 Pemeriksaan laboratorium
pemeriksaan Hasil Unit Nilai Rujukan Ket
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hemoglobin 16.2 Gram/dL 13,0-18,0 Menurun
Leukosit 6200 Sel/UL 3800-10600 Normal
Eritrosit 5.6 Juta/UL 4,5-8,5 Normal
Hematokrit 49 % 40-52 Menurun
Trombosit 245000 Sel/UL 150000 -440000 Normal
Kimia klinik
Urine
Warna Kuning keruh Kuning muda
Kejernihan Agak keruh Jernih
Berat jenis 1,015 1.010-1.020
PH ( urine) 6,0 4.8-7.4
leukosit negatif Negatif
Nitrit negatif Negatif
Protein Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif

Keton Negatif Negatif


Eritrosit +1 U/L - Normal
Feces
Warna Coklat Coklat
Bau Feces khas khas
konsistensi Cair Lembek
Darah Negatif negatif
Lendir + _
Leukosit +2 -
Fungsi Ginjal
Ureum 54 mg/dL 10-50 Normal
Kreatinin 1,3 Mg/dL 0,9-1,15 Normal

10. Penatalaksanaan
 Penatalaksanaan Medis
NO Jenis Obat Dosis Rute Indikasi Efek samping
1 Ambacim 2 x1gr IV Antibiotik Mual.nyeri uluhati

2 Pumpicel 1x 40 IV Mengatasi tukak Konstipasi,mulut


lambung,duodenum kering

3 Ondancetron 3 x 8 mg IV Antiemetic,mengatasi -
mual dan muntah

4 Episan Syrop 3 x 10 Oral Obat untuk tukak Mual,sembelit,kering


pada usus dan pada mulut
ml
lambung

5 New diatab 3 x 2 tab Oral Untuk Kembung,


memperlambat kerja sembelit,mual
usus, memadatkan
tinja

 Penatalaksanaan Keperawatan

1. Minum peroral + 2000 ml


2. Kompres pada daerah perut
3. Bantuan ADL
4. Pemberian diit rendah serat

3. ANALISA DATA

No Data senjang Etiologi Masalah


1. DS : Diare HIPOVOLEMIA
- Pasien mengatakan
BAB cair lebig dari Bab Sering
20 kali /hari konsistensi
- Pasien mengatakan cair > 10 x
muntah 10 x
- Pasien mengatakan Cairan keluar banyak
perut terasa mules
DO : Dehidrasi
- Pasien tampak
lemah Kekurangan cairan
- Muluit kering
- Perut tampak Hipovolemi
cekung
- TD : 80/60 Mmhg
- Nadi :113 x/menit
- Turgor kulit
menurun
- Bising usus 40 x
- Konsistensi Bab cair

2. Subjektif : - Diare Risiko Gangguan


Objektif : Integritas
1. Turgor menurun Bab Sering Kulit/Jaringan
2. Kulit tampak kering konsistensi
3. Bab >20 kali cair > 20 x

Kulit sekitar anus


lecet dan teriritasi

kemerahan dan gatal

resiko kerusakan
pada kulit

resiko gangguan
integritas kulit
4. DS : Diare Defisit Nutrisi
- Pasien mengeluh
muntah > 10 kali Inflamasi saluran
- Pasien pencernaan
mengatakan
tidak bias makan Mual dan muntah
banyak karena
mual Deficit nutrisi
DO :
- Mual
- Muntah
- Porsi makan tidak
habis
- Pasien tampak lemas

5. DS : Diare Defisit pengetahuan


- Menanyakan kapan
tidak mules lagi Kurang terpaparnyan
yang dihadapi informasi
DO:
- Pasien tampak Defisit pengetahuan
cemas

4. DIAGNOSIS KEPERAWATAN SESUAI DENGAN PRIORITAS


1. Hipovolemia
2. Risiko Gangguan Integritas Kulit/Jaringan
3. Defisit Nutrisi
4. Defisit pengetahuan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn.S Ruang : ICU


