Makalah Keuangan Publik
Makalah Keuangan Publik
Disusun Oleh:
Faiz Mukti Wibowo
2301190508 / 3-08 absen 11
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN................................................................................................................8
A, Alasan Penurunan Pajak Penghasilan Badan..........................................................................8
B. Tujuan Penurunan Pajak Penghasilan Badan..........................................................................8
C. Dampak Penurunan Pajak Penghasilan Badan........................................................................9
BAB 1V PENUTUP......................................................................................................................13
A. Kesimpulan...........................................................................................................................13
B. Saran......................................................................................................................................13
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah
Penyusunan makalah ini saya usahakan secara maksmimal dan dengan bantuan berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang sudah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kekurangan atau kesalahan baik dari segi bahasa maupun aspek lainnya. Oleh karena itu, saya
meminta maaf atas kekurangan dari makalah yang sudah saya selesaikan ini.
Dan saya berharap bahwa makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi orang yang
membacanya dan juga dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalahan yang
sama agar dapat sama sama menyebarkan informasi mengenai sistem perpajakan yang ada di
Indonesia.
Oleh karena itu, pemerintah berencana mengeluarkan kebijakan untuk memangkas tarif
Pajak Penghasilan (PPh) Badan dari 25 persen menjadi 20 persen untuk badan usaha tertentu.
Sedangkan untuk wajib pajak badan yang berbentuk Perseroan Terbuka, harus memenuhi
beberapa kriteria yang ditentukan seperti jumlah keseluruhan saham yang di setorkan di bursa
efek Indonesia minimal 40% dan memenuhi persyaratan lainnya sehingga memperoleh tariff
PPh badan 3% lebih rendah. Penurunan Pajak Penghasilan Badan yang diberikan oleh
pemerintah merupakan upaya untuk meredam dampak ekonomi yang disebabkan oleh
COVID-19.
Kebijakan penurunan pajak penghasilan ini akan jadi bagian dari rencana deregulasi
perpajakan yang ditempuh pemerintah dalam beberapa tahun ke depan. Penurunan tarif PPh
badan ini juga sejalan dengan rencana pemerintah dalam penyusunan Rancangan Undang
Undang baru tentang ketentuan dan fasilitas perpajakan guna penguatan ekonomi Indonesia.
Pemerintah memberikan wewenang kepada Kementerian Keuangan khususnya DJP untuk
merancang suatu Undang Undang perpajakan yang dikenal dengan istilah Omnibus Law.
Rancangan Undang Undang ini diharapkan dapat menunjang dan mendorong keberhasilan
kebijakan penurunan pajak penghasilan badan agar sesuai dengan apa yang diharapkan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang sebelumnya adalah sebagai berikut.
1. Mengapa pemerintah menurunkan pajak penghasilan badan tersebut?
2. Apa tujuan diberlakukan kebijakan penurunan pajak penghasilan tersebut?
3. Apa dampak penurunan pajak penghasilan badan bagi perekonomian Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan Makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas akhir semester mata kuliah Keungan Publik
2. Untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi pemerintah untuk melakukan penurunan
pajak penghasilan badan
3. Untuk mengetahui dampak apa saja yang ditimbulkan dari penurunan pajak
penghasilan badan tersebut.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada umumnya wajib pajak merasa terbebani dengan pajak, karena Pajak dianggap biaya
yang mengurangi bagian penghasilan yang akan diterima Wajib Pajak (tax payers). Semakin besar
tax rate maka semakin tinggi biayanya atau semakin rendah laba bersih bagi wajib pajak badan, oleh
karena itu perusahaan berusaha menghindari pajak Wajib pajak yang jujur akan membayar sesuai
dengan tax rate. Menurut Hadipurnomo (2003) mengatakan bahwa jika jumlah penghasilan kena
pajak (taxable income) adalah Y dan tingkat pajak (tax rate) adalah t, maka kepastian wajib pajak
menikmati penghasilannya (net income) adalah sebesar (1-t) Y. Oleh karena itu, pemerintah hadir
dengan kebijakan penurunan tarif pajak penghasilan badan yang bertujuan untuk mengurangi biaya
badan usaha agar tidak merasa terlalu terbebani dengan adanya pajak.
Berbagai para ahli berpendapat mengenai pengaruh baik dan buruknya penurunan tarif
pajak penghasilan badan bagi penerimaan negara dan kepatuhan wajib pajak dalam membayar
pajak. Darmin Nasution (2008), mengatakan bahwa “penurunan tax rate akan mampu menaikkan
tax revenue melalui peningkatan kepatuhan wajib pajak (tax compliance)”. Beliau berpendapat
jika penurunan tarif pajak akan meningkatkan kesukarelaan wajib pajak dalam membayar pajak
karena merasa pajak yang dibayarkan lebih kecil sehingga ia bersedia membayar atas
kemauannya sendiri.
Berbeda dengan penelitian Tamas K. Papp dan Elod Takats (2008), dimana mereka
membuktikan bahwa “penurunan tax rate akan mampu menaikkan tax revenue melalui
peningkatan kepatuhan wajib pajak (tax compliance). Penurunan tarif hanya meningkatkan
jumlah wajib pajak terdaftar untuk memperoleh NPWP akan tetapi tidak melaksanakan
kewajiban pajak lain seperti membayar pajak.
