Askep Keluarga Dengan Diabetes Mellitus
Askep Keluarga Dengan Diabetes Mellitus
M
DENGAN MASALAH UTAMA DIABETES MELLITUS
DI NGESREP TIMUR II NO. 1A SEMARANG JAWA TENGAH
I. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. Nama kepala keluarga : Tn. JS
2. Usia : 54 tahun
3. Suku : Jawa
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : S1
6. Pekerja : PNS
7. Tempat/Tanggal Lahir : Purwodadi, 10 Juli 1958
8. Alamat dan no.telp : Jalan Ngesrep Timur / 02470151028
9. Komposisi keluarga :
N Nama Umur JK Hub. Tempat/tanggal lahir Pekerjaan Pendidikan
o dengan
KK
1. Ny. M 53 P Istri Semarang, 1 November PNS S1
1957
2. Tn. I 25 L Anak Semarang, 25 Februari - S1
1985
3. Nn. 22 P Anak Semarang, 14 April Mahasiswa SMA
RW 1988
4. Nn.Y 19 P Anak Semarang, 4 Juni 1991 Mahasiswa SMA
1
10. Genogram
jantung jantung
Tn. JS Ny M
(54)
(53)
Ambeyen DM
Keterangan:
: Perempuan : Serumah
: Meninggal
2
menjalani terapi listrik untuk memperbaiki sistem persyarafan pada indra
peraba terutama bagian ekstremitas. Ny. M mengatakan gula darah kembali
tinggi saat mengalami stress ketika Nn. Y hendak masuk kuliah.
13. Budaya
a. Suku Bangsa
Tn. JS dan Ny. M berasal dari suku Jawa, hanya saja daerah asal antara
Tn. JS dan Ny. M berbeda karena Tn. JS berasa dari Purwodadi,
sedangkan Ny. M berasal dari Semarang.
b. Bahasa Sehari-hari
Bahasa yang digunakan sehari-harinya adalah bahasa Jawa dengan
harapan anak-anak dalam keluarga tersebut tidak melupakan budaya
mereka sendiri, tetapi tak jarang pula dalam kesehariannya keluarga
tersebut menggunakan bahasa Indonesia.
c. Kebiasaan Adat
Tn. J mengatakan budaya yang di anut tidak sepenuhnya tumbuh di
dalam keluarga mereka, ada beberapa adat pantangan seperti ketika
istri sedang hamil, suami dilarang untuk membunuh hewan.
d. Nilai-nilai Budaya dalam Keluarga
Keluarga Tn. J menempatkan Tn. J pada posisi tertinggi sebagai
pengambil keputusan yang mutlak dan seluruh anggota keluarga harus
3
patuh pada aturan dalam keluarga. Namun tetap memperhatikan
pendapat dari semua anggota keluarga. Keluarga Tn. J cenderung
bersifat demokratis.
e. Kebiasaan Budaya yang Berhubungan dengan Kesehatan
Dalam keluarga tidak memiliki pantangan dan kebiasaan budaya yang
terkait dengan kesehatan karena pada dasarnya keluarga lebih
mempercayakan kesehatan mereka kepada instansi kesehatan, hanya
saja dalam keluarga suka mengkonsumsi jamu-jamuan dengan asumsi
untuk menjaga kebugaran tubuh.
14. Agama
Keluarga ini menganut agama Islam. Kedua orangtua rajin sholat 5
waktu dan sholat Tahajud bersama anak-anaknya. Selain itu, orang tua
sering mengajak anak-anaknya untuk melakukan puasa senin kamis dengan
harapan apa yang dicita-citakan dapat tercapai sesuai kehendakNya. Tn. JS
biasanya melaksanakan kewajiban sholat Jum’at di Masjid PHB di wilayah
rumahnya, dan melaksanakan sholat magrib di mushola di daerah sekitar
rumahnya, apabila tidak ada halangan (cuaca buruk, hujan). Ny. M
mengatakan bahwa ia sangat percaya kepada Tuhan YME dan sangat
berserah diri tentang apapun di dalam keluarga baik itu mengenai kesehatan,
keutuhan dalam rumah tangganya, jodoh anak-anaknya, rezeki, dan lainnya.
Tn. J dan Ny. M mengarahkan anak-anaknya untuk selalu taat menjalankan
ibadah dan bertakwa kepada Allah.
4
pegawai negeri sipil yang bergolongan sama-sama IV A yang berprofesi
sebagai guru di SMP Negeri 12 Semarang dengan pendapatan Tn. JS rata-
rata Rp 3 jutaan dan Ny. M rata-rata Rp 3 jutaan. Menurut Ny. M
pendapatan mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka
termasuk dalam pendidikan anak mereka dan pemenuhan kebutuhan hidup
sehari-harinya. Ny. M mengatakan tiap 3 hari sekali, ia belanja kebutuhan
makan mereka dan langsung disimpan di dalam lemari es. Mereka sudah
memiliki rumah sendiri, sehingga tidak memerlukan pengeluaran untuk
membayar tambahan seperti kontrakan dan lainnya, sehingga pengeluaran
mereka dapat terkontrol. Tn JS mengatakan bahwa ia dan keluarganya hanya
memiliki tabungan seperti halnya keluarga pada umumnya di bank-bank
yang ada, tetapi keluarga tersebut tidak memiliki asuransi apapun untuk
keluarga mereka karena mereka berpikir ada pemerintah yang akan
membantu mereka dengan layanan seperti ASKES.