Dx. Medis :Syok Hipovolemik dd GEA inflamasi No. MR : 370282

No Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


1. Hipovolemia Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipovolemia
berhubungan dengan keperawatan selama 1 x 3 jam Observasi :
inflamasi sekunder dd diharapkan Status Cairan 1. Periksan tanda dan gejala 1. Untuk menegakkan diagnosi dan
DS : Membaik dengan kriteria hasil: hipovolemias (mis. Nadi pemantauan masalah yang
- Pasien - Kekuatan nadi meningkat meningkat, nadi teraba lemah, dirasakan pasien.
mengatakan BAB - Turgor kulit meningkat tekanan darah menurun, tekanan
cair lebig dari 20 - Output urine meningkat nadi menyempit, turgor kulit
kali /hari - Pengisian vena meningkat menurun, membrane mukosa
- Pasien - Frekuensi nadi membaik kering, urine menurun,
mengatakan - Tekanan darah membaik hematokrit meningkat, haus, 2. Monitor intake dan output
muntah 10 x - Membran mukosa lemah) ditujukan utnuk mengukur
- Pasien membaik 2. Monitor intake dan output cairan jumlahcairan yang
mengatakan - Jugular Venous Pressure masukkedalam tubuh ( intake )
perut terasa (JVP) membaik dan jumlah cairan yang keluar
mules - Kadar Hb membaik dari tubuh ( output) sehingga
DO : status keseimbangan cairan
- Pasien tampak dapat ditentukan
lemah
- Muluit kering
- Perut tampak 3. Menghitug kebutuhann cairan
cekung ditujukan agar dapat
- TD : 80/60 Mmhg Terapeutik : menentuka tingkat dehidrasi
- Nadi :113 3. Hitung kebutuhan cairan pasien sehingga dapat
x/menit mencegah terjadinya
- Turgor kulit kekurangan cairan.
menurun
- Bising usus 40 x 4. Menurunkan posisi posisi kepala
- Konsistensi Bab ranjang dan mengangkat kaki
cair tempat tidur pasien,
4. Berikan posisi modified bermanfaat bagipasienhipotensi
Trendelenburg karena mendorong kembalinya
vena.
5. Untuk meningkatkan asupan gizi
paien

6. Untuk rehidrasi secara oral


5. Berikan asuhan cairan oral

Edukasi:
6. Anjurkan memperbanyak asupan
cairan oral

7. Pemeberian cairan intravena


adalah pemberian
sejumlahncairan dimana
Kolaborasi :
ditujukan utnuk menggantikan
7. Kolaborasi pemberian cairan IV
cairan yg hilang dan zat-zat
isotonis (mis. NaCl, RL)
makanan dari tubuh.

8. Pemberian cairan kristaloid di


ibikasikan sebagai cairan
resusitasi pada penanganan
syok hipovolemik
9. Mengetahui adanya perubahan
8. Kolaborasi pemberian cairan Sat O2 dan status hemodinak
koloid (mis. Albumin,
Plasmanate)

9. Monitor status oksigenasi

2. Risiko Gangguan Setelah dilakukan tindakan Perawatan integritas kulit : 1. Untuk mendeteksi secara dini
Integritas Kulit/Jaringan keperawatan 3x24 jam Observasi : kerusakan pada kulit sehingga
dd diharapkan integritas kulit dan 1. Identifikasi penyebab gangguan pegobatan dapat ditegakkan
Subjektif : - jaringan meningkat dengan integritas kulit
Objektif : kriteria hasil: Therapeutik :
4. Turgor menurun 1. Elastisitas meningkat 2. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah 2. Untuk mencegah dekubutus
5. Kulit tampak 2. Hidrasi meningkat baring
kering 3. Hindari produk berbahan dasar 3. Jika terjadi luka akan menambah
Bab >20 kali
alkohol pada kulit rasa tidak nymana dikarenakan
nyeri pada daerah luka.