Kebijakan penurunan tarif yang dilakukan pemerintah belum tentu dapat meningkatkan
penerimaan pajak, begitu sebaliknya dengan tarif yang tinggi belum tentu juga dapat meningkatkan
penerimaan pajak. Hal ini ditunjukkan pada gambar dibawah ini:
Dalam kurva laffer menunjukkan adanya hubungan antara tarif pajak dengan pertumbuhan
ekonomi. Tarif pajak yang rendah mengakibatkan penurunan penerimaan pajak jika wajib pajak tidak
melihat kebijakan penurunan ini sebagai dasar kepatuhan perpajakan maka penurunan tarif akan
mengakibatkan penurunan penerimaan pajak. Begitu pula sebaliknya dimana tarif pajak yang tinggi
bisa mengakibatkan masyarakat untuk tidak bekerja (leisure) dikarenakan seberapa pun hasilnya
akan digunakan untuk membayar pajak.
BAB III PEMBAHASAN
Berikut ada beberapa dampak positif yang diakibatkan dari penurunan pajak penghasilan
badan :
Penurunan tarif pajak penghasilan badan ini bagaikan pedang bermata dua yang artinya
memiliki dua sisi yaitu dampak positif dan negatif. Kebijakan penurunan tarif ini hanya akan
membawa manfaat apabila disiapkan dengan matang. Sebaliknya, persiapan yang buruk atau
kurang matang akan berpotensi mendatangkan resiko kepada masyarakat. Oleh karena itu,
pemerintah seharusnya melakukan langkah mitigasi yang jitu. Salah satunya adalah dengan
memperluas basis pajak dengan cara menambah jumlah Wajib Pajak (WP) terdaftar, atau kerap
disebut ekstensifikasi pajak. Jika basis pajak masih sama, maka penurunan tarif pajak
penghasilan badan justru menurunkan rasio pajak secara signifikan. Apabila basis pajak
diperluas, penurunan penerimaan pajak setidaknya dapat tercover. Terlebih, pemerintah harus
teliti lantaran rasio pajak Indonesia sudah termasuk rendah dibanding negara lainnya. Lagi-lagi,
masalah administrasi berperan penting di dalam menambah jumlah WP. Di samping itu, otoritas
pajak juga harus mempertimbangkan untuk mengoptimalkan basis data yang cukup besar.
Reformasi pajak harus terus dilakukan baik dari sisi perbaikan proses bisnis, pelayanan, maupun
pengawasan untuk menunjang kebijakan penurunan pajak penghasilan badan ini.
B. Saran
a) Sebaiknya kebijakan pemerintah dalam menurunkan tarif pajak penghasilan badan perlu
memperhatikan kekurangan dan dampak buruk yang diakibatkan, dikarenakan apabila
penurunan pajak penghasilan ini tidak meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam
membayar pajak maka akan menjadi boomerang untuk Indonesia yang mengakibatkan
penurunan penerimaan yang sangat signifikan.
b) Diharapkan kebijakan pemerintah dalam menetapkan tarif PPh terutang badan juga harus
sesuai dengan kondisi badan usaha di Indonesia dan harus dapat menciptakan keadilan untuk
semua pihak
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, C. (2019, Juli 9). BKF Kaji Dampak Penurunan Tarif PPh Badan ke Penerimaan Negara. Retrieved
from https://bisnis.tempo.co/read/1222826/bkf-kaji-dampak-penurunan-tarif-pph-badan-ke-
penerimaan-negara
INDONESIA, T. R. (2020, April 01). Jokowi Turunkan PPh Badan Jadi 22%, Apa Dampaknya ke Pasar?
Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com/market/20200401164046-17-149112/jokowi-
turunkan-pph-badan-jadi-22-apa-dampaknya-ke-pasar
Kristiaji, B. (2019, Agustus 20). Antara Penurunan Tarif dan Kepastian. Retrieved from
https://ekonomi.bisnis.com/read/20190820/259/1138609/antara-penurunan-tarif-dan-
kepastian
Olivia, G. (2019, Juni 25). Kalangan Pebisnis Malah Mengusulkan Penurunan Tarif PPh Dilakukan
Bertahap. Retrieved from https://insight.kontan.co.id/news/kalangan-pebisnis-malah-
mengusulkan-penurunan-tarif-pph-dilakukan-bertahap
Santoso, Y. I. (2019, September 09). PPh Badan turun jadi bertahap hingga 20%, ini pendapat pengamat
pajak. Retrieved from https://nasional.kontan.co.id/news/pph-badan-turun-jadi-bertahap-
hingga-20-ini-pendapat-pengamat-pajak
Setiaji, H. (2019, Juli 2019). Tarif PPh Badan (Katanya) Mau Turun, Untung atau Rugi Kah? Retrieved
from https://www.cnbcindonesia.com/news/20190702132006-4-82122/tarif-pph-badan--
katanya--mau-turun-untung-atau-rugi-kah