5
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
17. Tahap perkembangan keluarga saaat ini :
Tahap perkembangan keluarga adalah tahap keenam dimana
keluarga mulai melepas anak sebagai seorang dewasa.
a. Melepas anak untuk hidup mandiri sebagai individu yang dewasa.
Hal tersebut belum terpenuhi karena anak paling sulung saat ini masih
tinggal bersama kedua orangtuanya dikarenakan Tn. I selaku anak
tertua dalam keluarga tersebut hingga saat ini belum mendapatkan
pekerjaan, tetapi keluarga menyarankan agar Tn. I untuk ikut kegiatan-
kegiatan les tambahan untuk menambah soft skill yang ada.
b. Membantu anak lebih mandiri untuk memulai keluarga yang baru.
Hal tersebut belum terpenuhi karena Tn. I belum menikah dan belum
berencana untuk menikah, padahal Tn. I sudah memiliki wanita
terdekat yang mendapat restu dari kedua orang tuanya.
c. Mempertahankan keharmonisan keluarga.
Tidak ada masalah dalam keluarga untuk mempertahankan
keharmonisan keluarga hingga saat ini. Antar anggota satu dengan
yang lain saling terbuka dan menguatkan sehingga struktur kekuatan
pada keluarga tersebut terjalin kuat.
d. Penataan kembali sebagai peran orang tua.
Orang tua selalu berusaha untuk memenuhi tugasnya demi keutuhan
keluarga mereka. Orang tua yang andil besar dalam pemenuhan
struktur kekuatan keluarga pun sangat membantu dalam pemenuhan
peran senagai orang tua.
6
tetapi sudah setahun belum mendapatkan pekerjaan tetap dan waktu-waktu
Tn. I diisi dengan mengikuti beberapa program kursus.
7
Keluarga mengatakan memiliki pengalaman terhadap pelayanan
kesehatan yang ada di semarang khususnya. Ada pengalaman yang tak
terlupakan oleh Ny. M tentang yankes yaitu saat Ny. M sedang sakit
dan dengan buru-buru datang ke RS. K, ternyata kepala perawatan RS
tersebut mempersulit keluarga Ny. padahal surat rujukan dari
puskesmas sudah ada.
8
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
21. Karakteristik rumah
13 m 7m
Garasi
Utara
Ruang Kamar T
Dapur tidur
keluarga E
13 m R
Kam Kamar Kamar Ruang
ar Tidur Tamu A Taman
Tidur
W K tidur
C M S
Keteranagan : Jendela
Rumah yang dimiliki saat ini adalah milik sendiri atas nama
kepemilikan Ny. M. Tipe rumah tersebut adalah tipe 60 dengan luas rumah
260 m2 yang terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 4 ruang kamar
tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1 WC, 1 garasi yang masing-masing ruangan
memiliki 1 pasang jendela kecuali pada toilet, WC dan garasi. Tiap ruangan
dimanfaatkan semaksimal mungkin, hanya saja ada 2 kamar tidur yang lebih
sering kosong yaitu kamar tidur Nn. Y dan Nn. RW dikarenakan keduanya
sedang melanjutkan perkuliahan. Selain itu peletakan perabotan rumah
diletakkan sesuai keinginan hati si pemilik, sejak dari tahun awal mereka
menempati rumahpun, peletakkan perabotan rumah tidak pernah di ubah.
Dinding rumah terbuat dari beton, plafon terbuat dari ukiran kayu-
kayu sehingga terlihat indah dan rapi, selain itu pencahayaan dari tiap-tiap
ruangan pun cukup karena ventilasi tiap ruangan dirasa cukup. Antara kamar
mandi dan WC dipisah sehingga arah septic tank berada ± 2 meter dari
sumber air. Sumber air minum yang digunakan berasal dari PAM dengan
kondisi air bersih, tetapi pada saat hujan deras, air akan berubah menjadi
keruh maka dari itu keluarga sengaja menyimpan juga air di tendon yang
9
berada disamping sisi rumah, sehingga apabila hujan deras dan air berubah
menjadi keruh, mereka dapat menggunakan air di tendon walaupun air setiap
selalu menyala.
Keadaan umum lingkungan rumah pun bersih dan tertata rapi.
Bagian depan lingkungan rumah terdapat taman yang tertata rapi dengan
tempat pembuangan sampah yang berada di belakang rumah keluarga
tersebut. Biasanya keluarga ketika ingin membuang sampah, mereka
membuang dulu dibelakang rumah mereka kemudian mereka mengantarnya
ke depan gang mereka untuk diangkut tiap paginya. Melihat kondisi
tersebut, semua anggota keluarga mengatakan bahwa mereka sangat merasa
nyaman dengan kondisi mereka di rumah tersebut, karena pada dasarnya
rumah tersebut telah ditata sesuai keinginan hati mereka.