4. Mencegah iritasi
Edukasi :
4. Anjurkan menggunakan
5. Untuk rehidrasi emngganti cairan
pelembab
yang hilang

5. Anjurkan minum air yang cukup 6. Nutrisi berfungsi menghasilkan


energi bagi fungsi organ dan
6. Anjurkan meningkatkan asupan fungsi fisik karena nutrisi sebagai
nutrisi bahan dasar dan perbaikan
jaringan sel-sel tubuh dan
sebagai pelindung dan pengatur
suhu tubuh.
Defisit Nutrisi b.d mual Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi :
muntah dd ; keperawatan 2 x 24 jam status Observasi : 1. Untuk mengatur pola diet dan
DS : nutrisi terpenuhi.dengan kriteria 1. Identifikasi status kebutuhan nutrisi
- Pasien hasil : nutrisi 2. Alergi makanan dapat
mengeluh 1. Porsi makan habis 2. Identifikasi alergi mempengaruhi pola nutris pasien
muntah > 10
kali dan intoleransi makanan makan identikasi ditujukan untuk
- Pasien pemebrian diit sesuai kebutuhan
mengatakan pasien,
tidak bias
makan banyak 3. Nutrisi berfungsi menghasilkan
karena mual 3. Monitor asupan energi bagi fungsi organ dan
DO : makanan fungsi fisik karena nutrisi sebagai
- Mual bahan dasar dan perbaikan
- Muntah jaringan sel-sel tubuh dan
- Porsi makan tidak sebagai pelindung dan pengatur
habis suhu tubuh.
- Pasien tampak
4. Dehidrasi bisa mengakibatkan
lemas
penurunan BB

4. Monitor berat
badan
5. Pencegahan infeksi

Therapeutik : 6. Makanan yang hangat dan


5. Lakukan oral menarik utnuk meningkatkan
hygiene sebelum makan, Jika nafsu makan pasien,.
perlu
6. Sajikan makanan
secara menarik dan suhu yang
7. Memberikannkenyamanan pada
sesuai
pasien

8. Pasiendapat mengatur pola


makan
Edukasi :
7. Anjurkan posisi
duduk, jika mampu
8. Ajarkan diet yang 9. Menetukan kebutuhan nnutris
diprogramkan

Kolaborasi :
9. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan
Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan Intervensi utama :
DS : keperawatan selama 3 x 24 jam, Edukasi kesehatan
- Menanyakan diharapkan penegtahuan Tindakan
kapan tidak meningkat dengan kriteria hasil Observasi :
mules lagi yang 1. Perilaku sesuai anjuran 1. Identifikasi kesiapan dan 1. Proses pembelajaran sangat
dihadapi meningkat kemampuan menerima informasi dipengaruhi oleh kesiapan fisik
DO: 2. Perbalisasi minat dalam belajar dan mental klien.
meningkat
- Pasien tampak 2. Identifikasi faktor –faktor yang 2. Meningkatkan penyerapan
3. Kemampuan menjelasakan
cemas dapat meningkatkan dan materi pembelajaran.
tentang suatu topik. meningkat
menurunkan motivasi prilaku
4. Kemampuan menggambarkan
pengalaman sebelumnya sesuai hidup bersih dan sehat
dengan topik.meningkat Terapeutik :
5. Perilaku sesuai dengan 3. Sediakan matero dan media 3. Memberikan informasi terlalu
pengetahuan. pendidikan kesehatan luas tidak lebih bermanfaat
6. Pertanyaan tentang masalah yang daripada penjelasan ringkas
dihadapi. Menurun
dengan penekanan pada hal-hal
7. Persepsi yang keliru terhadap
masalah. Menurun penting yang signifikan bagi
Menjalani pemeriksaan yang kesehatan klien.
tidak tepat. menurun 4. Jadwalkan pendidikan 4. Aktivitas ini sangat
kesehatan sesuai kesepakatan meningkatkan pola hidup sehat

