Makalah Dysorthographia1
Makalah Dysorthographia1
DYSORTHOGRAPHIA
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas tentang
“Dysorthographia” ini dengan baik, meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Serta, kami juga berterima kasih pada Ibu Nora Yuniar Setyaputri, M.pd selaku
Dosen mata kuliah “BK Belajar” yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Selanjutnya kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan kami sangat menyadari bahwa
pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kelancaran tugas makalah selanjutnya. Demikian yang dapat kami
sampaikan dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Kelompok 9
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
2.1 Definisi Dysorthographia..........................................................................3
2.2 Gambaran Klinis Dysorthographia...........................................................3
2.3 Diagnosis Kriteria Dysorthographia.........................................................4
2.4 Metode Terapi Dysorthographia...............................................................4
KESIMPULAN........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
a. Apa Definisi Dysorthographia?
b. Apa Saja Gambaran Klinis Dysorthographia?
c. Apa Saja Diagnosis Kriteria Dysorthographia?
d. Apa Saja Metode Terapi Dysorthographia?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu:
a. Untuk Mengetahui Definisi Dysorthographia.
b. Untuk Mengetahui Gambaran Klinis Dysorthographia.
c. Untuk Mengetahui Diagnosis Kriteria Dysorthographia.
d. Untuk Mengetahui Metode Terapi Dysorthographia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Dysorthographia
Ejaan (eja-an) adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi
(kata) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.
Sedangkan mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata
satu demi satu.
Sekelompok huruf yang sama akan memiliki makna yang berbeda jika
disusun secara berbeda, kelompok huruf “b”, ”i”, dan ”u” misalnya, dapat
disusun menjadi “ibu”, ”bui”, ”iub”; tiga susunan pertama mengandung
makna yang berbeda sedang susunan terakhir tidak mengandung makna. Oleh
karena itu, mengeja pada hakikatnya adalah memproduksi urutan huruf yang
benar baik dalam bentuk ucapan atau tulisan dari suatu kata.
Gangguan mengeja khas (Dysorthographia) adalah kesulitan dalam
mengeja kata. Misalnya, anak mengalami keterlambatan dalam menulis huruf
atau merangkai sebuah kata, juga sering memberikan jarak terlalu rapat atau
terlalu lebar untuk setiap kata.
2.2 Gambaran Klinis Dysorthographia
Gejala gangguan mengeja yaitu, kesalahan mengeja yang dilakukan terus-
menerus, membalikkan huruf, kata, dan angka yang mirip, kesulitan dalam
menulis. Untuk mengetahui kemampuan anak dalam mengeja dapat dilihat
adanya berbagai kesalahan pada tulisan mereka. Adapun beberapa contoh
kesalahan yang sering dilakukan oleh anak-anak dalam mengeja adalah:
o Pengurangan huruf (bekerja ditulis bekeja);
o Mencerminkan kesalahan dialek (sapi ditulis sampi);
o Mencerminkan kesalahan ucap (namun ditulis nanum);
o Pembalikan huruf dalam kata (ibu ditulis ubi);
o Pembalikan konsonan (air ditulis ari);
o Pembalikan konsonan atau vokal (berjalan ditulis berjrlan);
o Pembalikan suku kata (laba ditulis bala).
3
Berikut Tabel Dysorthographia
Gangguan Mengeja Khas Contoh (huruf dalam kata/tulisan)
4
b) Guru menulis kata yang dipilih oleh anak diatas selembar kertas.
c) Anak menulusuri bentuk kata dengan jarinya, mengucapkan kata tersebut
berulang kali.
d) Selanjutnya anak menuliskan kata tersebut dari ingatannya, tanpa melihat
tulisan aslinya.
e) Pada tahapan akhir, anak tidak lagi menulusuri bentuk kata dengan jarinya.
Metode Lainnya:
1) Persepsi dan Memori Auditoris Bunyi-bunyi Huruf
2) Berikan kepada anak latihan untuk mendengarkan bunyi-bunyi huruf,
berikan penekanan pada pengetahuan tentang bunyi-bunyi bahasa dan
analisis susunannya.
3) Persepsi dan Memori Visual Huruf-huruf
4) Berikan kepada anak latihan misalnya dengan menggunakan kartu-kartu
kata, anak disuruh mengeja, makin lama makin cepat.
5) Metode “Tes-Belajar-Tes” Lawan Metode “Belajar-Tes”
6) Metode “tes-belajar-tes” dimulai dengan memberikan tes awal untuk
mengetahui kemampuan anak, setelah itu anak diajari, dan kemudian dites
lagi.
7) Mengeja Melalui Tape Recorder
8) Pengajaran mengeja dapat dilakukan dengan menggunakan tape recorder
menggunakan earphone. Dengan alat ini, anak memperoleh instruksi
secara individual dari guru. Penggunaan eraphone dapat mengurangi
rangsangan auditoris yang dapat mengganggu perhatian anak.
9) Menirukan Kesalahan Anak
10) Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengulang kesalahan anak sebelum
memperbaikinya dapat memberi keuntungan kepada anak dapat
membedakan antara respons yang salah dari respons yang benar.
5
KESIMPULAN
6
DAFTAR PUSTAKA