Untuk pelayanan keamanan yang ada, keluarga mengatakan bahwa
di daerah tersebut aman karena ada poskamling yang selalu stand by tiap
malam yang dijaga oleh salah satu warga yang bertugas dan mendapat gaji
bulanan dari tarikan tiap warga. Tiap anggota keluarga pun merasa sangatlah
puas dengan penataan rumah saat ini karena sesuai dengan karakter dari
pemilik rumah. Anggota keluarga pun menyadari bahwa lingkungan adalah
salah satu faktor berpengaruh pada masalah kesehatan. Keluarga
mengatakan bahwa apabila lingkungan bersih maka warganya pun nyaman
dan tenang serta bebas dari bibit penyakit.
10
aturan budaya yang berbeda-beda. Warga sekitar rata-rata berpendidikan
lulusan SD dan SMP dengan rata-rata pekerjaan keluarga daerah tersebut
adalah PNS, pedagang, dan pensiunan.
Tn. J menjabat sebagai sekretaris RT di daerahnya. Selama menjadi
sekretaris RT, Tn J mengatakan menjadi lebih sering berinteraksi dengan
warganya. Sekarang ini Tn. J rutin mengikuti pertemuan RT yang diadakan
setiap satu bulan sekali setiap tanggal 9. Dan mengikuti yasinan yang
diadakan ketika malam jumat, namun sekarang ini Tn J terkadang tidak
mengikuti acara rutin tersebut.
Tn. JS dan Ny. M bekerja di SMP Negeri 18 Semarang sebagai guru.
Tn. JS adalah guru IPS sedangkan Ny. M adalah guru kesenian. Tn. JS
mengatakan bahwa di lingkungan sekolahan mereka suka sekali berkumpul
bersama di waktu luang sambil membuat rujak bersama-sama. Dilihat dari
kondisi tersebut, tampak sekali kedekatan antar guru dan staf yang terlihat
harmonis.
11
karena keluarga merasa antar anggota keluarga dan masyarakat sangatlah
akrab.
Hubungan antara keluarga pihak Tn. JS dan keluarga besar Ny. M
sangatlah baik, bahkan mereka memiliki kumpulan arisan besar keluarga
yang melibatkan kedua belah pihak. Menurut Ny. M tidak ada konflik yang
terjadi pada mereka. Hubungan mereka sangatlah harmonis, walapun mereka
jarang bertemu dan hanya bertemu tiap 2 bulan sekali untuk mengikuti
arisan keluarga yang mereka adakan demi bertahannya keutuhan
persaudaraan.
12
D. STRUKTUR KELUARGA
26. Pola komunikasi keluarga :
Pola komunikasi dalam keluarga yang digunakan adalah pola
komunikasi terbuka, itu berarti tiap anggota keluarga berhak dan bebas
menyampaikan pendapat. Cara komunikasi antar anak dan ibu berlangsung
sangat efektif, karena anak sangat terbuka kepada Ny. M khususnya
dibanding kepada Tn. JS, yang menurut Ny. M itu disebabkan Ny. M lebih
sangat paham dan mengerti karakter dari ketiga anaknya.
Cara komunikasi antar Tn. JS dan Ny. M pun terjalin sangat baik dan
efektif. Apabila ada masalah dalam keluarga antar anggota maupun dari
pihak luar, maka diskusi pun dilakukan. Selain itu, komunikasi yang
dilakukan bersifat dua arah sesama anggota keluarga.
Frekuensi untuk berkomunikasi pun tak dapat terhitung karena
kapanpun anggota ingin berkomunikasi, maka mereka langsung melakukan
tetapi tetap melihat keadaan situasi yang ada. Masalah komunikasi yang
muncul seperti adanya sedikit penghambat antar Ny. M dan Nn. RW karena
tidak tinggal serumah, Nn. RW sedang kuliah di universitas yang
memposisikan Nn. RW untuk tidak tinggal serumah, selain itu Nn. Y pun
tidak tinggal di rumah karena kuliah dan mengharuskan Nn. Y untuk tinggal
di asrama, sehingga 2 minggu sekali mereka dapat bertemu.
13
b. Peran anggota keluarga dalam pengambilan keputusan
Tiap anggota keluarga pun berperan aktif dalam musyawarah di dalam
lingkup keluarga. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang
menghadapi masalah, maka tiap anggota biasanya selalu memberikan
pendapatnya.
14
memiliki masalah dan memerlukan nasehat serta dorongan Ny. M
selalu berusaha ada untuk mereka.
29. Nilai dan norma keluarga
Tn. J mengatakan nilai dan norma yang dianut sama seperti yang
berlaku di masyarakat. Contohnya, anak-anak Tn J dilarang pulang melebihi
jam 9 malam, apabila melakukan kesalahan segera sungkem atau minta maaf
kepada yang bersangkutan dalam hal tersebut. Yang lebih muda selalu
menghormati yang lebih tua.
E. FUNGSI KELUARGA
30. Fungsi afektif
Ny. M mengatakan hubungan dalam keluarga sangat dekat walaupun
kedua putrinya An RW dengan An Y tidak tinggal serumah dengan
keluarga. Anak-anak Tn J dan Ny M merasa senang jika pergi bersama-
sama. Mereka sering mengatakan “keluarga bahagia sedang berjalan-jalan”.