5. Berikan kesempatan untuk 5. Meningkatkan aktivitas secara


bertanya bertahap meningkatkan kekuatan
dan mencegah aktivitas yang
berlebihan. Di samping itu juga
dapat meningkatkan sirkulasi
kolateral dan memungkinkan
kembalinya pola hidup normal
Edukasi :
6. Ajarkan prilaku hidup bersih 6. . diare penyebab adalah
dan sehat. infeksi yang diakibatkan salah
satunya pola hidup yang tidak
sehat dengan edukasi pola hidup
sehat bias memberikan gambaran
kepada pasien untuk menerpakan
di kehidupan sehari- hari.

CATATAN IMPLEMENTASI

Nama Klien : TN.S Ruang : ICU


Dx. Medis : Syok Hipovolemik dd GEA No. MR : 370282
inflamasi

Tgl/Hari Implementasi Respon Ttd


23 Agustus 2021
23 agust I - Monitor tanda tanda dehidrasi S : Psien menyatakan mual masih ada,perut masih mules,bab masih cair
2021 - Monitor intake output O: Pipit
Jam - Terpasang infus RL 40 tts/menit Rosi
07.00 - Monitor TTV - pasien masih tampak lemah Latif
- Bab 10 x
- TD : 90/60 Mmhg
- Nadi 95 x/menit
- Turgor kulit kurang baik
- Mulut masih tampak kering
A : Hipovolemia
P:
- Monitor intake output

- Monitor TTV
- Monitor dehidrasi pasien
- Anjurkan pasien banyak minum
I:
- Memonitor intake output
- Memonitor TTV
- Memonitor dehidrasi pasien
- Mengajurkan pasien banyak minum
09.00 - Injeksi ambacin 1 gr/IV I : memberikan injeksi Ambacim 1 gram IV
11.30 - Injeksi ondancetron 8 mg/ IV I : Memberikan injeksi Ondancetron 8 mg / IV
- Episan syrop 10 ml/oral Memberikan episan syrop 10 ml / oral
12.00 - Monitor intake out put S : Pasien mengatakan makan masih mual
- Sajikan makanan sesuai diit O : porsi makan ¼ porsi
rendah serat Pasien tampak lemas
- Berikan newdiatab 2 Urine 400cc
tab/peroral Intake :740 cc
- Monitor cairan intak dan A : perubahan Nutrisi
output P:
- Monitor intake output
- Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering
- Koordinasi dengan bagian gizi untuk diit selanjutnya
I:
- Memonitor intake output
- menganjurkan pasien makan sedikit tapi sering
- Melakukan koordinasi dengan bagian gizi untuk diit selanjutnya

16.00 Memonitor vital sign S:- Dilah


O : TD : 100/60 mmHg N : 85 x/ menit, S : 36°9C, RR : 20x/ menit Eka
Hambali

16.35 - Menganjurkan pasien untuk S : Pasien mengatakan bersedia


membatasi asupan cairan O : Pasien mengatakan sambil menganggukkan kepala
- Injeksi pumpicl 40 mg/ IV
- Injekasi Ondancetron 8 mg
- Episan syrop 10 ml/oral
17.00 Memonitor vital sign S : Pasien mengatakan bersedia di monitor vital sign
O : TD : 110/ 68 mmHg N : 98x / menit, S : 37,3°C, RR : 24x/ menit

18.00 Memonitor vital sign S : Pasien mengatakan bersedia di monitor vital sign
O : TD : 105/ 64 mmHg N : 93x / menit, S : 36,4°C, RR : 24x/ menit
20.00 Monitor cairan intak dan output S : Pasien mengatakan tidak nyeri waktu di injeksi
O : Tidak ada reaksi alergi obat, TD : 96/ 68 mmHg N : 96x/ menit, S : 37,4°C,
RR : 29x/ menit
Intake 650 cc
Output 300 cc
24 Agustus 2021
24 agust - Monitor tanda tanda dehidrasi S : Psien menyatakan mual masih ada,perut masih mules,bab masih cair Latif
- Monitor intake output
2021 O: Pipit
- Monitor TTV - Terpasang infus RL 40 tts/menit Rosi
- pasien masih tampak lemah
- Bab 10 x
- TD : 90/60 Mmhg
- Nadi 95 x/menit
- Turgor kulit kurang baik
- Mulut masih tampak kering
A : Hipovolemia
P:
- Monitor intake output
- Memonitor TTV
- Memonitor dehidrasi pasien
- Mengajurkan pasien banyak minum