15
Ny M mengatakan bahwa penyakit DM adalah penyakit yang
diindikasikan dengan peningkatan kadar gula darah. Ny M mengetahui
bahwa penyakit DM yang dideritanya bukan penyakit keturunan,
melainkan pola makan yang salah. Serta Ny M juga mampu
menjelaskan tipe penyakit Dmnya yaitu DM kering.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
Sebelum mengetahui bahwa Ny M menderita penyakit DM, Ny. M
mengatakan tertarik dengan chek kesehatan gratis di salah satu rumah
sakit di semarang. Kemudian Ny. M memeriksa, ternyata Ny M baru
tahu bahwa beliau terkena penyakit tersebut. Selanjutnya Ny. M
berobat ke Dokter, dan oleh dokter dinyatakan menderita diabetes tipe
kering. Ny. M disarankan untuk mengubah pola makan dengan makan
rutin serta menghindari makan-makanan yang manis, dan menghindari
stress.
Saat ini Ny. M memakai gula rendah kalori sebagai pemanis makanan
yang di pakai setiap hari. Ny. M juga mengatakan bahwa pola
makannya rutin dan tepat waktu. Karena Ny M diharuskan menjaga
pola makan, keluarga sangat setuju dan mendukung Ny M bahkan
anak-anak dan suami mereka ikut melakukan pola makan yang rutin.
Dan saat ini Ny. M rutin chek up di RS Tugurejo setiap bulan sekali
serta rutin menjalani terapi listrik.
c. Kemampuan keluarga merawat
Tn J mengatakan bahwa apabila salah satu anggota keluarganya sakit
dan pernah menderita sakit tersebut sebelumnya, Tn J hanya
membelikan obat yang serupa dengan yang diresepkan terdahulu oleh
dokter. Ny. M mengatakan, bahwa apabila di malam hari Ny M merasa
kedinginan, An Y selalu menemaninya dan menyediakan pakaian
hangat yang diperlukan.
Tn J juga mengatakan bahwa apabila salah satu anggota keluarga ada
yang sakit maka An Y lah yang lebih sering memperhatikan mereka.
16
Sebelumnya, Ny m memiliki luka, namun Ny M hanya membiarkan
luka tersebut kering sendiri hingga terdapat bekas luka.
Karena saat ini Ny M menderita sakit DM, keluarga mendukung
penyembuhan bagi Ny M dengan cara mengingatkan Ny M untuk
minum obat dan makan secara rutin.
d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Keluarga Ny, M mampu untuk memodifikasi lingkungan, terlihat
rumahnya yang tampak bersih dan pencahayaan yang cukup. Namun
ada beberapa ruangan yang tidak tersentuh sinar matahari langsung
seperti kamar An I. Garasi bercanpur dengan tempat untuk menjemur
pakaian. Dan lingkungan rumah Tn J terasa sejuk karena mereka
memiliki taman dan pohon mangga sebagai rerindangan.
Pola makan Ny M dengan menghindari makanan manis, sedangkan
untuk Tn JS menghindari makanan yang pedas. Dari keluarga pun
sangat mendukung pola hidup sehat yang diterapkan oleh Tn. JS dan
Ny. M.
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di
masyarakat
Keluarga memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah yaitu
Askes. Dalam Askes disediakan dokter keluarga. Tn J mengatakan
bahwa keluarga mereka sangat memanfaatkan Askes, karena dalam
pandanga mereka itu adalah hak mereka yang pembayarannya melalui
potongan gaji tiap bulan. Jadi sayang jika tidak memanfaatkan askes
tersebut. Untuk biaya Chek Up kadar gula darah Ny. M menggunakan
fasilitas Askes sehingga tidak pernah membayar, serta memanfaatkan
rumah sakit pemerintah untuk berobat secara gratis.
17
33. Fungsi reproduksi
Tn J mengatakan sebelumnya memang sudah merencanakan
memiliki 3 orang anak agar di kala tua nanti tidka merasa kesepian. Ny M
mengatakan bahwa tidak ada metode khusus yang digunakan untuk
mengendalikan jumlah anggota keluarga, Ny M tidak menggunakan KB.
18
kurang begitus setuju, dan pada akhirnya setuju dengan hubungan An I
tersebut.
19
makan setiap hari. Ny M tidak mengganti nasi dengan jagung karena
Ny M mendapat informasi dari majalah bahwa ternyata jagung pun
masih berpengaruh dalam peningkatan kadar gula darah. Selain itu Ny
M hanya mengetahui bahwa orang dengan DM hanya dilarang
makanan yang manis.
Tn J mengatakan, makan rutin 3 kali sehari nasi satu piring (250-300
gram) lauk pauk tahu, tempe, telur, ayam, sedikit sayuran, dan
menghindari makanan pedas. Tn J juga mengatakan bahwa makanan
yang dimasak oleh Ny M jarang memasak sayuran yang kaya serat. Ny
M mengatakan pola makan An RW tidak teratur sehingga
menyebabkan An RW terkena maag, dan untk dua anak yang lain yaitu
An I dan An Y tidak ada masalah.
b. Cairan
Ny M mengatakan tidak sering merasa haus, dan minum sekitar 6-8
gelas perhari @ 200 cc terkadang mengkonsumsi segelas teh rendah
gula di pagi hari. Tn J mengatakan minum sekitar 7-8 gelas perhari
ditambah dengan kopi satu gelas.
42. Olahraga/mobilisasi
Ny M dan Tn J mengatakan olahraga seminggu sekali yaitu senam
yang diadakan di SMP tempat mereka bekerja dengan memanggil instruktur
tertentu. Ny M mengatakan bahwa jarang berolahraga pagi. Ny M juga
20
mengatakan bahwa biasanyan An Y mengajak senmua keluarga jalan-jalan
pgi jika An Y dirumah dan semua anggota keluarga berkumpul.
43. Eliminasi
Tn J : BAK sekitar 5-6 kali perhari, BAB 2-3 kali sehari dan apabila
ambeien kambuh BAB sekitar 4-5 kali sehari serta terdapat darah pada feses.
Ny M : BAK 5-7 kali sehari, BAB 1-2 kali sehari.
H. PENGKAJIAN PSIKIATRIK
45. Konsep Diri
Tn. S dan Ny. I mengatakan bahwa dirinya saat ini sudah tua. Ny M
mengatakan perannya sebagai orang tua akan lebih maksimal lagi jika
semua anaknya sudah menjadi PNS. Sedangkan Tn J merasa tidak masalah
apapun dengan pekerjaan anaknya nanti yang penting halal dan bisa
menculupi kebutuhannya kelak. Tn J dan Ny M merasa tidak malu atas
kondisi keluarga mereka yang sekarang dan bersyukur atas apa yang
dimiliki. Ny m merasa tidak amsalah dengan penyakit Dmnya begitu juga
Tn J merasa tidak masalah dengan penyakit ambeiennya.
21
47. Pengkajian resiko
Ny M beresiko mengalami kecemasan karena memikirkan anak-
anakya, utamanya An I yang belum mendapatkan pekerjaaan sekarang. Dan
dari kecemasan tersebut Ny M berisiko mengalami komplikasi diabetes
krena peningkatan gula darah saat stress. Skala kecemasan pada Ny M
menurut skala Hars adalah 16 termasuk kecemasan sedang. Skala Kepuasan
yang ditunjukkan oleh Ny M mengenai hidupnya saat ini adalah 8.
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Belum terlampir (keluarga belum menunjukkan dokumen tersebut). Namun,
Ny M mengatakan hasil pemeriksaan laboratorium terakhir menunjukkan
kadar glukosa dalam darah Ny M meningkat menjadi 380 g/dl.
22
K. PEMERIKSAAN FISIK
Nadi (x/menit) 76 80
RR (x/menit) 18 20
75 54
BB (kg)
168 157
TB (cm)
Mesocephal Mesocephal
Kepala
Konjungtiva tidak
Konjungtiva tidak anemis, di kornea
Konjungtiva
anemis terlihat seperti ada
selaput
Sclera tidak ikterik. Sclera tidak ikterik.
Sklera
Bersih, tidak ada
Bersih, tidak ada polip,
Hidung polip, tidak terdapat
tidak terdapat sekret
sekret
Simetris, tidak Simetris, tidak
menggunakan alat menggunakan alat
Telinga pendengaran, tidak ada pendengaran, tidak
serumen. ada serumen
23
Kulit normal, sudah Kulit sedikit bersisik
mulai keriput, tidak ada dan kering, ada bekas
Kulit lesi luka hitam di daerah
kaki diameter 3 cm,
dan 2 cm
5 5 5 5
Kekuatan otot
5 5 5 5
24
II. ANALISIS DAN PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. POHON MASALAH
Kecemasan / ansietas
Mudah Jatuh
Berat badan menurun
terluka
Metabolisme sel menurun
25
B. ANALISA DATA
Nama KK : Tn JS (54 th)
Alamat : Ngesrep Timur II No. 1A, Semarang Jawa Tengah
TTD/
No Tanggal Data Fokus Dx Keperawatan
Nama
1 15 DS : Cemas pada Ny M
Desember Ny. M mengatakan gula darah Keluarga Tn JS J&L
2010 berhubungan dengan
kembali tinggi saat mengalami stress
struktur perubahan
ketika Nn. Y hendak masuk kuliah. Jeanny &
peran pada anak,
Ny. M merasa bahwa perannya harapan Ny M yang Lenny
dalam mengarahkan anak untuk belum terpenuhi.
menuju kemandirian belum cukup
terpenuhi.
Ny M mengatakan nahwa An Y
sering merasa tidak betah di kampus
barunya tersebut.
26
anaknya menjadi PNS dan baru
boleh menikah
DO :
Tugas perkembangan keluarga
belum terpenuhi : Tn. I selaku anak
tertua dalam keluarga tersebut
hingga saat ini belum mendapatkan
pekerjaan, Membantu anak lebih
mandiri untuk memulai keluarga
yang baru belum terpenuhi karena
Tn. I belum menikah dan belum
berencana untuk menikah, padahal
Tn. I sudah memiliki wanita terdekat
yang mendapat restu dari kedua
orang tuanya.
2 15 DS : Kerusakan integritas
Desember Ny. M mengatakan penyakit kulit pada kaki Ny J&L
2010 diabetes melitus yang diseritanya M keluarga Tn JS
adalah jenis diabetes kering dan non berhubungan dengan Jeanny &
genetik melainkan karena pengaruh kurang pengetahuan
Lenny
dari pola makan Ny. M yang salah Ny M tentang
Ny M mengira bahwa saat luka tidak perawatan luka
akan membekas sehingga Ny M diabetik, proses
hanya membiarkan luka tersebut perjalanan penyakit
mengering. Diabetes Melitus.