09.00 terapi injek anbacim 1 gr / IV I : memberikan terapi injek anbacim 1 gr / iv

11.30 Tearpi injek ondancetron 8 mg / iv I : memberikan terapi injek ondancetron 8 mg / iv


Terapi oral episan syr 10 ml / oral Memberikan terapi oral episan syr 10 ml / oral
12.00 - Monitor intake out put S : S : Pasien mengatakan makan masih mual
- Sajikan makanan sesuai diit O : porsi makan ¼ porsi
rendah serat Pasien tampak lemas
- Berikan newdiatab 2 Urine 400cc
tab/peroral Intake :740 cc
- Monitor cairan intak dan A : perubahan Nutrisi
output P:
- Monitor intake output
- Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering
- Koordinasi dengan bagian gizi untuk diit selanjutnya
I:
- Memonitor intake output
- menganjurkan pasien makan sedikit tapi sering
- Melakukan koordinasi dengan bagian gizi untuk diit selanjutnya

16.00 Memonitor vital sign S : Pasien bersedia di monitor vital sign Dillah
O : TD : 102/ 72 mmHg N : 97x/ menit, S : 36,6°C, RR : 20x/ menit Eka
hambali
16.30 - Menganjurkan pasien untuk S : Pasien mengatakan bersedia
membatasi asupan cairan O : Pasien mengatakan sambil menganggukkan kepala
- Injeksi pumpicl 40 mg/ IV
- Injekasi Ondancetron 8 mg
- Episan syrop 10 ml/oral
17.00 Memonitor vital sign S : S : Pasien mengatakan bersedia di monitor vital sign
O : TD : 120/ 80 mmHg N : 98x / menit, S : 37,0°C, RR : 22x/ menit

18.00 Memonitor vital sign S : Pasien bersedia untuk di monitor vital sign
O : TD : 110/ 60 mmHg N : 96x / menit, S : 36,8°C, RR : 22x/ menit
CATATAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. S No. CM : 370282


Umur : 60 tahun
Diagnosa Medis : Syok Hipovolemik dd GEA
inflamasi

No Dx Jam Evaluasi Ttd

I 08.00 S : Pasien mengatakan BAB cair sudah mulai berkurang


Bab cair 5 x
Latif
Pasien mengatakan muntah berkurang
Pipit
O : Kesadaran compos mentis, bab cair 5 kali, terdapat ampas pada bab, TD :110/ 70 mmHg N : 89x/ menit, S :
Rosi
36,9°C, RR : 20x/ menit
A : Masalah hipovolemik teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Evaluasi intake dan output cairan
- Monitor tanda vital
- Anjurkan pasien untuk banyak minum
- Kolaborasi tim medis pemberian terapi
II 09.00 S:-
O : Kesadaran compos mentis, integritas kulit membaik, kulit tampak mulai lembah, BAB 5 x, ampas (+)
A : Masalah gangguan integritas kulit teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan :
- Anjurkan menggunakan pelembab
- Anjurkan minum air yang cukup
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
- Atur posisi senyaman mungkin
- Kolaborasi tim medis pemberian terapi
III 09.30 S : Pasien mengatakan sudah mulai mau maka,
Pasien mengatakan mual berkurang
Pasien mengatakan sudah tidak muntah
O : Kesadaran compos mentis, porsi makan ½ porsi, pasien tampak lebih segar,
A : Masalah devisit nutrisi teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering
- Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering

Anda mungkin juga menyukai