27
Ny. M mengatakan bahwa ia
memiliki luka semenjak mengalami
penyakit diabetes mellitus sehingga
luka menjadi sukar sembuh.
Ny M mengatakan jarang
memperhatikan atau merawat
anggota tubuhnya utamanya kaki,
karena Ny M merasa itu tidak perlu.
DO :
Kulit sedikit bersisik dan kering
ada bekas luka hitam di daerah kaki.
Diameter luka 3 cm dan 2 cm.
28
IV. PRIORITAS MASALAH
Nama KK : Tn JS (54 th)
Alamat : Ngesrep Timur II No. 1A, Semarang Jawa Tengah
No Tanggal Prioritas Masalah Pembenaran TTD
29
V. INTERVENSI
Nama KK : Tn JS (54 th)
Alamat : Ngesrep Timur II No. 1A, Semarang Jawa Tengah
Tanggal : 15 Desember 2010
N Tujuan Kode TTD/
Dx. Kep Rencana Tindakan
o TUM TUK NIC Nama
1 Cemas pada Setelah Setelah 5240 1. Bangun hubungan
Ny M dilakukan dilakukan (Coun terapeutik yang J&L
Keluarga Tn tindakan tindakan seling didasarkan pada
JS keperawatan keperawatan ) rasa saling
Jeanny &
berhubungan selama 3 hari,selama 3 hari, menghargai dan
dengan kecemasan Ny klien dapat percaya antara Lenny
struktur M keluarga Tn menerima klien dan perawat.
perubahan J berkurang perubahan
peran pada atau hilang status peran 2. Tunjukkan sikap
anak dan dengan kriteria
anak yang hangat, empati,
harapan Ny M hasil: belum sifat yang tidak
yang belum terpenuhi, dibuat-buat.
terpenuhi. 1. Tidak dengan kriteria
menunjukka hasil: 3. Dorong klien
n ekspresi 1. Peningkata mengungkapakan
sedih dan meluapkan
n perilaku
2. Skala Hars perasaan yang
koping :
0-6 atau sedang dialaminya
Adanya
tidak ada teknik 6160 4. Bantu klien
kecemasan. yang (Crisi mengidentifikasi
digunakan s kekuatan dan
keluarga Interv kemampuan yang
untuk ention dapat digunakan
menurunka untuk
n stress. menyelesaikan
2. Ny. M masalah.
mengataka
n mau 5820 5. Jelaskan prosedur
menerima (Anxie dalam mengurangi
keadaan ty ansietas
An I. Reduc mengguanakan
tion) teknik distraksi
Setelah dan bernapas
dilakukan dalam.
tindakan
keperawatan 5900 6. Instruksikan klien
selama 1 hari, (Distr untuk
Ny M action menggunakan
30
keluaraga Tn ) teknik distraksi
JS mampu dengan fokus pada
beradaptasi satu objek,
tentang memjamkan mata,
keadaan yang serta latihan
terjadi pada bernapas dalam.
saat ini, 5210
dengan kriteria (Antic 7. Bantu klien untuk
hasil : ipator beradaptasi dalam
1. Ny M y antisipasi
mengataka Guida perubahan peran.
n puas nce)
akan
kehidupan 5230 8. Dukung Ny M
saat ini. (Copi menggunakan
2. Dari angka ng strategi koping
1-10, Ny Enhan bertahan yang
M cemen dimiliki dalam
menyebutk t) menghadapi
an angka masalah yang
10 sebagai sedang terjadi.
indikator
kepuasan.
31
kaki perhari. tercegah penggunaan sepatu
dari luka klien yang
kaki mungkin dapat
diabetik.. menjadikan resiko
2. Ny M injury bagi klien.
mampu
mendemons 5. Gunakan losion
trasikan untuk
senam kaki melembabkan kulit
diabetes klien.
benar 100%
6. Diskusikan dengan
dari 16
klien tentang
gerakan.
kebiasaan rutin
merawat kaki dan
menjaga agar kaki
tidak luka.
7. Instruksikan klien
atau keluarga
untuk melakukan
perawatan kaki
8. Berikan umpan
balik positif
tentang aktifitas
perawatan kaki
secara mandiri
9. Potong kuku
dengan pemotong,
dan hati-hati saat
memotong.
32
VI. IMPLEMENTASI
Nama KK : Tn JS (54th)
Alamat : Ngesrep Timur II No. 1A, Semarang Jawa Tengah
Tanggal/ TTD/
Dx Implementasi Evaluasi
Jam Nama
1 17/12/10 Membangun hubungan terapeutik S : Ny M mengatakan
Pkl 15.00 yang didasarkan pada rasa saling bahwa mempercayakan J&L
WIB menghargai dan percaya antara kepada Perawat tentang
klien dan perawat : Ucapan salam, masalahnya. Jeanny &
menjelaskan tujuan, kontrak waktu.
Lenny
O : Klien bersedia untuk
dikaji dan tampak
antusias ketika bercerita.
1 15.40-
15.50
Menjelaskan prosedur dalam S :
mengurangi ansietas menggunakan a) Ny M mengatakan
J&L
WIB teknik distraksi dan bernapas dalam tertarik untuk diajari
: memutar lagu “Flowers Bloom” teknik bernapas Jeanny &
sebagai pengiring teknik bernapas dalam. Lenny
33
dalam. b) Ny M mengatakan
setelah latihan
bernapas dalam
merasa lebih ringan.
O:
a) Ny M menggunakan
teknik bernapas dalam
dipandu oleh perawat.
b) Perawat mengevaluasi
klien setelah
dilakukan teknik
bernapas dalam.
34
kaki diabetik, mengevaluasi Ny M mengatakan baru
mengenai senam kaki diabetik yang paham tentang senam
telah diajarkan. kaki diabetik.
O : Ny M mampu
mengikuti gerakan yang
diajarkan perawat
tentang senam kaki
diabetes dengan benar 5
gerakan setelah
didemonstrasikan.
O : klien menggunakan
sepatu hak 3 cm, ukuran
sepatu 38, jenis bahan
sepatu terbuat dari kulit.
35
2 16.55- Memotong kuku dengan pemotong, S : Ny M mengatakan
17.00 dan hati-hati saat memotong sudah memotong J&L
WIB kukunya tadi pagi.
Jeanny &
O : Kuku sudah
Lenny
dirpotong sendiri oleh Ny
M.
O:
a) Perawat mengajarkan
teknik bernapas dalam
dengan menggunakan
musik relaksasi.
b) Perawat mengevaluasi
keluarga dan Ny M
setelah latihan napas
dalam.
36
1 15.40- Membantu klien untuk beradaptasi S : Keluarga mengatakan
15.55 dalam antisipasi perubahan peran : menerima keadaan J&L
WIB memberi penguatan kepada Ny M anaknya saat ini terutama
dan keluarga bahwa apa yang An I Jeanny &
dialami saat ini adalah hal yang O : Perawat memberikan
Lenny
wajar dan pasti bisa diatasi oleh gambaran tentang
keluarga. keadaan An I saat ini dan
memberi pengertian pada
keluarga mengenai
keadaan yang mungkin
dirasakan oleh An I.
O:
37
a) Terdapat bekas luka
diameter 3 cm seperti
hari sebelumnya.
b) Ny M memakai alas
kaki.
38
WIB kalus, eritema, bekas luka. merawat kakinya.
J&L
O : tidak ada tanda
edema dan luka baru, Jeanny &
diameter luka 2,5 cm. Lenny
39
VII. EVALUASI
(Grafik dan tabel perkembangan evaluasi terlampir)
Nama KK : Tn JS (54 th)
Alamat : Ngesrep Timur II No. 1A, Semarang Jawa Tengah
P : Lanjutkan Intervensi,
a) Tunjukkan sikap hangat, empati, sifat
40
yang tidak dibuat-buat.
b) Berikan teknik bernapas dalam.
c) Bantu klien untuk beradaptasi dalam
antisipasi perubahan peran.
d) Dorong klien mengungkapakan dan
meluapkan perasaan yang sedang
dialaminya.
17 Kerusakan integritas S:
Desember kulit pada kaki Ny M a) Ny M mengatakan sebelumnya J&L
2010 keluarga Tn JS kurang begitu paham mengenai
berhubungan dengan perawatan kaki. Jeanny &
kurang pengetahuan Ny
b) Ny M mengatakan tidak tahu Lenny
M tentang perawatan
luka diabetik, proses mengenai senam kaki diabetik.
perjalanan penyakit
c) Setelah dijelaskan oleh perawat Ny
Diabetes Melitus.
M mengatakan baru paham tentang
senam kaki diabetik.
d) Ny M mengatakan sebelumnya
jarang merawat kakinya.
e) Ny M mengatakan perawatan kaki
sangat penting.
f) Ny M mengatakan nyaman ketika
memakai sepatunya, namun jika
terlalu lama memakainya Ny M
merasa kesemutan dan pegal di kaki.
g) Ny M mengatakan sudah memotong
kukunya tadi pagi.
O:
a) Keluarga beserta Ny M tampak
antusias memperhatikan penjelasan
dari perawat.
b) Keluarga dan Ny M mampu
menjawab 2 poin dari 8 poin
mengenai cara perawatan kaki agar
tercegah dari luka kaki diabetik.
c) Ny M mampu mengikuti gerakan
yang diajarkan perawat tentang
senam kaki diabetes dengan benar 5
41
gerakan setelah didemonstrasikan.
d) Ny M sangat kooperatif dan
memberikan lotion dengan wangi
kesukaannya untuk dioleskan ke
kaki.
e) Tn Js memberikan Ny M sandal An
Y untuk dipakai sementara dirumah.
f) Ny M menggunakan sepatu hak 3
cm, ukuran sepatu 38, jenis bahan
sepatu terbuat dari kulit.
g) Kuku sudah dipotong sendiri oleh Ny
M.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi,
a) Anjurkan Ny M untuk melakukan
senam diabetes.
b) Anjurkan klien atau keluarga untuk
melakukan perawatan.
c) Berikan umpan balik positif tentang
aktivitas perawatan kaki secara
mandiri.
18 Cemas pada Ny M S :
Desember Keluarga Tn JS a) Ny M dan keluarga mengatakan J&L
2010 berhubungan dengan merasa senang akan kedatangan
struktur perubahan peran perawat yang peduli terhadap kondisi Jeanny &
pada anak dan harapan mereka.
Lenny
Ny M yang belum
terpenuhi. b) Keluarga dan Ny M mengatakan
bersedia mengikuti instruksi dari
perawat mengenai teknik bernapas
dalam.
c) Keluarga (Tn Js) mengatakan merasa
lebih segar ketika sesudah latihan
napas dalam.
d) Ny M mengatakan senang jika diajari
latihan bernapas dalam.
e) Keluarga mengatakan menerima
42
keadaan anak saat ini terutama An I.
f) Klien mengatakan perasaannya saat
ini lebih tenang daripada hari
kemarin.
O:
a) Ny M tidak menunjukkan ekspresi
sedih.
b) Skala Kecemasan Hars 12.
c) Skala kepuasan yang ditunjukkan
oleh Ny M adalah 9.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervesi,
a) Dukung Ny M menggunakan strategi
koping bertahan yang dimiliki dalam
menghadapi masalah yang sedang
terjadi.
b) Dorong klien mengungkapakan dan
meluapkan perasaan yang sedang
dialaminya
18 Kerusakan integritas S :
Desember kulit pada kaki Ny M a) Ny M mengatakan sudah hapal J&L
2010 keluarga Tn JS sedikit-sedikit tentang gerakan
berhubungan dengan senam kaki diabetes. Jeanny &
kurang pengetahuan Ny
Lenny
M tentang perawatan b) Ny M mengatakan mulai saat ini
luka diabetik, proses akan lebih memperhatikan keadaan
perjalanan penyakit tubuhnya terutama kaki yang rawan
Diabetes Melitus. terkena luka diabetik.
O:
a) Ny M mampu mengikuti gerakan
yang diajarkan perawat tentang
senam diabetes dengan benar 10
gerakan.
b) Terdapat bekas luka diameter 3 cm
seperti hari sebelumnya.Ny M
memakai alas kaki.
c) Keluarga dan Ny M mampu
43
menjawab 4 poin dari 8 poin
mengenai cara perawatan kaki agar
terhindar dari luka.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi,
a) Observasi kulit secara menyeluruh
tentang adanya edema, kalus,
eritema, bekas luka.
b) Ajarkan kembali senam diabetes.
c) Evaluasi tingkat pemahaman Ny M
dan keluarga mengenai gerakan-
gerakan dalam senam kaki diabetes.
d) Berikan umpan balik positif tentang
aktifitas perawatan kaki secara
mandiri.
19 Cemas pada Ny M S :
Desember Keluarga Tn JS a) Ny M dan Tn Js mengatakan apabila J&L
2010 berhubungan dengan sedang ada masalah, keluarga adalah
struktur perubahan peran obat yang paling mujarab. Jeanny &
pada anak dan harapan
Lenny
Ny M yang belum b) Ny M mengatakan perasaannya saat
terpenuhi. ini lebih tenang dan mau menerima
keadaan anaknya.
O:
a) Klien tidak menunjukkan ekspresi
sedih.
b) Skala Kecemasan Hars 8.
c) Skala kepuasan yang ditunjukkan
oleh Ny M adalah 10.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi,
a) Anjurkan Ny M untuk lebih terbuka
pada keluarga untuk mengungkapkan
perasaannya.
b) Anjurkan keluarga untuk tetap
menggunakan teknik relaksasi sesuai
44
yang telah diajarkan.
c) Beri dukungan keluarga utamanya
Ny M untuk menggunakan strategi
koping yang telah disepakati
bersama keluarga.
19 Kerusakan integritas S:
Desember kulit pada kaki Ny M a) Ny M mengatakan sudah mulai rutin J&L
2010 keluarga Tn JS merawat kakinya.
berhubungan dengan Jeanny &
kurang pengetahuan Ny b) Ny M mengatakan senang mendapat
pengetahuan tentang senam kaki Lenny
M tentang perawatan
luka diabetik, proses diabetes.
perjalanan penyakit
O:
Diabetes Melitus.
a) Tidak ada tanda adanya edema dan
luka baru, diameter luka 2,5 cm.
b) Ny M mampu mengikuti gerakan
yang diajarkan perawat tentang
senam diabetes dengan benar 16
gerakan.
c) Keluarga dan Ny M mampu
menjawab 7 poin dari 8 poin
mengenai cara perawatan luka
diabetik.
A : Masalah telah teratasi.
P : Pertahankan kondisi Ny M, motivasi
Ny M untuk selalu melakukan
perawatan kaki secara mandiri dan
senam kaki diabetes sesuai yang telah
diberikan.
45
VIII. RENCANA TINDAK LANJUT
Nama KK : Tn JS (54 th)
Alamat : Ngesrep Timur II No. 1A, Semarang Jawa Tengah
Tgl Anggota Masalah Intervensi yang telah RTL TTD/
KK Kesehatan dilakukan Nama
46
menggunakan strategi
koping bertahan yang
dimiliki dalam menghadapi
masalah yang sedang
terjadi.
47